Anda di halaman 1dari 78

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PANCASILA

Kompetensi Dasar: Menemukan hakekat dan kebenaran


pancasilasebagaidasarnegarakesatuan RI,PandanganhidupbangsaIndonesia, Filsafat
bangsa dan sendi kehidupan bangsa Iindonesia, untuk dapat memahamilatar belakang
historis kuliahPancasila,denganmemahamifaktabudayadanfilsafat
hidupbersamadalam suatunegara.
Tujuan Pembahasan: Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan landasan,
tujuan pendidikan pancasila, serta pendidikan pancasila secara ilmiah.
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945.Oleh sebab itu,setiap warga negara indonesia harus
mempelajari,mendalami,menghayati,dan mengamalkannya dalam segalah bidang
kehidupan.Dalam bagian ini akan dibahas landasan pendidikan pancasila,tujuan pendidikan
pancasila,pembahasn pancasila secara ilmiah dan substansi kajian pendidikan pancasila.

A. Landasan Pancasila
Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dalam perjalanan
sejarah kemerdekaan bangsa indonesia telah mengalami persepsi dan interpretasi sesuai
dengan kepentingan rezim yang berkuasa.Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk
memaksa rakyat setia kepada pemerintah yang berkuasa dengan menempatkan pancasila
sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, barbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagaimana yang dimaksut dalam pembukaan UUD 1945 adalah dasar Negara
dari Negara Kesatupan Republik Indonesia harus dipelajari dan dilaksanakan secara
konsisten dalam kehidupan bernegara.Sehubungan dengan itu agar tidak terjadi kesalahan
interpertasi tehadap pancasila maka di dalam mempelajari pancasila ada baiknya telebih
dahulu dimulai dari landasan dan tujuan pendidikan pancasilaLandasan pendidikan
pancasila meliputi,yaitu : (1) Landasan Historis, (2) Landasan Kultural, (3) Landasan
Yuridis, (4) Landasan Filosofis.

1.Landasan Historis

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup berasal dari bangsa Indonesia
sendiri yang telah tumbuh dan berkembang semenjak lahirnya bangsa indonesia,bahkan
nilai-nilai tersebut tumbuh dan berkembang jauh-jauh sebelum Negara Indonesia

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


1
ada.Sebagai contoh dimasa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.pada masa itu nilai-nilai
ketuhanan,seperti kepercayaan kepada Tuhan sudah berkembang dan sikap toleransi juga
telah lahir,begitu pula nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila lainnya.
Setelah melalui proses sejarah yang cukup panjang,selanjutnya nilai-nilai pancasila
itu telah melalui pematangan sehingga tokoh-tokoh bangsa Indonesia saat akan mendirikan
Negara Republik Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar negara.Dalam perjalanan
ketatanegaraan Indonesia elah terjadi perubahan pergantian Undang-Undang Dasar,seperti
UUD 1945 digantikan kedudukannya oleh konstitusi RIS,kemudian berubah manjadi UUD
sementara (UUDS 1950) dan kembali lagi menjadi UUD 1945 (dekrit presiden 5 Juli 1959).
Dalam pembukaan undang-undang dasar itu tetap tercantum nilai-nilai pancasila.Hal ini
menunjukan bahwa Pancasila telah disepakati sebagai nilai yang dianggap paling tinggi
kebenarannya. Oleh sebab itu,secara histories kehidupan bangsa indonesia tidak dapat
dilepaskan dengan nilai-nilai dasar pancasila.
Keyakinan bangsa Indonesia telah begitu tinggi terhadap kebenaran nilai-nilai
pancasila dalam sejarah kenegaraan Negara Indonesia. Pancasila mendapat tempat yang
berbeda-beda dalam pandangan rezim pemerintah yang berkuasa. Penafsiran pancasila
didominasi oleh pemikiran-pemikiran rezim untuk melanggengkan kekuasaannya. Pada
masa orde lama,pancasila ditapsirkan dengan Nasionalis, Agama Dan Komunis
(Nasakom) yang disebut dengan Tri sila,kemudian diperas lagi menjadi Eka sila (gotong
royong).
Pada masa orde baru pancasila harus di hayati dan diamalkan dengan berpedoman
kepada butir-butir yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap. No.II/MPR/1978 tentang P-4.
Namun penafsiran rezim itu membuat kenyataan dalam masyarakat dan bangsa berbeda
dengan nilai-nilai pancasila yang sesungguhnya. Oleh sebab itu,timbullah tuntutan reformasi
dalam segala bidang. Dalam kenyataan ini,MPR melalui Tap MPR No.XVIII/MPR/1998
tentang penegasan pancasila sebagai dasar negara,yamg mengandung makna ideologi
nasional sebagai cita-cita dan tujuan Negara.

2.Landasan Kultural
Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan
nilai-nilai yang telah lama tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang
dirumuskan dalam pancasila bukanlah pemikiran satu orang,seperti halnya ideologi komunis
yang merupakan pemikiran dari Karl Marx,melainkan pemikiran konseptual dari tokoh-
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
2
tokoh bangsa indonesia, seperti Soekarno, Drs.Mohammad Hatta, Mr.Muhammad Yamin,
Prof.Mr.Dr.Supomo, dan tokoh-tokoh lainnya.
Sebagai hasil pemikiran dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang digali dari budaya
bangsa sendiri,pancasila tidak mengandung nilai-nilai yang kaku dan tertutup. Pancasila
mengandung nilai-nilai yang terbuka maksutnya nilai-nilai yang baru yang positif,bail yang
datang dari dalam Negeri sendiri maupun yang datang dari luar Negeri. Dengan demikian,
generasi penerus bangsa dapat memperkaya nilai-nilai pancasila sesuai dengan
perkembangan zaman.
3.Landasan Yuridis
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan
bahwa penyelenggaraan pendidikan nasional harus pula berlandaskan kepada falsafah
pancasila. Hal ini mengandung arti bahwa nilai0nilai pancasila harus disebar luaskan untuk
diketahui oleh bangsa Indonesia. Melalui pembelajaran pendidikan pancasila maka nilai-
nilai dan hakekat isi kandungan pancasila semakin mantap diketahui dan dihayati dan
diimplementasikan.
Keptusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No.30 tahun 1999 menetapkan status
pendidikan pancasila dalam kurikulum pendididkan tinggi yaitu sebagai mata kuliah wajib
untuk setiap program studi dan sifatnya nasional. Perubahan silabus pendidikan
pancasila adalah dengan keluarnya keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi,Nomor :
265/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan kurikulum Inti mata kuliah pengembangan
kepribadian Pendidikan Pancasila pada perguruan tinggi di indonesia. Dalam keputusan ini
dinyatakan bahwa mata kuliah pendidikan pancasila yang mencangkup unsur filsafat
pancasila merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kelompok mata
kuliah pengembangan kepribadian (MKPK) dalam susunan inti perguruan tinggi di
indonesia. Mata kuliah pendidikan pancasila adalah mata kuliah wajib untuk diambil oleh
setiap mahasiswa diperguruan tinggi untuk program Diploma/Politeknik dan program
sarjana. Pendidikan pancasila dirancang dengan maksut untuk memberikan pengertian
kepada mahasiswa tentang pancasila sebagai filsafat/tata nilai bangsa,dasar negara,dan
ideology nasional dengan segala implikasinya.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Mendiknas No.232/U/2000 tentang pedoman
penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi,dan penilai hasil belajar mahasiswa telah
dititipkan bahwa Pendidikan Agama,Pendidikan Pancasila Dan Pendidikan

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


3
Kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib
diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi. Oleh sebab
itu,untuk melaksanakan ketentuan diatas,maka Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Depdiknas mengeluarkan Surat Keputusan No.38/Dikti/kep/2002 tentang Rambu-Rambu
pelaksanaan kelompok matakuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi.Sejak
tahun 2006 materi muatan pendidikan pancasila diintegrasikan ke dalam pendidikan
kewarganegaraan melalui Surat Keputusan Dirjen Dikti No.43/Dikti/2006.
Setelah mencermati konsistensi terhadap moral, karakter dan budaya bangsa yang
carut marut maka pendidikan tinggi melakukan langkah perubahan paradigma bahwa mata
kuliah pancasila harus berdiri sendiri sebagai bentuk moral, karakter, dan budaya bangsa
Indonesia yang wajib dipelajari dan dipahamkan kepada mahasiswa. Berdasarkan hal
tersebut maka diundangkanlah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi yang memberi isyarat pada perguruan tinggi pada tingkat diploma dan strata 1
memasukan mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia
dimasukan sebagai mata kuliah wajib (Pasal 35 UU No.12 Tahun 2012).

4.Landasan Filosofi
Secara filosofis dan obyektif,nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila
merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan Negara Republik Indonesia.
Sebelum berdirinya Negara Indonesia,bangsa Indonesia adalah bangsa yang
berketuhanan,bangsa yang berkemanusiaan yang adil dan beradab,dan bangsa yang selalu
berusaha mempertahankan persatuan bagi seluruh rakyat untuk mewujudkan keadilan. Oleh
kerena itu,sudah nerupakan kewajiban moral untuk merealisasikan nilai-nilai tersebut dalam
segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara harus menjadi sumber dan tujuan bagi segala
tindakan para penyelenggara Negara,menjadi jiwa perundang-undangan yang berlaku dalam
kehidupan bernegara. Oleh karena itu,dalam menghadapi tantangan kehidupan bangsa dan
memasuki globalisasi,bangsa Indonesia harus tetap memiliki nilai-nilai,yaitu Pancasila
sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan nasional
dalam bidang politik ,ekonomi,social budaya,dan pertahanan keamanan.
B.Tujuan Pendidikan Pancasila

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


4
Pendidikan pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan untuk di
wujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu prilaku yang memancarkan iman dan takwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan
agama,prilaku yang bersifat kemanusiaan yang beradab,prilaku kebudayaan dan beraneka
ragam kepentingan prilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan
bersama diatas kepentingan perorangan dan golongan. Dengan demikian perbedaan
pemikiran,pendapat atau kepentingan diatasi melalui keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia.
Tujuan pendidikan pancasila adalah membuahkan sikap mental peserta didik
(mahasiswa) cerdas,penuh tanggung jawabdisertakan dengan prilaku yang : (1)
Beriman dan bertaqwa terghadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) Berperikemanusiaan yang adil
dan beradab, (3) Mendukung persatuan bangsa, (4) Mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perorangan, dan (5) Mendukung
upaya untuk mewujudkan keadilan social.
Darji Darmodihardjo menyatakan tujuan pendidikan pancasila (1) Untuk mengetahui
pancasila yang benar (2) untuk mengamalkan nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan
sehari-hari (3) untuk mempertahankan pancasila.
Malalui pendidikan pancasila,warga Negara Republik Indonesia diharapkan: mampu
memahami,menganalisis,dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi masyarakat secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang
digariskan dalam pembukaan UUD 1945.
C.Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah
Pancasila termaksut filsafat pancasila sebagai suatu matakuliah (ilmu pengetahuan)
harus memenuhi syarat ilmiah (ilmu). Ir.Poedjowijatno dalam bukunnya “ tahu dan
pengetahuan” memerinci syarat-syarat ilmiah sebagai berikut : (1) berobjek, (2) bermetode,
(3) bersistem dan (4) bersifat universal.

1. Berobjek
Syarat pertama bagi suatu pengetahuan yang memenuhi syarat ilmiah adalah bahwa
semua ilmu pengetahuan itu harus memiliki objek. Olek karena itu,pembahasan pancasila
secara ilmiah harus memiliki obyek,yang didalam filsafat ilmu pengetahuan dibedakan atas
dua macam yaitu,obyek forma dan obyek materia.Yang dimaksut “obyek forma” pancasila

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


5
adalah sudut pandang tertentu dalam pembahasan pancasila ,atau dari sudut pandang apa
pancasila itu dibahas. Pada hakekatnya pancasila dapat dibahas dari berbagai macan sudut
pandang,yaitu dari sudut pandang “moral” maka terdapat pembahasan “moral pancasila”
dari sudut pandang ekonomi,maka terdapat pembahasan ‘ekonomi pancasila’,dari sudat
pandang hukum kenegaraan,maka terdapat pembahasan ‘pancasila yuridis
kenegaraan’,pembahasan dari sudut pandang ‘filsafat’maka terdapat pembahasan ‘filsafat
pancasila’ dan lain sebagainya.
“obyek material”pembahasan pancasila bersifat emperis dan non impiris. Yang
bersifat empiris adalah hasil budaya bangsa indonesia yang berupa lembaran sejarah,bukti-
bukti sejarah,benda-benda sejarah,benda-benda budaya,lembaran negara,lembaran hukum
maupun naska kenegaraan lainnya.maupun adat istiadat bangsa indonesia sen empirisdiri.
Sedangakan yang bersifat non empiris antara lain meliputi nilai-nilai budaya,nilai
moral,serta nilai-nilai religius yang tercermin dalam kepribadian,sifat,karakter dan pola-pola
budaya dalam masyarakat,berbangsa dan bernegara.
2. Bermetode
Metode yaitu seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan
pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat obyektif. Metode dalam
pembahasan pancasila sangat tergantung pada karakteristik obyek forma maupun obyek
materia pancasila. Oleh karena obyek pancasila banyak berkaitan dengan hasil-hasil budaya
dan obyek sejarah maka lazim digunakan metode “hermeneutika” yaitu suatu metode untuk
menemukan makna dibalik obyek. Demikian juga metode “koherensi historis” serta metode
penafsiran dan interpertasi,dan metode-metode tersebut senantiasa didasarkan atas hukum-
hukum logika dalam suatu penarikan kesimpulan.
3. Bersistem
Suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bulat dan utuh. Bagian-
bagian dari pengetahuan ilmiah itu harus merupakan suatu kesatuan,antara bagian-bagian itu
saling berhubungan,baik berupa hubungan interelasi,maupun interdependensi (saling
ketergantungan). Pembahasan pancasila secara ilmiah harus merupakan suatu kesatuan dan
keutuhan bahkan dalam diri pancasila itu sendiri suatu kesatuan dan keutuhan ‘majemuk
tunggal’ yaitu kelima sila itu baik rumusannya,inti dan isi dari sila-sila pancasila itu adalah
merupakan suatu kesatuan dan kebulatan. Pembahasannya pun koheren (runtut) tanpa

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


6
adanya suatu pertentangan di dalamnya sehingga sila-sila pancasila itu sendiri adalah
merupakan suatu kesatuan yang sistematik
4. Bersifat Universal
Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat ilmiah,artinya kebenarannya
tidak terbatas oleh waktu,ruang,keadaan,situasi,kondisi maupun jumlah tertentu. Maka dala,
kajian pancasila dari hakikat ontologis nilai-nilai pancasila adalah bersifat universal,atau
dengan lain perkataan inti sari,essensi atau makna yang terdalam dari sila-sila pancasila
pada hakikatnya bersifat universal.

Soal Latihan Uji Kompetensi / Diskusi


1. Jelaskan dan berikan pendapat anda, mempelajari pendidikan pancasila!
2. Sebutkan dan jelaskan landasan pendidikan pancasila!
3. Dilihat dari syarat ilmu, apakah pancasila memenuhi syarat sebagai ilmu
pengetahuan?
4. Bagaimanakah sikap anda apabila ada yang berupaya mengganti pancasila sebagai
dasar negara dengan faham yang lain? (Diskusikan)
5. Sikap seperti apakah yang harus dikembangkan setelah mempelajari pancasila?

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


7
BAB II PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN
BANGSA INDONESIA

Kompetensi Dasar: Menemukan hakekat dan kebenaran nilai-nilai pancasilapada


zaman kerajaan, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, kedudukan
pancasila sebagai dasar negara, dan dinamika pelaksanaan pancasila sebagai dasar
negara.
Tujuan Pembahasan: Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan nilai-nilai
pancasilapada zaman kerajaan, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,
menjelang pembentukan BPUPKI, Masa sidang-sidang BPUPKI, masa proklamasi
dan masa sidang PPKI, kedudukan pancasila sebagai dasar negara indonesia
merdeka, dinamika pelaksanaan Pancasila pada awal Proklamasi, Masa Orde Lama,
Masa Orde Baru, dam Masa Reformasi.

A. Sejarah Pancasila Pada Masa Kerajaan

1. Kerajaan Kutai

Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400M, dengan ditemukannya prasasti
yang berupa 7 yupa (tiang batu). Berdasarkan prasasti tersebut dapat diketahui bahwa raja
Mulawarman keturunan dari raja Aswawarman ketrurunan dari Kudungga. Raja
Mulawarman menurut prasasti tersebut mengadakan kenduri dan memberi sedekah kepada
para Brahmana, dan para Brahmana membangun yupa itu sebagai tanda terimakasih raja
yang dermawan (Bambang Sumadio, dkk.,1977 : 33-32). Masyarakat kutai yang membuka
zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai sosial politik dan
ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah kepada para Brahmana.
Dalam zaman kuno (400-1500) terdapat dua kerajaan yang berhasil mencapai
integrasi dengan wilayah yang meliputi hampir separoh Indonesia dan seluruh wilayah
Indonesia sekarang yaitu kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit yang berpusat di
Jawa.

2. Kerajaan Sriwijaya

Menurut Mr. M. Yamin bahwa berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa
Indonesia. Negara kebangsaaan Indonesia terbentuk melalui tiga tahap yaitu : pertama,
zaman Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra (600-1400), yang bercirikan kedatuan. Kedua,
negara kebangsaan zaman Majapahit (1293-1525) yang bercirikan keprabuan, kedua tahap

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


8
tersebut merupakan negara kebangsaan Indonesia lama. Kemudian ketiga, kebangsaan
modern yaitu negara bangsa Indonesia merdeka (sekarang negara proklamasi 17 agustus
1945) (sekretariat negara RI 1995 :11).
Pada abad ke VII munculah suatu kerajaan di Sumatra yaitu kerajaan Wijaya, di
bawah kekuasaaan bangsa Syailendra. Hal ini termuat dalam prasasti Kedudukan Bukit di
kaki bukit Sguntang dekat Palembang yang bertarikh 605 caka atau 683 M., dalam bahasa
melayu kuno huruf Pallawa. Kerajaan itu adalah kerajaan Maritim yang mengandalkan
kekuatan lautnya, kunci-kunci lalu-lintas laut di sebelah barat dikuasainya seperti selat
Sunda (686), kemudian selat Malaka (775). Pada zaman itu kerjaan Sriwijaya merupakan
kerajaan besar yang cukup disegani di kawasan asia selatan. Perdagangan dilakukan dengan
mempersatukan pedagang pengrajin dan pegawai raja yang disebut Tuhan An Vatakvurah
sebagai pengawas dan pengumpul semacam koperasi sehingga rakat mudah untuk
memasarkan dagangannya (Keneth R. Hall, 1976 : 75-77). Demikian pula dalam sistem
pemerintahaannya terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda, kerajaan, rokhaniawan
yang menjadi pengawas teknis pembangunan gedung-gedung dan patung-patung suci
sehingga pada saat itu kerajaan dalam menjalankan sistem negaranya tidak dapat dilepaskan
dengan nilai Ketuhanan (Suwarno, 1993, 19).
Agama dan kebudayaan dikembangkan dengan mendirikan suatu universitas agama
Budha, yang sangat terkenal di negara lain di Asia. Banyak musyafir dari negara lain
misalnya dari Cina belajar terlebih dahulu di universitas tersebut terutama tentang agam
Budha dan bahasa Sansekerta sebelum melanjutkan studinya ke India. Malahan banyak
guru-guru besar tamu dari India yang mengajar di Sriwijaya misalnya Dharmakitri. Cita-cita
tentang kesejahteraan bersama dalam suatu negara adalah tercemin pada kerajaan Sriwijaya
tersebut yaitu berbunyi ‘marvuat vanua criwijaya dhayatra subhiksa’ (suatu cita-cita negara
yang adil dan makmur)
3. Zaman Kerajaan-kerajaan Sebelum Majapahit

Sebelum kerajaan Majapahit muncul sebagai suatu kerajaan yang memancangkan


nilai-nilai nasionalisme, telah muncul kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur
secara silih berganti. Kerajaan Kalingga pada abad ke VII, Sanjaya pada abad ke VIII yang
ikut membantu membangun candi Kalasan untuk Dewa Tara dan sebuah wihara untuk
pendeta Budha didirikan di Jawa Tengah bersama dengan dinasti Syailendra (abad ke VII
dan IX). Refleksi puncak dari Jawa Tengah dalam periode-periode kerajaan-kerajaan
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
9
tersebut adalah dibangunnya candi Borobudur (candi agama Budha pada abad ke IX), dan
candi Prambanan (candi agama Hindhu pada abad ke X).
Selain kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah tersebut di Jawa Timur muncullah
kerajaan-kerajaan Isana (pada abad ke IX), Darmawangsa (abad ke X) demikian juga
kerajaan Airlanga pada abad ke XI. Raja Airlangga membuat bangunan keagamaan dan
asrama, dan raja ini memiliki sikap toleransi dalam beragama. Agama yang diakui oleh
kerajaan adalah agama Budha , agama Wisnu dan agama Syiwa yang hidup berdampingan
secara damai (Toyyibin, 1997 : 26). Menurut prasasti Kelagen, Raja Airlangga teelah
mengadakan hubungan dagang dan bekerja sama dengan Benggala, Chola dan Champa hal
ini menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan. Demikian pula Airlangga mengalami
penggemblengan lahir dan batin di hutan dan tahun 1019 para pengikutnya, rakyat dan para
Brahmana bermusyawarah dan memutuskan untuk memohon Airlangga bersedia menjadi
raja, meneruskan tradisi istana, sebagai nilai-nilai sila keempat. Demikian pula menurut
prasasti Kelagen, pada tahun 1037, raja Airlangga memerintahkan untuk membuat tanggul
dan waduk demi kesejahteraan rakyat yang merupakan nilai-nilai sila kelima (Toyyibin,
1997 : 28-29).
Di wilayah Kediri Jawa Timur berdiri pula kerajaan Singasari (pada abad ke XIII),
yang kemudian sangat erat hubungannya dengan berdirinya kerajaan Majapahit.
4. Kerjaan Majapahit

Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasannya
pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang di bantu oleh
Laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai nusantara. Wilayah
kekuasaan Majapahit semasa jayanya itu membentang dari semenanjung Melayu (Malaysia
sekarang) sampai Irian Barat melalui Kalimantan Utara.
Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan damai dalam
satu kerajaan. Empu Prapanca menulis Negarakertagama. Dalam kitab tersebut telah telah
terdapat istilah “Pancasila”. Empu tantular mengarang buku Sutasoma, dan didalam buku
itulah kita jumpai seloka persatuan nasional, yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, yang bunyi
lengkapnya “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda ,
namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki tuhan yang berbeda.
Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gaja Mada dalam sidang ratu dan
menteri-menteri di paseban keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang berisi cita-cita
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
10
mempersatukan seluruh nusantara raya sebagai berikut : “Saya baru akan berhentui berpuasa
makan pelapa, jikalau seluruh nusantara bertakluk di bawah kekuasaan negara, jikalau
Gurun, Seram, Tanjung, Haru, Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik telah
dikalahkan” (Yamin, 1960 : 60).
Dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat seperti
Rakryan I Hino , I Sirikan, dan I Halu yang bertugas memberikan nasehat kepada raja, hal
ini sebagai nilai-nilai musyawarah mufakat yang dilakukan oleh sistem pemerintahan
kerajaan Majapahit.
Dalam hubungannya dengan negara lain raja Hayam Wuruk mengadakan hubungan
bertetangga dengan baik dengan kerajaan Tiongkok, Ayodya, Champa, dan Kamboja.
Majapahit menjulang dalam arena sejarah kebangsaan Indonesia dan banyak
meninggalkan nilai-nilai yang diangkat dalam nasionalisme negara kebangsaan Indonesia
17Agustus 1945. Disebabkanoleh faktor dalam negeri sendir seperti prerselisihan dan
perang saudara pada permulaan abad XV, maka sinar kejayaan Majapahit mulai
memudardan akhirnya mengalami keruntuhan dengan “Sinar Hilang Kertaning Bumi” pada
permulaan abad XVI (1520).

B. Pancasila Pada Zaman Pengaruh Budaya Islam


Pengaruh islam di Indonesia pada akhir abad XIII seperti tertulis pada niasan Sultan
Malik Al Saleh dari Pasai. Akan tetapi pengenalan agam islam ke indonesia sudah lebih
awal (abad ke- 6). Meskipun demikian perkembangan islam di Indonesia baru menjadi luas
setelah runtuhnya Majapahit pada abad XV.
Pengaruh pertama dari penyeagama barbaran islam di indonesia adalah
berkembangnya agama baru, yang mengubah pemujaan dewa menjadi pemujaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa (Ajaran Tauhid). Agama islam memang telah menyebar keseluruh
indonesia dan orang yang dulu beragama Hindu atau Budha telah menadi Islam. Namun
sebahagian penganut Hindu atau Budha masih ada yang bertahan. Mereka megundurkan
diri kedaerah masyarakat tengger di Jawa Timur atau pindah ke daerah lain seperti Bali.
Meski agama islam telah tersebar, tetapi taraf ke Islaman orang berbeda-beda. H.M.S
Mintaredja pernah mengemukakan bahwa sampai masa Orde Baru dari jumlah orang
Indonesia yang mengaku beragama Islam hanya 20% saja yang taat. Muhammadiyah
menyebutkan 25% pada tahun 1985.

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


11
Orang Indonesia yang telah beragama Islam sanggup bekerja sama dengan orang
yang beragama lain. Sejauh yang menganut agama Islam tidak ada halangan untuk bekerja
sama khususnya dalam perdagangan antar bangsa. Misalnya VOC dengan Sultan Agung
Tirtayasadari Banten, VOC dengan Sultan Mataram, dalam urusan pemberangkatan haji
oleh VOC.
Kecintaan terhadap kelompok sosial dan daerah (Negara) terus berkembang. Pada
masa perkembangan agama Islam muncul juga kekuatan dari barat sering mengancam
kebebasan maka semangat cinta kelompok dan daerah bertambah dengan semangat
mempertahankan kebebasan.
Pengaruh Islam terhadap sifat kerakyatan, disatu pihak Islam mengangkat derajat
orang bawahan dengan ajaran Ukhuwah Islamiyah. Disisi lain terdapat berkembangnya
kerajaan feodal yang rajanya berkuasa secara absolut sepertiyang terjadi pada kerajaan Islam
di Jawa.
Islam memang mengajarkan perbuatan (kebaikan) dan zakat Fitrah (pemberian yang
diwajibkan). Akan tetapi politik raja-raja Islam sering menjauhkan rakyat dari kemungkinan
beramal dan berzakat, karena banyak peperangan yang dilakukan, tanah pertanian yang
tertinggal karena ikut perang. (Syamsudin Dkk 2011: 23-24).

C. Zaman Penjajahan

Pada abat ini sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan keras untuk
memperkuat dan mengitensifkan kekuasaannya di seluruh Indonesia. Melihat hal tersebut
maka munculah perlawanan yang masih bersifat kedaerahaan. Seperti di Maluku (1817),
Imam Bonjol (1821-1837), Pangeran Diponegoro dan masih banyak lainnya.
Dorongan akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk melawan
penindasan Belanda, namun sekali lagi karena tidak adanya kesatuan dan persatuan di antara
mereka dalam melawan penjajah, maka perlawanan terebut senantiasa kandas dan
menimbulkan banyak korban.
Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah
agama islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersama dengan itu berkembang pulalah
kerajaan-kerajaan islam seperti kerajan Demak, dan mulailah berdatangan orang-orang
Eropa di Nusantara. Mereka itu antara lain orang Portugis yang kemudian diikuti oleh
orang-orang Spanyol yang ingin mencari pusat tanaman rempah-rempah.
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
12
Bangsa asing yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya berdagang adalah
orang-orang Portugis. Pada akhir abad ke XVI bangsa Belanda datang pula ke Indonesia
dengan menempuh jalan yang penuh kesulitan. Utuk menghindarkan persaingan diantara
mereka sendiri, kemudian mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama
V.O.C, yang dikalangan rakyat dikenal dengan istilah ‘kompeni’.
Praktek-praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan sehingga rakyat
mulai mengadakan perlawanan. Mataram dibawah pemerintahan Sultan Agung (1613-1645)
berupaya mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada tahun 1628 dan tahun
1929, walaupun tidak berhasil meruntuhkan namun Gubernur Jendral J.P Coen tewas dalam
serangan Sultan Agung yang kedua itu.
Di Makassar yang memiliki kedudukan yang sangat vital berhasil juga dikuasai
kompeni tahun 1667 dan timbullah perlawanan dari rakyat Makasar di bawah Hasanudin.
Menyusul pula wilayah Banten (Sultan Ageng Tirtoyoso) dapat ditundukkan pula oleh
kompeni pada tahun 1684. Perlawanan Trunojoyo, Untung Suropati di Jawa Timur pada
akhir abad ke XVII nampaknya tidak mampu meruntuhkan kekuasa. Demikian kompeni
pada saat itu. Demikian pula ajakan Ibnu Iskandar pimpinan Armada dari Minangkabau
untuk mengadakan perlawanan bersama terhadap kompeni juga tidak mendapat sambutan
yang hangat. perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan yang terpencar-pencar dan
tidak memiliki koordinasi tersebut banyak mengalami kegagalan sehingga banyak
menimbulkan korban bagi anka-anak bangsa.
Janji penjajah Belanda tentang Indonesia merdeka hanyalah suatu kebohongan belaka
dan tidak pernah menjadi kenyataan sampai akhir penjajahan Belanda tanggal 10 Maret
1940. Kemudian Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang memimpin Asia.
Jepang saudara tua bangsa Indonesia”.
Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan ulang tahun Kaisar Jepang, penjajah
Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Janji ini diberikan karena
Jepang terdesak oleh tentara Sekutu. Bangsa Indonesia diperbolehkan memperjuangkan
kemerdekaannya, dan untuk mendapatkan simpati dan dukungan bangsa Indonesia maka
Jepang menganjurkan untuk membentuk suatu badan yang bertugas menyelidiki usaha-
usaha persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Zyumbi Tiosakai. Pada hari itu juga diumumkan

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


13
sebagai Ketua (Kaicoo) Dr. KRT. Radjiman Widyodiningrat yang kemudian mengusulkan
bahwa agenda pada sidang BPUPKI adalah membahas tentang dasar negara.
Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan ulang tahun kaisar jepang,
memberikan hadiah ulang tahun kepada bangsa indonesia yaitu kemerdekaan tanpa syarat
setelah panghancuran Nagasaki dan Hirosima oleh sekutu. Untuk mendapatkan simpati dan
dukungan terbentuklah suatu badan BPUPKI.
D. Kebangkitan Nasional
Atas kesadaran bangsa Indonesia maka berdirilah Budi Utomo dipelopori Dr.
Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 20 Mei 1908. Gerakan ini merupahan awal gerakan
kemerdekaan dan kekuatan sendiri. Lalu mulailah berunculan Indische Partij dan
sebagainya.
Dalam masalah ini munculah PNI (1927) yang dipelopori oleh Soekarno. Mulailah
perjuangan bangsa Indonesia menitik beratkan pada kesatuan nasional dengan tujuan yang
jelas yaitu Indonesia merdeka. Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 lahirlah Sumpah
Pemuda sebagai penggerak kebangkitan nasional.
Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu
bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri.
Diantaranya adalah Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo pada 20
Mei 1908, kemudian Sarekat Dagang Islam (SDI) tahun 1909 serta Partai Nasional
Indonesia (PNI) tahun 1927 yang didirikan oleh Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Sartono
serta tokoh lainnya.
Sejak saat itu perjuangan nasional Indonesia mempunyai tujuan yang jelas yaitu
Indonesia merdeka. Perjuangan nasional diteruskan dengan adanya gerakan Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan satu bahasa, bahasa Indonesia, satu
bangsa, bangsa Indonesia serta satu tanah air, tanah air Indonesia.
E. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
1. Sidang BPUPKI Pertama
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia yaitu :
a. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


14
Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin mengusulkan calon rumusan dasar
negara sebagai berikut :
1) Peri kebangsaan
2) Peri kemanusian
3) Peri Ketuhanan
4) Peri kerakyatan (permusyawaratan, perwakilan, kebijaksanaan)
5) Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial).
Selain usulan tersebut pada akhir pidatonya Muh. Yamin menyerahkan naskah sebagai
lampiran yaitu suatu rancangan usulan sementara berisi rumusan Undang Undang Dasar RI
b. Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945)
Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan teori-teori negara sebagai berikut:
1) Teori negara prseorangan(individualis)
2) Paham negara kelas(class theory)
3) Paham negara integralistik.
Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat negara Indonesia Soepomo
mengusulkan hal-hal mengenai: kesatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin,
musyawarah, keadilan rakyat.
c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Dalam hal ini Ir. Soekarno menyampaikan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip
yang rumusanya yaitu:
1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2) Internasionalisme (peri kemanusiaan)
3) Kesejahteraan sosial
4) Ketuhanan yang Maha Esa.
Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:
Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan
ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas
atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


15
2. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)

Penyusunan pancasila oleh panitia sembilan, serta pemakaian istilah “hukum dasar”
diganti dengan undang-undang dasar karena hal ini merupakan hukum retulis atas saran
prof. Soepomo. Serta membahas bentuk negara yang setuju adalah pro republik. Keputusan-
keputusan lain adalah membentuk panitia kecil. Perancang undang-undang dasar di ketuai
oleh Soekarno, panitia ekonomi dan keuangan di ketuai oleh Moh. Hatta dan pembea tahan
air di ketuai oleh Abikusno Tjokrosoejono.
Dalam sidang ini dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dan popular disebut
dengan “panitia sembilan” yang anggotanya adalah sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno
2. Wachid Hasyim
3. Mr. Muh. Yamin
4. Mr. Maramis
5. Drs. Moh. Hatta
6. Mr. Soebarjo
7. Kyai Abdul Kahar Muzakir
8. Abikoesmo Tjokrosoejoso
9. Haji Agus Salim
Panitia sembilan ini mengadakan pertemuan secara sempurna dan mencapai suatu hasil
baik yaitu suatu persetujuan antara golongan islam dengan golongan kebangsaan. Adapun
naskah preambule yang disusun oleh panitia sembilan tersebut pada bagian terakhir adalah
sebagai berikut :
“…………maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam suatu hukum dasar
negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan sreta dengan mewujudkan suatu keadilan sosisal bagi
seluruh rakyat Indonesia”
Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum dasar diganti dengan istilah
undang-undang dasar. Keputusan penting dalam rapat ini adalah tentang bentuk negara
republik dan luas wilayah negara baru. tujuan anggota badan penyelidik adalah
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
16
menghendaki Indonesia raya yang sesungguhnya yang mempersatukan semua kepulauan
Indonesia.
Susunan Undang Undang Dasar yang diusulkan terdiri atas tiga bagian yaitu :
a. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan dimuka dunia atas Penjajahan
Belanda
b. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar negara Pancasila
c. Pasal-pasal Undang Undang Dasar.
3. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI

Pada pertengahan bulan agustus 1945 akan dibentuk PPKI. Untuk keperluan itu Ir.
Soekarno dan Drs. Muh. Hatta dan Dr. Radjiman diberangkatkan ke Saigon atas pangilan
jendral besar Terauchi. Pada tanggal 9 agustus 1945 Jendral Terauchi memberikan kepada
mereka 3 cap, yaitu :
a. Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI, Muh. Hatta sebagai wakil dan Radjiman sebagai
anggota
b. Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 agustus 1945
c. Cepat atau tidaknya pekerjaan panitia di serahkan seperlunya pada panitia.
Sekembaliannya dari saigon 14 agustus 1945, Ir. Soekarno mengumumkan dimuka
umum bahwa bangsa Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga (secepat mungkin)
dan kemerdekaan bangsa Iindonesia ini bukan merupakan hadiah dari Jepang melainkan dari
hasil perjuangan sendiri. Setelah Jepang menyerah pada sekutu, maka kesempatan itu
dipergunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia. Untuk
mempersiapkan Proklamasi tersebut maka pada tengah malam, Soekarno-Hatta pergi ke
rumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau Boulevard (sekarang Jl. Imam Bonjol No.1).
Setelah diperoleh kepastian maka Soekarno-Hatta mengadakan pertemuan pada larut
malam dengan Mr. Achmad Soebardjo, Soekarni, Chaerul Saleh, B.M. Diah, Sayuti Melik,
Dr. Buntaran, Mr. Iwakusuma Sumantri dan beberapa anggota PPKI untuk merumuskan
redaksi naskah Proklamasi. Pada pertemuan tersebut akhirnya konsep Soekarno lah yang
diterima dan diketik oleh Sayuti Melik.
Kemudian pagi harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan timur 56 Jakarta,
tepat pada hari Jumat Legi, jam 10 pagi Waktu Indonesia Barat (Jam 11.30 waktu jepang),
Bung Karno dengan didampingi Bung Hatta membacakan naskah Proklamasi dengan
khidmad dan diawali dengan pidato, sebagai berikut :
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
17
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yeng
mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan
dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas Nama Bangsa Indonesia
Soekarno Hatta

Sehari setelah Proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI
mengadakan sidangnya yang pertama.

a. Sidang Pertama (18 Agustus 1945)


Sidang pertama PPKI dihadiri 27 orang dan menghasilkan keputusan-keputusan
sebagai berikut :
Mengesahkan Undang-Undang dasar 1945 yang meliputi :
1) Setelah melakukan beberapa perubahan pada Piagam Jakarta yang kemudian berfungsi
sebagai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
2) Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari badan penyilidik pada
tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami berbagai perubahan karena berkaitan dengan
perubahan Piagam Jakarta, kemudian berfungsi sebagai Undang-Undang Dasar 1945.
3) Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama.
4) Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai Badan Musyawarah
Darurat.
b. Sidang Kedua (19 Agustus 1945)
Menentukan ketetapan sebagai berikut :
1) Tentang daerah propinsi : Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Borneo,
Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil.
2) Untuk sementara waktu kedudukan Kooti (Provinsi)dan sebagainya diteruskan seperti
sekarang.
3) Untuk sementara waktu kedudukan dan gemeente (Kota/Kabupaten) diteruskan seperti
sekarang dan dibentuknya 12 Departemen Kementerian.
c. Sidang Ketiga (20 agustus 1945)
Melakukan pembahasan terhadap agenda tentang Badan Penolong Korban Perangyang
melahirkan Badan Keamanan Rakyat(BKR).
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
18
d. Sidang keempat (22 agustus 1945)
Membahas agenda tentang komite nasional Partai Nasional Indonesia yang
berkedudukan di Indonesia.

4. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Secara ilmiah masa Proklamasi kemerdekaan dapat mengandung pengertian sebagai


berikut :
a. Dari sudut hukum ( secara yuridis) proklamasi merupakan saat tidak berlakunya
tertib hukum kolonial.
b. Secara politis ideologis proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia
terbebas dari penjajahan bangsa asing melalui kedaulatan untuk menentukan
nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik Indonesia.
Setelah Prokamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa Indonesia masih
menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan Belanda di
Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan NICA( Netherland Indies Civil
Administration). Selain itu Belanda juga secara licik mempropagandakan kepada dunia luar
bahwa negara Proklamasi RI. Hadiah dari Jepang.
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia Internasional, maka pemerintah RI
mengeluarkan tiga maklumat :
a. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasaan
luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya berlaku selama enam
bulan). Kemudian maklumat tersebut memberikan kekuasaan tersebut kepada MPR dan
DPR yang semula dipegang oleh Presiden kepada KNIP.
b. Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang pembentukan partai politik
yang sebanyak–banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu
bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi partai. Maklumat tersebut juga sebagai
upaya agar dunia barat menilai bahwa negara Proklamasi sebagai negara Demokratis
c. Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya maklumat ini mengubah
sistem kabinet Presidental menjadi kabinet parlementer berdasarkan asas demokrasi
liberal.

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


19
5. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

Sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) maka ditanda tangani suatu
persetujuan (mantel resolusi) Oleh Ratu Belanda Yuliana dan wakil pemerintah RI di Kota
Den Hag pada tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku pula secara otomatis berlakunya
persetujuan hasil KMB lainnya dengan konstitusi RIS, antara lain :

a. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federal) yaitu 16 Negara bagian pasal
(1 dan 2)
b. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi liberal dimana
menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah terhadap
parlemen (pasal 118 ayat 2)
c. Mukadiamah RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat maupun isi
pembukaan UUD 1945, proklamasi kemerdekaan sebagai naskah Proklamasi yang
terinci.
d. Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan, oleh karena itu
persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan kedaulatan melainkan
“pemulihan kedaulatan” atau “pengakuan kedaulatan”
6. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950

Berdirinya negara RIS dalam Sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai suatu
taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap Proklamasi yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 taitu negara persatuan dan kesatuan sebagaimana termuat dalam
Alinea IV, bahwa pemerintah negara.......” yang melindungi segenap bangsa Indoneia dan
seluruh tumpah darah negara Indonesia .....” yang berdasarkan kepada Pancasila. Maka
terjadilah gerakan unitaristissecara spontan dan rakyat untuk membentuk negara kesatuan
yaitu menggabungkan diri dengan Negara Proklamasi RI yang berpusat di Yogyakarta,
walaupun pada saat itu Negara RI yang berpusat di Yogyakarta itu hanya berstatus sebagai
negara bagian RIS saja.
Pada suatu ketika negara bagian dalam RIS tinggal 3 buah negara bagian saja yaitu :
1. Negara Bagian RI Proklamasi
2. Negara Indonesia Timur (NIT)
3. Negara Sumatera Timur (NST)

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


20
Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan NegaraRI tanggal 19 Mei 1950, maka
seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi Sementara (UUDS) yang
berlaku sejak 17 Agustus 1950.
Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita-cita Proklamasi,
Pancasila dan UUD 1945, namun kenyataannya masih berorientasi kepada Pemerintah yang
berasas Demokrasi Liberal sehingga isi maupun jiwanya merupakan penyimpangan terhadap
Pancasila. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Sistem multi partai dan kabinet Parlementer berakibat silih bergantinya kabinet yang rata-
rata hanya berumur 6 atau 8 tahun. Hal ini berakibat tidak mempunyai Pemerintah yang
menyusun program serta tidak mampu menyalurkan dinamika Masyarakat ke arah
pembangunan, bahkan menimbulkan pertentangan - pertentangan, gangguan-gangguan
keamanan serta penyelewengan-penyelewengan dalam masyarakat.
b. Secara Ideologis Mukadimah UUDS 1950, tidak berhasil mendekati perumusan otentik
Pembukaan UUD 1945, yang dikenal sebagai Declaration of Independence bangsa
Indonesia. Demikian pula perumusan Pancasila dasar negara juga terjadi penyimpangan.
Namun bagaimanapun juga RIS yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari negara
Republik Indonesia Serikat.
7. Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Pada pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi harapan dan
keinginan masyarakat, bahkan mengakibatkan ketidakstabilan pada politik, sosial, ekonomi,
dan hankam. Hal ini disebabkan oleh konstituante yang seharusnya membuat UUD negara
RI ternyata membahas kembali dasar negara, maka presiden sebagai badan yang harus
bertanggung jawab mengeluarkan dekrit atau pernyataan pada tanggal 5 Juli 1959, yang
isinya :
1. Membubarkan Konstituante
2. Menetapkan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya kembali UUDS 1950
3. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

Berdasarkan Dekrit Presiden tersebut maka UUD 1945 berlaku kembali di negara
Republik Indonesia hingga sat ini. Dekrit adalah suatu putusan dari organ tertinggi(Kepala
Negara) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak. Dekrit dilakukan bila
negara dalam keadaan darurat, keselamatan bangsa dan negara terancam oleh bahaya.
Landasan hukum dekrit adalah ‘Hukum Darurat’yang dibedakan atas dua macam yaitu :
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
21
a. Hukum TataNegara Darurat Subyektif
Hukum TataNegara Darurat Subjektif yaitu suatu keadaan hukum yang memberi
wewenang kepada organ tertinggi untuk mengambil tindakan-tindakan hukum sepihak
dalam keadaan darurat dengan tidak berdasarkan konstitusi.
b. Hukum TataNegara Darurat Objektif
Hukum TataNegara Darurat Objektif yaitu suatu keadaan hukum yang memberikan
wewenang kepada organ tertinggi negara untuk mengambil tindakan-tindakan hukum,
tetapi berlandaskan konstitusi yang berlaku.
c. Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 keadaan tatanegara Indonesia mulai stabil, keadaan
ini dimanfaatkan oleh kalangan komunis dengan menanamkan ideologi belum selesai.
Ideologi pada saat itu dirancang oleh PKI dengan ideologi Manipol Usdek serta konsep
Nasakom. Puncak peristiwa pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 untuk
merebut kekuasaan yang sah negara RI, pemberontakan ini disertai dengan pembunuhan
para Jenderal yang tidak berdosa. Pemberontakan PKI tersebut berupaya
untukmengambil secara paksa ideologi dan dasar filsafat negara Pancasila dengan
ideologi komunis Marxis. Atas dasar tersebut maka pada tanggal 1Oktober 1965
diperingati bangsa Indonesia sebagai ‘Hari Kesaktian Pancasila’
8. Masa Orde Baru

‘Orde Baru’, yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menutut
dilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Munculnya orde
baru diawali dengan aksi-aksi dari seluruh masyarakat antara lain: Kesatuan Aksi Pemuda
Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi
guru Indonesia (KAGI), dan lainnya. Aksi tersebut menuntut dengar tiga tuntutan atau yang
dikenal dengan ‘Tritura’, adapun isi tritura tersebut sebagai berikut :
1. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
2. Pembersihan kabinet dari unsur G 30 S PKI
3. Penurunan harga
Karena orde lama tidak mampu menguasai pimpinan negara, maka Panglima tertinggi
memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat Letnan Jendral Soeharto
dalam bentuk suatu surat yang dikenal dengan ‘surat perintah 11 Maret 1966’ (Super
Semar). Tugas pemegang super semar yaitu untuk memulihkan keamanan dengan jalan
menindak pengacau keamanan yang dilakukan oleh PKI. Orde Baru berangsur-angsur
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
22
melaksanakan programnya dalam upaya merealisasikan pembangunan nasional sebagai
perwujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Soal latihan
1. Jelaskan unsur-unsur pembentuk Pancasila itu benar-benar berasal dari
kebudayaan bangsa Indonesia
2. Jelaskan isi piagam Jakarta, apakah bedanya dengan pembukaan UUD 1945
tentang rumusan dasar negara?
3. Tuliskan penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan UUD 1945!

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


23
BAB IIIPANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

Kompetensi Dasar: Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang Pancasila sebagai


sistem filsafat, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, berbagai aliran
pemikiran tentang filsafat serta filsafat Pancasila dalam konteks pendidikan tinggi.

Tujuan Pembahasan: Topik ini bertujuan untuk memahami pancasila sebagai system
filsafat, meliputi sebagai berikut. (a). Cara berfikir filsafati, (b). Pengertian pancasila
secara filsafat (aspek antologi, epistemology, dan aksiolgi), dan (c) Nilai-nilai pancasila
menjadi dasar dan arah keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat, suatu bangsa, senantiasa memiliki
suatu pandangan hidup atau filsafat hidup masing-masing , yang berbeda dengan bangsa lain
di dunia dan hal inilah yang disebut sebagai local genius (kecerdasan/kreatifitas lokal) dan
sekaligus sebagai local wisdom (kearifan lokal) bangsa. Dengan demikian bangsa Indonesia
tidak mungkin memiliki kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain.

Ketika para pendiri negara Indonesia menyiapkan berdirinya negara Indonesia merdeka,
mereka sadar sepenuhnya untuk menjawab suatu pertanyaan yang fundamental ‘di atas
dasar apakah negara Indonesia merdeka ini didirikan’. Jawaban atas pertanyaan mendasar
ini akan selalu menjadi dasar dan tolok ukur utama bangsa ini meng-Indonesia. Dengan
kata lain jati diri bangsa akan selalu bertolok ukur kepada nilai-nilai Pancasila sebagai
filsafat bangsa.

Pancasila di yakini sebagai produk kebudayaan Indonesia yang telah menjadi sistem
nilai selama berabad-abad lamanya. Pancasila tidak bersumber dari berbagai paham,
meskipun diakui, bahwa terbentuknya dasar Negara memang menghadapi pengaruh
bermacam-macam ideologi pada masa itu.

Pancasila sebagai dasar Negara pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1
juni 1945 di hadapan sidang BPUPKI. Menurut beliau istilah Pancasila tersebut diperoleh
dari bisikan sahabatnya yang merupakan ahli bahasa. Tetapi sebetulnya istilah ‘Pancasila’
ada sejak zaman majapahit abad (ke-14) yakni ditemukan dalam buku ‘Sutasoma’ karya
Mpu Tatular. Istilah Pancasila diartikan sebagai perintah kesusilaan yang jumlahnya lima
(Pancasila karma) dan berisi lima larangan untuk : (1). Melakukan kekerasan, (2) Mencuri,
(3) berjiwa dengki, (4) berbohong’ (5) mabuk akibat minuman keras.

Pancasila sebagai dasar Negara memuat lima prinsip dasar untuk menjadi landasan moral
etik dan bertingkah laku dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia. Rumusan
Pancasila pada dasarnya tersusun secara sistematis dan logic adalah lahir dari pemikiran
mendalam yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri.

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


24
A. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

a. Pengertian Filsafat

Secara etimologi, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu


philosophie,philo/philos/philein yang artinya cinta/pecinta/mencintai dan Sophia, yang
berarti kebijakan/wisdom/kearifan/hikmah/hakikat/ kebenaran. Jadi filsafat artinya cinta
akan kebijakan atau hakikat kebenaran. Berfilsafat, berarti berfikir sedalam-dalamnya
(merenung) terhadap sesuatu secara metodik, sistematik, menyeluruh, dan universal untuk
mencari hakikat sesuatu. Menurut D. Runes, filsafat berarti ilmu yang paling umum yang
mengandung usaha mencari kebijakan dan cinta akan kebijakan. (BP-7,1993;8).
Sebelum seseorang bersikap, bertingkah laku atau berbuat, terlebih dahulu ia akan
berfikir tentang sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang mana sebaiknya di lakukan. Hasil
pemikirannya merupakan suatu keputusan, dan putusan ini disebut nilai. Nilai adalah sifat,
keadaan atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir
maupun batin. Setiap orang di dalam kehidupannya, sadar atau tidak sadar, tentu memiliki
filsafat hidup atau pandangan hidup, yakni kristalisasi nilai-nilai yang diyakini
kebenarannya, ketepatan, dan manfaatnya. Hal itulah yang kemudian menimbulkan tekad
untuk mewujudkan dalam bentuk sikap, tingkah laku dan perbuatan. Nilai-nilai sebagai hasil
pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang kehidupan yang dianggap paling baik bagi
bangsa Indonesia adalah Pancasila, baik sebagai filsafat maupun sebagai pandangan hidup.

Filsafat merupakan kegiatan pemikiran yang tinggi dan murni (tidak terikat langsung
dengan suatu objek), yang mendalam, dan daya pikir subjek manusia dalam memahami
segala sesuatu dalam mencari kebenaran. Ajaran filsafat merupakan hasil pemikiran yang
sedalam-dalamnya tentang kesemestaan, secara, mendasar (fundamental dan hakiki).
Filsafat sebagai hasil pemikiran pemikir (filosof), merupakan suatu ajaran atau sistem nilai,
baik berwujud pandangan hidup (filasafat hidup) maupun sebagai ideologi yang dianut suatu
masyarakat atau bangsa dan negara.

b. Sistem Filsafat
Pemikiran filsafat berasal dari berbagai tokoh yang menjadikan manusia sebagai subjek.
Perbedaan latar belakang tata nilai dan alam kehidupan, cita-cita dan keyakinan yang
mendasari tokoh filsafat itu melahirkan perbedaan-perbedaan mendasar antar ajaran filsafat.
Meskipun demikian, antar ajaran tokoh-tokoh filsafat mempunyai persamaan, dapat
digolongkan dalam aliran berdasarkan watak dan inti ajarannya. Jadi, aliran filsafat
terbentuk atas beberapa ajaran filsafat dari berbagai tokoh dan dari berbagai zaman.
Tegasnya, perbedaan aliran bukan bukan ditentukan oleh tempat dan waktu lahirnya
filsafat, melainkan oleh watak isi dan nialai ajarannya.

Suatu ajaran filsafat yang bulat mengajarkan tentang berbagai segi kehidupan yang
mendasar. Suatu sistem filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan hakikat realitas ,
filsafat hidup, dan tata nilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


25
logika. Sebaliknya, filsafat yang megajarkan hanya sebagian kehidupan (sektoral,
frakmentaris) tak dapat disebut sistem filsafat, melainkan hanya ajaran filosofis seorang ahli
filsafat.

Suatu sistem filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan hakiakt realita, filsafat
hidup dan tata nilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan logika.

c. Aliran-aliran Filsafat
1. Aliran Materialisme. Aliran ini mengajarkan bahwa hakikat realitas kesemestaan
termasuk mahluk hidup, manusia ialh materi. Semua realitas itu ditentukan oleh
materi (misalnya benda ekonomi, makanan) dan terikat pada hukum alam, yaitu
hukum sebab akibat (Hukum kausalitas) yang bersifat objektif.
2. Aliran Idealisme/Spritualisme. Aliran ini mengajarkan bahwa ide atau spirit
manusia menentukan hidup dan pengertian manusia. Subjek manusia sadar atas
realitas dirinya dan kesemestaan, karena ada akal budi dan kesadaran rohani.
Manusia ang tak sadar atau mati sama sekali tidak menyadari dirinya apalagi realitas
semata. Jadi hakiakat diri dan kenyataan ialah akal budi (ide dan spirit).
3. Aliran Realisme. Aliran ini menggambarkan bahwa kedua aliaran diatas
materialisme dan idealisme yang bertentangan itu, tidak sesuai dengan kenyataan
(tidak realitas). Sesungguhnya realitas kesemestaan, terutama kehidupan bukanlah
benda (materi) semata-mata. Kehidupan, seperti tampak pada tumbuh-tumbuhan,
hewan dan manusia, mereka hidup berkembang biak, kemudian tua dan akhirnya
mati. Realitas itu adalah paduan benda (materi dan jasmaniah) dengan yang non
materi (spiritual, jiwa dan rohaniah). Khusus pada manusia, tampak dalam gejala
daya pikir, cipta dan budi. Jadi realisme merupakan sinetsis antara jasmaniah dan
rohaniah, materi dan non materi.

d. Nilai nilai Pancasila Berwujud dan Bersifat Filsafat


Pendekatan filsafat Pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalam tentang
Pancasila. Uintuk mendapat pengertian yang mendalam, kita harus mengetahui sila-sila
Pancasila tersebut. Dari setiap sila-sila kita sari pula intinya. Setelah kita megetahui
hakikat dari inti tersebut diatas, maka selanjutnya kita cari hakikt dan pokok-pokok
yang terkandung didalamnya, yaitu sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila itu dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur siakp dan tingkah
laku manusia Indonesia, dalam hubungannya dengan Tuhan, masyarakat, dan alam
semesta.
2. Pancasila sebagai dasar negara, ini berarti bahwa niali-nilai yang terkandung dalam
Pancasila itu dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur tata kehidupan
bernegara, seperti yang diatur oleh UUD 1945.
3. Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 yang
merupakan uraian terinci dari proklamasi 17 Agustus 1945 yang dijiwai Pancasila.
4. Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu
kebulatan yang utuh.
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
26
5. Jiwa Pancasila yang abstrak setelah tercetus menjadi proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945, tercermin dalam pokok-pokok ang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945.
6. Berdasarkan penjelasan otentik UUD 1945, undang-undang dasar menciptakan
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 pada pasal-
pasalnya. Hal ini berarti pasal-pasal dalam batang tubuh UUD 1945 menjelmakan
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai
perwujudan dari jiwa Pancasila.
Secara filosofis dalam kehidupan bangsa Indonesia diakui bahwa nilai Pancasila adalah
pandangan hidup. Dengan demikian Pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah
laku dan berbuat dalam segala bidang kehidupan, meliputi bidang ekonomi, politik, sosial
budaya, dan pertahanan dan keamanan. Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan
nilai dan pandangan dasar dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya sumber
kesemestaan yakni Tuhan Yang Maha Esa.

Dasar normatif yang dapat kita sebut filsafat Negara diperlukan sebagai kerangka
untuk menyelenggarakan Negara. Falsafah Negara merupakan norma yang paling
mendasar untuk mencek apakah kebijakan legislatif dan eksekutif sesuai dengan
persetujuan dasar masyarakat.

2. Pengertian Pancasila Sebagai Filsafat


Filsafat Pancasila dapat didefenisikan secara ringkas yaitu “sebagai refleksi kritis dan
rasional tentang Pancasila sebagai dasar Negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan
tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh”.
Pembahasan filsafat dapat juga dilakukan secara deduktif yakni dengan mencari hakikat
Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistemastis menjadi keutuhan
pandangan yang komprehensif. Sedangkan secara induktif yakni dengan mengamati gejala-
gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang
hakiki dari gejala-gejala itu. Dengan demikian menyajikan sebagai bahan-bahan yang sangat
penting bagi penjabaran ideologi Pancasila. Ideologi Pancasilaadalah keseluruhan prinsip
normatif yang berlaku bagi Negara Republik Indonesia dan bangsa Indonesia secara
keseluruhan, namun filsafat Pancasila akan mengungkapkan konsep-konsep
kebenaran yang bukan saja di tunjukkan pada bangsa Indonesia, melainkan bagi
manusia pada umumnya.

Sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila memenuhi 5 persyaratan bagi suatu sistem yaitu:

a. Adanya kesatuan dari kelima unsur silanya yang satu sama lain tidak dipisah-pisahkan.
b. Adanya keteraturan dari sila-silanya, yakni berinteraksi secara hierakhis dan koheren,
serta konsisten, tak ada satupun di antara kelima silanya itu saling bertentangan; masing-
masing sila berada dalam suatu urutan yang berjenjang-tingkat secara berurut dan runtut,
sila yang mengandung nilai-nilai yang lebih esensial menempati urutan di depan sila-sila
lainnya.

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


27
c. Adanya keterkaitan dan saling hubungan antara sila yang satu dengan sila-sila yang
lainnya.
d. Adanya kerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain guna merealisasikan tujuan
negara.
e. Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai, dan untuk mewujudkannya diperlukan
adanya pemerintahan yang stabil dalam satu wadah negara yang mempunyai dasar
filsafat negara Pancasila.

a. Aspek Ontologi

Ontologi menurut Runes ialah teori tentang ada keberadaan atau eksistensi. Menurut
Aristoteles, sebagai filsafat pertama, ontologi adalah ilmu yang menyelidiki hakikat susuatu
dan disamakan artinya dengan metafisika.

Pada awal pemikiran manusia, mereka berusaha mengerti hakikat sesuatu yang ada
disekitarnya, alam dan kehidupan. Apakah realitas yang tampak ini sesuatu realitas sebagai
wujudnya, yakni benda (materi)? Apakah ada suatu rahasia dibalik realitas itu, sebagai mana
yang tampak pada mahluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia? Apakah
sesungguhnya alam semesta, bintang-bintang, matahari dan bulan yang beredar menjadikan
siang dan malam dan bergerak (beredar) terus menerus? i\tu semua adalah contoh-contoh
masalah yang pada awal pemikiran manusia.

Bidang Ontologi ini meliputi penyelidikan tentang makna keberadaan (ada, eksistensi)
manusia, benda, ada alam semesta (kosmologi), juga ada mutlak yang tidak terbatas sebagai
maha sumber ada semesta. Artinya Ontologi menjangkau adanya Tuhan dan alam gaib,
seperti rohani dan kehidupan sesudah kematian. (alam dibalik dunia, alam semesta).

Jadi ontologi adalah bidang yang menyelidiki makna ada yang ada (eksistensi dan
keberadaan), sumber ada, jenis ada, dan hakikat ada, termasuk ada dalam, manusia,
metafisika, dan kesemestaan atau kosmologi.

b. Aspek Epistomologi
Epistemologi menurut Runes adalah bidang atau cabang filsafat yang menyelidiki asal,
syarat, susunan, metode, dan validasi ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia, sebagai hasil
pengalaman dan pemikiran, membentuk budaya. Bagaimana proses terjadinya pengetahuan
sampai membentuk kebudayaan, sebagai wujud keutamaan (superioritas) manusia, ingin
disadari lebih dalam. Bagaimana manusia mengetahuai bahwa ia mengetahui bahwa ia tahu,
atau bagaimana manusia mengetahui bahwa sesuatu ilmu pengetahuan, hal ini menjadi
penyelidikan epistemologi.

Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan,


batas dan validasi ilmu pengetahuan. Jadi epistemologi dapat disebutilmu tentang ilmu atau

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


28
teori terjadinya ilmu atau science of science atau wissenchaftslehre. Yang termasuk cabang
epistemologi adalah matematiak, logika, gramatika, dan sistematika. (Lab. Pancasila IKIP
Malang, 1990:18-19).

Jadi bidang epistomologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki makna dan nilai ilmu
pengetahuan, sumbernya, syarat-syarat dan proses terjadinya ilmu, termasuk semantic,
logika dan teori ilmu.

c. Aspek Aksiologi
Aksiologi menurut Runes berasal dari istilah Yunani, axios yang berarti niali, manfaat,
pikran atau ilmu/teori. Dalam pengertian yang modern disamakan dengan teori nilai, yakni
sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik, bidang yang menyelidiki hakikat nilai,
criteria, dan kedudukan metafisika suatu nilai.
Menurut Prof. Brameld, aksiologi dapat disimpulkan sebagai suatu cabang filsafat yang
menyelidiki:

a. Tingkah laku moral, yang berwujud etika.


b. Ekspresi etika yang berwujud estetika atau seni keindahan, dan
c. Sosio politik, yang berwujud ideologi.
Bidang aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis
dan tingkatan nilai dan hakiakt nilai. Sebagaimana yang dihayati manusia, kehidupan
manusia selalu berada dan dipengaruhi nilai, seperti nilai alamiah dan jasmaniah (tanah
subur, udara bersih, air bersih, cahay dan panas matahari, tumbuh-tumbuhan dan hewan)
demi kehidupan. Demikian pula nilai psikologis, seperti berpikir, rasa, karsa, cinta, estetika,
etika, logika dan cita-cita. Bahkan ada pula nilai ketuhanan dan agama.

Kehidupan manusia sebagai mahluk subjek budaya, pencipta dan penegak nilai berarti
manusia secara sadar mencari, memilih, dan melaksanakan (menikmati) nilai. Jadi nilai
merupakan fungsi rohani dan jasmani manusia. Artinya nilai di dalam kiepribadian manusia
. bahkan nilai di dalam kepribadian, seperti pandangan hidup, keakinan (agama), dan
bagaimana manusia mengamalkannya (sama dengan moral) merupakan kualitas
kepribadian. Martabat manusia di tentukan oelh keakinannya dan amal kebijakannya.
(1990:19-20).

Dengan demikian, aksiologi merupakan bidang yang menyelidiki makna nilai, sumber
nilai, jelas nilai, tingkatan nilai, dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika ketuhanan dan
agama.

3. Karakteristik Sistem Filsafat Pancasila


Sebagai filsafat, Pancasila memiliki karakteristik sistem filsafat tersendiri yang
berbeda dengan filsafat lainnya, yaitu antara lain :

a. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


29
totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila
lainnya terpisah-pisah, maka itu bukan Pancasila.
b. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan
sebagai berikut :

Dalam susunan yang lain dapat juga digambarkan sebagai berikut :

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

2 1 3 4 5

3 2 1 4 5

3 2 1 5

Atau dapat digambarkan sebagai berikut :

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


30
Ketiga gambar di atas menunjukkan bahwa :

1) Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2, 3, 4, 5


2) Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4, 5
3) Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5
4) Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, 3 dan mendasari dan menjiwai sila 5
5) Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, 3, 4

c. Pancasila sebagai suatu substansi, artinya unsur asli/permanen/primer Pancasila sebagai


suatu yang ada mandiri, yang unsur-unsurnya berasal dari dirinya sendiri.
d. Pancasila sebagai suatu realita, artinya ada dalam diri manusia Indonesia dan
masyarakatnya, sebagai suatu kenyataan hidup bangsa, yang tumbuh, hidup dan
berkembang dalam kehidupan sehari-hari.

4. Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila

Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal
ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia
sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila
yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal)
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan
merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi :

1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima


2. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
5. Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya.

5. Hakikat Nilai-nilai Pancasila

Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal
yang penting dalam hidupnya. Nilai dapat berada di dua kawasan : kognitif dan afektif. Nilai
adalah ide, bisa dikatakan konsep dan bisa dikatakan abstraksi (Sidney Simon, 1986). Nilai
merupakan hal yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi dasar dan
prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan kata hati
(potensi). Langkah-langkah awal dari “nilai” adalah seperti halnya ide manusia yang
merupakan potensi pokok human being. Nilai tidaklah tampak dalam dunia pengalaman. Dia
nyata dalam jiwa manusia. Dalam ungkapan lain ditegaskan oleh Sidney B. Simon (1986)

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


31
bahwa sesungguhnya yang dimaksud dengan nilai adalah jawaban yang jujur tapi benar dari
pertanyaan “what you are really, really, really, want.”
Studi tentang nilai termasuk dalam ruang lingkup estetika dan etika. Estetika cenderung
kepada studi dan justifikasi yang menyangkut tentang manusia memikirkan keindahan, atau
apa yang mereka senangi. Misalnya mempersoalkan atau menceritakan si rambut panjang,
pria pemakai anting-anting, nyanyian-nyanyian bising dan bentuk-bentuk seni lain.
Sedangkan etika cenderung kepada studi dan justifikasi tentang aturan atau bagaimana
manusia berperilaku. Ungkapan etika sering timbul dari pertanyaan-pertanyaan yang
mempertentangkan antara benar salah, baik-buruk. Pada dasarnya studi tentang etika
merupakan pelajaran tentang moral yang secara langsung merupakan pemahaman tentang
apa itu benar dan salah.
Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk memegang dan
menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Konsensus bahwa
Pancasila sebagai anutan untuk pengembangan nilai dan moral bangsa ini secara ilmiah
filosofis merupakan pemufakatan yang normatif. Secara epistemologikal bangsa Indonesia
punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu
hasil sublimasi dan kritalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya
bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya
untuk mensinkronkan dasar filosofia-ideologi menjadi wujud jati diri bangsa yang nyata dan
konsekuen secara aksiologikal bangsa dan negara Indonesia berkehendak untuk mengerti,
menghayati, membudayakan dan melaksanakan Pancasila. Upaya ini dikembangkan melalui
jalur keluarga, masyarakat dan sekolah.

6. Nilai-nilai Pancasila menjadi Dasar dan Arah Keseimbangan antara Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia.

Pandangan mengenai hubungan antara manusia dan masyarakat merupakan falsafah


kehidupan masyarakat yang meberi corak dan warna bagi kehidupan masyarakat. Ada
beberapa pandangan pokok mengenai hubungan manusia dalam masyarakatnya, ada ang
memberi arti yang sangat kuat kepada manusia sebagai pribadi. Pandangan ini memberi
bobot yang berlebihan. Dalam kehidupan manusia terjadi persaingan bebas yang tidak
jarang terjadi penindasan terhadap kaum yang lemah akhirnya membawa kecenderungan
hanya yang kuat sajalah yang dapat hidup. Masyarakat yang demikian menimbulkan
kepincangan, karena tidak sesuai dengan nilai-nilaikemanusiaan yang adil dan beradab serta
asas keadilan sicial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Selain dari pandang diatas, ada lagi pandangan lain mengenai hubungan manusia dengan
masyarakat yang memberi bobot yang berlebihan terhadap masyarakat, sehingga kedudukan
manusia kehilangan kepribadiannya. Masyarakatlah yang dianggap segala-galanya, sehingga
pribadi-pribadi dianggap seolah-olah sebuah mesin raksasa masyarakat. Dalam masyarakat
yang demikian, terasa adanya tekanan bathin sehingga kebahagiaan yang utuh tidak
terpenuhi.

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


32
Berdsasarkan kedua pandangan diatas, bagaimanakah menurut Pancasila arti dan
hubungan antara manusia dengan masyarakat. Pancasila tidak memilih salah satu dari
pandangan tadi dan juga tidak menggabungkannya. Individualisme dan liberalisme maupun
komunisme dalam segala bentuknya tidak sesuai dengan Pancasila

Pancasila memandang bahwa kebahagiaan manusia akan tercapai, jika dikembangkan


hubungan yang serasi antara manusia dengan masyarakat serta hubungan manusia dengan
Tuhan Yang Maha Kuasa.

Apabila memahami nilai-nilai dari sila-sila Pancasila akan terkandung beberapa


hubungan manusia ang melahirkan keseimbangan antara hak dan kewajiban antara
hubungan tersebut, yaitu sebagai berikut:

a. Hubungan Vertikal
Hubungan vertikal adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagai
penjelamaan dari nilai-nilai Ketuhanan Yang maha Esa. Dalam hubungan ini manusia
memiliki kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan perintah Tuhan dan menghentikan
segala larangan-Nya. Sedangkan hak yang diterima oleh manusia adalah rahmat yang
tidak terhingga yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan pembalasan amal baik
diakhirat.

b. Hubungan Horizontal
Hubungan horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya, baik dalam
fungsinya sebagai warga masyarakat, warga bangsa, dan warga negara. Hubungan
tersebut melahirkan hak dan kewajiban yang seimbang, seperti pajak yang dibayar
kepada Negara sebagai suatu kewajiban warga negara, sedangkan hak yang diterima
Warga negara adalah pembangunan infrastruktur (jalan raya, pengairan, dan lain-lain).
Sebagai kewajiban Negara terhadap rakyatnya.

c. Hubungan Alamiah
Hubungan alamiah adalah hubungan manusia dengan alam sekitar yang meliputi hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala kekayaannya. Seluruh alam dengan segala
isinya adalah untuk kebutuhan manusia, namun manusia berkewajiban melestarikan
alam dan kekayaannya, karena alam mengalami penyusutan yang nilai-nilainya makin
lama semakin berkurang, sedangkan manusia yang membutuhkannya makin lama
semakin bertambah. Oleh sebab itu, memelihara kelestarian alam merupakan kewajiban

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


33
manusia sedangkan hak yang diterima oleh manusia dari alam udah tak terhingga
banyaknya.

Dengan demikian hubungan manusia dengan alam memiliki keseimbangan antara hak
dan kewajiban sebagaimana hubungan manusia dengan masyarakat dan Tuhan Yang
Maha Kuasa .

Pancasila adalah suatu padangan hidup atau ideologi yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, antrar manusia, manusia dengan masyarakat atau bangsanya dan manusia
dan alam lingkungan. Alasan yang prinsipil Pancasila sebagai pandangan hidup dengan
fungsinya tersebut diatas adalah sebagai berikut:

1. Mengakui adanya kekuatan gaib yang ada diluar diri manusia menjadi pencipta
serta mengatur penguasa alam semesta.
2. Keseimbangan dalam hubungan, keserasian-keserasian,dan untuk
menciptakannya perluh pengendalian diri.
3. Dalam mengatur hubungan, peranan dan kedudukan bangsa sangat penting.
Persatuan dan kesatuan sebagai bangsa merupakan nilai sentral.
4. Kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan, serta musyawarah, untuk mufakat
untuk dijadikan sendi kehidupan bersama:
5. Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bersama.

Isi filsafat Pancasila sebagai suatu pemikiran filsafat tentang Negara bahwa pancasila
memberikan jawaban yang mendasar dan menyeluruh filsafat Negara yang terpusat pada
lima masalah keadilan.

1. Masalah pertama:Apa Negara itu? Masalah ini dijawab dengan prinsip


kebangsaan Indonesia.
2. Masalah kedua : bagaimana hubungan antar bangsa/ antar Negara? Masalah ini
dijawab dengan prinsip kemanusiaan.
3. Masalah ketiga : siapakah sumber dan pemegang kekuasaan Negara? Masalah ini
dijawab dengan prinsip demokrasi.
4. Masalah keempat : apa tujuan negar?masalah ini dijawab dengan prinsip Negara
kesejahteraan.
5. Masalah kelima : bagaimana hubungan antar agama dengan Negara? Masalah
ini dijawab dengan prinsip ketuhanan yang maha esa.

7. Filsafat Pancasila Dalam Konteks Pendidikan Tinggi

Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada
hakekatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan
menyeluruh. Untuk itu sila-sila Pancasila merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat bulat dan
utuh, hierarkhis dan sistematis. Dalam pengertian inilah maka sila-sila Pancasila merupakan

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


34
suatu sistem filsafat. Konsekuensinya kelima sila bukan terpisah-pisah dan memiliki makna
sendiri-sendiri, melainkan memiliki esensi serta makna yang utuh.

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia mengandung makna
bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus
berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari pandangan bahwa negara adalah merupakan
suatu persekutuan hidup manusia atau organisasi kemasyarakatan, yang merupakan
masyarakat hukum (legal society).

Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat bahwa manusia
sebagai warga negara sebagai persekutuan hidup adalah berkedudukan kodrat manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila pertama). Negara yang merupakan
persekutuan hidup manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, pada hakikatnya
bertujuan untuik mewujudkan harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang berbudaya
atau mahluk yang beradab (hakikat sila kedua). Untuk mewujudkan suatu negara sebagai
suatu organisasi hidup manusia harus membentuk suatu ikatan sebagai suatu bangsa
(hakikat sila ketiga). Terwujudnya persatuan dan kesatuan akan melahirkan rakyat sebagai
suatu bangsa yang hidup dalam suatu wilayah negara tertentu. Konsekuensinya dalam hidup
kenegaraan itu haruslah mendasarkan pada nilai bahwa rakyat merupakan asal mula
kekuasaan negara. Maka negara harus bersifat demokratis, hak serta kekuasaan rakyat harus
dijamin, baik sebagai individu maupun secara bersama (hakikat sila keempat). Untuk
mewujudkan tujuan negara sebagai tujuan bersama, maka dalam hidup kenegaraan harus
mewujjudkan jaminan perlindungan bagi seluruh warga, sehingga untuk mewujudkan tujuan
seluruh warganya harus dijamin berdasarkan suatu prinsip keadilan yang timbul dalam
kehidupan bersama/kehidupan (hakikat sila kelima).

Soal Latihan Uji Kompetensi / Diskusi


1. jelaskan pengertian Pancasila sebagai sistem Filsafat ?
2. sebut dan jelaskan 3 aliran filsafat ?
3. jelaskan perbedaan antaar ideologi dengan pandangan hidup?
4. jelaskan type-type ideologi ?
5. mengapa Ideologi nasional Pancasila dikatakan sebagai ideolog terbuka ?
6. setujukah anda dari pernyataan bahwa ideologi Pancasila adalah tidak baik apabila
dibandingkan dengan ideologi liberal dan komunis? Diskusikan dengan teman anda

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


35
BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

Kompetensi Dasar:mahasiswa memahami dan memaknai Konsep-konsep dasar (Etika,


Moral, Norma dan Nilai), Etika Politik, Pancasila sebagai Sumber Etika, Etika
Kehidupan Berbangsa, Pemberdayaan Etika Pancasila dalam Konteks Kehidupan.

Tujuan Pembahasan: mahasiswa dapat memahami dan menerapkan nilai – nilai etika
yang terkandungdalam Pancasiladalam kehidupan,bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, MenjelaskandanmenyebutkanPancasilasebagaietikapolitikdannilai–nilai
etika yang terkandung di dalamnya, Menerapkan etikadalamdalam kehidupan
kekaryaan, kemasyarakatan, kenegaraan, dan memberikan evaluasi kritis terhadap
penertapan etika.

A.Konsep-KonsepDasar
Sebelum membahas pengertian etika politik terlebih dulu harus dipahami arti konsep-
konsep dasar yang erat kaitannya seperti etika, moral, norma dan nilai sebagai berikut :
1. Etika
Secara etimologi “etika” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang
berartiwatak,adatataupunkesusilaan.Jadietikapadadasarnyadapat diartikan sebagai suatu
kesediaan jiwa seseorang untuk senantiasa patuh kepada seperangkataturan-
aturankesusilaan(KencanaSyafiie,1993).Dalam konteks
filsafat,etikamembahastentangtingkah lakumanusiadipandangdarisegibaik dan buruk. Etika
lebih banyak bersangkutdenganprinsip-prinsipdasar pembenarandalam
hubungandengantingkahlakumanusia(Kattsoff,1986). Selanjutnya etika dapat dibagi atas
etika umum dan etika khusus.
Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan
manusia. Sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya
dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Etika khusus terbagi
menjadietikaindividual,yaitumembahas kewajibanmanusiaterhadapdidiri sendiri dan etika
sosial membahasi kewaiban manusia terhadap manusia lain dalam
hidupbermasyarakat(Magnis-Suseno,1987).Padadasarnyaetika membicarakan hal-hal yang
berkaitan dengan nilai-nilai seperti nilai baik dan buruk, nilaisusila atau tidak susila, nilai
kesopanan, kerendahan hati dan sebagainya.

a. Sumber kebaikan dan keburukan


Sumber kebaikan dan keburukan adalah kemauan bebas untuk memilih. Teori
kemauan bebas, yaitu: determinisme dan indeterminisme

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


36
1) Determinisme; Manusia sejak semula sudah ditetapkan/direncanakan”
Determinismematerialistis yakni Manusia serba materiHukumalam”
a) DarwinismeManusia hasil perkembangan alamiah.
“Strunggleforlife,survivalof thefittest”=perjuanganhidup, siapa yang kuat
dialah yang hidup terus menerus
b) La Mettic (Mesin), fourbach (atheisme); Determinisme– Religius“Kekuasaan
Tuhan menjadi prinsip penetapan tingkah laku manusia”
2) Indeterminisme; Manusia mempunyai kebebasan untuk berbuat dan memilih,
Tanpakemauanbebasmanusiatidakmungkinmengetahuimoralyang baik
b. Kriteria tentang baik dan buruk
1) Hedonisme (kenikmatan / kemewahan)
2) Utilisme (kemanfaatan)
3) Vitalisme (kekuatan hidup/kekuasaan,dinamika hidup)
4) Sosialisme(pandangan masyarakat)
5) Religiusme(sesuai dengan kehendak Tuhan)
6) Homarisme(kodrat manusia/human-nature)

Religiusme (Islam) memiliki5 kategori;


Baik:Baiksekali=wajib;Baik=sunnat,Netral=mubah;buruk= makruh, buruk sekali = haram
Humanismeyakni tindakanyangbaikadalahtindakanyangsesuaidengan derajat manusia, tidak
mengurangi/menentang kemanusiaan
1) Kebaikan berdasarkan kodratnya (kebaikan kodrati)
2) Kebaikan yang mengatasi kodrat (kebaikan adi kodrati/kebaikan wahyu Tuhan)
3) Akal budi (penerang baik buruknya tindakan)
4) Hati nurani (petunjuk, hakim, penghukum)

c. Lingkup Etika
1) Normatif Etik yakni melalui penelaahan dan penyaringan ukuran- ukuran
normatif seseorang berperilaku sesuai dengan normayang telah disepakati baik
lisan maupun tulisan
2) Deskriptif Etik adalah sadar akan kebaikan etika tapi tidak merasa perlu
mentaatinya secara keseluruhan
3) Practical Etik yakni sadar memperlakukan etika sesuai status dan kemampuannya
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
37
d. Norma Dasar Etika (metaethics)
1) Norma ke-Tuhanan (Hablumminallah)
Manusia berperilaku etika yakni melaksanakan perintah/menjauhi larangan
Tuhan
2) Norma kemanusiaan (Hablumminannas)
Perilaku Etika yakni berakibat baik pada kehidupan bersama

e. Prinsip-Prinsip Etika
Ideyang menjadi landasan prinsipetika :
1)Prinsip keindahan (beauty), contoh hidup bahagia, penampilan yang serasi
2)Prinsip persamaan (Equality), contoh persamaan derajat, non diskriminatif,
3)Prinsip Kebaikan (Good), contoh objektiitas, saling menghormati, sadar hukum
4)Prinsip Keadilan (justice), persamaan didepan hukum, kejujuran
5)Prinsip Kebebasan (liberty)keleluasaan untuk bertindak /tidak bertindak
berdasarkan pilihan yangtersedia
6) Prinsip kebenaran (truth), Kebenaran dalampemikiran (truth in the mind)
Kebenaran dalamkenyataan (truth inthe reality)
2. Moral
Moralmerupakanpatokan-patokan,kumpulanperaturanlisanmaupun
tertulistentangbagaimanamanusiaharushidupdanbertindak agarmnejadi manusia yang lebih
baik. Moral dengan etika hubungannya sangat erat, sebab etika suatu pemikiran kritis dan
mendasar tetang ajaran-ajaran dan pandangan moraldan etikamerupakan ilmu
pengetahuanyangmembahasprinsip-prinsip moralitas(Devos,1987).Etikamerupakan
tingkahlaku yang bersifatumum universalberwujudteoridanbermuara
kemoral,sedangkanmoralbersifat tindakanlokal,berwujudpraktekdanberupahasilbuahdari
etika.Dalametika seseorang dapat memahamidan mengerti bahwa mengapa dan atas dasar
apa manusia harus hidup menurut norma-norma tertentu,inilahkelebihanetika dibandingkan
dengan moral. Kekurangan etika adalah tidak berwenang menentukan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukanseseorang, sebab wewenang ini ada pada ajaran moral.
3. Norma

Norma adalah aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat warga


masyarakat atau kelompok tertentu dan menjadi panduan, tatanan, padanandan pengendali
sikap dan tingkah laku manusia. Agar manusia
mempunyaiharga,moralmengandungintegritas dan martabat pribadi manusia.
Sedangkanderajatkepribadiansangatditentukanolehmoralitas yang dimilikinya,
makamaknamoralyangterkandungdalam kepribadianseseorang tercermin dari sikap dan

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


38
tingkah lakunya. Oleh karena itu, norma sebagai penuntun, panduan atau pengendali sikap
dan tingkah laku manusia.
4. Nilai

Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek,
namun bukan objek itu sendiri.Nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia, yang kemudian nilai dijadikanlandasan,alasandanmotivasidalam
bersikapdanberperilakubaik disadari maupuin tidak disadari. Nilai merupakan harga untuk
manusia sebagai
pribadiyangutuh,misalnyakejujuran,kemanusiaan(KamusBhasaIndonesia,2000).
Nilaiakanlebihbermanfaatdalam menuntunsikapdantingkahlakumanusia, maka harus lebiih
di kongkritkan lagisecara objektif, sehingga mamudahkannya dalam menjabarkannyadalam
tingkahlaku,misalnyakepatuhandalam norma hukum, norma agama, norma adat istiadat dll

B.Etika Politik
Etikapolitikadalah filsafatmoraltentangdimensipolitikkehidupan manusia. Karena
itu, etika politikmempertanyakannya tanggungjawab dan kewajiban manusia sebagai
manusia dan sebagai warga negara terhadap negara, hukum dan sebagainya (lihat magnis-
suseno: 1986). Selanjutnya dijelaskan bahwa “Dimensi Politis Manusia” adalah dimensi
masyarakat sebagai keseluruhan.Jadiyangmenjadicirikhas suatu
pendekatanyangdisebut“Politis” adalahpendekatanitutrejadidalam
kerangkaacuanyangberorientasipada masyarakat secara keseluruhan.
Dimensipolitisitusendirimemilikiduasegifundamentalyangsaling melengkapi,
sesuaikemampuan fundamental manusiayaitu pengertian dan
kehendakuntukbertindak.Strukturganda ini,“tahu”dan“mau”dapatdiamati dalamsemua
bidang kehidupan manusia. kehendakuntukbertindak.Strukturganda
ini,“tahu”dan“mau”dapatdiamati dalamsemua bidang kehidupan manusia.
Sesuai kemampuan ganda manusia, makaada dua cara menata
masyarakatyaitupenataanmasyarakatyangnormatifdanefektif(Magnis-Suseno: 1986).
Lembaga penataan normatif masyarakat adalah hukum. Hukumlah yang
memberitahukankepada semua anggota masyarakatbagaimanamerekaharus
bertindak.Hukum terdiridarinorma-normabagiperilakuyangbenardansalah dalam
masyarakat.Tetapihukumhanyabersifatnormatifdantidakefektif. Artinya, hukum sendiri
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
39
tidak bisa menjamin agar anggota masyarakat patuh kepadanorma-
normanya.Sedangkanpenataanyangefektif dalam menentukan perilaku masyarakat hanyalah
lembaga yang mempunyai kekuasaan untuk
memaksakankehendaknya.LembagaituadalahNegara.Karenaituhukum dan kekuasaan
Negara menjadibahasan utama etikapolitik.Tetapiperludi pahami bahwa baik “hukum”
maupun “Negara” memerlukan legitimasi.
Inti permasalahanetika politikadalahmasalah Legitimasi etis
kekuasaanyangdapatdirumuskandalam pertanyaan:atashakmoralapa seseorang atau
sekelompok orang memegang dan mempergunakan kekuasaan
yangmerekamiliki?betapapunbesarnya kekuasaan,selaludituntut pertanggung jawaban.
Karena itu, etika politikmenuntutagarkekuasaan dilaksanakansesuaidenganhukum
yangberlaku(Legalitas),disahkansecara demokratis(LegitimasiDemokratis)
dantidakbertentangandenganprinsip- prinsipdasarmoral(LegitimasiMoral).Ketiga
tuntutanitudapatdisebut Legitimasinormatifatauetis (Magnis-
suseno:1987).Selanjutnyadijelaskan kriteria-kriteria legitimasi yaitu legitimasi sosiologis,
legalitas, dan legitimasi etis sebagai berikut :
1. Legitimasi Sosiologis
Paham sosiologistentanglegitimasi.Mempertanyakanmotivasi- motivasiapakahyang
nyata-nyatamembuatmasyarakatmaumenerima kekuasaan atau wewenag seseorang,
sekelompok orang atau penguasa. Magnis-Suseno
menyebutkanmotivasipenerimaankekuasaansebagaimana dirumuskan oleh Max Weber
yaitu : (1) “Legitimasi Tradisional”yakni keyakinandalam
suatumasyarakattradisonal,bahwapihakyangmenurut tradisilamamemegangpemerintahan
memangberhakuntukmemerintah, misalnya golongan Bangsawan atau keluarga raja dan
memang patut untuk ditaati. (2)
“LegitimasiKharismatik”Berdasarkanperasaankagum,hormat, dan cinta masyarakat
terhadap seseorang pribadi yang sangat mengesankan sehingga masyarakat bersedia taat
kepadanya. (3) “Legitimasi rasional-Legal” Berdasarkankepercayaanpadatatananhukum
rasionalyangmelandasi kedudukan seseorang atau penguasa.
2. Legalitas;
Suatu tindakan adalah legal apabila dilakukan sesuai dengan hukum atau peraturan
yang berlaku. Jadi legalitas adalah kesesuaian dengan hukum yang
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
40
berlaku.Legalitasmenuntut agarkekuasaanataupunwewenang dilaksanakansesuaihukum
yangberlaku.Jadisuatutindakanadalahsah
apabilasesuai,tidaksahapabilatidaksesuaidenganhukum yangberlaku. Karena itu legalitas
merupakan salah satu kriteriakeabsahan suatu kekuasaan atau wewenang.
3. Legitimasi Etis;
Legitimasietismempersoalkan keabsahanwewenangataupun kekuasaan politik dari
segi norma-norma moral.Legitimasiinimunculdalam konteks bahwa setiap tindakan
pemerintah apakah Legislatif, Eksekutif maupun Yudikatifdipertanyakan dari segi norma-
normamoral. Pertanyaan yangtimbulmerupakanunsurpenting
untukmengarahkan“kekuasaan”dalam menggunakan kebijakan-kebijakanyang semakin
sesuai tuntutan kemanusian yang adil dan beradab.

C.PancasilaSebagiSumberEtika
Tatarannilaiyangterkandungdalam Pancasilasesuaidengansystemnilai dalam
kehidupanmanusia.Secarateoritisnilai-nilaipancasiladapatdirincimenurut jenjang dan
jenisnya.
1 .Menurut jenjangnya sebagai berikut:
a. Nilai Religius ;
Nilaiinimenempatinilaiyang tertinggidan melekat/dimilikiTuhanYang Maha Esa
yaitu nilai yang Maha Agung, Maha Suci, Absolud yang tercermin pada Sila
pertama pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
b. Nilai Spiritual ;
Nilaiinimelekatpadamanusia,yaitu budipekerti,perangai,kemanusiaan dan
kerohanian yang tercermin pada sila keduapancasila yaitu”Kemanusiaan yang
adil dan beradab”.

c. Nilai Vitalitas;
Nilai ini melekat pada semua makhluk hidup, yaitu mengenai daya hidup,
kekuatanhidupdanpertahananhidup semuamakhluk.Nilaiinitercermin
padasilaketigadankeempatdalam pancasilayaitu“PersatuanIndonesia” dan
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/ perwakilan”
d. Nilai Moral;

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


41
Nilai ini melekat pada prilaku hidup semua manusia, seperti asusila,
perangai,akhlak,budi pekerti,tata adab,sopan santun,yangtercermin pada sila
kedua Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang adil dan Beradab”.
e. Nilai Materil;
Nilai ini melekat pada semua benda-benda dunia. Yang wujudnya yaitu
jasmani,badani,lahiriah,dankongkrit. Yangtercermindalam silakelima pancasila
yakni “Keadilan sosialbagi seluruh rakyat Indonesia”.

2.Menurut jenisnya sebagai berikut:


a. NilaiIlahiah ialahnilaiyangdimilikiTuhanYangMahaEsa,yangmelekat
padamanusiayaituberwujudharapan, janji,keyakinan,kepercayaan, persaudaraan,
persahabatan.
b. Nilai Etis ialah nilai yang dimiliki dan melekat pada manusia, yaitu berwujud
keberanian, kesabaran, rendah hati, murah hati, suka menolong,
kesopanan,keramahan.
c. Nilai Estetis melekat pada semua makhluk duniawi, yaitu berupa keindahan,
seni, kesahduan, keelokan, keharmonisan.
d. Nilai Intelek yaitu melekat pada makhluk manusia, berwujud ilmiah, rasional,
logis, analisis, akaliah.
Selanjutnyasecarakonsepsionalnilai-nilaiyangterkandungdalam pancasila terdiri dari
nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis.

a. Nilai dasar;
Merupakan prinsip yang bersifat sangat Abstrak, umum-universal dan tidak
terikat oleh ruang dan waktu. Dengan kandungan kebenaran bagaikan Aksioma,
berkenaan dengan eksistensi, sesuai cita-cita, tujuan,tatanandasar dan cirikhasnya yang
pada dasarnya tidakberubah sepanjang zaman.
Nilai dasar Pancasila bersifat Abadi, Kekal, yang tidak dapat berubah,
wujudnyaialahsila-silapancasila:KetuhananYangMahaEsa,kemanusiaanyang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaandalam permusyawaratan/perwakilandankeadilansocialbagiseluruh
rakyatIndonesia.
Jugadapatditemukandalam4AlineapembukaanUUD1945danpokok- pokok
pikiran yaitu;
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
42
1. Dalampembukaan UUD 1945 :
a. Alinea 1= mencerminkan keyakinan kemerdekaan ialah hak segala bangsa,
perikemanusian dan perikeadilan. Konsekuensi logisnya adalah penghapusan
penjajahan diatas muka bumi.
b. Alinea2= menegaskancita-cita nasional/cita-citakemerdekaan,negarayang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil,dan makmur.ketegasan tersebut
mengandung makna falsafah yang mendasar (cita-cita Negara).
c. Alinea 3= memuat pernyataan kemerdekaan untuk mencapai kehidupan
kebangsaanyangbebas(eksistensi/cita-cita)memuatwatakaktif dari
masyarakat Indonesia yang menyatakan merdekaaan.
d. Alinea 4= memberiarahantentangtujuanNegara,susunanNegara,system
pemerintahan Negara, dan dasar Negara.Nilai-nilaidasarinimerupakanasas-
asas yang kita terimasebagai dalil dan bersifat mutlak.
2. Dalampokok-pokok pikiran yaitu:Persatuan, -Keadilan sosial,Kedaulatan rakyat,
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

b. Nilai Instrumental :
Berupa penjabaran nilai dasar, yaitu arahan kinerja untuk kurun waktu tertentu
dankondisitertentu.Sifatkontektual,harus disesuaikandengantuntutanjaman.Nilai
Instrumental berupa kebijakan, strategi, system, rencana, programdan proyek.
Pelaksanaan umum dari nilai dasar, biasanya dari wujud normasosial ataupun
normahukumyangselanjutnyaakanterkristalisasidalam lembaga-lembagayang
bersifatdinamik.Menjabarkannilaidasaryangumum kedalamwujudkongkrit, sehingga
dapat sesuai dengan perkembangan jaman, merupakan semacam tafsir politik
terhadap nilai dasar umumtersebut.
Nilaiinstrummentalterpengaruholeh waktu,keadaan,dantempat,sehingga sifat
dinamis, berubah, berkembang, dan inovatif. Kontekstualisasi nilai dasar harus
dijabarkansecarakreatifdandinamikkedalam nilaiinstrumentalpenjabarannilai dasar
terwujud ke dalam:
TAPMPR,PROPENAS UNDANG-UNDANG,DAN
PERATURANPELAKSANAAN.
c. Nilai Praksis
Nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan hidup sehari-hari, istilah
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
43
“Praksis”tidak seluruhnya sama maknanya dengan istilah “Praktek”. Praksis
harusselaluPasedOnValues,sedangkanPraktekbisabersifatValueFree,maka
secarahierarkhisberadadibawah nilaiinstrumentaldanmenjabarkannilai instrumental
tersebut secara taat asas (konsisten).
Merupakan interaksi antara nilai instrumentaldengansituasikongkritpada
tempat dan waktu tertentu.juga merupakan gelanggang pertarungan antara idealisme
denganrealitas,yangtidakdapatsepenuhnya kitakuasai,adakalanyajustrukondisi objektif
itu yang jauh lebih kuat dari nilai praksis berupa nilai yang sebenarnya kita
laksanakandalam kehidupankenyataan sehari-hari,contohnya=memelihara
persahabatan.
BerbagaiwujudpenerapanPancasiladalam kenyataansehari-hari,baikoleh
parapenyelenggaraNegaramaupunolehmasyarakat Indonesia sendiri, misalnya dalam
kerukunanhidupberagama,praksisnya:silahturahmiantarumatberagama,
melakukandialogantarumatberagama,toleransi dan saling menghormati.antar umat
beragama.
Aktualisasi Pancasila sebagai dasar etika tercermin dalamsila-silanya, yaitu:
Sila pertama: menghormati setiap orang atau warga negara atas berbagai
kebebasannya dalam menganut agama dan kepercayaannya masing-masing, serta
menjadikanajaran-ajaransebagaianutanuntukmenuntunataupunmengarahkanjalan
hidupnya.
Sila kedua:menghormatisetiaporangdanwarganegarasebagaipribadi(personal)
“utuh sebagai manusia”, manusia sebagai subjek pendukung, penyangga, pengemban,
serta pengelolahak-hak dasar kodratiyang merupakan suatu keutuhan dengan eksistensi
dirinya secara bermartabat.
Silaketiga:bersikapdanbertindakadildalam mengatasisegmentasi-
segmentasiatau primordialismesempitdenganjiwadansemangat“BhinnekaTunggalIka”-
“bersatudalamperbedaan” dan “berbeda dalam persatuan”.
Sila keempat: kebebasan, kemerdekaan, dan dimiliki dan
dikembangkandengandasarmusyawarahuntuk mencapaikemufakatansecarajujur dan
terbuka dalam menata berbagai aspek kehidupan.
Silakelima:membinadanmengembangkanmasyarakatyang berkeadilansosial
yang mencakupkesamaanderajat(equality)danpemerataan(equity) bagi setiap orang

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


44
atau setiap warga negara.
Sila-siladalam pancasilamerupakansatu kesatuanintegraldanintegratif
menjadikandirinyasebagaisebagaireferensikritiksosialkritis, komprehensif,serta
sekaligusevaluatifbagietikadalam kehidupanbermasyarakat,berbangsaataupun
bernegara. Konsekuensi dan implikasinya ialah bahwa norma etis yang
mencerminkan satu sila akan mendasari dan mengarahkan sila-sila lain.

Soal Latihan Uji Kompetensi / Diskusi


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pancasil sebagai sistem etika?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika politik pancasila
3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri perilaku politik yang etis berdasarkan nilai-nilai
moral pancasila
4. Jelaskan makna setiap nilai-nilai sila pancasila
5. Setujukah anda pernyataan bahwa kelima sila pancasila dalam pancasila satu
kesatuan?

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


45
BAB V PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Kompetensi Dasar: Makna Ideologi Bagi Bangsa dan Negara, Arti Ideologi, Pancasila
Sebagai Ideologi Nasional, Macam-Macam Ideologi yang ada di dunia.

Tujuan Pembahasan: Topik ini bertujuan agar mahasiswa memahami arti penting
ideologi bagi bangsa dan negara, memahami dan membandingkan macam-macam
ideologi yang ada di dunia, memahami dan memaknai pancasila sebagai ideologi
terbuka, mengetahui dan memahami posisi dan peranan Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negaraindonesia ditengah ideologi-ideologi di dunia.

A. Pengertian Ideologi

1. Arti Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk idea dan logos. Yang berasal dari
bahasa Ideologi yunani eidos dan logos .Secara sederhana ideologi berarti suatu gagasan
yang bedasarkan pemikiran filsafat. Dalam arti kata luas istilah ideologi dipergunakan untuk
segala kelompok cita-cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan,yang mau dijunjung
tinggi sebagi pedoman normatif.dalam artian ini ideologi disebut terbuka.

Dalam arti sempit ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh tentang
makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukan dengan mutlak bagaimana manusjia
harus hidup dan bertindak, dalam artian ini disebut juga ideologi tertutup. Kata ideologi
sering juga dijumpai untuk pengertian mutlak gagasan tertentu, sifatnya tertutup dimana
teori-teori bersifat pura-pura dengan kebenaran tertentu, tetapi menyembunyikan
kepentingan kekuasaan tetentu yang bertentangan dengan teorinya. Dalam hal ini deologi
diasosiasikan kepada hal yang bersifat negatif.

Ideologi juga diartikan sebagai ajaran, doktrin, teori atau ilmu yang diyakini
kebenarannya, disusun secara sistematis, dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam
menanggapi serta menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam masyarakat berbangsa dan
bernegara. Keterikatan ideologi dengan pandangan hidup akan membedakan ideologi suatu
bangsa dengan bangsa lain. Dalam praktek orang menganut dan mempertahankan ideologi
karena memandang ideologi itu sebagai cita-cita hidup. Oleh sebab itu, menurut Gunawan
Setiardja (1999: 30) ideologi dapat dirumuskan sebagai seperangkat ide asasi manusia dan
seluruh realitasnya, yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.

Dewasa ini ideologi telah menjadi suatu pengertian yang kompleks, dalam
perkembangan itu ideologi mempumyai arti yang berbeda.

a. Pertama, ideologi diartikan sebaagai welwanschuung, yaitu pengetahuan yang


mengandung pemikiran-pemikiran besar, cita-cita besar, mengenal sejarah, manusia,
masyarakat,negara(science of ideas). Dalam pengertian ini kerap kali ideologi
disamakan artinya dalam ajaran filsafat.

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


46
b. Kedua ideologi diartikan sebagai pemikiran yang tidak memperhatikan kebenaran
internal dan kenyataan empiris, ditujukan dan tumbuh berdasarkan pertimbangan
kepentingan tertentu dan karena itu ideologi cenderung menjadi bersifat tertutup.
c. Ketiga, ideologi diartikan sebagai belief sistem dan karena itu berbeda dengan ilmu,
filsafat, ataupun teologi yang secara forml merupakan suatu Knowledge system
(bersifat refleksif,sistematis, dan kritis).

2. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Ideologi adalah istilah yang sejak lama telah dipakai dan menunjukan beberapa arti.
Semua arti itu menurut Destutt de Tracy pada tahun 1796, memakai istilah ideologi dengan
pengertian Science of ideas yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa
perubahan institusional dalam masyarakat Prancis. Namun Napoleon mencemohkan sebagai
khayalan belaka yang tidak akan mempunyai kenyataan.

Terdapat empat tipe ideologi (BP-7 Pusat. 1991 : 384) yaitu sebagai berikut:

Ideologi Konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada (status quo), untuk
hal-hal teknis.
a. Kontra ideologi, yaitu melegtimasikan penyimpanan yang ada dalam masyarakat
sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik.
b. Ideologi reformis, yaitu berkehendak untuk merubah keadaan.
c. Ideologi revolusioner,yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh sistem nilai
masyarakat itu.

B. Makna Ideologi Bagi Negara

Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nlai- nilai budaya indonesia, yaitu
cara berpikir dan cara kerja perjuangan. Pancasila bersifat integralistik, yaitu paham tentang
hakikat negara yang dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara, pancasila yang
melandasi kehidupan bernegara, menurut supomo adalah dalam kerangka negara
integralistik, untuk membedakan paham paham yang digunakan oleh pemikir kenegaraan
lainya. Untuk mem ahami konsep pancasila bersifat integralistik, maka terlebih dahulu kita
harus melihat beberapa teori (paham) menyenai dasar negara, yaitu sebagai berikut:

1.Teori Perseorangan( Individualistik)


Sarjana-sarjana yang membahas teori indufidualistik adalah Herbert Spncer (1820-1903)
dan Horald j. Laski (1893-1950). Pada intinya, menurut teori ini, negara adalah
masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak antara seluruh orang dalam
masyarakat itu (social contrac).
2.Teori Golongan (Class Theory)
Teori ini diajarkan, antara lain Karl Marx (1818-1883). Menurut Karl Marx, negara
merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan ekonomi.
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
47
3.Teori kebersamaan (Integralistik)
Teori integralistik semula diajarkan oleh Spinoza, Adam Muhler, dan lain-lain yang
mengemukakan bahwa negara adalah suatu susunan masyarakat yang integral diantara
semua golongan dan semua bagian dari seluruh anggota masyarakat. Persatuan
masyarakat itu merupakan persatuan masyarakat organis. Pancasila bersifat integralistik.
Karena : (a) mengandung semangat kekeluagaan dalam kebersamaan, (b) Adanya semangat
kerja sama (gotong royong), (c).Memelihara persatuan dan kesatuan, dan (d) mengutamakan
masyawarah untuk mufakat.

C. Perbandingan Ideologi Pancasila dan Ideologi lain

Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi lainya, seperti kapitalismedan


komunisme. Kedua ideologi ini telah terlebih dahulu lahir sebagai pemikiran filosofis, yang
kemudian dituangkan dalam rumusan ideologi dan setelahnya baru diwujudkan dalam
konsep-konsep politik. Jangka waktu yang dilalui keseluruhan proses ini bias sampai
puluhan tahun. Manifesto Komunis, misalnya diumumkan pada tahun 1841 sebagai
pernyataan ideologi dari falsafah Marxisme. Konsep politiknya diwujudkan pada tahun
1917, dalam Revolusi Oktober di Rusia.

1. Ideologi Liberalisme

Inggrislah yang memulai timbulnya liberalisme yang diakibatkan oleh alam pemikiran
yang disebut zaman pencerahan (aufklarung) yang menyatakan bahwa manusia memberikan
penghargaan dan kepercayaan besar pada rasio. Ajaran liberalisme bertitik tolak dari hak
asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun
termasuk penguasa kecuali dengan persetujuanya. Hak asasi tersebut memiliki nilai-nilai
dasar (intrisic), yaitu kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan indifidu
secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup ditengah-tengah kekayaan
materil yang melimpah dan dicapai dengan bebas. Ancaman dari paham liberalisme hampir
tidak dapat digolongkan dalam urayan sejarah sebagaimana tergambar dalam ancaman
dalam golongan komunis.

2.Ideologi Sosialisme

Tokoh utama yang mengajarkan komunisme adalah Karl Marx (1818-1883), tokoh
sosialis refolusioner yang banyak menulis naskah di bidang sosial dan ekonomi. Ajaran
komunis didasarkan atas kebendaan. Oleh karena itu, komunisme tidak percaya kepada
Tuhan Bahkan agama dikatakanya sebagai racun dalam masyarakat, Ajaran tersebut
jelesbertolak belakang dengan ajaran pancasila.

D. Pancasila sebagai ideologi Terbuka

1. Arti Pancasila Ideologi Terbuka

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


48
Ciri khas Ideologi terbuka ialah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakatnya
sendiri. Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat, masyarakat dapat
menemukan dirinya didalamnya.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan


zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu,
sebelumnya terdapat dalam penjelasan umum UUD 1945 yang menyatakan “ Terutama bagi
negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat
aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu
diserahkan kepada undang- undang yang lebih muda cara membuatnya, mengubahnya, dan
mencabutnya.

2. Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila

Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan Ideologi Pancasila (BP-7


Pusat , 1993), adalah sebagai berikut:

a. Kenyataan dalam proses Pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang


berkembang secara cepat.
b. Kenyataan menunjukan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku cenderung
meredupkan perkembangan dirinya
c. Pengalamn politik sejarah kita dimasa lampau
d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat
abadi dan hasrat menyembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai
tujuan nasional.

3. Sifat Ideologi

Kebenaran pola pikir seperti terurai diatas adalah sesuai dengan sifat ideologi yang
memiliki tiga dimensi penting ( BP-7 Pusat 1993) sebagai berikut:

a. Dimensi Realitas
b. Dimensi Idealisme
c. Dimensi Fleksibilitas.

4. Batas-batas Ketrerbukaan Ideologi Pancasila

Sungguh pun demikian keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang


tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut:

a. Stabilitas nasional yang Dinamis


b. Larangan terhadap ideologi marxisme, dan Komunisme.
c. Mencegah berkembangnya paham liberal

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


49
d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat.
e. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus

Soal Latihan Uji Kompetensi / Diskusi


1. Apakah yang dimaksud dengan idiologi pancasila?
2. Jelaskan kapan sebuah idiologi dapat menjadi sebuah idiologi negara?
3. Jelaskan batasan pancasila sebagai idiologi terbuka?
4. Bandingkan apa keunggulan idiologi pancasila dibandingkan dengan idiologi yang
lain?
5. Sebutkan dan jelaskan 4 tipe idiologi? Dari 4 tipe idiologi tersebut pancasila anda
masukkan pada tipe idiologi yang mana?

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


50
BAB VI.
PANCASILADALAMKONTEKSKETATANEGARAAN
REPUBLIKINDONESIA

Kompetensi Dasar:Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Repoblik Indonesia


(NKRI), dilihat dari Ketatanegaraan Repoblik Indonesia.

Tujuan Pembahasan: a. Mahasiswa mampu


menjelaskankedudukanPancasilasebagaisumberhukumdasarnegara Indonesia,
b.MenjelaskanmaknaisipembukaanUUD1945 dan kedudukanpembukaan UUD 1945,
c. Menjelaskani pembukaan UUD 1945 sebagai “ staat fundamentalnorm‘ dan
kedudukannya dalamtertib hukumIndonesia,
d.Menjelaskantentangreformasihukumtatanegarayangmelatarbelakangi amandemen
serta proses amandemen.

UUD 1945disahkansebagaiundang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18


Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1945, di Indonesia berlaku
KonstitusiRIS,dansejaktanggal17Agustus1950 diIndonesiaberlaku UUDS 1950. Dekrit
Presiden 5 Juli1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara
aklamasi oleh DPRpada tanggal 22 Juli 1959.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002,UUD 1945mengalami4kali perubahan
(amandemen), yang merubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan
Republik Indonesia.
Dalam pembahasan,akandibahaslebihlanjutmengenaiUndang-Undang Dasar 1945,
lembaga-lembaga Negara dan hubungannya. Dengan mempelajari proses di atas maka kita
sebagai mahasiswa akan lebih memahami kedudukan Pancasilasebagaidasar negara yang
realisasinyasebagaisumberdari segalasumberhukumnegaraIndonesia.
Mahasiswajugadiharapkanuntuk memiliki kemampuan untuk memahami isi pembukaan
UUD 1945, pembukaan sebagai“Staats Fundamental
Norm”,memahamihubunganUUD1945dengan Pancasiladanpasal-
pasalUUD1945sertamahasiswamemilikipengetahuan tentangreformasihukumtatanegara
makamahasiswadiharapkanmempelajari latar belakang amandemen serta proses
amandemen.

A. Undang-Undang Dasar 1945


1. Pengertian Hukum Dasar Negara
Adaduamacamhukumdasar,yaituhukumdasartertulis(Undang-Undang Dasar) dan
hukumdasar tidaktertulis (Konvensi).
a. Hukum Dasar Tertulis (Undang-Undang Dasar)
E.C.S.Wadedalam bukunyaConstitutionalLawmengatakanbahwasecara umum
Undang-UndangDasaradalahsuatunaskahyangmemaparkankerangkadan tugas-tugas pokok
dari badan-badan pemerintahansuatunegaradanmenentukan cara kerja badan-badan tersebut.
Jadi padaprinsipnyamekanismedandasarsetiap sistem pemerintahandiaturdalam undang-
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
51
undangdasar.Bagimerekayang menganggapnegarasebagaisatuorganisasi
kekuasaan,makamereka dapat memandang undang-undang dasar sebagai sekumpulan asas
yang menetapkan bagaimanakekuasaantersebutdibagiantara badan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif (Indonesia tidak menganut sistem Trias Politika tersebut, tetapi menganut
sistempembagian kekuasaan dengan lima lembaga negara).
Undang-undang dasar menentukan bagaimana pusat-pusat kekuasaan ini
bekerjasamadanmenyesuaikandirisatu samalain.Undang-undangdasarjuga
merekamhubungan-hubungankekuasaandalamsuatunegara(Budiarjo,1981:95-96 ).

b. Hukum Dasar Tak Tertulis (Konvensi)

Konvensiadalahhukum yangyangtimbuldanterpeliharadalam praktek


penyelenggaranegarasecaratidaktertulis.Sifat-sifatkonvensiadalah sebagai berikut:
1. Merupakankekuasaanyangmunculberulangkalidanterpeliharadalam praktek
penyelenggaraan negara.
2. Tidak bertentangan dengan undang-undang dasar dan berjalan sejajar.
3. Dapat diterima oleh seluruh rakyat.
4. Bersifatsebagaipelengkapyangtidakterdapatdidalamundang-undang dasar.
Konvensimisalnyaterdapatpadapraktekpenyelenggaranegarayangsudah menjadi
hukumdasar yang tidak tertulis, seperti:
1. PidatokenegaraanRepublikIndonesiasetiaptanggal16Agustusdidalam sidang Dewan
Perwakilan Rakyat.
2. Pidato Presiden yang dilakukan sebagai keterangan pemerintah tentangRAPBN
pada minggu pertama Januari setiap tahunnya.
3. Pidato pertanggungjawaban Presiden dan Ketua Lembaga Negara lainnya dalam sidang
Tahunan MPR.(yang dimulai sejak tahun 2000).

c. Pengertian, Kedudukan, Sifat dan Isi Undang-Undang Dasar 1945

1. Pengertian UUD1945
Sebelum amandemen, yang dimaksud dengan Undang-Undang
Dasar1945adalahkeseluruhannaskah yangterdiridari: (1) Pembukaan, yang terdiri dari 4
alinea; (2) Batang Tubuh UUD 1945, yang berisi Pasal 1 s/d 37 yangdikelompokkandalam
16bab,4pasalaturanperalihandan2ayataturan tambahan;serta(3)PenjelasanUUD1945
yangterbagiataspenjelasanumum
danpenjelasanpasaldemipasal.Pembukaan,BatangTubuhyangmemuatpasal-
pasal,danPenjelasanUUD1945merupakansatukesatuanyangutuh dan tidak, dapat dipisah-
pisahkan. Naskah yang resmi telahdimuat dan disiarkandalam
BeritaRepublikIndonesiatahunIINo.7yangterbitpada tanggal 15 Februari 1946 sebuah
penerbitan resmi pemerintahRepublik Indonesia.UUD
1945telahditetapkanolehPanitiaPersiapanKemerdekaan Indonesia dan mulai berlaku pada
tanggal 18 Agustus 1945.
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
52
NamunberdasarkanhasilSidangTahunanMPR 2002,sistematika UUD
1945adalahPembukaandanpasal-pasal yang terdiri dari 37 pasal,
ditambah3pasalaturanperalihandan2pasalaturantambahan(LihatPasal2Aturan Tambahan
UUD 1945 hasil amandemen keempat). UUD1945 adalah hukum dasar tertulis yang
bersifat mengikat bagi pemerintah, lembaga negara, lembaga masyarakat, dan warganegara
Indonesia dimana punmereka berada, serta setiap penduduk yang ada di wilayah Republik
Indonesia. Sebagaihukum,UUD1945berisinorma, aturan,atauketentuanyangharus
dilaksanakan dan ditaati.

2. Kedudukan UUD 1945

Undang-Undang Dasar merupakan hukum dasar yang menjadi


sumberhukum.Setiapprodukhukum sepertiundang-undang,peraturan pemerintah,atau
keputusan pemerintah, bahkan setiap kebijaksanaan pemerintah harus
berlandaskandanbersumberpadaperaturan yang lebih tinggi dan tidak bertentangan dengan
ketentuan-ketentuanUUD 1945.
Dalamkerangka tata susunan norma hukumyang berlaku, UUD 1945
merupakanhukumyang menempatikedudukantertinggi.seperti telah dijelaskan, UUD 1945
ditetapkan dan dijelaskan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada
tanggal 18 Agustus 1945. Pada ayat (2) aturantambahanUUD1945dinyatakan bahwadalam
6bulansesudahMPR dibentuk, majelis itu bersidang untuk menetapkan, UUD. Aturan
tambahan ini menunjukkan bahwa status UUD 1945 adalah sementara. Sesungguhnya
rencanapembuatUUD1945adalahbahwasebelum tanggal17Agustus1946 undang-undang
dasar tetap diharapkandapat disusun oleh badan yang berwenang, yaitu MPR hasil Pemilu
sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945 itu sendiri, tetapi suasana politik waktu itu
tidak memungkinkan realisasi rencana tersebut.
KiniUUD45tidakbersifatsementaralagi,karenatelahditetapkan oleh MPR menjadi konstitusi
tertulis. Namun UUD 45 tetap bersifat fleksibel.

3. Sifat UUD 1945

DalamPenjelasanUUD1945sebelum amandemenmenyatakanbahwaUUD
1945bersifatsingkatdansupel,yakni hanyamemuat37pasal,ditambah4 pasal aturan peralihan
dan 2 ayat aturan tambahan. Setelah amandemen keempat (ST MPR 2002), sifat singkat
dan supel masih mewarnai UUD 1945 karena ia masih berisi hal-hal
pokokdanmasihdimungkinkanuntukterus disesuaikan dengan perkembangan bangsa dan
negara Indonesia. UUD 1945 hasil amandemen terdiri atas 37 pasal ditambah 3 pasal aturan
peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.
Sifatundang-undangyangsingkatdansupelitujugadikemukakan dalamPenjelasan:
1. Undang-UndangDasaritusudahcukup apabilatelahmemuat aturan- aturanpokok saja,
hanya memuatgaris-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


53
penyelenggara negara untuk menyelenggarakan kehidupan negaradan kesejahteraan
sosial.
2. UUD 1945yang singkat dan supel itu lebih baik bagi negara seperti Indonesia ini, yang
masih harus berkembang, harus terus hidup secara dinamis,masihterusakanmengalami
perubahan-perubahan.
Aturan-aturanyangtertulis,yanghanyamemuataturanpokok saja, Undang-undang Dasar
menjadiaturan yang luwes, supel, dan tidak ketinggalanzaman.InitidakberartibahwaUUD
1945tidaklengkapatautidaksempurna dan mengabaikan kepastian. Keluasan atau
fleksibilitas ini tetap menjamin kejelasandankepastianhukum apabilaaturan-
aturanpokokitumenyerahkan pengaturanlebihlanjutnyakepadaaturanhukum dalam
tingkatyanglebih rendah, misalnya ketetapanMPR dan undang-undang, yang pembuatan,
pengubahan, dan pencabutannya lebih mudah daripada UUD 1945.
Selain itu, penjelasan UUD 1945 menekankanbahwasemangat penyelenggara negara,
semangat pemimpin pemerintahan sangat penting. Karenaitu,setiappenyelenggaranegara
danpemimpinpemerintahanselain harus mengetahui teks UUD 1945 juga harus menghayati
semangatnya. Dengan semangat penyelenggara negara dan pemimpin pemerintahan yang
baik,pelaksanaanaturan-aturanpokokyangterteradalamUUD1945akan baik dan sesuai
dengan maksud ketentuannya.

4. Isi UUD 45

SetelahUUD45diamandemen2002,makatetap16babwalaupun Bab IV tentang Dewan


Pertimbangan Agung (DPA) dihapus, namun jumlah
babnyabertambahsebanyak22bab.Demikianpulapasalnyatetap37pasal dan 3 pasal Aturan
Tambahanserta 2 pasal Aturan Tambahan, namun dari pasal-pasalnya dikembangkan dan
ditambah ayat-ayatnya, sehingga jumlah pasalnya sebanyak 72 pasal (lihat lampiran).

d. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Makna,Isi, Sifatdan Tujuan Pembukaan


UUD’45

1. Makna Pembukaan UUD’45

Makna yang terkandung dalam tiap-tiap AlineaPembukaan UUD 1945, secara


keseluruhan sebenarnyamerupakan suatu kesatuan yang logis. Tiap-tiapAlineadalam
PembukaanUUD 1945,sejakdariAlineaIsampai
denganAlineaIVmerupakansuatukesatuan.yanglogissejakdariAlineaI sampai dengan
Alinea IV, sejak dari pernyataan yang bersifat umum sampai dengan pembentukan
negara Indonesia. Keseluruhannya itu dapat dirinci pada uraian berikut ini:
Alinea I

Dalam AlineaIiniterdapatsuatupernyataanyangbersifatumum yaitusuatu hak


kemerdekaan setiap bangsa di dunia. Kemerdekaan dalampengertianini bukanlah
kemerdekaan individualis (liberalis) namun merupakan suatu kemerdekaan bangsa.
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
54
Jadi kemerdekaan individu diletakkan dalam kaitannya dengan kemerdekaan
bangsa. Kemerdekaan tersebut merupakan suatu hak kodrat, yaitu hak yang melekat
pada kodrat manusia dan bukanlah merupakanhakhukum,sehinggadisebut
jugasebagaihakkodratdanhak moral. Pelanggaran terhadap hak kodrat dan hak moral
ini pada hakikatnya tidaksesuaidenganperikemanusiaan (hakikat manusia) dan peri
keadilan (hakikatadil).Konsekuensinyamerupakanwajibkodratdanwajibmoral bagi
setiap penjajah untuk memberikan kemerdekaan pada bangsa jajahannya.
Berdasarkan ilmu logika makapernyataanpadaAlineaI ini merupakan suatu premis
mayor (pernyataan yang bersifat umum).
Alinea II

Berdasarkanalasanakanhakkodrat danhakmoralbagisetiapbangsadan kenyataannya


pihak penjajah tidak memenuhi wajib kodrat dan wajib moral
untukmemberikankemerdekaanpada bangsa Indonesia maka sudah semestinya bagi
bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri atas
kekuasaandankekuatannyasendiri, yaituberjuanguntukmencapai kemerdekaan. Dalam
kenyataannya bangsa Indonesia hampir mencapai
tujuankemerdekaantersebut.Pernyataandalam AlineaIIinimenurutilmu logika
merupakan suatu premis minor (yang bersifat khusus).Kemudian kemerdekaan
tersebut dijelmakan dalam suatu negara yaitunegara yang merdeka, bersatu,
berdaulat,adil dan makmur.
Alinea III

Sebagai suatu konsekuensinyamakabangsaIndonesiamenyatakan kemerdekannya itu


atas kekuatannya sendiri yang didukung oleh seluruh rakyat. Demikian pula
merupakan suatu tindakan yang luhurdan suci, kareta melaksanakan dan
merealisasikan hak kodrat dan hak moral akan terwujudnya kemerdekaan.
Keseluruhannya itu hanya mungkin terwujud
karenaataskaruniadanrakhmatTuhanYangMahaEsa.Menurutilmu
logikapernyataandalam Alineaketigainimerupakansuatukonklusio atau merupakan
suatu kesimpulan.

Alinea IV

Semuaasasyangterdapatdalam AlineaI,IIdan IIItersebutpadahakikatnya merupakan


suatu asas pokok bagi Alinea IV, atau merupakan konsekuensi logisyaituisiAlineaIV
merupakantindak lanjutdariAlineasebelumnya.Isi yang terkandung dalam Alinea IV
yang merupakan konsekuensi logis atas kemerdekaan yaitu meliputi pembentukan
pemerintahan negara yang meliputi empat prinsip negara yaitu :
a. Tentangtujuannegara,yangtercantumdalamkalimat....melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa... " (yangmerupakansuatutujuankhusus)
dan....ikutmelaksanakan ketertibanduniayangberdasarkan kemerdekaan,
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
55
perdamaian abadi dan keadilan sosial ... (merupakan tujuan umum atau
internasional).
b. Tentanghalketentuanditiadakannya UUD Negara,’ yang berbunyi”....maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia....”
c. Tentang hal bentuk negara, yang termuat dalam suatu
pernyataan“.....yangterbentukdalamsuatususunanNegaraRepublikIndonesia yang
berkedaulatan rakyat....”

d. Tentangdasarfilsafat(dasarkerokhanian) negara,dalamkalimat “....dengan berdasar


kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yangadildanberadab,Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Seluruhisiyangterdapatdalam AlineaIVtersebutpadahakikatnya merupakan
suatu pernyataantentangpembentukanpemerintahanNegara Republik Indonesia
yang berdasarkanPancasila (Notonagoro, 1957 : 6-12).

2. Isi Pembukaan UUD’45

Isi Pembukaan UUD’45 dapat ditinjaudari dua sudut pandang, yaitu:

a. Sudut Sejarah (terjadinya)

1. Alinea I = pernyataan hak kemerdekaan dari segala bangsa.


2. Alinea II = berhasilnya perjuangan bangsa Indonesia.
3. Alinea III = kemerdekaan rakyat Indonesia atas rahmat TuhanYang Maha
Esa
4. Alinea IV = pembentukan pemerintahIndonesia dengan dasarPancasila
sebagai asas kerohanian bangsa.
b. Sudut Isinya (kesepadanan)
Alinea I = tuntutan hak kodrat dan hak moril bangsa.
b.

Alinea II = peduangan bangsa telah sampai pada titik puncak/


Kulminasi
Alinea III = awal hidup luhur bangsa
Alinea IV = Ikrar berdirinya Negara kesatuan RI dengan
memiliki Dasar, Tujuan dan Cita-cita.

3. Sifat Pembukaan UUD’45


Secara menyeluruh ada empat macam sifat Pembukaan UUD’45, yaitu:
a. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental,
(Staatfundamentalnorm), artinya menurut ilmu hukum tatanegara memiliki
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
56
beberapa unsur mutlak :
1) Darisegiterjadinya,yaituditentukanolehPembentukNegara danterjelmadalam
suatupernyataanlahirsebagaipenjelmaan kehendak pembentuk negara,
untukmenjadikan hal-hal tertentu sebagai dasar-dasar negara yang
dibentuknya.
2) Darisegiisinya,yaitumemuatdasar-dasarpokoknegarayang dibentuk memuat
asas kerokhanian, asas politik dan asas cita-cita negara serta memuat
ketentuan diadakannya UUD negara.
b. Pembukaan UUD’45 bersifat tetap tidak dapat diubah, artinya selamanya
terlekat dalam kelangsungan hidup bangsa Indonesia sepanjang masa di dalam
bernegara, sebab
1) Secaraformal,denganjalanhukumsuatuperaturanhukumhanya dapat dihapus
oleh penguasa yang menetapkannya atau yang lebih tinggi kedudukannya atau
derajatnya, padahal saat ini sudah tidak ada lagi.
2) Secaramaterial, apa yang terjadi pada saat, proklamasi tidak dapat diulang
lagi, hanya satu kali terjadi yang terikat dan terlekat
kepadamasalahhiduppokokdarisetiapwargabangsapadasaat itu, serta terlekat
pada Tuhan YME (Proklamasi). Jika Pembukaan UUD’45 tidak ada, maka
tidak terpenuhi syarat-syarat adanya negara, yaitu adanya Rakyat, Daerah,
Pemerintah dan Asas Kerokhanian (asas politik, tujuan dan cita-cita bangsa).
c. PembukaanUUD’45bersifatkonkrit/jelas, artinya dengan adanya Pembukaan
UUD’45 sebagai Kata Pengantar UUD Negara R.I., maka adanya Negara
Kesatuan RI menjadi konkrit/jelas, yaitu:
1) adanya rakyat Indonesia, yang melindungi segenap bangsa Indonesia.
2) adanya Daerah Negara, melindungi seluruh tumpah darahIndonesia;
3) adanya Pemerintah Negara, membentuk suatu pemerintahan negara;
4) adanya Pancasila, sebagai dasar Negara;
5) adanya asas Politik, Republik yang berkedaulatan Rakyat;
6) adanyaasasTujuanatauCita-citabangsa,kesejahteraanumum,
mencerdaskankehidupanbangsa, ketertibandunia,perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
d. Pembukaan UUD’45 bersifat tertulis, yaitu memiliki kekuatan yang dapat
dipaksakan,tegasdanjelas formulasinya.Namun memiliki kelemahanpula,yaitu
sulituntuk diingat,sebagaihukum positif, maka
dengankekuasaandapatdiubah.Sesuatupiagam atauapapunyang
bersifattidaktertulis, memilikikekuatan mudahuntukdiingat,tidak
dapatdirubahdengankekuasaansebabbersifatimperatif moril,hanya kelemahannya
tidak tegas dan tidak jelas formulasinya serta mudah untuk dilanggar atau
dilupakan orang.

4. Tujuan Pembukaan UUD’45.

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


57
Tujuan Pembukaan UUD’45 mempunyai 4 macam tujuan, yaitu:

a. AlineaI=suatupertanggungjawabanatasProklamasiKemerdekaanRI.
b. Alinea II = suatu cita-cita Kemerdekaan, yakni terpeliharanya kemerdekaan,
kedaulatan Negara, Kesatuan Bangsa, Negara dan daerah atas Keadilan
Hukum dan keadilan Moril.
c. Alinea III = suatu pernyataan Kemerdekaan sebagai permulaan hidup
luhur dan suci atas rahmat Tuhan YME.
d. Alinea IV = suatu penentuan perwujudan asas tujuan yang tetap
e. (kesejahteraan politik, ekonomi, sosial, kebahagiaan, rokhaniah, badaniah
dan Tuhaniah).

e. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Pembukaan UUD’45

MenurutpenjelasanresmidariPembukaanUUD 1945 yangtermuat


dalamBeritaRepublikIndonesiatahunII No.7,dijelaskanbahwaPembukaan UUD 1945
mengandung Pokok-pokok Pikiran yang meliputisuasana kebatinan
dariUUDNegaraIndonesia.Pokok-pokok Pikiraninimewujudkancita-cita hukum
(Rechtsidee)yangmenguasaihukum dasarnegarabaikhukumdasar tertulis (UUD) maupun
hukumdasar tidak tertulis (convensi).
Berdasarkan isi dari penjelasanresmi Pembukaan UUD 1945 tersebut bahwa
dengan Pokok-pokok Pikiran tersebut nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945 dijelmakan atau dijabarkan secara normatif dalam pasal- pasal UUD 1945.
Pokok-pokok Pikiran tersebut adalah sebagai berikut:
1. PokokPikiranPertama:NegaramelindungisegenapbangsaIndonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dengan berdasar asas persatuan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Pokok pikiran ini menegaskan
bahwa dalam Pembukaan* diterima aliran pengertian negara persatuan. Negara
yang melindungi dan meliputi segenap bangsa dan wilayah
seluruhnya.Jadinegaramengatasisegala fahamgolongan, mengatasi segala faham
perorangan, negara menurut pengertian Pembukaan UUD 1945 tersebut
menghendaki persatuan meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Hal ini
menunjukkan pokok pikiran persatuan. Dengan pengertian yang lazim, negara
penyelenggara negara dan setiap warganegarawajibmengutamakan
kepentingannegaradiataskepentingangolonganataupunperorangan. Pokok pikiran
ini merupakan penjabaranSila Ketiga Pancasila.
2. PokokPikiranKedua:Negarahendakmewujudkankeadilansosialbagi seluruh rakyat
Indonesia.Pokokpikiraninimenempatkansuatutujuanataucita-citayang
ingindicapai dalam Pembukaan, dan merupakan suatu kausa finalls (sebab
tujuan). Sehingga dapat menentukan jalan serta aturan-aturan mana yang harus
dilaksanakan dalam Undang-Undang Dasar untuk sampai pada tujuan itu yang
didasari denganbekalpersatuan.Ini merupakanpokokpikirankeadilansosial
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
58
yangdidasarkanpadakesadaran bahwa manusia mempunyaihak dan
kewajibanyang samauniuk menciptakankeadilansosialdalam
kehidupanmasyarakat.Pokokpikiran ini merupakan penjabaranSila Ketiga
Pancasila.
3. PokokPikiranKetiga:Negarayangberkedaulatanrakyat;berdasarkan atas
kerakyatan, dan permusyawaratan/perwakilan.Pokok pikiran ini dalam
‘Pembukaan’ mengandung konsekuensi logisbahwasistem
negarayangterbentukdalamUndang-UndangDasar
harusberdasarkanataskedaulatanrakyatdan berdasarkan
permusyawaratan/perwakilan. Memang aturan ini sesuai dengan sifat masyarakat
Indonesia. Ini adalah pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang menyatakan bahwa
kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Pokok pikiran inilah yangmerupakan Dasar Politik
Negara. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran Sila Keempat Pancasila.
4. PokokPikiranKeempatNegaraberdasarkanatasKetuhananYangMahaEsa menurut
Gasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Pokokpikirankeempatdalam
‘Pembukaan’inimengandung konsekuensi logis bahwa Undang-Undang Dasar
harus mengandung isi yang mewajibkanpemerintahdanlain-
lainpenyelenggaranegarauntukmemeliharabudipekertikemanusiaan yang luhur.
Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha
Esa,yangmengandungpengertian taqwaterhadapTuhanYangMaha Esa dan pokok
pikirankemanusiaan yang adil dan beradab yang mengandung pengertian
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia atau nilaikemanusiaan yang
luhur. Pokok pikirankeempatinimerupakan DasarMoralNegarayangpadahakikat-
nyamerupakan suatu penjabarandariSilaPertamadanSilaKedua Pancasila.
Empat pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD1945
menurutPenjelasanUndang-Undang Dasar ini,merupakan penjelasan logis dari inti Alinea
keempat Pembukaan UUD 1945. Atau denganlainperkataanbahwakeempat pokok
pikirantersebuttidaklain adalah penjabaran dari Dasar Filsafat Negara, Pancasila.
Dalam pokok pikiran yang pertama ditekankan tentang aliran bentuk negara
persatuan, pokok pikiran kedua tentang cita-cita negara, yaitukeadilansosialdanpokokpikiran
ketigaadalahmerupakan dasar politik negara berkedaulatan rakyat. Bilamana kita pahami
secara sistematis maka pokok pikiran I, II danIIImemilikimaknakenegaraan sebagai berikut :
negara ingin mewujudkan suatu fujuaii negara yaitu melindungisegenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia (pokok pikiran I). Agar terwujudnya tujuannegara tersebut maka
dalam pelaksanaan negaraharusdidasarkan padasuatudasarpolitik negarayaitu negara
persatuan republik yang berkedaulatan rakyat (pokok pikiran I dan III) (Notonagoro,
1974:16).
Dalam kehidupankenegaraanmendasarkanpadasuatudasarmoral yaitu negara berdasar
atas Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan beradab (pokok pikiran
IV). Sebagai suatu bangsa yang hidup dalam suatu negara sudah semestinya memiliki suatu
cita-cita yang
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
59
ingindicapaiyaitusuatukeadilansosialbagiseluruhrakyatIndonesia(pokokpikirankeempat)sehi
nggapokokpikiraninimerupakansuatudasarcita-citanegara.Makauntukmencapaicita-
citakenegaraan yaitu suatu keadilan dalamhidup bersama (keadilan sosial), negara
mewujudkan dalam suatu dasar tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darahIndonesia (pokok (pokok pikiran I), adapunsaranauntuk mencapaitujuan
dancita-citanegarasebagaimana termuatdalam (pokokI),danRepublik
yangberkedaulatanrakyat(pokok pikiranIII).
sertaharusmendasarkanpadadasar,moralnegara,yaitu negara berdasar atas “Ketuhanan
YME” dan menurut dasar ‘kemanusiaan Yang adildan berabad.Dengan
lainperkataanuntukmewujudkantujuan negarasertacita-
citanegara,jugaharusmendasarkanpada dasarmoral negara. Hal ini menunjukkan bahwa
betapapun baiknya suatu sistem negaradengansuatuperangkathukum yangbaik.Tetapharus
mendasarkan pada moralitas negara yang baik pula. Negara dengan sistem politikdanhukum
yangbaik,apabilaaparatpelaksana,penyelenggaraan negaratidak memilikimoralitas
yangluhur,makanegaraakanmengalami ketidakseimbangan dan akhimya rakyat mengalami
penderitaan.
Prinsip negara sebagaimana terkandung dalam pokok-pokok.
pikirantersebutmenunjukkankepada kitadalamkehidupanbernegara walaupun didasarkan
pada peraturan hukum, juga harus didasarkan pada moralitas. Negara Indonesia
mendasarkanpadakomitmenmoral kemanusiaanyangberadabkarenadalam
kehidupanbernegarapada hakikatnya untuk mencapai tujuan kemanusiaan yang bermartabat
luhur.

f. Hubungan Antara Pokok Pikiran Pembukaan


UUD’45DenganBatangTubuhUUD’45.
Dalam sistemtertibhukum,Indonesia,.PenjelasanUUD’1945 menyatakan bahwa
Pokok Pikiran itu meliputi suasana kebatinan dari Undang-
UndangDasarNegaraIndonesiasertamewujudkancita-citahukum yang menguasaihukum
dasartertulis(UUD)danhukum dasartidaktertulis
(convensi),selanjutnya.PokokPikiranitudijelmakandalampasal-pasalUUD 1945. Maka
dapatlah disimpulkan bahwa suasana kebatinan Undang-Undang Dasar 1945 tidak lain
dijiwai atau bersumber pada dasar filsafat negara Pancasila. Pengertian inilah yang
menunjukkan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Berdasarkan penjelasan tersebutdapat disimpulkan bahwa Pembukaan
UUD1945,mempunyaifungsihubunganlangsung yangbersifatkausalorgans dengan batang
tubuh UUD 1945. Karena isi dalam Pembukaan dijabarkan dalampasal-
pasalUUD1945.Maka,PembukaanUUD1945yangmemuat dasar filsafatnegara dan Undang-
Undang Dasar merupakansatu kesatuan walaupun dapat dipisahkan, bahkan merupakan
rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yang didalamnya terkandung Pokok-pokok Pikiran Persatuan Indonesia. Keadilan sosial,
Kedauatan Rakyat berdasarkan atasPermusyawaratan/Perwakilanserta Ketuhanan Yang

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


60
Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang inti sarinya merupakan
pencernaan dari dasar filsafat Pancasila. Adapun Pancasilaitusendiri memancarkan nilai-
nilailuhuryangtelah mampu memberikan semangat kepada UUD 1945.
Semangat dari UUD 1945 serta yang disemangati yakni pasal-pasal UUD
1945serta penjelasannya pada hakikatnya merupakan satu rangkaian
kesatuanyangbersifatkausalorganis. Ketentuansertasemangatyangdemikian
itulahyangharusdiketahui,dipahami sertadihayatiolehsegenapbangsa Indonesia yang
mencintai negaranya. Rangkaianisi,arti maknayangterkandungdalam masing-masingAlinea
dalampembukaan UUD 1945, melukiskan adanya rangkaian peristiwa, dan keadaan
yang berkaitandengan berdirinyaNegara Indonesia melaluipernyataan Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia.
Adapun rangkaian makna yang terkandung dalamPembukaan UUD 1945 adalah
sebagai berikut:
1. Rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terbentuknyanegara,yang
merupakan rumusan dasar-dasar pemikiran yang menjadi
latarbelakangpendorongbagiKemerdekaankebangsaanIndonesiadalam, wujud
terbentuknya negara Indonesia (Alinea I, II dan III Pembukaan).
2. YangmerupakanekspresidariperistiwadankeadaansetelahnegaraIndonesia terwujud
(Alinea IV Pembukaan).
Perbedaan pengertian serta pemisahan antara kedua macam,peristiwa tersebut
ditandai oleh pengertian yang terkandung dalam anak kalimat, “Kemudian
daripadaitu”padabagiankeempatPembukaanUUD 1945;sehinggadapatlah ditentukan sifat
hubungan antara masing-masing bagian Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945,
adalah sebagai berikut:
1. Bagianpertama,keduadanketigaPembukaanUUD1945merupakan segolongan
pernyataan yang tidak mempunyai hubungan ‘kausal organis dengan
Batang Tubuh UUD 1945.
2. Bagiankeempat,PembukaanUUD1945mempunyaihubunganyang,
bersifat*kausalorganisdenganBatangTubuhUUD 1945,yang mencakup
beberapa segi sebagai berikut:
a) Undang-Undang Dasar ditentukan akan ada.
b) Yang diatur dalam UUD, adalah tentang pembentukan pemerintahan
negara yang memenuhi pelbagai persyaratan dan meliputi segala aspek
penyelenggaraan negara.
c) Negara Indonesia ialah berbentuk Republik yang berkedaulatan rakyat.
d) Ditetapkannya dasar kerokhanian negara (dasar filsafat negaraPancasila).
Atasdasarsifat-sifat tersebutmakadalam hubungannyadengan BatangTubuh UUD
1945, menempatkanpembukaanUUD 1945 AlineaIV pada kedudukan yang amat penting.
Bahkan dikatakan bahwa sebenarnya hanya
AlineaIVPembukaanUUD1945inillahyangmenjadiintisariPembukaan
dalamartiyangsebenarnya.Halinisebagaimanatermuatdalampenjelasan resmi Pembukaan

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


61
dalam Berita Republik Indonesia tahun 11, No. 7, yang hampir
keseluruhannyamengenalbagiankeempatPembukaan UUD 1945. (PidatoProf
Dr.Mr.Soepomotanggal15Juni1945didepanrapatBadan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
kemerdekaan Indonesia).

g. Batang Tubuh UUD’45Pengertian Batang Tubuh UUD’45.

Batang tubuh UUD’45 ialah peraturan Negara yang memuat ketentuan- ketentuan
pokok dan menjadi salah satu sumber daripadaperaturanperundang- undangan lainnya yang
kemudian dikeluarkan oleh negara itu.
Sifat Batang Tubuh UUD’45.

Batang Tubuh UUD’45 memiliki 3 sifat utama, yaitu:

1. Fleksibel, elastis dan supel, artinya dapat mengikuti perkembangan zaman, kapan saja
dapat berlaku, sejakduluhinggasekarangdansampai kapanpun.
2. Rigid(tidakkaku),artinyadapatdiselamisetiapwarganegaraIndonesia secara keseluruhan,
siapa saja menjadiWNI maupun menyelaminya.
3. Luwes(gemulai),artinyadapatdilaksanakanolehsetiapwarganegara Indonesia di semua
tempat, disembarang ruang dan di mana saja dapat dipraktekkan.

Isi Batang Tubuh UUD’45


UUD 1945 hasil Amandemen 2002masih tetap, memuat 37 pasal, akan
tetapitelahdibagidari16Babmenjadi 26 Bab, dan 3 (tiga) pasal aturan peralihan dan dua pasal
aturan tambahan. Selain jumlah bab ditambahkan juga banyak pasal-pasal yang
dikembangkan. Adapun pasai-pasal dimaksudkan antara lain Pasal 2 dan Pasal 3 dari 2
ayatmenjadi3 ayat,Pasal 6 dengan dua ayat,ditambahPasal6A
menjadi5ayat,Pasal7ditambahPasal7A,Pasal7B
terdiriatas7ayat,Pasal7C,Pasal8menjadi3ayat,Pasal9menjadi2ayat,
Pasal10tetap,Pasal11menjadi3ayat, Pasal12tetap.Pasal13menjadi3ayat,
Pasal14menjadi2ayat,Pasal15tetap,Pasal161ayat,Pasal17menjadi4ayat,Pasal18menjadi7ayat,
ditambahpasal18Aterdiriatas2ayat,Pasal18B terdiri atas 2 ayat, Pasal 19 menjadi 3 ayat,
Pasal 20 menjadi 5 ayat, ditambah Pasal20A
terdiriatas4ayat,Pasal21tetap2ayat,Pasal22tetap3ayat, ditambahpasal22-A1ayat.22-
Bterdiriatas1 ayat,22-Cterdiriatas,4ayat, Pasal 22-D terdiri atas 4 ayat, Pasal 22-E dengan 6
ayat. Pasal 23 berubah menjadi3 ayat,ditambah pasal 23-A 1 ayat, Pasal 23-B 1 ayat 23-C
dengan 1 ayat,Pasal23-D1ayat,Pasal23-Edengan3ayat,23-Fdengan2ayat,Pasal
23-Gdengan2ayat.Pasal24dengan3ayat,ditambahPasal24-Adengan5 ayat, Pasal 24-B dengan.
4 ayat. Pasal24-C dengan6 ayat,Pasal25 dengan1 ayat, Pasal 26 dengan 3 ayat, Pasal
27dengan 3 ayat, Pasal 28 dengan 1 ayat, ditambah pasal 28-A dengan 1 ayat, Pasal 28-B
dengan 2 ayat. Pasal 28-C dengan 2 ayat, Pasal 28-D dengan 4 ayat, Pasal 28-E dengan 3
ayat, Pasal 28-F dengan 1 ayat, Pasal 28-G dengan 2 ayat, Pasal 28-H dengan 4 ayat, Pasal
28-1 dengan5ayat,Pasal28-Jdengan2ayat,Pasal29dengan2ayat,Pasal30
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
62
dengan5ayat,Pasal30dengan5ayat,Pasal31dengan5ayat,Pasal32dengan2 ayat, Pasal 33
dengan 5 ayat, Pasal 34dengan 4 ayat, Pasal 35 dengan 1 ayat,
Pasal36dengan1ayat,ditambahPasal36-Adengan1ayat,Pasal36-Bdengan1 ayat. Pasal 36-C
dengan 1 ayat serta Pasal 37 berisi 5 ayat.
DemikianisiUUD1945hasilamandementahun2002(amandemenke-4) yang masing-
masing pasal ada yang dikurangi dan. ada yang ditambah serta ayat-ayat dalampasal-pasal
tersebut.

B. Amandemen/PerubahanUUD’45DanDinamikaPelaksanaanUUD’45SejakAwal
Kemerdekaan Hingga Era GlobalProses Perubahan/Amandemen UUD’45

PasalterakhirUndang-UndangDasar 1945hasilamandemenjugamemuat tentang


perubahan Undang-Undang Dasar, terutama mengingat agar Undang- Undang Dasar itu
senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi
rakyat.Pasal37,memuat5ayatberkaitan dengan ketentuantentangperubahan Undang-Undang
Dasar, sebagai berikut:
1. Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam
sidangMajelisPermusyawaratanRakyat,apabiladiajukanoleh sekurang-
kurangnya1/3darijumlahanggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
2. Setiapusul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara
tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya.
3. Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan
dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu dan
seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Khusus tentang bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.
PasalyangmengaturtentangperubahanUndang-Undang dasar ini
ditentukanberkaitandengan pasal-pasal Undang-Undang Dasar, jadibukan
terhadapPembukaan UUD 1945. Logikanyakalau hak itu menyangkutPerubahan
PembukaanUUD1945,hakitusamahalnyamengubahseluruhsistemnegara
yangmeliputibentuknegara,sifatnegara. Berketuhanan,tujuannegaradandasar
negaraPancasila.mengingatPembukaan sebagaideklarasibangsaIndonesiadan dalam
ilmuhukundisebutsebagai‘Stoatsfun damentainomy’,yangmerupakan sumber norma hukum
positif Indonesia.

C. DinamikaPelaksanaanUUD’45SejakAwalKemerdekaan Hingga Era Reformasi


Pelaksanaan UUD 1945 terbagi alas dua kurun waktu, yaitu masa
kemerdekaan(tahun 1945 s/d 27 Desember 1949) dan pada tahun 1959 sampai sekarang.
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
63
1. Masa Kemerdekaan (1945-1949)
Kurun waktu ini adalah masa revolusi fisik karena bangsa Indonesia harus
berjuangkembalimempertahankannegara dari rongrongan penjajahyang tidak mau
mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada masa ini juga terjadi penyimpangansistem
pemerintahandaripresidensialmenjadiparlementer,
karenaNKRIberubahmenjadinegaraRISsesuaidengan hasilsidangKMB. Namun keadaan ini
tidak bertahan lama, karena pada tanggal 17 Agustus 1950 negara RIS berubah menjadi
NKRI dengan UUDS’50. TapTernyata pelaksanaan UUDS’50 itu tidak memuaskan rakyat
dan stabilitas nasional tidak dapat tercapai. Pada masa itu terjadi pergantian kabinet
sebanyak, 7 kali yaitu:
a. Kabinet Natsir (6-9-1950 s/d 27-4-1951)
b. Kabinet Sukirman (27-4-1951 s/d 3-4-1952)
c. Kabinet Wilopo (3-4-1952 s/d 1-8-1953)
d. Kabinet Ali SastroamijoyoI (1-8-1953 s/d 12-8-1955)
e. Kabinet Burhanudin Harahap, (12-8-1955 s/d 24-3-1956)
f. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (24-3-1956 s/d 9-4-1957)
g. Kabinet Juanda (9-4-1957 s/d 10-7-1959)

Karena seringnya pergantian kabinet, konstituante mengadakan sidang namun selalu


gagal, sehingga Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden pad tanggal 5 Juli 1959.
2. Masa Orde Lama (1959-1966)
Orde lama mulai pada tanggal 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966 saat diserahkannya
Supersemar oleh Presiden kepada Letjen Soeharto. Di masa ini banyak terjadi
penyelewengan terhadap Pancasila, misalnya Nasakom, pengangkatanPresidenseumur
hidup,danpembubaranDPR olehPresiden. Ciri-ciri Orde Lama adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai landasan idil Pancasila dan landasan struktural UUD 1945.
b. Mempunyai tujuan:
1) Membentuk NKRI yang berbentuk kesatuan dan kebangsaan yang demokratis.
2) Membentuk suatu masyarakat yang adil dan makmur baik materil maupun spiritual
dalamwadah NKRI.
3) Membentuk kerja sama yang baik dengan semua negara di dunia, terutama dengan
negara-negara di kawasan Asia-Afrika
4) Melaksanakannya dengan meluruskan segala cara.

Beberapa Penyimpangan Dalam Pelaksanaan UUD 1945


UUD 1945pada masa ini tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Lembaga
negara seperti MPR, DPR, DPA dan BPK belum
terbentuksesuaiUUD1945,jadihanyabersifat sementara. Penyimpangan yang terjadi antara
lain Presiden membuat UU tanpa persetujuan DPR dan Presiden membubarkan
DPRyangtidakmenyetujuiAPBNyang diajukannya. Presiden memegang kekuasaan
sepenuhnya dan kemudian MPR mengangkatnyasebagaiPresiden seumur hidup. Keadaan

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


64
tersebut membuatstabilitasnasionalmakinmemburuk. Berbagaiancaman datang
silihberganti.Puncakdarisemuaitu adalahterjadinyapemberontakanPKI
padatanggal30September1965.Dalam situasiiniPresidenSoekarno memberikanSurat
perintahkepadaLetjenSoehartountuk mengambil tindakan pemulihan keadaan dan
mengembalikan stabilitas negara.
3. Masa Orde Baru
Orde Baru lahir sejak diselenggarakannya seminar TNI/AD yang kedua di
Seskoad Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 1966. Ciri-ciri Orde Baru hampir sama
dengan Orde Lama, kecuali landasannya yang
sedikitmengalamiperubahan.LandasankonstitusionalnyatetapUUD1945,tetapilandasan
strukturalnyaadalahkabinetAmperasedangkanlandasan
operasionalnyaadalahTapMPRsejaksidangumum keIVtahun1966. Selain itu, tujuannya
adalah menegakkankebenarandankeadilandemi Ampera,Tritura,dan Hanura secara
konstitusional.Adapunpelaksanaan Pancasila dilakukan secara murni dan konsekuen. Orde
Baru menghendaki kepentingan nasional tetapi tidak meninggalkan komitmen anti-
kolonialisme.OrdeBarumenginginkan suatutatananhidup,perekonomian, danpolitik
yangstabilsertamelaksanakancita-citademokrasipolitik. Strategi dan taktik Orde Baru ini
tercermin dalam programkabinet Ampera.
a. Langkah Pengamalan UUD 1945 Oleh Orde Baru
Orde Baru berhasilmenyalurkanaspirasi masyarakatdan mengoreksi
kesalahanyangdilakukandimasaOrdeLama.Produkhukum yang
dihasilkanantaralainpengesahanSupersemarkedalam Tap.MPR No.IX/MPR/1966,
Tap.MPR No.XXV/MPR/1966 tentangpembubaran PKI dan ormasnya, danTap MPR
No.XII/MPR/1966 tentang perubahan landasandibidangekonomidanpembangunan.
Sidangistimewa MPRS tahun1967menarikmandatMPRS dariPresiden Soekarno dan pada
sidang istimewa pada tahun 1968 MPRS mengangkat Soeharto menjadi presiden sampai
terselenggaranya Pemilu. Kemudian terbentuklah lembaga negara seperti MPR, DPR, DPA
dan BPK yang sesuai dengan UUD 1945.
Mekanisme kegiatankenegaraan lima tahunan secara garis besar adalah sebagai
berikut:
1. MPR mengadakan sidang umum, dan Pemilu
2. Dalamsidang umumMPR bertugas;
a. Menetapkan GBHN.
b. Memilih presiden dan wakilnya untuk melaksanakanGBHN.
3. Presiden, wakilnya, dan para menteri negara menjalankan tugas berdasarkan UUD 1945.
4. Tugas Presiden:
a. Membentuk lembaga tinggi negara, yaitu DPA dan BPK.
b. Melaksanakan Pemilu tepat waktu.
c. Mengajukan APBN setiap tahun tepat waktu dan harus menyusun Repelita.
d. Membuat UU dengan persetujuan DPR dalam rangka pelaksanaan UUD 1945
dan GBHN.
5. DPR bertugas mengawasi pelaksanaan tugas Presiden.
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
65
6. Lembaganegaralainnya melaksanakantugasnyaharussesuai dengan UUD 1945 dan
undang-undang.
4. Masa Reformasi
Dalam prosesreformasidewasaini,terdapatberbagaipendapatdan kajian untuk
mengamandemenUUD 1945, karena UUD 1945 harus bersifat fleksibel, yaitu mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan bangsa dan negara Indonesia.
Keinginanuntukmengamandemenitujugamunculkarena adanyasifat“muitiinter-pretable”
padapasal-pasalUUD1945,sehingga mengakibatkan adanya sentralisasi
kekuasaanterutamaPresidendimasaOrde Lamamaupun Orde
Baru.MelaluiSidangUmumMPRtahun1999,SidangTahunanMPRtahun2000, Sidang
Tahunan MPR 2001, danSidang Tahunan MPR 2002, UUD 1945
telahmengalamiperubahan(amandemen). Perubahaninidimaksudkan untuk
menyempurnakan Batang Tubuh UUD 1945 dan tidak mengubah Pembukaan UUD
1945.KarenaPembukaanUUD 1945merupakan ikrar berdirinya negara Kesatuan Republik
Indonesia dan ia memuat Pancasila sebagai Dasar Negara, MPR berketetapanhatiuntuktidak
mengubahnya.PembukaanUUD 1945 serta amandemen UUD 1945 berdasarkan Sidang
Umum MPR 1999, Sidang
TahunanMPR2000,SidangTahunanMPR2001,danSidangTahunanMPR2002.
D. Sistem Ketatanegaraan Negara Republik Indonesia
Sistem pemerintahanIndonesiadijelaskandidalam PenjelasanUUD1945 (sebelum
amandemen), yang menyebutkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan Indonesia.
Meskipun UUD 1945 telah diamandemen, ketujuh kunci
pokoktersebutmasihrelevandalamsistem pemerintahanIndonesiadewasaini. Ketujuh kunci
pokok itu adalah:
1. Indonesia adalah Negara yang Berdasarkan Hukum (Rechtstaat)
Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum (rechtsstaat),tidak
berdasarkan kekuasaanbelaka(machtsstaat).Artinya, setiap tindakanharus berlandaskan
hukum, sehingga dapat dipertanggungjawabkansecarahukum
dantekananyangdilakukanterhadap hukum
jugaberartiterhadapkekuasaan.Haliniterkandungdidalam
PembukaanUUD1945yangmerupakanperwujudancitahukum yang menjiwai Batang Tubuh
UUD 1945 maupun dasar hukumyang tidak tertulis.
Negarahukum dimaksudkan bukanhanya dalam artiformal saja
yaitusebagaipenjagaataualat dalammenindaksegalabentukkejahatan dan ketidakadilan,
tetapi jugadalam arti materiil, yaitu alat dalam menciptakan kesejahteraan sosial seluruh
rakyat Indonesia, yang sesuai denganAlineak e I V dalamPembukaanUUD1945. Ciri-
cirinegaraberdasarkan hukumdalam arti materiil adalah sebagai berikut:
a. Adanyapembagiankekuasaandalam negara;lihatUUD1945Pasal2ayat (1), Pasal 4,
5,19,20,23Edan24,24A-Cdanpasal-pasallainsampai amandemenkeempat.
b. Diakuinya hak asasi manusia yang tertuang dalam konstitusi dan peraturan
perundang-undangan; lihat UUD 1945 Pasal 27, 28, 28A-28J, 29 ayat (2)dan 31
ayat (1).
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
66
c. Adanyadasarhukumbagikekuasaanpemerintah(asaslegalitas);lihat
d. UUD 1945 Pasal 1 ayat (3).
e. Adanyaperadilanyangbebasdan merdekasertatidak memihak;lihat
f. UUD 1945 Pasal 24.
g. Semuawarganegara memilikikedudukanyangsamadi matahukumdan
pemerintahan,wajib menjunjunghukum danpemerintahaitersebuttanpa kecuali, dan
berhak mendapatkanpendidikan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan;
lihat UUD 1945Pasal 27 ayat (1)dan(2).
h. Pemerintahberkewajiban memajukankesejahteraanumumserta mencerdaskan rakyat
Indonesia; lihat UUD 1945 Awal tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 31, 33 dan 34.
2. SistemKonstitusional
PemerintahanIndonesiabersifatkonstitusional, bukanabsolut(tidak terbatas). Pernyattaan
itu menunjukkan bahwa pemerintahan dijalankan menurutsistem konstitusional. Dalam
sistem ini, penggunaan kekuasaan secara sah oleh aparatur negara dibatasi secara formal
berdasarkan UUD1945. Hal ini menunjukkan bahwa kekuasaan aparatur negara dan
pemerintahanharus bersumber dariUUD 1945 atauundang-undangyang menyelenggarakan
UUD 1945.

3. Kekuasaan Negara yang Tertinggi di TanganRakyat


Kedaulatan,beradaditanganrakyatdandilaksanakanmenurutUUD1945 (Pasal 1 ayat 2).
Badan yang diberi kewenangan untuk melaksanakan kedaulatan ini adalah MPR, yang
merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. Majelis ini bertugas
rnenetapkanUUD,sertamelantikdan memberhentikanPresidendanWakil
Presiden.SedangkanPresidenharus menjalankan haluan negara berdasarkan haluan-haluan
yang telah ditetapkan olehMPR, sertabertanggungjawabkepada majelisini.Karenaiaadalah
mandataris MPR, maka dia. wajib menjalankanputusan-putusan majelis.
DengandemikianmakadapatdisimpulkanbahwatugasMPRsangatluasdansegalakeputusannya
mencerminkankeinginan dan aspirasirakyat.Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan
DPD yang dipilih oleh rakyat melalui Pemilu.

4. PresidenadalahPenyelenggaraPemerintahNegarayangTertinggidi bawah Majelis


Permusyawaratan Rakyat
Pasal 4 ayat (I) UUD 1945 menyebutkan bahwa Presiden Republik
Indonesiamemegangkekuasaandantanggungjawabdalam menjalankan pemerintahan. Dalam
melakukan kewajibannya, Presiden dibantu oleh seorang wakil presiden.Tugas dan
kewajiban Presiden serta Wakil Presiden dapat dilihat dalampasal-pasal UUD 1945 hasil
amandemen keempat.

5. Presiden Tidak Bertanggung Jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat


UUD 1945 telah menggariskan kerjasama antara Presiden dan Dewan
PerwakilanRakyat,anteralaindalam membentukundang-undangdan menetapkan anggaran
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
67
serta belanja negara, pengangkatan duta dan konsul, penganugerahan gelar dan tanda jasa,
pemberian amnesti dan abolisi dan lain- lain. Dalamperkara-perkara tersebut Presiden
harus, mendapatkan persetujuan DPR.Karenaitu
PresidendanDPRharusbekerjasama,tetapitidakdalam arti Presiden bertanggung jawab
kepada DPR karena kedudukan Presiden tidak tergantung kepada DPR. Presiden tidak
dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR (Lihat Pasal 7C) dan DPR pun tidak dapat
menjatuhkan Presiden karenamerekaadalahmitrakerja.DPR hanyamengawasi Presiden
dalam menjalankanpemerintahan.TetapiDPRdapatmengajukanusul pemberhentian Presiden
kepada MPR (Lihat Pasal 7A, 7B).

6. MenteriNegaraadalahPembantuPresidendanMenteriNegaraTidakBertanggung
Jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
UUD 1945menyatakanbahwaPresiden dibantu oleh. Menteri-menteri
negaradandapatmemberhentikanmenteri-menterinegaramenurutketentuanUU (lihat Pasal
17). Menteri-menteri negara itu tidak bertanggung jawab
kepadaDPR.Kedudukanmerekatidak tergantungpadaDPRtetapipada Presiden karena mereka
adalah pernbantu Presiden. Presiden berwenang mengangkat dari memberhentikan menteri.
Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian diatur oleh undang-undang.

7. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas


PenjelasanUUD 1945menyatakanbahwa“MeskipunKepalaNegara tidak bertanggung
jawab kepada DPR, ia bukan diktator, artinya kekuasaannya tidak tak terbatas”. Seperti
dijelaskan sebelumnya., sistem pemerintahan konstitusional tidak bersifat Absolut.
Keberadaan DPR dan menteri negara dapat mencegah terjadinya pemerintahan yang absolut
atau kekuasaanmutlak.Dalam halinikedudukandanperanDPRsangatlahkuat,
karenaselaintidakdapatdibubarkan olehPresiden,diajugaberwenang mengajukan usul dan
persetujuan pembentukan undang-undang maupun
penetapananggarandanbelanjanegara.Selainitu,karenasemuaanggota DPR
adalahanggotaMPRmakaDPR memilikiwewenang untuk mengadakan sidang istimewaguna
meminta pertanggungjawabanPresiden.JikaPresiden benar-benar melanggar haluan yang
telah ditetapkan oleh MPR. Jadi jelas bahwa hubungan antara MPR, DPR, dan Presiden
sangat erat.

E. SusunanKekuasaan Negara R.I.

Konsep kekuasaan negara menurut demokrasi sebagai terdapat dalamUUD 1945


sebagai berikut:
1. Kekuasaan di Tangan rakyat
a) Pembukaan UUD 1945 AlineaIV..”...Maka disusunlah
kemerdekaankebangsaanIndonesiaitudalam suatuUndang- Undang Dasar
Negaraa Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.......
b) Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 “Negara yang berkedaulatan
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
68
rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan” (pokok
Pikiran III).
2. Pembagian Kekuasaan
Sebagaimanadijelaskanbahwa kekuasaan.tertinggiadalah ditangan rakyat, dan
dilakukan menurut Undang-Undang Dasar oleh karenaitupembagiankekuasaan
menurutdemokrasisebagaimana tercantumdi dalamUUD 1945 adalah sebagai
berikut :
a) KekuasaanEksekutif,didelegasikankepadaPresiden(Pasal4ayat(1) LTUD
1945).
b) Kekuasaan Legislatif, didelegasikan kepada Presiden dan DPRdan DPD
(Pasal 5) ayat (1), Pasal 19 dan Pasal 22C UUD 1945). (c) Kekuasaan
Yudikatif, didelegasikan kepada Mahkamah Agung(Pasal 24 ayat (1) UUD
1945).
c) Kekuasaan Inspektif,atau pengawasan didelegasikan kepada Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal
ini termuat dalam UUD 1945 Pasal 20-A ayat (1) “.... DPR juga memiliki
fungsi pengawasan”. artinya DPR melakukan pengawasan terhadap Presiden
selaku penguasa eksekutif.
d) Dalam UUD 1945 hasil amandemen tidak ada Kekuasaan Konsultatif, yang
dalamUUD lama didelegasikan kepada Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
(Pasal 16 UUD 1945). Dengan lain perkataan UUD 1945 hasil amandemen
telah Menghapuskan lembaga Dewan Pertimbangan Agung, karena hal ini
berdasarkan kenyataan pelaksanaan kekuasaan negara fungsinya tidak jelas.
Mekanisme pendelegasian kekuasaan yang demikian ini dalam khasanah
ilmu hukum tatanegara dan ilmu politik dikenal dengan istilah ‘distribution of
power’ yang merupakan unsur mutlak darinegara demokrasi.
3. Pembatasankekuasaan
Pembatasankekuasaanmenurutkonsep UUD 1945, dapat dilihat melalui
proses atau mekanisme5 tahunan kekuasaan dalam UUD 1945 sebagai berikut :
a. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 ‘kedaulatan di tangan rakyat...”.Kedaulatan politik
rakyat dilaksanakan melalui Pemilu untuk membentuk MPR dan DPR setiap
5 tahun sekali.
b. Majelis Permusyawaratan Rakyat memiliki Kekuasaan melakukan perubahan
terhadap UUD 1945. Melantik Presiden dan Wakil Presiden. serta melakukan
impeachment terhadap Presiden apabila melanggar konstitusi.
c. Pasal 20 ayat (1) memuat Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi
pengawasan yang berarti melakukan pengawasan terhadap jalannya
pemerintahan yang dijalankan oleh Presiden dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun
d. Rakyat kembali mengadakan Pemilu setiap 5 tahun
e. Dalam pembatasan kekuasaan menurut konsep mekanisme 5 tahunan
kekuasaan sebagaimana tersebut di atas, menurut UUD 1945 mencakup antara
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
69
lain: periode kekuasaan, pengawasan kekuasaan dan pertanggungjawaban
kekuasaan.
4. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan menurutUUD1945dirincisebagai berikut:


a. penjelasanUUD1945tentangPokokPikirankeIII.yaitu”...Olehkarenaitusistemneg
arayangterbentukdalamUUD1945, harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan
berdasar ataspermusyawaratanperwakilan.Memangaliraninisesuaidengan sifat
masyarakat Indonesia”.
b. Putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara terbanyak,
UUD 1945 Pasal 7B ayat (7).
Ketentuan-ketentuan tersebut di atas mengandung pokok pikiran bahwa
konseppengambilan keputusan yang dianut dalam hukumtata negaraIndonesia
adalah berdasarkan :
a. Keputusandidasarkanpadasuatu musyawarah sebagaiasasnya, artinya segala
keputusan yang diambil sejauh mungkin diusahakan, dengan musyawarah
untuk mencapai mufakat.
b. Namur demikian jikalau mufakat itu tidak tercapai, maka dimungkinkan
pengambilan keputusan itu melalui suara terbanyak.
5. Pengawasan
Konsep pengawasan menurut UUD 1945 ditentukan sebagai berikut:
Pasal1ayat(2).“Kedaulatanditangan rakyatdandilakukan menurut
Undang-UndangDasar”.Dalam penjelasanterhadappasal1 ayat (2) UUD 1945
disebutkan bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi namun dilaksanakan dan
didistribusikan berdasarkan UUD.
a. Berbeda dengan UUD lama sebelum dilakukan amandemen, MPR yang
memiliki kekuasaan tertinggi sebagai penjelmaaan kekuasaan rakyat. Maka
menurut UUD hasil amandemen MPR kekuasaannya menjadi terbatas, yaitu
meliputi tiga hal, yaitu mengubah UUD, melantik Presiden dan Wakil
Presiden dan memberhentikan Presiden dengan masa jabatannya atau jikalau
melanggar UUD.
b. Pasal 2 ayat (1), Majelis Permusyawaratan. Rakyat terdiri dari anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota DewanPerwakilan Daerah.
Berdasarkan ketentuan tersebut makamenurut UUD 1945 hasil amandemen
MPR hanya dipilih melaluiPemilu.
c. PenjelasanUUD tentangkedudukanDPR, disebut “...kecualiitu anggota-
anggota DPR semuanya merangkap menjadi anggota MPR. Oleh karena itu
DPR dapat senantiasa mengawasi tindakan-tindakan Presiden...”
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas maka konsep
pengawasanmenurutdemokrasiIndonesiasebagaitercantum dalam UUD 1945
pada dasarnya adalah sebagai berikut :
a. Dilakukan oleh seluruh warga negara, karena kekuasaan di dalam
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
70
sistemketatanegaraan Indonesia adalah di tangan rakyat, dan
b. Secara formal ketatanegaraan pengawasan berada pada rakyat.

Soal Latihan Uji Kompetensi / Diskusi


1. Jelaskan arti penting ideologi bagi bangsa indonesia dan unsur-unsur apa
sajayang terkandung dalam sebuah ideologi!
2. Bandingkan apa keunggulan ideologi pancasila dibandingkan dengan ideologi-
ideologi di dunia!
3. Jelaskan apa yang dimaksud pancasila sebagai ideologi terbuka?
4. Diskusikan dengan teman anda, faktor-faktor pendorong pancasila sebagai
ideologi terbuka dan sejauh manakah keterbukaan ideologi pancasila
5. Jika anda disuruh memilih ideologi apakah yang paling baik diterapkan di
indonesia! Jelaskan alasan anda!

BAB VIIPANCASILA DALAM PARADIGMA


KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,BERBANGSA DAN
BERNEGARA

Kompetensi Dasar: Makna pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, pancasila sebagai paradigma pembangunan

Tujuan Pembahasan: Pada bagian ini bertujuan agar mahasiswa memahami pancasila
sebagai paradigma kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta
aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
meliputi sebagai berikut : (1)pengertian paradigma; (2) pancasila sebagai
pengembangan ipteks; (3) pancasila sebagai paradigma pengembangan politik,
hukum, ekonomi, sosial budaya dan IPTEK

A. Pancasila Paradigma Pembangunan

Istilah paradigma menurut kamus Bahasa Indonesia (Depdikbud: 1990) memiliki


beberapa pengertian, yaitu (1) daftar semua pembentuk dari sebuah kata yang
memperlihatkan konjungasi dan deklinasi kata tersebut, (2) model dalam teori
ilmupengetahuan, (3) kerangka berpikir. Dalam konteks ini pengertian paradigma adalah
penngertian kedua dan ketiga, khususnya yang ketiga, kerangka berpikir.

Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah paradigma sebagai ilmu


pengetahuan terutama dalam kaitanya dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah Thomas

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


71
S.Khun.Pengertian paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dan asumsi-asumsi teoritis yang
umum, sehingga merupakan sumber hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu
pengetahuan yang menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri
(Kaelan 2000).

Sifat ilmu pengetahuan yang dinamis menyebabkan semakin banyak hasil-hasil


penelitian, sehingga membuka kemungkinan ditemukan kelemahan-kelemahan pada teori-
teori yang digunakan. Dengan demikian, para ilmuan mengkaji kembali teori-teori dasar dari
ilmu itu sendiri, Contohnya dalam ilmu sosial manakala suatu teori yang didasarkan kepada
suatu hasil penelitian ilmiah berdasarkan metode kuantitatif yang mengkaji manusia dan
masyarakat berdasarkan sifat-sifat parsial, terukur dan korelatif ternyata hasil dari ilmu
pengetahuan itu secara epistemologis hanya mengkaji satu aspek sajadari objek ilmu
pengetahuan, yaitu manusia. Ilmu sosial kembali mengkaji paradigma ilmu tersebut, yaitu
manusia, berdasarkan hakikatnya manusia dalam kenyataan objektifnya bersifat ganda.
dengan metode baru, yaitu metode kualitatif.

Istilah ilmiah itu berkembang kepada bidang-bidang kehidupan lainnya, sehingga


menjadi terminologi dari suatu perkembangan dan pembangunan yang mengadung konotasi
pengertian : (1) Kerangka berpikir; (2) Sumber nilai, dan (3) Orientasi arah.

B. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Iptek

Pada hakikatnya pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung


arti bahwa segala aspek pembangunan harus mencerminkan nilai-nilai Pacasila.
Pembangunan nasional adalah untuk manusia Indonesia, dimana manusia secara kodrat
memiliki kedudukan sebagai makhluk individu dan makhuk sosial. Manusia tidak hanya
mengejar kepentingan pribadi tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat. Manusia
tidak hanya mengutamakan kebutuhan material, tetapi juga kebahagian spritual. Manusia
memiliki fungsi monudualistis tidak hanya mengerja kepentingan dunia, tetapi mendapatkan
kebahagiaan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, pembangunan nasional hendaklah
mewujudkan tujuan tersebut.

Keberhasilan manusia mencapai tujuan dan hakikat hidupnya untuk mewujudkan


kesejahteraan lahir dan batin,maka manusia menggunakan ilmu pengetahuan dan teknolgi
(iptek) sebagai usaha kreatifitas manuasia melalui proses akal dan pikirannya. Berdasarakan
kreativitas akal dan pikiran manusia dalam mengembangkan iptek manusia mampu
mengelola kekayaan alam yang disediakan oleh Tuhan yang maha Kuasa untuk kepentingan
kasejahteraan manusia. Fungsi iptek hanyalah sebagai pengelolaan kekayaan yang
merupakan milik Tuhan Yang Maha Esa itu untuk kepentingan kesejahteraan manusia, maka
oleh sebab itu usaha-uasa iptek harus mengikuti nilai-nilai dan moral ketuhanan dan
kemanusiaan yang adil dan beradab.

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber


nilai,kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembagi iptek. Apabila kita melihat sila-
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
72
sila demi sila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek (Kaelan 2000),yaitu
sebagai berikut.

1. Sila ketuhanan Yang Maha Esa,mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta,


perimbangan antara nasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
Berdasarkan sila pertama ini iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan,
dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga memertimbangkan maksud dan akibatnya
kepada kerugian dan keuntungan manusia dan sekitarnya. Pengelolahan diimbangi
dengan pelestarian. Sila pertama menempatkan manusia di alam semesta bukan
sebagai sentral melainkan sebagai bagian yang sistematiaka dari alam yang
diolahnya.
2. Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa
manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian
dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh sebab itu,
pembangunan iptek harus berdasarkan kepada uasa-usaha mencapai kesejahteraan
umat manusia. Iptek harus dapat diabadikan untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia, bukan menjadi manusia sebagai mahkluk yang angkuh dan
sombong akibat dari penggunaan iptek.
3. Sila persatuan indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa indonesia bahwa
rasa nasionalisme bangsa indonesia akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek
persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, tidak lepas dari faktor
kemajuan iptek. Oleh persatuan dan kesatuan bangsa dan selanjutnya dapat
dikembangakan dalam hubungan manusia indonesia dan internasional.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaandalam
permusyarwtan/perwkilan, prisip demokrasi sebagai jiwa sila keempat ini dapat
mendasari pemikiran manusia secara bebas untuk mengkaji dan mengembangkan
iptek. Seorang ilmuan harus pula memiliki sikap menghormati terhadap hasil
pemikiran orang lain dan terbuka, dikritik dan kaji ulang hasil dari pemikirannya.
Penemuan iptek yang telah teruji kebenaranya harus dapat dipersembahkan kepada
kepentingan rakyat banyak.
5. Sila Kadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,kemajuan iptek harus dapat
menjaga keseimbangan keadilan dan kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan
hubungan atara manusia dan sesamanya, hubungan antara manusia dengan Tuhan
sebagai penciptanya, hubungan manusia dengan lingkungan di man mereka berada.

Pembangunan sebagai pengamalan Pacasila diartiakan sebagai upaya bersama untuk


mengelolah dan memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya manusia, serta sarana-saran
kehidupan sedemikian rupa sehingga tercipta tingka dan mutu kehidupan bangsa dan neraga
secara seimbang, baik dalam sikap dan perilaku warga bangsa maupun dalam tatah
kemasyarakatan. Maka di dalam kedudukannya pancasila sebagai paradigma pembangunan
nasional harus memperhatiakn konsep berikut ini.

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


73
1. Pancasila harua menjadi kerangka kognitif dalam indefikasi diri sebagai bangsa.
Pancasila harua diletakan sebagai kerangka berpikir yang objektif rasional dalam
membangun kepribadian bangsa. Oleh sebab itu,perlu dikembangakan budaya ilmu
pengetahuan dalam memepuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pacasila sebagai landasan pembangunan nasional, perubahan yang terjadi dalam
masyarat dan bangsa akibat dari pembangunan harus semakin menepatkan nilai-nilai
Pancasila yang dapat dirsakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Pacasila merupakan arah pembanguan nasional, proses pembangunan nasional tidak
terlepas dari kontrol nilai-nilai pancasila. Oleh sebab itu, kemana arah pembangunan
melalaui tahap-tahapnya tidak dpat dilepaskan dari usaha mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila, sehingga pembangunan adalah pengamalan Pancasila.
4. Pancasila merupakn etos pembangunan nasional, untuk mewujudkan visi bangs
indonesia masa depan diciptakan misi pengalaman Pancasila sebagai konsisten
dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan bernegara. Konsisten antara teori dan
kenyataan dan ucapan dengan tindakan, merupakan paradigma baru dalam
menjadikan Pancasila sebagi etika pembangunan nasional.
5. Pancasila sebagi moral pembangunan, sebutan ini mengandung maksud agar nilai-
nilai luhur Pancasila (norma-norma Pancasila yang tercantum dalam pembukaan
UUD 1945) dijadikan tolak ukur dalam melaksanakan pembangunan nasional, baik
dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksaan, pengawasan, maupun dalam
evluasinya.

Pembangunan dalam perspektif Pancasila adalah pembanguan yang arah nilai-nilai


kemanusian sebagai core values. Kelima nilai-niali inti secara terpadu menjadikan rujukan
dalam perkembangan pranata sosial dan pola tingkah laku segenap warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif. Sebagia konfiguransi budaya, nilai-nilai inti Pancasila
tidak dapat diperlukan satu-persatu secara terpisah. Perlakuakan butir demi butir akan
menimbulkan kesenjangan pada pemberian makna dan pengalamanya.

Dalam menghadapi era globalisasi kita harus melihat dua karateristik masyarakat
untuk pembangunan bangsa (S.Budisantoso, 1998:42-43). Pertama, kemajemukan
masyarakat dan keanekaragaman budaya. Kedua, dinamika masyarakat dan keterbukaan
kebudayaan terhadap pembaruan. Masyarakat majemuk indonesia yang sedang mengalami
perkembngan yang amat pesat karena dampak pembangunan nasional maupun ransangan
globalisasi, memerlukan pedoman bersama (common frame of reference) dalam menanggapi
tantangan demi keutuhan bangsa. Oleh sebab itu, pembanguan nasional harus dapat
memperhatiakn prinsip-prinsip berikut ini.

1. Hormat terhadap keyakinan religius setiap orang


2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subjek (manusia seutuhnya).
3. Kesatuan sebagai bangsa yang melayani segala bentuk sekratarianisme. Ini berarti
komitmet kepada nilai kebersamaan seluruh bangsa dan komitmet moral untuk
mempertahankan eksistensi dan perkembangan seluruh bangsa indonesia.
MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014
74
4. Nilai-nilai yang terkait dengan demokrat konstitusional (persamaan politis, hak-hak
asasi, hak-hak, dan kewajiban kewarganegaraan)
5. Keadilan sosial yang mencangkup persamaan (equlity) dan pemerataan (equity)

C. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial


Budaya, Pertahanan dan Keamanan
1. Pengembangan Ideologi

Dalam pengembangan pancasiala sebagai iseologi harus memandang sebagai


ideologi yang dinamis yang dapat menangkap tanda-tanda perkembangan dan
perubahan zaman. Untuk itu kita harus memperhatikan peranan dan keduduka Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegar, seperti berikut ini.

a. Pancasila sebagai ideologi Terbuka

Nilai-nilai dasar dalam ideologi Pancasila dirumuskan dalam UUD 1945


untuk memperjelas suatu tatanan kehidupan beragama, hukum, politik, ekonomi,
sosial budaya, hankam, dan sebagainya. Nilai dasar ini tidak beruba dengan
gampang, sedangkan penjabaran nilai dasar kepada nilai operasinal dapat
berkembang secara kesepakatan bersama di MPR yang disebut dengan amandemen .
Nilai dasar tidak mudah berubah karena merupakan tolak ukur stabilitas dan
dinamika, untuk pasal 37 UUD 1945.

b. Wawasan Kebangsaan (Nasionalisme)


Konsep negara (staatsidee) bangsa indonesia dapat kita rangkum dari pokok-
pokok pikiran yang terkandung di dalam pembukaan UUD 1945. Negara adalah
keadaan kehidupan berkelompoknya bangsa indonesia,yang : (1) atas berkad rahmad
Allah Yang maha Kuasa; (2) didorongkan oleh keinginan luhur bangsa,untuk (3)
berkehidupan yang bebas ,dalam arti (4) merdeka, berdaulad, adil dan makmur (5)
berdasarkan Pancasiala.
Dengan adanya unsur pertama menjadi jelas bahwa kita di dalam bernegra
tidak akan sekuler. Dengan sadanya unsur kedua kita di dalam bernegara tidak
merupakan negara agama melainkan berwawasan kebangsaan (didorong oleh
keinginan luhur bangsa). Sedangkan unsur berikutnya menjelaskan wawasan
kebangsaan tersebut. Oleh karean itu wawasan kebangsaan indonesia atau
nasionalisme indonesia ialah berkebangsaan yang bebas, yaitu merdeka, berdaulat,
bersatu, adil, dan makmur (Padmo wahjono. 1991:31-32). Pancasila di jadikan
platform kehidupan bersama bagi bangsa indonesia yang sangat majemuk agar tetap
terikat erat sebagai bangsa bersatu.

2. Pengembangan Politik
Landasan : kekuasaan dan kedaulatan berada di tangan rakyat. Oleh sebab
itu, perlu menyempurnakan UUD 1995 sejalan dengan perkembangan kebutuahan

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


75
bangsa, dinamika dan tuntunan reformasi dengan tetap memelihara kesatuan dan
persatuan bangsa, serta sesuai dengan jiwa dan semangat pembukaan UUD 1945.
Meningkatkan peranan MPR, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan
lembaga tinggi negara lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang, dan tanggung
jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang
jelas antara lembaga eksekutif, dan yudikatif.
Dalam usaha membangun kehidupan politik,maka beberap unsur yang perlu
dikembangkan dan ditingkatkan adalah sebagai berikut : (1). Sistem politik nasional
yang berkedaulatan raktat, demokratis, dan terbuk, (2). Kemandirian partai politik
dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, (3). Pendidikan politik kepada
masyarakat untuk mengenbangkan budaya politik yang demokratis, (4). Pemilihan
umum yang lebih berkualitas dengan partisipasirakyat yang seluas-luasnya.
Tiga aspek demokrasi yang harus di kembangakan adalah sebagai berikut.
a. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan, meliputi rakyat sebgai pendukung
kekuasaan dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Dukungan rakyat kepada
pemerintah dapat menjadikan pemerintah membuat kebijakan yang dapat
dipercayai rakyat untuk memebawah kesejahteraan kepadanya.
b. Demokrasi sebagai kebudayaan politik, dalam masyarakat yang sedang
membangun harus melakukan perubahan melalui proses dari budaya tradisional
partrimordial kepada cara berpikir rasional objektif yang dapat memperkuat
kemandirian bagi setiap warga negara. Kesetaraan dan persamaan hak yang
disadari oleh setiap warga negara merupakan keberhasilan proses demokratisasi.
c. Demokrasi harus dapat melaksanakan fungsi dan peranannya, seperti organisasi
masyarakat, partai politik, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Eksekutif,
birokrasi dan peradilan. Keberhasialan proses demokaratisasi sangat ditentukan
oleh keseimbangan dari peraan dan kedudukan badan-badan tersebut. Dalam
posisi yang seimbang setiap badan tersebut dapat saling mengontrol satu badan
dengan badan yang lainnya.
d. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan hanya akan berhasil kalau didukung oleh
demokrasi sebagai budaya politik yang rasional objektif. Hak sasi manusia harus
dilaksanakan secara kontekstual sesuai dengan kebudayaan indonesia yang
tercermin dalam kesetaraan dan keseimbamgan peranan lembaga-lembaga
demokrasi.
3. Pengembang Sosial Budaya

Pancasila dapat menjadi kerangka riferensi identifikasi diri kalau Pancasila


semakin credible, yaitu bahwa masyarakat dapat mengalami secara nyata relisasi dari
prinsip-prinsip yang terkandung dalan Pancasila. Usaha yang dilakukan melalui cara-
cara : (1) Dihormati martabatnya sebagai manusia (2) Diperlakukan secara
manusiawi (3) Mengalami solidaritas sebagai bangasa karena semakin hilngnya
kesenjangan ekonomi dan Budaya (4) Memiliki kesempatan untuk berpatisipasi

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


76
dalam kehidupan politik dan (5) Merasakan kesejahteraan yang layak sebagai
manusia

4. Pengenbangan Ekonomi

Pengembangan dan peningkatan SDM terdiri atas beberap kriteria kualitas SDM
yang dibutuhakn adalah sebagai berikut : (1) Memiliki kemampuan dasar untuk
berkembang; (1) Mampu menggunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sumber
daya alam secara ivektif, ifesien, lestari, dan berkesinambungan; (3) Memiliki etos
profisinal, tanggung jawab atas pengembangan keahliannya, kejujujrn dalan
pelaksanaan tugas, ketelitian pelayanan masyarakat, penghargaan terhadap waktu dan
ketetapan waktu; (4) penciptaan kesejahteraan yang merata berasis pasa sumber
ekonomi, dunia kerja, pendidikan, kesehatan, dan infomasi. Peningkatan kesejahteran
selalu dihadapkan kepada pemasalahan, bagai mana kita memadukan nilai-nilai
ekonomis yang berkembang menjadi ekonomis dan nilai-nilai Pancasila.

5. Pengembangan Hankam

Ketahanan nasional,pembangunan nasional tidak terlepas dari ketahanan


nasional, yaitu perwujudan cita-cita bangsa dan tingkat ketahanan nasiaonal, yang
terjabar sebagai berikut: (1) Nilai-nilai fundamental yang menyangkut pribadi warga
negara, yaitu pengembangan pribadi dalam matra horizontal dan vertikal, pertumbuhan
sosisl ekonomi, keanekaragaman, dan persamaan derajad; (2) Nilai-nilai fundamental
yang menyangkut sistem/sruktur kehidupan masyarakat, yaitu keadilan sosial,
keamanan, stabilitas dan keimbngan lingkungan; (3) Nilai-nilai fundamental yang
menyangkut interaksi antara pribadi-pribadi warga negara dan sistem/struktur
kehidupan masyarakat, yaitu keadilan sosial, keamanan, stabilitas dan keseimbangan
lingkungan.

Kondisi keamanan yang stabil sangat mendukung pelaksaan pembangunan


nasional, dan sebalikanya keberhasilan pembangunan nasional juga harus dapat
menunjang terciptanya kodisi keamaan yang stabil. Hasil pembangunan yang tidak adil
dan merata dapat menimbulkan kesenjangan yamg akhirnya berpengaru terhadap
stabilitas pertahaan keamanan negara. Oleh karena itu,keseimbangan antara pendekatan
keamanan dengan pendekatan kesejahteraan sangat di harapkan sehingga menghasilkan
keseimbngan dan keserasian dalam kehidupan nasional.

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai paradigma pembangunan IPTEK

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


77
2. Jelaskan bagaimana cara kita mengembangkan Pancasila sebagai paradigma
pembangunan poltik
3. Uraikan perbedaan antara budaya akademik dan kebebasan akademik!
4. Jelaskan hubungan dunia kampus dengan politik!
5. Jelaskan beberapa hal pokok dalam mendukung pembangunan hukum di
Indonesia!

MATERI PANCASILA UPT MKU UHO 2014


78

Anda mungkin juga menyukai