Oleh Kelompok 6 :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berisikan tentang “Klasifikasi dan Bentuk Negara” tepat pada
waktunya. Makalah ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya
karena pengetahuan yang saya miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, kami
berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.
Singaraja, 31 Agustus
2023
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Pada masa yunani kuno dahulu hanya dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara.
Adapun tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani kuno tersebut ialah:
Monarchi, Oligarchi, dan Demokrasi. Dipergunakan sebagai ukuran untuk
membedakan bentukbentuk tersebut diatas yaitu: jumlah dari pemegang
kekuasaan. Jika yang memegang kekuasaan itu satu oarang aka bentuk negaranya
Monarchi (bahasa Yunani “monos” berarti “satu” sedangkan “archien” berarti
“memerintah”). Jika memegang pemeritahan itu beberapa orang maka bentuk
negaranya itu Oligarchi (bahasa Yunani “oligai” berarti “beberapa”). Jika yang
emegang pemerintahan rakyat maka bentuk negara nya disebut Demokrasi
(bahasa Yunani “Demos” bararti “rakyat”).
1) Menurut Plato
1.Aristokrasi yaitu pemerintah oleh Aristokrat (cendikiawan) sesuai dengan
pikiran orang lain.
2.Timokrasi yaitu pemerintaj olrh orang-orang yang ingin mencapai
kemasyhuran dan kehormatan.
3.Oligharkhi yaitu pemerintahan oleh para golongan hartawan yang
melahirkan milik partilkuli.
4.Demokrasi yaitu pemrintahan oleh rakyat miskin
5.Tirani yaitu pemerintahan oleh seorang penguasa yang bertindak dengan
sewenang –wenan
2) Menurut Aristoteles
1.Monarki yaitu pemerintahan oleh satu orang guna kepentingan seluruh
rakyat
2.Tirani yaitu oleh satu orang untuk kepentingannya sendiri
3.Aristokrasi yaitu pemerintah oleh sekelompok orang yaitu para cendikiawan
guna kepentingan seluruh rakyat
4.Oligarhki yaitu pemerintah oleh kelompok orang guna kepentingan
kelompok/golongan sendiri
5.Plutokrasi yaitu pemerintah oleh sekelompok orang kaya untuk kepentingan
orang kaay
6.Politea yaitu pemrintahan oleh seluruh orang guna kepentingan rakyat
7.Demokrasi yaitu pemerintahan dari orang yang tidak tahu sama sekali soal-
soal pemerinta
2 Bentuk Negara pada Zaman Pertengahan
Bentuk negara pada zaman pertengahan yaknu Republik dan bentuk negara
Kerajaan.Perbedaan Negara Republik dengan Kerajaan berdasarkan cara
pengangkatan kepala Negara,jika kepala negara ditunjuk secara keturunan,maka
disebut Monarkhi jika kepala negaranya dipilih disebut dengan Republik..
SEJARAH PBB
2. Memperteguh kepercayaan pada hak-hak asasi manusia, harkat dan derajat diri
manusia dan persamaan hak bagi pria dan wanita, serta bagi semua bangsa baik
C. Fungsi PBB
Ada banyak peranan PBB dalam proses perdamaian yang jejak rekamnya
meningkat pesat sejak berakhirnya Perang Dingin. Berdasarkandata dari Upsala
Conflict data project, catatan sejarah persetujuan perdamaian yang pernah
ditandatangani di dunia ini : 5 perjanjian damai antar negara, 17 persetujuan
perdamaian perang saudara, dan 15 perjanjian perdamaian konflik formasi negara.
Bila diasumsikan bahwa perjanjian tersebut adalah tahap awal dari proses resolusi
konflik maka dari seluruh perjanjian tersebut 25 adalah atas inisiatif PBB melalui
keterlibatan Dewan Keamanan, Majelis Umum, dan Sekretariat Jenderal.
Kemudian tahun 2012 hanya untuk kawasan Timur Tengah saja PBB sudah
melahirkan 5 perjanjian yang berkenaan dengan penggalangan perdamaian.
Hal ini membuktikan bahwa perhatian dan kontribusi PBB terhadap resolusi
konflik atau penggalangan perdamaian adalah sangat besar. PBB membedakan
beberapa
5 Danial “Peranan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Proses
Penyelesaian Konflik Internasional” jurnal ilmu dan budaya hal.
Sejak berakhirnya perang dunia kedua, hampir seluruh negara dan organisasi
internasional sepakat bahwa operasi perdamaian dalam penyelesaian konflik perlu
meliputi proyek Peacekeeping, Peacemaking dan Peacebuilding. Peacekeeping
secara esensial bertujuan untuk memfasilitasi transisi dari situasi konflik ke situasi
damai dengan meminimalisir kekerasan dan ancaman. Dalam pemahaman ini,
maka Peacekeeping diarahkan pada proyek penghentian kontak senjata seperti
kesepakatan gencatan senjata, dsb. Sementara Peacemaking merupakan proses
yang bertujuan membuka ruang sarana mediasi politik antar pihak
yang berkonflik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN