Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MEMBUAT LAPORAN HASIL OBSERVASI DI LINGKUNGAN

SEKITAR
“Pohon Bakau yang Mampu Menahan Abrasi”
Dosen Pengampu: Siti Khotimah SE., MM

KELOMPOK 1
1. SAPNA MAIYSAROH (226120110044)
2. ATTA RIDHO T.A (226120110042)

3. PRONIKA YOLANDA (226120110043)

4. RAIHAN MUZAKY (226120110019)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN
2022/2023
 Mengenal Pohon Bakau

Tanpa adanya pohon bakau, garis batas laut bisa bergeser jauh.
(Foto: Pexels – John Bryan Gray)

Bakau merupakan salah satu jenis tumbuhan yang masuk dalam marga


Rhizophora. Jenis tumbuhan ini mempunyai satu keunikan, yaitu bisa tumbuh dengan
subur di area pesisir pantai. Tidak seperti pohon kelapa yang tumbuh sedikit jauh dari
pesisir pantai, pohon bakau lebih sering tumbuh di pasir pantai yang memang terkena
air laut. Itu sebabnya jenis pohon ini bisa dengan mudah ditemukan di negara dengan
iklim tropis dan subtropis. Alasan utamanya karena negara dengan kedua iklim tersebut
memiliki garis pantai yang cukup luas untuk bakau tumbuh berkembang. Pohon ini
sendiri memiliki beberapa keunikan yang tidak biasa ditemukan pada pohon-pohon di
area tropis lainnya. Contohnya adalah akar yang bisa tumbuh sampai dengan dua meter
di atas permukaan tanah. Selain itu, tinggi bakau juga bisa mencapai 30 meter
meskipun hidup di pesisir pantai. Bakau sendiri memiliki akar tunjang yang bisa
menyebar sampai dengan 10 meter dari pohon utama. Penyebaran akar inilah yang
akhirnya memberikan kekuatan pada tanah dan pasir di sekitar pantai. Dengan
demikian, abrasi yang disebabkan oleh ombak laut tidak akan terjadi pada pantai
dengan kumpulan pohon bakau di dalam ekosistemnya. Hutan bakau bisa ditemui di
daerah pesisir pantai seperti Jakarta Utara. Selain bisa menemui hutan bakau, properti
di Jakarta Utara memiliki prospek bisnis yang baik. Berikut pilihan hunian di Jakarta
Utara di bawah Rp1 Miliar.

 Definisi Mangrove
Secara pengertian, beberapa ahli mendefiniskan "mangrove" secara berbeda-
beda. Namun pada dasarnya merujuk pada hal yang sama. Pada tahun 1983, Saenger,
dkk. mendefinisikan mangrove sebagai formasi tumbuhan daerah litoral yang khas di
pantai daerah tropis dan sub tropis yang terlindung. Sedangkan menurut Soerianegara
(1987) mendefinisikan hutan mangrove sebagai hutan yang terutama tumbuh pada
tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut
air laut, dan terdiri atas jenis-jenis pohon Avicennia, Sonneratia, Rhizophora,
Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphyphora dan
Nypa.

 Pertanyaan Tentang Rumusan Masalah


1. Apa manfaat pohon bakau terhadap alam?
2. Jelaskan bentuk pohon bakau!
3. Bagaimana proses penanaman pohon bakau?
4. Apakah pohon bakau termasuk tanaman yang sangat berpengaruh terhadap alam?
Dan apakah termasuk tanaman yang harus di lindungi?
5. Dimana lokasi pohon bakau sering ditemukan?
6. Apakah Pohon bakau memiliki jenis-jenis lain? Dan sebutkan apa saja jenis-jenis
pohon bakau?

 Jawaban Sementara
1. Mencegah terjadinya bencana alam yaitu, tsunami. Karna dapat menahan
gelombang air yang besar.
2. Tinggi bercabang, berakar banyak dan kuat, serta berdaun.
3. Dari bibit, menentukan lokas lalu ditanam.
4. Iya, karena pohon bakau merupakan tanaman yang dapat menahan abrasi dan dapat
melindungi daerah pesisir.
5. Biasanya pohon bakau sering ditemukan dipesisir pantai.
6. Pohon bakau memiliki 2 jenis pohon bakau, yaitu: asli dan kw.
 Hasil Dari Pengamatan Dan Referensi
1. Apa manfaat pohon bakau terhadap alam?
Manfaat Pohon Bakau yang Luar Biasa

Pohon bakau banyak sekali ditemukan di Indonesia. (Foto: Pixabay – Tanja Cibulski)

Jika berbicara tentang manfaat, ternyata banyak sekali manfaat tanaman bakau
bagi kehidupan manusia. Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa tanaman bakau
adalah tanaman yang bisa menjaga kelestarian alam. Dilansir dari Eco Viva,
berikut beberapa manfaat yang diberikan oleh tanaman bakau bagi manusia dan
alam di sekitarnya:

1. Menjadi Ekosistem Bagi Hewan dan Tumbuhan


Hutan bakau yang sudah membesar dan menjadi rawa bakau merupakan
tempat bagi banyak sekali hewan dan tumbuhan. Banyak orang mengatakan bahwa
hutan bakau merupakan suatu ekosistem tersendiri. Hal itu karena di dalam hutan
bakau Anda bisa menemukan berbagai macam jenis tanaman dan tumbuhan yang
hidup saling berdampingan. Dengan kata lain, bakau bisa menjadi rumah bagi
banyak hewan dan tumbuhan tersebut. Beberapa diantaranya, yaitu buaya, berbagai
jenis burung, dan juga jenis-jenis krustasea seperti udang dan kepiting.

2. Penunjang Hidup Masyarakat Pesisir


Manfaat lainnya adalah sebagai penunjang kehidupan masyarakat pesisir.
Hal ini memang tidak bisa disamaratakan. Akan tetapi, ada banyak masyarakat
pesisir yang hidup dengan memanfaatkan keberadaan hutan dan juga pohon bakau
di sekitar mereka. Biasanya, mereka mencari ikan yang berada di dalam ekosistem
hutan bakau tersebut untuk makan sehari-hari.

3. Menjaga Kualitas Air


Hutan bakau memiliki kemampuan untuk menjaga kualitas air. Ini adalah
salah satu manfaat terbesar yang bisa manusia dapatkan dari hutan bakau. Karena
akar tunjang yang bercabang banyak, bakau bisa dengan mudah menyerap berbagai
macam zat yang merusak seperti polutan dan zat metal berbahaya. Selain itu, bakau
juga membantu proses pengendapan di permukaan. Itu sebabnya secara kasat mata
air di area hutan bakau akan terlihat lebih jernih dan bersih.

4. Mencegah Abrasi Pantai


Manfaat lain dari bakau yang tidak bisa dipandang sebelah mata adalah
kemampuannya untuk mencegah abrasi. Indonesia memiliki garis pantai yang
sangat panjang. Sayangnya, tidak sedikit pantai-pantai tersebut yang mengalami
abrasi karena ombak dan pasangnya air laut. Alhasil, abrasi pun terjadi. Dengan
memanfaatkan pohon bakau sebagai sebuah ekosistem di pinggir pantai, abrasi
tidak akan terjadi. Akar tunjang yang dimiliki oleh pohon ini bisa mencegah abrasi
yang biasanya terjadi di bibir pantai.

5. Menyerap Karbon Dioksida


Hutan bakau bisa menyerap karbon dioksida hingga tiga kali lipat dari
hutan tropis pada umumnya. Masyarakat modern membutuhkan pohon dan
tanaman yang bisa menyerap karbon secara maksimal dan bakau adalah salah
satunya. Dengan daya serap karbon yang lebih baik, pergantian karbon dioksida
menjadi oksigen tentu bisa lebih cepat. Dengan kata lain, masyarakat yang hidup
dekat dengan area hutan bakau bisa menikmati oksigen dengan jumlah yang lebih
banyak.

6. Tempat Berlindung Bagi Ikan Kecil


Bakau juga berfungsi sebagai tempat berlindung dan mencari makan ikan-
ikan kecil yang ada di sekitarnya. Meskipun hal ini tidak memberikan dampak
yang signifikan, keberadaan ikan-ikan tersebut bisa menjadikan lingkungan
menjadi lebih baik. Itu sebabnya area dengan banyak pohon bakau biasanya
menjadi tempat hidup bagi ikan-ikan kecil.

7. Bisa Dimanfaatkan Sebagai Kayu Potong dan Kayu Bakar


Bakau mempunyai batang pohon yang cukup kuat. Ini adalah salah satu
manfaat lain yang diperoleh oleh masyarakat sekitar. Tidak jarang, masyarakat
sekitar mengambil pohon bakau yang sudah tua untuk dijadikan kayu bakar atau
untuk kebutuhan lainnya. Meskipun demikian, masyarakat sekitar harus
mengeringkan batang pohonnya terlebih dahulu sebelum digunakan. Hal itu karena
bakau biasanya memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Tentu saja, itu
dikarenakan habitat pohon ini yang cenderung dekat dengan air.

8. Buah Bakau Berkhasiat Mengatasi Penyakit


Meskipun hanya sedikit masyarakat yang mengonsumsi buah bakau,
ternyata tanaman bakau mempunyai beberapa manfaat kesehatan. Meskipun tidak
banyak peneliti yang mengkaji manfaat dari tanaman ini, banyak masyarakat
sekitar yang sudah sering menggunakannya. Bahkan, masyarakat di daerah NTB
dan Flores percaya bahwa tanaman bakau berkhasiat untuk meredakan beberapa
macam penyakit. Contohnya adalah diare, demam, dan juga sakit gigi.

9. Mencegah Terjadinya Pemanasan Global dan Mengurangi Polusi


Karena pohon bakau memiliki daya serap karbon dioksida yang sangat
baik, hal ini tentu bisa membantu untuk mencegah pemanasan global. Hingga saat
ini, pemanasan global yang diakibatkan oleh tingginya tingkat polusi menjadi salah
satu masalah yang banyak terjadi di seluruh dunia. Jika populasi hutan bakau
semakin tersebar luas, maka pemanasan global tentu bisa teratasi. Sayangnya,
bakau hanya bisa hidup di area yang penuh dengan air seperti pinggir pantai dan
juga rawa.

10. Sumber Potensi Pariwisata


Manfaat terakhir dari tanaman bakau adalah sebagai sumber potensi
pariwisata. Di Indonesia, sudah cukup banyak area hutan bakau yang dilestarikan
untuk konservasi alam dan dijadikan tempat wisata. Hal ini tentu saja berdampak
baik bagi manusia dan alam di sekitarnya. Masyarakat yang mengelola tempat
wisata tersebut akan mendapatkan keuntungan dari sektor pariwisata. Di sisi lain,
hutan yang penuh dengan pohon bakau akan selalu dijaga.

1. Jelaskan bentuk pohon bakau!


Karakteristik Tanaman Bakau

Terdapat beberapa jenis tanaman bakau yang memiliki karakteristik unik.


(Foto: Pexels – Joel de la Cruz)

Karena tanaman bakau berguna untuk mencegah abrasi, jenis tanaman ini
mempunyai beberapa ciri khusus yang sedikit berbeda dengan tanaman pada
umumnya. Berikut karakteristik umum tanaman bakau yang bisa Anda lihat secara
kasat mata:

a. Memiliki Akar Tunjang

Jika melihat secara statistik, jenis tanaman yang memiliki akar tunjang tidak
sampai 25% dari seluruh tanaman yang ada di dunia. Akar tunjang adalah jenis
akar yang tumbuh di permukaan. Jadi, Anda bisa dengan jelas melihat akar
bakau yang biasanya tumbuh di batas permukaan tanah.

b. Batang Bulat dengan Tekstur Kasar

Secara umum, batang dari pohon bakau mirip dengan pohon kebanyakan. Jika
dilihat lebih jelas, bentuk batangnya terlihat membulat dengan sempurna, dan
kulit batang dari bakau memiliki tekstur yang cenderung kasar. Ini berbeda
dengan jenis tanaman lainnya yang biasa tumbuh di rawa ataupun pinggir
pantai.

c. Memiliki Bunga yang Tumbuh Berkelompok

Banyak sekali orang yang beranggapan bahwa tanaman bakau tidak memiliki
bunga. Akan tetapi, sebenarnya bakau memiliki bunga dengan warna putih
kekuningan berukuran kecil. Biasanya, bunga bakau tumbuh berkelompok.

d. Memiliki Buah yang Beracun

Meskipun tanaman bakau memiliki buah, hampir tidak ada satu orang pun yang
berani mengonsumsi buah bakau. Hal ini karena buah yang berasal dari pohon
bakau cenderung beracun. meskipun demikian, ada beberapa daerah di
Indonesia yang berani memanfaatkannya sebagai bahan pangan alternatif.
Beberapa daerah tersebut adalah NTT, Flores, dan juga Bengkulu.

e. Berdaun Tunggal

Definisi tanaman berdaun tunggal adalah tanaman yang hanya memiliki satu
daun di setiap tangkainya. Bakau adalah salah satu diantaranya. Meskipun
demikian, proses fotosintesis pada bakau terbilang cukup bagus. Hal itu bisa
terjadi karena daun pada tanaman bakau cenderung lebih tebal dibandingkan
dengan tanaman berdaun tunggal lainnya.

2. Bagaimana proses penanaman pohon bakau?

cara penanamannya yang baik agar tumbuh optimal. Saat proses


penanamannya, tidak boleh sembarangan. Ada banyak beberapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya:

1. Pemilihan Lokasi Penanaman 

Ada beragam kondisi pantai mulai dari yang berombak tenang hingga besar.
Dan adapula yang dasarnya berupa pasir atau lumpur. Habitat yang ideal sebagai
lokasi penanamannya harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Air tenang atau ombak tidak terlalu besar 


Karena bibit mangrove yang baru ditanam belum mampu menahan ombak.
b) Air payau 
Kawasan estuari atau muara sungai yaitu pertemuan air tawar dengan air
laut. Dekat dengan pantai dan pasang surut air laut. Dengan salinitas
berkisar 7-15 ppt.
c) Dasar berupa lumpur
Substrat dari lumpur akan tahan terhadap pergerakan arus air alut
dibandingkan pasir.

2. Penanaman Mangrove

 Sebelum melakukan prosesi penanaman, perlu ditentukan jalur yang tepat.


Jarak tanam ideal dari mangrove adalah 1m x 1m atau 1m x 2m.
 Pembuatan lubang sedalam polybag pada lokasi yang ditentukan dengan
menggunakan alat bantu.
 Mengeluarkan lumpur berisi benih dari polybag secara perlahan. Jangan
lupa untuk menyingkirkan polybag dan membuangnya di tempat sampah.
 Kemudian letakkan bibit tersebut ke dalam lubang yang telah dibuat. Agar
mengantisipasi mangrove dari terjangan ombak. Gunakan alat bantu berupa
tiang pancang yang terbuat dari bambu ataupun kayu. Tiang pancang ini
memiliki diameter berkisar 7,5 cm, panjang 1 m dan runcing di bagian
bawahnya. Lalu ditancapkan ke dalam lumpur sedalam kurang lebih 0,5 m
(Gambar 1). Alternatif lain adalah menanam benih ke dalam ruas bambu
yang bagian bawahnya diruncingkan dengan diameter 20-25 cm. Bambu
ditancapkan pada substrat lumpur sedalam 0,5 m (Gambar 2).
Gambar 3. Penyangga Bambu

3. Apakah pohon bakau termasuk tanaman yang sangat berpengaruh terhadap alam?
Dan apakah termasuk tanaman yang harus di lindungi?
Bayangkan jika hutan rusak, tak ada lagi sesuatu yang mampu menghasilkan
oksigen (O2) untuk kita bernapas, tidak adalagi sesuatu yang dapat menyerap gas
(CO2) yang merupakan gas racun dab berbahaya bagi tubuh manusia, serta tak ada
lagi suatu pertahanan kokoh yang mampu menahan laju abrasi. Saat ini keadaan
hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai Indonesia begitu memperihatinkan.
Sebagian besar rusak dan diantaranya habis akibat aktivitas penebangan dan lain-
lain. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan hidup kita.
Mangrove telah menjadi pelindung lingkungan yang sangat besar (Ana, 2015).
Menurut Abdul Halim, perlindungan mangrove terkuat ada di UU Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. UU itu menempatkan hutan mangrove
sebagai sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil (Pasal 1 angka 4), dan ada
ancaman pidana terhadap penebangan dan perusakan hutan mangrove.

4. Dimana lokasi pohon bakau sering ditemukan?


Ekosistem hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pasang surut,
terutama di pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yang tergenang pada
saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya
bertoleransi terhadap garam. Menurut Desyanaputri (2016), Tanaman bakau
tumbuh di pesisir pantai dan paling banyak dijumpai pada batasan antara muara
pantai dengan sungai.

5. Apakah Pohon bakau memiliki jenis-jenis lain? Dan sebutkan apa saja jenis-jenis
pohon bakau?
Jumlah jenis mengrove Indonesia tercatat sebanyak 202 jenis, dimana 89 jenis
pohon, 5 jenis pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, dan 1 jenis paku. Dari
202 jenis 43 jenis dikategorikan sebagai mangrove sejati (true mangrove) sementara
sisanya dikategorikan sebagai magnrove ikutan (asociate). Sebaran jenis sesuai
dengan pulau di Indonesia, di Jawa dijumpai 166 jenis, 157 jenis di Sumatera, 150
jenis di Kalimantan, 142 jenis di Irian, 135 jenis di Sulawesi, 133 jenis di Maluku,
120 jenis di Lesser Sunda
Jenis mangrove dapat dibedakan dari struktur perakarannya, bentuk daun serta
bentuk buahnya. Berikut merupakan pengenalan jenis mangrove yaitu: Lumnitzera,
Excoaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphiphora dan Nypa. Dan yang biasa
ditemukan di Indonesia, yaitu: Avicennia, Bruguiera, Ceriops, Rhizhopora,
Sonneratia.

 Kesimpulan
Tanaman mangrove atau pohin bakau ini memiliki peran dan manfaat besar bagi
keberlangsungan ekosistem lingkungan sekitar dan penduduk pesisir. manfaat yang
akan dirasakan ke depan sangatlah besar. Tentu untuk menghindari akan adanya
kerusakan pada pantai kita dan tergerus oleh abrasi, disinilah pentingnya tumbuhan
mangrove yang menjadi salah satu cara dan lingkungan sekitar terjaga keindahan
alamnya.
 Bukti Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai