Anda di halaman 1dari 48

STRATEGI RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI ) PADANG

PROGRAM 4 FREKUENSI 92.4 FM DALAM


MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI
DI ERA MEDIA ONLINE

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu
Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Pada Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam

Oleh :

GUSFIA MASFAROZA
NIM: 1812010020

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1443 H/ 2023 M
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zaman modern ditandai dengan penggunaan teknologi dalam

berbagai aspek kehidupan manusia. Manusia yang hidup pada zaman

modern idealnya adalah manusia yang berfikir logis dan mampu

menggunakan berbagai teknologi untuk meningkatkan kualitas

kehidupannya.1

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini

mengalami kemajuan sangat signifikan, diantaranya memungkinkan orang

seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini menyebabkan banyak

bermunculan media massa baik media cetak, maupun elektronik. Salah

satunya media komunikasi yaitu media komunikasi massa yang dapat

mendukung proses penyiaran adalah media elektronik yaitu radio.

Karakteristik terpenting komunikasi massa yaitu:

1. Sifatnya yang satu arah, dimana komunikator aktif megirim


atau menyampaikan dan komunikan aktif dalam menerima
pesan.
2. Selalu ada proses seleksi karena apa yang sisampaikan
tertuju pada khalayak ramai dan dapat mempengaruhi.
3. Karena media mampu menjangkau khalayak secara luas,
jumlah media yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu
banyak sehingga kompetisinya selalu berlangsung ketat.
4. Untuk meraih khalayak sebanyak mungkin, harus berusaha
mencari sasaran tertentu.
5. Komunikasi dilakukan oleh instansi sosial yang harus peka
terhadap kondisi lingkungannya, karena setiap program
1
Achmad Mubarok, Solusi Krisis Kerohanian Manusia Modern, Jiwa Dalam Al-Quran ,
(Jakarta: Paramadina, 2000), hlm 3-4.
1
2

yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan dan minat


masyarakat.2

Unsur dari komunikasi massa merupakan penyiaran radio


dan televisi. Penyiaran atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai
broad casting adalah keseluruhaan proses penyampaian siaran yang
dimulai dari penyiapan materi produksi, proses produksi, penyiapan
bahan siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerima siaran
tersebut oleh pendengar/ pemirsa disuatu tempat media penyiaran juga
mempunyai karakteristik yang unik atau spesifik dibandingkan dengan
media cetak atau media massa yang lainya.

Sebagai media, radio memiliki kekuatan seperti :


1. Menjangkau jumlah khalayak sarana yang besar pada waktu
yang bersamaan.
2. Menjangkau individu atau kelompok masyarakat yang hidup
terpencil dan terpencar-pencar seperti kehidupan masyarakat
agraris pada umumnya.
3. Mengatasi berbagai kendala geografis.
4. Mudah dimengerti, tidak memerlukan kemampuan membaca
sehingga dapat dikomsumsi masyarakat yang tidak bisa
membaca.

Namun ada juga kelemahan seperti :


1. Radio tidak menayangkan gambar visual.
2. Radio menyiarkan informasi hanya sekali, sehingga pendengar
kadang tidak memiliki waktu untuk mencatat informasi yang
penting dan tidak bisa meminta penyiar untuk mengulanginya.
3. Radio bersifat terbagi, artinya dalam satu wilayah tertentu
terdapat 20-30 stasiun radio.

Melalui Media penyiaran, informasi dapat diterima

pendengar secara langsung disebut dengan real time. Semua

kejadian atau peristiwa dapat secara langsung pada saat yang

sama didengar atau dilihat dengan cangkupan populasi yang

sangat luas dan efektif. Informasi yang disampaikan oleh

media penyiaran sudah langsung berlalu dan tidak dapat

berulang lagi kecuali memang disiarkan ulang untuk media


2
Wiliam L. Rivies, dkk, Media Massa dan Masyarakat Modern, ( Jakarta : Kencana ,
2008), cet. Ke-3 , hlm.19
3

penyiaran radio siaran yang dimuat tidak dapat dilihat hanya

dapat didengar.3 Namun hal dengan demikian pada zaman saat

ini media sangat cangih, radio bisa didengarkan melalui live

streaming.

Sejak bergulirnya UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran, dunia

penyiaraan di Indonesia mengalami perubahan yang berarti.

Pertumbuhan penyiaran radio dan televisi baik di kota maupun didaerah

meningkat sangat pesat. Adanya regulasi tersebut menjadi payung bagi

eksistensi lembaga penyiaran radio.

Radio sebagai media elektronik yang bersifat auditif dapat

dinikmati mansyarakat, dimana media ini berperan dalam perkembangan

komunikasi dan informasi.4 Menurut Max Well, dalam buku Onong

Uchjana Effendy, Radio adalah radio gelombang magnetis yang dapat

mengarungi ruang angkasa secara gelombang dengan kecepatan tertentu

yang diperkirakaan sama dengan kecepatan cahaya yaitu 186,000

mil/detik.5

Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi

murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengar dimana-mana. Radio

berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan

hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab

sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara,

3
Hidayanto, dkk Dasar-Dasar Penyiaran, ( Jakarta: Kencana, 2013) hlml, 59.
4
.Daulay Hamdan, “Dakwah Ditengah Persoalan Budaya dan Politik”,
(Bandung :LESFI), hlm. 3
5
Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran dan Praktek, ( Bandung: Alumni, 1990) hlm. 15
4

berupaya menvisualisasikan suara penyiarnya. Radio menciptakan

imajinasi (theatre of mind) dan mudah akrab dengan audiens.6

Salah satu radio yang ada di Indonesia yaitu Radio Republik

Indonesia (RRI), didirikan pada tanggal 11 september 1945, yang sekarang

diperingati sebagai hari radio, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif

mengoperasikan beberapa stasiun Radio Jepang dienam kota.Radio

Republik Indonesia (RRI) mempunyai 6 fungsi pokok sebagai Lembaga

Penyiaran Publik (LPP) yang diatur oleh UU No 32 dan PP 12 tahun 2005

mengenai penyiaran yaitu memberikan pelayanaan informasi, pendidikan,

hiburan yang sehat, dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa

untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan

penyiaran radio yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Radio Republik Indonesia Padang (RRI) berdiri pada tahun 1945

awalnya memiliki program 1, program2, program 3 memiliki masing-

masing jabatan namun masa jabatan Drs. H. Mirza, MM . Radio RRI

menambah program yang disebut program 4 dan program ini berdiri dan

diresmikan pada tahun 2005 pada masa jabatan Drs. H. Mirza, MM.

Dimasa kepemimpinan dia ini RRI Padang berubah tipe C menjadi B

dan sekaligus menambah program siaran menjadi empat ( Program 4 ).

Program ini khusus menyiarkan tentang kebudayaan setempat dengan

motto ” Benteng Budaya Minang “ namun program 4 sempat fakum

karena terjadinya gempa yang berkekuatan 8,7 SR pada tahun 2009 dan

kembali aktif pada tahun 2012 yang mana RRI Padang tetap berdiri
6
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, ( Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2005), hlm.11.
5

kokoh dan menjadikan posko setelah terjadinya gempa, fakum program

(empat) karena pimpinan RRI memindahkan studio siaran program 4

menjadi tempat pengungsian gempa. Dan menjadikan program 1 sebagai

studio integrited dan memindahkan studio program 1 kebelakang.

Program 4 kembali aktif pada tahun 2012 langsung mengikuti

perkembangan zaman online dimana radio RRI Padang program 4 ini ikut

berpatisipasi mengunakan media internet seperti instagram,youtube

dimana pendengar bisa melihat langsung proses penyiar melakukan siaran

dengan mengikuti live streaming. dan memanfaatkan media online lainya

seperti membuat web streaming, RRI pada program 4 padang, streaming

instagram, sehingga RRI Padang ini bisa didengarkan lewat internet, dan

juga aplikasi di Gadjet yang tentunya lebih mudah menjangkaunya.

Perbandingan Radio Republik Indonesia Padang ini dengan

program lain jauh lebih eksis karena radio republik indonesia padang

program 4 ini memiliki keunggulan dari radio dan program lain menurut

penelitian seperti contohnya : pada program 4 minimal memiliki 5-10

pendengar yang menelfon studio radio program 4 saat Live Streaming

ataupun mengirim pesan melalui nomor yang telah disediakan, dan juga

melihat komentar-komentar media online seperti Facebook program 4 ,

komentar saat live streaming di Instagram, Youtube program 4 banyak

request dari para pendengar setia program 4, ingin memutar lagu-lagu

kesukaan pendengar melalui penelitian ini, artinya banyak orang yang

mendukung acara program 4 ini dan memiliki berbagai pendengar yang


6

beragam baik, wanita, dewasa , bahkan mahasiswa pada saat malam hari

dan remaja, orang tua dan lainya yang rutin dilakukan pencekan data

beberapa kali seminggu, langsung dilakukan oleh programmer radio.

Radio Republik Indonesia Padang Program 4 juga mengundang tamu-tamu

yang lagi top dikalangan saat ini menjadi bindang tamu Talkshow seperti

kreator, penyanyi terpopuler, datuak-datuak ternama di minang karena

radio RRI Padang program 4 lebih cendrung memebahas tentang budaya,

acara-acara yang disiarkan sangat berbeda dengan program radio lain

seperti pada program 4 membahas lebih dalam tentang Ranah Minang dan

juga memiliki siaran talkshow dan kuis hanya sebagai hiburan atau hadia

setia radio republik indonesia padang program 4, bahkan Radio RRI

Program 4 memiliki acara khusus yang bernama Program Ranah Minang

Pagi, Ranah Minang Siang, Ranah Minang Sore, Ranah Minang Malam.

Ini yang menjadi daya tarik peneliti karena dalam radio lain tidak ada yang

membahas lebih dalam tentang Ranah budaya minangkabau. Sehingga

radio republik indonesia padang program 4 memiliki data tarik agar tetap

eksistensi nya masih ada tampa jelas. Pada program lain acara cuma bisa

bertahan beberapa bulan seperti radio republik indonesia padang program

1,program 2, program 3 karena pada program 2 dan 3 lebih banyak kuis

sehingga pendengar lebih membosankan, dan lagu-lagu yang diputar

campuran, karena daya tarik pendengarnya lebih ke anak muda, dan

kependidikan dan hiburan menarik , sedangkan yang kita ketahui pada

zaman media online saat masyarakakt lebih cendrung memilih menonton


7

siaran kuis ditelevisi, dan lebih cepat mendapatkan informasi pendidikan

langsung dari hp baik grup sekolah atau informasi media online lainya.

Yang mendengarkan radio saat ini lebih cendrung orang-orang yang haus

tentang kebudayaan minang. Radio Republik Indonesia Padang khusus

program 4 membangkitkan kembali kebudayaan yang hampir hilang,

inilah yang menjadi daya tarik peneliti untuk meneliti lebih dalam lagi

tentang kebudayaan yang bisa didengar langsung pada program 4 di Radio

RRI Program 4 Padang.7

Di era media online, radio ikut beradaptasi terhadap pekembangan

teknologi. Hal ini dikarenakan mansyarakat sangat mudah mengakses

internet dalam segala aktivitas, didukung dengan kemajuan teknologi

informasi yang serba cepat dan mudah. Masyarakat mengunakan satu

perangkat untuk dua kegiatan dalam satu waktu (Konvergensi Media),

yakni mengakses internet dan mendengarkan radio.8

Radio dapat mengunakan new media sebagai platfrom untuk lebih

mudah bagi pendengar untuk mencari tentang informasi radio kesukaan

mereka. Media baru bermunculan di era media online dan persaingan

semakin tajam, sehingga media penyiaran seperti radio harus menentukan

strategi yang digunakan untuk mempertahankan keberadaannya

(eksistensi) di tengah maraknya perekembangan media online.

Strategi merupakaan suatu alat untuk mencapai tujuan. Strategi

adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam

7
Https://Radio Online.co.id/Pro-4-RRI-Padang/
8
Ibid . hlm 12
8

perencanaann misi, kata program dalam defenisi tersebut menyangkut

suatu perang aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manager dalam

perumusan strategi organisasi dan,berbagai tujuan organisasi, dan

memberkaan pedoman pemanfaatan sumber daya organisasi yang

dilakukan untuk mencapai tujuan.9Dalam perkembanganya konsep strategi

terus berkembang, pemahaman yang baik mengenai konsep stategi dan

konsep-konsep lain yang berkaitan sangat menentukaan suksesnya strategi

yang disusun.

Adapun konsep Strategi Menurut Susan Tyler Eastman didalam

buku J.B Wahyudi, dasar-dasar jurnalistik radio dan televisi terdapat

beberapa strategi mempertahankan keberadaan (eksistensi) radio yaitu:

1. Strategi Kesesesuaian

Strategi kesesuaian adalah kesesuaian penjadwalan program, tipe

program, dan pokok masalah terhadap kebutuhan khalayak pendengar.

Radio siaran harus membuat program yang sesuai dengan kegiatan

sehari-hari pendengarnya dan selalu berbeda-beda dari waktu kewaktu.

Karena itu untuk menyesuaikan kondisi dan kebiasaan pendengar,

perlu dilakukan pemilihan dan penjadwalan yang tepat.

2. Strategi Pengontrolan Arus Pendengar

Pengontrolan arus pendengar dilakukan dalam rangka

memaksimalkan pendengar yang mengalir dari satu program ke

program berikutnya, dan untuk meminimalkan pendengar mengalirkan

9
Morissa, Management Media Penyiaraan Mengelolah Radio dan Televisi, ( Jakarta:
Kencana, 2008), cet, ke-1 hlm; 144.
9

saluran kepihak pesaing. Hal ini dapat dilakukan dengan menyajikan

program yang berbeda dengan radio lain, atau menyajikan program

acara atau mirip dengan siaran lain.10

Sehubung dengan pendengar setia program acara Radio Republik

Indonesia (RRI) Padang Program 4 Frekuensi 92,4 FM kepala LPP-

RRI Padang M. Lahar RudiYarso, S.Sos,M,AP menyatakaan “

minimal ada sekitar 5-10 pendengar yang menelepon stasiun radio

masing-masing program ataupun mengirim pesan melalui nomor yang

telah disediakan, dan memiliki pendengar yang beragam mulai dari

wanita, pria, dan dewasa dan lain-lainya.

Strategi penyiaran merupakan suatu perencanaan dan metode

dalam memberikan informasi kepada khalayak umum ( pendengar )

secara tepat dan efektif yang bertujuan untuk mempertahankan posisi

kekuatan media penyiaran (radio) di tengah persaingan yang ada baik

untuk saat sekarang maupun masa yang akan datang sehingga tetap

berkembang.Tantangan bagi media radio untuk bisa mempertahankan

pendengarnya, mengingatkan banyaknya teknologi sekarang,

kemudahan mengakses informasi melalui jaringan internet membawa

kebiasaan baru bagi mansyarakat untuk gemar mengakses media

online.

Strategi untuk mempertahankan eksistensi di media online

dilakukan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Padang

10
J.B Wahyudi, Dasar-dasar Jurnalistik Radio Dan televisi, ( Jakarta: Pustaka Utama
Graviti, 1996. ) hlm. 50
10

menyelenggarakan siaran. Radio Republik Inonesia (RRI) Padang

Program 4 Frekuensi 92.4 FM ini adalah gelombang siaran yang

dikoordinasikan oleh Radio Republik Indonesia dari kota padang pada

frekuensi 92.4 FM. Channel ini merupakaan pusat kebudayaan Indonesia

tempat didengarkaan lagu-lagu dan program-program nasional tentang,

tradisi masyarakat, dan lebih menayangkan program yang menarik dengan

memadukan unsur radio, seperti lagu, kata, suara lain, penyiar dan lain-nya

sehingga mengasilkan program berkualitas dan memiliki daya tarik

tersendiri bagi pendengar. Radio Republik Indonesia (RRI) Padang

mempunyai acara khusus yang disiarkan diwaktu-waktu tertentu, seperti

program ranah minang mulai dari hari senin sampai minggu, serta

mempunyai format yang secara keseluruhan programnya dirancang untuk

menyesuaikan materi siaran mulai dari materi kebudayaan indonesia

setempat, program nasional, dan tradisi masyarakat, musik-musik. Dengan

program-program khusus yang disediakan radio RRI Padang untuk

pendengar setianya, maka setiap mata acara pasti mempunyai strategi yang

digunakan dalam mengeksekusi programnya agar dapat menarik kembali

pendengar dan lebih meningkatkan minat pendengar baik dari gaya tarik

pada program dan gaya penyiar untuk membawakan program 4 ini.

Radio Republik Indonesia (RRI) Padang terletak di Jln, Sudirman

No 12, Padang Sumatera Barat dengan kode 251113, adalah Lembaga

Penyiaran Publik Lokal (LPPL) di kota Padang yaitu Radio Republik

Indonesia.
11

Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap Radio Republik

Indonesia (RRI) Padang program 4 frekuensi 92.4 FM saat ini juga

memanfaatkan media online dengan membuat platform agar mudah

menjangkau pendengaranya lebih luas lagi sebagai upaya mempertahankan

eksistensinya di tengah perkembangan media online.

Pendengar adalah salah satu unsur terpenting dari sebuah program

agar tetap bertahan. kak Rini sebagai presenter Radio Republik Indonesia

(RRI) Padang program 4 :

“Strategi yang kami sebagai penyiar lakukan untuk


mempertahankan eksistensi RRI ini dengan memanfaatkan
media online seperti membuat web streaming, RRI Padang,
program 4 Padang, streaming instagram, dan tidak lupa gaya
tarik dari masing-masing penyiar melakukan ciri khas masing-
masing baik berbentuk logas bahasa, gaya menyampaikan dan
lainya, sehingga RRI Padang ini bisa didengarkan lewat
internet, dan juga aplikasi di Gadjet yang tentunya lebih mudah
menjangkauanya.”11

Berdasarkan dari fenomena diatas penelitian tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Radio Republik

Indonesia (RRI) Padang Program 4 Frekuensi 92.4 FM Dalam

Mempertahankan Eksistensi Di Era Media Online.”

B. Rumusan Dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

11
Wawancara, 21 Desember 2022.
12

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka

perlu rumusan masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

Bagaimana Strategi Penyiaran Radio Republik Indonesia (RRI)

Padang Program 4 Frekuensi 92.4 FM dalam mempertahankan eksistensi

di era media online untuk meningkatkan minat pendengar?

2. Batasan Masalah.

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dan tidak

meluas kemateri-materi lain, karena mengingat begitu luasnya kajian

Strategi Radio Republik Indonesia (RRI) maka penelitian ini diberi

batasan masalah, yaitu:

1. Strategi apa yang digunakan Radio Republik Indonesia (RRI)

Padang Program 4 Frekuensi 92.4 FM mempertahankan eksistensi

diera media online dalam merancang sebuah program sesuai

dengan kebutuhan pendengar.

2. Strategi apa yang digunakan Radio Republik Indonesia (RRI)

Padang Program 4 Frekuensi 92.4 FM mempertahankan eksistensi

diera media online dalam meningkatkan minat pendengar melalui

program acara khusus.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


13

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan

penelitian adalah :

1. Tujuan penelitian.

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi Radio Republik

Indonesia (RRI) Padang Program 4 Frekuensi 92,4 FM

dalam mempertahankan eksistensi di era media online.

Sesuai dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan dari

hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat sebagai berikut ;

2. Manfaat penelitian.

a. Memberikan pemahaman pemikiran dalam disiplin ilmu

strategi radio di bidang komunikasi dan penyiaran islam.

b. Memberikan pengetahuan wawasan bagi para pengelolah

media, mahasiswa, dan umumnya kepada seluruh

mansyarakat peminat eksistensi radio pada era media

online.

c. Untuk memperkaya khazanah intelektual dan sebagai

penambahan bacaan di perpustakaan fakultas dakwah dan

ilmu komunikasi dan perpustakaan UIN Imam Bonjol

Padang.

d. Agar menjadi bahan rujukan atau perbandingan bagi

mahasiswa atau peneliti yang berminat meneliti masalah

yang berhubungan dengan penelitian ini.


14

e. Untuk memenuhi salah satu persayaratan guna memperoleh

gelar sarjana dalam program studi Strata Satu (S1) pada

jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Imam Bonjol

Padang.

D. Penjelasan Judul

Penjelasan judul bertujuan menghindari multi interpretasi diantara

pembaca. Karena itu, diajukan batasan pengertian guna kesepahaman

judul penelitian tentang“ Strategi Radio Republik Indonesia ( RRI)

Padang Program 4 Frekuensi 92.4 FM dalam mempertahankan

eksistensi di era media online” sebagai berikut :

Strategi : Bentuk perencanaan dan kelangsungan dari penyelengaraan

siaran secara holistik, yang didalamnya tercakup makna

penjadwalan dan penyiaran acara dari suatu stasiun siaran.

Radio : Media massa elektronik yang mengandalkan siaran pada

frekuensi sinyal radio yang berada pada FM ( Frequency

Modulantion ) atau AM ( Amplitudo

Modulation).Perbedaanya adalah jika sinyal FM

memungkinkan siaran tidak hanya stereo, tetapi ketetapan

dan ketajaman yang lebih baik dibandingkan sinyal AM

yang lebih sempit sehingga orang tertarik mendengarkan

siaran musik pada frekuensi FM. Sedangkan mengunakan

frekuensi AM oleh karena jangkauan sinyal AM lebih jauh


15

dari sinyal FM sehingga akan cocok menjaungkau daerah

perdesaan dan terpencil.12

Eksistensi : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

mengusahakan agar tidak berubah dari keadaan semula.

Eksistensi juga biasa dikenal dengan salah satu

keberadaan dimana maksud keberadaan adalah pengaruh

atau ada tidaknya kita, eksistensi itu perlu diberikan orang

lain kepada kita ini membuktihkan bahwa keberadaan kita

diakui.13

Media Online : Media online atau internet atau media digital ( digital

media) diartikan sebagai semua bentuk komunikasi yang

menggabungkan teks, gambar, suara dan video dengan

menggunakan teknologi komputer digital media

membaca, menulis, dan menyimpan data secara elektronik

dalam bentuk menggunakan kode nomor untuk data

berupa teks, gambar, suara, dan video.14

Penjelasan judul penelitian ini adalah strategi syang

digunakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Padang Program

4 Frekuensi 92.4 FM dalam mempertahankan eksistensi di era

media online.

E. Sistematika Penulisan
12
Apriadi Tamburaka, Literasi Media, Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa,
(Rajawali Pres: 2013), hlm. 56
13
http://Defenisi Pakar.blogspot.com/2018/04/Pemgertian-Eksistensi.html. diakses Senin,
22 Maret 2021.
14
Najaha Musyafak, Kontruksi Radikalisme Di Media Online. Semarang ; Dipa. hlm
16.
16

Untuk memudahkan dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 bab,

yang diuraikan dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian,

penjelasan judul, sitematika penulisan.

Bab II Menerangkan landasan teori yang berkaitan dengan strategi

dan konsepnya. radio dan pembahasanya, program acara

radio dan eksistensi diera media online.

Bab III Menerangkan tentang metodologi penelitian yang terdiri

dari metode dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber

data, teknik pengumpulan data, teknik pengelolah data dan

rencana pengujian keabsahan data dan teknik analisis data.

BAB II
17

LANDASAN TEORI

A. Strategi dan Konsepnya.

1. Pengertian Strategi

Strategi merupakaan program umum untuk pencapaian

tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi. Kata program dalam

defenisi tersebut menyangkut suatu peran aktif, sadar dan rasional

yang dimainkan oleh maneger dalam perumusan strategi organisasi

dan berbagai tujuan organisasi, dan memberikan pedoman pemanfaat

sumber daya organisasi yang digunkan untuk mencapai tujuan.


15
Dalam kata lain strategi merupakan bentuk perencanaan dan

pelangsungan dari penyelengaraan dari penyelenggaraan siaran secara

holistik, yang didalamnya tercakup makna penjadwalaan dan

penyiaraan acara dari suatu stasiun siaran. Menurut Susan Tlyler

Eastman strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus. Sedangkan pengertian strategi menurut

Stephanie K. Marrus yang dikutip Sukristno dalam bukunya Onong

Uchjana Effendy menyatakaan bahwa, ”Strategi didefenisikan sebagai

suatu proses penentuan rencana pada pemimpin puncak yang berfokus

pada tujuan jangka panjang örganisasi, disertai penyusunan suatu cara

atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai”.16

15
Morissan, Manajemen Media Penyiaran Mengelolah Radio dan Televisi, ( Jakarta:
Kencana 2008), Kec. Ke-1, hlm 144
16
Onong Uchjana Effendy ,Kamus Komunikasi,
17 (Bandung : Alumni, 1978), hlm. 22
18

Strategi penyiaraan merupakaan suatu perencanaan dan metode

dalam memberikan informasi kepada khlayak umum ( pendengar)

secara tepat efektif, dan efisien melalui pemancaraan dalam usaha

yang bertujuan untuk dapat mempertahankan posisi kekuataan dari

pada persaing yang ada baik untuk saat sekarang masa yang akan

datang sehingga dapat tetap berkembang.

Proses siaran radio merupakaan yang panjang dan rumit, tetapi

harus berjalan diatas pola pikiran dan tindakaan yang cepat dan

dinamis, praktis, tepat dan berkualitas, karena hal terpenting adalah

bahwa strategi yang dipilih untuk mencapai suatu hasil sebagaimana

telah dijelaskaan dalam tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan,

untuk itu perlu dipadukanantara manajemen dalan sesuai dengan

landasan tujuan yang hendak dicapai.

2. Konsep Strategi

Media siaran radio kini kian berkembang sangat segnifikat, namun

masih memiliki banyak pengemar. Hal ini dikarenakan jangkauan siaran

radio kini menyepit sehingga yang paling mampu betahan ialah radio-radio

yang hanya melayani suatu wilayah kecil saja. Tantanganya tidak kalah

dari yang dihadapi oleh radio dan majalah, namun radio terbantu oleh

penemuan transistir yang membuat jauh lebih ringkas. Untuk tidak perlu

dipadukan antara manajemen dan penyiaran sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai. Penerapan manajemen ada persamaan unsur dalam proses


19

transformasi yang merupakan proses perencanaan, produksi, dan

menyiarkan siaran. 17

Menurut Susan Tyler Eastman didalam buku J.B Wahyudi, dasar-

dasar jurnalistik radio dan televisi terdapat beberapa strategi

mempertahankan keberadaan (eksistensi) radio yaitu:

1. Strategi Kesesuaian (Compatibility)

Strategi kesesuaian adalah kesesuaian penjadwalan, pemilihan tipe

program, dan pokok masalah terhadap kebutuhan khalayak pendengar.

Personil-personil stasiun pendengar harus mengetahui komunitas yang

dituju, sesuai dengan jadwal program yang mereka rancang. Dalam hal ini

perlu dipertimbangkan siapa pendengar dalam setiap bagian waktu, dan

apa yang kemungkinan besar sedang dikerjakan oleh pendengar yang ada

pada saat itu. Secara teori penjadwalan adalah kunci sukses aktivitas

siaran, meskipun sebuah program telah dipilih dan dikemas dengan sebaik

mungkin namun jika waktu siarnya tidak sesuai dengan kondisi audiens

yang di target, maka produksi program itu sia-sia. Sebuah program harus

disusun berdasarkan kegiatan sehari-hari audiensnya. Stasiun radio harus

mengetahui rutinitas audien seperti kapan mereka istirahat, nonton tv

sampai waktu mereka tidur ini diperlukan sebagai acuan untuk program.

Salah satu cara untuk mengetahui hal-hal tersebut adalah dengan

melakukan riset audiens.

17
J.B Wahyudi, Dasar-dasar Jurnalistik Radio Dan televisi, ( Jakarta: Pustaka Utama
Graviti, 1996. ) hlm. 50
20

2. Strategi Pengontrolan Arus Pendengar (Control Of Audience Flow).

Antara program satu dengan program yang jumlah audience juga

harus tetap dijaga dengan menyajikan program yang tetap bisa menjaga

aliran penonton agar tidak beralih ke channel yang lain atau bahkan

menarik pendengar channel lain. Keefektifan media penyiaran radio

tergantung pada seberapa banyak pendengar yang menikmati dan

mendengarkan program-program radio tidak ada sistem penyiaran radio

yang dapat bertahan tanpa pendengar. Pengontrolan arus pendengar

dilakukan dalam rangka memaksimalkan jumlah pendengar yang mengalir

dari program yang satu ke program acara berikutnya, dan untuk

meminimalkan jumlah pendengar yang mengalir kesaluran lawan.

Hal ini dapat dilakukan dengan metode menyajikan program yang

berbeda dengan radio siaran lain (contering) atau menyajikan program

acara serupa atau mirip dengan radio siaran lain (blunting). Strategi

mengontrol aliran pendengar ini dilakukan dengan menetapkan standar

mutu, melakukan pengawasan dan melakukan evaluasi. Evaluasi sendiri

untuk mengetahui apakah program yang disiarkan sesuai dengan

perencanaan atau tidak. Serta untuk mengetahui kesalahan- kesalahan yang

dilakukan sewaktu program berlagsung.


21

Tahapan-tahapan strategi terdiri- dari dan tiga tahap yaitu:

a. Perumusan Strategi.

Perumusan strategi diantaranya mencakup beberapa hal yaitu:

1) Kegiatan mengembangkan visi misi organisasi. Visi

merupakan sebagai langka pertama dalam perencanaan

strategi, sedangkan misi merupakaan pertanyaan jangka

panjang yang membedakaan suatu bisnis dan bisnis serupa

yang lain.

2) Mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal,

organisasi, peluang, dan ancaman eksisternal adalah

peristiwa, trend, ekonomi, sosial, budaya, demografi,

lingkungan, politik, hukum,pemerintahan, teknologi dan

persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan

suatu organisasi serta bearti di masa depan.

3) Menentukan kelemahan dan kelebihan internet organisasi.

Kekuatan dan kelemahan internet merupakaan segala

kegiatan dalam organisasi yang bisa dilakukan dengan

sangat baik dan buruk. Kekuatan dan kelemahan tersebut

ada dalam kegitaan manajemen, keuangan, akuntansi,

produksi, penelitian, pengembangan.


22

b. Pelaksanaan Strategi

Pelaksanaan strategi sering disebut tahap tindakan dalam

manajemen strategis. Pelaksanaan sering muncul dianggap sebagai

tahap yang paling sulit karena memerlukaan kedisiplinan,

komitmen, dan pengorbanan karena perumusaan strategi yang

sukses tidak menjamin pelaksanaan strategi yang sukses.18

Pelaksanaan strategi terdapat didalamnya menerapkaan tujuan

tahunan, menyusun kebijakan, mengalokasikan sumber daya,

mengubah strategi organisasi yang ada, rekonstruksi dan rekayasa

ulang, merevisi rencana kompensasi dan intensif, menyesesuaikan

program proses prosuksi atau operasi, mengembangkan fungsi

sumber daya manusia yang efektif dan bila perlu mengurangi

jumlah karyawan.19

c. Evaluasi Strategi

Tahapan ini merupakan tahap akhir dari strategi, ada 3

aktifitas yang mendasar untuk mengevaluasi strategi sebagai

berikut:

1) Mengkaji ulang faktor-faktor eksisternal-internal yang

menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan

sekarang ini. Berbagai faktor eksternal dan internal dapat

menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan jangka

18
Fred David, Manajemen Strategi: Konsep-Konsep,( Jakarta: Indeks, 2004), hlm 283
19
Ibid. hlm. 336
23

panjang dan pendek. Faktor internal seperti tindakan

persaingan, perusahaan, perubahaan permintaan, perubahan

teknologi, perubahan ekonomi, pergeseran, dan tindakan

pemerintah dapat menghambat penciptaan tujuan.

Sedangkan fakror Internal diantarnya seperti strategi yang

tidak efektif mungkin dipilih atau kegiatan implementasi

barang kali buruk.

2) Mengukur kinerja diantaranya merupakaan dengan

membandingkan hasil dengan yang diharapkan dengan hasil

yang sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana,

mengevaluasi kinerja individu dan mengkaji kemajuan yang

dibuat karena pencapaian tujuan yang diterapkan.

3) Melakukan tindakan-tindakan yang korektif melakukan

tindakan tindakan korektif menurut adanya perubahan

reposisi perusahaan agar lebih berdaya saing dimasa depan,

pada pelaksanaanya sebuah strategi harus bisa berjalan

dengan baik agar apa yang direncanakan bisa tercapai

dengan baik. Sebuah strategi bisa dilakukan efektif apabila:

a) Strategi secara teknis dapat dikerjakaan.

b) Sesuai dengan visi dan misi nilai-nilai organisasi.

c) Dapat mengembangkan kekuatan dan mengambil

keuntungan dari peluang serta meniminalkan atau

mengatasi kelemahan dan anacaman


24

d) Sesuai dengan isu strategi yang hendak dipecahkan.

e) Strategi bersifat etis, moral,legal dan merupakaan

keinginan organisasi untuk mejadi lebih baik.20

B. Radio Dan Pembahasan-nya

1. Pengertian Radio

Radio adalah suara, Julian Newby dalam bukunya inside

Broad casting menyebutkan, radio adalah anak pertama dunia

penyiaraan. Suara merupakaan model utama pancaran radio

khalayak dan stimulasi yang dikoneksikan kepadanya oleh

khalayak. Secara psikologis suara adalah sensasi yang tersepsikan

kedalam kemasaan auditif, Menurut Stanley R. Alten, dalam buku

Masduki, Menjadi Broad casting Profesional suara adalah efek

gesekan dari sejumlah molekul yang ditransisikan melalui medium

dalam suatu interaksi dinamika antara molekul itu dan

lingkungannya.21

Suara dalam sebuah radio adalah suatu kombinasi tekanan

emosional, perseptual, dan fisikal yang timbul dan berasal dari

suatu suara yang termediasi oleh teknologi yang kemudian

menimbulkan formasi, imajinasi visual tertentu dibentuk

pendengar. Percampuraan antara kata, musik dan efek suara lainya

20
Miftahuddin, Perencanaan Strategi Bagi Organisasi Sosial, ( Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1999). hlm. 190
21
Masduki, Menjadi Broad casting Profesional, (Yogyakarta: Pustaka Populer Lkis,
2004), hlm. 15
25

akan mempengaruhi emosi pendengar serta mengajak mereka

berada dilokasi kejadian yang dikomunikasikan. Semuanya

tersimpulkan dalam konsep yang dikenal sebagai thet heatre f

mind.22

Radio adalah media massa elektronik yang mengandalkan

siaran pada frekuensi sinyal radio yang berada pada FM

(Frequency Modulantion) atau AM (Amplitudo Modulation).

Perbedaanya adalah jika sinyal FM memungkinkan siaran tidak

hanya ciri khas stereo, tetapi ketetapan dan ketajaman yang lebih

baik dibandingkan sinyal AM yang lebih sempit sehingga orang

tertarik mendengarkan siaran musik pada frekuensi FM. Sedangkan

mengunakan frekuensi AM oleh karena jangkauan sinyal AM lebih

jauh dari sinyal FM sehingga akan cocok menjaungkau daerah

perdesaan dan terpencil.23 Radio sebenarnya berasal dari kata radio

broad casting yang artinya berupa penyampaian informasi kepada

mansyarakat dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai

media. Radio merupakaan alat untuk merubah gelombang radio

menjadi gelombang bunyi atau suara.

Radio juga dapat diartikaan sebagai gelombang bunyi juga

dapat diartikaan sebagai gelombang suara yang dipancarkaan dari

sebuah stasiun dan bisa diterima oleh pesawat-pesawat penerimaan

22
Ibid, hlm 16
23
Apriadi Tamburaka, Literasi Media, Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa,
(Rajawali Pres: 2013), hlm. 56
26

yang ada dirumah, di mobil, dikapal, dan sebagainya. Berikut

pengertian menurut para ahli :

1) Menurut wikpedia

Radio adalah teknologi yang digunakaan untuk pengiriman sinyal

dengan cara modulasi dan radiasi elektro magnetik ( gelombang

elektronik magnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat

udara, karena gelombang ini tidak memerlukaan medium pengangkut

seperti molekul udara.

2) Menurut Kamus Bahasa Indnesia (KBBI)

Radio adalah, siaran suara atau bunyi yang dilakukan melalui

udara.

3) Menurut Anwar Arifin

Radio adalah alat komunikasi massa, dimana alat ini menyiarkan

informasi yang faktual berkaitan dengan kehidupaan mansyarakat.

Menurut UU N0. 32/2002 tentang penyiaraan, ada tiga

bentuk radio yang boleh siaran publik yaitu : RRI, radio komersial,

radio siaran komunitas.24Konsep radio publik baru ada di UU N0. 32/

2002 sebelumnya radio publik dikenal dengan konsep radio

pemerintaan, radio publik dikenal dengan nama LPP ( Lembaga

Penyiaran Publik) biasanya terdapat diprovinsi yaitu ; RRI.

Kemudian mansyarakat membutuhkan informasi lebih maka muncul

24
Masduki, Menjadi Brond casting Profesional. (Yogyakarta: PT Lkis Aksara
Yogyakarta ,2004) .hlm27.
27

LPPL ( Lembaga Penyiaraan Publik Lokal) adalah radio publik yang

berada dikota yaitu Radio Republik Indonesia Padang.

2. Kekurangan Dan Kelebihan Radio

Radio sebagai media komunikasi dan informasi memiliki kelebihan

dan kekurangan, berikut adalah kelebihan dan kekurangan radio:

a. Kelebihan Radio.

1) Menjangkau jumlah khalayak sasaran yang besar pada

waktu yang bersamaan.

2) Menjangkau individu atau kelompok masyarakat yang

hidup terpencil dan terpencar-pencar seperti kehidupan

masyarakat agraris pada umumnya.

3) Mengatasi berbagai gejala geografis.

4) Mudah dimengerti tidak memerlukan kemampuan

membaca sehingga dapat dikonsumsi masyarakat yang

tidak bisa membaca.

d. Kelemahan Radio

1) Radio tidak adapat menayangkan gambar visual.

2) Radio menyiarkan informasi hanya sebentar, sehingga

pendengar tidak memiliki waktu untuk mencatat informasi

yang penting dan tidak bisa meminta penyiar untuk

mengulanginya.

3) Radio bersifat terbagi artinya dalam satu wilayah tertentu

terdapat 20-30 stasiun radio.


28

Dari kekuatan dan kelemahan radio, maka program sangatlah

penting, karena akan berkaitan dengan sengmentasi khalayak yang dapat

meningkatkan minat pendengar dan mempertahankan eksistensinya di era

media online saat ini. Oleh karena itu perlu adanya strategi yang tepat

dalam membuat program-program yang segmentasinya lebih jelas lebih

khusus dan lebih mengenai para pendengar. 25

Dari kelebihan dan kelemahan media radio, maka diperlukan

program, karena akan berkaitan dengan sengmentasi khalayak yang akan

dapat mempertahankan radio dengan semakin berkembang-nya zaman saat

ini. Dan juga perlu adanya strategi yang tepat untuk menyusun program-

program yang membuat siaran nya lebih jelas khusus dan lebih mengenai

para pendengar.

3. Fungsi dan Tujuan Radio

a) Fungsi Radio.

Dalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai

media publik merupakaan menampung sebanyak mungkin

kebutuhan dan kepentingan, keinginan pendengarnya. Ada 3

bentuk kebutuhan tersebut:

1) Kebutuhan akan informasi

2) Sebagai sarana pendidikan.

3) Sebagai hiburan.

Menyiarkan informasi merupakan fungsi media massa yang

pertama dan utama. Khalayak memerlukan informasi tentang apa yang


25
Masduki, Menjadi Broad casting Profesional, ( Yogyakarta: Lkis, 2004), hlm .10
29

akan didapatkan sebagainya.mendidik sebagai bahan pendidikan

massa, media massa memberi hal-hal pengetahuan sehingga

komunikan bertambah pengetahuanya. Menghibur atau hiburan,

maksunya disini media massa juga perlu untuk menulis hal-hal yang

berkaitan dengan hiburan, yang dilakukan untuk mengurangi rasa

jenuh komunikan ketika menikmati suatu program yang

membutuhkan konsentrasi.26

Fungsi juga menunjukan kalau radio dapat memenuhi

kebutuhan khalayak dengan memberikan program siaran yang

bersifat invormative, mendidik dan menghibur. Jika salah-satu

program tidak sesuai dengan keinginan audiens maka radio bisa juga

kehilangan fungsinya dan juga kehilangan pendengarnya.

b) Tujuan Radio

Radio sebagai internet, koran, majalah, dan televisi

merupakan medium komunikasi massa yang dapat digunakan

setiap orang untuk mencapai tujuan tertentu. Ada tujuan yang

paling penting pendirian radio di Indonesia yaitu:

1) Melayani kebutuhan Audiens merupakaan pendirian

pertama dengan penelitian khlayak untuk mengetahui

bagaimana kebutuhan pendengar terhadap media radio,

baik, isi siaran, waktu siaran, maupun kemasa lama

progamnya tujuan ini bersifat idealistik karena jika tidak

dipertemukan secara singnifikasi yang tinggi dari


26
Ibid hlm, 2
30

kebutuhan pendengar maka stasiun radio tidak mungkin

beroperasi.

2) Aktualisasi kepentingan pengelolah merupakaan setiap

orang yang berkerja dibidang radio pasti memiliki

motivasi pribadi yang tinggi misalnya, ingin populer,

memperluas relasi, atau ingin memperkuat eksistensi

dirinya. Kepentingan publik harus diutamakan ketimbang

kepentingan pribadi karena radio adalah medium yang

mempergunakan jalur frekuensi milik publik.

3) Memproleh pendapatan ekonomi. Radio menjadi objek

menjadi keuntungan dan lapangan kinerja yang

mengharuskan pemilik mengalokasikan keuntungan

melalui iklan yang bersifat on air atau program off air agar

mampu untuk terus besaing dan bekembang dan

meningkatkan eksistensinya dengan semakin berkembang

nya zaman.27

Dari tujuan radio diatas dapat disimpulkan bahwa

radio didirikan berdasarkan kebutuhan pendengar dan

minat dari pendengar sebagai sasarannya. Selain itu, radio

juga memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuan dengan

langka-langka yang telah disepakati dalam sebuah instansi

radio.

C. Program Acara Radio


27
Ibid h.6
31

1. Pengertian Program

Kata “program” berasal dari bahasa inggris programe atau program

yang berarti acara atau rancangan. Undang-undang penyiaran

Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi

menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau

rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata

program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia

dari pada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara.

Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk

memenuhi kebutuhan audiennya.

Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat

audiens tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun

penyiaran apakah itu radio atau televisi.

Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau

barang (goods) atau pelayanan (service) yang dijual kepada pihak lain,

dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan demikian, program

adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia

mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia

penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau

penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan

mendapatkan pendengar atau penonton.28

28
Sulvina jayanti, Manajemen Dan Konvergensi Media Penyiaran, (Makasar: Aksara
timur, 2008,) hlm. 96.
32

Dalam membuat sebuah program acara radio yang kreatif dan

berkualitas dapat melakukan riset terhadap para pendengar tentang

ketertarikan acara yang diinginkan, dan juga mengikuti trend yang

sedang berkembang, kemudian sebuah radio dapat membuat program

tentang budaya, dan informasi lainya. Penataan acara akan berhadapan

dengan elemen pendukung acara sepert musik, kata- kata, identitas

stasiun, iklan, gaya bahasa, gaya siaran, dan penjadwalan acara, kata-

kata stasiun, sesuai dengan sengmen-sengmen waktu yang

direncanakan.

Radio juga harus bisa memanfaatkan perkembangan intraksi

dengan pendengar dan perkembangan zaman online saat ini, terutama

dimedia sosial atau aplikasi. Radio harus mengandeng lembaga/

instansi lain. Serta radio harus memperbanyak membuat acara-acara

off air atau on air diluar stasiun. Adapun sumber daya manusia

pengelolah radio dituntut memiliki kompetensi dan kualifikasi tinggi

untuk berkualitas dan bisa mempertahankan eksistensinya.

Program merupakaan susunan mata acara akan disiarkaan, baik

harian, mingguan, bulanan, tengah bulan, tahunan, tengah tahun.

Khusus acara harian disebut Rundown.29

2. Jenis - Jenis Program

Menurut Pringle Starr Mc Cavitt, seluruh format stasiun radio itu

dapat dikelompokan kedalam tiga kelompok besar, yaitu:

29
Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran,( Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,
1994) hlm,22
33

f. Format musik, format informasi dan format kusus (specially).

Format musik adalah format yang paling umum digunakan

hampir seluruh stasiun radio komersial. Namun demikian,

menentukan format musik dari stasiun radio dewasa ini

semakin sulit karena fragmentasi jenis musik yang cenderung

menjadi mirip satu sama lainnya. Kesulitan lain adalah adanya

artis penyanyi atau musisi yang sering berpindah format dari

satu jenis musik ke jenis musik lainnya. Hal ini menyebabkan

beberapa stasiun radio menggunakan nama format yang tidak

umum.

g. Format informasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu: dominasi

berita (all news) dan dominasi perbincangan (all talk atau talk

news).

h. Format ketiga adalah kombinasi dari dua format yang pertama

yang dinamakan dengan news talk atau talk news. Format all

news, misalnya terdiri atas (berita lokal, regional, nasional, dan

internasional), laporan feature, analisis, komentar, editorial.

Target audien format ini adalah pendengar berusia antara 25

hingga 54 tahun dengan tingkat pendidikan yang baik.

Sementara format kusus (specially) adalah format yang

dikhususkan untuk audiens berdasarkan etnis dan agama.


34

Dengan demikian, format kusus ini dibagi menjadi dua, yaitu

format etnik dan format agama.30

D. Mempertahankan Eksistensi Radio Di Era Media Online

1. Eksistensi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia eksistensi artinya

mengusahakan agar tetapi tidak berubah dari keadaan semula

eksistensi bisa kita kenal juga dengan satu kata yaitu keberadaan.

Dimana keberadaan yang dimaksud adalah adanya pengaruh atau

ada atau tidaknya kita. Eksistensi itu perlu “diberikan” orang lain

kepada kita, karena dengan adanya respon dari orang di sekeliling

kita ini membuktikan bahwa keberadaan kita diakui. Tentu akan

terasa sangat tidak nyaman ketika kita ada namun tidak diakui satu

pun orang menganggap kita ada, oleh karena itu pembuktian akan

keberadaan kita dapat dinilai dari beberapa orang yang

menanyakan kita atau setidaknya merasa sangat membutuhkan kita

jika kita tidak ada.31

Eksistensi biasanya dijadikan sebagai acuan pembuktian diri

bahwa kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan seseorang dapat

berguna dan mendapat nilai yang baik di mata orang lain. Contoh di

30
Morisoon, Manajemen Media Penyiaraan: Strategi Mengelolah Radio dan Televisi,
(Jakarta: Kencana, 2008. )hlm199.
31
Ibid. hlm 31.
35

dalam lingkup sekolah misalnya, eksistensi seorang siswa yang rajin

akan selalu diingat oleh pengajar dan lebih terlihat menonjol

dibandingkan dengan siswa yang malas belajar. Selain itu, eksistensi

juga dianggap sebagai sebuah istilah yang bisa diapresiasi kepada

seseorang yang sudah banyak memberi pengaruh positif kepada

orang lain. Begitu juga dengan radio jika radio memiliki program

yang menarik, maka akan selalu diingat oleh pendengar dan lebih

menonjol dari radio yang lain.

2. Media Online

Media online atau internet atau media digital (digital

media) diartikan sebagai semua bentuk komunikasi yang

menggabungkan teks, gambar, suara, dan video dengan

menggunakan teknologi komputer. Digital media membaca,

menulis, dan menyimpan data secara elektronik dalam bentuk

menarik menggunakan dokumen untuk data berupa teks, gambar,

suara dan video.

Media online adalah saran komunikasi yang tersaji secara

online di situs web (website) internet. Media online disebut juga

media daring, media digital, dan media internet. Pengertian media

online secara umum meliputi semua jenis situs web (website) dan

aplikasi, termasuk situs berita, situs perusahaan, web lembaga /

instansi, situs jualan (e-commerce/online store), media sosial,

blog, email, forum, WhatsApp, Line, dll.


36

a. Karakteristik Media Online

Karakteristik media online yang menjadi kelebihannya

dibandingkan ”media konvensional” (cetak/elektronik) antara lain:

1. Kapasitas luas halaman web bisa menampung naskah sangat

panjang. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana

saja, dan setiap saat.

2. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.

3. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.

4. Aktual, berisi info actual karena kemudahan dan kecepatan

penyajian.

5. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan

saja.

6. Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom

komentar, chat room, polling.

7. Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan

dapat ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas

”cari” (search).Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang

berkaitan dengan informasi tersaji.

b). Jenis-Jenis Media Online

Media online berupa situs berita yang dapat di bagi menjadi lima

kategori:
37

a. Situs berita berupa edisi online dari media cetak surat kabar

atau majalah, seperti media-indonesia.com.

b. Situs berita berupa edisi online dari media penyiaran radio,

seperti Radio Nederland (rnw.nl)

c. Situs berita berupa edisi online media penyiaran televisi,

seperti CNN.com.

d. Situs berita online murni yang tidak terkait dengan media

cetak / elektronik, seperti detik do.com.

e. Situs “indeks berita” yang hanya memuat link-link berita

dari situs berita lain, seperti yahoo! news.32

c). Radio Online (Steaming)

Streaming adalah proses pengiriman data kontinus alias terus-

menerus yang dilakukan secara broad casting melalui internet

untuk menampilkan oleh aplikasi streaming pada personal

computer (klien).33 Streaming adalah cara penayangan langsung

sebuah data multimedia dari server penyedian layanan ke PC

penerima. Semakin cepat koneksi yang digunakan maka semakin

cepat tayangan itu bisa diputar.34

32
Najahan Musyafak, Kontruksi Radikalisme Di Era Media online, (Bandung: Cet, 30
PT. Remaja Rosdakarya,) 2015, hlm. 16.
33
Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Produksi Televisi, (Jakarta: KencanaPranada Media
Grup. 2012. )hlm 220
34
Yuliadi Kusuma, Bekendengan TV Online, (Jakarta Grasind0, 2009, ) hlm. 10.
38

Mendengarkan radio tidak perlu lagi melalui pesawat yang harus

dibawa kemana-mana. Cukup daring keinternet atau membuka PC

yang terkoneksi ke internet. radio yang bersiaran melalui internet di

Indonesia memiliki dua tujuan. Pertama, sebagai media membangun

citra dan promosi radio secara global. Kedua, sebagai aktivitas

penyiaran secara online. Pendorong munculnya radio internet adalah

trend teknologi komunikasi dengan kemudahan pelayanan, respons

terhadap situasi ekonomi dan politik yang makin terbuka.

3. Radio Di Era Media Online

Sementara keadaan radio konvensional masih simpang siur

di era digital atau media online, transformasi sinyal yang semakin

canggih dan kombinasinya dengan jaringan internet mampu

menghasilkan radio streaming. Berbeda dengan radio

konvensional, radio streaming menghasilkan suara yang lebih baik

dan kemungkinan gangguan (noise) yang dialami kecil. Hal ini

dikarenakan setting suara radio streaming yang sudah berstandar

Advanced Audio Coding (AAC). Dalam perkembangannya,

pendengar radio streaming semakin banyak. Dalam dialog

iNewsTV tahun 2016, diungkapkan bahwa semakin banyak

khalayak yang mendengarkan radio melalui website maupun

aplikasi secara streaming.Saat ini, alat komunikasi dan platform

media yang selalu menempel dibawa seseorang adalah gadget,


39

smart phone maupun mobile phone. Semakin mudah dan murahnya

akses internet ikut mendorong penggunaan medium jenis ini terus

meningkat. Menurut Rofiuddin, keberadaan internet harus

dijadikan peluang oleh para pengelola radio untuk itu, pengelola

radio menggunakan internet untuk ikut menumpang radio.

Misalnya, pengelola radio harus berinteraksi dengan para

pendengar dengan menggunakan media sosial seperti Facebook,

Twitter, Instragram dan lain-lain) maupun aplikasi messanger

(seperti WhatApp dan BlackBerry Messanger). Untuk mengakses

radio, pengelola radio juga bisa membuat versi streaming.35

35
Sulvinajayanti, Manajemen dan Konvergensi Media Penyiaraan, (Makasar:
Aksaratimur, 2008,) hlm. 102.
40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah salah satu cara bertindak menurut sistem

aturan atau tatanan yang bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara

rasional dan terarah sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dan

optimal. Penelitian adalah suatu upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan

sabar, hati-hati dan sistematis dalam mewujudkan kebenaran.36

Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif. Metode kualitatif

yaitu dengan menggunakan wawancara terbuka untuk menelaah dan

memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu dan

kelompok.37

Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian

deskriptif yakni menuturkan dan menafsirkan yang berkenaan dengan

keadaan dan fenomena yang terjadi disaat penelitian berlangsung serta

menyajikan apa adanya.38Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi

saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah

actual sebagai mana adanya pada saat penelitian berlangsung. Jenis

36
Mardalis, Metode Penelitian (SuatuPendekatan Proposal), (Jakarta: BumiAksara,
2014), hlm. 24
37
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010),
hlm. 5
38
Hadari Nawawi ,Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1996),
hlm. 73
40
41

penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research)

dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara memanfaatkan berbagai

metode ilmiah. Penelitian ini menuturkan dan menafsirkan data yang

berkenaan dengan fakta, keadaan dan fenomena yang terjadi saat

penelitian berlangsung dengan menyajikan apa adanya.

Dalam hal ini penulis berusaha untuk menggambarkan strategi Radio

Republik Indonesia (RRI) Padang mempertahankan eksistensi di era media

online, yang menjadi fokus penelitian tentang strategi kesesuaian, dan

strategi pengentrolan arus pendengar.

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian berada di Radio RRI Padang tepatnya

berlokasi di LPP Radio Republik Indonesia ( RRI) Padang. Di Radio ini

penelitian bisa mendapatkan semua data yang dibutuhkan yang akan

digunakan untuk kelanjutan penelitian tugas akhir.

C. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan

sepeti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang

diamati atau diwawancara merupakan sumber data utama. Sumber data

utama dicatatan tertulis atau melalui perekaman video/audio pengambilan


42

foto. Dilihat dari mana data tersebut berasal secara umum dalam penelitian

dikenal dengan dua jenis yaitu:

Sumber data dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data dan sumber data tersebut

memiliki hubungan dengan masalah pokok penelitian sebagai bahan

informasi yang dicari.Data primer dalam penelitian ini adalah data

yang diambil dari sumber yang pertama.

a. Direktur Program Radio RRI Padang dan Eksekusif Produser.

Alasan mengambil Direktur dan Eksikutif produser Radio

RRI Padang ini karena orang yang paling mengetahui sejarah

dan seluk beluk Radio RRI Padang, sebagai sumber acuan

adanya minat pendengar Radio RRI dalam mengetahui strategi

kesesuaian dapat mengetahui strategi-strategi yang digunakan

dalam pembuatan suatu acara.

b. Staf Program Bagian Ide Kreatif.

Karena bagian staf ide kreatif yang memikirkan siapa

yang akan disajikan dan bertanggung jawab terhadap

pembuatan berminat atau tertarik untuk mendengar agar

pendengar berminat atau tertarik untuk mendengarkan siaran

Radio RRI Padang.

c. Penyiar Radio Republik Inonesia RRI Padang.


43

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih

lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer

maupun pihak-pihak lain.39Sumber data sekunder merupakan

sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya melalui orang lain seperti artikel dan

jurnal atau dokumen yang menjadi bahan penunjang dan

melengkapi dalam suatu analisis.40Selanjutnya data ini ada data

tidak langsung, yaitu data yang didapatkan dari dokumen dan data-

data di LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Padang yang bersifat

menunjang data yang peneliti perlukan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai sumber dan cara.

Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan

dokumentasi.

39
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), hlm. 42
40
Sugiyono, Op.Cit., hlm. 225
44

1. Observasi

Penulis melakukan observasi terstruktur yaitu observasi yang

telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati dan dimana

tempatnya.Observasi terstruktur dilakukan apa bila peneliti telah

mengetahui dengan pasti tentang apa yang akan diamati.41

Menurut Ngalim Purwanto dalam buku memahami penelitian

kualitatif disebutkan bahwa metode atau cara menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku

adalah dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara

langsung.

Teknik observasi atau pengamatan yang peneliti gunakan

adalah bersifat langsung aktifitas dari program kordinator dan

pelaksanaan siaran program di RRI Padang.

2. Interview atau Wawancara

Interview atau wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan

untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan

pertanyaan-pertanyaan pada informan. Alat bantu yang penulis

gunakan dalam wawancara adalah pedoman wawancara yang hanya

memberikan garis besar atau pokok permasalahan, tidak diwujudkan

pertanyaan secara tuntas. Pedoman ini dalam pemakainnya masih

perlu pengembangan lebih lanjut yang merupakan variasi pertanyaan

41
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: RinekaCipta, 2008),
hlm. 93-94
45

yang diciptakan secara spontan dalam mendengarkan jawaban dari

informan.

Wawancara dalam penelitian ini yaitu peneliti melakukan

tanya jawab secara langsung dengan kepala pimpinan dan staf program

yang terkait untuk mendapatkan tentang strategi kesesuaian program

bagi pendengar, strategi pengontrolan arus pendengar untuk

mempertahankan eksisitensi di era media online.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sejumlah besar fakta dan data yang

tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Dimana sebagian

besar dari yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian, laporan

dan foto.

E. Teknik Analisis Data

Metode analisis data penelitian ini merupakaan deskriptif kualitatif.

Penelitian ini akan mencoba menganalisis kerangka teori strategi dari

setiap program acara yang diminati pendengar RRI Padang Program 4

Frekuensi 92,4 FM dengan fakta-fakta yang ada dilapangan. Menganalisis

data penelitian merupakan suatulangka yang kritis, apakah menggunakan

data statistik atau non statistik.42 Dalam penelitian ini analisis data

dilakukan secara berseimbangan dari awal sampai akhir penelitian, baik

dilapangan maupun diluar lapangan dengan menggunakan teknik seperti

yang dilakukan oleh Miles dan Huberman: Setelah data yang penulis

42
Djam’an Satori dkk, Metodologi Penelitian, Kualitatif, ( Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 11.
46

butuhkan terkumpul, maka data tersebut diolah, dengan cara sebagai

berikut:

a. Mengumpulkan data

Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi dan

dokumen yang diperoleh dari sumber data dan penelitian ini.

b. Pemeriksaan data

Memeriksa data kembali dengan cermat data yang telah

dikumpulkan. Data yang telah didapatkan di lapangan melalui

wawancara, sebelum data tersebut diolah maka data tersebut harus

diperiksa terlebih dahulu kelayakan-nya.

c. Menyeleksi data

Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini diseleksi,

apakah telah cukup untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan dalam

penelitian yang diadakan. Kalau belum cukup maka terlebih dahulu

disempurnakan. Maksud dari penyeleksian data ini adalah mengambil

data-data yang sangat penting dan memisahkannya dari data-data yang

lain.

d. Penyajian data

Penyajian data yaitu menyajikan sekumpulan informasi yang

tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan.43

43
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&d
( Bnadung: Alfabeta), Cet Ke-6 hlm, 341.
47

e. Analisis data

Sesuai dengan bentuk dan jenis penlitian yang penulis lakukan

yang bersifat kualitatif sehingga dengan penetapan tersebut penulis

memperoleh data yang diinginkan. Data-data yang sudah terkumpul

dan selanjutnya dianalisis kevalid tanya.

f. Menarik kesimpulan

Menarik kesimpulan adalah bahwa di awal pengumpulan data

telah dimulai mencari arti, pola penjelasan dan sebab akibat, sehingga

dapat ditarik suatu kesimpulan yang pada mulanya belum jelas

kemudian menjadi lebih terperinci.44

44
Ibids Hlm, 270

Anda mungkin juga menyukai