Anda di halaman 1dari 85

KOMUNIKASI

RADIO
GANIF DJ
Definisi dasar
 Komunikasi adalah saling menyampaikan informasi
kepada tujuan yg diinginkan
 Informasi bisa berupa suara percakapan (voice),
musik (audio), gambar diam (photo), gambar
bergerak (video), atau data digital
 Komunikasi bisa dilakukan diantara 2 atau lebih
tempat yang berdekatan atau pun berjauhan
Sekilas sejarah komunikasi
 Kentongan: Orang Indonesia menggunakan
kentongan untuk menyampaikan informasi
tentang kebakaran, bencana alam, kejahatan,
panggilan untuk kumpul, dll.
 Asap: orang indian menggunakan kode asap
 Cermin: digunakan untuk memantulkan sinar
matahari
 Semaphore: pramuka menggunakan kode
bendera
 dan cara-cara lain sesuai dengan jamannya
Sejarah komunikasi modern
 Sistem Komunikasi Telepon
 Dimulai dengan penemuan telepon oleh Alexander
Graham Bell pada tahun 1876
 Sistem Komunikasi Radio
 Dimulai dengan penemuan radio oleh Guiogelmo
Marconi pada tahun 1901
 Sistem Komunikasi Data
 Penemuan konsep mesin hitung (computer) pada
1822 yang kemudian menjadi berkembang pesat
setelah ditemukannya transistor pada 1948,
kemudian timbul keinginan untuk menghubungkan
komputer yg satu dg yg lain (era 1960-an).
Perkembangan hingga kini
 Komunikasi telepon  jaringan ISDN
(Integrated Service by Digital Network), yaitu
jaringan komunikasi yg tidak hanya untuk
komunikasi suara (voice), tetapi juga bisa untuk
data digital dan video. multi-media
 Komunikasi radio  jaringan radio seluler baik
yg seluler digital GSM, AMPS, dll yg sejenis,
maupun yg berteknologi CDMA, disamping
jaringan radio non-seluler.
 Komunikasi data/komputer  jaringan Internet
yg saat ini telah bisa melayani komunikasi FTP,
e-mail, Web, e-commerse, dll  multi-media
Diagram Blok Sistem Komunikasi
di dalam kanal, sinyal yang
noise
dikirim mengalami gangguan
Informasi Pengirim dari noise

asal

Saluran/Kanal

Penerima Informasi
tujuan
Macam Informasi
 Suara percakapan (voice / speech)
 Voice analog menempati band frekuensi 300 ~3400Hz
 Musik (audio)
 Musik analog menempati band frekuensi 50Hz ~
15kHz
 Gambar Diam (photo)
 Band frekuensi yang ditempati tergantung kecepatan
scanning
 Gambar Bergerak (video)
 Video analog menempati band frekuensi 0 ~ 4MHz
 Data Digital: teks, suara, gambar, atau data yang
lain-lain
Macam kanal komunikasi
 Kanal fisik
Kabel tembaga: Unshielded-Twisted-Pair, Coaxial
Serat optik: multi-mode atau single-mode
• misalnya: hubungan antar sentral telepon, kabel
komunikasi bawah laut (submarine cable)
 Kanal non-Fisik (udara)
Melalui Satellite: geo-stationer atau tidak
• misalnya: siaran TV atau percakapan telepon melalui
satelit
Gelombang mikro: LoS (line-of-sight), atau tropo-
scattering
• contoh LoS adalah: komunikasi HP ke BTS,
pemancar FM ke radio penerima di rumah
 Komunikasi : proses dasar pada perpindahan
informasi.
 Radio: terminology khusus dimana sinyal yg
dikirim harus dirubah menjadi gelombang
elektromagnetik yg merambat melalui jarak
jauh.
 Komunikasi radio: telekomunikasi dg
menggunakan glb radio.
 HF: radio komunikasi yg
glb bekerja pada
frekuensi 2 Mhz sampai
24 Mhz (jarak jauh)

 VHF: radio komunikasi


yang gelombangnya
bekerja pada Frekuensi
100 Mhz sampai 300 Mhz
(jarak dekat)

 UHF: radio komunikasi yg


gelombangnya bekerja
pada frekuensi 300 Mhz
sampai 3000 Mhz (3Ghz),
LANJUTAN .....................

 Transmitter/TX; sekumpulan komponen dan rangkaian


elektronik yg didesain u/ mengkonversi bentuk
informasi menjadi satu sinyal yg memungkinkan untuk
ditransmisi melalui medium komunikasi.

 Receiveryang/RX: sekumpulan komponen dan rangkain


elektronik yg menerima pesan dari kanal u/dikonversi
bentuk informasi yg bisa dan dapat dipahami.

 Repeater : system komunikasi dua arah yang dilakukan


melalui radio pancar ulang.

 Nama Panggil (call sign): identitas panggilan


u/operator.
LANDASAN HUKUM
1. UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;
2. UU Nomor 24 Tahun 2007 Ttg PB;
3. UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tranksaksi
Elektronik;
4. PP Nomor 21 Tahun 2008 ttg Penyelenggaraan PB;
5. PP Nomor 52 Tahun 2000 ttg Penyelenggaraan Telekomunikasi;
6. PP Nomor 53 Tahun 2000 ttg Spektrum Frequency Radio dan
Orbit Satelit;
7. Per - Pres Nomor 8 Tahun 2008 ttg BNPB;
8. Permendagri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja BPBD;
9.Permen Kominfo nomor 23/PER/ MKOMINFO/12/2010
ttg Perubahan Atas Permen Kominfo Nomor
17/PER/M.KOMINFO/10/2005 ttg Perizinan Dan
Ketentuan Operasional Penggunaan Spektrum
Frekuensi Radio;
10. Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2008 ttg Organisasi Dan
Tata Kerja BNPB;
11. Perka BNPB Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pembentukan BPBD;
12. Perka BNPB Nomor 15 Tahun 2012 ttg Pedoman
Pusdalop PB;
13. Perka BNPB Nomor 15 Tahun 2012 ttg Pedoman
Pusdalops PB;
14.SK Dirjen Postel Nomor 1737
DJPT.4/KOMINFO/12/2009 ttg Penetapan Frekuensi
PB untuk BNPB.
MASALAH UMUM BENCANA-KORBAN MASSAL

 Musibah massal atau bencana umumnya tak dapat tak


dapat diramalkan
 Informasi awal tak jelas
 Jumlah korban banyak dan dalam keadaan gawat
darurat
 Jumlah penolong terbatas penolong terbatas
 •Lokasi jauh terutama untuk bencana
Peran Komunikasi
Komunikasi berperan sebagai penghubung
semua fase penanganan kegawat daruratan;

 Komunikasi pra rumah sakit, intra rumah sakit,


antar rumah sakit
 Komunikasi lintas sektor
Komunikasi dalam Penanganan Bencana

Disaster response memerlukan memerlukan kerja tim


dalam satu koordinasi, bukan kerja individu, hal ini
tidak mungkin berlangsung tanpa komunikasi

Kesulitan dalam komunikasi bukan hanya


masalah bagaimana berbicara tetapi bagaimana
mengkomunikasikan hal-hal penting yg dapat
diketahui banyak pihak (petugasmaupun korban
bencana).
Permasalahan Komunikasi Di Indonesia
1.Fasilitas komunikasi yg ada belum memadai dan
belum merata
 (pulau terpencil tanpa fasilitas (pulau terpencil tanpa
fasilitas telepon, telepon satelit mahal)
2.Fasilitas komunikasi umum tidak terjamin
dari terjadinya bebas gangguan
 (kerusakantelepon/ gangguan teknis)
3.Toleransi minimal untuk pelayanan kasus
emergensi bila terjadi hambatan komunikasi
Masalah Yang Terjadi BilaTidak Ada
Komunikasi

 Sulit memperkirakan apa yg terjadi, baik keadaan apa


yg terjadi, baik keadaan bencana, keadaan
korban bencana, keadaan korban
 Seluruh anggota team penanganan bencana
memerlukan komunikasi antar team maupun antar
lapangan dan Posko .Posko .
 Sulit melakukan koordinasi antar instansi
 Dalam skala besar tidak dapat berkomunikasi
baik secara regional, nasional maupun internasional
Permasalahan Yang Timbul

 Terjadi konflik antara instrusksi atau


informasi yang ada
 Menyebabkan kebingungan petugas dilapangan
maupun
 Tidak dapat dilakukan upaya penanganan yang
efektif
PROSEDUR UMUM
1.Tahu cara memanggil stasiun radio tujuan ;
SEBUTKAN KODE PANGGIL KITA DAN
KODESEBUTKAN KODE PANGGIL KITA DAN
KODEPANGGIL SATSIUN YG DITUJU PANGGIL
SATSIUN YG DITUJU
2.Bicara dengan jelas.
3.Tahu cara mengeja kata-kata sulit, misalnya:
A=Alfa,B=Bravo, C= Charlie ..dst atau atau
menggunakan namakota yg kita kenal bersama di
Indonesia misal A =kota yang kita kenal bersama di
Indonesia misal A = Ambon, B = Bandung, C = Cirebon
 lanjutan .............

 Jangan diskusikan keadaan pasien ,gunakan kata


sandi/ kode untuk menyampaikan berita terbatas
misalnya pasien berlabel merah (tidak perlu
disebut pasien dengan ancaman kematian), DOA
(Death on pasien dengan ancaman kematian), DOA
(Death on arrival = pasien meninggal saat datang)
 •Bila memungkinkan berbicara dg perator radio
tetap dg memenuhi aturan yg berlaku
Mengirim Berita/ Laporan
1.Sebutk an
 sifat beritasifat berita (laporan umum, terbatas/rahasia)
2.Sebutkan
 tingkat prioritastingkat prioritas (berita penting/urgent,
biasa)
3.Sebutkan
 jenis laporan jenis laporan (laporan keadaan pasien, KLB,
,laporan khusus, laporan rujukan)
4.Gunakan
 formulir khususformulir khusus (formulir pelaporan,
formulir , formulir khusus, formulir isian)
5.Gunakan
 sandi yang sudah disepakatisandi yang sudah disepakati
(berlatih bila bila belum terbiasa menggunakan komunikasi
radio)
Komunikasi dengan RS penerima
 •RS penerima seharusnya menerima data dari Posko
ttg jumlah korban yg akan dikirim, jenis kasus dan
alat transportasi yg digunakan.
 •Dari petugas dilapangan komunikasi untuk RS yg
akan menerima adalah konfirmasi tentang jumlah
korban yg dikirim, keadaan pasien dan, dan
tindakan pertama yg diberikan selama transportasi
 •Rumah sakit penerima korban bencana harus selalu
menyiapkan fasilitas walaupun pasien dikirim tanpa
informasi dari lapangan.
KONDISI DARURAT KONDISI NORMA

BNPB --- PEMANGGILAN BNPB


LANGSUNG

Laporan pemanggilan
1. Posko Lapangan
2. BPBD Provinsi
3. BPBD Kab/Kota BPBD PROVINSI
4. TNI/POLRI/ & K/L
atau Dinas
Terkait Laporan pemanggilan
5. Komunitas Radio
Bencana
6. Satuan Reaksi Cepat BPBD KOTA/KAB
KODE KOMUNIKASI KEBENCANAAN

 Kode Komunikasi Kebencanaan; kode 11, kode 10,


kode Z dan kode Q.

 Kode 11 operator BNPB dan BPBD wajib menguasai


Sedangkan untuk kode 10, kode Z dan kode Q
operator BNPB dan BPBD cukup mengetahui saja.

 Bahasa Yg Digunakan dlm berkomunikasi


kebencanaan menggunakan bahasa Indonesia
PERNYATAAN/JAWABAN
PERTANYAAN
Apa nama stasiun saudara? Nama stasiun saya ...
QRA
QRA? QRA ... (nama stasiun)
Seberapa jauh letak stasiun saudara dari tempat Jarak antara kita adalah ... (m/Km)
QRB saya? QRB ... (m/Km)
QRB?
Mau kemana dan dari mana? Ke ... (tujuan) dari ... (asal)
QRD
QRD? QRD ... (tujuan) ... (asal)
Berapa frekuensi saya sebenarnya? Frekuensi anda adalah ... (MHz/KHz)
QRG QRG? QRG ... (MHz/KHz)

Apakah frekuensi saya bergerak/bergeser? Frekuensi anda bergerak/bergeser ... KHz


QRH QRH? QRH ... KHz Down/Up (kalau bergerak)
QRH N (kalau tidak bergerak)
Bagaimana nada pancaran saya? "Nada pancaran anda ..." atau "QRI ..."
QRI
QRI? (1:Baik 2:Sedang 3:Jelek)
Bagaimana readibility signal saya? "Readibility signal saudara adalah ..." atau "QRK ..."
QRK QRK? (1:Sangat lemah, 2:Lemah, 3:Cukup, 4:Kuat, 5:Kuat
sekali)
"Apakah anda sibuk?" atau "Apakah frekuensi ini "Ya, saya sedang sibuk" atau "Frekuensi ini sedang
sedang dipergunakan?" dipergunakan oleh ... (nama stasiun)"
QRL QRL? "QRL" atau "QRL ... (nama stasiun)"

Apakah anda terganggu oleh signal lain? "Saya ..." atau "QRM ..."
QRM QRM? (1:Tidak terganggu, 2:Agak terganggu, 3:Terganggu,
4:Terganggu sekali, 5:Sangat terganggu)
Apakah anda mengalami gangguan statik? "Saya ..." atau "QRN ..."
QRN QRN? (1:Tidak terganggu, 2:Agak terganggu, 3:Terganggu,
4:Terganggu sekali, 5:Sangat terganggu)
Haruskah saya membesarkan daya pancar Besarkanlah daya pancar anda
QRO saya? QRO
QRO?
Haruskah saya mengecilkan daya pancar saya? Kecilkanlah daya pancar anda
QRP QRP? QRP

Perlukah saya percepat pengiriman? Percepat pengiriman ... WPM


QRQ QRQ? QRG ... WPM
QRQ N (kalau tidak perlu)
Siapkah anda untuk menerima CW? Kirimlah ... WPM
QRR QRR? QRR ... WPM

Perlukah pengiriman diperlambat? Perlambat pengiriman ... WPM


QRS
QRS? QRS ... WPM
Apakah pengiriman ingin dihentikan? Hentikan pengiriman
QRT QRT? QRT

Apakah ada sesuatu untuk saya? Tidak ada sesuatu untuk anda
QRU
QRU? QRU
Apakah anda sudah siap? Saya telah siap
QRV
QRV? QRV
Apakah ... (stasiun) harus saya beritahu bahwa anda Beritahulah ... (stasiun) bhawa saya
memanggilnya pada ... (MHz/KHz)? memanggilnya pada ... (MHz/KHz)
QRW QRW? QRW ... (nama stasiun) ... (MHz/KHz)

Kapan anda memanggil saya lagi? Saya panggil anda ... (waktu) ... (KHz/MHz)
QRX QRX? QRX ... (waktu) ... (MHz/KHz)

Kapan giliran saya? Giliran anda setelah ... (nama stasiun)


QRY QRY? QRY ... (nama stasiun)

Siapa memanggil saya? Anda dipanggil ... (nama stasiun) di ...


QRZ QRZ? (MHz/KHz)
QRZ ... (nama stasiun) ... (MHz/KHz)
Berapa kekuatan signal saya? "Signal anda ..." anda "QSA ..."
QSA QSA? (1:Sangat lemah, 2:Lemah, 3:Cukup,
4:Kuat, 5:Kuat sekali)
Apakah signal saya tidak konstan/turun-naik? Signal anda tidak konstan/turun-naik
QSB
QSB? QSB
Apakah keying saya rusak? Keying saudara rusak
QSD
QSD? QSD
Haruskah saya mengirim ... berita sekaligus? Kirimlah ... berita sekaligus
QSG
QSG? QSG ... (jumlah berita)
Dapatkah anda mendengar saya diantara pancaran saudara? Saya dapat mendengar anda diantara
QSK QSK? signal saya sendiri
QSK
Apakah semua dapat diterima dengan baik? Saya terima semua dengan baik
QSL
QSL? QSL
"Haruskah saya ulang pengiriman berita yang telah saya kirim?" "Ulangi berita yang telah anda kirim" atau
atau "Haruskah saya ulang pengiriman ... (nomor/jumlah) berita "Ulangi pengiriman ... berita yang telah
QSM sebelumnya?" anda kirim"
QSM? "QSM" atau "QSM ... (nomor/jumlah)"

Apakah anda mendengar saya pada ... (MHz/KHz)? Saya mendengar saudara pada ...
QSN QSN? (MHz/KHz)
QSN ... (Mhz/KHz)
Apakah anda dapat berkomunikasi dengan ... (nama stasiun)? Saya dapat berkomunikasi dengan ...
QSO QSO ... (nama stasiun)? (nama stasiun)
QSO ... (nama stasiun)
Dapatkah anda menyampaikannya kepada ... (nama stasiun)? Ya, akan saya sampaikan kepada ...
QSP QSP ... (nama stasiun)? (nama stasiun)
QSP ... (nama stasiun)
Maukah anda mendengarkan ... (nama stasiun) pada ... Saya akan mendengarkan ... (nama
QSX (MHz/KHz)? stasiun) pada ... (MHz/KHz)
QSX ... (nama stasiun) ... (MHz/KHz)? QSX ... (nama stasiun) ... (MHz/KHz)
"Apakah saya harus pindah ke frekuensi lain?" atau "Anda harap pindah ke frekuensi lain"
"Apakah saya harus bergeser ke ... (MHz/KHz)?" atau "Anda harap pindah ke ...
QSY "QSY?" atau "QSY ... (MHz/KHz)?" (MHz/KHz)"
"QSY" atau "QSY ... (MHz/KHz)"

Haruskah saya mengirim setiap kata/susunan kata lebih Kirimlah setiap kata/susunan kata ... kali
QSZ dari satu kali? QSZ ... (pengulangan)
QSZ?
PERTANYAAN PERNYATAAN/JAWABAN
Apakah berita nomer ... dibatalkan? Berita nomer ... agar dibatalkan
QTA QTA ... (nomer berita)? QTA ... (nomer berita)

Berapa berita lagi yg harus dikirim? "Ada ... (jumlah) berita lagi" atau "Ada ...
QTC? (jumlah) berita untuk ... (nama stasiun)"
QTC "QTC ... (jumlah berita)" atau "QTC ...
(nama stasiun)"

Dimana posisi anda? (BUKAN posisi rumah/alamat) Saya sedang di ... (nama lokasi/posisi)
QTH QTH? QTH ... (nama lokasi/posisi)

Pukul berapa saudara berangkat dari ... (tempat/lokasi)? Saya berangkat dari ... (tempat/lokasi)
QTN QTN ... (tempat/lokasi)? pukul ...
QTN ... (tempat/lokasi), ... (jam/waktu)

Pukul berapa saat ini? Saat ini pukul ...


QTR
QTR? QTR ... (jam/waktu)
Haruskah saya siap pada ... (MHz/KHz) pukul ... Anda diharap siap pada ... (MHz/KHz)
QTV QTV ... (MHz/KHz), ... (jam/waktu)? pukul ...
QTV ... (MHz/KHz), ... (jam/waktu)
Dapatkah anda tetap membuka komunikasi dengan saya Saya akan tetap membuka komunikasi
QTX hingga pukul ... dengan anda sampai pukul ...
QTX ... (jam/waktu)? QTX ... (jam/waktu)
"Apakah saya harus pindah ke frekuensi lain?" atau "Anda harap pindah ke frekuensi lain"
"Apakah saya harus bergeser ke ... (MHz/KHz)?" atau "Anda harap pindah ke ...
QSY "QSY?" atau "QSY ... (MHz/KHz)?" (MHz/KHz)"
"QSY" atau "QSY ... (MHz/KHz)"

Haruskah saya mengirim setiap kata/susunan kata lebih Kirimlah setiap kata/susunan kata ... kali
QSZ dari satu kali? QSZ ... (pengulangan)
QSZ?
Apakah berita nomer ... dibatalkan? Berita nomer ... agar dibatalkan
QTA QTA ... (nomer berita)? QTA ... (nomer berita)

Berapa berita lagi yg harus dikirim? "Ada ... (jumlah) berita lagi" atau "Ada ...
QTC? (jumlah) berita untuk ... (nama stasiun)"
"QTC ... (jumlah berita)" atau "QTC ...
QTC
(nama stasiun)"

Dimana posisi anda? (BUKAN posisi rumah/alamat) Saya sedang di ... (nama lokasi/posisi)
QTH QTH? QTH ... (nama lokasi/posisi)

Pukul berapa saudara berangkat dari ... (tempat/lokasi)? Saya berangkat dari ... (tempat/lokasi)
QTN ... (tempat/lokasi)? pukul ...
QTN
QTN ... (tempat/lokasi), ... (jam/waktu)

Pukul berapa saat ini? Saat ini pukul ...


QTR
QTR? QTR ... (jam/waktu)
Haruskah saya siap pada ... (MHz/KHz) pukul ... Anda diharap siap pada ... (MHz/KHz)
QTV QTV ... (MHz/KHz), ... (jam/waktu)? pukul ...
QTV ... (MHz/KHz), ... (jam/waktu)
Dapatkah anda tetap membuka komunikasi dengan saya Saya akan tetap membuka komunikasi
QTX hingga pukul ... dengan anda sampai pukul ...
QTX ... (jam/waktu)? QTX ... (jam/waktu)
Kode ten
 10—1 Penerimaan Buruk
10—2 Penerimaan Baik
10—3 Berhenti mengudara
10—4 Benar/dapat dimengerti
10—5 Pesan untuk disampaikan
10—6 Sedang sibuk kecuali ada trafik
10—7 Ada kerusakan/tidak mengudara
10—8 Dapat mengudara
10—9 Pesan diulang
10—10 Penyampaian berita selesai
10—11 Bicara terlalu cepat
10—12 Mengundurkan diri/ada tamu
10—13 Keadaan cuaca/jalan
10—14 Informasi
10—15 Informasi sudah disampaikan
10—16 Harap dijemput/diambil pada….
10—17 Ada urusan penting/urgent
10—18 Ada sesuatu untuk kita
10—19 Bukan untuk kita, kembalikan
10—20 lokasi transmit
10—21 Hubungi via telepon
10—22 Agar melapor ke….
10—23 Standby/meminta untuk menunggu
10—24 Selesai melaksanakan tugas
10—25 Dapat menghubungi….?
10—26 Info terakhir kurang diperhatikan
10—27 Pindah cenel
10—28 Identitas/call sign
10—29 Waktu untuk menghubungi telah habis
10—30 Tidak mentaati peraturan
10—32 Radio check/report pesawat
10—33 Keadaan darurat/kecelakaan
10—34 Ada kerusakan/mohon bantuan
10—35 Informasi rahasia
10—36 Pukul berapa sekarang
10—37 Perlu mobil derek di….
10—38 Perlu ambulan di….
10—39 Pesan anda telah disampaikan
10—40 Perlu dokter di…
10—41 Silahkan pindah cenel/kanal
10—42 ada kecelakaan di….
10—43 Ada kemacetan di….
10—44 Ada pesan untuk anda
10—45 Dalam jangkauan harap lapor
10—46 Perlu bantuan montir kendaraan
10—50 Break/harap kosongkan cenel(kanal)
10—60 Ada pesan selanjutnya
10—62 tidak di mengerti harap lewat telepon
10—63 Pekerjaan dilanjutkan….
10—64 Pekerjaan telah selesai
10—65 Menunggu berita selanjutnya
10—67 Semua unit siap/setuju
10—69 Telah diterima
10—70 Ada kebakaran di….
10—71 Pesawat/Rig yang digunakan
10—73 Kurangi kecepatan pada….
10—74 Tidak/negatif
10—75 Penyebab gangguan
10—76 Dalam perjalanan ke….
10—77 Belum/tidak menghubungi
10—81 Tolong pesan kamar hotel
10—82 Pesankan kamar untuk….
10—84 No. telp. Saya
10—90 Mendapat gangguan
10—91 Agar bicara dekat mic
10—92 Pesawat anda perlu disetel
10—93 Radio check kecepatan frekwensi
10—94 Coba bicara agak panjang
10—95 Transmit selama 5 detik
10—97 Check jarum signal pesawat
10—99 Tugas selesai & semua selamat
10—100 Perlu ke kamar mandi
10—200 Perlu bantuan polisi di…….
10—300 Perlu pemadam kebakaran di….
10—400 Perlu bantuan tibun (penertiban umum) di…
10—500 Perlu bantuan provost
10—600 Perlu bantuan Garnisun di….
10—700 Perlu bantuan Timsar di…
10—800 Perlu bantuan petugas PLN di….
KODE 11
KODE ARTI
11-10 Report signal
11-11 Penerimaan kurang baiK
11-12 Penerimaan bagus / sempurna
11-13 Keadaan cuaca
11-14 Butuh Informasi Tentang….
11-15 Pesan dimengerti
11-18 Nomor telepon
11-20 Posisi / tempat kedudukan
11-21 Percakapan lewat telepon
11-23 Standby monitor
11-24 Mobil (pengemudi) bingung
11-25 Kepadatan lalu lintas jalan
11-26 Mobil mogok
11-27 Pindah kanal komunikasi ke
11-28 Identitas diri...
11-30 Informasi keadaan di TKP
11-31 Keadaan tenang, tidak mengkhawatirkan
11-33 Situasi darurat di...(TKP)
11-35 Pesan untuk disampaikan
11-36 Jam / penunjuk waktu
11-37 Kondisi terakhir/aktual
11-41 Minta ambulance
11-42 Minta paramedis
11-44 Keadaan memburuk
11-48 Penyedia jasa transport
11- 50 semua Diam Selain Pengendali
11-55 Pertemuan di
11-56 Butuh Tenaga Relawan
11-57 Suasana Gaduh / Kacau
11-58 Pengerahan Massa
11-66 Traffic light Mati
11-72 Kebakaran di....
11-73 Minta Dikirim Mobil Pemadam Kebakaran
11-75 Kantor / Tempat kerja

11-76 Arah / Tujuan ke......


11-78 Banjir di aliran sungai
11-79 Banjir lokal / setempat
11-80 Ada Tabrakan, ambulancesudah di jalan
11-81 Tumburan dengan luka / kerusakan ringan
11-82 Tumburan dengan kerusakan bangunan
11-84 Pengatur lalu lintas manua
Alfabet Fonetik (Lafal Inggeris)

 A—alfa O—oscar
B—bravo  P—papa
C—charlie Q—quebec
D—delta
E—echo R—romeo
F—foxtrot S—sierra
G—golf T—tango
H—hotel U—uniform
I—india
J—juliet V—victor
K—kilo W—whiskey
L—lima X—x-ray
M—mike Y—yankee
 N—november
Z—zulu
Communication log Task Data prepared;
Time prepared;
From operational periode Task name
Radio operator name Statio n ID
Log
Station ID Subject
Time From To
BPBD/ CUACA :
KOMUNITAS INFORMASI BENCANA
RADIO : • TIDAK ADA
OPERATOR : •ADA
1. Jenis Kejadian :
2. Penyebab :
3.Waktu Kejadian :
4. Lokasi Bencana :
5. Dampak Bencana :
Korban
•Meninggal :
•Hilang :
•Luka :
•Mengungsi:
•Menderita :
Kerusakan
•Rumah :(RB, RS, RR)
•Fas. Pendidikan:(RB, RS, RR)
•Fas. Kesehatan:(RB, RS, RR)
•Fas. Peribadatan:(RB, RS, RR)
•Fas. Lainnya :(RB, RS, RR)
6. Upaya Penanganan :
Standar Pelaporan Saat Kejadian Bencana
OPERATOR :
CUACA :
INFORMASI BENCANA
• TIDAK ADA
• ADA
1. Jenis Kejadian :
2. Penyebab :
3. Waktu Kejadian :
4. Lokasi Bencana :
5. Dampak Bencana :
Korban
• Meninggal :
• Hilang :
• Luka :
• Mengungsi :
• Menderita :
Kerusakan
• Rumah : (RB, RS, RR)
• Fas. Pendidikan : (RB, RS, RR)
• Fas. Kesehatan: (RB, RS, RR)
• Fas. Peribadatan : (RB, RS, RR)
• Fas. Lainnya : (RB, RS, RR)
6. Upaya Penanganan :
7. Kebutuhan Mendesak :
8. Informasi Lainnya
Dr. GANIF DJUWADI, SST., SPd., M.Kes
DASAR HUKUM

 Undang-undang No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana


 Peraturan Pemerintah No. 41/2007 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah
 Peraturan Pemerintah No. 21/2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
 Perpres No. 8/2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan
Bencana
 Permendagri No. 46/2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata
Kerja BPBD
 Perka BNPB No. 3/2008 tentang Pedoman Pembentukan BPBD
 Perka BNPB No. 9/2008 tentang Prosedur Tetap Reaksi Cepat BNPB
 Perka BNPB No. 10/2008 tentang Pedoman Komando Tanggap
Darurat Bencana.
LATAR BELAKANG Pengambilan Keputusan
Pusdalops Membantu Ka. Badan okoordinasi,
1 PB PB oKomando
. o pelaksanaan PB
Informasi:
ocepat, Pengambilan
2 BENCANA,
o tepat Keputusan PB
. o akurat
.
3 Wajib : osistem informasi
BPBD
. oPusdalop okomunikasi
. oTim Reaksi Cepat (kaji o peralatan pendukung
cepat&
penyelamatan/pertolongan)

okesiapan kelembagaan,
o sumber daya manusia,
opembiayaan,
o sarana dan prasarana
SATGAS (TRC& SAR)
FUNGSI UTAMANYA:
o menerima data/informasi, DISTRIBUSI
o mencatat,
o mengolah/menganalisis

DIVERIFIKASI
TUPOKSI PUSDALOPS PB
TUGAS POKOK Membantu komunikasi, koordinasi, komando, kendali scr
efektif & efisien melalui pengumpulan - pengolahan/analisis
- verifikasi - pendistribusian data/informasi scr cepat-tepat-
akurat dlm pelaksanaan ops PB pada tahap prabencana –
saat tanggap darurat – pasca bencana

FUNGSI • Deteksi dini


• Pengumpulan, pengolahan & penyajian data/informasi
serta perk mutakhir situasi ancaman & kejadian bencana
• disseminasi instansi/dinas terkait, stakeholder &
masyarakat
• pelenggaraan dukungan koordinasi & komando antar
instansi/lembaga yg terkait dlm pelaksanaan PB.
• Pada status keadaan darurat bencana, PUSDALOPS PB
ditingkatkan fungsinya menjadi Posko Tanggap Darurat
Bencana dibawah kendali operasi Deputi Bidang
Penanganan Darurat/Bidang Kedaruratan.
PENGORGANISASIAN
Kedudukan :
o Pusdalops dipimpin oleh seorang Kepala/Manager,
• berada dibawah bidang kedaruratan bencana
• Kepala/Manager Pusdalops PB adalah person/individu professional~
Dapat juga dipilih melalui fit & proper tes.
• Mekanisme kerja :
• Normal ; Ruang Rutin PUSDALOPS dioperasikan sbg Pusat
Pemantauan gejala awal dan kejadian bencana.
• Bencana: PUSDALOPS diaktifkan menjadi POSKO TANGGAP
DARURAT u/pengendalian ops penanganan tanggap darurat bencana,
• Tugas piket : terus-menerus 24 jam/hari-7 hari/minggu. Setiap regu
piket terdiri dari 6 orang yg bertugas secara bergiliran, terdiri dari :1
Pengawas, 1 Perwira Jaga, 4 Operator.
ORGANISASI SATGAS PUSDALOPS
Kalak BPBD selaku Penjab PUSDALOPS BPBD

Kepala/Manager PUSDALOPS BPBD

Pengawas

Perwira Jaga
Unsur Ops
Pusdalop
Operator
Operator 1 :
Pemantauan/deteksi dini gejala, ancaman dan kejadian
bencana terdiri dari Pemantauan Rutin dan Pemantauan
Darurat.
Operator 2 :
Pengolahan, penyajian dan pelaporan terdiri dari analisis
dan Pelaporan Rutin dan analisis dan Pelaporan Darurat.

Operator 3 :
operasi komunikasi (manual, digital, audio, visual sesuai
keperluannya)

Operator 1 :
operasi/perawatan/pemeliharaan sistem jaringan
informasi/komunikas,supply daya listrik, peralatan dan
sarana/prasarana pendukung operasi PUSDALOPS PB lainnya
PERSONIL
1. Personil staf (inti) PUSDALOPS: BNPB/BPBD
2. Pengawas PUSDALOPS: dari BNPB/bpbd & instansi
terkait PB yg sekaligus sbg perwakilan (LO) dari unsur
sektor terkait PB
3. Personil piket/jaga PUSDALOPS direkrut dari PNS dan
Relawan terkait PB. Pengangkatan/penunjukkan
personil PUSDALOPS berdasarkan Keputusan
Ka./Gubernur/Bupati sesuai dg peraturan/ketentuan.
4. Setiap personil PUSDALOPS hrs mampu
berkomunikasi: data/informasi, menggunakan
peralatan komputer & komunikasi terresterial/satelit
dan menyusun laporan manual-elektronik.
5. Memiliki sikap mental/kepribadian loyal, disiplin
integritas tinggi dan mampu bekerja dalam situasi dan
kondisi darurat bencana.
TATA KERJA PUSDALOPS PB
1. Pra Bencana
a.Memantau, menerima, mencari, mengolah,
verifikasi & mendistribusikan data/informasi
gejala/ancaman/kejadian bencana serta
disseminasi peringatan dini bencana.
b.Melaksanakan administrasi PUSDALOPS al:
pencatatan gejala/ancaman/kejadian bencana,
pengisian log book, pembuatan laporan harian,
laporan darurat, dll.
c.Pengecekan data sumber daya dari instansi
terkait.
d.Melaksanakan rapat koordinasi dg instansi terkait
di Pusat dlm rangka persiapan PB.
2. Pada Saat Bencana/Tanggap Darurat
a.Pengumpulan data/informasi kejadian bencana
(jenis, lokasi, waktu, korban, upaya, dll).

b.“Cross check” data awal dan memantau


perkembangankepada instansi di lapangan, SRC,
Instansi, terkait di Pusat dan Daerah.

c. Mengaktifkan Pusdalops/ruang krisis menjadi Pos


Komando Tanggap Darurat.

d. Melaksanakan rapat koordinasi dengan instansi


terkait Pusat dan kab/Kota sesuai status darurat
bencana untuk upaya Penanggulangan Bencana.
3. Pasca Bencana/Rehabilitasi & Rekonstruksi
a. Mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi
dengan memanfaatkan fasilitas data/informasi
dan komunikasi

b. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi


terkait dalam rehabilitasi dan rekonstruksi.

c. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan


Penanggulangan Bencana pada daerah bencana.
TAHUBJA
SAAT TANGGAP DARURAT

1. PUSDALOPS PB – INSTANSI TERKAIT


a.Menjalin hubungan kerja fungsional Komando,
koordinasi dan pelaksanaan dengan instansi/lembaga
terkait.
b. Membuat laporan berdasarkan data dan informasi
yang diperoleh dari instansi/lembaga terkait dan
sumber lainnya.
c. Memfasilitasi rakor antar instansi/lembaga terkait
dalam rangka penanganan darurat bencana secara
terpadu.
2. PUSDALOPS BNPB – PUSDALOPS BPBD PROVINSI

a. Hubungan kerja fungsional koordinatif.


b. Hubungan ant Pusdalops BNPB dg Posko Tanggap Darurat
Provinsi :
1. Pusdalops BNPB memperoleh data & informasi Operasi
Tanggap Darurat dari Pos Komando Tanggap Darurat Prov
2.Pusdalops BNPB mengkoordinasikan upaya-upaya PB dari
instansi/lembaga terkait di tk nasional sesuai dengan
permintaan dukungan dari Posko Tanggap Darurat Provinsi.
3. Pusdalops BNPB membantu Kepala BNPB dlm melaksanakan
komando apabila tk bencana melampaui kapasitas/ wilayah
BPBD Prov.
4. Pusdalops BNPB mendukung dan memperkuat Posko
Tanggap Darurat Bencana Prov apabila tk bencana melampaui
kapasitas atau wilayah BPBD Provinsi.
• PUSDALOPS PB PROV – PUSDALOPS KAB/KOTA

a. Pusdalops PB Prov memperoleh data & informasi operasi


tanggap darurat dari Posko Tanggap Darurat dari Posko
Tanggap Darurat Kab/Kota.
b. Pusdalops PB Prov mengkoordinasikan upaya-upaya PB
dari instansi/lembaga terkait di tk provinsi sesuai dg
permintaan dukungan dari Posko Tanggap Darurat
bencana BPBD Kab/Kota.
c. Pusdalops PB Prov membantu Kepala BPBD Provinsi dlm
melaksanakan Komando apabila tk bencana melampaui
kapasitas atau wilayah BPBD Kab/Kota.
d. Pusdalops PB Prov mendukung dan memperkuat Posko
Tanggap Darurat Bencana Kabupaten/Kota apabila tk
bencana melampaui kapasitas atau wilayah BPBD
Kab/Kota.
SARANA & PRASARANA PUSDALOPS PB
1. SARANA BANGUNAN
• Bangunan tahan gempa, aman landaan tsunami, banjir, longsor
dll. Terletak berada dekat dengan komplek kantor/dlm satu
komplek dg kantor BPBD.
Ruangan Operasi PUSDALOPS :
a. Ruangan Rutin
b. Ruangan Krisis
c. Ruang Koordinasi
d. Ruangan Gubernur/Kepala Badan/Kalaksa BPBD
e. Ruangan Kapusdalops
f. Ruangan Staf Pusdalops
g. Ruangan Server
h. Ruangan Radio
i. Ruangan Istirahat
j. Gudang ATK, Peta, Arsip, dan peralatan komunikasi/elektronik
k. Gudang/garasi peralatan/kendaraan pendukung lapangan
Persyaratan bangunan :

a. Lokasi : Dekat Kantor Gub/Bupati/Walikota/di kantor BPBD, letak di wil


bebas bencana (banjir, longsor, tsunami, dll), dekat jalan besar, jika
memungkinkan dekat lapangan terbuka yg dlm keadaan darurat dpt
berfungsi sbg landasan/helipad helikopter.
b. Gedung Pusdalops : Tahan gempa, aman landaan Tsunami, bebas angin,
tahan angin puting beliung, dll. Luas bangunan minimal 250 m2,
c. Ruang Operasi Rutin & Krisis : Cukup luas, dpt menampung personil dari
instansi terkait. Ruang tsb memilki fasilitas telepon & fax, komputer,
internet, TV, LCD, dinding ‘display’ untuk data-data, peta-peta &
informasi lainnya (daftar kontak person, alamat penting, dll), backup
power suply (genset/UPS/solar cell).
d. Ruang Koordinasi : Ruang ini u/ rakor dg instansi terkait sebelum, pada
saat & sesudah terjadinya bencana. Ruang ini dilengkapi dg telepon,
internet, komputer PC, TV monitor, LCD proyektor.
e. Ruang Server-Radio : Pada ruang ini perlu disiapkan radio komunikasi dg
berbagai frekuensi : HF, VHF, dan UHF.
f. Ruang Media Center : ruang ini digunakan u/ ‘press conference’, atau
khusus u/ menerima wartawan media elektronik & cetak, dilengkapi fasilitas
multi-media & ‘hot-spot’ & fasilitas pendukung lainnya.
• PRASARANA
1. Peralatan kantor : komputer deskop, laptop, printer,
plotter, fotocopy, scanner, AC, meubelair, almari &
filling cabinet.
2. Fasilitas jaringan informasi/komunikasi LAN, WAN, hot-
spot, telepon, faximile, TV monitor, Radio AM/FM, LCD
proyektor, white board/flip chart, papan display, dll.
3. Perlengkapan lainnya : camera, handycam, GPS, tape
recorder, megaphone, dll.
4. Backup power supply (genset, UPS, solar cell, accu)
• . Peralatan/kendaraan pendukung operasi lapangan.

SISTEM KOMUNIKASI: (gabungan dari) berbagai sistem yg tdd
beragam komponen peralatan, jaringan, kebijakan &
prosedur/protokol yg digunakan u/ memperoleh dan
menyampaikan data/informasi dlm berbagai bentuk data
(audio, visual) menggunakan fasilitas akses satelit/digital &
teresterial/analog serta kombinasi akses satelit-terreterial.

a. Perangkat keras/hardware :
1. Jaringan fixedline telepon, faximile
2. Peralatan dan jaringan deteksi dan monitor ancaman
bencana
3. Jaringan internet (bandwith cukup)
4. Celluler phone (HP)
5. Satellite phone
6. BGAN (Broadband Global Area Network)
7. VSAT
8. Handy talky (HT), Rig
9. Radio : HF, UHF, VHF, FM (Frekuensi Khusus)
b. Perangkat lunak/software
1. Sistem monitoring informasi gempa
nasional/internasional
2. Sistem monitoring informasi cuaca, gelombang
samudera
3. Sistem deteksi akselerasi gempa/accelerometer
4. Sistem monitor/deteksi dini tinggi muka laut (CCTV
pantai)
5. Sistem analisis & pengambilan keputusan peringatan
dini bencana
6. Sistem Disseminasi Peringatan Dini Bencana/Tsunami
7. Sistem aturan komunikasi, panduan penggunaan
komunikasi radio
8. Manual penggunaan peralatan
PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
Sumber Data dan Informasi ;
• media telepon, faximile, radio komunikasi, jaringan internet dan
televisi.
• Sumber data berasal dari berbagai pihak yang berkompeten :
Kementerian/lembaga/dinas/instansi pemerintah dan
lembagalembaga resmi.
1. BNPB/BPBD
2. BMKG.
3. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
4. Kementerian Lembaga, Tagana, PMI, BASARNAS, ORARI/RAPI
dan satuan-satuan tugas penanggulangan bencana yang diakui.
5. Pejabat pemerintah atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
6. Tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama.
Jenis Data
• Data yg akan diperoleh meliputi data dalam bentuk
tulisan, gambar, peta, foto udara/satelit, rekaman audio-
video dan film.
• Berdasarkan jenisnya data yang diperlukan meliputi:
1. Data Potensi Wilayah, meliputi : a. Geografi (letak
geografis, batas wilayah). b. Demografi (jumlah
penduduk, jumlah keluarga). c. Guna lahan. d. Gunung.
e. Hidrologi (daerah aliran sungai, mata air, danau). f.
Infrastruktur umum (jalan, jembatan, listrik, irigasi). g.
Infrastruktur PB (tempat evakuasi, tower penunjang
komunikasi). h. Potensi bahaya. i. Fasilitas Umum
(Kesehatan, Pendidikan, Pelabuhan, Bandar Udara). j.
Fasilitas Gudang Pangan (Bulog).
2.Data Pemantauan Kondisi Alam, meliputi :
A. Cuaca.
b. Titik api dan titik panas. 20
c. Gempa.
d. Tinggi muka air sungai dan air laut.
e. Kondisi gunung berapi aktif.

3. Data kapasitas mitra (instansi/lembaga di provinsi dan


kab/kota), meliputi:
A. Kontak person dan mitra.
b. Logistik.
c. Peralatan.
d. Personil.
Pengelolaan Data

1. di Pusdalops PB difokuskan pada ketersediaan data u/


informasi bencana:
a. Data yg diperoleh diverifikasi dan divalidasi dg cara
diperiksa/ cek kebenaran dari sisi sumber, kelogisan
dan kecermatannya, maupun dg melakukan cek dan re-
cek dg sumber lain.
b. Dilaksanakan pemilahan kompetensi data.
c. Data yg diperoleh dikelola menurut keperluannya.
Lanjutan Pengelolaan Data
2. Data untuk informasi bencana dlm situasi aman:
a. Situasi & kondisi seluruh wilayah prov/kab/kota.
b. Kesiapsiagaan masy di lokasi bersangkutan.
c. Ketersediaan & prasarana penanggulangan bencana.
d. Gambaran kondisi sosial masy pada wilayah tertentu,
daerah rawan bencana (penderita cacat, lansia, balita,
ibu hamil).
e. Ketersediaan, lokasi dan akses buffer stock, termasuk
institusi yg berwenang mengeluarkan.
f. Peringatan dini & tanda-tanda bahaya (rambu-rambu).
3. Data untuk informasi bencana dlm situasi peringatan dini:
a. Jenis bencana yang mungkin akan terjadi.
b. Waktu dan tempat.
c. Cakupan bencana dan wilayah terdampak.
d. Pengkajian secara cepat dan tepat thd kemungkinan
lokasi/ wilayah, kerusakan, kerugian yg akan timbul dan
sumber daya yg tersedia.
e. Penentuan status keadaan darurat bencana/tingkat
kesiapsiagaan.
f. Rencana penyelamatan & evakuasi masyarakat terkena
bencana.
g. Rencana jalur bantuan darurat & pengungsian.
h. Tindakan yg dilakukan
4. Data untuk informasi bencana dalam situasi tanggap
darurat :
a. Kejadian bencana.
b. Korban jiwa.
c. Kerusakan dan kerugian.
d. Keterangan akses menuju lokasi bencana.
e. Fasilitas umum yang bisa digunakan.
f. Upaya penanganan darurat yang telah dilakukan.
g. Sumber daya
h. Relawan yang dimobilisasi
i. Penerimaan bantuan
j. Potensi bencana susulan
5. Data untuk informasi bencana setelah berakhir masa
tanggap darurat meliputi :
a. Pendataan akhir thd jml korban yg meninggal dunia,
mengungsi & yg masih dirawat dg kategorinya, lokasi-
lokasi bencana, jenis kerusakan, jml kerugian & kondisi
sumber daya.
b. Korban yg masih mengungsi dan kategorinya, serta
lokasi/tempat pengungsian.
c. Taksiran kerugian.
d. Jenis bantuan yg masih dibutuhkan u/ pemulihan
rehabilitasi dan rekonstruksi.
e. Jenis bantuan lanjutan u/ memenuhi kebutuhan fisik,
mental, sosial ekonomi korban bencana.
f. Ketersediaan buffer stock dan jenis bantuan lanjutan.
Penyimpanan dan Penggunaan Data
Data disimpan softcopy di computer/server, format yang
digunakan (Microsoft Word, Excel, atau program aplikasi
tertentu.
Data yang disimpan dan dikelola yang dipergunakan untuk :
1. Pemutakhiran data (up dating data) secara reguler dan
untuk back up data dalam server.
2. Analisis situasi daerah dalam keadaan aman atau rawan
bencana.
3. Penyusunan strategi untuk operasi tanggap darurat.
4. Pengambilan keputusan oleh pejabat yang berwenang.
5. Keperluan penelitian dan pengembangan.
6. Rencana tata ruang daerah.
7. Keperluan pers.
NO TGL/WKT LOKASI DAMPAK KET SB INFO
KEJADIAN BENC
LAPORAN SITUASI
• Hari/tgl/jam
I. Nama prov
1. Kejadian
1) Jenis Kejadian :
2) Waktu Kejadian :
3) Lokasi Kejadian :
4) (Keterangan lain-lain)
5) Peta lokasi kejadian
LAPORAN SITUASI
2. Kondisi terakir
1) Korban jiwa
2) Kerusakan

II. Upaya Penanganan


1) Tantangan
2) Kebutuhan
3) Rencana ke dpn
PRAKTIKUM KOMUNIKASI RADIO
 Tujuan :
1. Mengetahui peralatan dan perlengkapan radio
komunikasi
2. Terampil mengggunakan alat /radio komunikasi
pada krisis kesehatan akibat bencana
3. Mampu menjadi puskodal komunikasi pada krisis
kesehatan akibat bencana
 Alat dan bahan:
1. HT/Rig
2. HP
3. laptop
4. Skenario krisis kesehatan akibat bencana
5. Format laporan krisis kesehatan akibat bencana

Pelaksanaan :
1. Masing2 mhs mempraktekan komunikasi menggunakan
HT (personal)
2. Bila sdh mampu, Penjab MA membuat skenario
bencana
3. Penjab MA membagi kelp mhs dg peran
4. Melaksanakan gladi posko penanggulangan krisi
kesehatan akibat bencana
o SUMBER;
o Masyarakat
o Sarkes
o Dinkes BENCANA
o Linsek

KAJI CEPAT: KAJI CEPAT:


1. telepon o TRC o TRC
Lap kejadian : 2. Faksimili o RHA o RHA
o Jenis& wkt 3. Telepon seluler
kejadian 4. Internet
o Lokasi 5. Radio
o Letak geografis komunikasi
o Jml korban 6. Telepon satelit
o Lokasi
pengungsian
o Akses ke lokasi
TRC:
RHA:
1. YANMED:
a. Dr umu/BSB: 1 org 1. Dokter Umum : 1 org
b.Dr Sp. Bedah : 1 org 2. Epidemiolog : 1 org
c. Dr Sp. Anestesi : 1 org 3. Sanitarian : 1 org
d. Perawat Mahir
(Pbedah, gadar) : 2 org
e. Tenaga DVI : 1 org
f. Apoteker/Ass. Apot : 1 org
g. Sopir Ambls : 1 org
2. SURVEILANS /Sanitarian: 1
org
3. PETUGAS KOM : 1 org
Langkah-langkah mobilisasi yang dilakukan:
1. Menyiagakan SDM kes untuk ditugaskan ke wilayah
bencana
2. Menginformasikan kejadian bencana dan meminta
bantuan melalui:
▪ Jalur administrasi/Depdagri
 (Puskesmas - Camat - Bupati  Gubernur -
Mendagri)
▪ Jalur administrasi/Depkes
 (Puskesmas Dinkes Kab/Kota  Dinkes Prov  Depkes)
▪ Jalur rujukan medik
 (Puskesmas  RS Kab/Kota  RS Prov  RS rujukan
wilayah  Ditjen Bina Yanmed/ Depkes)
TIM BANKES
Dokter Umum
2. Apoteker dan Asisten Apoteker
3. Perawat (D3/ S1 Keperawatan)
4. Perawat Mahir
5. Bidan (D3 Kebidanan)
6. Sanitarian (D3 kesling/ S1 Kesmas)
7. Ahli Gizi (D3/ D4 Kesehatan/ S1 Kesmas)
8. Tenaga Surveilans (D3/ D4 Kes/ S1 Kesmas)
9. Entomolog (D3/ D4 Kes/ S1 Kesmas/ S1
Biologi)
KEBUTUHAN PERAN
1. TRC 8. Kadinkes kab/kota
2. RHA 9. Kadinkes prov
3. TIM BANKES 10. Dirjen bina yamed
4. Ka Puskesmas 11. Masyarakat
5. Camat 12. Korban
6. Bupati
7. Gubernur
Kriteria Kasus
1. Kasus bencana banjir (kota malang)
2. Lokasi : wil kedung kandang
3. Akses kelokasi: ..............,
4. jaringan komunikasi yg bisa digunakan HT
5. Kriteria korban :
a.(LB, LR, MD, Hilang)
b.Dirujuk
c.Mengungsi
6. Kondisi sanitasi di penampungan?
7. Kondisi sarkes?
Kepustakaan
 Perka bnpb: 15/2012. pedoman Pusdalop PB. BNPB
 Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 06 Tahun 2013 Tentang Pedoman Radio
Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (Bnpb)
 https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=dasar-
dasar%20komunikasi%20radio%20bencana. Diakses
24/8/2016
 http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/OrariKomBen
cana.html. Diakses 24/8/2016
 https://www.scribd.com/doc/15193953/MANAJEMEN-
komunikasi-DALAM-BENCANA. Diakses 24/8/2016

Anda mungkin juga menyukai