Anda di halaman 1dari 3

Sistem Pemerintahan Peradaban Pulau Kreta (Minoan)

Pada suatu masa dalam periode Neolitikum, suatu kaum datang ke pulau Kreta di Laut Tengah.
Tidak diketahui asal orang-orang ini, mungkin dari Asia Barat, atau Yunani, atau bahkan Mesir.

Hingga Zaman Perunggu Pertengahan, bangsa Kreta menjalani kehidupan mirip seperti orang
Lerna pra-Yunani di Yunani daratan. Ketika bangsa India-Eropa menaklukan Yunani sekitar 2100 SM,
mereka belum menguasai pelayaran sehingga tidak menaklukan Kreta. Oleh karena itu bangsa Kreta
dapat terus membangun peradabannya, menghasilkan tembikar, guci batu, dan bangunan yang bagus.
Peradaban bangsa Kreta disebut juga sebagai peradaban Minos, dari nama raja Minos, yang dalam
mitologi Yunani diceritakan sebagai raja Kreta.

Sekitar 2000 SM, bangsa Kreta membangun istana-istana megah di seluruh pulau. Istana-istana
ini memiliki banyak ruangan dengan halaman di bagian tengahnya. Kemungkinan bangsa Kreta
memperoleh uang untuk membangun istana dengan cara bekerja sebagai tentara bayaran bagi Mesir.
Beberapa dokumen Mesir dari masa ini tampak menyebutkan bangsa Kreta.

Pada 1700 SM, sebuah gempa besar mengguncang pulau Kreta. Semua istana hancur, namun
dengan cepat dibangun kembali, bahkan kali ini lebih besar dan megah. Salah satu istana terbesar disebut
Knossos. Istana ini memiliki ratusan ruangan, banyak di antaranya dihiasi lukisan tumbuhan, hewan, dan
manusia dengan pakaian yang mewah yang sedang bercakap-cakap atau menari. Di istana ini terdapat
pula bak mandi dan toilet dengan air mengalir, yang hanya diperuntukkan untuk para penguasa.

bangsa Kreta kini lebih kuat daripada tetangga Yunani mereka sehingga mampu menguasai
bangsa Yunani. Mitos Yunani seperti kisah Daidalos dan Theseus menunjukkan bahwa Kreta sering
memperbudak orang Yunani.

Sekitar 1620 SM, sebuah gunung berapi besar meletus di pulau Thera, dekat Kreta. Kota Akrotiri,
di Thera, terkubur seluruhnya dalam lumpur gunung berapi sehingga tak dapat lagi ditinggali. Meskipun
demikian, bangsa Kreta tetap mampu melanjutkan kehidupan mereka.

Perdaban bangsa Kreta tampaknya terus berkembang hingga 1450 SM, ketika semua istana
terkecuali Knosso musnah terbakar. Kemudian lima puluh tahun kemudian, Knossos juga hancur. Kali
ini, tak ada pembangunan ulang, dan Kreta menjadi tempat yang miskin. Tidak diketahui pasti siapa
pelaku penghancuran istana-istana itu, namun kemungkinan adalah bangsa Yunani, yang sudah menjadi
cukup kuat untuk menyerang Kreta.
Peradaban Minoa berlangsung di Pulau Kreta dari 3000 sampai 1100 SM. Seiktar tahun 1450
SM, peradaban ini digantikan oleh peradaban Mikenai sebagai kebudayaan utama di daerah ini. Nama
"Minoa" dicetuskan oleh arkeologi terkenal asal Britania, Sir Arthur Evans, yang dari tahun 1900 sampai
1906 melakukan penggalian di Knossos, yang dia percayai sebagai ibukota kerajaan yang pernah
dipimpin oleh raja Minos dari mitologi Yunani.

Sehingga dapat dipahami bahwa sistem pemerintahan yang dipakai oleh Peradaban Minoan
adalah Monarki Absolut, Sebab Bangsa Kreta dipimpi oleh Raja Minos dari Mitologi Yunani.

Arkeolog Yunani, Nikolaos Platon, mengusulkan sebuah kronologi mengenai peradaban Minoa
beradasarkan penggalian istana-istana Minoa. Dia membagi peradaban itu ke dalam beberapa era:

I. Periode pra-istana (3000-1900 SM)

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa Kreta mungkin telah dihuni sejak milenium ketujuh SM.
Para pendatang baru yang ahli dalam metalurgi tiba di sana pada akhir milenium keempat SM, dan
menggantikan orang-orang sebelumnya hingga 1900SM.

II. Periode istana purba (1900-1700 SM)

Istana-istana yang besar (terutama di Knossos dan Faistos) dibangun pada periode istana purba.
Pada masa ini, kehidupan perkotaan mulai tumbuh dan politik mulai menjadi terpusat. Sekitar tahun 1700
SM, banyak istana besar yang hancur, kemungkinan karena bencana alam, seperti gempa bumi, atau
mungkin karena serangan dari Anatolia.

III. Periode istana baru (1700-1450 SM)

Orang-orang Minoa membangun kembali istana-istana mereka, dan dimulailah Periode


Neopalatial. Puncak peradaban Minoa terjadi pada periode ini, populasi meningkat, banyak pemukiman
baru yang dibuat, dan seni, arsitektur, serta teknologi berkembang pesat. Meskipun mengalami kemajuan,
bangsa Minoa juga mengalami semacam bencana sekitar tahun 1450 SM.

IV. Periode istana akhir (1450-1380 SM)

Pada periode ini, peradaban Minoa mengalami kemunduran. Banyak pendapat mengenai
penyebabnya, di antaranya adalah karena letusan Gunung Thera di pulau Santorini, adanya
pemberontakan, atau mungkin invasi bangsa Mikenai dari daratan utama Yunani. Kemungkinan besar,
gabungan dari semua faktor tersebutlah penyebabnya. Appaun penyebab pastinya, peradaban Minoa
kemudian digantikan oleh peradaban Mikenai pada 1420 SM. Penggalian menunjukkan tembikar dan
tulisan dari Kreta setelah 1450 SM lebih menunjukkan daratan utama Yunani daripada Kreta pra-1450
SM. Knossos lalu menjadi pusat administratif Mikenai, sebelum akhirnya hancur oleh kebakaran pada
1380.

V. Periode pasca-istana (1380-1100 SM)

Setelah kehancuran Knossos, ekonomi dan politik berpindah ke kota Khaniá. Peradaban Minoa
sendiri semakin runtuh dan lokasi-lokasi Minoa mulai ditinggalkan. Khondros adalah salah satu lokasi
baru pada periode ini. Lokasi Minoa yang terakhir runtuh adalah kota Karfi yang berada di pegunungan,
yang berhasil menolak asimilasi budaya Mikenai hingga awal Zaman Besi. Pengetahuan tentang alat-alat
dari besi (yang dibawa oleh bangsa Mikenai), yang menggantikan penggunaan perunggu, merupakan
salah satu indikator yang digunakan oleh para arkeolog untuk menentukan waktu kapan Minoa runtuh.

Anda mungkin juga menyukai