Oleh :
Kelompok 3
I Putu Lingga Dharma (521 413 025)
Moh. Rohimawan Sutanto (521 413 004)
Hadijah Tahir (521 413 010 )
puji syukur kehadirat tuhan, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Bentuk gelombang
sinyal televisi ( bgian Sinkronisasi dan deflexi) ” tepat pada waktunya.
kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan, sehingga
saran dan kritik yang sifatnya membangun akan kami perhatikan sebagai bahan
masukan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
a. untuk mengetahui pengertian televisi dan gelombang televisi,
b. untuk mengetahui bentuk gelombang sinyal sinkronisasi televisi,
c. untuk mengetahui bentuk gelombang sinyal deflexi televisi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
2.1.1. Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang
berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik
itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi"
merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan
visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan
sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media
visual/penglihatan.”
Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada
"kotak televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi".
Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena
penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia
'televisi' secara tidak formal sering disebut dengan TV.
Pada desain saat ini, blok pemisah sinkronisasi sudah masuk dalam
komponen aktif. Meskipun telah masuk, komponen-komponen aktif
tersebut dilengkapi dengan pin phase loop filter (PH1LF, PH2LF),
yang tak lain gunanya untuk memfilter penguncian tersebut.
Jika dihubungkan dengan tabung gambar, secara mudahnya, fungsi
dari osilator horisontal sebagai pelukis/pembelok pena elektron dari
kiri ke kanan (membentuk garis mendatar), sedangkan fungsi dari
osilator vertikal sebagai penggeser garis yang telah dilukis oleh
osilator horisontal ke atas dan kebawah dalam periode tertentu.
Misalnya TV akan menampilkan format gambar sebesar 352 x 288
piksel, 50Hz, berarti horisontal akan membuat garis sebanyak 288
garis dalam periode 1/50 detik (0,02 detik) dan dalam 1 baris
tersebut horisontal akan melukis/membelokkan piksel/titik sebanyak
352 kali dengan tingkat akurasi yang tinggi, oleh karena itu
dibutuhkanlah sinkronisasi.
AFC.1
Sirkit inilah yang berfungsi untuk menjaga agar "frekwensi"
horisontal tetap stabil tidak berubah. Jika frekwensi horisontal
berubah frekwensinya maka akan menyebabkan gambar nampak
terkoyak-koyak atau roboh.
AFC.2
Berfungsi untuk menjaga agar "phase" horisontal tetap stabil. Phase
horisontal yang tidak stabil akan menyebabkan gambar nampak tetap
utuh tetapi tidak stabil sehingga gambar "bergeser kearah kiri-kanan"
layar.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan phase keluaran dari
horisontal osilator dengan phase pulsa flyback (FBP = Flyback
Pulse) yang berasal dari umpan balik pin-AFC tranfo flyback. Jika
kedua pulsa tersebut phasenya tidak sama, maka akan dikoreksi oleh
sirkit AFC.2 agar phase menjadi sama. Sirkit ajusment Horisontal
Shift berhubungan dengan bagian ini.
c. Horisontal driver
Berfungsi untuk memperkuat sinyal frekwensi horisontal yang
dikeluarkan dari ic Jungel dan dan sebagai “penyesuai impedansi”
dengan bagian Horisontal-out. Sebagai penghubung (kopel) antara
Horisontal Driver dengan Horisontal Output umumnya digunakan
sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi)
dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi kopel secara maksimum.
d. Horisontal-Output
Merupakan bagian yang paling sulit dipahami. Bentuk tegangan
yang melalui masing-masing komponen berbeda satu sama lain.
3.1 Kesipulan
Dalam sebuah televisi, Rangkaian untuk membuat sinyal sinyal yang
berguna pada proses scanning dari pemancar dan dikirimkan ke bagian
Vertikal dan Horizontal. Untuk dapat memproduksi gambar pada permukaan
fosfor tabung gambar yang sama dengan apa yang dikirimkan, maka
diperlukan penyesuaian yang benar dengan ualsan yang telah terurai pada
bagian pengirim dan pada bagian penerima ulasan harus tersusun kembali.
3.2 Saran
Dalam sebuah televisi kita harus mampu mengetahui rangkaian yang ada
didalamnya, agar nanti kita mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi
pada sebuah televisi.
Daftar Pustaka
Deflexi (http://marsonotv.blogspot.co.id/2011/11/memahami-cara-kerja-bagian-
defleksi.html, diakses pada 9 mei 2016 )