Anda di halaman 1dari 17

ILMU KOMUNIKASI

“NEW MEDIA”

Nama-nama kelompok 7:

RYAN PAUL LAPIAN


NATASYA KANTOHE
ARINI RENGKI

Kelas C Semester 1

Nama Dosen:

DEVIS PINONTOAN, M.Pd

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO
NOVEMBER 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
BAB II ACUAN TEORI..........................................................................................
1. Definisi Komunikasi Massa.........................................................................
2. Ciri-ciri Komunikasi Massa.........................................................................
3. Fungsi dan Proses Komunikasi Massa.......................................................
4. Komponen Komunikasi Massa...................................................................
a. Komunikator.....................................................................................
b. Pesan ..............................................................................................
c. Media ..............................................................................................
d. Khalayak .........................................................................................
e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa..........................................
f. Gate Keeper (penjaga gawang).......................................................
5. Efek Komunikasi Massa.............................................................................
a. Efek Kognitif Media Massa...............................................................
b. Efek Afektif Media Massa.................................................................
c. Efek Perilaku....................................................................................
6. Hambatan Komunikasi Massa....................................................................
7. Teori-teori dalam Komunikasi Massa..........................................................
a. Teori Berpusat pada Media..............................................................
b. Teori Berpusat pada Khalayak.........................................................
8. New Media..................................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................
1. Kesimpulan.................................................................................................
2. Saran..........................................................................................................
a) Mahasiswa ......................................................................................
b) Masyarakat......................................................................................
c) Perguruan Tinggi.............................................................................
3. Daftar Pustaka............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan manusia zaman terus berkembang dan terus membuat


kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan yang terus terjadi
mengakibatkan pertumbuhan bahkan perubahan dari cara seseorang
berkomunikasi.
Banyak cara dan banyak juga media yang mendukung seseorang untuk
berkomunikasi. Komunikasi massa merupakan media penting bagi manusia untuk
dapat menciptakan suatu keadaan yang bermanfaat, seperti membagi informasi
ataupun menerima informasi dalam suatu komunikasi.
Komunikasi massa merupakan sarana yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi baik lewat surat kabar, radio, televisi dan media lainnya. Hal ini
memberi dampak dan efek serta fungsi yang menguntungkan manusia di zaman
yang terus berkembang ini.
Dengan perkembangan zaman yang terus terjadi, pertumbuhan dan
perkembangan di bidang komunikasipun terus mengalami kemajuan dan tidak dapat
dihentikan perkembangannya karena komunikasi berjalan seiring kemajuan zaman.
Sehingga dari komunikasi massa kini mulai berkembang ke arah yang lebih maju
yaitu new media/media baru.
New media atau media baru adalah bagian dari perkembangan zaman dalam
bidang informasi dan komunikasi. Dalam era globalisasi dan kemajuan terknologi
yang terus terjadi, konsep new media menjadi semakin relevan.
New media mencakup segala bentuk komunikasi digital, seperti internet,
media sosial, dan platform interaktif lainnya. Fenomena ini telah mengubah cara kita
berinteraksi, cara kita menyampaikan dan menerima informasi, serta cara kita dalam
membentuk opini. Melalui pendahuluan ini, kita akan seperti apa new media itu
dalam perkembangan dunia modern.
Lewat makalah ini kami kelompok akan membahas lebih dalam mengenai
komunikasi massa dan juga new media/media baru.
BAB II
ACUAN TEORI

1. Definisi Komunikasi Massa


Kata komunikasi massa berasal dari istilah Bahasa Inggris dan
kependekan dari kata mass media communication (Komunikasi yang
menggunakan media massa). Media yang dimaksud adalah media yang
dihasilkan oleh teknologi modern, contohnya seperti media radio, televisi,
film dan surat kabar. Kita perlu memahami bahwa kata “massa” yang
terselip dalam kata komunikasi massa memiliki perbedaan dengan massa
dalam artian secara umum. Kata “massa” dalam arti umum lebih terkait
secara sosiologis, yaitu kumpulan individu yang berada di suatu lokasi
tertentu. Sementara kata “massa” dalam arti komunikasi massa lebih
terkait dengan orang yang menjadi sasaran media massa atau penerima
pesan media massa.
Berikut kita akan melihat beberapa definisi komunikasi massa yang
diungkapkan para ahli komunikasi massa:
George Gerbner (1967, as cited in Jalaluddin Rakhmat, 2019, p. 235)
“Mass communication is the technologically and institutionally based
production and distribution of the most broadly shared continuous flow of
messages in industrial societies” (Komunikasi massa adalah produksi dan
distribusi berbasis teknologi dan lembaga dari aliran pesan yang
berkelanjutan serta paling luas dibagikan dalam masyarakat industri).
Janowitz (1968, as cited in Alex Sobur 2014, p.409) Komunikasi massa
terdiri atas lembaga dan teknik dari kelompok tertentu yang menggunakan
alat teknologi (pers, radio, film dan sebagainya) untuk menyebarkan
konten simbolis kepada khalayak yang besar, heterogen dan sangat
tersebar.
John R. Bittner (1980, as cited in Jalaluddin Rakhmat, 2019, p. 235)
“Mass communication is messages communicated through a mass
medium to a large number of people” (Komunikasi massa adalah pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang).
Apriadi Tamburaka (2010, p.15) Komunikasi massa adalah proses
komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan
komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas.
Alex Sobur (2014, p.409) Proses dimana para komunikator
professional menggunakan media secara cepat dan periodik
menyebarluaskan pesan untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau
memacu perubahan di antara hadirin yang beragam.1
Berdasarkan beberapa definisi yang dinyatakan di atas, maka kita
dapat simpulkan definisi sederhana dari komunikasi massa adalah jenis
komunikasi yang menggunakan media massa berteknologi modern yang
mampu menyampaikan pesan secara massal dan dapat diakses oleh
khalayak luas, anonim dan heterogen.
Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang. Komunikasi massa adalah
organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkan
secara serempak ke sejumlah orang banyak yang terpisah.2

2. Ciri-ciri Komunikiasi Massa


Menurut Denis McQuail, komunikasi massa memiliki beberapa ciri-ciri
yang membedakannya dari jenis komunikasi lainnya :
Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu
organisasi formal,dan “sang pengirim” nya seringkali meupakan
komunikator professional.
Pesannya tidak unik dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan.
Pesan seringkali “diproses”, distandarisasi, dan selalu diperbanyak.
Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang
sekali bersifat interaktif. Hubungan tersebut juga bersifat impersonal,
bahkan mungkin seringkali bersifat nonmoral dan kalkulatif, dalam
pengertian bahwa sang pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas
konsekuensi yang terjadi pada para individu dan pesan yang
diperjualbelikan dengan uang atau ditukar dengan perhatian tertentu.
Penerima merupakan bagian dari khalayak luas.
1
Komunikasi Massa,hal3,4,5,2021
2
KOMUNIKASI MASSA,hal5,2013
Komunikasi massa seringkali mencakup kontak secara serentak antara
satu pengirim dengan banyak penerima, menciptakan pengaruh luas
dalam waktu singkat dan menimbulkan respon seketika dari banyak orang
secara serentak.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka karakteristik komunikasi massa
dapat dikatakan sebagai berikut :

 Komunikator dalam komunikasi massa melembaga


(Institutionalized Communicator) Komunikator dalam komunikasi
massa berbeda dari komunikator jenis komunikasi lainnya.

 Komunikan bersifat anonim, heterogen dan dalam jumlah besar.

 Pesannya bersifat umum, universal dan ditujukan kepada khalayak


luas.

 Komunikasi yang disampaikan bersifat satu arah

 Komunikasi massa menimbulkan keserempakan (Simultaneous)


dan keserentakan (instantaneous)

 Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis.


3

3. Fungsi dan Proses Komunikasi Massa


Menurut Charles Wright (1986, p. 3-28)
Pengawasan (Surveillance) Media menyediakan arus pemberitaan
yang terus menerus terkait pesan-pesan yang memungkinkan audiens
sadar akan perkembangan di lingkungannya yang mungkin
mempengaruhi mereka. Surveillance dapat terdiri dari fungsi
memperingatkan, menyiagakan anggota audiens terhadap bahaya –
semisal badai, polusi air, polusi udara, atau ancaman teroris).
Korelasi (Correlation) Media massa menunjukkan keterkaitan dan
menafsirkan informasi berbagai peristiwa yang terjadi hari itu. Fungsi
korelasi ini membantu para audien menentukan relevansi pesan
pengawasan yang berguna untuk mereka.
Sosialisasi (Socialization) Komunikasi bermedia massa mensosialisasi
individuindividu agar bisa berpartisipasi dalam masyarakat. Media massa
3
Komunikasi Massa,hal06,07,2021
menyediakan pengalaman bersama, memupuk harapan bersama tentang
perilaku-perilaku yang sesuai dan yang tidak occok dengan masyarakat.
Komunikasi bermedia massa juga memainkan peran yang sentral dalam
mentransmisikan warisan budaya dari generasi ke generasi.
Hiburan (Entertainment) Komunikasi bermedia massa merupakan
sumber hiburan massal yang meresap di tengah audien, dan memberikan
pengalihan perhatian atau melepaskan audien dari tanggung jawab sosial.
Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988)
 To inform (Menginformasikan)
 To entertain (Memberi hiburan)
 To persuade (Membujuk)
 Transmission of the culture (Transmisi budaya)4

Proses komunikasi massa pada hakikatnya merupakan proses pengoperan


lambang-lambang yang berarti, yang dilakukan melalui saluran media. dari uraian
tersebut dapat dijelaskan bahwa komunikasi massa merupakan suatu proses yang
melukiskan bagaimana komunikator menggunakan teknologi media massa secara
proposional guna menyebarkan pesan kepada khalayak dalam jumlah yang banyak.

Wilbur Schramm mengatakan untuk berlangsungnya kegiatan komunikasi


diperlukan tiga komponen yaitu source, message, destination (komunikator, pesan,
tujuan). Jika salah satu komponen tidak ada maka komunikasi tidak akan
berlangsung, karena ketiga komponen ini menunjang komponen yang lain dalam
komunikasi.

4. Komponen Komunikasi Massa


Komponen adalah bagian-bagian terpenting dan mutlak harus ada pada
satu kesatuan atau keseluruhan.
Komponen dibagi menjadi beberapa :
a. Komunikator

4
Media Massa,hal11,2021
Adalah orang yang menyampaikan pesan yang didapat dari sumber
informasi.
2 faktor yang sangat menentukan yaitu kepercayaan dan daya tarik
dari komunikator.
b. Pesan
Adalah informasi yang disampaikan dari komunikator kepada
komunikan.
pesan harus bersifat umum agar dimengerti oleh komunikan.
c. Media
Adalah saluran yang digunakan dalam penyampaian pesan
media komunikasi massa yang biasa digunakan :
1. Pers
2. Radio siaran
3. Televisi
4. Film
d. khalayak
Adalah massa atau sejumlah besar orang yang bersifat anonim dan
heterogen.
khalayak dapat dikategorikan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, agama, etnis, sosial dsb.
e. Filter dan regulator komunikasi massa
adalah penyaringan berita yang dilakukan oleh khalayak dengan
menggunakan inderanya.
indera dipengaruhi oleh tiga kondisi yaitu :
1. Budaya
2. Psikologikal
3. Fisikal (internal dan eksternal)
Regulator adalah lembaga atau individu yang memberi perhatian atau
tekanan berlebih pada kasus-kasus tertentu. Jadi isi berita bisa saja
berkurang atau berlebih dari yang semestinya
f. Gate keeper (penjaga gawang)
Adalah seseorang atau sekelompok orang yang dilalui pesan dalam
perjalanannya dari sumber ke si penerima.
5. Efek Komunikasi Massa
a. Efek Kognitif Media Massa
Menurut Ball-Rokeach dan DeFleur (1976/1979) terdapat lima jenis
efek kognitif yang akan diperoleh khalayak, yang pertama adalah
penciptaan dan resolusi ambiguitas. Ambiguitas terjadi ketika khalayak
menerima informasi yang tidak memadai atau tidak lengkap tentang dunia
sosial mereka. Ketika ada ambiguitas yang tinggi, stres tercipta, dan
khalayak lebih cenderung beralih ke media massa untuk menyelesaikan
ambiguitas. Ambiguitas mungkin sangat lazim selama masa perubahan
sosial atau konflik.
Efek kedua adalah penetapan agenda. Ini adalah alasan lain mengapa
orang dapat menyebut ketergantungan sebagai teori efek media yang
"komprehensif" – orang kemudian menggabungkan seluruh teori
penetapan agenda (agenda setting) dalam kerangka teoretisnya. Seperti
efek lainnya, efek pengaturan agenda media (media agendasetting
effects) harus ditingkatkan pada saat kebutuhan khalayak, dan
ketergantungan pada media tinggi. Jadi, misalnya, jika kebutuhan
informasi dan ketergantungan seseorang pada media tinggi, misalnya
pada saat konflik, orang akan lebih rentan terhadap efek pengaturan
agenda (agenda-setting effects), dan oleh karena itu orang akan
menganggap konflik atau perang sebagai masalah yang paling penting
untuk mengikuti beritanya.
Efek ketiga, pembentukan sikap. Media mengekspose tokoh politik dan
selebriti ke khalayak yang benar-benar baru. Ketergantungan khalayak
pada media tidak menunjukkan bahwa media bersifat monolitik dalam
kemampuannya mempengaruhi sikap, tetapi teori tersebut menyatakan
bahwa media berperan dalam memilih objek, dan orang yang menjadi
sasaran sikap orang. Jika seseorang mengalami ketergantungan media
yang lebih besar, maka hipotesinya orang tersebut akan membentuk sikap
yang lebih (atau lebih kompleks) terkait dengan objek-objek sikap ini,
daripada orang dengan ketergantungan media yang rendah.
b. Efek Afektif Media Massa
Ball-Rokeach dan DeFleur (1976) menyebutkan beberapa
kemungkinan efek media afektif yang mungkin terjadi selama masa
ketergantungan meningkat.
Pertama terjadinya desensitisasi, dimana terpaan atau tayangan
konten kekerasan dalam waktu yang lama dapat memiliki efek
"mematikan kepekaan" pada penonton, mendorong ketidakpekaan
atau kurangnya keinginan untuk membantu orang lain ketika
kekerasan terjadi dalam kehidupan nyata.
Kedua, terpaan atau tayangan pesan berita atau drama TV yang
menggambarkan kota-kota yang sarat kejahatan dapat meningkatkan
ketakutan atau kecemasan orang-orang tentang lingkungan dimana
mereka tinggal, atau untuk bepergian ke kota. Media juga dapat
berdampak pada moral dan perasaan terasing. Derajat penggambaran
kelompok sosial yang positif atau negatif di media massa dapat
menyebabkan fluktuasi moralitas masyarakat dalam menjadi bagian
dari kelompok tersebut atau dalam perasaan terasing dari kelompok
tersebut.
c. Efek Perilaku (Behavioral)
Ada dua kategori besar dari efek perilaku yang diidentifikasi oleh
Ball-Rokeach dan DeFleur (1976). Kategori pertama disebut “efek
aktivasi” (activation" effects), yang merujuk pada kejadian di mana
khalayak media melakukan sesuatu sebagai konsekuensi dari
menerima pesan media. Efek perilaku sebagian besar dianggap
bekerja melalui efek kognitif dan afektif. Misalnya, seorang perempuan
yang membaca berita koran atau TV tentang pelecehan seks berupa
begal payudara dalam kasus nyata pesepeda perempuan sedang
berolahraga di masa pandemi Covid 19. Mungkin mereka akan
membentuk sikap terhadap kejadian itu yang menciptakan keadaan
emosi negatif, puncaknya ikut memberikan kecaman keras dalam
postingan sebagai netizen, atau mengikuti aksi unjuk rasa hak-hak
perempuan dalam komunitas lokalnya di depan kepolisian agar
menangkap dan memenjarakan pelaku.
Kategori kedua disebut efek perilaku “deaktivasi” (deactivation),
yang mengacu pada kejadian di mana khalayak seharusnya
melakukan sesuatu, tetapi tidak melakukannya sebagai konsekuensi
dari pesan media. Misalnya, himbauan di berbagai lini media massa
terkait kampanye Pilkada di era pandemi Covid 19. Seharusnya
sebagai warga negara yang baik menggunakan hak-hak pilihnya atau
bisa mengikuti kegiatan kampanye. Namun karena masa kampanye di
2020 terdapat pandemi Covid 19, hal ini bisa menimbulkan sikap
negatif terhadap proses pemilihan, dan keadaan afektif negatif seperti
keraguan, ketakutan, tidak peduli, dsb yang pada gilirannya dapat
membuat seseorang sebagai konstituen tidak keluar rumah untuk
memilih dan menggunakan hak suaranya di bilik suara.5

6. Hambatan Dalam Komunikasi Massa


Setiap proses komunikasi sudah dapat dipastikan akan menghadapi
banyak sekali kendala. Baik itu komunikasi antar pribadi, kelompok,
organisasi serta komunikasi lainnya. terdapat beberapa hambatan yang
sudah dikelompokkan, sebagai akibatnya kita dapat bisa mengenali serta
mempelajarinya lebih mudah. Adapun kendala dalam komunikasi massa
dikelompokkan sebagai tiga hal yaitu :
a. Hambatan Psikologis
Alasan mengapa disebut kendala psikologis karena kendala
tersebut adalah unsurunsur dari kegiatan psikis manusia. Terdiri
dari kepentingan, prasangka, stereotip serta motivasi. Pemaparan
asal kepentingan ialah bahwa manusia hanya akan memperhatiakn
stimulus yang ada hubungannya sengan kepentingan, maka itu
akan dilalui begitu saja.prasangka berkaitan dengan persepsi
orang tentang seseorang atau kelompok lain, dan sikap serta
perilakunya terhadap mereka. Persepsi ialah pengalaman tentang
objek, insiden, atau korelasi-bubungan yang diperoleh dengan
menyipulkan informasi dan menafsirkan pesan. Stereorip
5
Media Massa,hal212-216,2021
merupakan gambaran atau tanggapan tertentu tentang sifat-sifat
dan watak pribadi orang atau golongan lain yang bercorak
negatif.Motivasi komunikan juga berpengaruh kepada efektivitas
komunikasi massa. karena besar pengaruhnya, motivasi lebih
dianggap menjadi penghambat dalam proses komunikasi massa.
b. Hambatan Sosiokultural
Tentunya kendala ini melibatkan lingkungan sosial dan budaya
seorang komunikan. Ardito membagi kendala ini menjadi beberaoa
aspek yakni keberagaman etnik, perbedaan norma sosial, kurang
mampunya bebahasa, factor semantic, kurang meratanya
pendidikan, dan berbagai kendala mekanis.
c. Hambatan Ineteraksi lisan
Jenis-jenis hambatan interaksi lisan terdiri dari polarisasi, orientasi
internasional, penilaian statis, serta indiskriminasi. Polaritas
merupakan kesamaan untuk melihat global dalam bentuk lawan
istilah serta menguraikannya pada bentuk ekstrem, seperti baik
atau buruk, positif atau negatif, sehat atau sakit, pandai atau bodoh
serta lainnya.6

7. Teori-teori dalam Komunikasi Massa


a. Teori Berpusat pada Media
Media massa dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga
khalayak tidak mampu membendung informasi yang dilancarkannya.
Khalayak dianggap pasif, tidak mampu bereaksi apapun kecuali hanya
menerima begitu saja semua pesan yang disampaikan media massa.
b. Teori Berpusat pada Khalayak
Khalayak atau publik adalah sejumlah orang yang memiliki minat sama
terhadap suatu kegemaran atau hobi tertentu tanpa harus mempunyai
pendapat yang sama, dan menghendaki pemecahan masalah tanpa
adanya pengalaman untuk itu. Artinya teori ini juga berpusat kepada
oknum yang menggunakan media massa sebagai alat
komunikasi/sarana untuk berkomunikasi.

6
KOMUNIKASI MASSA, Winda Kustiawan, Fikrah Khairani Siregar, Sasi Alwiyah, Rofifah Abiyyah Lubis, Fatma
Zuhro Gaja, Nilam Sari Pakpahan, Nurhayati
8. New Media

New Media terdiri dari 2 (dua) kata, ‘New’ dan ‘Media’. ‘New’ yang berarti
‘baru’ dan ‘Media’ yang berarti ‘perantara’. New Media merupakan media yang
terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet. Istilah ‘media
baru’ muncul pada akhir abad ke-20 untuk merujuk pada media baru yang
menggabungkan media konvensional dengan internet.7

Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai ‘media baru’ adalah


digital. Seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat,
mampat, interaktif, dan tidak memihak. Beberapa contoh produk media baru seperti
internet, web site, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROM,dan DVD.
Media baru bukanlah televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas.
Tetapi penggabungan antara teknologi telekomunikasi, teknologi komputer, dan
teknologi media massa merupakan konvergensi media adalah ruang lingkup new
media.8

Pengertian New Media secara umum memang masih bisa diperdebatkan, di


mana batas dimulainya media yang masuk dalam kategori New Media. Titik temu
dari berbagai pendapat yang dikemukakan ialah bahwa New Media mempunya
karakteristik antara lain sudah masuk ke era digital, sudah mempunyai sifat interaktif
dan sudah tidak mengenal lagi batas-batas wilayah negara.9

Istilah new media merupakan istilah generik yang digunakan untuk


menggagas berbagai bentuk komunikasi berbasis elektronik dengan memanfaatkan
teknologi informasi. Kalau old media berkaitan dengan media yang tercetak yang
berciri teks dan grafik statis, maka new media lebih mempresentasikan komunikasi
yang dinamis dan interaktif. Pesan-pesan informasi dalam new media secara
individual bisa disebar, ditijukan atau dikomunikasikan secara interaktif kepada
orang lain, baik secara personal, kelompok atau sebanyak-banyaknya orang yang
sudah dikenal maupun tidak dikenal.10

Zaman terus berkembang sehingga banyak perubahan yang terjadi didalam


kehidupan. Cara berpikir dan kemampuan manusia yang terus berkembang
7
NEW TECHNOLOGIES IN TEACHING AND LEARNING,hal237,2023
8
Dasar-dasar penyiaran,hal37,2022
9
Dasar-dasar penyiaran,hal33,2022
10
Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan,hal151,2022
mengakibatkan perkembangan zaman, yang dahulunya masyarakat menggunakan
media konvensional kemudian berkembang sehingga masyarakat kini mulai
menggunakan new media atau media baru dalam mengirimkan pesan ataupun
menerima pesan sebagai bentuk komunikasi.

Perkembangan zaman yang signifikan membuat tuntutan besar dalam hidup


manusia, yang dahulunya new media dianggap sebagai suatu hal yang asing tapi
sekarang kebanyakan masyarakat dari golongan anak-anak sampai dewasa sudah
banyak yang menggunakan new media sebagai sarana komunikasi bahkan
menggantungkan dirinya dalam komunikasi new media karena dizaman saat ini
sebagian aktifitas baik itu pekerjaan, pendidikan, bahkan usaha bisnis dilakukan
menggunakan komunikasi new media yang berkaitan dengan tegnologi digital.

Dari setiap perkembangan yang terjadi pasti ada sisi baik dan sisi buruknya,
begitu pula dengan perkembangan New Media.11

Kalau dilihat dari sisi positifnya, masyarakat bisa dengan muda mengetahui
setiap berita/informasi yang sedang berkembang dengan cepat, kemudia New Media
juga bebas diakses dimanapun, kapanpun dan dengan siapun. Itu dari sisi
positifnya, kalau dilihat dari sisi negatif dalam komunikasi New Media disitu terdapat
berita/informasi hoax yang bisa mempengaruhi masyarakat yang membacanya.

Perkembangan dan pertumbuhan New Media merupakan fenomena paling


aktual yang dihadapi oleh penduduk planet bumi. Karakteristik New Media yang
konvergen, tak mengenal ruang dan waktu, dan sederet kareakter kebaruan yang
melingkupinya telah mengubah karakter masyarakat dalam kehidupan bermedia
serta berimplikasi langsung pula terhadap kehidupan manusia modern, baik secara
sosiologis kemasyarakatan ataupun secara individual psikologis.12

Media baru bukanlah teknoologi saja. Pemahaman kita harus jauh melebihi
itu. Kita harus sadar bahwa perkembangan teknologi akan membawa perubahan
pada banyak bidang didalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan tersebut
berujung pada tiga hal berikut. Pertama, peralatan terkait dengan teknologi yang
dipergunakan memungkinkan individu dapat memperluas kemampuan
berkomunikasi. Kedua, kegiatan dan praktek komunikasi dalam media baru dapat

11
NEW TECHNOLOGIES IN TEACHING AND LEARNING,hal237,2023
12
Kebijakan “media baru” di Indonesia,hal01,2013
meningkatkan kamampuan individu dalam penggunaan alat teknologi. Ketiga,
pennggunaan alat dan praktek dalam media baru akan membentuk nilai-nilai sosial
dan sitem pengorganisasian yang baru pula.13

Zaman akan terus berkembang, teknologi dan cara berrkomunikasipun akan


terus berkembang sesuai zaman. Ada budaya-budaya lama yang mungkin akan
tergantikan dengan budaya-budaya baru karena cara berpikir masyarakat yang terus
berkembang sehingga tidak menutup kemungkinan sebagian masyarakat akan lebih
memilih hal-hal yang baru yang terus berkembang dari pada memilih hal-hal yang
bisa dikatakan sudah mulai ketinggalan zaman.

Dengan hadirnya media baru seakan hampir menghilangkan teori pertukaran


sosial, dimana teknologi telah melekat pada masyarakat dan pada akhirnya tanpa
disadari masyarakat akan membuka diri dengan menjelaskan kondisi dan kegiatan
yang sedang dikerjakan.14

Banyak perubahan yang terjadi ketika new media ini hadir. Kebutuhan sosial
masyarakat bukan lagi kepada orang yang dapat dilihatnya secara langsungsung
tapi kebutuhan sosial masyarakat ini mulai terjadi atau mulai diterapkan dalam new
media yang berkaitan dengan ternologi digital atau internet. Secara virtual
masyarakat mulai memenuhi kebutuhan sosialnya tapi masih ada juga yang
menerapkannya dalam kehidupan dunia nyata karena bagi mereka untuk praktek
mengenai kebutuhan sosial ini mereka harus berbaur dengan lingkungan sosial
bukan hanya secara virtual saja.

BAB III
PENUTUP

13
KEHADIRAN MEDIA BARU (NEW MEDIA) DALAM PROSES KOMUNIKASI POLITIK,Jerry Indrawan,Efriza,Anwar
Ilmar
14
DAMPAK PERKEMBANGAN NEW MEDIA PADA POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT,Mubarok Ahmadi
1. Kesimpulan

Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari komunikasi. Pada


hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk berkomunikasi
dengan orang lain/orang sekitarnya. Perkembangan zaman bagaikan suatu
tuntutan dimana manusia harus menyesuaikan/mengikuti perkembangan
zaman khususnya pada bidang komunikasi. Dalam berkumunikasi manusia
melewati banyak tahap seiring perkembangan zaman, dalam hal ini
perkembangan terus terjadi pada media komunikasi yang digunakan
manusia. Sebelum mengenal new media/media baru manusia pada umumnya
menggunakan komunikasi massa sebagai media untuk berbagi dan
menerima informasi. New media/media baru maupun komunikasi massa,
keduanya memberi manfaat dalam hidup manusia. Salah satu hal yang
mendukung menusia untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman yaitu berkat media komunikasi. Saat ini manusia lebih condong
menggunakan new media/media baru untuk melakukan komunikasi karena
sarananya lebih mendukung untuk berkomunikasi di zaman saat ini. Oleh
karena itu manusia perlu mempelajari lebih dalam tentang New Media/Media
baru sebagai media komunikasi agar tidak tertinggal zaman. New media akan
membantu manusia dalam berkomunikasi sebab ada hal-hal yang
menguntungkan dalam penggunaan new media/media baru sebagai media
komunikasi. New Media harus dipelajari dan digunakan dengan baik sebab
bukan hanya menguntungkan tapi bisa juga merugikan ketika
ketidakpahaman dalam menggunakan new media.

2. Saran

a) Mahasiswa
3. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai