Anda di halaman 1dari 2

Nama: Bintara Sirait

Nim: 3192421008

ASAS RELIGI

Religi pada masa lalu sudah banyak menghasilkan catatan catatn penting dari teori teori
yang telah dihasilkan oleh para ahli. Teori teori ini mucul karna adanya sebab akibat, dimulai
dari rasa kagum, heran, hingga takjub karna adanya kekuatan dasyat yang diluar akal manusia. H
Spencer yang merupakan salah satu ahli filsafat dari inggris menyatakan bahwa Yang menjadi
fokusnya adalah masalah evolusi masyarakat dengan mempergunakan bahan etnografi dan
etnografika. Menurutnya, tingkat evolusi yang lebih kompleks dan berdiferensiasi dalam bentuk
religi yaitu penyembahan terhadap dewa-dewa. Dewa-dewa yang menjadi pusat orientasi dan
penyembahan manusia dalam tingkat evolusi religi memiliki ciri yang khas dalam pandangan
umatnya, karena tercantum dalam mitologi yang tercantum dalam bentuk tulisan. Namun
baginya, walaupun religi dari semua bangsa di dunia pada garis besar evolusi universal, religi
akan berkembang dari tingkat penyembahan roh nenek moyang ketingkat penyembahan dewa-
dewa.

E.B. Tylor, seorang Ahli arkeolog dari Inggris, penganut cara berpikir evolusionisme.
Beliau berpendapat bahwa asal mula religi adalah adanya kesadaran manusia akan adanya jiwa
yang disebabkan oleh dua hal yaitu perbedaan yang tampak pada manusia antara hal-hal yang
hidup dengan hal-hal yang mati, dan peristiwa mimpi. Pada saat tidur atau pikiran melayang
hubungan jiwa dan raga akan tetap ada. Namun bila manusia mati maka hubungan jiwa dan
ragapun akan terputus. Nah, jiwa yang terputus dari raga inilah yang akan bebas mengisi alam
yang akan menjadi makhluk halus dan akan hidup berdampingan dengan manusia, ditempatkan
pada posisi yang penting yaitu dijadikan obyek penghormatan dan penyembahan.menurutnya
pula bahwa bentuk religi paling tua adalah penyembahan kepada roh-roh yang merupakan
personifikasi dari jiwa-jiwa orang-orang yang telah meninggal, terutama nenek moyangnya.

J.G. Frazer, seorang murid Tylor, penulis The Golden Bough (1890) yang berisikan
perbandingan sangat luas tentang agama dan ritus juga berbagai bentuk penelitian etnografis
yang rinci dan sangat penting. Rupanya dengan teorinya ini Frezer bertujuan untuk membuktikan
bagaimana pemikiran manusia itu berkembang. Bermula dari tahap magic, ke tahap keagamaan,
dan seterusnya hingga ke tahap sains. Teori Frazer dikenal dengan teori batas akal. Yaitu tentang
asal mula ilmu gaib dan religi dan menjelaskan bagaimana manusia memecahkan persoalan-
persoalan hidupnya dengan akal dan sistem pengetahuannya. Tetapi akal dan sistem pengetahuan
itu memiliki batas. Oleh karna kebudayaan yang makin maju akalpun semakin luar biasa dan
tetapi tetap pada kekurangan, bahwa akal manusia masih sangat sempit. Masalah hidup yang
tidak bisa dipisahkan dengan akal dan pengetahuan akan dipecahkan secara magic dan ilmu gaib.
Bisa dikatakan, bahwa religi terlahir karna perkembangan magic dan ilmu gaib yang tidak
semuanya bisa memecahkan masalah hidup manusia. Magisadalah segala sistem dan perbuatan
dan sikap manusia untuk mencapai suatu maksud dengan menguasai dan mempergunakan
kekuatan-kekuatan dan hukum-hukum gaib yang ada didalam alam. Religi adalah segala sistem
perbuatan manusia untuk mencapai suatu maksud dengan cara menyandarkan diri kepada
keamanan dan kekuasaan dari makhluk-makhluk halus seperti roh-roh dan dewa-dewa.

Anda mungkin juga menyukai