Dosen Pengampu:
Kelompok 1:
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahNya kepada kita semua sehingga makalah yang berjudul
Pemikira Politik Ibnu Abi Rabi dapat kami selesaikan. Shalawat beriringan salam tak lupa kita
sanjungkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarga dan para sahabat.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad
Haikal, S. Pd. M. Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Politik serta kepada berbagai
pihak yang telah memberikan dukungan serta motivasi sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan . oleh karena itu, saran dari para pembaca sangat diharapkan untuk kemajuan
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULAN..............................................................................................................................4
1. Latar belakang......................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
3. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2. Asal-Usul Negara..................................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUPAN................................................................................................................................13
1. Kesimpulan.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULAN
1. Latar belakang
Islam sebagai rahmatan lil ‘ alamin selain mengatur hal-hal yang berkaitandengan
masalah agama, mengatur hal-hal tentang hubungan antara manusiadengan Allah, namun
juga mengatur masalah antara manusia dengan sesamanya.Bahkan Islam juga mengatur
masalah kehidupan bernegara. Meskipun tidaksecara langsung dijelaskan pengaturannya
dalam Al-Qur’an, namun Islam secara jelas telah memberikan rambu-rambu bagi umat
manusia ketika merekamengemban amanah untuk memimpin suatu negara. Islam secara
langsung jugatelah menyajikan teladan yang bisa dijadikan pedoman dalam
melaksanakankehidupan bernegara yaitu pada masa kepemimpinan Rasulullah
MuhammadSAW., dan para Khulafaur Rasyidin. Bahkan pada masa awal kejayaannya,
salahsatu karakteristik Islam yang paling menonjol adalah dalam hal kejayaan politiknya.
Pada fase pasca wafatnya Rasulullah SAW., perpolitikan dan tata negara
mengalami berbagai perubahan, seperti yang terjadi pada masa kekhalifahan khulafaur
rasyidin yang menggunakan sistem negara berpolakhilafah, kemudian pada awal
berkuasanya daulah Umayyah sistem ketatanegaraan yang diterapkan berubah menjadi
sistem monarki atau kerajaan. Berangkat dari hal tersebut,kemudian penerapan sistem
monarki dalam sistem ketatanegaraan pada masa itu berlanjut ketika berkuasanya daulah
Abbasiyah yang juga menggunakan sistemmonarki dalam menjalankan pemerintahannya.
Bahkan, sebagian besar negaraIslam saat ini juga menerapkan sistem negara yang berpola
kerajaan/monarkidalam menjalankan pemerintahannya.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi singkat Ibnu Abi Rabi?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana biografi singkat Ibnu Abi Rabi
2. Untuk mengetahui bagaimana asal usul negara menurut Ibnu Abi Rabi
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk negara ideal menurut Ibnu Abi Rabi
PEMBAHASAN
Ibnu Abi Rabi’ tidak serta merta menulis kitabnya inihanya karena diminta oleh khalifah
yang berkuasa pada masa itu. Ibnu Abi Rabi’ memiliki beberapa pertimbangan mengapa beliau
akhirnya menulis kitab tersebut.Pertama, di kalangan cerdik pandai dan di kalangan orang-orang
yang berkecimpung dalam ilmu hakikat terdapat keyakinan bahwasannya jiwa lebihmulia
daripada badan sehingga memelihara jiwa serta mensucikan badan denganilmu dan amal akan
meningkatkan kualitas akhlak adalah sesuatu yangdiutamakan; kedua, di kalangan orang-orang
yang karena posisinya memilikikewenangan yang berpengaruh dalam masyarakat diperlukan
adanya studi tentang jiwa manusia, dengan adanya buku yang beliau tulis ini dhirapkan bisa
digunakansebagai sarana untuk mengajak mereka para penguasa untuk senantiasameningkatkan
kualitas akhlaknya meskipun posisi mereka sudah menjadi pemimpin, namun alangkah lebih
baik jika sebagai seorang pemimpin bisasekaligus menjadi teladan bagi rakyat yang
dipimpinnya. Ibnu Abi Rabi’ membagi kitabnya menjadi 4 pasal yaitu pasal pertama menjadi
muqaddimah, pasal kedua membahas masalah akhlak dan pembagiannya, pasal
ketigamembicarakan tentang pelbagai jenis perilaku yang menurut pertimbangan akhlak perlu
diikuti dan dilaksanakan, dan pasal keempat yaitu membahas tentangmacam-macam siyasat
(pengaturan) beserta ketentuan-ketentuannya
2. Asal-Usul Negara
Menurut Ibnu Abi Rabi, asalmula terbentuknya sebuah kota atau negara berasal dari
ketidak berdayaan manusia untuk hidup sendiri dalam mencukupi segala kebutuhan hidupnya,
tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu saling membutuhkan satu sama lain, maka terjadi
interaksi antara sesama manusia untuk membantu mereka saling bantu membantu dan
bermasyarakat, serta menetap di suatu tempat. Kondisi inilah yang menjadi proses terbentuknya
kota-kota.
Dalam andangan Ibnu Abi Rabi’ setidaknya terdapat 3 butir alasan pokok dari lahirnya suatu
negara, diantaranya yaitu:
2) Allah telah meletakkan peraturan-peraturan tentang hak dan kewajiban bagi masing-
masing anggota masyarakat sebagai suatu dasar yangharus dipatuhi, dimana seluruh
peraturan-peraturan tersebut termaktubdalam Al Qur’an.
Dari poin-poin di atas dapat kita pahami bahwasannya lahirnya suatunegara adalah karena
sifat alami manusia yang tidak bisa memenuhikebutuhannya sendiri dan memerlukan bantuan
orang lain, atau bisadikatakan saling membutuhkan satu sama lainnya, sehingga mereka
berinisiatif untuk berkumpul, dan menetap pada satu tempat yang samaagar mereka bisa saling
tolong-menolong untuk memenuhi kebutuhannya
3. Bentuk Negara Ideal
Menurut Ibnu Abi Rabi’, bentuk atau model pemerintahan yang ideal adalah monarkiatau
kerajaan. Monarki adalah sistem pemerintahan yang dipimpin olehseorang raja berdasarkan
warisan alur keturunan. Ibnu Abi Rabi` memberikan argumentasiterkait pemikirannya tentang
bentuk pemerintahan, yaitu bahwa jika sebuah negara dipimpinoleh banyak pemimpin, maka
perpolitikan akan kacau, banyak konflik yang menyebabkannegara tidak stabil. Atas dasar
argumentasi ini, pemerintahan yang dipimpin oleh seorangpemimpin tunggal dianggap sebagai
sesuatu yang diperlukan oleh warga negara.
1) Tidak boleh orang yang pemarah -Bukan orang yang mudah bersumpah
Ibnu Abi Rabi` juga menyampaikan beberapa kriteria atau syarat bagi seorang kepala
negara ideal, beberapa kriteria tersebut sebagai berikut;
6) Al-A`wan al-Shadiqah atau memiliki para wakil atau para pembantu yang setia dan jujur
2. Keadilan
Berkaitan dengan keadilan, secara garis besar Ibnu Abi Rabi’ mengelompokkan menjadi tiga
bagian, yaitu :
3) Rakyat
Pemikiran Ibnu Abi Rabi` mengenai bagaimana rakyat harus diarahkan dengan arahan yang baik,
sebagai berikut;
6) Kepala negara harus selalu mengikuti berita dan perkembangan negara tetangga,agar
dapat mempertahankan kepentingan wilayahnya dari setiap tindakan negaratetangga yang
mengancam stabilitas politik dan keutuhan wilayah, terutama diwilayah perbatasan.
8) Kepala negara harus selalu mendegarkan apa yang dibicarakan rakyatnya, dan jikaada
orang yang melakukan fitnah atau melancarkan makar, maka kepala negarasegera
melakukan tindakan hukum.
12) Kepala negara harus segera memotong mata rantai faktorfaktor yang
menjadipenyebab terjadinya konflik antar sesama warga masyarakat. m. Kekuasaan dan
pengeolaan negara agar dapat menjangkau ke seluruh pelososkwilayah tanah air, dan
kepala negara harus malakukan tindakan hukum kepadaorang-orang yang melakukan
pelanggaran tindak pidana atau kriminal meskisekecil apapun, apalagi yang sudah
besar.
4) Pengelolaan
Dalam mengelola negara, Ibnu ABi Rabi berpendapat harus ada para pembantu (al-A`wan waal-
Atba`) dalam mengelola berbagai permasalahan dan urusan kenegaraan.Diantaranya
yaitu: 1) Menteri (wazir). 2) Sekretaris (Katib). 3) Protokoler (Hajib). 4) Qadhi (Al-Qadhi). 5)
Polisi (Surthah). 6) Tentara (Jundi). 7) Kepala Daerah (Al-Amil). 8) Bendahara Negara
(Khazinal Mal). 9) Hakim (al-Hakim) 10) Ajudan (Jalis). 11) Urusan dapur Istana (Shahib al-
Tha`am wa al-Syarab)
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Ibnu Abi Rabi memiliki nama lengkap Syihabuddin Ahmad bin Abi Rabi'. Beliau
disebut-sebutsebagai sarjana muslim pertama yang menuangkan gagasan teori politiknya
kedalam karyanyayang berjudul 'Sulukal-Malik Fiy Tadbir al-Mamalik’. Ibnu Abi Rabi’
menjelaskan bahwa asalmula terbentuknya sebuah negara berasal dari ketidakberdayaan
manusia untuk hidup sendiridalam mencukupi segala kebutuhan hidupnya, tanpa
bantuan orang lain. Ibnu Abi Rabi’menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia
dengan wataknya yang cenderung berkumpuldan bermasyarakat, dan tidak mungkin
dapat hidup sendiri untuk memenuhi semuakebutuhannya tanpa bantuan orang lain.
Selanjutnya, bagi Ibnu Abi Rabi’, bentuk atau modelpemerintahan yang ideal adalah
monarki atau kerajaan. Negara yang berbentuk kerajaan akan stabil apabila unsur-unsur
pentingnya diperhatikan yang disebut arkan al-daulah. Ada empatunsur penting dalam
arkan al-daulah, diantaranya yaitu; kepala negara, keadilan, rakyat, danpengelolaan
(administrasi negara).
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Sirojuddin. Pemikiran Politik Islam: Sejarah, Praktik, dan Gagasan. Jakarta:Rajagrafindo
Persada, 2017.
Fuad, Mahsun. (2018). Diskursus Pemikiran Politik Islam Pra Modern. Al-Mabsut: Jurnal
StudiIslam dan Sosial, 12, 1-9