Anda di halaman 1dari 11

1

KOMUNIKASI MASSA

Dosen Pengampu : Dr. Noor Efni Salam, M. Si.

KELOMPOK 5

NADINE PUTRI KIRANA 2201135452 (40)

NAZLA FADHILAH ARSAD 2201110870 (8)

NUR’AINUN 2201110878 (10)

RAHMA SHAFIYAH 2201113779 (25)

SANDY MALAKIANO 2201126339 (36)

ZIZKA AGUSTINA ANANDA 2201110844 (2)

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

ILMU KOMUNIKASI A

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

2022
2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
A. Defenisi Komunikasi Massa........................................................................................................3
B. Konsep Komunikasi Massa.........................................................................................................4
C. Ciri-ciri Komunikasi Massa........................................................................................................4
1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga................................................................4
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen........................................................5
3. Pesannya Bersifat Umum...........................................................................................................5
4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah....................................................................................5
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan.....................................................................5
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis.................................................................6
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper.........................................................................6
D. Implementasi Komunikasi dalam Kehidupan Bermasyarakat................................................6
E. Perkembangan Komunikasi Massa............................................................................................6
A. Zaman Tanda dan Isyarat...........................................................................................................7
B. Zaman Bahasa Lisan..................................................................................................................7
C. Zaman Tulisan...........................................................................................................................7
D. Zaman Cetak..............................................................................................................................9
E. Zaman Komunikasi Massa.........................................................................................................9
F. Efektivitas Komunikasi Massa.................................................................................................10
G. Kesimpulan............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
3

A. Defenisi Komunikasi Massa


Komunikasi (communication) yaitu penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui suatu media dan adanya timbal balik. Massa dalam komunikasi
massa yaitu suatu kumpulan orang yang banyak yang tidak mengenal keberadaan
individualitas seperti khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca.
Menurut Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986), komunikasi massa
mencakup hal-hal berikut :
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas melalui media
modern.
2. Komunikator dalam komunikasi massa menyebarkan pesan-pesannya bermaksud
mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal satu
sama lain termasuk pengirim pesan dan penerima pesan. Hal inilah yang
membedakan komunikasi massa dengan komunikasi lainnya.
3. Pesan adalah milik publik. Artinya pesan dapat diterima oleh banyak orang.
4. Sebagai sumber, komunikator berasal dari lembaga, organisasi formal seperti
ikatan atau perkumpulan.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi) yang berati
pesan-pesan yang disebarluaskan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga
tersebut sebelum disiarkan media massa.
6. Umpan balik sifatnya tertunda. Misalnya, komunikasi yang dilakukan lewat surat
kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed).

Secara umum, komunikasi massa (mass communication) didefenisikan sebagai


proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirim pesan kepada audien yang
luas bertujuan untuk memberi informasi, menghibur, atau membujuk. Komunikasi
massa memiliki kemampuan untuk menjangkau ribuan bahkan jutaan melalui medium
massa seperti televisi, koran, radio, internet, majalah, buku, film, dan tabloid.
Komunikasi massa menyusun pesan yang efektif untuk ribuan orang dengan latar
belakang dan kepentingan yang berbeda-beda membutuhkan keahlian yang berbeda
dengan sekedar berbicara dengan teman. Komunikasi ini menyusun pesan lebih
kompleks karena ia harus menggunakan suatu sarana misalnya percetakan, kamera
atau perekaman.
4

B. Konsep Komunikasi Massa


Salah satu perubahan teknologi baru itu menyebabkan dipertanyakannya kembali
definisi komunikasi itu sendiri . Definisi komunikasi massa yang sebelumnya sudah
cukup jelas. Komunikasi massa bisa didefinisikan dalam tiga ciri, yaitu :
1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar , heterogen , dan
anonim.
2. Pesan - pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa
mencapal sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya
sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang
kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar (Wright, 1959, 15).

Tetapi internet ,newsgroups , mailing lists, perbincangan di radio yang


mengundang telepon dari pendengarnya, World Wide Web, televisi kabel
multisaluran, dan buku-buku yang melampirkan disket-disket komputer yang tidak
dapat dikategorikan dengan mudali apakah mereka termasuk dalam komunikasi massa
atau bukan.
Beberapa ciri lingkungan media baru adalah sebagai berikut (McManus, 1994):
1. Teknologi yang dahulu berbeda dan terpisah seperti percetakan dan penyiaran
sekarang bergabung.
2. Kita sedang bergeser dari kelangkaan media menuju media yang melimpah.
3. Kita sedang mengalami pergeseran dari mengarah kepuasan massa audiens
kolektif menuju kepuasan grup atau individu.
4. Kita sedang mengalami pergeseran dari media satu arah kepada media interaktif.

C. Ciri-ciri Komunikasi Massa


1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikasi dalam komunikasi massa bukan satu orang, melainkan kumpulan
orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain
dalam sebuah lembaga. Menurut Lexis S. Tan (1981) komunikator dalam
komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan
mengirimkannya secara serempak ke sejumlah khalayak yang banyak dan
5

terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa setidaknya memiliki ciri sebagai


berikut :

a. Kumpulan individu.
b. Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem
dalam media massa.
c. Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas
nama pribadi unsur-unsur yang terlibat.
d. Apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya mencapai keuntungan atau
mendapat laba secara ekonomis.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Artinya, penonton televisi beragam latar seperti pendidikan, umur, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, jabatan yang beragam, memiliki agama atau
kepercayaan yang tidak sama pula. Herbert Blumer pernah memberikan ciri
tentang karakter audience/komunikan sebagai berikut :
a. Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, mempunyai
heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka
berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.
b. Berisi individu yang tidak mengenal satu sama lain (antarindividu tidak
berinteraksi satu sama lain secara langsung).
c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau orgnisasi formal.
3. Pesannya Bersifat Umum
Artinya, tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat
tertentu. Melainkan, ditujukan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-
pesan yang dikemukakan tidak boleh bersifat khusus (umum). Pilihan kata-
katanya pun sebisa mungkin memakai kata-kata yang populer.
4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Ketika kita membaca koran, komunikasi yang berlangsung satu arah yaitu
dari media massa ke kita dan tidak sebaliknya. Kalaupun bisa, sifatnya tertunda.
Karena, kita mengirimkan komen pada berita itu melalui rubrik surat pembaca.
6

5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan


Komunikasi massa memiliki keserempakan dalam proses penyebaran pesan-
pesannya. Artinya, khalayak bisa menikmati media massa hampir bersamaan
(relatif).

6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis


Media massa sebagai alat menyampaikan pesan membutuhkan bantuan
peralatan teknis. Misalnya, pemancar untuk media elektronik (mekanik atau
elektronik). Seperti, pemancaran pesan melalui perantara satelit dan stasiun
pemancar yang dilakukan media elektronik (televisi dan radio).

7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper


Gatekeeper atau penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang adalah orang
yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa.
Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,
menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan mudah
dipahami. Intinya, gatekeeper merupakan pihak yang ikut menentukan
pengemasan sebuah pesan dari media massa. Semakin kompleks sistem media
yang dimiliki, semakin banyak pula gatekeeping (penapisan informasi) yang
dilakukan.

D. Implementasi Komunikasi dalam Kehidupan Bermasyarakat


Komunikasi massa memiliki peranan yang strategis dalam menanggapi berbagai
persoalan yang ada. Bahkan, komunikasi massa dapat menjadi salah satu bentuk
edukasi dini yang langsung menyasar terhadap masyarakat luas dengan efektif dan
efisien. Bahasan utama dalam penelitian ini yaitu berkaitan dengan peraanan penting
komunikasi massa ditengah pandemi covid-19 ini, sebagai bentuk pencegahan dan
edukasi dini kepada masyarakat. Hasil dari penelitian ini, yaitu :
1. Pertama menyatakan bahwa komunikasi massa memiliki peranan sentral dalam
menanggapi pandemi covid-19 ini.
2. Kedua, bahwasannya persoalan yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 ini yang
menjadi permasalahan global berpotensi memicu adanya tatanan atau rekontruksi
sosial yang baru, dengan demikian diperlukan adanya komunikasi yang erat antara
stakeholder dengan masyarakat dalam menanggapi permasalahan ini.
7

E. Perkembangan Komunikasi Massa


Perkembangan media massa yang terus berubah dari waktu ke waktu juga
disebabkan oleh implikasi sejarah perkembangan manusia itu sendiri. Dapat
dikatakan, perkembangan komunikasi sejalan dengan perkembangan sejarah umat
manusia. Ada beberapa era yang dapat dijadikan dasar pijakan untuk melihat sejarah
perkembangan komunikasi massa. Menurut Melvin DeFleur dan Sandra J. Ball-
Rokeach dalam bukunya Theories of Mass Communication (1989), disebutkan ada
lima revolusi komunikasi massa : (1) zaman penggunaann tanda dan isyarat (the age
of signs and signals); (2) zaman digunakannya percakapan dan bahasa (the age of
speech and language); (3) zaman digunakannya tulisan (the age of writing); zaman
digunakannya media cetak (the age of print); dan (5) zaman digunakannya media
massa (the age of mass communication).

A. Zaman Tanda dan Isyarat


Era ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia
dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapat berjalan tegak. Sebelum
manusia memasuki zaman tanda dan isyarat, manusia mengadakan komunikasi
dengan menggunakan instingnya. Dengan kata lain, sebenarnya manusia itu sudah
menggunakan "ucapan" dalam proses komunikasi. Akan tetapi, bukan seperti
yang dilakukan manusia saat ini. Pola komunikasi yang dijalankan hampir
menyerupai kehidupan binatang saat ini (sekali lagi terlepas dari pendapat apakah
manusia itu berasal dari binatang atau tidak). Kalau kita mengamati binatang,
dalam proses komunikasinya mereka sering menggunakan tangisan, jeritan dan
bentuk tubuh sebagai tanda bahaya, tersedianya makanan, atau koordinasi untuk
berburu sebagai tanda dan isyarat. Pada era ini peran indra pendengar menjadi
sangat penting dalam misalnya, geraman, dengkuran, dan jeritan yang semua itu
sangat tergantung pada keadaan fisiknya.

B. Zaman Bahasa Lisan


Era ini berjalan kira-kira 300.000 tahun – 200.000 tahun SM ditandai dengan
lahirnya emrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata
dalam kelompok masyarakat tertentu (homosapiens). Manusia Cro Magnon
memiliki struktur tenggorokan, lidah dan kotak suara seperti manusia sekarang.
Hal ini menjadi bukti bahwa mereka mempunyai kapasitas untuk berbicara. Asal-
8

usul percakapan dan bahasa baru muncul sekitar 35.000 tahun - 40.0000 tahun
SM.

C. Zaman Tulisan
Era ini muncul sekitar 5000 tahun SM. Artinya, komunikasi sudah
berkembang dari lisan ke tulisan. Era ini juga dapat disebut proses awal manusia
dalam usahanya merekam informasi dengan melukiskan atau menggambarkan
gagasannya. Cro Magnon menjadi titik awal usaha manusia merekam informasi
dengan menggambarkan kembali kehidupan binatang dan adegan dalam memburu
binatang pada batu (dinding-dinding gua).
Sebuah prasasti menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM
ditemukannya kota kuno di Mesopotania dan Mesir yaitu menggambarkan lukisan
dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan. Tulisan alfabet muncul kurang
dari seratus tahun kemudian dan berkembang secara cepat. Tulisan tersebut
menyebar ke seluruh dunia kuno, dan baru beberapa abad kemudian sampai ke
negeri Yunani. Lambat laun gagasan penggunaan simbol huruf konsonan dan
vokal muncul, lalu kemudian suku kata. Saat itu, karakter yang dibutuhkan kurang
lebih seratus. Suatu jumlah yang sangat besar tentunya padahal sekarang kita
hanya mengenal dua puluh enam karakter (huruf).

Huruf Alfabet Yunani Kuno

Orang-orang Mesir awalnya sangat menyukai karakter simbolis tertentu. Akan


tetapi, lambat laun mereka menggunakan konsonan saja. Meskipun sulit
dimengerti, tetapi menjadi perkembangan tersendiri dan berarti bagi proses
pengenalan huruf-huruf. Misalnya, kita menulis "bldg" dan mengatakan building.
9

Bisa jadi "bldg" diartikan dengan buldog atau bledeg (petir). Ini salah satu alasan
bahwa bangsa Mesir menulis pesan-pesan itu dengan tidak jelas dan tidak lengkap
bahkan bentuknya lebih sulit.

D. Zaman Cetak
Sebelum abad ke-15 orang-orang Eropa memproduksi buku-buku dengan
menyiapkan manusiaskripti (manusiakrip) berupa salinan yang dicetak dengan
menggunakan tangan.
Johan Gutenberg, dialah yang awalnya memperkenalkan cara unik mencetak
setelah melakuka banyak percobaan akhirnya dia membangun gagasan dengan
membuat mesin baja untuk masing-masing huruf Ternyata mesin itu mampu
mencetak dengan benar dan tepat. Lebih efisien jika dibandingkan dengan
menyalin menggunakan tangan. Awal abad ke 16 mesin cetak Gutenberg telah
mampu melipatgandakan cetakan dan mencetak diatas kertas juga
menerjemahkannya kedalm bahasa lain sehingga dapat dibaca semua orang.
Menurut Melvin D. Fleur dan Sandra J. Ball-Rokeach (1989) mengatakan ada
dua hal penting yang dicermati pada era ini, yaitu :
1. Pertama, media surat kabar dan juga media cetak lainnya bisa muncul setelah
seperangkat kompleksitas elemen budaya muncul dan terus berkembang di
masyarakat.
2. Kedua, seperti hampir terjadi pada semua penemuan sebelumnya, penemuan
mesin cetak merupakan gabungan antar elemen dalam masyarakat.

E. Zaman Komunikasi Massa


Beberapa dekade terakhir, percobaan-percobaan yang dilakukan telah
membawa kesuksesan untuk memasuki dunia motion picture. Abad komunikasi
massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan munculnya internet sebagai
bagian dari media massa.
10

F. Efektivitas Komunikasi Massa


Adanya komunikasi massa yang dapat menyasar banyak orang dalam satu waktu
sekaligus di tengah pandemi covid-19 memudahkan masyarakat untuk saling
mengedukasi sesama melalui informasi mengenai cara penularan, vaksin, dan cara
penanganan yang efektif. Tetapi, tentu saja masyarakat harus memastikan keakurasian
dari informasi yang ada.
Efektifitas komunikasi massa, merupakan hal terpenting agar tujuan tersampaikan
dengan baik. Dengan gamblangnya informasi yang diberikan, maka tujuan
komunikasi akan dapat dicapai oleh pemberi informasi. Bahkan, dalam situasi yang
sulit sekalipun komunikasi yang efektif menjadi sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan dalam interaksi untuk saling memberi edukasi. Dengan tingkat efektifitas
yang sangat tinggi, maka dalam suatu proses penyampaian informasi akan dapat
berjalan dengan baik, terarah dan utamanya yaitu mampu menyampaikan informasi
yang sesuai harapan.
Tujuan utama komunikasi yaitu untuk memperoleh informasi, menyampaikan
infromasi, menyampaikan komunikasi dan saling berinteraksi. Lebih jauh lagi
komunikasi dapat digunakan sebagai upaya mempengaruhi seseorang, kelompok,
maupun golongan tertentu untuk menyamakan pandangan maupun tujuan-tujuan
tertentu.

G. Kesimpulan
Komunikasi massa dapat menjadi media edukasi karena memuat banyak berita
dan informasi. Namun, komunikasi massa juga berpotensi menjadi berbahaya apabila
11

informasi yang disampaikan tidak sesuai dengan kebutuhan penerimanya. Maka dari
itu dibutuhkan sinkronisasi antara komunikator, komunikan, dan pesan.

Kehadiran media massa sangat penting dalam kehidupan manusia. Media


dibutuhkan karena berfungsi sebagai sarana pemberian informasi kepada khalayak
melaui berita-beritanya. Hanya saja bagi institusi media massa, informasi yang
disampaikan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepentingan dan ideologi yang
bisa mempengaruhi persepsi khalayak dalam memahami isi beritanya. Pembingkaian
pemberitaan oleh media menjadi hal yang biasa, karena setiap media memiliki sudut
pandangnya masing-masing dalam mengkonstruksikan realitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Severin, Werner J dan James, W. Tankard dan Hariyanto, Sugeng. 2009. Teori Komunikasi
Edisi 5 : Sejarah, metode, dan terapan di dalam media massa. Jakarta : Kencana

Syaipudin, Latif. 2020. "Peran Komunikasi Massa Di Tengah Pandemi Covid-19" : Jurnal of
Communication. Vol. 2, 20-25.

Anda mungkin juga menyukai