Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMBELAJARAN SEJARAH EROPA

D
I
S
U
S
U
N

Oleh:
Nama: Aldi
Kelas:XII TITL

SMK Negeri 1 Koba

Tahun Ajaran 2022/2022


ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Eropa.

Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak yang tulus dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide, materi pembahasan dan
juga bantuan lainnya yang tidak dapat dijelaskan satu persatu. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas wawasan Pembelajaran Sejarah Eropa yang penulis sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pengampu, penulis meminta masukannya demi perbaikan pembuatan

ii
makalah penulis di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.

Koba, 23 April 2022,

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
A. Sekilas Tentang Sejarah Eropa ........................................................................................ 2
B. Apa Pentingnya Sejarah Eropa ........................................................................................ 6
C. Bagaimana Bentuk Pembelajaran Sejarah Eropa ............................................................ 7
BABIII PENUTUP....................................................................................................................13
A. Kesimpulan.....................................................................................................................13
B. Saran...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah secara substansi merupakan merupakan ilmu yang mempelajari


aktivitas manusia dalam rentang waktu.

Perkembangan ilmu sejarah dalam mengupas penyebab dari fenomena


sejarah atau kausalitas dengan pendekatan monokausalitas maupun
multikausalitas mengalami kemajuan yang pesat. Namun, berbanding terbalik
dengan pembelajaran sejarah yang masih sering menjelaskan kausalitas
sejarah dengan yang tunggal (monokausalitas) atau egosentris tanpa
pendekatan sebuah ilmu dengan penilaian hanya ranah kognitif. Padahal
penyebab sejarah bisa dijelaskan oleh pendekatan sebuah ilmu
(monokausalitas) dan beragam (multikausalitas) dengan pendekatan
multidimensional.
Fenomena pembelajaran sejarah tampaknya saat ini masih mengalami
permasalahan pembelajaran. Karena tertarik akan tersebut kami membuat
sebuah makalah yang mengambil sebuah materi dari sejarah eropa dan
bagaimana pentingnya sejarah eropa ini dan juga bagaimanakah bentuk
pembelajaran yang sekiranya dapat membantu mengatasi permasalahan
tersebut

B. Rumusan Masalah
- Sekilas dari sejarah eropa?
- apa pentingnya mempelajari sejarah eropa?
- bagaimana bentuk pembelajaran sejarah eropa?

C. Tujuan
- Untuk mengetahui apa itu Sejarah Eropa.
- Untuk mengetahui apa pentingnya mempelajari sejarah eropa
- Untuk mengetahui bagaimana bentuk pembelajaran sejarah eropa.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sekilas tentang sejarah eropa


1. Eropa Masa Kuno

a. Peradaban Pulau Kreta (2600 SM- 1500 SM)

Zaman Sejarah Eropa Kuno berawal dari kehidupan masyarakat Pulau Kreta
yang terletak di sebelah selatan Yunani dengan pusat pemerintahnnya di Knossus.
Masyarakat Kreta telah mengenal bentuk tulisan yang disebut tulisan Minos. Nama
yang sering disebut dengan Minos berasal dari nama seorang raja besar di Pulau
Kreta, bahkan kebudayaan Pulau Kreta akhirnya disebut kebudayaan Minoa. Dengan
demikian telah ditemukan peninggalan tulisan namun sampai sekarang belum berhasil
dibaca sehingga sejarah Pulau Kreta belum dapat diungkap secara jelas.Kejayaan
Kreta mencapai puncaknya pada masa Raja Minos karena dapat menguasai Laut
Aegae hingga Swedia dan mampu menyatukan dataran Eropa, Asia, dan Afrika. Raja
Minos telah memanfaatkan letak geografisnya yang strategis, mengembangkan
bidang pelayarannya dan memperkuat armada lautnya yang merupakan angkatan laut
pertama di dunia. daftar joker388

Dimana pada zaman abad ke- 15 SM kerajaan di Pulau Kreta mengalami


keruntuhan yang disebabkan karena bencana alam. Gunung Thera yang letaknya 100
km di utara Pulau Kreta meletus dan memuntahkan lava dan abu yang menutupi
angkasa. Abu vulkanik tersebut menghalangi aktivitas kehidupan serta mematikan
berbagai tumbuh-tumbuhan. Selain bencana alam adalah invasi bangsa pendatang
yang diserang oleh bangsa Mikene. Mereka meniru kebudayaan orang-orang Minos.

b. Berkembangnya Peradaban Yunani

Pada Zaman 1000 SM, Pulau Kreta kedatangan bangsa pengembara dari suku
Achaea, lonia, Aeolia, dan Doria. Suku yang terkenal ialah suku lonia. Suku
lonia
2
kemudian bercampur dengan penduduk asli. Percampuran inilah yang menurunkan
bangsa Yunani. Dengan setelah runtuhnya peradaban Pulau Kreta, sejarah Eropa
Kuno berkembang di daratan Yunani. Semula berada di kota Mycena yang
sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kreta.

Masyarakat Yunani hidup dalam sektor pertanian dan mengembangkan


perekonomiannya melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang
strategis di perairan Laut Tengah. Bangsa Yunani Kuno terdiri atas berbagai suku
bangsa yang mendiami suatu wilayah yang didebut “Negara kota” atau
“Polis” . Sedangkan di Yunani terdapat tiga polis besar dan kuat yaitu Athena,
Sparta, dan Thebe.

c. Peradaban Romawi Kuno

Peradaban Romawi Kuno diawali dengan lahirnya Kota Roma. Dengan secara
kesejarahan, Kota Roma dibangun oleh petani- petani latin yang tinggal di kawasan
sebelah utara Semenanjung Italia. Secara legenda, terdapat dua bayi kembar,
Romulus dan Remus, yang dibuang di sungai Tiber dan dirawat oleh serigala sampai
ditemukan oleh seorang pengembala dan diasuhnya. Setelah dewasa mereka
mendirikan Kota Roma. Untuk mengabadikan kisah tersebut dibuatlah patung
perunggu berbentuk seekor serigala sedang menyusui bayi kembar.

Masyarakat hidup dari sektor pertanian serta perdagangan dan pelayaran.


Romawi juga memiliki kemampuan yang tinggi dalam pengolahan logam,
penggunaan batu untuk bangunan, teknik lengkung ( arch) serta teknik pengeringan
rawa yang diproses dari suku Etruska.

Dengan adanya sistem dari Pemerintahan Romawi adalah Kerajaan ( Monarki)


750 SM-500 SM namun system ini mengalami pemberontakan dan berubah menjadi
Republik Romawi 500 SM-27 SM. Pada masa Republik Romawi terdapat pembagian
penduduk, yaitu Patricia ( kalangan pemilik tanah yang luas dan orang bangsawan)

3
dan Plebea (warga negara secara penuh). Susunan masyarakatnya terdiri atas Optimat
(bangsawan dan rakyat kaya), Equites(pedagang dan pengusaha-populus),
rakyat biasa yang memiliki suara di Dewan Rakyat, Budak( tawanan yang tidak
memiliki hak), Proletar(warga Negara Roma yang hanya memiliki dirinya sendiri).

Dalam bidang ilmu pengetahuan bangsa Romawi lebih menekankan segi


kepraktisan, bukan teori semata. Mendapatkan bangsa Romawi di bidang kedokteran
dan obat- obatan sangat besar bagi dunia sekarang. Begitu juga di bidang hokum,
bangsa Romawi memberikan sumbangan yang besar dalam menegakkan keadilan.
Konsep bahwa semua orang sama di depan hokum serta adanya asas praduga tak
bersalah telah dikembangkan pada hokum Romawi Kuno.

2. Eropa Pada Abad Pertengahan

Pada Abad pertengahan bermula dari runtuhnya imperium Romawi, yaitu pada
395, sampai jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki pada 1453.Zaman pertengahan
juga dinamakan Abad Kegelapan (Sardiman,1996:76).

Dengan begitu hal ini disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah
ada sejak zaman Yunani-Romawi menjadi terhenti di Eropa. Pada waktu itu agama
Kristen berkembang di Eropa. Kekuasaan gereja begitu dominan dan sangat
menentukan kehidupan di Eropa. Semua kehidupan harus diatur dengan doktrin
gereja atau hokum dan ketentuan Tuhan. Gereja tidak memberikan kebebasan
berpikir. Hal ini telah menyebabkan kemuduran bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.

Islam di Eropa pada abad pertengahan masuk melalui 3 jalan. Pertama, jalan
barat, yakni dari Afrika Utara melalui semenanjung Iberia. Salah satu , jalan tengah,
yakni dari Tunisia melalui Sisilia menuju Semenanjung Apenia. Ketiga, jalan timur,
di mana pada 1453, Turki di bawah pimpinan Sultan Muhammad II dapat
menaklukan Konstantinopel, keadaan ini membawa pengaruh besar terhadap

4
pertumbuhan Eropa. Agama Islam berarti telah menguasai daerah Timur Tengah yang
ketika itu menjadi jalur dagang dari Asia ke Eropa sehingga pada saat itu
perdagangan ditentukan oleh negara-negara Islam.

Tahun 1000-an terjadi perang besar dan berkepanjangan yang terkenal dengan
sebutan Perang Salib yang disebabkan oleh “tanah suci” (Israel-Palestina sekarang)
secara silih berganti dikuasai oleh raja- raja Islam. Masyarakat Barat menganggap
tanah suci itu milik mereka sehingga berusaha merebutnya dari penguasa Islam. Pada
1291 Akka dapat direbut kembali oleh kaum Muslimin yang menyebabkan
berakhirnya Perang Salib di Timur.

Suatu proses perkembangannya muncul sikap kritis terhadap penyimpangan


yang dilakukan oleh pihak Gereja Katolik pada waktu itu terutama adanya penjualan
surat pengampunan dosa ( surat aflat) kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam
Perang Salib antara abad 11- 13 yaitu Gerakan Reformasi Gereja. Faktor lain yaitu
keinginan membebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama
di Negara-negara Eropa. Hal ini menandakan berakhirnya Zaman Kegelapan.

3. Eropa Pada Masa Renaisans Dan Humanisme

Masa Renaisans bukan suatu perpanjangan yang beekembang secara alami dari
abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya
pemikiran serta tradisi abad pertengahan antara abad ke- 14 hingga abad ke- 17.
Renaisans pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan Italia yang dipicu
karena kekalahan tentara Salib dalam perang suci. Berkembangnya Renaisans karena
peranan golongan humanis. Humanisme yaitu kata yang sering digunakan untuk
melukiskan pemikiran Renaisans tentang manusia dan arti pentingnya, kata itu
berguna karena menyarankan bahwa nilai-nilai manusia dianggap lebih penting
daripada nilai-nilai trasendental yang ditentukan oleh Gereja.

5
Perkembangan pertama renaisans terjadi di Kota Firenze. Keluarga Medici yang
memiliki masalah dengan system pemerintahan kepausan menjadi penyokong
keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para
intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak perlu memikirkan
masalah keuangan dan mendapat perlindungan dari kutukan pihak Gereja.
Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di Firenze. Kota ini
sangat dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang.

Manusia Renaisans harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan


kemampuannya dalam berpikir dan bertindak secara bertanggungjawab,
menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesame. Keinginan
manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan
intelektualnya yang dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni
pahat, seni musik, dan lain-lain. Perubahan pandangan yang terjadi tidaklah berubah
secara mendadak, akan tetapi perubahan itu terjadi secara perlahan (evolusi).

Penemuan terbesar pada masa ini dalam bidang seni adalah ditemukannya
metode perspektif, yang mana perspektif menjadi hal yang sangat penting dalam seni
rupa saat ini yang dapat membantu kita dalam membuat desain bangunan dan
menambah kesan artistik. Dalam perkembangan sains, ditemukannya mesin cetak
yang mengubah dunia karena dapat menghasilkan akurasi yang lebih besar dan
menjamin ketelitian baru di dalam keilmihan tekstual.

B. Apa Pentingnya Sejarah Eropa

Pentingnya Sejarah Eropa tidak lepas dari banyaknya berbagai macam peristiwa
yang terjadi pada daerah tersebut yaitu Eropa itu sendiri, Yang mana peristiwa atau
kejadian-kejadian benar-benar sangat mempengaruhi dunia pada saat ini. Dengan
mempelajari Sejarah Eropa, kita diharapkan dapat membuka berbagai sudut pandang
dalam memandang kejadian saat ini dan agar kita dapat mengetahui bagaimana awal

6
perkembangan dunia yang terjadi eropa dan bagaimana pengaruhnya pada saat ini.
Dan juga dengan mempelajari Sejarah Eropa kita mempelajari dan memahami
kebudayaan masyarakat khususnya dari bangsa-bangsa eropa yang Berkontribusi
pada juga pemahaman moral dunia saat ini yang juga dulunya banyak dipengaruhi
oleh bangsa eropa.

Seperti contohnya adalah paham demokrasi yang timbul pada masa revolusi
prancis. Paham demokrasi saat ini sangat banyak digunakan di berbagai negara
karena pemerintahannya yang dikuasai oleh rakyat bukan dari golongan tertentu
seperti bangsawan. Dan semua orang memiliki hak dalam menjalankan pemerintahan
baik lansung dan tidak lansung.

Selain itu dalam Sejarah eropa sendiri bukan hanya mempelajari tentang
kebudayaan Eropa saja, akan tetapi juga mempelajari bagaimana identitas dari bangsa
Eropa, dari mana asalnya dan juga persebaran bangsa dan budaya sosialnya. Dan
dengan mempelajari sejarah Eropa pula, kita dapat mengetahui dan mengatasi apa
saja permasalahan yang terjadi saat ini yang penyebabnya berawal dan terjadi di
Eropa.

C. Bagaimana Bentuk Pembelajaran Sejarah Eropa

1. Berpikir Historis
Berpikir historis merupakan cara berpikir seseorang layaknya sejarawan yang
sedang mengkritik sebuah sumber berbentuk dokumen dengan kata lain pekerjaan
yang berkaitan dengan sejarah merupakan berpikir historis, begitulah hemat
Burenheide seperti yang dikutip oleh Alfian (2014: 137). Sedangkan, berpikir historis
menurut Wineburg (2006: 43), diawali dengan tindakan menghubungkaitkan
(connecting), menganalisis (analyzing), dan menerapkan (applying) konsep-konsep
sejarah dalam pembuatan opini sejarah.
Seixas (2000: 20), menambahkan unsur berpikir historis, yaitu:

7
1) Signifikansi yang berhubungan dengan tokoh, gagasan, peristiwa, dan lokasi
peristiwa yang dianggap penting dan mengapa menjadi penting. Hal-hal tersebut
menjadi penting karena memiliki kaitan erat antara peristiwa lainnya terutama
masa sekarang.

2) Epistomologi dan bukti yang dekat sekali dengan metode sejarah sehingga banyak
yang mempertanyakan tentang masa lalu, reliabilitas bukti itu dan bagaimana bisa
terjadi perbedaan interpretasi.

3) Memahami rangkaian waktu yang tersirat dari setiap peristiwa, perubahan,


gerakan, proses dan kedinamikaan. Dalam konteks ini, menata rangkaian waktu
dan memahami jiwa waktu menjadi penting.

4 ) Berkembang dan runtuh sangat berkaitan dengan pertanyaan apa dan mengapa,
sehingga dapat membandingkan fenomena sejarah.

5) Empati dan keputusan moral merupakan bagian dari pemahaman fenomena


sejarah.

6 ) Fenomena sejarah digerakkan oleh pelaku sejarah, tetapi pertanyaan mengenai


siapa pelaku tersebut bisa dijawab oleh tokoh- tokoh besar ataupun masyarakat
biasa.

Berpikir sejarah menurut Brophy dan Alleman (1996: 123) mengatakan, “The
thinking skills standards focus on five graups of historical thinking skills,
choronological thinking, historical comprehension, historical analysis and
interpretation, historical comprehension, historical capabilities, historical issues-
analysis and decision making" ( Standar keterampilan berpikir berfokus pada lima
tingkatan keterampilan berpikir sejarah, pemikiran kronologis, pemahaman sejarah,
analisis dan interpretasi sejarah dan pengambilan keputusan) . Berpikir historis juga
dikemukakan oleh Hasan (2010: 3), yang berkata berpikir sejarah merupakan
keterampilan intelektual dan keterampilan habitual. Membangun sifat berpikir historis
memerlukan pertalian antara teori-teori yang ada dalam ilmu sejarah dengan landasan
filosofis dan pendidikan sejarah.

8
Jika semua pendapat para ahli mengenai berpikir historis didialgogkan maka
sintesisnya adalah berpikir historis dapat menyadarkan siswa dan kita akan
perbedaaan- perbedaan yang melalui sejarah kita belajar tentang toleransi dan
kebebasan. (Anis 2015: 60)

2. Model Pembelajaran Sejarah


Model pembelajaran dipahami sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial, dan menentukan perangkat–perangkat pembelajaran
yang ada di dalamnya seperti buku–buku, film, komputer, kurikulum, dan lain – lain
(Joyce , 1992 ; Dahlan 99). Secara tersirat model pembelajaran yang dimaksud Joyce
disini membantu siswa dalam memperoleh informasi, gagasan, keterampilan, nilai
dan membantu siswa bagaimana belajar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dari pembelajaran sejarah masa sekarang ini :
1) Pembelajaran berpusat pada penguasaan konsep atau hapalan.
2 ) Pembelajaran yang berlangsung cenderung tidak melibatkan pengembangan
pengetahuan siswa, karena guru selalu mendominasi pembelajaran (teacher
centred).

3) Pembelajaran masih bersifat informatif, kurang mengembangkan


aspek,nilai,sikap,dan keterampilan.

4) Materi pelajaran yang disajikan kurang berkaitan langsung dengan kehidupan


sehari-hari siswa dan tidak bersifat problematic.

5) Jumlah guru sejarah yang tidak mencukupi dengan jumlah jam atau kelas yang
tersedia.
6) Kinerja guru sejarah yang umumnya masih rendah.
7) Latar belakang guru sejarah yang tidak sesuai dengan bidang yang diajarkan.
Peranan pendidikan di Indonesia menjadi prioritas utama, secara jelas di dalam

UUD 1945 pada pasal 31 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintah mengusahakan dan
penyelenggara satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang- undang
sejarah, sejalan dengan hal tersebut GBHN 19 88 menyatakan peranan pendidikan

9
nasional yang kaitannya dengan sejarah yaitu meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras. Selain itu yang perlu digaris bawahi adalah
bahwa pendidikan nasional harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta
tanah air (nasionalisme) dan mempertebal semangat kebangsaan (patriotisme).

Ada beberapa model pembelajaran yang menarik untuk dicermati yang


ditawarkan oleh Garvey dan Krug. Model ini bertujuan untuk menumbuhkan
imajinasi siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan imaginative
learning dan picture and mental development. Berikut ini beberapa model
pembelajaran sejarah yang ditawarkan oleh Garvey dan Krug:

a. Picture study
Pelaksanaan model ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara
singkatnya, sebagai berikut:
Gambar yang digunakan harus sesuai dengan materi yang akan dipelajari
Gambar tersebut harus mementingkan sangkut paut dengan materi yang akan
dipelajari dari pada daya tariknya.
Memilih gambar yang sulit tidak dihindari, hal ini diperlukan untuk studi
siswa dengan bantuan pertanyaan.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan sebuah gambar
sesuai kemampuan masing-masing.
Gambar yang terlihat jelas dan sederhana,
Gambar yang dapat menarik keingintahuan siswa sehingga penjelasan akan
lebih detail.

b.Document Study
Metode ini menggunakan dokumen sebagai sumber pembelajaran. Tujuan model
pembelajaran ini adalah to describe, to translate and to interpret dengan kata lain
pembelajaran ini dilakukan untuk mengajarkan kepada siswa bagaimana belajar
10
melakukan atau learning to doing suatu pembelajaran dengan menggunakan
pemikiran sejarawan atau berpikir historis.

c. Questioning
Model pembelajaran ini menekankan pada keterampilan bertanya dengan
pembelajaran berbentuk pemecahan masalah (problem solving). Teknik bertanaya
inijuga dilakukan dengan cara closed questions dan open questions. Menurut
Gurvey and Krug, beberapa pertanyaan yang disarankan dalam model ini sebagai
berikut:
Comprehension questions, merupakan pertanyaan terkait pemahaman materi.
Interpretation questions, penafsiran suatu materi, kalimat, ataupun bagian
yang belum dipahami.
Exploration questions, pertanyaan mengenai pengeksplorasian materi.
Invention questions, pertanyaan mengenai penemuan atau asal usul
ditemukannya sesuatu. Misalnya pertanyaan mengenai “apa yang
menyebabkan terjadinya perang dunia ke-II” atau apa yang
mendasari pemikiran Newton mengenai gravitasi” .
Evaluation questions, mengevaluasi semua pertanyaan dari materi yang telah
dibahas.

d. Text Book Study


Metode pembelajaran menggunakan buku teks agar siswa dapat mengingat
perbedaan batasan pengertian antara satu dengan yang lainnya, serta mengamati
peristiwa berupa gambar atau informasi didalam buku. Model ini dapat
mengembangkan kemampuan siswa dalam reference skills, comprehensions skills,
analytical and critical skills, dan note making skills. Note making disini merupakan
kebiasaan yang dapat menumbuhkan minat membaca dan menulis siswa sehingga
kebiasaan berpikir analisis dapat tumbuh dengan sendirinya, dan pada akhirnya siswa
dapat berimanjinasi tentang peristiwa sejarah.

11
e. Map Study

11
Garvey and Krug memaparkan metode pembelajaran ini sebagai:
1) Ilustrasi atau penggambaran suatu peristiwa sejarah yang akan memudahkan
siswa memahami topic yang dibahas.

2) Sumber bagi siswa mempelajari sejarah dari segi geografi yang berkaitan dengan
rute perdagangan atau tempat terjadinya perang dan hal-hal tersebut dapat
ditemukan atau dipelajari menggunakan atlas atau globe.

Sedangkan tujuan dari metode pembelajaran ini adalah mengembangkan


kemampuan siswa pada segi penyelidikan, pengamatan, dan dapat mencermati
bahwasanya di dalam sejarah ada faktor geografi yang mempengaruhi segala
peristiwanya.

12
BABIII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Zaman Sejarah Eropa Kuno berawal dari kehidupan masyarakat Pulau Kreta
yang terletak di sebelah selatan Yunani dengan pusat pemerintahnnya di Knossus.
Dan kemudian perkembangan tersebut berlanjut hinggaasa Yunani kuno dan Romawi
Kuno sampai terus ke abad pertengahan hingga memasuki masa ranaisance dan
humanisme dan terus berlanjut hingga sekarang.

Sangat penting bagi kita mempelajari sejarah Eropa karena di Eropa inilah
banyak terjadi perisitiwa yang terjadi hingga.mempengaruhi perkembangan
kebudayaan, sosial, politik, dan ideologi di zaman sekarang.

Bentuk dari pembelajaran sejarah yang juga dapat berlaku pada pembelajaran
Sejarah Eropa adalah picture study, document study, questioning, text book study,
dan map study.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengampu, penulis meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah penulis di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.

14

Anda mungkin juga menyukai