DISUSUN OLEH:
DIAN RAHMAWATI
LUKMANUL HAKIM
Bismillahirohmanirrohiim.
Penulis
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A.Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin......................3
1.Abu Bakar Ash-Shidiq (632-634 M)...........................................................................3
2.Umar Bin Khattab (13-23 H/ 634-644 M)...................................................................5
3.Khalifah Utsman Bin Affan (644-656 M)...................................................................6
4.Ali bin Abi Thalib (656-661 M)..................................................................................8
B. Tipe Kepemimpinan Khalifah................................................................................9
1. Tipe Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq (632-634M).........................9
2. Tipe Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab (634-644 M)................................10
3.Tipe Kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan (644-656 M).................................11
4.Tipe Kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib (656-661 M)................................11
C.Kontribusi Khalifah Dalam Peradaban Islam.....................................................12
1. Kontribusi Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq...........................................................12
2. Kontribusi Khalifah Umar ibn Khattab....................................................................13
3.Kontribusi Khalifah Ustman ibn Affan.....................................................................14
4.Kontribusi Khalifah Ali bin Abi Thalib.....................................................................14
BAB III...........................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A.Kesimpulan.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin!
2. Bagaimana Tipe Kepemimpinan Khalifah?
3. Bagaimana Kontribusi Khalifah dalam Peradaban Islam ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Perkembangan Peradaban Islam pada masa ke 4 Khulafaur
Rasyidin yaitu : AbuBakar, Umar Bin Khathab, Utsman Bin Affan, dan
Ali Bin Abi Thalib.
2. Memahami Tipe Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin.
3. Mengenal Kontribusi Khalifah dalam Peradaban Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ahmad Jamil , Sejarah Kebudayaan Dinamika Islam. (Gresik:Putra Kembar Jaya,2011), hal 2
2
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta: AMZAH, 2010 ).hlm.93
3
permusyawaratan.Abu Bakar terkenal dalam setiap keadaan sebagai seorang
ksatriadan berpendirian teguh dalam melangkah.3
Periode Abu Bakar sangat singkat (632-634 M), hanya dua tahun lebih ia
mampu mengamankan Negara baru Islam dari perpecahan dan kehancuran, baik
di kalangan sahabat mengenai persoalan penggant Nabi maupun tekanan-tekanan
dari luar dan dalam. Sperti ekspedisi keluar negeri dengan mengirim kembali
Usamah bin Zaid ke Syam, menghadapi para pembangkang terhadap negara
dengan tidak mau membayar zakat, dan penumpasan nabi-nabi palsu. Khalifah
membagi negerinya dengan 12 wilayah dengan 12 bataliyon juga yang massing-
masing dikepalai oleh jenderal. Pengiriman tentara secara serentak untuk
menghadapi para pembangkang di daerah-daerah Jazirah Arab.4
3
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia, 2009) hlm.399
4
Abdul Karim. Sejarah Pemikiran dan Peradaban islam. (Yogyakarta: Bagaskara, 2011). Hlm.79
4
dan Bizantium, yang akhirnya menjurus kepada serangkaian peperangan melawan
kedua kekaisaran itu. Tentara islam dibawah pimpinan Musanna dan Khalid Bin
Walid, sedangkan ke Syiria suatu Negara Arab yang dikuasai Romawi timur
(Bizantium) Abu bakar mengutus 4 orang panglima yaitu Abu Ubaidah, Yazid
Bin AbiSufyan, Amr bin ash dan Surahbil. Kemudian umat Islam meraih
beberapa kemenangan tersebut.5
5
tuntunan masyarakat baru yang terus perkembang. Umar mendirikan beberapa
dewan yaitu : membangun Baitul Mal, Mencetak Mata Uang, membentuk
kesatuan tentara untuk melindungi daerah tapal batas, mengatur gaji, mengangkat
para hakim dan menyelenggarakan. “Hisbah”.Khalifah Umar juga meletakkan
prinsip-prinsip demokrasi dalam pemerintahannya dengan membangun jaringan
pemerintahan sipil yang sempurna. Kekuasaan Umar menjamin hak yang sama
bagi setiap warga negara. Kekuasaan bagi Umar tidak memberikan hak istimewa
tertentu sehingga tidak ada perbedaan antara pengusa dan rakyat, dan mereka
setiap waktu dapat dihubungi oleh rakyat.
7
Samsul Munir Amin,Loc.Cit,hlm.97
6
Masa pemerintahannya adalah yang terpanjang dari semua khalifah di
zaman para KhalifahRasyidah, yaitu 12 tahun, tetapi sejarah mencatat tidak
seluruh masa kekuasannya menjadi saat yang baik dan sukses baginya. Para
penulis sejarah membagi zamn pemerintahannya menjadi dua periode, yaitu enam
tahun pertama merupakan masa kejayaan pemerintahannya dan tahun terakhir
merupakan masa pemerintahan yang buruk. Pada masa-masa awal
pemerintahannya, Utsman melanjutkan sukses para pendahulunya, terutama dalam
perlusan wilayah kekuasaan Islam. Daerah-daerah sterategis yang sudah dikuasai
islam seperti Mesir dan Irak. Karya monumental Utsman yang dipersembahkan
kepada umat Islam ialah penyusunan kitab suci Al-Qur’an. Penyusunan Al-
Qur’an, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang mengumpulkan tulisan-tulisan Al-
Qur’an antara lain Adalah dari Hafsah, salah seorang Istri Nabi SAW. Kemudian
dewan itu membuat beberapa salinan naskah Al-Qur’an untuk dikirimkan
keberbagai wilayah kegubernuran sebagai pedoman yang benar untuk
masa selanjutnya.
Di awal kekhalifahannya, umur Utsman r.a. relatif tua. Akan tetapi, di saat
umur khalifah melebihi 70 tahun, beliau masih sanggup memberangkatkan
pasukan perang. Bentuk manajemen yang ditetapkan dalam pemerintahaan Umar
r.a. tercermin dalam pengumpulan mushaf Al-Qur’an menjadi satu di kenal
dengan Mushaf Utsmani. Pada masa kekhalifahan Utsman r.a. terdapat indikasi
praktik nepotisme. Hal ini yang membuat sekelompok sahabat mencela
kepemimpinanUtsman r.a. karena telah memilih keluarga kerabat sebagai
pejabat pemerintahaan.
7
para pemberontak yang datang ke Madinah untuk melampiaskan rasa dendamnya
yang meluap-luap itu.8
Tidak lama setelah itu, Ali ibn Abi Thalib menghadapi pemberontakan
Thalhah, Zubair danAisyah alasan mereka Ali tidak mau menghukum para
pembunuh Utsman, dan mereka menuntut bela terhadap darah Utsman yang telah
ditumpahkan secara zhalim. Ali sebenarnya ingin sekalimenghindari perang. Dia
mengirim surat kepada Thalhah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk
menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun ajakan tersebut ditolak.
Akhirnya, pertempuran yang dahsyat pun berkobar. Perang ini dikenal dengan
8
Drs. Samsul Munir Amin, Loc.Cit. hal. 104-108
8
nama Perang Jamal (Unta),karena Aisyah dalam pertempuran itu menunggang
unta, Akhirya Zubair dan Thalhah terbunuh,sedangkan Aisyah ditawan dan
dikirim kembali ke Madinah.9
9
b. Apabila tidak menemukanya dalam Al-Qur’an, ia mencari ketentuan
hukum dalam Sunnah, bila ada ia putuskan berdasarkan ketetapan yang
ada dalam Sunnah.
c. Apabila tidak menemukanya dalam Sunnah, ia bertanya kepada sahabat
lain apakah Rasulullah Saw. telah memutuskan persoalan yang sama pada
zamanya. Jika ada yang tahu, ia menyelesaikannya berdasarkan keterangan
dari yang menjawab setelah memenuhi beberapa syarat.
d. Jika tidak ada sahabat yang memberikan keterangan, ia mengumpulkan
para pembesar sahabat dan bermusyawarah untuk menyelesaikan
persoalan yang dihadapi. Jika ada kesepakatan diantara mereka, ia
menjadikan kesepakatan itu sebagai keputusan.12
12
Jaih Mubarok, Sejarah dan perkembangan Hukum Islam ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003)
cet. III, hal. 37
10
c. Apabila tidak didapatkan ketentuannya dalam sunnah, berijtihadlah.13
13
Alaiddin Koto, op. cit., hal. 64
11
lemah tidak akan berputus asa dari keadilannya. Ditempat ibadah dia menangis
seperti orang yang sedang bersedih.
14
Ahmad Al-Usiry, Sejarah Islam Sejak Nabi Adam Hingga Abad XX (Jakarta: Akbar Media,
2010), hal 145-151
12
Inilah yang membuat Abu Bakar mengambil inisiatif untuk menghimpun
Al-Qur’an dalam satu Mushaf.
d. Penaklukan Islam Penaklukan Islam yang dilakukan Abu Bakar yakni di
wilayah timur (Persia) yang meliputi Irak, bagian barat Syam, dan bagian
utara Jazirah Arab serta di wilayah barat (Romawi). Di wilayah timur
(Persia) Abu Bakar mengangkat Khalid bin Walid dan Mutsanna bin
Haritsah sebagai panglima. Mereka mampu memenangkan peperangan dan
membuka hirah serta beberapa kota diIrak.
e. Permulaan Perang Yarmuk (13 H/634 M)Perang Yarmuk terjadi di sebuah
pinggiran sungai Yordania yang disebut Yarmuk. Pada saat perang sedang
berkecamuk dengan sengitnya, datang kabar bahwa khalifah Abu Bakar
meninggal dunia dan Umar menjadi penggantinya. Khalid diturunkan dari
posisinya sebagai panglima dan segera diganti oleh Abu Ubaidah ibnul-
Jarrah.
f. Penghimpunan Al-Qur’an Satu kerja besar yang dilakukan pada masa
pemerintahan Abu Bakar adalah penghimpunan Al-Qur’an. Abu Bakar
memerintahkan kepada Zaid bin tsabit untuk menghimpun Al-Qur’an dari
pelepah kurma, kulit binatang dan dari hafalan kaum muslimin. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kelestarian Al-Qur’an setelah Syahidnya
beberapa penghafalan Al-Qur’an pada perang yamamah. Umarlah yang
mengusulkan pertama kali penghimpunan Al-Qur’an. Sejak itulah Al-
Qur’an dikumpulkan dalam satu mushaf.
13
kepada pemuka agama lain di sana, padahal beliau adalah pemimpin
dunia waktu itu.15
14
semakin lemah, sementara posisi Mu'awiyah semakin kuat.Pada tanggal 20
ramadhan 40 H (660 M), Ali Ra terbunuh oleh salah seorang anggota Khawarij
yaitu Abdullah bin Muljam.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kepemimpinan dari para sahabat rasul ini disebut periode khulafa’ al - rasyidun
(para pengganti yang mendapatkan bimbingan kejalan yang lurus). Empat
khalifah tersebut adalah:
15
1. Abu Bakar As-Shidiq (632-634 M)
2. Umar bin khattab (634-644 M)
3. Utsman bin Affan (644-656 M)
4. Ali bin Abi Thalib (656-661 M)
DAFTAR PUSTAKA
16
Ahmad Al-Usiry, Sejarah Islam Sejak Nabi Adam Hingga Abad XX . Jakarta:
Akbar Media, 2010.
Alaiddin Koto, Sejarah Peradilan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Fitri Oviyanti, Metodologi Studi Islam, Palembang: IAIN Raden Fatah Press,
2007.
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta : Kalam Mulia,
2009.
Muhammad Daud Ali,Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Islam di Indonesia,Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.
17