(SAP)
1. Latar Belakang
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi
tubuh perokok maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang
menjadi masalah kesehatan dimasyarakat sampai saat ini. Dengan persepsi oleh
perokok yang bermacam-macam padahal telah jelas akibat bagi organ-organ tubuh
seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal dan mata. Pengetahuan masyarakat yang
kurang akan bahaya merokok berpengaruh terhadap tingkat kebiasaan merokok pada
masyarakat yang cukup tinggi.
WHO memperkirakan bahwa 59% pria berusia diatas 10 tahun di Indonesia telah
menjadi perokok harian. Diperkirakan, konsumsi rokok tiap tahunnya mencapai 199
miliar batang rokok atau urutan ke-4 setelah RRC (1679 miliar batang), AS (480
miliar), Jepang (230 miliar), dan Rusia (230 miliar) dalam sepuluh tahun terakhir,
konsumsi rokok di Indonesia mengalami peningkatan besar 44,1% dan jumlah
perokok mencapai 70% penduduk Indonesia.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh mahasiswa/i PKL Poltekkes Kemenkes
Malang, pada tanggal 31 Januari – 1 Februari 2019 di Rt.02 dan Rt.03 / Rw.02, Desa
Cemorokandang, Kec.Kedungkandang, Kota Malang dengan jumlah sampel 70 orang
kriteria dewasa pekerja, dimana terdapat hasil bahwa di Rt.02 sebanyak 17 warga
(57%) dari 30 sampel merokok >3 batang /hari. Sedangkan di Rt.03 sebanyak 18
warga (45%) dari 40 sampel juga merokok >3 batang /hari. Pada umumnya para
warga belum meningkatkan tentang bahaya rokok dan cenderung susah untuk
mengurangi dan berhenti.
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan tersebut, maka kelompok tertarik
untuk melakukan penyuluhan guna menambah informasi dan meningkatkan
kesadaran tentang bahaya merokok khususnya bagi warga dewasa pekerja.
2. Tujuan
2.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, di harapkan warga mampu memahami dan
mengerti serta dapat meningkatkan kesadaran tentang Bahaya Merokok.
2.2 Tujuan Intruksional Khusus
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
5. Alasan menghindari merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
3. Materi
Terlampir
4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
2) Microfone
6. Kepanitian
1) Ketua pelaksana : Andri Agustin
2) Sekertaris : Nadya Eka Fauziah
3) Bendahara : Bella Rara Wahyudi
4) Sie Acara : Nova Rima Imani
: Viva Nurjanah
5) Sie Humas : Fanda Eka Desyati
6) Sie Dekdok : Afira Cahyaning Ati
7. Pengorganisasian
1. Moderator
Membuka acara, memperkenalkan diri dan tim penyuluh. mengatur proses
penyuluhan, tanya jawab, serta menutup acara.
2. Penyaji
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami peserta
penyuluhan.
3. Fasilitator
Mengevaluasi penyuluh, moderator, peserta, dan jalannya proses penyuluhan
4. Observer
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana kegiatan penyuluhan
5. Notulen
Mencatat pertanyaan yang di ajukan audien/peserta penyuluhan, dan masukan dari
fasilitator
6. Peserta
Mendengarkan, memperlihatkan, serta mengajukan pertanyaan
8. Setting Tempat
: Moderator
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
9. Kegiatan Penyuluhan
10.Evaluasi
1. Evaluasi
a. Struktur:
- Kesiapan materi
- Kesiapan SAP
- Kesiapan media : leaflet
- Peserta hadir ditempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah warga yang mendapat giliran
tahlilan setiap Rt.
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
b. Proses:
Selama pelaksanaan penyuluhan tentang bahaya merokok, semua peserta yang
hadir sangat memperhatikan materi yang disampaikan, tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat selama acara dilaksanakan. Peserta juga sangat antusias
bertanya kepada pemateri.
Tidak terdapat hambatan dalam penyampaian materi
Sesi diskusi dan tanya jawab berjalan lancar dan peserta mengikuti dengan
antusias. Terbukti dengan munculnya beberapa pertanyaan dan tanggapan dari
peserta baik terkait bahaya merokok dan penjelasan terkait kedua hal di atas dapat
dijelaskan oleh penyaji (mahasiswa/i Poltekkes Kemekes Malang)
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Hasil:
Peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian merokok
2. Menjelaskan zat yang terkandung dalam rokok
3. Menjelaskan bahaya merokok
4. Menjelaskan cara mengurangi efek jelek dari rokok
5. Menjelaskan alasan menghindari rokok
6. Menjelaskan kiat-kiat merokok
7. Menjelaskan cara mencegah
8. Menjelasakan pengaruh rokok terhadap lingkungan
2. Tar
Cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapattkan dengan cara
distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang
menyebabkan kanker paru-paru. Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang
dapat menyumbat dan mengiritasi paru-paru dan sistem pernapasan sehingga
menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emfisema, dan dalam beberapa
kasus dapat menyebabkan kanker paru-paru.
3. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan
kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus yang
parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu
asyatn untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke
dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus
sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
4. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk.
Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru
dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan
lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
6. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat
pada gas buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada
oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada
perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih
mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga
menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi
lebih retan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa
buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung
setelah terjadi trauma.
7. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar
untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit membunuh
lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut
pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang
setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan
tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan
arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
8. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untu
menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan mengerogoti
dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat
dan disembuhkan.
9. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku
yang meninggalkan warna coklat kekuningan.