Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DASAR

SEHAT SAKIT
FARIDA HALIS DK, SKp, MPd
DEFINISI SEHAT
 Sehat merupakan sebuah keadaan yang
tidak hanya terbebas dari penyakit akan
tetapi juga meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia yang meliputi aspek
fisik, emosi, sosial dan spiritual.

 Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri


dapat diartikan bahwa suatu keadaan
yang sempurna baik secara fisik, mental
dan sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan
UU No.23,1992 tentang Kesehatan
menyatakan bahwa: Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.

Dalam pengertian ini maka kesehatan harus


dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri
dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di
dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian
integral kesehatan
 pengertian yang paling luas sehat
merupakan suatu keadaan yang dinamis
dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan
lingkungan internal (psikologis,
intelektua, spiritual dan penyakit) dan
eksternal  (lingkungan fisik, social, dan
ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya.
KONSEP SAKIT
 keadaan sakit pada umumnya diartikan
suatu keadaan yang tidak normal atau
lazim pada diri seseorang.

Contohnya : bila seseorang mempunyai


keluhan tanda gejala pusing sakit kepala
yang tidak tertahankan, demam, dan lain
sebagainya .
atau dikatakan dengan sakit bila telah
didiagnosis penyakitnya oleh dokter atau
pun medis.
 Sakit adalah keadaan dimana fisik,
emosional, intelektual, sosial,
perkembangan, atau seseorang
berkurang atau terganggu, bukan
hanya keadaan terjadinya proses
penyakit.

 sakit tidak sama dengan penyakit


 Pengertian penyakit/disease secara umum
adalah merupakan suatu bentuk reaksi biologis
terhadap suatu organisme,benda asing atau luka.
Hal ini adalah suatu fenomena yang objektif yang
di tandai oleh perubahan fungsi-fungsi tubuh.

 Sedangkan sakit/illnes adalah penilaian


seseorang terhadap penyakit sehubungan
dengan pengalaman yang langsung dialaminya.
Hal ini merupakan fenomena subjektif yang
ditandai dengan perasaan tidak enak.
HUB.ANTARA SEHAT, SAKIT
&PENYAKIT
 Pada dasarnya merupakan keadaan sehat
dan sakit
-  Hasil intraksi sesorang dengan
lingkungan
-  Sebagai manifestasi
keberhasilan/kegagalan
dalam berdaptasi dengan lingkungan
-  Gangguan kesehatan :
ketidakseimbangan
antara factor : Host-Agent-Environment
HOST : Sesorang atau sekelompok orang yang rentan
terhadap penyakit/sakit tertentu. Faktor pejamu antara
lain: situasi atau kondisi fisik dan psikososoial yang
menyebabkan seseorang yang beresiko menjadi
sakit.Misalnya: Riwayat keluarga, usia, gaya hidup dll.

AGENT: Berbagai faktor internal-eksternal yang dengan


atau tanpanya dapat menyebabkan terjadinya penyakit
atau sakit. Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik,
mekanis, atau psikososial. Jadi agen ini dapat merugikan
kesehatan (bakteri, stress) atau meningkatkan
kesehatan (nutrisi, dll).

ENVIRONMENT : seluruh faktor yang ada diluar pejamu.


Lingkungan fisik: tingkat ekonomi, iklim, kondisi tempat
tinggal, penerangan, kebisingan. Lingkungan sosial: Hal-
hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, misalnys:
stress, konflik, kesulitan ekonomi, krisis hidup.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH
LAKU SEHAT

 Sehat dan sakit berada pada suatu rentang dimana


setiap orang bergerak sepanjang rentang tersebut

 Rentang sehat sakit :


- Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur
keadaan sehat/kesehatan seseorang
-  Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis
dan
bersifat individual
- Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara
optimal pada satu titik dan kematian pada titik lain.
Rentang Sehat Sakit menurut Model
“Holistik Healt”
MODEL SEHAT SAKIT
 Model Rentang Sehat-Sakit (Neuman)
 
sehat keadaan dinamis yang berubah secara terus
menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap
berbagai perubahan pada lingkungan internal dan
eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik,
emosional, inteletual, sosial, perkembangan, dan spiritual
yang sehat.

Sedangkan Sakit  merupakan proses dimana fungsi


individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada
mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan
dengan kondisi individu sebelumnya.
 Kekurangan dari model ini adalah sulitnya
menentukan tingkat kesehatan klien sesuai dengan
titik tertentu yang ada diantara dua titik ekstrim
pada rentang itu (Kesejahteraan Tingkat Tinggi –
Kematian).

 Model ini  efektif  jika digunakan untuk


membandingkan tingkat kesejahteraan saat ini
dengan tingkat kesehatan sebelumnya. Sehingga
bermanfaat bagi perawat dalam menentukan
tujuan pencapaian tingkat kesehatan yang lebih
baik dimasa yang akan datang.
TAHAP-TAHAP PERILAKU
SAKIT
 Tahap I (Mengalami Gejala)
 Pada tahap ini pasien menyadari bahwa ”ada sesuatu yang salah

· Mereka mengenali sensasi atau keterbatasan fungsi fisik tetapi
belum menduga adanya diagnosa tertentu.
· Persepsi individu terhadap suatu gejala meliputi:
(a) kesadaran terhadap perubahan fisik (nyeri, benjolan, dll);
(b) evaluasi terhadap perubahan yang terjadi dan memutuskan
apakah hal tersebut merupakan suatu gejala penyakit;
(c ) respon emosional.
· Jika gejala itu dianggap merupakan suatu gejala penyakit dan
dapat mengancam kehidupannya maka ia akan segera mencari
pertolongan.
Tahap II (Asumsi Tentang Peran Sakit)

 Terjadi jika gejala menetap atau


semakin berat
· Orang yang sakit akan melakukan
konfirmasi kepada keluarga, orang
terdekat atau kelompok sosialnya
bahwa ia benar-benar sakit
sehingga harus diistirahatkan dari
kewajiban normalnya dan dari
harapan terhadap perannya.
· Menimbulkan perubahan emosional spt : menarik
diri/depresi, dan juga perubahan fisik. Perubahan
emosional yang terjadi bisa kompleks atau sederhana
tergantung beratnya penyakit, tingkat
ketidakmampuan, dan perkiraan lama sakit.

· Seseorang awalnya menyangkal pentingnya


intervensi dari pelayanan kesehatan, sehingga ia
menunda kontak dengan sistem pelayanan kesehatan
, akan tetapi jika gejala itu menetap dan semakin
memberat maka ia akan segera melakukan kontak
dengan sistem pelayanan kesehatan dan berubah
menjadi seorang klien.
 Tahap III (Kontak dg Pelayanan
Kesehatan)

· Pada tahap ini klien mencari kepastian


penyakit dan pengobatan dari seorang
ahli, mencari penjelasan mengenai
gejala yang dirasakan, penyebab
penyakit, dan implikasi penyakit
terhadap kesehatan dimasa yang akan
dating
· Profesi kesehatan mungkin akan menentukan bahwa
mereka tidak menderita suatu penyakit atau justru
menyatakan jika mereka menderita penyakit yang
bisa mengancam kehidupannya. à klien bisa
menerima atau menyangkal diagnosa tersebut.

· Bila klien menerima diagnosa mereka akan


mematuhi rencan pengobatan yang telah ditentukan,
akan tetapi jika menyangkal mereka mungkin akan
mencari sistem pelayanan kesehatan lain, atau
berkonsultasi dengan beberapa pemberi pelayanan
kesehatan lain sampai mereka menemukan orang
yang membuat diagnosa sesuai dengan
keinginannya
• Klien yang merasa sakit, tapi dinyatakan sehat oleh
profesi kesehatan, mungkin ia akan mengunjungi
profesi kesehatan lain sampai ia memperoleh diagnosa
yang diinginkan

· Klien yang sejak awal didiagnosa penyakit tertentu,


terutama yang mengancam kelangsungan hidup, ia
akan mencari profesi kesehatan lain untuk meyakinkan
bahwa kesehatan atau kehidupan mereka tidak
terancam. Misalnya: klien yang didiagnosa mengidap
kanker, maka ia akan mengunjungi beberapa dokter
sebagai usaha klien menghindari diagnosa yang
sebenarnya.
Tahap IV (Peran Klien Dependen)

· Pada tahap ini klien menerima keadaan sakitnya,


sehingga klien bergantung pada pada pemberi pelayanan
kesehatan untuk menghilangkan gejala yang ada.

· Klien menerima perawatan, simpati, atau perlindungan


dari berbagai tuntutan dan stress hidupnya.

· Secara sosial klien diperbolehkan untuk bebas dari


kewajiban dan tugas normalnya semakin parah sakitnya,
semakin bebas.

· Pada tahap ini klien juga harus menyesuaikanny dengan


perubahan jadwal sehari-hari. Perubahan ini jelas akan
mempengaruhi peran klien di tempat ia bekerja, rumah
maupun masyarakat.
Tahap V (Pemulihan dan Rehabilitasi)

· Merupakan tahap akhir dari perilaku


sakit, dan dapat terjadi secara tiba-tiba,
misalnya penurunan demam.

· Penyembuhan yang tidak cepat,


menyebabkan seorang klien butuh
perawatan lebih lama sebelum kembali
ke fungsi optimal, misalnya pada
penyakit kronis.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
SESEORANG TTG. SEHAT

1. Status Perkembangan

a. Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan


kemampuan berespon terhadap perubahan dalam
kesehatan dikaitkan dengan usia.
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak
dapat
mengungkapkan dan mengatasinya
 Pengetahuan perawat tentang status
perkembangan individu memudahkan untuk
melaksanakan pengkajian terhadap individu dan
membantu mengantisipasi perilaku-perilaku
selanjutnya
2.  Pengaruh Sosiokultural

.  Masing-masing kultur punya pandangan


tentang sehat yang diturunkan dari orang
tua pada anaknya.
Contoh : Orang Cina, sehat adalah
keseimbangan
antara Yin dan Yang
jawa  terserang flu merupakan
keadaan yg biasa
3. Pengalaman masa lalu

Seseorang dapat merasakan sakit atau


disfungsi ( tidak berfungsi ) pada
keadaan normal karena pengalaman
sebelumnya
Thank’s

Anda mungkin juga menyukai