Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA KHULAFA’ AL-RASYIDIN

Dibuat Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dosen Pengampu : Ilham Syukur, S.Sy, MH

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Akbar Winardi : 12220211755


2. Imam Harahap : 12220215493
3. Eryan Adril F : 12220214299

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (HES) C


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunianya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA KHULAFA’ AL-
RASYIDIN”.

Shalawat dan salam,tidak lupa pula kita sampaikan kepada baginda


Rasulullah SAW,dengan melafadzkan Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina
Muhammad.Selain itu,pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan rasa
hormat dan terimakasih kepada:
1. Bapak Ilham Syukur, S.Sy, MH selaku dosen mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam Masa Khulafa’ Al-Rasyidin.
2. Teman-teman anggota kelompok 3 yang ikut bekerja sama atas
penyelesaian makalah ini.
3. Rekan-rekan HES C yang telah memberikan dukungan kepada kami.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang


Asbabunnuzul serta dapat mengambil hikmah dari makalah ini,terlepas dari
kesalahan yang mungkin terdapat dalam makalah ini,penulis meminta maaf yang
sebesar-besarnya,karna kesalahan adalah hakikat bagi seorang manusia yang
fana,sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh..

Pekanbaru, 1 Oktober 2022

Pemakalah

i
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
2.1 Latar Belakang....................................................................................................1
2.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
2.3 Tujuan Makalah..................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.2 Kebijakan Politik Pada Masa Pemerintahan Khulafa’ Al-Rasyidin.....................13
2.3 Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Khulafa Al-Rasyidin....................14
2.4 Akhir Masa Pemerintahan Khulafa’ Al-Rasyidin................................................15
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Khulafaur Rasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama
agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus
kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Empat orang tersebut adalah
para sahabat dekat Nabi Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling
dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan
Muhammad. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan
keturunannya,melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam.
Sistem pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-
beda,hal tersebut terjadi karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan
yang jelas yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana
suksesi kepemimpinan Islam akan berlangsung.Namun penganut paham
Syi’ah meyakini bahwa Muhammad dengan jelas menunjuk Ali bin Abi
Thalib,khalifah ke-4 bahwa Muhammad menginginkan keturunannyalah
yang akan meneruskan kepemimpinannya atas umat Islam,mereka merujuk
kepada salah satu hadits Ghadir Khum.
Secara resmi istilah Khulafaur Rasyidin merujuk pada empat orang
khalifah pertama Islam,namun sebagian ulama menganggap bahwa
Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang memperoleh petunjuk tidak terbatas
pada keempat orang tersebut di atas,tetapi dapat mencakup pula para
khalifah setelahnya yang kehidupannya benar-benar sesuai dengan petunjuk
al-Quran dan sunnah.Salah seorang yang oleh kesepakatan banyak ulama
dapat diberi gelar khulafaur rasyidin adalah Umar bin Abdul-Aziz,khalifah
Bani Umayyah ke-8.

1
2.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi singkat dan cakupan Khulafa Al-Rasyidin?
2. Apa saja kebijakan politik pemerintahan Khulafa Al-Rasyidin?
3. Bagaimana perkembangan peradaban islam pada masa Khulafa Al-
Rasyidin?
4. Bagaimana akhir masa khulafa Al-Rasyidin?

2.3 Tujuan Makalah


2. Untuk mengetahui bagaimana biografi singkat dan cakupan Khulafa
Al-Rasyidin.
3. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan politik pemerintahan
Khulafa Al-Rasyidin.
4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan peradaban islam pada
masa Khulafa Al-Rasyidin.
5. Utnutk mengetahui bagaimana akhir masa khulafa Al-Rasyidin.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Singkat dan Cakupan Khulafa Al-Rasyidin

Kata Khulafaur Rasyidin ini terdiri atas dua kata yaitu Khulafa’ dan Ar-
Rasyidin.Khulafa’ berarti jama’ serta khalifah artinya “pengganti“.Dan untuk kata
Ar-Rasyidin artinya yaitu “mendapat petunjuk.” Jadi arti dari Khulafaur Rasyidin
yaitu para pengganti yang mendapatkan petunjuk.

Khulafaur Rasyidin yaitu para pemimpin yang bertugas menggantikan


tugas-tugas dari Rasulullah SAW.sebagai kepala negara,kepala pemerintahan serta
sebagai pemimpin umat.Adapun tugas kenabiannya tidak bisa digantikan.

Allah SWT. berfirman dalam Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 40:

‫َو َخ اَتَم ِهّٰللا َّر ُسْو َل َو ٰل ِكْن ِّر َج اِلُك ْم ِّم ْن َاَح ٍد َاَبٓاُمَحَّم ٌد َك اَن َم ا‬
‫َع ِلْيًم ا َش ْي ٍء ِبُك ِّل ُهّٰللا َو َك اَن الَّنِبّٖي َۗن‬

Artinya: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di


antara kamu, namun dia adalah Rasulullah serta penutup para nabi. Dan adalah
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Khulafaur Rasyidin yaitu para khalifah yang sangat arif dan juga bijaksana.
Mereka merupakan keempat sahabat Nabi yang dipilih untuk menjadi pemimpin
kaum muslimin setelah Nabi Muhammad SAW wafat.1

Berikut biografi singkat khulafa Rasyidin,adapun keempat khalifah tersebut


yaitu :

1
Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Jogjakarta: Fajar Media Press,
2011), hlm 26

3
1. Abu Bakar Siddiq (11-13 H)

a. Riwayat Singkat Abu Bakar Siddiq

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Utsman bin‘Amir bin ‘Amr


bin Ka’ab bin Sa’id bin Taim bin Murrah al Tamimi,yang lebih dikenal
dengan Abd al-Ka’bah di masa Jahiliyah.Dia dilahirkan di Makkah dua
tahun beberapa bulan setelah tahun gajah,berarti beliau lebih muda dua
tahun dariRasulullah s.a.w. Dia terkenal sebagai seorang yang berprilaku
terpuji, tidak pernah minum khamar dan selalu menjagakehormatan diri.2

Abu Bakar pada masa mudanya adalah seorang saudagar kaya,dia


yang pertama kali masuk Islam dari kalangan lelaki dewasa dan setelah
menjadi seorang muslim dia lebih memusatkan diri dalam kegiatan dakwah
Islamiyah bersama Rasulullah.Banyak orang Arab masuk Islam melalui Abu
Bakar,di antaranya Utsman bin Affan,Zubeir binAwwam,Abdurrahman bin
Auf,Sa’ad bin Abi Waqqash dan Thalhah 0bin Ubaidillah.3

b. Diangkat Menjadi Khalifah

Masalah yang pertama timbul dalam Islam sesudah Nabi wafat adalah
politik,yaitu mengenai pengganti Nabi sebagai kepala negara dalam
kapasitasnya sebagai kepala negara di Madinah,sedang kedudukannya
sebagai Rasul tidak dapat digantikan oleh siapapun.Sementara Nabi tidak
meninggalkan wasiat tentang penunjukan seseorang yang akan
menggantikannya sebagai kepala negara sepeninggalnya.Karena itu,tidak
lama setelah beliau wafat,belum lagi jenazahnya dimakamkan,sejumlah
tokoh Anshar dan Muhajirin berkumpul di balai Tsaqifah Bani Sa’idah

2
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam J.1,c.2 (Jakarta : Kalam
Mulia,2006) hlm 393-394
3
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam.(Pekanbaru-Riau : Yayasan
Pusaka Riau,2013) hlm 62-63

4
Madinah.Mereka bermusyawarah untuk memilih siapa yang ditunjuk
menjadi kepala negara.

Abu Bakar terpilih sebagai pemimpin atas usul Umar bin Khaththab,
ketika itu usia Abu Bakar 61 tahun.Semangat keagamaan Abu Bakar
mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam.sehingga masing-
masing pihak menerima dan membai’atnya sebagai pemimpin umat Islam
pengganti Rasulullah yang dalam perkembangan selanjutnya disebut
“Khalifah” saja.4

Tetapi bagaimana pun juga Abu Bakar adalah orang yang paling tepat
menggantikan Nabi.Mengingat prestasinya dalam tiga hal yang tidak
dimiliki oleh sahabat lainnya.Pertama,sebagai orang yang pertama masuk
Islam dari kalangan dewasa.Kedua,menemani Nabi sewaktu hijrah ke
Yatsrib.Ketiga,satu-satunya orang yang ditunjuk oleh Nabi menjadi imam
shalat ketika beliau sakit.5

c. Abu Bakar Wafat

Pada saat pasukan Islam sedang berada di luar kota Abu Bakar sakit
selama satu minggu.Pada saat sakit itu,dia bermusyawarah dengan para
sahabat terkemuka, yang berhasil menetapkan penggantinya Umar bin
Khaththab sebagai khalifah kedua.Abu Bakar meninggal dunia dalam usia
63 tahun beberapa bulan,setelah memerintah selama dua tahun beberapa
bulan.6

4
Ibid., hlm 397
5
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam.(Pekanbaru-Riau : Yayasan
Pusaka Riau,2013) hlm 64-65
6
Hasan Ibrahim Hasan, op.cit., hlm 401-402

5
2. Umar Bin Khathtab (13 – 23 H)
a. Riwayat Singkat Umar Bin Khathtab
Nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nafil bin Abd al-
Uzza bin Rabah bin Ka’ab bin Luay alQuraisy.Silsilah Umar bertemu
dengan Rasulullah pada kakek ketujuh,sedangkan dari pihak ibunya pada
kakek keenam.Umar dilahirkan di Makkah empat tahun sebelum perang
Fijar,tetapi menurut Ibnu Atsir dia dilahirkan tiga belas tahun sesudah
kelahiran Rasulullah s.a.w.Hal ini berarti beliau lebih muda tiga belas tahun
dari Nabi Muhammad s.a.w.Dia fasih berbicara,tegas dalam menyatakan
pendapat dan membela yang hak.
Sebelum masuk Islam Umar dikenal paling gigih menantang dakwah
Nabi ketika disampaikan kepadanya adiknya Fatimah beserta suaminya
telah masuk Islam dia sangat marah dan pergi ke tempat adiknya dengan
emosi yang meluap-luap dia menampar adiknya yang sedang belajar al-
Qur’an dan membaca pangkal surah Taha,tetapi dia kemudian terharu
dengan bacaan ayat al-Qur’an tersebut,karenanya dia menemui Nabi untuk
menyatakan diri masuk Islam.
Sewaktu hendak meninggalkan Makkah berhijrah ke Madinah dia
melewati Ka’bah sedangkan saat itu pembesar Quraisy berada di pelataran
Ka’bah. Dengan tenang dan khusu’ dia melakukan thawaf tujuh putaran,
kemudian menuju maqam Ibrahim untuk melaksanakan shalat. Setelah
selesai dia berdiri menghampiri satu persatu pembesar orang Quraisy itu dan
berkata: “Sungguh buruk muka kalian,siapa yang menginginkan ibunya
menderita,isterinya menjadi janda,anaknya menjadi anak yatim,hendaklah
dia menemui saya di lembah ini”.Tidak seorang pun yang berkutik di antara
mereka.7
b. Diangkat Menjadi Khalifah
Ketika Abu Bakar sakit,dia memperhatikan sahabatnya,siapa di antara
mereka yang sesuai diangkat menjadi khalifah, “yang tegas tidak kejam dan

7
Ibid., hlm 403-404

6
yang lembut,tidak lemah”.Dia mendapatkan kriteria pilihannya itu, 8di antara
dua sahabat,yaitu antara Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib.Tetapi
kemudian pilihannya jatuh kepada Umar.
Ketika pilihannya jatuh kepada Umar,dia pun mengundang para
sahabat untuk bermusyawarah perihal pilihannya itu. Setelah Abu Bakar
bermusyawarah dengan mereka, lalu beliau pun memanggil Utsman bin
Affan untuk menuliskan bahwa Umar adalah pengganti dirinya,menjadi
khalifah nanti.Berikut ini adalah teks pernyataannya:
“Bismillahirrahmanirrahim.Ini adalah pernyataan Abu Bakar,
Khalifah penerus kepemimpinan Muhammad – Rasulullah s.a.w.,saat dia
mengakhiri kehidupannya di dunia dan saat dia memulai kehidupannya di
akhirat.Dalam keadaan dipercayai oleh orang kafir dan ditakuti oleh orang
durhaka, sesungguhnya aku mengangkat Umar bin Kaththab,sebagai
pemimpin kalian; bahwasanya dia adalah orang baik dan adil.Hal ini sejauh
sepengetahuan dan penilaian diriku tentang dia.Bilamana ternyata
dikemudian hari dia seorang pendurhaka dan zhalim,sungguh aku tidak
pernah tahu akan hal yang bersifat ghaib.Sungguh aku bermaksud baik dan
segala sesuatu tergantung atas apa yang dilakukan..”9
Dengan demikian,Penetapan Umar sebagai khalifah ditulis pada suatu
piagam pengangkatan. masyarakat dan mereka secara beramai-ramai
membai’at Umar sebagai khalifah kedua dalam usia 53 tahun.Kemudian
Umar memperkenalkan istilah “Amirul Mukminin” (komandan orang-orang
yang beriman) bukan khalifah.
Yang pertama sekali dilakukan Umar setelah diangkat menjadi
khalifah adalah memecat Khalid bin Walid dari jabatannya sebagai
komandan 4 pasukan di utara dan menyerahkannya kembali kepada
komandan semula Abu Ubaidah bin Jarrah. Tentang pemecatan ini.Umar
menyatakan orang terlalu mengagungkan Khalid dan ini bisa berbahaya,
sementara ada sejarawan mengatakan Abu Ubaidah lebih mampu
8
Ibid., hlm 408
9
Ibid., hlm 409-410

7
membenahi administrasi dibanding Khalid yang lebih mahir
berperang.Sedangkan Khalid menerimanya dengan rela dan patuh.10

c. Umar Bin Khathtab wafat


Umar Bin Khathtab meninggal pada hari Rabu 25 Dzulhijjah 23 H
atau pada 3 November 644 M,karna dibunuh oleh Abu Lu’luah (fairuz) saat
sedang melaksanakan shalat subuh.Abu Lu’luah membunuh Umar karna
kecewa atas kekalahan Persia,yang saat itu menjadi negara adidaya,oleh
pasukan islam.11
3. Utsman Bin Affan 23 – 36 H)
a. Riwayat Singkat Utsman Bin Affan
Nama lengkap Utsman bin Affan ialah Utsman bin Affan bin Abi al
Ash bin Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf bin Qushai bin
Kilab bin Murrah bin Ka‟ab bin Lu‟ai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin
an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar
bin Nizar bin Ma‟addu bin Adnan lahir pada tahun kelima sesudah tahun
gajah Ia pada tahun 573 M di Makkah.Nama Kuyah beliau adalah Abu Amr
dan Ani Abdullah,ak-Quraisy al-Umawi,Amirul Mukminin dzun nurain
yang telah berhijrah dua kali dan suami dari dua orang putri Rasulullah
SAW.12
Ia memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah
seorang sahabat dekat Nabi SAW.Ia sangat kaya tetapi berlaku sederhana,
dan sebagian besar kekayaannya di gunakan untuk kepentingan Islam.Ia
mendapatkan julukan zun nurain, artinya yang memiliki dua cahaya karena
menikahi dua putri Nabi SAW secara berurutan setelah yang satu
meninggal.Ia juga merasakan penderitaan yang disebabkan oleh tekanan

10
Ahmad Syalabi, op.cit, hlm 251-252
11
Murad, Musthafa. Kisah Hidup Umar Bin Khathtab (Jakarta, Zamn, 2007)
12
Al-Hafizh Ibnu Katsir, Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul Yang Agung,
(Jakarta: Darul Haq, 2014), Cet. Ke-x, hlm 415-416

8
kaum Quraisy terhadap kaum muslimin di Mekkah dan ikut hijrah ke
Abenasia beserta istrinya.13
b. Diangkat Menjadi Khalifah
Beberapa hari sebelum kematian Khalifah Umar bin Khattab setelah
ditikam oleh Abu Lu‟lu‟ah.Beliau menunjuk enam orang calon untuk bakal
menjadi sebagai kepala negara yang diajukan kepada majelis Syura.Enam
calon tersebut adalah:
1. Utsman bin Affan
2. Ali bin Abi Thalib
3. Thalahah bin „Ubaidillah
4. Zubair bin Awwam
5. Sa‟ad bin Abi Waqqash
6. Abdur Rahman bin Auf
7. Dan Abdullah bin Umar bin Khattab anak umar sendiri14
Ketika Umar bin Khattab telah wafat, para majelis Syura berkumpul
dirumah Al-Musawwir bin Mukhrimah kecuali Thallahah.Ini sesuai pesan
Umar bin Khattab.Ternyata ketika itu muncul persaingan dan perdebatan
diantara mereka,tapi hal ini dapat diredam oleh Abdurrahman bin Auf.
Abdurrahman bin Auf memanggil kedua calon Khalifah Ali bin Abi
Thalib dan Utsman bin Affan dengan memberikan perkataan yang sama
sebagai berikut:
Pertama, Abdurrahman bin Auf memanggil Ali bin Abi Thalib dan
lalu berkata kepadanya, “engkau Ali harus bersumpah atas nama Allah dan
berjanji kepadanya,bahwa engkau sungguh akan bertindak berdasarkan Al-
Qur‟an dan Sunnah Rasulullah SAW serta berdasarkan langkah yang telah
ditempuh oleh kedua Khalifah sebelumnya.” Ali menjawab: “saya berharap
bahwa aku akan berlaku sesuai dengan pengetahuan dan kekuatan diriku.”
Kedua, Abdurrahman memanggil Utsman bin Affan dan memberikan
pertanyaan yang sama kepada Utsman. Utsman menjawab: “Ya.” Lalu
13
Munir Amin Samsul, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), Cet.
Ke-10, hlm 104
14
Nizar Abazhah, Sahabat Muhammad, (Jakarta: Zaman, 2014), hlm 81

9
Abdurrahman membaiat Utsman bin Affan. Dengan demikian Utsman bin
Affan terpilih menjadi Khalifah ke tiga.15
Ia dipilih pada bulan Dzhulhidjah tahun 23 H dan menjalankan jabatan
Khalifah mulai pada bulan Muharram 24 H. Tapi berdasarkan hasil
musyawarah.Dewan Syura bersepakat memilih Utsman pada tanggal 3
Muharram 24 H dan dibait setelah shalat zhuhur dan Utsman menjadi imam
pertama adalah Shalat Ashar.Setelah disepakati bersama saat pembaiatan
telah selesai, Utsman berpidato di depan kaum muslimin yang berbunyi:
“Sesungguhnya engkau sekalian hidup di negeri yang fana dan berada
dalam pemerintahan yang tidak kekal. Karena itu, segeralah berbuat baik
sekuat mampumu untuk menyongsong batas kehidupanmu. Ketahuilah,
sesungguhnya dunia ini hanyalah kesenangan yang penuh tipu daya. Jangan
kalian terseret olehnya. Jangan tipu daya itu melalaikan kalian dari Allah.
Ambillah pelajaran dari peristiwa-peristiwa masa lampau, kemudian kamu
bersungguh-sungguhlah dan jangan kalian lalai. Sesungguhnya Allah tidak
pernah lengah terhadap kalian.
Adakah orang-orang yang tinggal dan menikmati kehidupan di dunia
ini yang kekal abadi? jauhkanlah dunia ini, sebagaimana diperintahkan-nya,
raihlah kebahagiaan akhirat. ( kemudian Utsman mengutip ayat Al-Qur‟an
surah (al-kahfi, 18:45) yang mengumpamkan kehidupan dunia seperti air
hujan yang turun dari langit. Dengan air tersebut ditumbuhkannya tumbuh-
tumbuhan. Setelah itu,tumbuhan tersebut kering ditiup angin).”
Pidato ini, tidak seperti pidato dua Khalifah sebelumnya, tidak
memperlihatkan visi politik Utsman yang jelas dalam menjalankan
pemerintahannya. Pidato ini bersifat sebagai nasihat orangtua kepada
anaknya.16

c. Utsman Bin Affan Wafat

15
Ibid., hlm 77-80
16
Ibid., hlm 81

10
Khalifah Utsman bin Affan wafat pada tahun 656 setelah pemberontak
yang bernama Al-Gafiqi berhasil masuk lewat atap dan menemukan
kamarnya.
Pada 35 H atau 655 M,sekitar 1.500 orang datang ke Madinah untuk
memprotes kebijakan Utsman itu.Namun karena tidak ditanggapi,protes
tersebut berubah menjadi pemberontakan untuk menggulingkan
kekuasaannya.Utsman dikepung oleh pasukan tersebut,tetapi menolak
melakukan perlawanan karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah
antarsesama umat Muslim.
Penyebab kematian Utsman bin Affan adalah karena dipukul
kepalanya dengan sangat keras.17

4. Ali Bin Abi Thalib (36 – 41 H)


a. Riwayat Singkat Ali Bin Abi Thalib
Perkawinan Abu Thalib bin Abdul-Muttalib bin Hasyim bin
AbdulManaf dengan Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul-Manaf
merupakan pertama kali terjadi antara sesama keluarga Hasyim.Moyang
mereka bertemu pada Hasyim, meskipun Asad hanya saudara seayah dengan
Abdul-Muttalib.Dari pasangan ini kemudian lahir anak laki-laki,yang oleh
ibunya ketika lahir diberi nama Haidarah atau yang berarti singa,seperti
nama ayahnya,Asad,yang juga berarti singa.Tetapi Abu Talib memberi
nama,Ali yang berarti luhur,tinggi dan agung,nama yang kemudian lebih
dikenal,nama yang memang sesuai dengan sifat-sifatnya.18
Ia dilahirkan di Mekkah, tempatnya di ka‟bah Masjidil Haram, di kota
kelahiran Bani Hasyim, jumát 13 rajab (sekitar tahun 600 Masehi).Dan ada
pendapat lain mengenai tahun kelahiran ini. Kalaw diaktakan ia lahir tiga
puluh dua tahun setelah kelahiran Muhammad, berdasarka sejarah mencatat,

17
Ash-Shalabi, Ali Muhammad, Biografi Utsman Bin Affan. (Jakarta: Al-Kautsar,
2013)
18
Ali Audah, Ali Bin Abi Thalib sampai kepada Hasan dan Husain, cet. 3,
(Jakarta: PT Tintamas Indonesia), hlm 27

11
pada umumnya menyebutkan, bahwa sepupunya itu lahir pada tahun 570
Masehi.19
b. Diangkat Menjadi Khalifah
Pada waktu itu ada Empat orang sahabat Nabi SAW.dari enam yang
dipilih Umar sebelum wafat,yaitu Ali bin Abi Thalib,Thalhah,Zubair dan
Saad bin Abi Waqas.Dilihat dari berbagai segi Ali dianggap yang paling
utama.Dalam sebuah pertemuan permusyawaratan Abdurrahman bin Auf
menetapkan Ali sebagai tokoh yang paling dipercayai umat setelah Utsman
bin Affan.
Atas dasar itu mereka memandang wajar memilih Ali sebagai
pemimpin mereka.Dan tidak pula ada seorang pun yang dipercaya selain
Ali.Jika ada seseorang yang mencalonkan diri di samping Ali pasti tidak
akan terpilih karena levelnya jauh di bawah Ali.20 semua sahabat yang saat
itu ada di madinah membai’at Ali sebagai khalifah. 21 Mereka mengatakan
bahwa masyarakat tidak akan tertib,keadaan tidak akan aman tanpa adanya
seorang pemimpin.22
Sebelumnya Ali menolak untuk di baiat,namun mereka bersikukuh
untuk membaiat Ali bin Abi Thalib. Tindakan mereka di dukung oleh kaum
muhajirin dan Anshar,serta kelompok-kelompok lainnya. 23 Sehingga Ali Bin
Abu Thalib menerima kekhalifahan dan mau dibaiat Tetapi bai‟at harus
dilakukan di Masjid.24 Dan di depan masyarakat banyak dan tidak
tersembunyi, dan atas kerelaan kaum muslimin. Bai‟at berlangsung di
Mesjid Nabawi, termasuk kaum Muhajirin dan Anshar dan tidak ada
penolakan, termasuk para sahabat besar, kecuali ada tujuh belas sampai dua
puluh orang.25 Walaupun sudah dibai‟at oleh masyarakat umum, namun
19
Ali Audah, Ali Bin Abi Thalib sampai kepada Hasan dan Husain, cet. 3,
(Jakarta: PT Tintamas Indonesia), hlm 28
20
Maududi, Khilafah dan Kerajaan, hlm 156
21
Murad, Kisah Hidup Ali Ibn Abu Thalib, hlm 88
22
Ali Muhammad Ash-Shalabi, Biografi Ali Bin Abi Thalib,(Jakarta : Pustaka Al-
Kautsar, 2012), hlm 20
23
Murad, Kisah Hidup Ali Ibn Abu Thalib, hlm 85
24
Murad, Kisah Hidup Ali Ibn Abu Thalib, hlm 88
25
Maududi, Khilafah dan Kerajaan, hlm 156

12
masih ada tujuh belas hingga dua puluh orang sahabat Nabi Muhammad
SAW.yang tidak mau membai‟at Ali.Penulis melihat bahwa tidak dijelaskan
nama-nama yang tidak mau membai‟at Ali itu.Namun dengan penolakan itu
tidak berarti penolakan itu tidak berarti ke Khalifahan Ali tidak sah karena
penolak itu bersifat pasif,sementara masyarakat umum sudah melakukan
bai‟at.26
c. Ali Bin Abi Thalib Wafat
Khalifah Ali bin Abi Thalib wafat pada 29 Januari 661 atau 21
Ramadhan 40 H.Penyebab meninggalnya adalah serangan seseorang yang
bernama Abdurrahman bin Muljam.Ia diserang saat sedang salat subuh di
Masjid Agung Kufah pada 19 Ramadhan 40 H atau 27 Januari 661.Sebelum
meninggal,Ali memerintahkan anak-anaknya untuk tidak balas dendam dan
menyerang orang Khawarij tersebut.27

2.2 Kebijakan Politik Pada Masa Pemerintahan Khulafa’ Al-Rasyidin


A. Abu Bakar Siddiq
Abu bakar menjadi Kholifah 2tahun,masa sesingkat itu beliau
menyelesaikan berbagai persoalan,terutama persoalan yang menyangkut
didalam negri.Diantara kebijkan politiknya yang cukup menonjol adalah:
1. Melanjutkan ekspedisi pasukan usamah
2. Menumpas kaum murtad dan orang-orang yang menolak membayar
zakat
3. Meumpas orang-orang yang mengaku menjadi nabi
4. Membukukan Al-quran dalam satu mushaf
B. Umar Bin Khathtab

Umar menjabat sebagai kholifah selama 10 tahun,selama masa


pemerintahannya ada beberapa kebijakan politik yang dijalankannya,yaitu:

1. Ekspansi wilayah

26
Maududi, Khilafah Dan Kerajaan, hlm 157
27
Al-Azizi, Abdul Syukur. (2021). Ali Bin Abi Thalib RA. (Yogyakarta: DIVA
Press, 2021)

13
2. Reformasi dalam pemerintahan
3. Mengatur tata pertahanan
4. Reformasi dalam budaya
C. Ustman Bin Affan
Ustman menjabat sebagai khofifah 12 tahun,selama pemerintahannya
itu keadaan dibagi mejadi 2 periode,yaitu kemajuan dan kemunduran.Ada
beberapa kebijakan politik utsman yang cukup menonjol,antara lain:
1. Melanjutkan ekspansi wilayah islam
2. Membentuk armada laut yang kuat
3. Menggiatkan pembangunan
4. Menulis kembali penulisan muhsaf Al-quran
D. Ali Bin Abi Thalib
Ali diangkat menjadi kholifah disaat Negara sedang kacau akibat
pemberontakan yang menewaskan utsman.Oleh sebab itu masa
pemerintahannya yang berlangsung hampir 5 tahun dihabiskan untuk urusan
dalam negri.Sedangkan urusan ekspansi keluar wilayah praktis
terhenti.Kebijakan politik Ali yang menonjol antara lain:
1. Memecat gubernur yang sewenang-wenang
2. Menarik kembali tanah yang dihadiahkan utsamn
3. Menumpas para membanngkang
4. Memindahkan pusat pemerintahan dari madinah ke kufah
5. Berusaha menghentikan perlawanan mu’awiyah

2.3 Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Khulafa Al-Rasyidin


Islam pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin mengalami kemajuan yang sangat
pesat.Dari segi antropologi para al-Khulafa’ ar-Rasyidin juga bisa memasukkan
budaya bangsa luar arab ke bangsa arab dengan prinsip tidak ada pertentangan dan
perbedaan antar mereka.Dilihat dari segi sosiologis bahwa bahwa pemimpin-
pemimpin pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin adalah bukan pemimpin yang
otoritas,melainkan masyarakat yang menghimbau bukan kekuasaan untuk
memerintah.Masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin adalah masa yang sangat pantas ditiru
dalam pribadinya,karena mereka adalah seorang pemimpin yang adil,bijaksana,

14
sederhana dan sebgainya.Mereka juga seorang pemimpin pemerintahan yang ideal
dan sejati yang harus dijadikan contoh.Masa pemerintahan al-Khulafa’ ar-
Rasyidin banyak mengalami kemajuan yang tinggi yakni terbukti dengan luas
kekuasaan islam pada masa ini dan adanya usaha pembukuan al-Quran yaitu masa
Ustman.Jadi membiayai ekspansi ke daerah yang lebih jauh.28

2.4 Akhir Masa Pemerintahan Khulafa’ Al-Rasyidin


Peristiwa tahkim telah menimbulkan perpecahan di kalangan tentara Ali
karena mereka tidak menerima hasil tahkim.Selain itu Ali pun tidak menerima
hasil tahkim karena kedua hakam telah menyimpang dari Kitabullah dan Sunnah
Rasul.Oleh karena itu Ali tetap merasa dirinya sebagai khalifah dan Muawiyah
sebagai pembangkang.

Dengan sisa kekuatan yang ada, Ali bertekad memerangi Muawiyah sekali
lagi.Untuk itu ia berhasil menggugah hati 65.000 orang berperang.Dalam
perjalanan menuju Syam,ada berita dari Nahrawan bahwa orangorang Khawarij
melakukan berbagai tindak kekerasan,yaitu penyiksaan dan pembunuhan.Ali
terpaksa membatalkan perjalanan ke Syam dan dialihkan menuju Nahrawan.Di
sini Ali kembali ditinggalkan sebagian besar tentaranya.

Tentara Ali yang masih tinggal, mengusulkan agar kembali dulu ke Kufah
untuk menyiapkan persenjataan yang lebih baik.Ali menerima usul itu.akan tetapi
upaya Ali mengumpulkan mereka kembali tidak mereka indahkan.

Keengganan mereka berperang bersama Ali karena beberapa sebab,antara


lain.Ali hanya menghalalkan darah musuh,tetapi tidak boleh mengambil harta
rampasan dari mereka.Kemungkinan lain,karena Ali tidak bisa memberikan
finansial yang cukup bagi mereka. Suatu hal yang menjadi kelemahan
Ali.Menurut riwayat,banyak prjurit Ali yang menderita akibat peperangan,namun
Ali tidak dapat turun tangan untuk meringankan beban hidup mereka.29

28
Samsul Munir Amin, Sejarah Perkembangan Islam, (Jakarta: Amzah, 2009).
hlm 113-114
29
Ibid ., hlm 214

15
Secara militer,posisi Ali sudah lemah.Kesempatan itu digunakan Muawiyah
merebut Mesir dan mengangkat Amr bin Ash menjadi gubernur di situ.Jabatan
yang dulu pernah dipangkunya di masa Umar bin Khaththab.Sesudah
itu,Muawiyah pun merebut Madinah dan Yaman,tetapi penduduk Makkah
menolak mengakui Muawiyah.

Sementara itu kaum Khawarij berpendapat bahwa biang keladi perpecahan


umat Islam adalah Ali,Muawiyah dan Amr bin al-Ash.Oleh sebab itu mereka
sepakat membunuh ketiga tokoh itu pada waktu yang sama.

Abdurrahman bin Muljan berhasil menikam Ali dalam shalat subuh di


mesjid Kufah.Barak bin Abdillah al-Tamimi berhasil menikam Muawiyah tetapi
hanya terluka dan tidak membahayakannya.‘Amr bin Bakr alTamimi tidak
berhasil menikam ‘Amr karena sakit tidak keluar pada waktu subuh itu.Orang
yang terbunuh adalah yang menggantikannya sebagai imam shalat.30

Pada akhir masa pemerintahan Usman mulai terjadi ketidakpercayaan


publik kepada khalifah,akibat nepotisme dan menyalah gunakan wewenang.Masa
pemerintahan Ali terjadi kekacauan dan pemberontakan,akibat ekor masalah
khilafah sebelumya yang berkepanjangan sehingga ali terbuuh.Peristiwa itu terjadi
pada bulan Ramadhan 40 H (Januari 661 M).Dalam beberapa hari setelah
penikaman itu,Ali meninggal dunia dalam usia enam puluh tiga tahun,setelah
memerintah selama lima tahun.Dengan wafatnya khalifah keempat itu berakhirlah
pemerintahan al-Khulafa’ al-Rasyidun.

30
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam.(Pekanbaru-Riau : Yayasan
Pusaka Riau,2013) hlm 102

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka yang menjadi kesimpulan makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Perkembangan peradaban Islam pada masa khulafaur Rasyidin mengalami


kemajuan yang pesat, hal tersebut ditandai dengan pembanguan di berbagai
bidang.Misalnya: perluasan wilayah kekuasaan,pertahanan
militer,pembangunan armada angkatan laut,pembentukan lembaga baitul
mal,pembangunan sarana ibadah,pembukuan al qur’an,pengembangan ilmu
pengetahuan dan lain-lain.

2. Ummat islam betul-betul masih berpegang kepada tali agama Allah yang
lurus.Dalam artian ajaran Islam dijadikan sebagai dasar negara.Apa yang
diperintahkan oleh agama diyakini sebagai kebenaran mutlak dan mereka
tidak ragu terhadap ajaran islam itu sendiri.Amirul mukminin sebagai
pelopor secara langsung daripada penegakkan syariat islam itu.Ajaran Islam
menjadi ruh dari pada perjuangan mereka.

3. Disamping perkembangan peradaban islam yg pesat pada masa


khulafaurrasyidin,juga kepada Mu’awiah yang sangat berambisi menjadi
pemimpin kaum muslimin.Dengan penyerahan kekuasaan itu,maka
berakhirlah pemerintahan khulafaurrasyidin.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan dalam
penulisan dan pembahasannya,Oleh karna itu,kami berharap adanya kritik dan
saran dari pembaca agar kedepannya penulis dapat memahami kekurangan dari
makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Jogjakarta: Fajar Media Press,
2011), hlm 26
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam J.1,c.2 (Jakarta : Kalam
Mulia,2006) hlm 393-394
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam.(Pekanbaru-Riau : Yayasan
Pusaka Riau,2013) hlm 62-63
Ibid., hlm 397
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam.(Pekanbaru-Riau : Yayasan
Pusaka Riau,2013) hlm 64-65
Hasan Ibrahim Hasan, op.cit., hlm 401-402
Ibid., hlm 403-404
Ibid., hlm 408
Ibid., hlm 409-410
Ash-Shalabi, Ali Muhammad, Biografi Utsman Bin Affan. (Jakarta: Al-Kautsar,
2013)
Ali Audah, Ali Bin Abi Thalib sampai kepada Hasan dan Husain, cet. 3, (Jakarta:
PT Tintamas Indonesia), hlm 27
Ali Audah, Ali Bin Abi Thalib sampai kepada Hasan dan Husain, cet. 3, (Jakarta:
PT Tintamas Indonesia), hlm 28
Maududi, Khilafah dan Kerajaan, hlm 156
Murad, Kisah Hidup Ali Ibn Abu Thalib, hlm 88
Ali Muhammad Ash-Shalabi, Biografi Ali Bin Abi Thalib,(Jakarta : Pustaka Al-
Kautsar, 2012), hlm 20
Murad, Kisah Hidup Ali Ibn Abu Thalib, hlm 85
Murad, Kisah Hidup Ali Ibn Abu Thalib, hlm 88
Maududi, Khilafah dan Kerajaan, hlm 156
Maududi, Khilafah Dan Kerajaan, hlm 157
Al-Azizi, Abdul Syukur. (2021). Ali Bin Abi Thalib RA. (Yogyakarta: DIVA
Press, 2021)
Samsul Munir Amin, Sejarah Perkembangan Islam, (Jakarta: Amzah, 2009). hlm
113-114
Ibid ., hlm 214
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam.(Pekanbaru-Riau : Yayasan
Pusaka Riau,2013) hlm 102

18

Anda mungkin juga menyukai