Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ISLAM DAN PEMERINTAHAN

ARISTOKRASI

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata


Kuliah Fiqh Siyasah 2 pada Fakultas Syariah dan Hukum IslamProdi Hukum
Tata Negara kelompok 7 semester 4

OLEH :
A.ADI ANUGRAH
NIM:742352019081
ESTY MAULANA
NIM : 742352019070

Dosen Pengajar
MA’ADUL YAQIEN MAKKARATEN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

17
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini
yang berjudul “Islam dan Pemerintahan Aristokrasi” dari mata kuliah Fiqh
Muamalah, alhamdulillah akhirnya dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai pengemban risalah berupa Al-
Qur`an, para sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman yang senantiasa
berupaya untuk memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur`an.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada Dosen pengajar kami
atas segala bimbingan, ilmu, dan nasehatnya yang beliau berikan. Dan juga terima
kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Adapun dalam penyusunan makalah ini tentu masih jauh dari yang
diharapkan. Oleh karena itu, apabila ada kekurangan dan kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf dan kami mengharapkan kritik dan saran dari Dosen dan
teman-teman sekalian.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita
semua tentang Al-Bai’u Dan Khiyar.Aamiin.

Watampone, 25 April 2021

Penulis,

17
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aristokrasi 3
B. Sejarah Pemerintahan Aristokrasi
C. Islam dan Pemerintahan Aristokrasi 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 15
B. Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk Pemerintahan adalah suatu sistem yang mengatur alat-alat
perlengkapan Negara dan hubungan antr alat-alat perlengkapan itu.Teori-teori
klasik tentang bentuk pemerintahan pada umumnya masih menggabungkan
bentuk Negara dan bentuk Pemerintahan.hal ini sejalan dengan pendapat Mac
Iver dan Leon Duguit yang menyatakan bahwa bentuk negara sama dengan
bentuk pemerintahan.Padmo Wahyono juga berpendapat behwa bentuk
Negara aristrokrasi dan demokrasi adalah bentuk Pemerintahan klasik,
sedangkan monarki dan republik adalah bentuk pemerintahan modern. Dalam
teori Klasik, bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah orang yang
memerintah dan sifat pemerintahannya.
Aristokrasi berasal dari bahasa Yunani kuno aristo yang berarti
"terbaik" dan kratia yang berarti "untuk memimpin". Aristokrasi dapat
diterjemahkan menjadi sebuah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh
individu yang terbaik. Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipegang
oleh sekelompok cendekiawan untuk kepentingan umum.
Aristokrasi sendiri merupakan pemerintahan oleh sekelompok elit
(few) dalam masyarakat, di mana mereka ini mempunyai status sosial,
kekayaan, dan kekuasaan politik yang besar. Ketiga hal ini dinikmati secara
turun-temurun (diwariskan), menurun dari orang tua kepada anak. Jenis
kekuasaan aristokrasi ini disebut pula sebagai jenis kekuasaan kaum
bangsawan (aristokrasi).
Biasanya, di mana ada kelas aristokrat yang dominan secara politik,
maka di sana ada pula monarki. Namun, jenis kekuasaan oleh beberapa orang
ini —aristokrasi— tidak bertahan lama, oleh sebab orang-orang yang orang
tuanya bukan bangsawan pun bisa duduk mempengaruhi keputusan politik
negara asalkan mereka berprestasi, kaya, berpengaruh, dan cerdik.

17
Contoh Negara penganut aristokrasi adalah Inggris menganut jenis kekuasaan
monarki dengan kaum bangsawasan (aristokrat) sebagai pemberi pengaruh
yang besar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Aristokrasi?


2. Bagaimana Sejarah Pemerintahan Aristokrasi ?
3. Bagaimana keterkaitan Islam dan Pemerintahan Aristokrasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Aristokrasi
2. Memahami Sejarah Pemerintahan Aristokrasi
3. Memahami Keterkaitan Islam dan Pemerintahan Aristokrasi

17
BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Aristokrasi

           Aristokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni “Aristos” dan
“Kratos” atau jika digabungkan menjadi “Aristokratia” yang berarti kekuatan
atau aturan yang baik. Sehingga jika dalam istilah aristokrasi merupakan
bentuk pemerintahan dimana kekuasaan di negera tersebut berada di tangan
kelompok kecil yang mendapatkan keistimewaan atau pun kelompok yang
mendapatkan kekuasaan atas Negara tersebut.
Di zaman dulu aristokrasi ini sendiri dipahami sebagai pemerintahan
terbaik oleh beberapa warga yang memenuhi syarat dan sering kontras baik
dengan bentuk pemerintahan monarkin, namun seiring berkembangnya waktu
aristokrasi dapat diartikan dan juga dipahami sebagai oleh pemerintahan
kelompok istimewa yang terdiri dari individu individu terbaik, kelas
bangsawan, cendekiawan dan sangat kontras dengan pemerintahan monarki
yang ada pada saat itu

B.    Sejarah Singkat Pemerintahan Aristokrasi


           Guys, sejarah singkat sistem pemerintahan aristokrasi sebenarmya
dipelopori oleh dua filsuf ternama Yunani yakni Plato dan muridnya
Aristoteles. Pada konsep mereka, sistem pemerintahan tersebut seharusnya
diisi oleh orang-orang yang mampu dan berkompeten. Jadi, konsep tersebut
lebih mengacu pada kontradiksi sistem demokrasi yang dianut oleh Yunani
pada masa itu.
Dalam praktik menjalankan sistem pemerintahan tersebut, keduanya
tentu menghadapi beberapa hambatan. Hambatan tersebut muncul terkait
kriteria apa saja yang wajib dimiliki oleh seseorang yang dianggap
kompeten.Pada zaman tersebut, dewan laki-laki dianggap sebagai senat pada
unit politik tersebut. Orang-orang Yunani pada masa itu tidak menyukai
konsep pemerintahan monarki yang dianggap identik dengan segala hal

17
berbau otoriter.Apabila  menelisik lebih jauh dalam sebuah buku yang
berjudul Leviathan, Thomas Hobbes menjelaskan bahwa sistem pemerintahan
yang dipelopori oleh Plato dan Aristoteles tersebut merupakan suatu sitem
pemerintahan persemakmuran yang mana perwakilan-perwakilan dari warga
negara tersebut adalah pengumpulan dari setiap bagian

C.  Islam dan Pemerintahan Aristokrasi


Di dalam pemerintahan Aristokrasi kita mengenal mendirikan sitem
pemerintahan yang baik sebagai tujuan utamanya, begitupula dengan konsep
yang diterapkan oleh pemerintahn didalam Islam. Pemerintahan Aristokrasi
ini Dipelopori oleh suatu kelompok kecil yang pada umumnya ialah
kelompok bangsawan, negarawan, cendekiawan serta segelintir orang-orang
tertentu. Sehingga yang sangat berperan pada pemerintahan ini ialah orang
orang yang memiliki kemampuan lebih daripada yang lainnya.
Kelompok kecil di abaikan karena dianggap tidak berperan dalam
sistem pemerintahan bahkan di takutkan menjadi penghambat tercapainya
tujuan utama.pada saat terpilihnya Abu bakar sebagai pemimpin islam itu
dengan cara demokrasi dengan bermusyawarah bersma para sahabat lainnya
untuk membahas pengganti Rasulullah setelah wafatnya, berbeda dengan
pemerintahan Aristokrasi yang sangat kontras dengan pemerintahan
demokrasi atau sangat bertolak belakangan dalam menjalankan
pemerintahannya ia hanya memerlukan beberapa orang tertentu yang
memiliki kemampuan khusus atau yang lebih tepatnya cendikiawan untuk
menjalankan roda pemerintahan guna mencapai tujuannya.
Kejahatan berupa KKN atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dapat
berkembang dengan begitu pesat, berbeda dengan pemerintaan Islam yang
sempurnah karena Mengatur urusan masyarakat dengan cara menerapkan
hukum syara kepada mereka tanpa membeda-bedakan antara satu individu
dengan yang lainnya. Firman Allah SWT:
“Hendaklah kamu menetapkan hukum di antara mereka berdasarkan apa
yang diturunkan Allah” (TQS. Al Maidah: 49)

17
Sabda Rasulullah saw:

“Seorang imam (kepala negara) adalah pengatur dan ia akan dimintai


pertanggungjawaban atas pengurusannya tersebut.”

Seiring dengan perkembangan zaman, sistem pemerintahan


Aristokrasi dapat dipahami sebagai sistem pemerintahan yang dikuasai oleh
orang-orang kaya saja,berbeda dengan sitem pada islam Kaum muslimin
memiliki kewajiban melaksanakan hukum-hukum syariat. Akan tetapi, kaum
muslimin secara keseluruhan tidak mungkin dapat menerapkan syariat Islam
terhadap mereka sendiri tanpa adanya penguasa (hakim). Oleh karena itu,
syariat memberikan hak untuk mengangkat penguasa (Khalifah) kepada umat.
Dengan kata lain, umatlah yang memilih Khalifah dan memberikan bai’at
kepadanya. Khalifahlah yang mewakili umat dalam menjalankan aktivitas
kekuasaan (pemerintahan). Imam Muslim meriwayatkan bahwa Ubadah bin
Shamit berkata:

“Kami telah membai’at Rasulullah saw untuk setia mendengarkan dan


menaati perintahnya., baik dalam keadaan susah maupun mudah, baik dalam
keadaan yang kami senangi ataupun tidak kami senangi.”

Sistem pemerintahan Aristokrasi berpotensi menimbulkan suatu


kekacauan pada berbagai macam bidang seperti halnya dalam bidang sosial,
politik dan ekonomi. Sistem pemerintahan Islam adalah satu-satunya sistem
pemerintahan yang dapat memberikan jalan keluar atas berbagai
permasalahan kehidupan manusia karena manusia hanya diperbolehkan
tunduk kepada hukum-hukum Allah SWT yang Maha Mengetahui ciptaan-
Nya.
Dengan sistem pemerintahan Islam, manusia mempunyai kekuasaan
untuk memastikan agar sang pemimpin hanya menerapkan hukum Allah
SWT secara kaffah dan tidak mengedepankan hawa nafsunya.

17
Sistem pemerintahan Islam menjamin pelayanan administratif dan
penyediaan fasilitas bagi seluruh warganya, baik muslim maupun non
muslim, supaya dapat hidup dengan mudah menurut kerangka Islam.Dalam
sistem pemerintahan Islam, negara akan menjadi sarana yang efektif untuk
menyebarluaskan dakwah Islam kepada seluruh umat manusia di dunia.
Negara Islam akan memiliki angkatan bersenjata yang kuat untuk
mempermudah tugas ini, serta untuk memelihara pertahanan dan keamanan
negara Islam dari serangan musuh-musuh Islam.
Dengan sistem pemerintahan Islam, seluruh aturan Islam akan diikat
menjadi satu menjadi sebuah kesatuan sistem yang sempurna, seimbang, dan
terkoordinasi. Fungsi masing-masing sistem saling bergantung satu sama lain,
dan tidak ada satu pun yang bisa dilaksanakan secara lengkap tanpa peran
serta sistem lainnya. Oleh karena itu, dapat kita saksikan bagaimana sistem
pemerintahan Islam mengikat seluruh sistem menjadi satu sehingga
menghasilkan sebuah pandangan hidup yang paling unggul dan unik
sepanjang sejarah umat manusia. Wallahu’alam bi showab

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

   Aristokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni “Aristos” dan


“Kratos” atau jika digabungkan menjadi “Aristokratia” yang berarti kekuatan
atau aturan yang baik. Sehingga jika dalam istilah aristokrasi merupakan
bentuk pemerintahan dimana kekuasaan di negera tersebut berada di tangan
kelompok kecil yang mendapatkan keistimewaan atau pun kelompok yang
mendapatkan kekuasaan atas Negara tersebut.
Dengan sistem pemerintahan Islam, seluruh aturan Islam akan diikat
menjadi satu menjadi sebuah kesatuan sistem yang sempurna, seimbang, dan
terkoordinasi. Fungsi masing-masing sistem saling bergantung satu sama lain,
dan tidak ada satu pun yang bisa dilaksanakan secara lengkap tanpa peran
serta sistem lainnya. Oleh karena itu, dapat kita saksikan bagaimana sistem
pemerintahan Islam mengikat seluruh sistem menjadi satu sehingga
menghasilkan sebuah pandangan hidup yang paling unggul dan unik
sepanjang sejarah umat manusia. Wallahu’alam bi showab

B. Saran
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari kapasitas
materinya yang kurang. Mohon kritik dan saran yang membangun sebagai
bahan instropeksi kami dalam penyusunan sebuah makalah.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://cerdika.com/aristokrasi/

https://www.kompasiana.com/indria.sari/551fe6a8a333114340b65ee8/mengenal-
sistem-pemerintahan-islam

17

Anda mungkin juga menyukai