Disusun Oleh :
KELOMPOK IV
RAHMADIA HOIRANI
MARYANI
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melayu berasal dari kata Malaya dvipa dari kitab Hindu Purana
yang berarti tanah yang dikelilingi air yang merujuk pada sebuah
Kerajaan Melayu Kuno di Jambi pada abad ke-7. Masyarakat
melayu pada umumya identik dengan islam yang menjadi pondasi
dari sumber adat istiadatnya. Oleh karena itu adat istiadat orang
Melayu Riau bersendikan syarak dan syarak bersendikan Kitabullah.
Sebelum kedatangan islam ke nusantara, banyak bagian wilayah
berada di bawah Kerajaan Sriwijaya antara abad ke-7 sampai abad ke-
14 yang sangat dipengaruhi oleh tradisi Hindu-Buddha. Pada abad ke-
12, masuknya Islam ke nusantara dibawa melalui Samudera Pasai
yang telah terlebih dahulu dan diakui sebagai perintis kerajaan Islam di
nusantara pada zamannya. Masa keemasan ketika Malaka menjadi
sebuah kesultanan Islam. Banyak elemen dari hukum Islam, termasuk
ilmu politik dan administrasi dimasukkan ke dalam hukum Malaka,
terutama Hukum Qanun Malaka. Penguasa Melaka mendapat gelar
'Sultan' dan bertanggung jawab terhadap agama Islam. Pada
abad-15 Islam menyebar dan berkembang ke seluruh wilayah
Melaka termasuk Riau.
Dalam tulisan ini akan membahas mengenai sistem politik dan
pemerintahan melayu, dimana terlebih dahulu penulis akan
memaparkan pengertian dari sistem, politik, dan pemerintahan. Setelah
menjelaskan pengertian dari tiap konsep tersebut barulah penulis akan
lanjut kepada pemahaman mengenai sistem politik dan
pemerintahan melayu, yang mana pada dasarnya sistem politik dan
pemerintahan Melayu sangat dipengaruhi oleh agama islam
didalamnya. Dengan berfokus pada wilayah Riau maka
penjelasan mengenai tulisan ini akan lebih dimengerti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem?
2. Apa itu politik dan pemerintahan?
3. Apa itu sistem politik dan pemerintahan melayu?
4. Darimana asal mula dari sistem politik dan pemerintahan melayu?
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Besarnya pengaruh Islam terhadap politik Melayu
mengakibatkan timbulnya gelar raja-raja Melayu yang bercorakkan
Islam seperti zillullah fil alam, sultan dan khalifah. Implikasinya,
pengembangan konsep-konsep hukum Melayu merujuk kepada
hukum-hukum Islam yang berlandaskan al-Qur`an dan Sunnah Nabi.
Bagi raja-raja Melayu, Islam bukan sekedar agama tetapi lebih dari
itu ia menjadi landasan politik dan pandangan hidup mereka dalam
menjalankan roda pemerintahannya. Oleh karena itu, Islam dan politik
Melayu selalu berjalan beriringan. Islam menjadi bagian dari kehidupan
raja-raja dan masyarakat Melayu, sebaliknya raja-raja dan masyarakat
Melayu sangat identik dengan Islam.
DAFTAR PUSTAKA