Anda di halaman 1dari 13

KONSEPSI URGENSI

DAN PENTINGNYA
PENDIDIKAN
PANCASILA DI
PERGURUAN TINGGI
Di susun oleh kelompok 1 :
-Nur Aini (226120110012)
-Oktalyra Ramadania (226120110050)
-Sapna Maiysaroh (226120110044)
-Stiyawati (226120110047)
Memahami pentingnya Pendidikan
Pancasila
1. Melalui Pendidikan Pancasila para mahasiswaa dapat menjadi waarga
negara yang memiliki pandangan yang benar terhadap nilai-nilai demokrasi
dan HAM.Di baliknya diharapkan agar mahasiswa dapat mengaktualisasikan
dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Melalui Pendidikan Pancasila mahasiswa dapat bertoleransi antara umat
beragama dalam kehidupan yang homogen.
3. Melalui Pendidikan Pancasila mahasiswa bisa mengetahui hak dan
kewajibannya.
4. Melalui Pendidikan Pancasila mahasiswa dapat bekerja sama dan
mementingkan nilai kebersamaan (solidarotas).
5. Melalui Pendidikan Pancasila karakter mahasiswa dapat dibentuk untuk
bertanggung jawab dalam menghadapi persoalan.
Urgensi Pendidikan Pancasila
1. Memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa
2.Agar calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak
mudah terpengaruh oleh pemahaman asing
3.Untuk menjawab tantangan dunia dengan mempersiapkan warga
negara yang mempunyai
pengetahuan,pemahaman,penghargaan,penghayatan,komitmen,
dan pola pengamalan Pancasila.
4.Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi
nilai-nilai ketuhanan,kemanusiaan,kecintaan pada tanah air,dan
kesatuan bangsa serta penguatan masyarakat madani yang
demokratis,berkeadilan,dan bermartabat berlandaskan
Pancasila,untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal
dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
Pengertian Pendidikan pancasila di
perguruan tinggi
Pendidikan Pancasila adalah mata kuliah pengembangan
kepribadian yang menjelaskan tentang landasan dan
tujuan,sejarah paham kebangsaan Indonesia,pancasila
sebagai system filsafat,sebagai ideologi nasional bangsa
dan negara Indonesia,pancasila dalam konteks
kenegaraan RI,pancasila sebagai etika politik dan
pancasila sebagai paradiama dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa.
Landasan Pendidikan Pancasila

Landasan
01 Landasan Historis
02 Sosiologis

03 Landasan Yuridis
04 Landasan Politik
Landasan Historis
Keyakinan bangsa Indonesia telah begitu tinggi terhadap kebenaran nilai-nilai
Pancasila dalam sejarah kenegaraan Negara Indonesia. Pancasila mendapat
tempat yang berbeda-beda dalam pandangan rezim pemerintahan yang
berkuasa. Penafsiran Pancasila didominasi oleh pemikiranpemikiran dari
rezim untuk melanggengkan kekuasaannya. Pada masa Orde lama, Pancasila
ditafsirkan dengan nasionalis, agama dan komunis (Nasakom) yang disebut
juga dengan Tri Sila, kemudian diperas lagi menjadi Eka Sila (gotong royong).
Pada masa Orde Baru pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan
berpedoman kepada butir-butir yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap. MPR
No.II/MPR/1978 tentang P-4. Namun, penafsiran rezim itu membuat
kenyataan dalam masyarakat dan bangsa berbeda dengan nilai-nilai Pancasila
yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, timbulah tuntunan reformasi dalam
segala bidang. Dalam kenyataan ini, MPR melalui Tap. MPR No.XVIII/MPR/1998
tentang penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna
ideologi nasional sebagai cita-cita dan tujuan Negara.
Landasan Sosiologis
Menurut Bung Karno, nilai-nilai Pancasila digali dari bumi pertiwi Indonesia. Dengan kata
lain, nilai-nilai Pancasila berasal dari kehidupan sosiologis masyarakat Indonesia.
Pernyataan ini tidak meragukan karena dikemukakan oleh Bung Karno sebagai penggali
Pancasila, meskipun Beliau dengan rendah hati membantah apabila disebut sebagai
pencipta Pancasila, sebagaimana dikemukakan Beliau dalam paparan sebagai berikut:
Kenapa diucapkan terima kasih kepada saya, kenapa saya diagung- agungkan, padahal toh
sudah sering saya katakan, bahwa saya bukan pencipta Pancasila. Saya sekedar penggali
Pancasila daripada bumi tanah air Indonesia ini, yang kemudian lima mutiara yang saya gali
itu, saya persembahkan kembali kepada bangsa Indonesia. Malah pernah saya katakan,
bahwa sebenarnya hasil, atau lebih tegas penggalian daripada Pancasila ini saudara-
saudara, adalah pemberian Tuhan kepada saya… Sebagaimana tiap-tiap manusia, jikalau ia
benar-benar memohon kepada Allah Subhanahu Wataala, diberi ilham oleh Allah Subhanahu
Wataala Latif, 2011: 21 Makna penting lainnya dari kata-kata Bung Karno tersebut adalah
bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan pemberian atau ilham dari Tuhan 21 Yang
Maha Kuasa. Apabila dikaitkan dengan teori kausalitas dari Notonegoro bahwa Pancasila
merupakan penyebab lahirnya kemerdekaan Bangsa Indonesia, maka kemerdekaan berasal
dari Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang mana hal ini sejalan dengan makna Alinea III
Pembukaan UUD 1945. Sebagai makhluk Tuhan, seyogyanya kita mensyukuri segala
pemberian Tuhan termasuk kemerdekaan Bangsa kita. Salah satu bentuk mensyukuri atas
karunia kemerdekaan adalah dengan memberikan kontribusi pemikiran terhadap
pembaharuan dalam masyarakat.
Landasan Yuridis
Sebelum dikeluarkannya PP No.60 Tahun 1999, keputusan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 30 Tahun 1990 menetapkan status pendidikan Pancasila dari Kurikulum
pendidikan tinggi sebagai mata kuliah wajib untuk setiap program studi dan bersifat
nasional. Silabus pendidikan Pancasila semenjak tahun 1993 sampai tahun 1999 telah
banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dnegan perubahan yang berlaku
dalam masyarakat, bangsa, dan Negara yang berlangsung cepat serta kebutuhan untuk
mengantisipasi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat disertai dengan pola
kehidupan yang mengglobal. Perubahan dari silabus pendidikan Pancasila adalah dengan
dikeluarkannya keputusan Dirjen Dikti Nomor: 265/Dikti/Kep/2000 tentang
penyempurnaan Pancasila pada Perguruan Tinggi di Indonesia. Dalam keputusan ini
dinyatakan bahwa mata kuliah Pendidikan Tinggi Pancasila yang mencakup unsur filsafat
Pancasila merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kelompok mata
kuliah pengembangan kepribadian (MKPK) dalam susunan kurikulum inti perguruan tinggi di
Indonesia. Selanjutnya, berdasarkan keputusan Mendiknas No.232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa
telah ditetapkan bahwa pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib
diberikan dalam kurikulum setiap program studi. Oleh karena itu, untuk melaksanakan
ketentuan diatas, maka dirjen dikti depdiknas mengeluarkan SK No.38/Dikti/Kep./2002
tentang rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.
Landasan Politik
Sistem politik Indonesia dewasa ini sedang mengalami proses
demokratisasi yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap
dinamika kehidupan politik nasional, melainkan juga terhadap dinamika
sistem-sistem lain yang menunjang penyelenggaraan kehidupan
kenegaraan. Pembangunan sistem politik yang demokratis tersebut
diarahkan agar mampu mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan makin mempererat persatuan dan
kesatuan Indonesia yang akan memberikan ruang yang semakin luas bagi
perwujudan keadilan sosial dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pendidikan politik pada hakikatnya adalah rangkaian
usaha untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945, agar tingkah laku politik warga
negara dalam kesehariannya selalu berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila
dan Undang-Undang Dasar NRI 1945.
Mengapa Diperlukan Pendidikan
Pancasila
1. memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi
bangsa melaluirevitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar
kehidupanbermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
2. memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar
Pancasilakepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan
membimbing untukdapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari
solusi terhadapberbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara melalui sistempemikiran yang berdasarkan nilai-nilai
Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
4. membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-
nilai ketuhanan,kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan
bangsa, serta penguatan masyarakatmadani yang demokratis, berkeadilan,
dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untukmampu berinteraksi
dengan dinamika internal daneksternal masyarakat bangsa Indonesia
Tantangan yang dihadapi dalam pendidikan
pancasila
Tantangan pendidikan pancasila ialah menentukan bentuk dan
format agar mata kuliah pendidikan pancasila dapat diselenggarakan
diberbagai program studi dengan menarik dan efektif. Tantangan
pendidikan pancasila masih ada sederet fakta empiris yang
menunjukan betapa pancasila sebagai dasar negara republik
indonesia kini tak lebih bagaikan macan kertas. Tantangan
mengajarkan pendidikan kewarganegaraan di era mileneal saat ini
butuh usaha kertas. Justru tantangan tersebut bukan datang dari
materi atau kurikulum pendidikan kewarganegaraan itu sendiri.
Melainkan dari kualitas sumber daya manusia yang kompoten. Di
dalam tantangan pendidikan pancasila terdapat beberapa landasan
yaitu landasan pendidikan pancasila, lanadasan sejarah, ladasan
budaya, landasan hukum, landasan filosofis
Sesi Tanya Jawab
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai