Anda di halaman 1dari 89

KOMUNIKASI RISK DLM

PENANGGULANGAN KRISIS
GANIF DJ
Definisi dasar

 Komunikasi adalah saling menyampaikan informasi kepada


tujuan yg diinginkan
 Informasi bisa berupa suara percakapan (voice), musik
(audio), gambar diam (photo), gambar bergerak (video),
atau data digital
 Komunikasi bisa dilakukan diantara 2 atau lebih tempat
yang berdekatan atau pun berjauhan
Pengertian Resiko

o Risiko  tdk dikelola dgn baik dapat menjadi


ancaman.
o risiko menurut ISO (ISO Guide 73:2009, p.9) suatu
efek dari ketidakpastian dalam pencapaian suatu
tujuan.
o efek  bersifat negatif maupun positif.
Komunikasi resiko

o Komunikasi resiko dalam kesehatan  penyampaian


pesan antara instansi pemerintah dan publik untuk
menyampaikan persepsi dalam penanganan resiko
kesehatan (pra-saat-paska krisis kesehatan).
Kategori dalam komunikasi resiko

 Pengenalan thd publik merupakan hal yg penting dlm program


komunikasi krisis. Dengan pemahaman yg detail thd publik, dapat
ditentukan cara komunikasi yg paling efektif dan cara mencapai
mereka. Fearn-Banks (1996:27) membagi publik kedalam kategori:
1) Enabling public  publik yg punya kekuasaan u/ memutuskan suatu
persoalan.
2) Functional public klp orang yg menjadikan sebuah organisasi dapat
berputar .
3) Normative public  klp orang yg mempunyai kepentingan yg sama
dengan organisasi. Termasuk di dalamnya adalah para anggota
asosiasi atau perkumpulan.
4) Diffused public kelompok orang yg secara tidak langsung
berhubungan dg organisasi dlm sebuah krisis. Yang tergolong dalam
kategori ini al; media dan kelompok-kelompok komunitas.
langkah-langkah Penanganan
komunikasi Resiko

1. Deteksi dan Identifikasi


 Instansi pemerintah diharapkan memiliki sistem peringatan
dini untuk mendeteksi dan menidentifikasi situasi yang
berpotensi menjadi krisis.
2. Pencegahan Krisis
 Aparat humas harus mampu mengantisipasi dan menangani
krisis melalui program-program kehumasan dan komunikasi
organisasi yang tepat dan intensif.
5C DALAM MENGATASI KRISIS KOMUNIKASI

1. Care
Pesan yg disampaikan dlm elemen Care ini hendaknya
menunjukkan rasa peduli dan rasa empati yg sungguh-sungguh
thd stakeholder yg terkena dampak krisis. Karena publik akan
lebih menerima dan memberikan dampak positif apabila
perusahaan menunjukkan kesungguhan dan perhatiannya atas
krisis yg sedang terjadi.
2. Commitment
 Manajemen haruslah menyampaikan pesan kepada publik
bahwa perusahaan segera bertindak menyelesaikan masalah,
menemukan sumber terjadinya krisis dan meminimalisir
kemungkinan terjadinya krisis yang sama.
3. Consistency and Coherency
Ketika krisis sudah terjadi, maka semua pihak harus
memberikan pernyataan yang sama.

4. Clarity
memberikan pesan dengan jelas.
Pesan yg disampaikan kepada publik haruslah jelas, mudah
dipahami, sederhana dan tidak ambigu. Mengapa harus jelas?
Tentunya agar pesan tidak diplintir sedemikan rupa sehingga
berkembang informasi yg salah.

4. Cooperation
haruslah mengembangkan kerjasama dgn berbagai pihak yg
telah dimulai jauh hari sebelum terjadinya krisis.
Kerjasama tsb dilakukan misalnya dg media & masyarakat.
Sekilas sejarah komunikasi
Sejarah komunikasi modern
Perkembangan hingga kini
 Komunikasi telepon  jaringan ISDN (Integrated
Service by Digital Network), yaitu jaringan
komunikasi yg tidak hanya untuk komunikasi
suara (voice), tetapi juga bisa untuk data digital
dan video. multi-media
 Komunikasi radio  jaringan radio seluler baik yg
seluler digital GSM, AMPS, dll yg sejenis, maupun
yg berteknologi CDMA, disamping jaringan radio
non-seluler.
 Komunikasi data/komputer  jaringan Internet yg
saat ini telah bisa melayani komunikasi FTP, e-mail,
Web, e-commerse, dll  multi-media
Diagram Blok Sistem Komunikasi

noise di dalam kanal, sinyal yang


dikirim mengalami gangguan
Informasi Pengirim dari noise
asal

Saluran/Kanal

Penerima Informasi
tujuan
Macam Informasi
 Suara percakapan (voice / speech)
 Voice analog menempati band frekuensi 300 ~3400Hz
 Musik (audio)
 Musik analog menempati band frekuensi 50Hz ~ 15kHz
 Gambar Diam (photo)
 Band frekuensi yang ditempati tergantung kecepatan
scanning
 Gambar Bergerak (video)
 Video analog menempati band frekuensi 0 ~ 4MHz
 Data Digital: teks, suara, gambar, atau data yang
lain-lain
Macam kanal komunikasi
 Kanal fisik
 Kabel tembaga: Unshielded-Twisted-Pair, Coaxial
 Serat optik: multi-mode atau single-mode
• misalnya: hubungan antar sentral telepon, kabel
komunikasi bawah laut (submarine cable)
 Kanal non-Fisik (udara)
 Melalui Satellite: geo-stationer atau tidak
• misalnya: siaran TV atau percakapan telepon melalui
satelit
 Gelombang mikro: LoS (line-of-sight), atau tropo-
scattering
• contoh LoS adalah: komunikasi HP ke BTS,
pemancar FM ke radio penerima di rumah
 Komunikasi : proses dasar pada perpindahan
informasi.
 Radio: terminology khusus dimana sinyal yg dikirim
harus dirubah menjadi gelombang elektromagnetik
yg merambat melalui jarak jauh.
 Komunikasi radio: telekomunikasi dg menggunakan
glb radio.
 HF: radio komunikasi yg
glb bekerja pada
frekuensi 2 Mhz sampai
24 Mhz (jarak jauh)

 VHF: radio komunikasi


yang gelombangnya
bekerja pada Frekuensi
100 Mhz sampai 300 Mhz
(jarak dekat)

 UHF: radio komunikasi yg


gelombangnya bekerja
pada frekuensi 300 Mhz
sampai 3000 Mhz (3Ghz),
LANJUTAN .....................

 Transmitter/TX; sekumpulan komponen dan rangkaian


elektronik yg didesain u/ mengkonversi bentuk
informasi menjadi satu sinyal yg memungkinkan untuk
ditransmisi melalui medium komunikasi.

 Receiveryang/RX: sekumpulan komponen dan rangkain


elektronik yg menerima pesan dari kanal u/dikonversi
bentuk informasi yg bisa dan dapat dipahami.

 Repeater : system komunikasi dua arah yang dilakukan


melalui radio pancar ulang.

 Nama Panggil (call sign): identitas panggilan


u/operator.
LANDASAN HUKUM
1. UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;
2. UU Nomor 24 Tahun 2007 Ttg PB;
3. UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tranksaksi
Elektronik;
4. PP Nomor 21 Tahun 2008 ttg Penyelenggaraan PB;
5. PP Nomor 52 Tahun 2000 ttg Penyelenggaraan Telekomunikasi;
6. PP Nomor 53 Tahun 2000 ttg Spektrum Frequency Radio dan
Orbit Satelit;
7. Per - Pres Nomor 8 Tahun 2008 ttg BNPB;
8. Permendagri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja BPBD;
9.Permen Kominfo nomor 23/PER/ MKOMINFO/12/2010
ttg Perubahan Atas Permen Kominfo Nomor
17/PER/M.KOMINFO/10/2005 ttg Perizinan Dan
Ketentuan Operasional Penggunaan Spektrum
Frekuensi Radio;
10. Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2008 ttg Organisasi Dan
Tata Kerja BNPB;
11. Perka BNPB Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pembentukan BPBD;
12. Perka BNPB Nomor 15 Tahun 2012 ttg Pedoman
Pusdalop PB;
13. Perka BNPB Nomor 15 Tahun 2012 ttg Pedoman
Pusdalops PB;
14.SK Dirjen Postel Nomor 1737
DJPT.4/KOMINFO/12/2009 ttg Penetapan Frekuensi
PB untuk BNPB.
MASALAH UMUM BENCANA-KORBAN MASSAL

 Musibah massal atau bencana umumnya tak dapat tak dapat


diramalkan
 Informasi awal tak jelas
 Jumlah korban banyak dan dalam keadaan gawat darurat
 Jumlah penolong terbatas penolong terbatas
 •Lokasi jauh terutama untuk bencana
Peran Komunikasi

Komunikasi berperan sebagai penghubung


semua fase penanganan kegawat daruratan;

 Komunikasi pra rumah sakit,


 intra rumah sakit,
 antar rumah sakit
 Komunikasi lintas sektor
Komunikasi dalam Penanganan Bencana

Disaster response memerlukan kerja tim dalam satu


koordinasi, bukan kerja individu, hal ini tidak mungkin
berlangsung tanpa komunikasi

Kesulitan dlm komunikasi bukan hanya masalah bagaimana


berbicara tetapi bagaimana mengkomunikasikan hal-hal
penting yg dapat diketahui banyak pihak (petugasmaupun
korban bencana).
Permasalahan Komunikasi Di Indonesia

1.Fasilitas komunikasi yg ada belum memadai dan belum


merata
 (pulau terpencil tanpa fasilitas (pulau terpencil tanpa fasilitas
telepon, telepon satelit mahal)
2.Fasilitas komunikasi umum tidak terjamin
dari terjadinya bebas gangguan
 (kerusakantelepon/ gangguan teknis)
3.Toleransi minimal untuk pelayanan kasus emergensi bila
terjadi hambatan komunikasi
Masalah Yang Terjadi Bila Tidak Ada
Komunikasi

 Sulit memperkirakan apa yg terjadi, baik keadaan apa yg


terjadi, baik keadaan bencana, keadaan korban bencana,
keadaan korban
 Seluruh anggota team penanganan bencana memerlukan
komunikasi antar team maupun antar lapangan dan Posko
.Posko .
 Sulit melakukan koordinasi antar instansi
 Dalam skala besar tidak dapat berkomunikasi baik secara
regional, nasional maupun internasional
Permasalahan Yang Timbul

 Terjadi konflik antara instrusksi atau informasi yang


ada
 Menyebabkan kebingungan petugas dilapangan
maupun
 Tidak dapat dilakukan upaya penanganan yang
efektif
PROSEDUR UMUM
1.Tahu cara memanggil stasiun radio tujuan ;
SEBUTKAN KODE PANGGIL KITA DAN KODEPANGGIL SATSIUN
YG DITUJU
2.Bicara dengan jelas.
3.Tahu cara mengeja kata-kata sulit, misalnya: A=Alfa,B=Bravo,
C= Charlie ..dst atau atau menggunakan namakota yg kita
kenal bersama di Indonesia misal A =kota yang kita
kenal bersama di Indonesia misal A = Ambon, B = Bandung, C
= Cirebon
 lanjutan .............

 Jangan diskusikan keadaan pasien ,gunakan kata


sandi/ kode untuk menyampaikan berita terbatas
misalnya pasien berlabel merah (tidak perlu disebut
pasien dG ancaman kematian), DOA (Death on
pasien dg ancaman kematian), DOA (Death on
arrival = pasien meninggal saat datang)
 •Bila memungkinkan berbicara dg perator radio
tetap dg memenuhi aturan yg berlaku
Mengirim Berita/ Laporan
1.Sebutk an
 sifat berita (laporan umum, terbatas/rahasia)
2.Sebutkan
 tingkat prioritas (berita penting/urgent, biasa)
3.Sebutkan
 jenis laporan (laporan keadaan pasien, KLB,
,laporan khusus, laporan rujukan)
4.Gunakan
 formulir khusus (formulir pelaporan, formulir , formulir khusus,
formulir isian)
5.Gunakan
 sandi yang sudah disepakati (berlatih bila bila belum terbiasa
menggunakan komunikasi radio)
Komunikasi dg RS penerima

 •RS penerima seharusnya menerima data dari Posko


ttg jml korban yg akan dikirim, jenis kasus dan
alat transportasi yg digunakan.
 •Dari petugas dilapangan komunikasi untuk RS yg
akan menerima adalah konfirmasi tentang jml
korban yg dikirim, keadaan pasien dan, dan tindakan
pertama yg diberikan selama transportasi
 •Rumah sakit penerima korban bencana harus selalu
menyiapkan fasilitas walaupun pasien dikirim tanpain
formasi dari lapangan.
KONDISI DARURAT KONDISI NORMA

BNPB --- PEMANGGILAN BNPB


LANGSUNG

Laporan pemanggilan
1. Posko Lapangan
2. BPBD Provinsi
3. BPBD Kab/Kota BPBD PROVINSI
4. TNI/POLRI/ & K/L atau
Dinas
Terkait Laporan pemanggilan
5. Komunitas Radio
Bencana
6. Satuan Reaksi Cepat BPBD KOTA/KAB
KODE KOMUNIKASI KEBENCANAAN

 Kode Komunikasi Kebencanaan; kode 11, kode 10, kode


Z dan kode Q.

 Kode 11 operator BNPB dan BPBD wajib menguasai


Sedangkan untuk kode 10, kode Z dan kode Q operator
BNPB dan BPBD cukup mengetahui saja.

 Bahasa Yg Digunakan dlm berkomunikasi kebencanaan


menggunakan bahasa Indonesia
PERNYATAAN/JAWABAN
PERTANYAAN
Apa nama stasiun saudara?
QRA
QRA?
Seberapa jauh letak stasiun saudara dari tempat saya?
QRB
QRB?
Mau kemana dan dari mana?
QRD
QRD?
Berapa frekuensi saya sebenarnya?
QRG
QRG?
Apakah frekuensi saya bergerak/bergeser?
QRH
QRH?
Bagaimana nada pancaran saya?
QRI
QRI?
Bagaimana readibility signal saya?
QRK
QRK?
"Apakah anda sibuk?" atau "Apakah frekuensi ini sedang dipergunakan?"
QRL QRL?

Apakah anda terganggu oleh signal lain?


QRM
QRM?
Apakah anda mengalami gangguan statik?
QRN
QRN?
Haruskah saya membesarkan daya pancar saya?
QRO
QRO?
Haruskah saya mengecilkan daya pancar saya?
QRP QRP?
Perlukah saya percepat pengiriman?
QRQ QRQ?

Siapkah anda untuk menerima CW?


QRR QRR?
Perlukah pengiriman diperlambat?
QRS
QRS?
Apakah pengiriman ingin dihentikan?
QRT QRT?
Apakah ada sesuatu untuk saya?
QRU
QRU?
Apakah anda sudah siap?
QRV
QRV?
Apakah ... (stasiun) harus saya beritahu bahwa anda memanggilnya pada ... (MHz/KHz)?
QRW?
QRW

Kapan anda memanggil saya lagi?


QRX QRX?

Kapan giliran saya?


QRY QRY?

Siapa memanggil saya?


QRZ QRZ?
Berapa kekuatan signal saya?
QSA QSA?

Apakah signal saya tidak konstan/turun-naik?


QSB
QSB?
Apakah keying saya rusak?
QSD
QSD?
Haruskah saya mengirim ... berita sekaligus?
QSG
QSG?
Dapatkah anda mendengar saya diantara pancaran saudara?
QSK QSK?
Apakah semua dapat diterima dengan baik?
QSL
QSL?
"Haruskah saya ulang pengiriman berita yang telah saya kirim?" atau "Haruskah saya ulang
pengiriman ... (nomor/jumlah) berita sebelumnya?"
QSM QSM?

Apakah anda mendengar saya pada ... (MHz/KHz)?


QSN QSN?
Apakah anda dapat berkomunikasi dengan ... (nama stasiun)?
QSO QSO ... (nama stasiun)?

Dapatkah anda menyampaikannya kepada ... (nama stasiun)?


QSP QSP ... (nama stasiun)?

Maukah anda mendengarkan ... (nama stasiun) pada ... (MHz/KHz)?


QSX QSX ... (nama stasiun) ... (MHz/KHz)?
"Apakah saya harus pindah ke frekuensi lain?" atau "Apakah saya harus bergeser ke ...
(MHz/KHz)?"
QSY "QSY?" atau "QSY ... (MHz/KHz)?"

Haruskah saya mengirim setiap kata/susunan kata lebih dari satu kali?
QSZ QSZ?

PERTANYAAN
Apakah berita nomer ... dibatalkan?
QTA QTA ... (nomer berita)?
Berapa berita lagi yg harus dikirim?
QTC?
QTC

Dimana posisi anda? (BUKAN posisi rumah/alamat)


QTH QTH?

Pukul berapa saudara berangkat dari ... (tempat/lokasi)?


QTN QTN ... (tempat/lokasi)?

Pukul berapa saat ini?


QTR
QTR?
Haruskah saya siap pada ... (MHz/KHz) pukul ...
QTV QTV ... (MHz/KHz), ... (jam/waktu)?

Dapatkah anda tetap membuka komunikasi dengan saya hingga pukul ...
QTX QTX ... (jam/waktu)?
"Apakah saya harus pindah ke frekuensi lain?" atau "Apakah saya harus bergeser ke ...
(MHz/KHz)?"
QSY "QSY?" atau "QSY ... (MHz/KHz)?"

Haruskah saya mengirim setiap kata/susunan kata lebih dari satu kali?
QSZ QSZ?

Apakah berita nomer ... dibatalkan?


QTA QTA ... (nomer berita)?
Berapa berita lagi yg harus dikirim?
QTC?
QTC

Dimana posisi anda? (BUKAN posisi rumah/alamat)


QTH QTH?

Pukul berapa saudara berangkat dari ... (tempat/lokasi)?


QTN QTN ... (tempat/lokasi)?

Pukul berapa saat ini?


QTR
QTR?
Haruskah saya siap pada ... (MHz/KHz) pukul ...
QTV QTV ... (MHz/KHz), ... (jam/waktu)?

Dapatkah anda tetap membuka komunikasi dengan saya hingga pukul ...
QTX QTX ... (jam/waktu)?
Kode ten
10—16 Harap dijemput/diambil
10—1 Penerimaan Buruk pada….
10—2 Penerimaan Baik
10—3 Berhenti mengudara 10—17 Ada urusan penting/urgent
10—4 Benar/dapat dimengerti 10—18 Ada sesuatu untuk kita
10—5 Pesan untuk disampaikan 10—19 Bukan untuk kita, kembalikan
10—6 Sedang sibuk kecuali ada trafik 10—20 lokasi transmit
10—7 Ada kerusakan/tidak 10—21 Hubungi via telepon
mengudara 10—22 Agar melapor ke….
10—8 Dapat mengudara 10—23 Standby/meminta untuk
10—9 Pesan diulang menunggu
10—10 Penyampaian berita selesai 10—24 Selesai melaksanakan tugas
10—11 Bicara terlalu cepat 10—25 Dapat menghubungi….?
10—12 Mengundurkan diri/ada tamu 10—26 Info terakhir kurang
10—13 Keadaan cuaca/jalan diperhatikan
10—14 Informasi 10—27 Pindah cenel
10—15 Informasi sudah disampaikan 10—28 Identitas/call sign
10—29 Waktu untuk menghubungi
telah habis
10—30 Tidak mentaati peraturan
10—32 Radio check/report  10—46 Perlu bantuan montir
pesawat kendaraan
10—33 Keadaan 10—50 Break/harap kosongkan
darurat/kecelakaan cenel(kanal)
10—60 Ada pesan selanjutnya
10—34 Ada kerusakan/mohon 10—62 tidak di mengerti harap lewat
bantuan telepon
10—35 Informasi rahasia 10—63 Pekerjaan dilanjutkan….
10—36 Pukul berapa sekarang 10—64 Pekerjaan telah selesai
10—37 Perlu mobil derek di…. 10—65 Menunggu berita selanjutnya
10—38 Perlu ambulan di…. 10—67 Semua unit siap/setuju
10—39 Pesan anda telah 10—69 Telah diterima
disampaikan 10—70 Ada kebakaran di….
10—40 Perlu dokter di… 10—71 Pesawat/Rig yang digunakan
10—73 Kurangi kecepatan pada….
10—41 Silahkan pindah 10—74 Tidak/negatif
cenel/kanal 10—75 Penyebab gangguan
10—42 ada kecelakaan di…. 10—76 Dalam perjalanan ke….
10—43 Ada kemacetan di….  10—77 Belum/tidak menghubungi
10—44 Ada pesan untuk anda 10—81 Tolong pesan kamar hotel
10—45 Dalam jangkauan harap 10—82 Pesankan kamar untuk….
lapor
 10—200 Perlu bantuan polisi
10—84 No. telp. Saya di…….
10—90 Mendapat gangguan 10—300 Perlu pemadam
10—91 Agar bicara dekat mic kebakaran di….
10—92 Pesawat anda perlu
disetel 10—400 Perlu bantuan tibun
10—93 Radio check kecepatan (penertiban umum) di…
frekwensi 10—500 Perlu bantuan
10—94 Coba bicara agak provost
panjang 10—600 Perlu bantuan
10—95 Transmit selama 5 detik Garnisun di….
10—97 Check jarum signal 10—700 Perlu bantuan
pesawat Timsar di…
10—99 Tugas selesai & semua
selamat 10—800 Perlu bantuan
10—100 Perlu ke kamar mandi petugas PLN di….
10—900 Perlu batuan di…
KODE 11
KODE ARTI
11-10 Report signal
11-11 Penerimaan kurang baiK
11-12 Penerimaan bagus / sempurna
11-13 Keadaan cuaca
11-14 Butuh Informasi Tentang….
11-15 Pesan dimengerti
11-18 Nomor telepon
11-20 Posisi / tempat kedudukan
11-21 Percakapan lewat telepon
11-23 Standby monitor
11-24 Mobil (pengemudi) bingung
11-25 Kepadatan lalu lintas jalan
11-26 Mobil mogok
11-27 Pindah kanal komunikasi ke
11-28 Identitas diri...
11-30 Informasi keadaan di TKP
11-31 Keadaan tenang, tidak mengkhawatirkan
11-33 Situasi darurat di...(TKP)
11-35 Pesan untuk disampaikan
11-36 Jam / penunjuk waktu
11-37 Kondisi terakhir/aktual
11-41 Minta ambulance
11-42 Minta paramedis
11-44 Keadaan memburuk
11-48 Penyedia jasa transport
11- 50 semua Diam Selain Pengendali
11-55 Pertemuan di
11-56 Butuh Tenaga Relawan
11-57 Suasana Gaduh / Kacau
11-58 Pengerahan Massa
11-66 Traffic light Mati
11-72 Kebakaran di....
11-73 Minta Dikirim Mobil Pemadam Kebakaran
11-75 Kantor / Tempat kerja

11-76 Arah / Tujuan ke......


11-78 Banjir di aliran sungai
11-79 Banjir lokal / setempat
11-80 Ada Tabrakan, ambulancesudah di jalan
11-81 Tumburan dengan luka / kerusakan ringan
11-82 Tumburan dengan kerusakan bangunan
11-84 Pengatur lalu lintas manua
ALFABET FONETIK
lafal bhs inggris

 A—alfa O—oscar
B—bravo  P—papa
C—charlie Q—quebec
D—delta R—romeo
E—echo
F—foxtrot S—sierra
G—golf T—tango
H—hotel U—uniform
I—india V—victor
J—juliet
K—kilo W—whiskey
L—lima X—x-ray
M—mike Y—yankee
 N—november Z—zulu
Communication log Task Data prepared;
Time prepared;
From operational periode Task name
Radio operator name Statio n ID
Log
Station ID Subject
Time From To
BPBD/ CUACA :
KOMUNITAS INFORMASI BENCANA
RADIO : • TIDAK ADA
OPERATOR : •ADA
1. Jenis Kejadian :
2. Penyebab :
3.Waktu Kejadian :
4. Lokasi Bencana :
5. Dampak Bencana :
Korban : •Meninggal, •Hilang, •Luka, •Mengungsi, :
Kerusakan
•Rumah :(RB, RS, RR)
•Fas. Pendidikan:(RB, RS, RR)
•Fas. Kesehatan:(RB, RS, RR)
•Fas. Peribadatan:(RB, RS, RR)
•Fas. Lainnya :(RB, RS, RR)
6. Upaya Penanganan :
7. Kebutuhan Mendesak :
8. Informasi Lainnya :
Standar Pelaporan Saat Kejadian Bencana
OPERATOR :
CUACA :
INFORMASI BENCANA
• TIDAK ADA
• ADA
1. Jenis Kejadian :
2. Penyebab :
3. Waktu Kejadian :
4. Lokasi Bencana :
5. Dampak Bencana :
Korban
• Meninggal :
• Hilang :
• Luka :
• Mengungsi :
• Menderita :
Kerusakan
• Rumah : (RB, RS, RR)
• Fas. Pendidikan : (RB, RS, RR)
• Fas. Kesehatan: (RB, RS, RR)
• Fas. Peribadatan : (RB, RS, RR)
• Fas. Lainnya : (RB, RS, RR)
6. Upaya Penanganan :
7. Kebutuhan Mendesak :
8. Informasi Lainnya
Dr. GANIF DJUWADI, SST., SPd., M.Kes
DASAR HUKUM

 Undang-undang No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana


 Peraturan Pemerintah No. 41/2007 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah
 Peraturan Pemerintah No. 21/2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
 Perpres No. 8/2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana
 Permendagri No. 46/2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
BPBD
 Perka BNPB No. 3/2008 tentang Pedoman Pembentukan BPBD
 Perka BNPB No. 9/2008 tentang Prosedur Tetap Reaksi Cepat BNPB
 Perka BNPB No. 10/2008 tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat
Bencana.
LATAR BELAKANG
Pengambilan Keputusan
Pusdalops Membantu Ka. Badan okoordinasi,
1 PB PB oKomando
. o pelaksanaan PB
Informasi:
ocepat, Pengambilan
2 BENCANA,
o tepat Keputusan PB
. o akurat
.
3 Wajib : osistem informasi
BPBD
. oPusdalop okomunikasi
. oTim Reaksi Cepat (kaji o peralatan pendukung
cepat&
penyelamatan/pertolongan)

okesiapan kelembagaan,
o sumber daya manusia,
opembiayaan,
o sarana dan prasarana
SATGAS (TRC& SAR)
FUNGSI UTAMANYA:
o menerima data/informasi, DISTRIBUSI
o mencatat,
o mengolah/menganalisis

DIVERIFIKASI
TUPOKSI PUSDALOPS PB
TUGAS POKOK Membantu komunikasi, koordinasi, komando, kendali scr
efektif & efisien melalui pengumpulan - pengolahan/analisis
- verifikasi - pendistribusian data/informasi scr cepat-tepat-
akurat dlm pelaksanaan ops PB pada tahap prabencana –
saat tanggap darurat – pasca bencana

FUNGSI • Deteksi dini


• Pengumpulan, pengolahan & penyajian data/informasi
serta perk mutakhir situasi ancaman & kejadian bencana
• disseminasi instansi/dinas terkait, stakeholder &
masyarakat
• pelenggaraan dukungan koordinasi & komando antar
instansi/lembaga yg terkait dlm pelaksanaan PB.
• Pada status keadaan darurat bencana, PUSDALOPS PB
ditingkatkan fungsinya menjadi Posko Tanggap Darurat
Bencana dibawah kendali operasi Deputi Bidang
Penanganan Darurat/Bidang Kedaruratan.
PENGORGANISASIAN
Kedudukan :
o Pusdalops dipimpin oleh seorang Kepala/Manager,
• berada dibawah bidang kedaruratan bencana
• Kepala/Manager Pusdalops PB adalah person/individu professional~
Dapat juga dipilih melalui fit & proper tes.
• Mekanisme kerja :
• Normal ; Ruang Rutin PUSDALOPS dioperasikan sbg Pusat
Pemantauan gejala awal dan kejadian bencana.
• Bencana: PUSDALOPS diaktifkan menjadi POSKO TANGGAP
DARURAT u/pengendalian ops penanganan tanggap darurat bencana,
• Tugas piket : terus-menerus 24 jam/hari-7 hari/minggu. Setiap regu
piket terdiri dari 6 orang yg bertugas secara bergiliran, terdiri dari :1
Pengawas, 1 Perwira Jaga, 4 Operator.
ORGANISASI SATGAS PUSDALOPS

Kalak BPBD selaku Penjab PUSDALOPS BPBD

Kepala/Manager PUSDALOPS BPBD

Pengawas

Perwira Jaga
Unsur Ops
Pusdalop
Operator
Operator 1 :
Pemantauan/deteksi dini gejala, ancaman dan kejadian
bencana terdiri dari Pemantauan Rutin dan Pemantauan
Darurat.
Operator 2 :
Pengolahan, penyajian dan pelaporan terdiri dari analisis
dan Pelaporan Rutin dan analisis dan Pelaporan Darurat.

Operator 3 :
operasi komunikasi (manual, digital, audio, visual sesuai
keperluannya)

Operator 1 :
operasi/perawatan/pemeliharaan sistem jaringan
informasi/komunikas,supply daya listrik, peralatan dan
sarana/prasarana pendukung operasi PUSDALOPS PB lainnya
1. Personil staf (inti) PUSDALOPS: BNPB/BPBD
2. Pengawas PUSDALOPS: dari BNPB/bpbd & instansi
terkait PB yg sekaligus sbg perwakilan (LO) dari unsur
sektor terkait PB
3. Personil piket/jaga PUSDALOPS direkrut dari PNS dan
Relawan terkait PB. Pengangkatan/penunjukkan
personil PUSDALOPS berdasarkan Keputusan
Ka./Gubernur/Bupati sesuai dg peraturan/ketentuan.
4. Setiap personil PUSDALOPS hrs mampu berkomunikasi:
PERSONIL
data/informasi, menggunakan peralatan komputer &
komunikasi terresterial/satelit dan menyusun laporan
manual-elektronik.
5. Memiliki sikap mental/kepribadian loyal, disiplin
integritas tinggi dan mampu bekerja dalam situasi dan
kondisi darurat bencana.
TATA KERJA PUSDALOPS PB
1. Pra Bencana
a.Memantau, menerima, mencari, mengolah,
verifikasi & mendistribusikan data/informasi
gejala/ancaman/kejadian bencana serta
disseminasi peringatan dini bencana.
b.Melaksanakan administrasi PUSDALOPS al:
pencatatan gejala/ancaman/kejadian bencana,
pengisian log book, pembuatan laporan harian,
laporan darurat, dll.
c.Pengecekan data sumber daya dari instansi
terkait.
d.Melaksanakan rapat koordinasi dg instansi terkait
di Pusat dlm rangka persiapan PB.
2. Pada Saat Bencana/Tanggap Darurat
a.Pengumpulan data/informasi kejadian bencana
(jenis, lokasi, waktu, korban, upaya, dll).

b.“Cross check” data awal dan memantau


perkembangankepada instansi di lapangan, SRC,
Instansi, terkait di Pusat dan Daerah.

c. Mengaktifkan Pusdalops/ruang krisis menjadi Pos


Komando Tanggap Darurat.

d. Melaksanakan rapat koordinasi dengan instansi


terkait Pusat dan kab/Kota sesuai status darurat
bencana untuk upaya Penanggulangan Bencana.
3. Pasca Bencana/Rehabilitasi & Rekonstruksi
a. Mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi
dengan memanfaatkan fasilitas data/informasi
dan komunikasi

b. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi


terkait dalam rehabilitasi dan rekonstruksi.

c. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan


Penanggulangan Bencana pada daerah bencana.
TAHUBJA
SAAT TANGGAP DARURAT

1. PUSDALOPS PB – INSTANSI TERKAIT


a.Menjalin hubungan kerja fungsional Komando, koordinasi
dan pelaksanaan dengan instansi/lembaga terkait.
b. Membuat laporan berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dari instansi/lembaga terkait dan sumber
lainnya.
c. Memfasilitasi rakor antar instansi/lembaga terkait dalam
rangka penanganan darurat bencana secara terpadu.
2. PUSDALOPS BNPB – PUSDALOPS BPBD PROVINSI

a. Hubungan kerja fungsional koordinatif.


b. Hubungan ant Pusdalops BNPB dg Posko Tanggap Darurat
Provinsi :
1. Pusdalops BNPB memperoleh data & informasi Operasi
Tanggap Darurat dari Pos Komando Tanggap Darurat Prov
2.Pusdalops BNPB mengkoordinasikan upaya-upaya PB dari
instansi/lembaga terkait di tk nasional sesuai dengan
permintaan dukungan dari Posko Tanggap Darurat Provinsi.
3. Pusdalops BNPB membantu Kepala BNPB dlm melaksanakan
komando apabila tk bencana melampaui kapasitas/ wilayah
BPBD Prov.
4. Pusdalops BNPB mendukung dan memperkuat Posko Tanggap
Darurat Bencana Prov apabila tk bencana melampaui kapasitas
atau wilayah BPBD Provinsi.
• PUSDALOPS PB PROV – PUSDALOPS KAB/KOTA

a. Pusdalops PB Prov memperoleh data & informasi operasi


tanggap darurat dari Posko Tanggap Darurat dari Posko Tanggap
Darurat Kab/Kota.
b. Pusdalops PB Prov mengkoordinasikan upaya-upaya PB dari
instansi/lembaga terkait di tk provinsi sesuai dg permintaan
dukungan dari Posko Tanggap Darurat bencana BPBD Kab/Kota.
c. Pusdalops PB Prov membantu Kepala BPBD Provinsi dlm
melaksanakan Komando apabila tk bencana melampaui
kapasitas atau wilayah BPBD Kab/Kota.
d. Pusdalops PB Prov mendukung dan memperkuat Posko Tanggap
Darurat Bencana Kabupaten/Kota apabila tk bencana
melampaui kapasitas atau wilayah BPBD Kab/Kota.
SARANA & PRASARANA PUSDALOPS PB
1. SARANA BANGUNAN
• Bangunan tahan gempa, aman landaan tsunami, banjir, longsor
dll. Terletak berada dekat dengan komplek kantor/dlm satu
komplek dg kantor BPBD.
Ruangan Operasi PUSDALOPS :
a. Ruangan Rutin
b. Ruangan Krisis
c. Ruang Koordinasi
d. Ruangan Gubernur/Kepala Badan/Kalaksa BPBD
e. Ruangan Kapusdalops
f. Ruangan Staf Pusdalops
g. Ruangan Server
h. Ruangan Radio
i. Ruangan Istirahat
j. Gudang ATK, Peta, Arsip, dan peralatan komunikasi/elektronik
k. Gudang/garasi peralatan/kendaraan pendukung lapangan
Persyaratan bangunan :

a. Lokasi : Dekat Kantor Gub/Bupati/Walikota/di kantor BPBD, letak di wil


bebas bencana (banjir, longsor, tsunami, dll), dekat jalan besar, jika
memungkinkan dekat lapangan terbuka yg dlm keadaan darurat dpt
berfungsi sbg landasan/helipad helikopter.
b. Gedung Pusdalops : Tahan gempa, aman landaan Tsunami, bebas angin,
tahan angin puting beliung, dll. Luas bangunan minimal 250 m2,
c. Ruang Operasi Rutin & Krisis : Cukup luas, dpt menampung personil dari
instansi terkait. Ruang tsb memilki fasilitas telepon & fax, komputer,
internet, TV, LCD, dinding ‘display’ untuk data-data, peta-peta &
informasi lainnya (daftar kontak person, alamat penting, dll), backup
power suply (genset/UPS/solar cell).
d. Ruang Koordinasi : Ruang ini u/ rakor dg instansi terkait sebelum, pada
saat & sesudah terjadinya bencana. Ruang ini dilengkapi dg telepon,
internet, komputer PC, TV monitor, LCD proyektor.
e. Ruang Server-Radio : Pada ruang ini perlu disiapkan radio komunikasi dg
berbagai frekuensi : HF, VHF, dan UHF.
f. Ruang Media Center : ruang ini digunakan u/ ‘press conference’, atau
khusus u/ menerima wartawan media elektronik & cetak, dilengkapi fasilitas
multi-media & ‘hot-spot’ & fasilitas pendukung lainnya.
• PRASARANA
1. Peralatan kantor : komputer deskop, laptop, printer,
plotter, fotocopy, scanner, AC, meubelair, almari &
filling cabinet.
2. Fasilitas jaringan informasi/komunikasi LAN, WAN, hot-
spot, telepon, faximile, TV monitor, Radio AM/FM, LCD
proyektor, white board/flip chart, papan display, dll.
3. Perlengkapan lainnya : camera, handycam, GPS, tape
recorder, megaphone, dll.
4. Backup power supply (genset, UPS, solar cell, accu)
• . Peralatan/kendaraan pendukung operasi lapangan.

SISTEM KOMUNIKASI: (gabungan dari) berbagai sistem yg tdd
beragam komponen peralatan, jaringan, kebijakan &
prosedur/protokol yg digunakan u/ memperoleh dan
menyampaikan data/informasi dlm berbagai bentuk data
(audio, visual) menggunakan fasilitas akses satelit/digital &
teresterial/analog serta kombinasi akses satelit-terreterial.

a. Perangkat keras/hardware :
1. Jaringan fixedline telepon, faximile
2. Peralatan dan jaringan deteksi dan monitor ancaman
bencana
3. Jaringan internet (bandwith cukup)
4. Celluler phone (HP)
5. Satellite phone
6. BGAN (Broadband Global Area Network)
7. VSAT
8. Handy talky (HT), Rig
9. Radio : HF, UHF, VHF, FM (Frekuensi Khusus)
b. Perangkat lunak/software
1. Sistem monitoring informasi gempa
nasional/internasional
2. Sistem monitoring informasi cuaca, gelombang
samudera
3. Sistem deteksi akselerasi gempa/accelerometer
4. Sistem monitor/deteksi dini tinggi muka laut (CCTV
pantai)
5. Sistem analisis & pengambilan keputusan peringatan
dini bencana
6. Sistem Disseminasi Peringatan Dini Bencana/Tsunami
7. Sistem aturan komunikasi, panduan penggunaan
komunikasi radio
8. Manual penggunaan peralatan
PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI

Sumber Data dan Informasi ;


• media telepon, faximile, radio komunikasi, jaringan internet dan
televisi.
• Sumber data berasal dari berbagai pihak yang berkompeten :
Kementerian/lembaga/dinas/instansi pemerintah dan
lembagalembaga resmi.
1. BNPB/BPBD
2. BMKG.
3. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
4. Kementerian Lembaga, Tagana, PMI, BASARNAS, ORARI/RAPI
dan satuan-satuan tugas penanggulangan bencana yang diakui.
5. Pejabat pemerintah atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
6. Tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama.
Jenis Data
• Data yg akan diperoleh meliputi data dalam bentuk tulisan,
gambar, peta, foto udara/satelit, rekaman audio-video dan film.
• Berdasarkan jenisnya data yang diperlukan meliputi:
1. Data Potensi Wilayah, meliputi : a. Geografi (letak geografis,
batas wilayah). b. Demografi (jumlah penduduk, jumlah
keluarga). c. Guna lahan. d. Gunung. e. Hidrologi (daerah
aliran sungai, mata air, danau). f. Infrastruktur umum (jalan,
jembatan, listrik, irigasi). g. Infrastruktur PB (tempat evakuasi,
tower penunjang komunikasi). h. Potensi bahaya. i. Fasilitas
Umum (Kesehatan, Pendidikan, Pelabuhan, Bandar Udara). j.
Fasilitas Gudang Pangan (Bulog).
2.Data Pemantauan Kondisi Alam, meliputi :
A. Cuaca.
b. Titik api dan titik panas. 20
c. Gempa.
d. Tinggi muka air sungai dan air laut.
e. Kondisi gunung berapi aktif.

3. Data kapasitas mitra (instansi/lembaga di provinsi dan


kab/kota), meliputi:
A. Kontak person dan mitra.
b. Logistik.
c. Peralatan.
d. Personil.
Pengelolaan Data

1. di Pusdalops PB difokuskan pada ketersediaan data u/


informasi bencana:
a. Data yg diperoleh diverifikasi dan divalidasi dg cara diperiksa/
cek kebenaran dari sisi sumber, kelogisan dan
kecermatannya, maupun dg melakukan cek dan re-cek dg
sumber lain.
b. Dilaksanakan pemilahan kompetensi data.
c. Data yg diperoleh dikelola menurut keperluannya.
Lanjutan Pengelolaan Data
2. Data untuk informasi bencana dlm situasi aman:
a. Situasi & kondisi seluruh wilayah prov/kab/kota.
b. Kesiapsiagaan masy di lokasi bersangkutan.
c. Ketersediaan & prasarana penanggulangan bencana.
d. Gambaran kondisi sosial masy pada wilayah tertentu, daerah
rawan bencana (penderita cacat, lansia, balita, ibu hamil).
e. Ketersediaan, lokasi dan akses buffer stock, termasuk institusi
yg berwenang mengeluarkan.
f. Peringatan dini & tanda-tanda bahaya (rambu-rambu).
3. Data untuk informasi bencana dlm situasi peringatan dini:
a. Jenis bencana yang mungkin akan terjadi.
b. Waktu dan tempat.
c. Cakupan bencana dan wilayah terdampak.
d. Pengkajian secara cepat dan tepat thd kemungkinan
lokasi/ wilayah, kerusakan, kerugian yg akan timbul dan
sumber daya yg tersedia.
e. Penentuan status keadaan darurat bencana/tingkat
kesiapsiagaan.
f. Rencana penyelamatan & evakuasi masyarakat terkena
bencana.
g. Rencana jalur bantuan darurat & pengungsian.
h. Tindakan yg dilakukan
4. Data untuk informasi bencana dalam situasi tanggap
darurat :
a. Kejadian bencana.
b. Korban jiwa.
c. Kerusakan dan kerugian.
d. Keterangan akses menuju lokasi bencana.
e. Fasilitas umum yang bisa digunakan.
f. Upaya penanganan darurat yang telah dilakukan.
g. Sumber daya
h. Relawan yang dimobilisasi
i. Penerimaan bantuan
j. Potensi bencana susulan
5. Data untuk informasi bencana setelah berakhir masa
tanggap darurat meliputi :
a. Pendataan akhir thd jml korban yg meninggal dunia,
mengungsi & yg masih dirawat dg kategorinya, lokasi-
lokasi bencana, jenis kerusakan, jml kerugian & kondisi
sumber daya.
b. Korban yg masih mengungsi dan kategorinya, serta
lokasi/tempat pengungsian.
c. Taksiran kerugian.
d. Jenis bantuan yg masih dibutuhkan u/ pemulihan
rehabilitasi dan rekonstruksi.
e. Jenis bantuan lanjutan u/ memenuhi kebutuhan fisik,
mental, sosial ekonomi korban bencana.
f. Ketersediaan buffer stock dan jenis bantuan lanjutan.
Penyimpanan dan Penggunaan Data
Data disimpan softcopy di computer/server, format yang
digunakan (Microsoft Word, Excel, atau program aplikasi
tertentu.
Data yang disimpan dan dikelola yang dipergunakan untuk :
1. Pemutakhiran data (up dating data) secara reguler dan
untuk back up data dalam server.
2. Analisis situasi daerah dalam keadaan aman atau rawan
bencana.
3. Penyusunan strategi untuk operasi tanggap darurat.
4. Pengambilan keputusan oleh pejabat yang berwenang.
5. Keperluan penelitian dan pengembangan.
6. Rencana tata ruang daerah.
7. Keperluan pers.
NO TGL/WKT KEJADIAN LOKASI DAMPAK KET SB INFO
BENC
LAPORAN SITUASI

• Hari/tgl/jam
I. Nama prov
1. Kejadian
1) Jenis Kejadian :
2) Waktu Kejadian :
3) Lokasi Kejadian :
4) (Keterangan lain-lain)
5) Peta lokasi kejadian
LAPORAN SITUASI

2. Kondisi terakir
1) Korban jiwa
2) Kerusakan

II. Upaya Penanganan


1) Tantangan
2) Kebutuhan
3) Rencana ke dpn
PRAKTIKUM KOMUNIKASI RADIO

 Tujuan :
1. Mengetahui peralatan dan perlengkapan radio
komunikasi
2. Terampil mengggunakan alat /radio komunikasi
pada krisis kesehatan akibat bencana
3. Mampu menjadi puskodal komunikasi pada krisis
kesehatan akibat bencana
 Alat dan bahan:
1. HT/Rig
2. HP
3. laptop
4. Skenario krisis kesehatan akibat bencana
5. Format laporan krisis kesehatan akibat bencana

Pelaksanaan :
1. Masing2 mhs mempraktekan komunikasi menggunakan
HT (personal)
2. Bila sdh mampu, Penjab MA membuat skenario bencana
3. Penjab MA membagi kelp mhs dg peran
4. Melaksanakan gladi posko penanggulangan krisi
kesehatan akibat bencana
o SUMBER;
o Masyarakat
o Sarkes
o Dinkes BENCANA
o Linsek

KAJI CEPAT: KAJI CEPAT:


1. telepon o TRC o TRC
Lap kejadian : 2. Faksimili o RHA o RHA
o Jenis& wkt 3. Telepon seluler
kejadian 4. Internet
o Lokasi 5. Radio
o Letak geografis komunikasi
o Jml korban 6. Telepon satelit
o Lokasi
pengungsian
o Akses ke lokasi
TRC:
RHA:
1. YANMED:
a. Dr umu/BSB: 1 org 1. Dokter Umum : 1 org
b.Dr Sp. Bedah : 1 org 2. Epidemiolog : 1 org
c. Dr Sp. Anestesi : 1 org 3. Sanitarian : 1 org
d. Perawat Mahir
(Pbedah, gadar) : 2 org
e. Tenaga DVI : 1 org
f. Apoteker/Ass. Apot : 1 org
g. Sopir Ambls : 1 org
2. SURVEILANS /Sanitarian: 1
org
3. PETUGAS KOM : 1 org
1. Menyiagakan SDM kes untuk ditugaskan ke wilayah
bencana
2. Menginformasikan kejadian bencana dan meminta bantuan
melalui:
▪ Jalur administrasi/Depdagri
 (Puskesmas - Camat - Bupati  Gubernur -Mendagri)
▪ Jalur administrasi/Depkes
 (Puskesmas Dinkes Kab/Kota  Dinkes Prov  Depkes)
▪ Jalur rujukan medik
 (Puskesmas  RS Kab/Kota  RS Prov  RS rujukan wilayah
 Ditjen Bina Yanmed/ Depkes)

Langkah-langkah mobilisasi yang dilakukan:


TIM BANKES
Dokter Umum
2. Apoteker dan Asisten Apoteker
3. Perawat (D3/ S1 Keperawatan)
4. Perawat Mahir
5. Bidan (D3 Kebidanan)
6. Sanitarian (D3 kesling/ S1 Kesmas)
7. Ahli Gizi (D3/ D4 Kesehatan/ S1 Kesmas)
8. Tenaga Surveilans (D3/ D4 Kes/ S1 Kesmas)
9. Entomolog (D3/ D4 Kes/ S1 Kesmas/ S1
Biologi)
KEBUTUHAN PERAN

1. TRC 8. Kadinkes kab/kota


2. RHA 9. Kadinkes prov
3. TIM BANKES 10. Dirjen bina yamed
4. Ka Puskesmas 11. Masyarakat
5. Camat 12. Korban
6. Bupati
7. Gubernur
Kriteria Kasus

1. Kasus bencana banjir (kota malang)


2. Lokasi : wil kedung kandang
3. Akses kelokasi: ..............,
4. jaringan komunikasi yg bisa digunakan HT
5. Kriteria korban :
a.(LB, LR, MD, Hilang)
b.Dirujuk
c.Mengungsi
6. Kondisi sanitasi di penampungan?
7. Kondisi sarkes?
Kepustakaan
o Perka bnpb: 15/2012. pedoman Pusdalop PB. BNPB
o Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 06 Tahun 2013
Tentang Pedoman Radio Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (Bnpb)
o Depkes RI. 2006. Sistem pendekatan penaggulangan kegawatdaruratan terpadu. Jakarta :
Direktorat Bina Medik
o Kepmenkes RI.2006. Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga. Jakarta
o Witono Adiyoga. Komunikasi Resiko Sebagai Salah Satu Komponen Struktur Analisis resiko :
Balai Penelitian Tanaman Sayuran
o http://binus.ac.id/malang/2017/09/5cs-dalam-mengatasi-krisis-komunikasi/
o https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-
8#q=dasar-dasar%20komunikasi%20radio%20bencana. Diakses 24/8/2016
o http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/OrariKomBencana.html. Diakses
24/8/2016
o https://www.scribd.com/doc/15193953/MANAJEMEN-komunikasi-DALAM-
BENCANA. Diakses 24/8/2016

Anda mungkin juga menyukai