Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN

Disusun Oleh:
1.ANGGUN FEBIOLA
NIM :2111150120
2.BINTANG MELGIAN ANUGRAH
NIM: 2111150105
3.PUTRI FEBRIANI

Dosen Pengampu:
ANDRE ZANIJ DEANANDA, M.H

PRODI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
ridho dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur atau
pembuatan makalah ini dengan tepat waktu dan tanpa hambatan. Makalah ini kami
buat dan kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah hukum tata negara. Adapun
harapan dari kami, semoga makalah yang kami buat dan kami susun ini bermanfaat
untuk menambah pengetahuan dalam bidang hukum tata negara. Makalah yang kami
buat memang masih jauh dari kata sempurna, saran dan kritik ataskekurangan
makalah ini akan senang hati kami terima untuk membuat makalah semakin baik lagi
untuk menjadi bahan rujukan pembelajaran

Bengkulu, juni 2023

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang…………………………………………………..i
B.Rumusan Masalah……………………………………………….ii
BAB II PEMBAHASAN
A.Bentuk Negara.................................................6
B. Bentuk Pemerintahan.........................................7
C.Sistem Pemerintahan........................................12
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Negara sebagai organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang
memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat, didefinisikan pula oleh Roger H. Soltau dengan alat
(agency) atau wewenang (authority), yang mengatur persoalan-persoalan bersama,
atas nama rakyat. Maka, bernegara dengan baik menjadi sangat urgen bagi setiap
warga negara.
Plato telah menggambarakan secara naratif alasan mengapa manusia perlu
bernegara. Menurut Plato, pada mulanya manusia hidup sendiri-sendiri. Lantaran
tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan teman untuk dapat
memenuhinya. Lantas mereka bergabung dengan manusia lain. Jumlah mereka yang
banyak secara tidak langsung menuntut adanya aturan yang disepakati dan ditaati
serta seorang pemimpin.
Kemudian dilanjutkan dengan pembagian tugas masing-masing agar tidak ada
tumpang tindih satu sama lain. Selain itu mereka juga membutuhkan seseorang yang
memiliki otoritas guna melakukan tindakan tertentu jika terjadi sesuatu dengan
mereka. Dia juga harus sekaligus mampu menjadi penengah atas semua konflik yang
terjadi. Inilah yang mereka sebut sebagai raja atau kepala Negara. Konklusinya
adalah bahwa manusia tidak dapat hidup dengan teratur, tertib dan terjamin
keamanannya tanpa adanya negara. Karena pada hakikatnya, dalam komunitas sekecil
apapun diperlukan adanya pemimpin dan aturan.
Selain dari pada itu untuk memimpin suatu negara juga harus mengetahui
bagaimana sebenarnya negara, bentuk negara dan bentuk pemerintahan di Indonesia
itu sendiri. Untuk itu dalam makalah ini Penulis menkaji sedikit mengenai hal
tersebut.
B.RUMUSAN MASALAH
A. Bentuk Negara
B. Bentuk Pemerintahan
C.Sistem Pemerintahan
BAB II
PEMBAHASAN
A.Bentuk Negara
a.Bentuk negaara pada zaman yunani kuno
Pada masa yunani kuno dahulu hanya dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara.
Pada waktu itu pengertian dari negara, pemerintahan dan masyarakat masih belum
dibedakan, hal ini disebabkan karena susunan negara masih sangat sederhana sekali,
bila dibandingkan dengan luas daerah negara dan julah penduduknya belu sebesar asa
sekarang ini. Negara hanya seluas kota saja oleh karena itu pada hakikatnya hanya
merupakan negara-kota saja. Negara-kota ini ada istilahnya yaitu “polis”. Selain itu
sifat dari urusan negara masih sangat sederhana sekali. Dalam pandangan masyarakat
dan para ahli negara, belu ada perbedaan antara pengertian negara, pengertian
masyarakat dan pengertian pemerintahan.
Adapun tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani kuno tersebut ialah:
Monarchi, Oligarchi, dan Demokrasi. Dipergunakan sebagai ukuran untuk
membedakan bentuk-bentuk tersebut diatas yaitu: jumlah dari pemegang kekuasaan.
Jika yang memegang kekuasaan itu satu oarang aka bentuk negaranya
Monarchi (bahasa Yunani “monos” berarti “satu” sedangkan “archien” berarti
“memerintah”). Jika memegang pemeritahan itu beberapa orang maka bentuk
negaranya itu Oligarchi (bahasa Yunani “oligai” berarti “beberapa”). Jika yang
emegang pemerintahan rakyat maka bentuk negara nya disebut Demokrasi (bahasa
Yunani “Demos” bararti “rakyat”).
b..Bentuk Negara pada Masa Modern Sekarang.
Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah: negara
kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi).
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam sistem pemerintahan
yaitu: Sentral dan Otonomi.
a. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah pemerintahan yang
langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan daerah
di bawahnya melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat.
Model pemerintahan Orde Baru di bawah pemerintahan presiden Soeharto
adalah salah satu contoh sistem pemerintahan model ini.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah
diberikan kesempatan dan kewenangan untuk memgurus urusan pemerintahan
diwilayah sendiri. Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau
swatantra. Sistem pemerintahan negara Malaysia dan pemerintahan paske
Orde Baru di Indonesia dengan sistem otonomi khusus dapat dimasukan
kedalam model ini.
2. Negara serikat
Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari
beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada mulanya negara-negara
bagian tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri.
Setelah memnggabungkan dengan negara serikat, dengan sendirinya negara tersebut
melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan menyerahkannya kepada Negara Serikat.
Penyerahan kekuasaan dari negara-negara bagian kepada nagara serikat tersebut
dikenal dengan istilah limitatif (satu demui satu) dimana hanya kekuasaan yang
diberikan oleh negara-negara bagian saja (delagated powers) yang menjadi kekuasaan
Negara Serikat. Namun pada perkembangan selanjutnya, negara serikat mengatur hal
yang bersifat strategis seperti kebijakan politik luar negeri, keamanan dan pertahanan
negara.
Adakalanya dalam pembagian kekuasaan antara pemerintahan federasi dan
peerintahan negara-negara bagian yang disebut adalah urusan-urusan yang
diselenggarakan oleh pemerintah negara-negara bagian, yang berarti bahwa bidang
kegiatan federal adalah urusan-urusan kenegaraan selebihnya (reseduary powers).
Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk
Negara dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu:
A) Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu.
Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki
konstutional.
a) Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi
di tangan satu orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara
Arab saudi, Brunae, Swazilan, bhutan, dll.
b) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan
kepala negaranya (perdana mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi
nagara. Praktek monarki konstitusional ini adalah yang paling banyak
dipraktekan di beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris, jordania
dan lan-lain.
c) Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung
jawab atas kebijaksanaan pemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam
kategori ini adalah negara Inggris, Belanda, dan Malaysia.
Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negara
dimana cara penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja
yang sebelumya.
B) Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa
orang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu.
C) Demokrasi
Pemerintahan model demokrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada
kedaulatan rakyat atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rrakyat
malalui mekanisme pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas,
aan, dan adil.
Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala
dibagi menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan suatu Negara
itu berbentuk monarchie dan republik, dalam Ilmu Negara banyak macam ukuran
yang dipakai. Antara lain Jellinek dalam bukunya yang berjudul Allgemene
Staatslehre memakai sebagai kriteria bagaimana caranya kehendak negara itu
dinayatakan. Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja, maka bentuk
Negara itu monarchie dan jika kehendak Negara itu ditentukan oleh orang banyak
yang merupakan suatu majelis, maka bentuk negaranya adalah republik.
PendapatJellinek ini tidak banyak penganutnya karena banyak mengandung
kelemahan. Faham Duguit lebih lazim dipakai, yang menggunakan sebagai kriteria
bagaimana caranya kepala Negara itu diangkat. Dalam bukunya yang berjudul Traite
de Droit Contitutionel jilid 2, diutarakan jika seorang kepala negara diangkat
berdasarkan hak waris atau keturunan maka bentuk negaranya disebut monarchie dan
Kepala Negaranya disebut raja atau ratu. Jika kepala negara dipilih melalui suatu
pemilihan umum untuk masa jabatan yang ditentukan, maka bentuk negaranya
disebut republik dan Kepala Negaranya adalah seorang Presiden.
Sama hal nya monarki republik itu dapat dibagi menjadi:
1) Republik mutlak (absolute)
2) Republik konstitusi
3) Repulik parlemen
Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara Indonesia
mempunyai bentuk negara sebagai republik. Hal ini didasarkan atas cara pemilihan
presiden, bahkan bukan hanya oleh majelis melainkan langsung dipilih oleh Rakyat.
Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa negara Indonesia ialah negara
kesatuan, yang bebentuk Republik.
Selanjutnya bagaimana dengan susunan negaranya apakah negara kesatuan atau
federal Perbedaan negera federal dan negara kesatuan dapat ditunjukan sebagai
berikut:
NEGARA FEDERAL NEGARA KESATUAN

*Bagian – bagian Negara disebut Negara *Bagian-bagian Negara bukan merupakan


bagian negara bagian, lazimnya disebut provinsi

*Negara-negara bagian memiliki *Organisasi bagian-bagian negara


wewenang untuk memebuat UUD sendiri secaragaris besar ditentukan oleh pembuat
dan dapat menentukan bentuk-bentuk undang-undang di pusat danmerupakan
organisasinya masing-masing yang tidak pelaksanaan sistim desentralisasi.
bertentangan dengan konstitusi
*Wewenang pembuat UU pemerintah *Wewenag secara tereperinci terdapat
pusat ditentukan secara terperinci dan pada propinsi-propinsi dan residu
wewenang lainnya ada pada negara bagian powernya ada pada pemerintah pusat
Maka dari perbedaan di atas dapat kita simpulkan bahwa negara Indonesia
merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik.
c. Bentuk Kenegaraan
Adapun bentuk kenegaraan meliputi bentuk-bentuk Negara yang pernah ada antara
lain sebagai berikut:
a) Serikat Negara (konfedarasi): Adalah perserikatan beberapa negara yang
merdeka dan berdaulat penuh baik kedalam maupun keluar. Pada umumnya
Konfederasi dibentuk berdasarkan perjanjian untuk mengadakan kerjasama dalam
bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri, pertahanan keamanan
bersama. Konfederasi bukanlah merupakan negara dalam pengertian hukum
internasional, karena negara–negara anggotanya secara masing–masing tetap
mempertahankan kedudukan nya secara internasional. Contoh konfederasi:
Persekutuan Amerika Utara (1776 – 1787).
b) Negara Domonion: Bentuk seamacam ini khusus terdapat dalam lingkungan
negara kerajaan inggris. Negara domonion ini ialah suatu negara yang tadinya daerah
jajahan Inggris, yang telah merdeka dan berdaulat, yang mengakui raja Inggris
sebagai rajanya, sebagai lambang persatuan mereka.
c) Negara Protektorat: suatu negara yang berada dibawah lindungan negara lain.
Biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan dari negara protektorat itu dengan
persetujuan diserahkan kepada negara pelindung. Contoh negara protektorat;
-Mesir, protektorat dari Turki (1917)
-Zanzibar, protektorat dari Inggris (1890)
-Albania, protektorat dari Italia (1936).
d) Negaran Trustee (Perwalian): bentuk negara yang pemerintahannya berada di
bawah pengawasan Dewan Perwalian PBB. Munculnya Trustee merupakan hasil
perjanjian San Francisco sesudah perang dunia II. Menurut Piagam PBB, perwalian
meliputi :
- Daerah–daerah mandat dahulu.
- Daerah–daerah yang dipisahkan dari negara–negara yang kalah dalam
perang dunia II.
- Daerah–daerah yang secara sukarela menyerahkan urusan pemerin-tahannya
kepada Dewan Perwalian PBB.
Tujuan Perwalian adalah untuk meningkatkan kemajuan rakyat daerah trustee
dibidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan serta perkembangan hak asasi manusia
menuju pemerintahan sendiri.
Contoh Daerah Perwalian: Tanzania menjadi perwalian PBB sejak tahun 1945 dan
merdeka tahun 1962. Dan Namibia menjadi perwalian PBB sejak tahun 1967 dan
merdeka 1990.
e) Negara Koloni atau jajahan: bentuk negara yang berada di bawah kekuasaan
negara lain. Contoh: Indonesia sebelum 17 Agustus 1945.
f) Negara mandat: bentuk negara bekas jajahan negara–negara yang kalah
dalam Perang Dunia I, yang diletakkan dalam pemerintahan mandat dari negara–
negara yang menang perang di bawah pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa–
Bangsa. Contoh : Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi Mandat Perancis.
g) Negara Uni: bentuk gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai seorang
raja. Ada 2 (dua) macam uni :
- Uni Personil: Uni yang terjadi apabila dua negara yang tergabung secara
kebetulan mempunyai kepala negara yang sama. Contoh : Uni Belanda –
Luxemburg (1839 – 1890), Uni Inggris – Skotlandia (1603 – 1707).
- Uni Riil: Uni yang terjadi apabila negara–negara yang tergabung memiliki
bersama, yang dibentuk melalui perjanjian.
B.BENTUK PEMERINTAHAN
Pemerintahan merupakan suatu pengertian campuran untuk pekerjaan yang
bermacam-macam. Pelaksanaan umum, pengusahaan kekayaan pemerintahan,
pelakasanaan pekerjaan umum, pengawasan kegitan rakyat, pengaturan kedudkan
hokum rakyat. Sruktur pemeritah meliputi cabang kekuasaan legislatife, eksekutif,
dan yudikatif. Jadi, istilah pemerintahan mencakup pengertian struktur dan
mekanisme kekuasaan dalam suatu negara serta wewenang masing-masing.
Dari sisi pelaksanaan dan mekanisme pemilihannya, bentuk pemerintahan
digolongkan dalam tiga kelompok yaitu sebagai berikut: Dalam dunia ini Negara
memiliki macam-macam bentuk pemerintahan menurut para ahli yaitu :
A.Otokrasi (Pemerintahan satu tangan) Menurut Aristoteles
Aristoteles membedakan bentuk pemerintahan berdasarkan dua kriteria pokok, yaitu
jumlah orang yang memegang pucuk pemerintahan dan kualitas pemerintahannya.
Berdasarkan dua kriteria tersebut, perbedaan bentuk pemerintahan adalah sebagai
berikut :
a. Diktatur
Diktatur adalah suatu bentuk pemerintahan otokratis yang dipimpin oleh
seorang diktator. Kata ini mempunyai dua kemungkinan arti: Diktator Romawi yaitu
suatu jabatan politis dari Republik Romawi. Para diktator Romawi diberikan
kekuasaan mutlak pada saat-saat darurat.
b. Plutokrasi
Plutokrasi (Plutocracy) merupakan suatu sistem pemerintahan yang mendasarkan
suatu kekuasaan atas dasar kekayaan yang mereka miliki. Mengambil kata dari
bahasa Yunani, Ploutos yang berarti kekayaan dan Kratos yang berarti kekuasaan.
Riwayat keterlibatan kaum hartawan dalam politik kekuasaan memang berawal di
kota Yunani, untuk kemudian diikuti di kawasan Genova, Italia.
c) Monarki
Monarki atau sering disebut kerajaan adalah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh
seorang penguasa monarki atau raja. Kepala monarki memegang kekuasaan
sepanjang hayatnya. Dizaman sekarang ada 2 macam sistem pemerintahan monarki
yaitu :
· Monarki konstitusional : penguasa dibatasi oleh kontitusi
· Monarki demokratis : tahta penguasa akan bergilir ke kalangan sultan.
d) Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif
dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut
kekayaan, keluarga, atau militer. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani untuk
"sedikit" dan "memerintah".
e) Kleptokrasi
Bentuk sistem pemerintahan yang melakukan dengan bentuk administrasi public yang
menggunakan uang yang berasal dari public untuk memperkaya diri sendiri.
f) Tirani
seseorang yang memegang suatu bentuk pemerintahan dengan kepentingan pribadi
yang disebut dengan sistem pemerintahan Tirani.
Ajaran plato (249 – 347 SM)
Plato mengemukakan lima bentuk pemerintahan negara. Kelima bentuk itu menurut
Plato harus sesuai dengan sifat – sifat tertentu manusia. Adapun kelima bentuk itu
sebagai berikut.

a.Aristrokrasi,
yaitu bentuk pemerintahan yang dipengang oleh kaum cendikiawan yang
dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan,
b) Timokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang – orang yang
ingin mencapai kemashuran dan kehormatan,
Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh golongan hartawan,
Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat jelata,
Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang tirani (sewenang –
wenang) sehingga jauh dari cita – cita keadilan.
.Ajaran polybios (204 – 122 M)
Ajaran polybios yang dikenal dengan teori Siklus, sebenarnya merupakan
pengembangan lebih lanjut dari Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu dengan
mengganti bentuk pemerintahan ideal politea dan demokrasi.
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya mendirikan
kekuasaan atas nama rakyat dengan baik dan dapat dipercaya. Namun pada
perkembangannya, para penguasa dalam hal ini adalah raja tidak lagi menjalankan
pemerintahan untuk kepentingan umum, bahkan cenderung sewenang – wenang dan
menindas rakyat. Bentuk pemerintahan monarki bergeser menjadi tirani.
Dalam situasi pemerintahan tirani yang sewenang – wenang, mumcullah
kaum bengsawan yang bersekongkol untuk melawan. Mereka bersatu untuk
mengadakan pemberontakan sehingga kekuasaan beralih kepada mereka.
Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh beberapa orang dan memperhatikan
kepentingan umum. Pemerintahan pun berubah dari tirani menjadi aristokrasi.
Aristokrasi yang semula baik dan memperhatikan kepentingan umum, pada
perkembangan tidak lagi menjalankan keadilan dan hanya mementingkan diri sendiri.
Keadaan itu mengakibatkan pemerintahan Aristokrasi bergeser ke Oligarki.
Dalam pemerinyahan Oligarki yang tidak memiliki keadilan rakyat
mengambil alih kekuasaan untuk memperbaiki nasib lewat pemberontakan. Rakyat
menjalankan kekuasaan negara demi kepentingan rakyat. Akibatnya, pemerintahan
bergeser menjadi demokrasi. Namun, pemerintahan demokrasi yang awalnya baik
lama kelamaan banyak diwarnai kekacauan, kebobrokan, dan korupsi sehingga
hukum sulit ditegakkan. Akibatnya pemerintahan berubah menjadi okhlokrasi. Dari
pemerintahan okhlokrasi ini kemudian muncul seorang yang kuat dan berani yang
dengan kekerasan dapat memegang pemeritahan. Dengan demikian, pemerintahan
dipengang oleh satu tangan lagi dalam bentuk monarki.
Perjalanan siklus pemerintahan diatas memperlihatkan kepada kita adanya
hubungan kausal (sebab – sebab) antara bentuk pemerintahan yang satu dengan yang
lain. Itulah sebabnya polybios beranggapan bahwa lahirnya pemerintahan yang satu
dengan yang lain merupakan akibat dari pemerintahan yang sebelumnya telah ada.
B. Anarkisme
Anarkisme atau dieja anarkhisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala
bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang
menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,
pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
C. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan
kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta
teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut.
"Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan
negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Ada banyak jenis
sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka semua.
Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh mana
mereka bergantung pada pasar atau perencanaan, bagaimana manajemen harus
diselenggarakan dalam lembaga-lembaga yang produktif, dan peran negara dalam
membangun sosialisme.
D.Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana warga memiliki wewenang dan hak
setara dalam hal pengambilan keptusan yang dapat mengubah hidup mereka. Sistem
demokrasi memberikan kesempatan warga Negara dalam partisipasi baik langsung
maupun perwakilan untuk menyampaikan aspirasi dalam perumusan, pengembangan
dan pembuatan hokum. Demokrasi memungkinkan adanya kebebasan politik. Sistem
pemerintahan demokrasi memiliki 2 bentuk besar yaitu :
- Demokrasi langsung : yang mana selruh warga Negara berpartisipasi
langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan.
- Demokrasi perwakilan : yang mana kekuasaan politik dijalankan langsung
oleh perwakilan namun rakyat tetap menjadi satu kekuasaan berdaulat.
E. Republik
Republik adalah sistem pemerintahan yang kepala negaranya adalah seorang
presiden. Namun republik berbeda dengan konsep demokrasi. Terdapat kasus dimana
negara republik diperintah secara totaliter. Republik berbeda dengan monarki namun
yang membuat beda adalah tergantung kepada penguasa eksekutif Negara itu sendiri.
Republik dibagi menjadi 3 bentuk yaitu :
-Republik konstitusional
Dalam pemerintahan republik konstitusional kekuasaan kepala negara dan
kepala pemerintahan tidak diwariskan. Kedudukan politik dapat diperebutkan
melalui cara-cara yang sah, seperti yang ditetapkan dalam undang-undang.
Dalam undang-undang diatur mengenai bagaiman kekuasaan dijalankan, hak,
dan kewajiban warga negara, serta aturan-aturan lain dalam kehidupan
kenegaraan. Dlam pemerintahan ini, presiden menjadi kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan. Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan
bertanggung jawab kepada presiden. Contoh Amerika Serikat, dan Republik
Indonesia.
- Republik parlementer
Dalam pemerintahan ini, presiden sebagai kepala negara yang tidak
aktifmemimpin penyelenggaraan pemerintahan. Kepala pemerintahan
dipegang oleh perdana menteri yang memimpin kabinet. Para menteri
bertanggung jawab pada parlemen. Presiden tidak dapat diganggu gugat.
Presiden memiliki hak prerogatif, yakni hak yang bersifat
kehormatan sehingga hanya sebagai lambang. Contoh Jerman, Italia, dan
India.
- Republik federal
Federasi dari beberapa negara bagian dengan bentuk pemerintahan republik.
Federasi adalah pemerintah pusat. Negara-negara dalam federasi juga
menggunakan sistem federasi.
Istilah bentuk pemerintahan pun harus dibedakan pula dari istilah 'sistem
pemerintahan' yang menyangkut pilihan antara sistem presidential, sistem
parlementer, atau sistem campuran. Konsepsi yang terakhir ini berkenaan dengan
sistem penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan dalam arti cabang kekuasaan
eksekutif. Perbedaannya dari pengertian bentuk pemerintahan. Pertama adalah bahwa
istilah pemerintahan dalam konsepsi 'bentuk pemerintahan' bersifat statis, yaitu
berkenaan dengan ben- tuknya (vormen), sedangkan dalam 'sistem pemerintahan',
aspek pemerintahan yang dibahas bersifat dinamis. Kedua, dalam konsepsi bentuk
pemerintahan, kata pemerintahan lebih luas pengertiannya karena mencakup
keseluruhan cabang kekuasaan.
C.SISTEM PEMERINTAHAN
1. Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS
Sistem Pemerintahan Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem
Pemerintah Parlementer yang tidak murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara lain:
-Presiden tidak dapat di ganggu gugat.
-Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
pemerintahKetentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa RIS
mempergunakan sistempertanggung jawaban menteri.
2. Sistem Pemerintahan Indonesia menurut UUDS 1950
UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan seperti
yangdiatur dalam konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950 dinyatakan:
-Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
pemerintah,baikbersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing
untuk bagiannya sendiri-sendiri
3. Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum diamandemen:
-Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR.
-DPR sebagai pembuat UU.
-Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan.
-DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.
-MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan.
-BPK pengaudit keuangan
4. Sistem Pemerintahan setelah amandemen
-MPR bukan lembaga tertinggi lagi.
-Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang
dipilih olehrakyat.
-Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
-Presiden tidak dapat membubarkan DPR.
-Kekuasaan Legislatif lebih dominan.
Negara indonesia adalah negara yang berbentuk republik.
Pemerintahan republikadalah suatu pemerintahan dimana seluruh atau sebagian
rakyat memegang kekuasaan yangtertinggi di dalam negara. Oleh karena itu,
kadaulatan berada di tangan rakyat dandilaksanakan menurut undang-undang
dasar.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia:
-Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan
DPR.
-Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak
dibayangi krisiskabinet.
-Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.
Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia:
-Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi
kekuasaan di tanganPresiden.
-Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif
presiden.
Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
S. T, Kansil, Ilmu Negara (umum dan indonesia), Jakarta: Pradya Paramita, 2004.
Duguit, Traite de Droit Contitutionel jilid 2, 1923
Jellinek, Allgemene Staatslehre ,1914.
Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Jakarta: PT Bina Aksara,
1984
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi,
Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatullah,
2000

Anda mungkin juga menyukai