OLEH KELOMPOK 6 :
BK REGULER B 2017
Puji dan syukur penulis ucapan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa ,
karena atas berkat dan Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah “Psikologi Komunikasi” dengan judul makalah sesuai pada
“Sistem Psikologi Massa”
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis terlebih dahulu mengucapkan kata maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Penulisjuga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulisucapkan terimakasih , semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca .
Penulis
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ......................................................................................................2
DAFTAR ISI .....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1..................................................................................................................................Latar Belak
.................................................................................................................................4
1.2..................................................................................................................................Rumusan M
.................................................................................................................................4
1.3..................................................................................................................................Tujuan
.................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Psikologi Massa ....................................................................................5
2.2 Faktor-faktor yang Mempenagruhi Khalayak pada Psikologi Massa.....................8
2.3 Efek Komunikasi Massa.........................................................................................13
BAB III PENUTUP
3.1.................................................................................................................................. Kesimpulan
.................................................................................................................................18
3.2..................................................................................................................................Saran
.................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
3
BAB I
LATAR BELAKANG
1.3 Manfaat
1.2.1 Untuk mengetahui pengertian komunikasi massa.
1.2.1 Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang memengaruhi
khalayak pada komunikasi massa.
1.2.3 Untuk mengetahui apa saja efek komunikasi massa.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak
saling mengenal satu sama lain.
3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan
diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.
4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti
jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya
tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya
berorientasi pada keuntungan, bahkan organisasi sukarela atau nirlaba.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya,
pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah
individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini
berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok atau publik dimana
yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam
komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan
yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga
rubrik, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai
gatekeeper.
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam
jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya,
dalam komunikasi antarpersona. Dalam komunikasi ini umpan balik
langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar
tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed).
Merangkum definisi-definisi di atas, di sini komunikasi massa diartikan
sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
keterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Perkataan “dapat” dalam definisi
ini menekankan pengertian bahwa jumlah sebenarnya penerima komunikasi massa
pada saat tertentu tidaklah esensial.
6
Secara sederhana, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa, yakni surat kabar, majalah, radio televisi, dan film. Bila sistem komunikasi
massa diperbandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal, secara teknis
kita dapat menunjukkan empat tanda pokok dari komunikasi massa (menurut
Elizabeth-Noelle Neuman,1973:92) (1) bersifat tidak langsung, artinya harus
melalui media teknis; (2)bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara
peserta-peserta komunikasi (para komunikan); (3)bersifat terbuka, artinya peserta-
peserta komunikasi (para komunikan) (3)bersifat terbuka, artinya ditujukan pada
publik yang tidak terbatas dan anonim; (4) mempunyai publik yang secara
geografis tersebar.
Karena perbedaan teknis, maka sistem komunikasi massa juga mempunyai
karakteristik psikologis yang khas dibandingkan dengan sistem komunikasi
interpersonal. Ini tampak pada pengendalian arus informasi, umpan balik,
stimulus alat indra, dan proporsi unsur isi dengan hubungan. Adapun
karakteristiknya berupa pengendalian arus informasi, umpan balik, stimulus alat
indera, dan proporsi unsur isi dengan hubungan.
7
3. Makin sempurna monopoli komunikasi massa, makin besar kemungkinan
perubahan pendapat dapat ditimbulkan pada arah yang dikehendaki.
4. Sejauh mana suatu persoalan dianggap penting oleh khalayak akan
mempengaruhi kemungkinan pengaruh media massa-“komunikasi massa
efektif falam menimbulkan pergeseran yang berkenaan dengan persoalan
yang tidak dikenal, tidak begitu dirasakan, atau tidak begitu penting.”
5. Pemilihan dan penafsiran isi oleh khalayak dipengaruhi oleh pendapat dan
kepentingan yang ada dan oleh norma-norma kelompok.
6. Sudah jelas juga bahwa struktur hubungan interpersonal pada khalayak
mengatarai arus isi komunikasi, membatasi, dan menentukan efek yang
terjadi. (McQuail, 1975:47-48)
2.2.1 Teori DeFleur dan Ball Rokeach Tentang Pertemuan dengan Media
8
Perspektif perbedaan individual memandang bahwa sikap dan organisasi
personal psikologis individu akan menentukan bagaimana individu
memilih sitimulus dari lingkungan dan bagaimana ia memberi makna pada
stimulus tersebut.
2. Perspektif kategori sosial
Perspektif kategori sosial berasumsi bahwa dalam masyarakat terdapat
kelompok – kelompok sosial, yang reaksinya terhadapat stimulus tertentu
cenderung sama. Golongan sosial berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat
pendapatan, pendidikan, tempat tinggal, dan keyakinan beragama
menampilkan kategori respon. Anggota – anggota kategori tertentu akan
cenderung memilih isi komunikasi massa dan akan memberi respon
kepadanya dengan cara yang hampir sama pula.
3. Perspektif hubungan sosial
Perspektif hubungan sosial menekankan pentingnya peranan hubungan
sosial yang informal dalam mempengaruhi reaksi orang dalam media
massa. Lazarfeld menyebutkan “pengaruh personal” yang tampak pada
model “ two step flow of communication”. Dalam model ini informasi
bergerak melewati dua tahap yaitu tahap pertama informasi bergerak pada
sekelompok individu yang relative lebih tau dan sering memperhatikan
media massa. Yang kedua informasi bergerak dari orang – orang itu atau
disebut pemuka pendapat dan kemudian melalui saluran –saluran
interpersonal desampaikan kepada individu yang bergantung kepada
mereka dalam hal informasi.
Secara singkat, berbagai faktor akan mempengaruhi reaksi orang terhadap medai
massa. Faktor – faktor itu meliputi oraganisasi personal psikologis individu
seperti potensi biologis, sikap, nilai, kepercayaan, serta bidang pengalaman;
kelompok – kelompok sosial dimana individu menjadi anggota dan hubungan –
hubungan interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan penyampaian
informasi.
9
2.2.2 Pendekatan Motivasi dan Uses and Gratification
10
Minat pada karakteristik Menjelaskan
stimulus penggunaan media
Kerugian Khalayak sering dilukiskan Stimulus tidak
sebagai makhluk yang diperhitungkan; hanya
seluruhnya pasif dan mudah model proses
dimanipulasi penerimaan saja
Terlalu menjelaskan efek Terlalu melebih-
dan hubungannya dengan lebihkan rasionalitas dan
stimulus keaktifan anggota.
Menurut J. Mc. Guire (1974) menyebutkan dua motif kelompok besar,
yaitu:. Motif Kognitif (berhubungan dengan pengetahuan) dan motif Afektif
(berhubungan dengan perasaan).
11
e. Teori Otonomi, yaitu kepribadian manusia berkembang melewati
beberapa tahap sampai ia memiliki makna hidup yang terpadu.
f. Teori stimulus, yaitu memandang manusia sebagai makhluk yang
“lapar stimulus” yang selalu berusaha memperoleh hal-hal yang
memperkaya pemikirannya.
g. Teori teleologis, yaitu memandang manusia sebagai makhluk yang
berusaha mencocokkan persepsinya dengan situasi sekarang dengan
representasi internal dari kondisi yang dikehendaki
h. Teori utilitarian yaitu memandang manusia sebagai orang
memperlakukan setiap situasi dengan memperoleh informasi yang
berguna atau keterampilan baru yang diperlukan dalam menghadapi
tantangan hidup.
2. Motif Afektf dan Gratifikasi Media
Teori motif afektif ditandai dengan kondisi perasaan atau dinamika yang
menggerakkan manusia mencapai tingkat perasaan tertentu. Teori-teori tersebut
adalah sebagai berikut:
12
e. Teori penonjolan Asertation, yaitu memandang manusia sebagai makhluk
yang selalu mengembangkan seluruh potensinya untuk emmperoleh
penghargaan dari dirinya dan orang lain.
f. Teori Afiliasi, memaandang manusia sebagai makhluk yang mencari kasih
sayang dan penerimaan orang lain.
g. Teori Identifikasi, memandang manusia sebagai peranan yang memuaskan
egonya dengan menambahkan peranan ia memuaskan pada konsep dirinya.
h. Teori peniruan, teori ini cenderung berempati dengan perasaan orang-
orang yang diamatinya dan berusaha meniru perilakunya.
1. Efek Primer
Kita mengatakan bahwa efek komunikasi nyata dan jelas. Jika dalam hidup
kita sehari-hari tidak bisa lepas dari media massa berarti efek yang ditimbulkan
nyata terjadi. Bisa dikatakan secara sederhana bahwa efek primer terjadi jika ada
orang yang mengatakan telah terjadi proses komunikasi terhadap objek yang
dilihatnya. Jadi terpaan media massa yang mengenai audiens menjaddi salah satu
bentuk efek primer. Akan lebih bagus lagi jika audiens memperhatikan pesan-
pesan media massa.
2. Efek Sekunder
Salah satu bentuk efek sekunder adalah uses and gratification. Menurut
Bitner (1996) fokus utama efek ini adalah tidak hanya bagaiman media
mempengaruhi audience tetapi juga bagaimana audience meraeaksi pesan-pesan
media yang disampaikan.
13
Teori McLuhan, disebut teori perpamnjangan alat indera (sense extention
theory), mengatakan bahwa media adalah perluasan dari alat indera manusia;
telepon adalah perpanjangan telinga dan televisi adalah perpanjangan mata.
McLuhan menulis “secara operasional dan praktis, medium adalah pesan. Ini
berarti bahwa akibat sosial dari media karena perpanjangan diri kita pada
kehidupan atau oleh teknologi baru”. Media adalah pesan karena media
membentuk dan mengendalikan skala serta bentuk hubungan dan tindakan
manusia (McLuhan , 1964:23-24).
Steven H. Chafee menyebutkan lima hal adanya efek media massa, yaitu:
14
Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, ujar
Roberts (1977) tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra
kita tentang lingkungan; dan citra inilah yang mempengaruhi cara kita
berperilaku. Efek proposial kognitif pada media massa adalah bagaimana media
massa membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat dan
mengembangkan keterampilan kognitif.
Efek proposial kognitif tampak apabila media massa terbukti mampu membentuk
citra orang tentang lingkungan dengan menyampaikan informasi, kita juga dapat
menduga media massa tertentu berperan juga dalam menyampaikan pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai yang baik. Misalnya bila televisi meneyebabkan anda
15
lebih mengerti tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah
menimbulkan efek proposial kognitif.
16
c. Rangsangan Seksual
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga
penulis membutuhkan saran dan kritik yang dapat membangun dari pembaca, agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan dari pembaca.
18
Daftar Pustaka
19