OLEH :
A.ADI ANUGRAH
NIM:742352019081
Dosen Pengajar
Dr. ANDI SUGIRMAN, S.H., M.H.
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini
yang berjudul “Tugas,Fungsi dan Wewenang Lembaga-lembaga Negara
Indonesia” dari mata kuliah Hukum Tata Negara 2, alhamdulillah akhirnya dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
saw. Sebagai pengemban risalah berupa Al-Qur`an, para sahabatnya, dan
pengikutnya hingga akhir zaman yang senantiasa berupaya untuk memahami dan
mengamalkan ajaran Al-Qur`an.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada Dosen pengajar kami
atas segala bimbingan, ilmu, dan nasehatnya yang beliau berikan. Dan juga terima
kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Adapun dalam penyusunan makalah ini tentu masih jauh dari yang
diharapkan. Oleh karena itu, apabila ada kekurangan dan kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf dan kami mengharapkan kritik dan saran dari Dosen dan
teman-teman sekalian.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita
semua tentang Al-Bai’u Dan Khiyar.Aamiin.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian, Tugas, Fungsi dan Wewenang Lembaga Negara 3
Indonesia yang ada di UUD 1945
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga-lembaga Negara merupakan pembagian tugas-tugas kepada
pemerintah yang berkuasa, dimana yang memrintah tidak hanya satu dua
orang tetapi terdiri dari beberapa lembaga, organisasi dan sebagainya. Materi
ini di pelajari pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, yang membahas tentang pembagian kekuasaan mulai dari
tingkat pusat, kota dan provinsi, kecamatan dan desa. Pada pemerintahan
pusat terbagi tiga yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif, yang memiliki tugas
yang berbeda-beda dan terpisah satu sama lainnya, baik mengenai tugas
maupun mengenai alat perlengkapan yang melakukan.
Sistem ketatanegaraan Indonesia telah mengalami perubahan setelah
adanya amandemen UUD 1945 yang dilakukan MPR pasca-Orde Baru.
Perubahan tersebut dilatarbelakangi adanya kehendak untuk membangun
pemerintahan yang demokratis dan seimbang diantara cabang-cabang
kekuasaan, mewujudkan supremasi hokum dan keadilan, serta menjamin dan
melindungi hak asasi manusia. Pada lembaga legislatif terdiri dari tiga
lembaga yaitu MPR, DPR dan DPD, yang memiliki tugas dan wewenang
yang berbeda-beda. Eksekutif mempunyai tugas utama yaitu menjalankan
undang-undang. Sedangkan yudikatif memiliki tiga lembaga yaitu MA, MK
dan KY. MPR merupakan pemegang kekuasaan tertinggi atau pemegang
kedaulatan rakyat. Pada hukum tata negara terdapat kaidah-kaidah yang
mendelegasi kekuasaan dari pembuat UUD pada pembuat UU, dari organ
yang tertinggi kepada organ yang lebih rendah untuk membuat aturan-aturan
yang berlaku. Jadi, pendelegasi yang termasuk dalam hukum tata negara ini
adalah tingkat tertinggi. Lembaga-lembaga ini dibuat untuk memberikan
tugas dan wewenang dan untuk membatasi kekuasaan yang dimiliki oleh
setiap lembaga.
Pembatasan ini untuk mempermudah dan lebih memfokuskan
lembaga-lembaga yang bertanggungjawab pada tugas yang sudah di tetapkan.
1
Setiap lembaga wajib melakukan tugas yang meereka terima dan melaporkan
hasil kerjanya serta adanya pertanggungjawaban 1kepada tingkat pusat atau
ke yang lebih tinggi. Apabila suatu lembaga tidak melakukan tugasnya
dengan baik, maka diberikan sanksi sampai diberhentikan
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
A Ubaedillah, dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic education)
Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, (Jakarta: Kencana, 2003), hlm. 106
3
7. keuangan dan administratif.
Anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1. mengamalkan Pancasila;
2. melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan;
3. menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kerukunan
nasional;
4. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok,
dan golongan;
5. melaksanakan peranan sebagi wakil rakyat dan wakil daerah.
2
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm.174-
175
5
bersidang bertempat tinggal di ibu kota Republik Indonesia. Masa jabatan
anggota DPD adalah lima tahun. Sesuai dengan Pasal 22 D UUD 1945 maka
kewenangan DPD, antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan
pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah.
2. Ikut merancang undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah.
3. Dapat memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan
rancangan undang-undang, RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama.
4. Dapat melakukan pengawasan yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-
undang otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dengan daerah,
pajak, pendidikan, dan agama.
3
A Ubaedillah, dan Abduk Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)
Pancasila. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, hlm.108
7
Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur
dengan UU.
Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial
dan disetujui DPR.
4
A Ubaedillah, dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education):
Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, hlm. 110
8
1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundangundangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang;
2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi;
3. memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan
rehabilitasi.
Menurut pasal 24A Ayat (1) perubahan ketiga UUD 1945, Mahkamah
Agung memiliki kewewenangan untuk mengadili pada tingkat kasasi,
menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undangundang, dan wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.
Disamping itu, Mahkamah Agung memberikan pertimbangan dalam hal
pemberian grasi dan rehabilitasi oleh presiden, serta mengajukan tiga orang
sebagai hakim konstitusi pada Mahkamah Konstitusi (Pasal 14 Ayat (1).
Selain kekuasaan yang diatur oleh UUD 1945, dalam undang-undang yang
mengatur tentang Mahkamah Agung ditentukan bahwa Mahkamah Agung
mempunyai tugas dan wewenang untuk:
1. Memutus sengketa tentang kewenangan mengadili antar badan
peradilan dibawahnya.
2. Mengadakan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap.
3. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan
di semua lingkungan pengadilan di bawahnya.
4. Memutus pada tingkat pertama dan terakhir terhadap semua sengketa
yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal
perang republik Indonesia.
5. Memberi pertimbangan hukum kepada lembaga negara lain.
5
inly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014)
hlm.323
10
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah
Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim;
6
Ikhsan Rosyada Parluhutan Daulay, Mahkamah Konstitusi: Memahami Keberadaannya
Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 17-18
11
Badan Pemeriksan Keuangan yang bebas dan mandiri. Jadi, tugas BPK adalah
memeriksa pengelolaan keuangan negara.
Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD
sesuai dengan kewenangannya. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka
anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan
diresmikan oleh presiden. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki
perwakilan di setiap provinsi. Demikian, semoga bermanfaat.Tugas dan
wewenang Badan Pemeriksa Keuangan disebutkan dalam UU Republik
Indonesia Nomor 15 tahun 2006 secara terpisah, yaitu pada BAB III bagian
kesatu dan kedua. Tugas BPK menurut UU tersebut masuk dalam bagian
kesatu, isisnya antara lain adalah sebagai berikut.
12
Wewenang
Tugas dan wewenang Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan UU Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 BAB III bagian kedua diantaranya adalah
sebagai berikut.
1. Dalam menjalankan tugasnya, BPK memiliki wewenang untuk
menentukan objek pemeriksaan, merencanakan serta melaksanakan
pemeriksaan. Penentuan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun
maupun menyajikan laporan juga menjadi wewenang dari BPK tersebut.
2. Semua data, informasi, berkas dan semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara hanya bersifat sebagai alat
untuk bahan pemeriksaan.
3. BPK juga berwenang dalam memberikan pendapat kepada DPR, DPD,
DPRD, dan semua lembaga keuangan negara lain yang diperlukan untuk
menunjang sifat pekerjaan BPK.
4. BPK berwenang memberi nasihat/pendapat berkaitan dengan
pertimbangan penyelesaian masalah kerugian negara.
Masih banyak tugas dan wewenang BPK yang lain berdasarkan UU RI Nomor
15 Tahun 2006 yang bersifat sangat rinci dan teliti. Selebihnya peraturan
tersebut diatur sendiri oleh BPK demi kelancaran dan keefektifan kinerja dari
BPK tersebut.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari kapasitas
materinya yang kurang. Mohon kritik dan saran yang membangun sebagai
bahan instropeksi kami dalam penyusunan sebuah makalah.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945
15