Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmaanirrahiim,

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang BENTUK PEMERINTAHAN.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan kerjasama
kelompok kami sehingga dapat mempercepat pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah BENTUK PEMERINTAHAN dapat


memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Sengkang,16 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................... i
Daftar Isi............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................ 1
A.            Latar Belakang.............................................................. 1
B.            Rumusan Masalah........................................................ 1
C.            Maksud dan Tujuan.......................................... 1
D.           Sistematika Penulisan.................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................... 3
A.            Bentuk-Bentuk Pemerintahan Dan Maknanya.............. 3
B.            Jenis-Jenis Pemerintahan Dan Maknanya...................... 4
C.            Perbedaan Antara Masing-Masing Jenis Pemerintahan........ 8
BAB III PENUTUP.................................................... 10
A.            Kesimpulan.............................................. 10
B.            Saran................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang


Jenis pemerintahan adalah suatu jenis alat atau perangkat pemerintahan untuk
mengendalikan dan mengarahkan suatu negara, jenis pemerintahan mampunyai bermacam-
macam alat atau cara untuk mengatasi persoala-persoalan kenegaraan atas nama rakyat
berdasarkan hukum yang berlaku. Seperti persoalan idiologi, persoalan politik, persoalan
ekonomi, persoalan budaya, persoalan pertahanan, persoalan keamanan, persoalan penegakan
hukum, dan lain-lain.
Persoalan di atas tersebut tidak akan terselesaikan atau terpecahkan apabila jenis
pemerintahan itu sendiri kadang sering salah penerapan makna atau gunanya alat itu sendiri
artinya diselewengkan.
Secara luas, jenis pemerintahan adalah itu bisa menyelesaikan masalah negara seperti
yang di atas. Apabila rakyat bisa ikut andil dalam menjalankan jenis pemerintahan tersebut
sesuai fungsinya. Hingga saat ini negara yang menerapkan jenis pemerintahan dengan baik
atau sesuai hanya sedikit artinya bisa dihitung.
Secara sempit, jenis pemerintahan adalah hanya sebagai alat untuk menjalankan roda
pemerintahan sehingga kestabilan negara terjaga dan permasalahan-permasalahan pun dapat
berkurang. Dan sebagai tameng (pelindung) dari adanya pelaku reaksioner maupun radikal
dari rakyatnya itu sendiri.
Jenis pemerintahan adlah penentu atau alat sebagai tameng atau pelindung supaya
negara tidak mudah bokbrok sekiranya untuk jangka waktu yang lama.

B.           Perumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang penulis susun adalah sebagai berikut :
1.              Apa saja jenis pemerintahan itu ?
2.             Apa arti atau makna jenis pemerintahan ? (masing-masing pemerintahan)
3.             Dan apa perbedaannya ?(masing-masing jenis pemerintahan)
C.           Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas penulis memiliki maksud dan tujuan yang ingin
dicepat pada penulisan makalah ini adapun maksud dan tujuan yaitu :
a.             Ingin mengetahui jenis-jenis pemerintahan
b.             Agar dapat memahami apa makna atau juga jenis pemerintahan
c.              Mengetahui perbedaan masing-masing jenis pemerintahan

D.          Sistematika Permasalah


Sebagai gambaran verbal yang penulis tentukan dalam penulis makalah ini. Pada sistem
penulisannya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A.            Latar Belakang
B.            Rumusan Masalah
C.            Maksud dan Tujuan
D.           Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.            Bentuk-Bentuk Pemerintahan Dan Maknanya
B.            Jenis-Jenis Pemerintahan Dan Maknanya
C.            Perbedaan Antara Masing-Masing Jenis Pemerintahan
BAB III PENUTUP
A.            Kesimpulan
B.            Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

A.           Bentuk-Bentuk Pemerintahan Dan Maknanya


1.              Bentuk Pemerintahan Klasik
Teori-teori tentang bentuk pemerintahan klasik pada umumnya masih menggabungkan
bentuk negara dan bentuk pemerintahan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mmac Iver dan
Leon Duguit yang menyatakan bahwa bentuk negara sama dengan bentuk pemerintahan Prof.
Padmo Wahyono, SH juga berpendapat bahwa bentuk negara aristokrasi dan demokrasi
adalah bentuk pemerintahan klasik. Sedangkan monarki dan republik adalah bentuk
pemerintahan modern.
Dalam teori klasik bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah orang yang
memerintah dan sifat pemerintahannya. Bentuk pemerintahan menurut ajaran klasik banyak
dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Plato dan aristoteles. Baik Plato maupun Aristoteles,
kedunanya membagi bentuk pemerintahan ke dalam dua kelompok besar yakni, bentuk yang
paling baik dan bentuk yang buruk (bentuk pemerosotan).
Plato dikenal sebagai orang pertama yang menyelidiki bentuk-bentuk pemerintahan
secara sistematis dan mendalam. Berdasarkan hasil penyelidikannya, Plato menyebutkan ada
lima bentuk negara yakni aristokrasi, timokrasi, oligarki, demokrasi, dan tirani.
Menurut Plato, bentuk pemerintahan yang paling baik adalah monarki, sedangkan tirani
merupakan bentuk pemerosotannya. Diantara monarki sebagai bentuk ideal dan tirani sebagai
bentuk pemerosotannya, terdapat aritokrasi dengan bentuk pemerosotannya adalah oligarki
dan demokrasi dengan bentuk pemerosotannya adalah mobokrasi.
Aristoteles mengklasifikasikan bentuk – bentuk pemerintahan berdasarkan pengamatan
empirik atas konstitusi – konstitusi polis diYunani kuno. Aristotelels mengklasifikasikan
bentul-bentuk pemerintahan atas dasar kriteria kuwantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan kedua kriteria tersebut, aristoteles mengklasifikasikan bentuk-bentuk
pemerintahan ke dalam tiga bentuk pemerintahan yang baik dan tiga pemerosotan. Tiga
bentuk pemerintahan yang baik adalah monarki, aristokrasi dan polity.
Bentuk-bentuk pemerintahan yang buruk adalah timur sebagai bentuk pemerosotan dari
monarki, oligarki sebagai bntuk pemerosotoan dari aristokrasi dan demokrasi sebagai bentuk
pemerosotan polity.
2.             Bentuk pemerintahan monarki (kerajaan)
Leon Duguit membedakan pemerintahan dalm bentuk Monarki dan republik. Untuk
membedakan negara mana yang termasuk monarki atau republik, kita perlu mengetahui
kriteria bagaimana kepala negara itu ditunjuk.
Menurut Leon Duguit, kalau kepala negara ditunjuk berdasarkan turun-temurun, maka
kita berhadapan dengan monarki kalau kepala negaranya di tunjuk, tidak berdasarkan turun
temurun, tetapi dipilih maka kita berhadapan dengan republik.
Bentuk pemerintahan monarki berlaku apabila suatu negara dikepalai oleh seorang raja,
ratu, syeh atau kaisar yang bersifat turun-temurun dan untuk jabatan seumur hidup. Bentuk
pemerintahan monarki dapat dibedakan sebagai berikut. Monarki absolut, monarki
konstitusional dan monarki parlementer.
3.             Bentuk Pemerintahan Republik
Bentuk berasal dari kata res publica yang artinya kepentingan umum. Pemerintahan
republika adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat dan dipimpin oleh seorang presiden
untuk masa jabatan tertentu. Bentuk pemerintahan yang kepala negaranya dipilih oleh rakyat
baik secara langsung maupun tidak untuk jangka waktu tertentu. Berdasarkan bentuk
partisipasi rakyat republik dapat dibedakan atas republik oleh rakyat parlementer.
Republik oleh rakyat dimaksudkan sebagai bentuk pemerintahan yang rakyatnya secara
langsung mengawasi pemerintahan melalui refendum (pemungutan suara) atas jalannya
pelaksanaan undang-undang dasar. Republika parlementer merupakan bentuk pemerintahan
yang rakyatnya menjelmakan kekuasaan ditangan dewan perawakilan rakyat. Dewan ini
dipilih oleh rakyat dan memiliki kekuasaan penuh untuk mewujudkan kehendak rakyat.

B.           Jenis-jenis pemerintahan dan maknanya


1.              Bentuk pemerintahan klasik
a.             Ajaran Plato (429-374 SM)
Plato mengemukakan lima bentuk pemerintahan negara. Kelima bentuk itu menurut plato
harus sesuai dengan sifat-sifat tertentu manusia. Adapun kelima bentuk itu sebagai berikut :
1)             Aritokrasi
Pemerintahan oleh kaum cendikiawan yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran
keadilan. Kekuasaannya dijalankan oleh beberapa orag yang mewujudkan kesejahteraan
umum.
2)            Rimokrasi
Pemerintahan oleh golongan ghartawan yang ingin mencapai kemasyuran dan
kehormatan. Pemerintahan yang seluruh warga negaranya terlibat dalam pengaturan negara
guna mewujudkan kesejahteraan umum
3)            Oligarki
Pemerintahan oleh golongan hartawan. Yang dijalankan oleh sekolompok orang yang
bertujuan mewujudkan kepentingan kelompoknya sendiri
4)            Demokasi
Pemerintahan oleh rakyat jelata, bentuk pemerintahan yuang seluruh warga negaranya
terlibat dalam peraturan negara. Namun diantara mereka yang berkuasa terdapat orang-orang
yang kurang baik.
5)            Tirani
Pemerintahan oleh seorang tiran (sewenang-wenang) sehingga jauh dari cita-cita
keadilan. Ebntuk pemerintahan oleh satu orang yang berusaha mewujudkan kepentingannya
sendiri tanpa mengindahkan kesejahteraan umum.
6)            Monarki
Pemerintahan yang kekuasaannya dipegang oleh satu orang yang berusaha mewujudkan
kesejateraan umum.
b.            Ajaran Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles membedakan bentuk pemerintahan berdasarkan dua kriteria pokok, yaitu
jumlah orang yang memegang pucuk pemerintahan dan kualitas pemerintahannya.
Berdasarkan dua kriteria tersebut, perbedaan bentuk pemerintahan adalah sebagai berikut :
1)             Monarki
Pemerintahan oleh satu orang demi kepentingan umum sifat pemerintahan ini ideal dan
baik.
2)            Tirani
Pemerintahan oleh seseorang demi kepentingan pribadi. Bentuk pemerintahan ini buruk
dan merupakan kememrosotan.
3)            Aristoteles
Pemerintahan oleh orang-orang tertentu demi kepentingan sebagian orang. Bentuk
pemerintahan ini kurang baik dan merupakan pemerosotan.
4)            Oligarki
Pemerintahan oleh beberapa orang demi kepentingan kelompoknya. Bentuk
pemerintahan ini merupakan pemerosotan dan buruk.
5)            Plitera(republik)
Pemnerintahan oleh seluruh rakyat demi kepentingan umum. Bentuk pemerintahan ini
baik dan ideal
6)            Demokrasi
Pemerintahan oleh beberapa orang demi kepentingan umum. Bentuk pemerintahan ini
baik dan ideal.
c.             Ajaran Polybios (204-122 SM)
Ajaran polybios yang dikenal dengan (Selus Theory) sebenarnya merupakan
pengembangan lebih lanjut dari ajaran aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu dengan
mengganti bentuk pemerintahan ideal politica dengan demokrasi. Teori siklus polybios dalam
bentuk bagan dapat kita lihat sebagai berikut :

Monarki

Skema teori siklus Polybios

Menurut Polybios, monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya


mendirikan kekuasaan atas rakyat dengan baik dan dapat dipercaya lama kelamaan keturunan
sanga raja (yang kesekian) tidak lagi menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum,
bahkan cenderung sewenang-wenang dan menindas rakyat, sejak itu monarki bergeser
menjadi tirani.
Dalam situasi pemerintahan tirani yang sewenang-wenang muncullah kaum bangsawan
yang bersekongkol untuk melawan mereka bersatu, tampil kemuka melawan (mengadakan
pemberontakan). Sehingga kekuasaan beralih kepada mereka. Pemerintahan selanjutnya
dipegang oleh beberapa orang dan memperhatikan kepentingan umum serta bersifat baik.
Sejak saat itulah permerintahan berubah dari tirani menjadi aristokrasi. Aristokrasi yang
semula baik dan memperhatikan kepentingan umum lama kelamaan (keturunannya) tidak lagi
menjalankan keadilan dan hanya mementingkan diri sendiri, keadaan ini mengakibatkan
pemerintahan (aristokrasi) bergeser ke oligarki.
Dalam pemerintahan oligarki yang tidak ada keadilan, rakyat berontak mengambil alih
kekuasaan untuk memperbaiki nasib. Rakyat menjalankan kekuasaan negara demi
kepentingan rakyat. Akibatnya emerintahan bergeser menjadi demokrasi.
Namun, pemerintahan demokrasi yang awalnya baik lama kelamaan banyak diwarnai
kekacauan kebokbrokan, dan korupsi. Sehingga hukum sulit ditegakkan. Masing-masing
pihak ingin mengatur sendiri keadaan itu mengakibatkan bergesernya demokrasi menjadi
okhlorasi.
Dari pemerintahan okhlorasi ini kemudian muncul seorang yang kuat dan berani yang
dengan kekerasan dapat memegang pemerintahan. Dengan demikian pemerintahan kembali
dipegang oleh satu tangan lagi dalam bentuk monarki.
Perjalanan siklus pemerintahan di atas memperlihatkan pada kita akan adanya
hubungan kaissal (sebab akibat) antara bentuk pemerintahan yang satu dengan yang lain .
itulah sebabnya polybios beranggapan bahwa lahirnya pemerintahan yang satu sebagai akibat
dari pada pemerintahan yang s ebelumnya telah ada.
2.             Bentuk Pemerintahan Monarki (Kerajaan)
a.             Monarki Absolut
Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh
seorang (raja, ratu, syah, atau kaisar) yang kekuasaannya dan kewenangannya tidak terbatas
pemerintah raja merupakan undang-undang yang harus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada diri raja
kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif menyatu dalam ucapan dan perbuatannya.
Contohn, perancis semasa luis XIV dengan semboyannya yang dikenal L’etat C’east mal
(negara adalah saya).
Raja memegang kekuasaan mutlak atas kekuasaan legislatif eksekutif dan yudikatif.
Oleh karena itu kekuasaan negara terpusat di tangan raja, pemerintahan ini disebut pula
otokrasi.
b.            Monarki Konstitusional
Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai
oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang dasar (konstitusi). Proses
monarki konstitusional adalah sebagai berikut :
1)             Adakalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja itu s endiri karena ia takut
dikudeta. Contoh negara jepang dengan hak octrodi.
2)            Adakalanya proses monarki konstitusional terjadi karena adanya revolusi rakyat terhadap
raja. Contoh inggris yang melahirkan Bill of rights tahun 1689, Yordania, Denmark, Saudi
Arabia, dan brunei darussalam.
c.             Monarki parlementer
Monarki parlementer adalah suatu pemerintahan dalam negara yang dikepalai oleh
seorang raja dengan menempatkan parlementer (DPR) sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi. Dalam monarki parlementer, kekuasaan ekslusif dipegang oleh kabinet (perdana
mentri) yang bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja adalah sebagai kepala negara
(simbol kekuasaan) yang kedudukannya tidak dapat diganggu gugat. Bentuk monarki
parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di inggris, belanda dan malaysia.
3.             Bentuk pemerintahan Republik
a.             Republik Absolut
Dalam sistem republik absolut, pemerintahan diktator tanpa ada pembatasan kekuasaan.
Penguasa mengabaikan konstitusi dan untuk melegitinasi kekuasaannya digunakanlah partai
politik. Dalam pemerintahan in parlemen memagang ada namun tidak berfungsi.
b.            Republik Konstitusional
Dalam sistem republik konstitusional, presiden kekuasaan kepala pemerintahan.
Namun, kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi. Disamping itu pengawasan yang efektif
dilakukan oleh parlemen.
c.             Republik parlementer
Dalam sistem republik parlementer. Presiden sebagai kepala negara. Namun presiden
tidak dapat diganggu gugat. Sedangkan kepala pemerintahan berada di tangan perdana mentri
yang bertanggung jawab, kepada parlemen. Dalam sistem ini kekuasaan legislatif lebih tinggi
dari pada kekuasaan eksekutif.
C.           Perbedaan antara jenis-jenis pemerintahan
             Pemerintahan monarki adlah yang paling baik karena bentuk pemerintahan yang
kekuasaannya dipegang oleh satu orang yang berusaha mewujudkan kesejahteraan umum.
Sedangkan tirani merupakan bentuk pemerosotannya krena bentuk pemerintahannya oleh
satu orang yang berusaha mewujudkan kepentingan dirinya sendiri tanpa mengindahkan
kesejahteraan umum.
             Pemerintahan aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh kekeuasaan
dijalankan oleh beberapa orang yang berusaha mewujudkan kesejahteraan umum. Dan
pemerosotannya adalah bentuk pemerintahan oligarki dalah bentuk pemerintahan yang
dijalankan oleh sekelompok orang yang bertujuan mewujudkan kepentingan kelompoknya
sendiri.
             Pemerintahan Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang seluruh warga negaranya terlibat
dalam pengaturan negara. Namun diantara mereka yang berkuasa terdapat orang-orang yang
kurang baik. Dan pemerosotannya adalah mobokrasi.

Tiga bentuk pemerintahan yang baik adalah Monarki, aristokrasi dan polity. Bentuk
pemerintahan yang buruk adalah tirani sebagai bentuk pemerosotan dan monarki, oligarki
sebagai bentuk pemerosotan dari aristokrasi dan demokrasi sebagai bentuk pemerosotan dari
polity.

Kesimpulannya :
-                Setiap bentuk – bentuk pemerintahan mempunyai fungsi danc ara kerja masing-masing
-                Dan banyak perbedaan fungsi antara masing-masing peneliti pada jenis-jenis pemerintahan
-                Dan perbedaan antara pemerintahan monarki dan republik itu dibedakan sesuai dengan
bagan di atas.
BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Berdasrkan analisis dan uraian di atas, tentang jenis-jenis pemerintahan. Maka penulis
dapat menyimpulkan hal-hal berikut :
             Bentuk pemerintahan banyak yang berbeda fungsi atau cara kerjanya menurut ajaran Plato
dan Aristoteles yang satu dengan yang lainya saling berkaitan
             Apabila jenis pemerintahan yang kurang tepat cara kerjanya maka seluruh pemerintahan
akan menjadi bokbrok. Awalnya bagus atau sukses menjalankan pemerintahan yang awal
setelah berganti pasangan belum tentu menajdikan pemerintahan yang baik, melainkan timbul
masalah baru yang tak pernah ada penyelesaiannya
             Suatu pemerintahan membina suatu negara dengan menggunakan jenis – jenis pemerintahan
tertentu dan apabila ada masalah diselesaikan dengan baik sampai tuntas maka dan apabila
akan mejadi alat untuk menjaga kestabilan negara dalam jangka waktu yang cukup lama
             Sebelum dibentuk pemerintahan atau negara, sistem pemerintahan seperti apa yang
diterapkan ? bentuk pemerintahan seperti apa? Jenis pemerintahannya bagaimana ? lebih teliti
dan disesuaikan. Apabila ingin membuahkan negara / pemerintahan atau hasil yang lebih baik
atau bagus.
             Sistem, bentuk, jenis, konsep pemerintahan adalah alat atau perangkat untuk menjaga
kestabilan negara, dari kebokbrokan sebagai pelindung atau tameng untuk waktu yang relatif
lama.

B.           Saran
Kami menyadari, bahwa kemampuan kami hanya sampai disini. Apabila terdapat kata
yang salah atau kkeliruan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Pembahasan makalah ini
kiranya perlu mendapat respon yang positif baik itu berupa saran dan kritik yang mengarah
kepada penyempurnaan, guna mengembangkan dan meningkatkan disiplin ilmu yang
sekarang kami pelajari.
Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi rekan-rekan
semua.
DAFTAR PUSTAKA

Apeldorn, L.J. Van. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Noordhoof Koff V. 1954
Bustoh, Abu daud. Ilmu Negara. Jakarta : Bumi Aksara. 1990.
Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia. 1988
Djahiri, Achmad Kosasih. Kapita Sosiologi dan kenegaraan. Bandung. Jurusan PMPKN FPIPS IKIP
Bandung. 1989
Djokosutomo. Hukum Tata Negara. Jakarta : Ghalia Indonesia. 1982
__________, Ilmu Negara. Jakarta : Ghalia Indonesia. 1985
Kusnardi Moch dan Ibrahim, Harmaily. Pengantar Hukum tata Negara Indonesia. Jakarta : Pusat Studi
Hukum tata Negara FHUI. 1983
Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara Untuk SMU Kelas 9. 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai