Anda di halaman 1dari 10

MAKALaH

PENDEKATAN BEHAVIORAL DAN KOGNITIF SOSIAL

Untuk Memnuhi Tugas Mata Kuliah : Pisikologi Pendidikan

Kelompok 7 :

Nuri anggriyani 0308213091

Raudotul ilmia 0308212095

Dosen Pengampu : Fauziah Nasution M.Psi

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
TA. 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada allah SWT. Atas berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelasaikan makalah yang berjudul Pendekatan Behavioral
Dan Kognitif Sosial. Dalam penyusunan makalh ini, penulis tidak lupa mengcapkan
terimakasih kepada ibuk Fauziah Nasution M.Psi, selaku dosen mata kuliah Pisikologi
Pendidikan serta semua pihak yang telah memberi pengajaran dalam penyusunan serta
penulisan makalah ini.

Penulis berharap makalh ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.makalah ini masih banyak
kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, penulis berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kertitik serta saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, 19 september 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................................4
C. Maksud dan tujuan.....................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pembelajaran.............................................................................................................................5
B. Pendekatan Untuk Pembelajaran...............................................................................................5
C. Analisis Perilaku Terhadap Dalam Pendidikan..........................................................................6
D. Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran........................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendekatan Perilaku merupakan pendekatan tingkah laku yang subjek masakahnya
berfokus pada segalah sesuatu yang dapat diamati secara langsung bukan pada proses mental
seperti penalaran, perasaan dan motif- motif yang tidak dapat diamati secara lansung. Ada
dua pandangan ilmu perilaku yakni pengondisian kalsik (classical conditioning) dan
pengondisiaan operan (operant conditioning) yang menekankan pada assosiative learaning
yaitu suatu pembelajaran dalam membuat suatu asosiasi atau hubungan baru dari dua
peristiwa yang berbeda.
Sedangkan pendekatan pembelajaran kognitif lebih berfokus pada pikiran. Ada empat
pendekatan kognitif utama pembelajaran yakni kognitif sosial yaitu menekankan bagaimana
faktor-faktor perilaku lingkungan dan individu berinteraksi untuk mempengaruhi
pembelajaran, pemprosesan informasi kognitif yakni berfokus pada bagimana anak-anak
memproses informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses-proses kognitif
lainnya, konstruktivis kognitif menekankan pada konstruksi kognitif anak atas pengetahuan
dan pemahaman, dan konstrutif sosial yakni menekankan pada proses kolaborasi dengan
orang lain untuk meghasilkan pengetahuan dan pemahaman.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu pembelajaran ?
2. Bagaimana pendeketan behavioral untuk pembelajaran?
3. Bagaimana analisis terapan dalam pendidikan ?
4. Bagaiaman pendekatan kognitif sosial untuk pembeljaran?

C. Maksud dan tujuan


Untuk mengetahui apa itu pembelajaran, mengetahui bagaimana pendekatan
behavioral untuk pembelajaran, mengetahui bagaimana analisais terapandalam
pendidikan, mengetahui bagaimana pendekatan kognitif sosial untuk pembelajaran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembelajaran
Pembelajaran dimisalkan seorang anak yang sedang belajar komputer, ia mungkin
melakukan kesalahan dalam proses belajarnya, namun pada titik tertentu si anak akan lebih
menggunakan tindakan yang dibutuhkan untuk menggunakan komputer secara efektif. Maka
dari itu anak akan berubah dari seseorang yang tidak bisa mengopersikan atau menggunakan
komputer menjadi bisa dalam mengoperasikan komputer, mereka tidak akan kehilangan
keahliannya. Jadi dapat didefinisikan bahwa pembelajran adalah suatu pengaruh yang
permanen atas perilaku, pengtahuaan , dan keterampilan berfikir, yang diperoleh melalui
penglaman. Menurut KBBI Pembeljaran berarti peroses, cara, pembuatan, menjadi seorang
makhluk hidup yang belajar.
Tidak semua yang kita ketahui diperoleh melalui belajar. Adakalanya kemampuan itu
ada sejak lahir. Misalnya, kita tidak harus diajari untuk menelan makanan, berteriak, berkedip
saat silau. Tetepi, kebanyakn perilaku manusia tidak diwariskan begitu saja. Jadi yang
termasuk ciri- ciri anak belajar yaitu dengn bekerja keras dalam memecahkan masalh,
mengajukan pertanyaan secara lebih baik, menjelaskan jawaban dengan cara yang lebih logis,
atau mendengar dengan lebih perhatian, maka berarti dia sedang menjlani proses belajar.

B. Pendekatan Untuk Pembelajaran


Pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran, di antaranya pendekatan kognitif dan
behavioral. Behaviorisme adalah suatu pandangan yang menyatakan bahwa perilaku itu
harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, tetpi bukan berarti dengan proses
mental. Menurut kaum behavioris, perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan bisa
dilihat secara langsung, seperti anak membuat poster, guru tersenyum pada anak, murid
mengganggu murid lain, dan sebagainya. Proses mental ini dapat didefinisikan oleh psikolog
sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami, tidak hanya itu juga bisa dilihat oleh
orang lain. Meskipun kita tidak bisa melihat pikiran, perasaan, dan motif secara langsung,
semua itu adalah sesuatu yang riil.
Proses mental, antara lain pemikiran anak tentang cara membuat poster, perasaan
senang guru terhadap muridnya, dan motivasi anak untuk mengontrol perilakunya. Menurut

5
behavioris, pemikiran, perasaan, dan motif ini bukan subjek yang tepat untuk ilmu perilaku
sebab semuanya itu tidak bisa diobservasi secara langsung.
Pengkondisian klasik dan operan yang merupakan dua pandangan behavioral yang akan
diskusikan, menganut pandangan ini, kedua pandangar ini menekan pembelajaran asosiatif
(associative learning), yang terdiri dari atas pembelajaran, dimana dari kedua kejadian
tersebut saling terkait (associated) (pearce,2001).
Kognitif Psikologi semakin cenderung ke pandangan kognitif selama dekade terakhir
abad ke-20 dan penekanan kognitif ini terus berlanjut sampai sekarang. Penekanan kognitif,
Penekanan kognitif menjadi basis bagi banyak pendekatan untuk pembelajaran
(Driscoll,2000;Hunt,2002;Roediger,2000;Wells dan Claxton,2002).
Empat pendekatan kognitif utama untuk pembelajaran: kognitif social, pembrosesan
informasi kognitif, konstruktivis kognitif, dan konstruktivs sosial. Pendekatan pertama
kognitif sosial,yang menekankan bagaimana faktor prilaku, lingkungan, dan orang (kognitif)
saling berintraksi mengaruhi proses pembelajaran. Pendekatan kedua, pembrosesan perhatian,
inggatan, pemkiran, dan proses kognitif lainnya. Pendekatan ketiga, kinstruktivis kognitif,
menekakan terhadap pengetahuan dan pemahaman. Pendekatan keempat, konstruktivis sosial,
fokus kepada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan
pembelajaran.

C. Analisis Perilaku Terhadap Dalam Pendidikan


Analisis prilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah
prilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis prilaku yang penting dalam bidang Pendidikan
meliputi, peingkatkan prilaku yang diinginkan, menggunakan dorongan (prompat) dan
pembentukkan (sapping), dan mengurangi prilaku yang tidak diharapkan (Alberto dan
Trutaman,1999).
Lima strategi pengkondisian operan yang dapat dipakai untuk meningkatkan prilaku
anak yang diharapkan;memilih penguat yang efektif;membuat penguatan bersifat kontigen
dan tepat waktu memilih jadwal penguatan yang terbaik, mempertimbangkan penguatan
perjanjian (kontraciting), dan menggunakan penguatan negative secara efektif. Memilih
penguatan yang efektif. Tak semua penguat akan sama efeknya bagi anak. Analisis prilaku
terhadap menganjurkan agar guru mencari tahu penguat apa yang paliang baik untuk anak
yakni mengindividualisasikan penguanan penguat tertentu. Perinsip premancak, yan
ditemukan oleh David premancak, menyatakan bahwa aktifitas berprobilitas tinggi dapat
berfungsi sebagai penguat aktifitas berprobilitas.

6
Menjadikan penguat kontigen yang tepat waktu.Agar sebuah penguat dapat efektif, guru
harus memberikan pengarahan setelah murid melakukan ptrilaku tertentu. Memilih jadwal
pengutan terbaik. Kebanyakan contoh kita diatas adalah penggugatan berkelnajutan
(kontinuous) artinya, anak diperkuat setiap kali dia memberi respons. Jadwal penguatan, yang
merupakan jadwal penguatan parsial yang menentukan kapan sutu respons akan diperkuat.
Empat jadawal penguatan utama adalah rasio/tetap, rasio/pariabel, interval/tetap, dan
intervalpariabel.

D. Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran


Pendekatan kognitif merupakan pendekatan pengajaran bahasa yang memfokus pada
peran kognitif. Istilah pendekatan kognitif muncul sehubungan dengan adanya ide-ide
mengenai kognitivisme, mentalisme, dan kemampuan kognitif dalam belajar berbahasa. Teori
ini berkembang dari teori behavioral tetapi lebih mengarah ke aspek kognitif (Schunk,2000).
 Teori kognitif sosial Bandura
Teori kognitif sosial (social cingnitife theory) menyatakan bahwa factor sosial dan
kognitif, dan juga factor prilaku, memainkan peran penting dalam pembejaran. Albert
bandura (1986,1997,2000,2001) adalah salah satu arsitek utama teori kognitif sosial. Dia
mengatakan bahwa Ketika murid bejalar, mereka dapat memrepsentasikan atau
mentransformasi pengalaman mereka secara kognitif. Faktor kognotif mencakup ekspektasi,
keyakianan, strategi, pemikiran, dan kecerdasan.
Pembelajaran observasional
Pembelajaran observasioanal juga dinamakan imitasi atau modling, adalah
pembelajaran yang dilakukan Ketika seorang mengamati dan meniru prilaku orang lain.
Kapasitas untuk memepelajari pola prilaku dengan observasi dapat mengeliminasikan
pembelajaran trial and error yang membosankan. Dalam banyak kasus, pembelakjaran
observasional membutuhkan lebih sedikit waktu ketimbang pengkondisian operan.
 Model pembelajaran observasional kontenporer bandura
Sejak ekperimen awalnya, bandura (1986) mempokuskan pada proses spesipik yang
terlibat dalam pembelajaran observasional. Proses iu adalah : atensi (perhatian), retensi.
Reterensi, produksi, dan motivasi.
 Atensi, Sebelum murid dapat meniru Tindakan model, mereka harus memerhatikan
apa yang dilakukan atau dikatakan simodel.

7
 Retensi, Untuk memproduksi Tindakan model, murid harus mengodekan informasi
dan penyimpanannya dalam ingatan (memori)sehimgga informasi itu bisa diambil
Kembali.
 Produksi,Anak mungkin memperhatikan model dan mengingat apa yang mereka lihat,
tetapi dengan keterbatasan dalam kemampuan geraknya, mereka tidak bisa
memproduksi prilaku model.
 Motivasi, Sering kali anak memperhatikan apa yang dikatakan atau yang dilakukan
model, menyimpan informasi dalam memori, dan memiliki kemampuan gerak untuk
meniru Tindakan model, namun tidak termotivasi untuk melakukannya.
Pendekatan Perilaku Kognitif, merupakan pendekatan yang digunakan untuk membuat
murid memonitor, mengelola dan mengatur perilaku mereka sendiri, bukan mengontrol
mereka melalui faktor eksternal. Metode instruksi-diri (self-instructional method), adalah
sebuah teknik perilaku kogntif yang dimaksudkan guna mengajari individu untuk
memodifikasi perilaku mereka sendiri. Pembelajaran Regulasi Diri, adalah memunculkan dan
memonitor sendiri pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
tersebut dapat berupa tujuan akademik dan tujuan sosioemosional.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan Behavioral klasik ini
bertujuan untuk memprediksi dan mengontrol perilaku yang di amati dalam psikologi,
pemberian stimulasi ini harus di tentukan sehingga dapat di prediksiresponnya. Sedangkan
Operant Conditioning merupakan bentuk pembelajaran dimanakonsekuensi-konsekuensi dari
perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulang.Analisis
perilaku terapan dalam pendidikan diperlukan untuk mengetahui proses perubahan perilaku
dalam pembelajaran. Diperlukan beberapa langkah dalammenganalisis perilaku terapan
dalam pendidikan. Langkah yang pertama yaituobservasi umum dan yang kedua menentukan
tujuan behavioralnya. Ada tiga penggunaan penting analisis perilaku terapan dalam bidang
pendidikan. Tiga penggunaan penting tersebut yaitu:
1. Meningkatkan perilaku yang diharapkan atau diinginkan
2. Menggunakan dorongan (prompit ) dan pembentukan ( shaping)
3. Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.
Pendekatan kognitif pada umumnya menekankan pada proses internal manusiayaitu
mental manusia. Pada proses ini untuk mengetahui mental manusia dapat dilihatdari tingkah
lakunya. Pendekatan kognitif dalam pembelajaran dapat dilihat daricontoh pelajaran
matematika yang mempelajari tentang peluang dan keuntungan darimengerjakan sebuah soal.
Untuk memahami mental manusia sebagai peserta didik,guru harus mampu memahami sifat
dan tingkah laku setiap siswanya. Mental setiap peserta didik tentu berbeda satu dengan
lainnya, guru dapat memberikan materi ataucara pembelajaran yang sesuai dengan sifat dan
tingkah laku siswa tersebut.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami pemakalah
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah masih terdapat kesalahan dan kekurangan,
untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

Santrock.Jonh W. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenadamedia Group

10

Anda mungkin juga menyukai