Kelompok 7 :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada allah SWT. Atas berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelasaikan makalah yang berjudul Pendekatan Behavioral
Dan Kognitif Sosial. Dalam penyusunan makalh ini, penulis tidak lupa mengcapkan
terimakasih kepada ibuk Fauziah Nasution M.Psi, selaku dosen mata kuliah Pisikologi
Pendidikan serta semua pihak yang telah memberi pengajaran dalam penyusunan serta
penulisan makalah ini.
Penulis berharap makalh ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.makalah ini masih banyak
kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, penulis berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kertitik serta saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................................4
C. Maksud dan tujuan.....................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pembelajaran.............................................................................................................................5
B. Pendekatan Untuk Pembelajaran...............................................................................................5
C. Analisis Perilaku Terhadap Dalam Pendidikan..........................................................................6
D. Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran........................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan Perilaku merupakan pendekatan tingkah laku yang subjek masakahnya
berfokus pada segalah sesuatu yang dapat diamati secara langsung bukan pada proses mental
seperti penalaran, perasaan dan motif- motif yang tidak dapat diamati secara lansung. Ada
dua pandangan ilmu perilaku yakni pengondisian kalsik (classical conditioning) dan
pengondisiaan operan (operant conditioning) yang menekankan pada assosiative learaning
yaitu suatu pembelajaran dalam membuat suatu asosiasi atau hubungan baru dari dua
peristiwa yang berbeda.
Sedangkan pendekatan pembelajaran kognitif lebih berfokus pada pikiran. Ada empat
pendekatan kognitif utama pembelajaran yakni kognitif sosial yaitu menekankan bagaimana
faktor-faktor perilaku lingkungan dan individu berinteraksi untuk mempengaruhi
pembelajaran, pemprosesan informasi kognitif yakni berfokus pada bagimana anak-anak
memproses informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses-proses kognitif
lainnya, konstruktivis kognitif menekankan pada konstruksi kognitif anak atas pengetahuan
dan pemahaman, dan konstrutif sosial yakni menekankan pada proses kolaborasi dengan
orang lain untuk meghasilkan pengetahuan dan pemahaman.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu pembelajaran ?
2. Bagaimana pendeketan behavioral untuk pembelajaran?
3. Bagaimana analisis terapan dalam pendidikan ?
4. Bagaiaman pendekatan kognitif sosial untuk pembeljaran?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran
Pembelajaran dimisalkan seorang anak yang sedang belajar komputer, ia mungkin
melakukan kesalahan dalam proses belajarnya, namun pada titik tertentu si anak akan lebih
menggunakan tindakan yang dibutuhkan untuk menggunakan komputer secara efektif. Maka
dari itu anak akan berubah dari seseorang yang tidak bisa mengopersikan atau menggunakan
komputer menjadi bisa dalam mengoperasikan komputer, mereka tidak akan kehilangan
keahliannya. Jadi dapat didefinisikan bahwa pembelajran adalah suatu pengaruh yang
permanen atas perilaku, pengtahuaan , dan keterampilan berfikir, yang diperoleh melalui
penglaman. Menurut KBBI Pembeljaran berarti peroses, cara, pembuatan, menjadi seorang
makhluk hidup yang belajar.
Tidak semua yang kita ketahui diperoleh melalui belajar. Adakalanya kemampuan itu
ada sejak lahir. Misalnya, kita tidak harus diajari untuk menelan makanan, berteriak, berkedip
saat silau. Tetepi, kebanyakn perilaku manusia tidak diwariskan begitu saja. Jadi yang
termasuk ciri- ciri anak belajar yaitu dengn bekerja keras dalam memecahkan masalh,
mengajukan pertanyaan secara lebih baik, menjelaskan jawaban dengan cara yang lebih logis,
atau mendengar dengan lebih perhatian, maka berarti dia sedang menjlani proses belajar.
5
behavioris, pemikiran, perasaan, dan motif ini bukan subjek yang tepat untuk ilmu perilaku
sebab semuanya itu tidak bisa diobservasi secara langsung.
Pengkondisian klasik dan operan yang merupakan dua pandangan behavioral yang akan
diskusikan, menganut pandangan ini, kedua pandangar ini menekan pembelajaran asosiatif
(associative learning), yang terdiri dari atas pembelajaran, dimana dari kedua kejadian
tersebut saling terkait (associated) (pearce,2001).
Kognitif Psikologi semakin cenderung ke pandangan kognitif selama dekade terakhir
abad ke-20 dan penekanan kognitif ini terus berlanjut sampai sekarang. Penekanan kognitif,
Penekanan kognitif menjadi basis bagi banyak pendekatan untuk pembelajaran
(Driscoll,2000;Hunt,2002;Roediger,2000;Wells dan Claxton,2002).
Empat pendekatan kognitif utama untuk pembelajaran: kognitif social, pembrosesan
informasi kognitif, konstruktivis kognitif, dan konstruktivs sosial. Pendekatan pertama
kognitif sosial,yang menekankan bagaimana faktor prilaku, lingkungan, dan orang (kognitif)
saling berintraksi mengaruhi proses pembelajaran. Pendekatan kedua, pembrosesan perhatian,
inggatan, pemkiran, dan proses kognitif lainnya. Pendekatan ketiga, kinstruktivis kognitif,
menekakan terhadap pengetahuan dan pemahaman. Pendekatan keempat, konstruktivis sosial,
fokus kepada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan
pembelajaran.
6
Menjadikan penguat kontigen yang tepat waktu.Agar sebuah penguat dapat efektif, guru
harus memberikan pengarahan setelah murid melakukan ptrilaku tertentu. Memilih jadwal
pengutan terbaik. Kebanyakan contoh kita diatas adalah penggugatan berkelnajutan
(kontinuous) artinya, anak diperkuat setiap kali dia memberi respons. Jadwal penguatan, yang
merupakan jadwal penguatan parsial yang menentukan kapan sutu respons akan diperkuat.
Empat jadawal penguatan utama adalah rasio/tetap, rasio/pariabel, interval/tetap, dan
intervalpariabel.
7
Retensi, Untuk memproduksi Tindakan model, murid harus mengodekan informasi
dan penyimpanannya dalam ingatan (memori)sehimgga informasi itu bisa diambil
Kembali.
Produksi,Anak mungkin memperhatikan model dan mengingat apa yang mereka lihat,
tetapi dengan keterbatasan dalam kemampuan geraknya, mereka tidak bisa
memproduksi prilaku model.
Motivasi, Sering kali anak memperhatikan apa yang dikatakan atau yang dilakukan
model, menyimpan informasi dalam memori, dan memiliki kemampuan gerak untuk
meniru Tindakan model, namun tidak termotivasi untuk melakukannya.
Pendekatan Perilaku Kognitif, merupakan pendekatan yang digunakan untuk membuat
murid memonitor, mengelola dan mengatur perilaku mereka sendiri, bukan mengontrol
mereka melalui faktor eksternal. Metode instruksi-diri (self-instructional method), adalah
sebuah teknik perilaku kogntif yang dimaksudkan guna mengajari individu untuk
memodifikasi perilaku mereka sendiri. Pembelajaran Regulasi Diri, adalah memunculkan dan
memonitor sendiri pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
tersebut dapat berupa tujuan akademik dan tujuan sosioemosional.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan Behavioral klasik ini
bertujuan untuk memprediksi dan mengontrol perilaku yang di amati dalam psikologi,
pemberian stimulasi ini harus di tentukan sehingga dapat di prediksiresponnya. Sedangkan
Operant Conditioning merupakan bentuk pembelajaran dimanakonsekuensi-konsekuensi dari
perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulang.Analisis
perilaku terapan dalam pendidikan diperlukan untuk mengetahui proses perubahan perilaku
dalam pembelajaran. Diperlukan beberapa langkah dalammenganalisis perilaku terapan
dalam pendidikan. Langkah yang pertama yaituobservasi umum dan yang kedua menentukan
tujuan behavioralnya. Ada tiga penggunaan penting analisis perilaku terapan dalam bidang
pendidikan. Tiga penggunaan penting tersebut yaitu:
1. Meningkatkan perilaku yang diharapkan atau diinginkan
2. Menggunakan dorongan (prompit ) dan pembentukan ( shaping)
3. Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.
Pendekatan kognitif pada umumnya menekankan pada proses internal manusiayaitu
mental manusia. Pada proses ini untuk mengetahui mental manusia dapat dilihatdari tingkah
lakunya. Pendekatan kognitif dalam pembelajaran dapat dilihat daricontoh pelajaran
matematika yang mempelajari tentang peluang dan keuntungan darimengerjakan sebuah soal.
Untuk memahami mental manusia sebagai peserta didik,guru harus mampu memahami sifat
dan tingkah laku setiap siswanya. Mental setiap peserta didik tentu berbeda satu dengan
lainnya, guru dapat memberikan materi ataucara pembelajaran yang sesuai dengan sifat dan
tingkah laku siswa tersebut.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami pemakalah
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah masih terdapat kesalahan dan kekurangan,
untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
9
DAFTAR PUSTAKA
10