Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERADABAN YUNANI KUNO DAN PERADABAN ROMAWI

Disusun Oleh:
Ikhrom Kurnia Agusta (2230402043)
Janurian Alhafis ( 2220402037)
Kevin Ananta Farhat ( 2230402071 )

Dosen Pengampu:

Dra.Sri Suriana,M.Hum

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


UIN RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2024
DAFTAR ISI
Daftar Isi.............................................................................................................................. i

Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang......................................................................................................... 1

b. Rumusan Masalah.................................................................................................... 3

c. Tujuan Masalah....................................................................................................... 3

Bab II Pembahasan

a. Awal Peradaban Yunani Kuno................................................................................ 4


b. Kondisi Sosial- Politik Peradaban Yunani Kuno.................................................... 5
c. Sistem Kepercayaan Peradaban Yunani Kuno........................................................ 9

d. Awal Peradaban Yunani Kuno................................................................................ 10

e. Pembabakan Sejarah Romawi................................................................................. 11

f. Sistem Ekonomi Bangsa Romawi........................................................................... 12

g. Sistem Kepercayaan Banngsa Romawi................................................................... 13

Bab III Penutup

a. Kesimpulan.............................................................................................................. 15

b. Saran ....................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka...................................................................................................................... 16

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peradaban Yunani Kuno dan Romawi Kuno memiliki berbagai perbedaan yang
spesifik dalam berbagai bidang, seperti letak geografis, seni, bahasa, dan pemerintahan.
Yunani Kuno serta Romawi Kuno merupakan contoh peradaban terbesar di dunia, dan
keduanya memiliki berbagai hasil atau karya yang bisa dinikmati hingga saat ini.
Peradaban Yunani Kuno berlangsung selama kurang lebih seribu tahun dan berakhir
saat agama Kristen muncul. Letak geografis peradaban Yunani Kuno terletak di bagian
selatan Semenanjung Balkan, dengan pulau Kreta menjadi pulau terbesar dengan posisi yang
sangat strategis di Yunani. Yunani Kuno diperkirakan memiliki jumlah warga yang mencapai
20 persen dari total populasi dunia. Peradaban Romawi Kuno, kali ini disebut juga sebagai
Peradaban Italika, berlangsung dari abad ke-5 sampai ke-500 SM. Letak geografis peradaban
Romawi Kuno terletak di Italia, dengan kota Roma sebagai pusatnya. Peradaban ini sangat
kental dengan gaya bangunan atau arsitekturnya, dan beberapa kata dalam Bahasa Inggris
ternyata didapatkan dari peradaban Romawi Kuno.
Yunani kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode
Yunani arkais pada abad ke-8 sampai abad ke-6 sebelum Masehi, hingga Berakhirnya zaman
kuno dan dimulainya peradaban pertengahan awal. Peradaban ini mencapai puncaknya pada
periode Yunani klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai abad ke-4 sebelum
Masehi. Pada periode klasik ini Yunani dipimpin oleh negara kota Athena dan berhasil
menghalau serangan kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya
Athena kepada Sparta dalam perang peloponesos pada tahun 404 sebelum Masehi. Seiring
penaklukan oleh Alexander Agung, kebudayaan Yunani yang dikenal sebagai peradaban
hellenistik berkembang mulai dari Asia tengah sampai ujung barat laut tengah.
Istilah ‘Yunani Kuno’ diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa
Yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada Semenanjung
Yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani.
Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap peletak dasar bagi Peradaban
Barat. Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang
selanjutnya meneruskan versinya kebagian lain Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga
sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni,

1
mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan
Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.
Antikuitas Klasik di Yunani didahului oleh Zaman Kegelapan Yunani (1100 –
750 SM). Kemudian dilanjutkan oleh periode Oriental, yaitu pengaruh yang kuat
terhadap Yunani dari budaya Suriah-Hittit, Asiria, Punisia, dan Mesir. Secara
tradisional, periode Arkais di Yunani Kuno dimulai dari kuatnya pengaruh Oriental
pada abad ke-8 SM, yang merupakan salah satu faktor yang menjadikan Yunani
memiliki huruf alfabet sendiri. Dengan alfabet, muncullah karya tulis Yunani Kuno .
Periode bersejarah di Yunani Kuno dianggap unik dalam sejarah dunia karena
merupakan periode pertama yang dibuktikan dengan adanya historiografi yang layak,
juga protosejarah dan sejarah kuno yang lebih banyak diketahui melalui bukti
situasional, misalnya annal, atau daftar raja, dan epigragfu pragmatis.
Romawi adalah salah satu kebudayaan bahkan himpunan dari kebudayaan-
kebudayaan yang membentuk sebuah peradaban. Peradaban adalah kebudayaan yang
menyeluruh (Total Culture) yakni keseluruhan (totalitas) pengalaman kemanusiaan
(Mankind) di dalam dunia. Kebudayaan tersebut merupakan hasil dari proses sejarah yang
telah berkembang dan berlangsung sangat lama. (Drs. Helius Syamsudin, MA. 1986 : 1.1).
kebudayaan di dunia sangatlah banyak, mulai dari benua Amerika terdapat 3 kebudayaan
besar, Mesir, Tiongkok, Romawi, Yunani dan sebagainya. Romawi sangatlah terkenal dengan
berbagai kebudayaan yang hingga kini dapat kita nikmati keberadaannya baik secara fisik
maupun tidak. Untuk memahami suatu kebudayaan, dirasa perlu untuk mempelajari dari
setiap system yang terdapat dalam masyarakat Romawi tempo dulu. Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan membahas mengenai sistem-sistem yang membentuk peradaban Romawi
sangat terkenal dan menarik perhatian dunia.
Romawi menjadi salah satu peradaban klasik yang mengembangkan ilmu
pengetahuan, hukum dan seni. Asal usul bangsa Romawi sebenarnya terjadi pada 1500 SM
yaitu satu kelompok suku Tribes (Indo Eropa) yang disebut Latin memasuki Italia dari utara
dan bermukim di Latium, sebelah selatan sungai Tiber. Suku –suku Latin kemudian bersatu
untuk melindungi mereka dari musuh-musuh seperti bangsa Etruska, suatu bangsa pelaut dari
Timur yang masuk ke Italia sekitar 1000 SM. Bangsa Latin bersatu yang diwadahi dalam
sebuah Liga yang dinamakan Roma. Pendirian kota Roma sering dikaitkan dengan legenda
Remus dan Romulus. Kisah ini terdapat dalam Aeneis sebuah karya sastra berupa syair yang
ditulis oleh Vergilius antara tahun 29 SM dan 19 SM.

2
B. Rumusan Masalah
a) Jelaskan bagaimana awal peradaban yunani kuno?
b) Terangkan tentang kondisi sosial- politik peradaban yunani kuno?
c) Jelaskan tentang sistem kepercayaan peradaban yunani kuno?
d) Jelaskan bagaimana awal peradaban romawi?
e) Berikan pembabakan singkat tentang sejarah romawi?
f) Bagaimana sistem ekonomi bangsa romawi?
g) Apa sistem kepercayaan bangsa romawi?

C. Tujuan Masalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara rinci mengenai awal
berdirinya peradaban Yunani Kuno, kehidupan sosial pada masa itu, politik
pemerintahan yang dilakukan oleh bangsa Yunani Kuno dalam menjalankan roda
kepemerintahannya, dan juga peninggalan bersejarah (kebudayaan) Yunani Kuno pada
saat itu, Serta menjelaskan tentang bangsa romawi mulai dari awal peradaban bangsa
romawi, pembabakan singkat tentang sejarah romawi, sistem perekonomian serta sistem
kepercayaan dari bangsa romawi tersebut. Serta dapat dirincikan dengan penulisan berikut:
a) Untuk mengetahui tentang awal peradaban yunani kuno.
b) Untuk mengetahui tentang kondisi sosial- politik peradaban yunani kuno.
c) Untuk mengetahui tentang sistem kepercayaan peradaban yunani kuno.
d) Untuk mengetahui tentang awal peradaban romawi.
e) Untuk mengetahui secara singkat tentang pembabakan sejarah romawi.
f) Untuk mengetahui tentang sistem ekonomi bangsa romawi.
g) Untuk mengetahui tentang sistem kepercayaan bangsa romawi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal Peradaban Yunani Kuno


Peradaban Yunani berkembang dari peradaban Kreta (Minoa) dan Peradaban
Mikenai. Peradaban Kreta atau Minoa berkembang di pulau Kreta antara tahun 3000 -
1450 SM. Di pulau terbesar di wilayah Yunani bagian selatan ini berkembang banyak
kota dan pelabuhan dagang karena kemajuan aktifitas perdagangan, yang berimbas
pada dibangunnya istana istana indah dan megah.

Pulau Kreta sendiri telah dihuni, manusia sejak 7000 SM. Penduduknya datang
dari Anatolia atau Asia Kecil, namun ada juga yang mengatakan jika penduduknya
datang dari wilayah Levant, yaitu wilayah Mediterania Timur yang sekarang meliputi
Lebanon, Suriah, Yordania, Israel dan Palestina. Pada saat itu mereka telah mengenal
tulisan, yang disebut tulisan Minos. Bangsa Minoa mengikuti agama yang dianut sejak
zaman Neolitikum, yaitu politeisme. Mereka memuja banyak dewa-dewi, dengan dewi
utama Potnia.
Kebudayaan Kreta (Minoa)
dikembangkan atas dasar kekuatan maritim.
Penduduknya menghuni desa-desa terbuka;
kawasan pesisir pantai dihuni nelayan,
sementara dataran Mesara yang subur
dimanfaatkan untuk pertanian. Hasil pangan di
Minoa sangat bervariasi; seperti, gandum, anggur, zaitun,
Interiordan ara.
Istana Mereka juga
Knossos
berternak domba, kambing dan babi, serta menggunakan keledai dan lembu sebagai
alat bajak. Lebah juga diternakkan untuk menghasilkan madu.

4
Peradaban Kreta mengalami titik balik
akibat bencana alam pada tahun 1450 SM.
Peradaban ini lalu berkembang menjadi
peradaban baru yang disebut dengan
Peradaban Mikenai. Bangsa Mikenai
berkembang melalui penaklukan harta dan

Lukisan Dinding “ Tembok Banteng” rampasan perang. Belajar dari penaklukan


terhadap bangsa-bangsa lain, orang-orang menekan pentingnya membangun benteng
pertahanan yang kuat. Dinding benteng mereka biasanya memiliki tinggi 12 sampai 15
meter yang disusun tanpa alat perekat.
Peradaban Mikenai runtuh sekitar tahun 1100 SM akibat invasi bangsa Doria,
salah satu suku bangsa besar yang membentuk peradaban Yunani Kuno. Sumber lain
mengatakan kehancuran itu disebabkan oleh salah satu hal dari hal berikut:
a) Bencana alam dalam bentuk letusan dahsyat gunung merapi
b) Bencana kekeringan
c) Serbuan orang laut yang bermukim dan menguasai Laut Aegea

Setelah jatuhnya Peradaban Mikenai, tulisan menghilang, istilah Zaman


Kegelapan mengacu kepada minimnya catatan sejarah, bukan minimnya pencapaian.
Tidak ada sumber-sumber tertulis yang dapat mengungkap kehidupan pada saat itu,
karena selama Zaman Kegelapan berlangsung, kegiatan penulisan tidak menjadi
perhatian penting. Peradaban Mikenai tidak saja menggantikan Kreta tetapi berkembang
ke Yunani daratan dan sekitarnya, sekitar tahun 1600 - 1100 SM. Meski periode
panjang antara peradaban Mikenai dan peradaban Yunani tidak banyak dikenal, dan
karena itu sering disebut periode kegelapan Yunani, sulit dipungkiri bahwa peradaban
Yunani sendiri tidak terlepas dari pengaruh dua peradaban yang berkembang
sebelumnya yakni Kreta dan Mikenai.

B. Kondisi Sosial- Politik Peradaban Yunani Kuno


 PERIODE ARKAIS (800 – 500 SM)
Peradaban Yunani yang dikembangkan sejak periode Arkais itulah yang disebut
dengan Peradaban Yunani Kuno. Dimulai abad ke-8 SM, ketika Yunani mulai bangkit
dari Zaman Kegelapan yang ditandai dengan runtuhnya peradaban Mikenai. Pada

5
periode Arkais, mulai muncul benih-benih awal yang nantinya akan berkembang pesat
pada periode Yunani Klasik. Periode ini ditandai dengan adanya negara kota (polis),
koloni Yunani, filsafat klasik, teater dan sajak tertulis. Peradaban baca-tulis telah
musnah dan aksara Mikenai telah dilupakan, akan tetapi bangsa Yunani mengadopsi
alfabet Punisia, memodifikasinya dan menciptakan alfabet Yunani. Sekitar abad ke-9
SM catatan tertulis mulai muncul.
Tidak ada penguasa dominan sebagaimana terjadi pada periode kemudian. Tiap
suku bangsa, komunitas, atau wilayah membentuk kelompok-kelompok kecil yang
independen. Sesuai kondisi geografisnya yang bergunung-gunung, berbukit-bukit serta
berpulau-pulau, kelompok-kelompok kecil itu hidup terpisah-pisah serta
mengembangkan peradaban mereka sendiri. Meningkatnya hubungan sosial dan
perdagangan antar komunitas lama-kelamaan melahirkan kebutuhan untuk membentuk
serta mengelola kehidupan bersama yang lebih baik. Akibatnya, lahirlah organisasi
pemerintahan yang sederhana dan pembagian kerja. Hal tersebutlah yang kelak
berkembang menjadi negara kota atau polis.
Negara kota atau polis berkembang sekitar abad ke-7 SM. Sebuah polis dapat
dihuni oleh seribu sampai puluhan ribu warga dengan sistem pemerintahan yang jauh
lebih tertata dengan orang kaya dan berpengaruh sebagai pemegang kekuasaan di
setiap polis-nya. Sejak abad ke-6 SM, polis merupakan kekuatan yang dominan.
Masing-masing mengembangkan polis-nya dengan menaklukan desa-desa kecil yang
ada disekitarnya. Tiap-tiap polis memiliki ciri khasnya masing-masing. Seperti Sparta
yang berfokus pada pembangunan kekuatan militer dan Athena yang berfokus pada
pertanian, maritim, dan perdagangan. Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan
nampaknya telah memicu perselisihan internal antara kaum kaya dan kaum miskin
dibanyak polis. Di Sparta, Perang Messenia terjadi dan akibatnya Messenia ditaklukan
dan penduduknya dijadikan budak. Penduduk yang diperbudak kemudian disebut helot,
dipaksa untuk bertani dan bekerja untuk rakyat Sparta. Sementara itu, Lykurgos,
pemimpin Sparta mewajibkan setiap pemuda untuk menjadi prajurit dan masuk
kedalam Pasukan Sparta. Hal tersebut yang menjadikan Sparta negara yang kuat
secara militer. Bahkan orang-orang kaya juga harus hidup dan berlatih sebagai prajurit
seperti halnya kaum miskin. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi potensi
terjadinya konflik sosial antara kaum kaya dan miskin.
Sementara itu, Athena tumbuh menjadi polis yang makmur dan kuat secara
ekonomi dengan pertanian dan perdagangan menjadi aktivitas utama. Tetapi, pada
6
akhir abad ke-7 SM, Athena mengalami krisis tanah dan pertanian yang memicu
perang saudara. Arkhon Drako sempat membuat beberapa perubahan mendasar
terhadap kode hukum Athena pada 621 SM, namun gagal meredakan konflik. Pada
akhirnya reformasi yang membuat Athena menjadi negara yang cukup stabil terjadi
berkat Solon pada tahun 594 SM yang memperbanyak tanah untuk orang miskin
namun tetap menempatkan kaum aristokrat sebagai pemegang kekuasaan. Pada paruh
kedua abad ke-6 SM, Athena jatuh dalam cengkraman tirani Peisistratos dan putranya
Hippias dan Hipparkhos. Akan tetapi pada tahun 510 SM, Raja Sparta Kleomenes I
membantu rakyat Athena menggulingkan sang tiran. Setelah itu Sparta dan Athena
berulang kali saling serang, yang berujung diangkatnya Isagoras yang pro-Sparta
menjadi arkhon Athena. Tokoh non aristokrat, Kleisthenes tidak ingin Athena menjadi
negara boneka Sparta, sehingga ia, menggalang dukungan rakyat untuk menjatuhkan
Isagoras dengan komitmen bahwa setelah menjadi tiran ia akan menetapkan hak dan
politik yang sama bagi seluruh warga Athena tanpa memandang status. Dengan
demikian Athena pun menjadi negara kota yang pertama di dunia yang mengenal
bentuk pemerintahan yang sangat penting, yaitu demokrasi.

 PERIODE YUNANI KLASIK (500 – 300 SM)


Periode Yunani Klasik ditandai dengan tiga peristiwa penting, yaitu Perang
Yunani – Persia, Perang Sparta – Athena yang disebut Perang Peloponnesia, dan
bangkitnya negara kota Macedonia dibawah Philippos II. Setelah pada tahun 510 SM,
Kleisthenes menciptakan bentuk pemerintahan yang disebut demokrasi, sama seperti
aristokrat lainnya Kleisthenes juga ingin memperoleh lebih banyak kekuasaan. Namun
karena sistem tiran tidak terlalu populer di Athena, Kleisthenes pun memutuskan
untuk member i lebih banyak kuasa kepada rakyat miskin.
Pada 490 SM, Persia menyerang Athena. Orang-orang merasa bahwa Persia
memiliki tentara yang hebat. Beberapa orang berpendapat bahwa Athena harus kembali
menerapkan sistem pemeritahan lamanya yang dipimpin oleh seorang aristokrat jika
demokrasi tak bekerja dengan baik. Mereka mengatakan bahwa demokrasi membuat
pengambilan keputusan berjalan lambat. Rakyat Athena mengira jika mereka akan
kalah menghadapi Persia. Namun pasukan Athena memiliki dinding perisai yang lebih
unggul dari pada pasukan Persia. Akhirnya pasukan Athena pun menang.

7
Peta Perang Yunani- Persia

Pada 480 SM, Xerxes I memimpin Persia menyerang Athena kembali. Sadar
akan kekuatan Persia, dua negara kota yang semula bersaing, Sparta dan Athena
membangun sebuah persekutuan. Gabungan kekuatan Sparta-Athena, dengan Athena
mengerahkan kekuatan maritimnya dan Sparta kekuatan infantrinya membuat Persia
takluk dalam Pertempuran Plataia ini. Athena berhasil meyakinkan kota-kota Yunani
lainnya untuk mempertahankan angkatan laut yang kuat untuk berjaga-jaga seandainya
Persia menyerang kembali, kecuali Sparta yang menolak. Athena lalu menyatakan
bahwa, jika mereka tak sanggup mengirimkan kapal atau tentara, maka mereka boleh
menggantinya dengan mengirimkan uang kepada Athena sehingga Athena dapat
membuat kapal. Karena hal tersebut, Athena pun memperoleh banyak uang. Akan
tetapi, Persia tidak menyerang lagi dalam waktu yang lama sehingga sejumlah kota
ingin berhenti mengirimkan uang kepada Athena. Tetapi Athena memanfaatkan
angkatan lautnya untuk memaksa kota-kota itu untuk terus mengirimkan uang kepada
Athena. Athena juga menggunakan uang yang mereka peroleh untuk membangun kota
mereka, sehingga rakyat Athena tak harus lagi membayar pajak. Tindakan Athena
membuat kota lainnya di Yunani marah, sehingga mereka meminta Sparta untuk
menghentikan Athena. Disinilah Perang Peloponnesia dimulai. Perang ini terjadi sejak
431 SM hingga 404 SM.
Sparta mengalami kekalahan ketika melawan negara kota Thebe dalam
Pertempuran Leuktra pada tahun 371 SM. Pada saat yang bersamaan, negara kota
Macedonia tumbuh dan berkembang pesat dibawah Philippos II. Macedonia
mengalahkan tentara gabungan Athena-Thebe dalam Pertempuran Khaironeia pada
tahun 338 SM. Philippos II pun memaksa negara kota Yunani untuk bergabung
dengan Liga Korinthos dan bersekutu dengannya, serta mencegah mereka saling
menyerang. Philippos II terbunuh saat menyerang Kekaisaran Achaemenid di Persia.

8
Putranya yang bernama Alexander Agung pun melanjutkan perang dan berhasil
menghancurkan Kekaisaran Achaemenid sepenuhnya. Ketika Alexander wafat pada
tahun 323 SM, kekuasaan dan pengaruh Yunani berada pada puncaknya. Terjadi
perubahan politik, sosial, dan budaya yang mendasar. Yunani semakin menjauh dari
negara kota dan lebih berkembang menjadi Kebudayaan Hellenistik.

 PERIODE YUNANI HELLENISTIK (323 – 146 SM)


Selama periode Hellenistik, peran peradaban Yunani tidak terlampau
berkembang karena Alexander Agung melakukan percampuran atau perpaduan budaya,
terutama antara budaya Yunani (Hellas), Mesir dan Persia. Hasil percampuran ini
menghasilkan apa yang disebut Kebudayaan Hellenistik. Tujuan dari perpaduan itu
adalah untuk menjaga kesetiaan serta memperkuat persatuan antara Yunani dan
wilayah-wilayah yang didudukinya. Alexander wafat pada tahun 323 SM tanpa
meninggalkan anak laki-laki dewasa, sehingga kerajaannya dibagi-bagi oleh para
jendralnya menjadi banyak kerajaan yang lebih kecil. Ada tiga wilayah utama hasil
dari pembagian ini, yaitu Mesir yang dipimpin oleh Ptolemaios, Seleukia yang terdiri
atas Israel, Suriah, Irak, Iran, dan Afganistan modern yang dipimpin oleh Seleukos,
Anatolia-Thrakia yang dipimpin oleh Lysimakhos, dan Yunani-Macedonia yang
dipimpin oleh Kassandros.

Periode Hellenistik
tahun 146
SM. Pada
masa

kekuasaan Romawi, bangsa Romawi tidak memutuskan kesinambungan sistem sosial


kemasyarakatan dan budaya Yunani. Kebijakan ini tetap tidak berubah hingga
munculnya agama Kristen yang menandai runtuhnya kemerdekaan politik Yunani.

C. Sistem Kepercayaan Pada Peradaban Yunani Kuno

9
Sistem kepercayaan bangsa Yunani Kuno adalah politeisme. Mereka percaya
pada kekuasaan para dewa, menyembah para dewa yang digambarkan sebagai manusia
biasa tetapi lebih sempurna. Dewa tertinggi yaitu Zeus, dipercaya tinggal dipuncak
Gunung Olimpus. Zeus dianggap dewa langit dan bumi serta bapak semua manusia.
Permaisurinya bernama Hera yang merupakan dewi perkawinan.
Zeus juga didampingi oleh beberapa dewa-dewi penting lainnya seperti Apollo
yang merupakan dewa penguasa matahari atau dewa penguasa ilmu pengetahuan dan
pelindung kesenian yang tinggal di bukit Hellikon. Poseidon yaitu dewa penguasa laut,
Hermes dewa perdagangan, Pallas Athena dewi kebijaksanaan dan filsafat, Aphrodite
merupakan dewi kecantikan dan dewi cinta. Sedangkan Hades, dewa kematian yang
tinggal didunia bawah, ia dijaga oleh anjingnya yang bernama Kerberos.
Selain itu, bangsa Yunani Kuno juga percaya adanya manusia setengah dewa
dan juga ramalan Delphi. Delphi adalah nama sebuah kota tempat tinggal sejumlah
dewa. Jika bangsa Yunani akan melakukan sesuatu yang besar, mereka datang ke
Delphi terlebih dahulu untuk memperoleh ramalan.
Bangsa Yunani Kuno juga mengenal upacara pengurbanan untuk menyenangkan
para dewa. Kegiatan persembahan yang mereka lakukan untuk Dewa Zeus adalah
pesta olahraga yang diselenggarakan di kaki Gunung Olimpus setiap empat tahun
sekali. Pesta olahraga ini juga bertujuan untuk mempersatukan polis-polis.

D. Awal Peradaban Yunani Kuno


Romawi merupakan salah satu bangsa di Eropa yang memiliki peranan penting dalam
perkembangan dunia. Romawi menjadi salah satu peradaban klasik yang mengembangkan
ilmu pengetahuan, hukum dan seni. Asal usul bangsa Romawi sebenarnya terjadi pada 1500
SM yaitu satu kelompok suku Tribes (Indo Eropa) yang disebut Latin memasuki Italia dari
utara dan bermukim di Latium, sebelah selatan sungai Tiber. Suku –suku Latin kemudian
bersatu untuk melindungi mereka dari musuh-musuh seperti bangsa Etruska, suatu bangsa
pelaut dari Timur yang masuk ke Italia sekitar 1000 SM. Bangsa Latin bersatu yang diwadahi
dalam sebuah Liga yang dinamakan Roma. Pendirian kota Roma sering dikaitkan dengan
legenda Remus dan Romulus. Kisah ini terdapat dalam Aeneis sebuah karya sastra berupa
syair yang ditulis oleh Vergilius antara tahun 29 SM dan 19 SM. Menurut Vergilius, Remus
dan Romulus adalah keturunan dari Aeneas, seorang pangeran Troya. Aeneas kabur ke Italia
setelah kota Troya diserang oleh bangsa Yunani pada 1184 SM. Cerita ini juga muncul dalam

10
Illias yaitu sebuah syair yang ditulis oleh seorang Yunani yaiti Homeros pada abad ke-8 atau
ke-7 SM.
Namun, hingga saat ini belum ada bukti arkeologis untuk membuktikan kebenaran
cerita tersebut. Menurut legenda, Romulus dan Remus adalah putra kembar Dewa Mars yang
ditinggalkan di dalam keranjang di Sungai Tiber yaitu tempat mereka ditemukan oleh seorang
serigala betina. Serigala itu merawat mereka sampai seorang gembala menemukan mereka
dan kemudian membesarkannya. Hingga kini gua serigala dianggap sakral bagi masyarakat
Romawi, mereka menjadikan gua tersebut sebagai kuil di Bukit Palatinus. Nama kota tersebut
merupakan nama yang diberikan oleh Romulus setelah mengalami pertengkaran dengan
Remus tentang nama kota tersebut sehingga Romulus membunuh Remus. Menurut
masyarakat Romawi legenda ini terjadi sekitar tahun 753SM. Kalender Romawi
menggunakan penanggalan yang dimulai dari tahun 753 SM. Romawi terletak di Italia bagian
tengah, berdiri di tepi sungai Tiber. Di bawah kota Roma seperti sekarang ini terdapat
peninggalan-peninggalan yang belum terkuak untuk memecahkan sebuah misteri yang masih
terpendam selama berabad-abad.

E. PEMBABAKAN SEJARAH ROMAWI


Begitu banyak para arkeolog dan sejarawan yang mempelajari tentang kebudayaan
dan peradaban Romawi Kuno sehingga mereka membuat pembagian waktu dengan tujuan
untuk mempermudah para arkeolog berikutnya dalam memecahkan rahasia-rahasia
kemegahan Romawi yang masih terkubur dan menjadi misteri. Pembabakan tersebut dibagi
dalam tiga waktu atau zaman, diantaranya :
1. Perkembangan Roma menuju Republik (Sekitar 800-200 SM)
Waktu yang lama kira-kira 1000 tahun sebelum Masehi bangsa petani yang bernama
Latin dan Sabini mendiami sebuah tempat yang nantinya akan menjadi Roma. Ketika
kota tersebut sedang berkembang, bangsa Etruska merebut mengambil alih
kekuasaaannya. Akan tetapi, orang Roma tidak membiarkan hal tersebut, mereka
merebut kembali kota Roma dan akhirnya pada 509 SM mereka mengumumkan
pemerintahan republik.
2. Masa Akhir Republik (200-27 SM)
Romawi berkembang karena melakukan penguasaan wilayah-wilayah disekitarnya
seperti Suriah, Afrika Utara, Yunani, dan Perancis. Mereka menguasai Laut Tengah
yang disebut “Mare Nostrum” yang artinya “Laut Kami”. Setelah pemerintahan
republik berlangsung, para pemimpin militer bersaing merebut Romawi untuk
11
menjadi penguasa yang diktator, salah satu yang terkenal adalah Julius Caesar pada
abad ke 27 SM. Namun, salah satu keturunannya yang bergelar “Agustus” tidak
mendukung pemerintahan Republik sehingga ia membubarkan pemerintahan tersebut
dan mengangkat dirinya sendiri sebagai seorang kaisar atau imperator.
3. Kekaisaran Romawi (27 SM-476 M)
Nampaknya perubahan ini membuahkan hasil, terlihat pada abad ke 117 M Romawi
berada pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Romawi terhitung sangat luas.
Disamping kejayaan tersebut, hal ini juga menyebabkan keruntuhan imperium itu
sendiri karena ketidaksanggupan mereka dalam mengawasi dan mengontrol wilayah
sehingga sulit untuk menjaga wilayahnya. Bangsa Romawi diserang oleh bangsa yang
mereka sebut sebagai suku barbar, kemudian pada abad ke empat, Konstantinus
menetapkan agama Kristen sebagai agama negara dan Konstantinopel yang sekarang
Istanbul sebagai ibu kota yang baru. Awal keruntuhan ini terjadi ketika Kekaisaran
Romawi dibagi menjadi dua pada 395 M, yaitu Romawi Barat yang nantinya menjadi
Romawi itu sendiri dan pada akhirnya dikalahkan oleh suku bangsa Visigot dari
Germania pada 476 M dan yang kedua Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium
yang bertahan hingga akhirnya dikalahkan oleh Turki Usmani pada 1453 M.

F. Sistem Ekonomi Bangsa Romawi


Masyarakat Romawi berprofesi sebagai petani karena awal masuk mereka yaitu
sebagai bangsa petani yang kemudian mengalahkan bangsa Etruska. Kemudian kegiatan yang
menjadi faktor penggerak ekonomi Roma adalah perdagangan dengan ditemukannya bukti
arkeologis yaitu berupa bangkai kapal yang didalamnya terdapat guci-guci yang bermuatan
anggur, buah ceri, buah zaitun, anggapan berdagang semakin besar. Mereka biasanya menjual
hasil panen mereka di pasar kota atau forum romunum. Petani Romawi membayar pajak
sebagian dengan uang, sebagian lagi dengan hail panen.
Romawi telah memiliki uang logam yang disebut Denarii, uang tersebut digunakan
oleh para pedagang yang membuat Romawi menjadi makmur. Pajak dari rakyat digunakan
untuk membiayai kekaisaran, Romawi memerlukan pasukan yang kuat dan pejabat yang
cakap untuk mengolah daerah kekuasaannya. Uang logam Romawi ditemukan di seluruh
penjuru kekaisaran karena uang tersebut adalah uang resmi, kebanyakan uang-uang tersebut
ditenukan di Caesarea Maritima (Israel sekarang).
Orang kaya beserta budak-budak mereka juga tinggal di kota. Beberapa dari orang
kaya ini adalah tuan tanah, yang menyewakan tanah mereka pada para petani miskin, atau
12
menyuruh budak untuk mengurusnya. Beberapa orang kaya menjalankan bisnis pembuatan
pakaian atau peralatan. Kaum perempuan menjual barang-barang di toko, menjadi penjahit,
atau mengemis. Perempuan biasanya tidak menjadi pengajar di sekolah. Bangsa Romawi juga
melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa lainnya. Mereka menyeberangi Laut Tengah
untuk membeli papirus dari Mesir, kaca dari Fenisia, daging babi dan garam dari Austria,
timah dari Inggris, saus ikan, alat masak, dan piring dari Afrika Utara, dan minyak zaitun dari
Spanyol. Bahkan petani biasa mampu membeli banyak dari benda-benda tersebut.
Beberapa pedagang bahkan pergi lebih jauh, ke Samudra Hindia atau menyebrangi
Asia Barat, untuk berdagang dengan orang india dan memperoleh kapas, kayu manis, bumbu-
bumbu, dan bahkan sutra yang datang dari Tiongkok. Benda-benda ini tergolong mahal dan
hanya mampu dibeli oleh golongan orang kaya.

G. Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi


Jauh sebelum terbentuknya Republik Roma, ketika nenek moyang orang Roma masih
merupakan gembala dan petani yang hidup di dataran rendah latium, agama yang dianut
adalah animisme. Para dewa bukanlah pribadi melainkan roh tanpa pribadi yang menghuni
segala sesuatu seperti pohon,karang burung, dan binatang buas, rumput di ladang dan kilat di
udara. Roh-roh tadi tanpa pertalian khusus dengan manusia. Mereka ini dapat menolong atau
mencelakakan manusia dan tugas agama ialah bergaul dengan mereka sedemikian rupa agar
kekuatannya berguna bagi manusia. Orang-orang Roma pada masa itu melakukan
penyembahan terhadap roh yang memerintah rumah tangga dan yang menguasia mata air,
ladang, dan tempat-tempat lain yang di anggap penting di desa. Bangsa Romawi memuja
beberapa roh seperti:
 Vesta yaitu roh pengurus api tungku.
 Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga.
 Penates yaitu roh penjaga lumbung.

Peradaban Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk
kepercayaan yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa-dewa
bangsa Yunani namun namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi. Pada masa
pemerintahan Republik, bangsa Roma menyembah dewa akan tetapi mereka tidak
meninggalkan kepercayaan yang lama yakni menyembah Roh. Untuk melengkapinya mereka
membangun kuil dan pawai agama serta mereka mencetuskan ide yakni dewa dengan wajah

13
manusia, penggunaan Arca dan patung. Pada saat penaklukan bangsa Etruska, bangsa
Romawi mengambil patung Dewi Yuno dan menempatkannya di bukit Aventinus.
Pada masa Republik mereka meluaskan wilayah kekuasaannya hingga Yunani
sehingga Bangsa Romawi banyak mendapatkan konsep-konsep agama dari Yunani. Banyak
dewa dan dewi Yunani yang diserap hampir tidak ada perubahan. Dewa dan dewi tersebut
antara lain :
 Jupiter menjadi Dewa Zeus yang menurunkan Dewa-Dewa Yunani juga sebagai
Dewa Langit.
 Dewi Juno mengambil tabiat Dewi Hera yakni Dewi Yunani junjungan kaum wanita
dan Dewi perkawinan.
 Dewa Mars mengambil alih Sifat Dewa Ares yakni Dewa Peperangan.
 Dewa Merkurius mengambil alih sifat-sifat Dewa Hermes yakni Dewa Kurir.
 Dewi Diana mengambil alih sifat Dewi Artemis yakni Dewi Perburuan.
 Dewa Neptunus mengambil alih sifat Dewa Poseidon yakni Dewa Laut.
 Dewi Venus mengambil alih sifat Dewi Aphrodite yang cantik berseri-seri.
 Dewa Apollo yang tidak diubah namanya oleh bangsa Romawi sebagai Dewa tari,
nyanyi dan olahraga.

BABIII
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil, dari Peradaban Yunani berawal dari adanya
Peradaban Kreta dan Mikenai. Peradaban Yunani ini berperan besar dalam
berkembangnya Peradaban Modern, karena peradaban ini meninggalkan banyak hasil
kebudayaan yang berperan penting dalam kehidupan. Seperti huruf alfabet, sistem
pemerintahan dan ketatanegaraan, ilmu filsafat, seni sastra, seni teater, dan
penanggalan. Kondisi alam Yunani melahirkan mental bangsa Yunani yang
memposisikan dirinya untuk tidak bergantung pada alam. Banyaknya perang di
wilayah Yunani menyebabkan pelatihan militer menjadi fokus pembinaan. Alhasil,
terlahir sejumlah filsuf dan pemikiran besar yang abadi seperti Plato, Aristoteles,
Thales, Kleisthenes.
Romawi adalah sebuah peradaban besar yang mampu mengubah dunia. Kejayaannya
didukung dengan faktor geografis yang sangat menguntungkan. Dari Romawi kita bisa
mempelajari sistem pemerintahan yaitu Republik dan Kekaisaran. Disamping itu, kita juga
bisa mbelajar mengenai kesenian, baik seni patung, seni sastra, maupun seni dramanya. Satu
hal yang tak terlupakan juga adalah kepedulian kota terhadap kebersihan tempat tinggalnya
sehingga mereka menemukan sebuah sistem kebersihan meski masih sangat sederhana.
Keruntuhan Romawi Kuno memiliki banyak cerita yang pertama karena letusan gunung
Versuvia yang mengakibatkan hancurnya dua kota yang sangat mengambil peran dalam
peradaban Romawi yaitu Pompeii dan Herculaneum. Alasan kedua adalah serangan suku
Bar-bar dari Jerman, untuk alas an yang kedua ini lebih dapat dipertanggungjawabkan karena
telah ditemukan sebuah situs arkeologis yang mana telah ditemukan puing-puing peperangan
melawan Suku Bar-bar tersebut.

B. Saran
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang penulis miliki, baik dari tulisan maupun
bahasa yang penulis sajikan, oleh karena itu mengharapkan kritik dan sarannya, agar
kedepannya penulis dapat membuat makalah lebih baik lagi dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya agar meningkatkan wawasan dalam memahami tentang
Peradaban Yunani Kuno dan Peradaban Romawi.

DAFTAR PUSTAKA

15
Deckker, Zilah. 2011. Selidik Nasional Geographic. Jakarta : Kepustakaan Populer
Gramedia.

Hapsari, Ratna. 2013. Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:


Erlangga

http://id.m.wikibooks.org/wiki/Peradaban_Yunani_Kuno/Kepercayaan

http://id.m.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Pemerintahan

http://id.m.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Sastra

http://id.m.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Sejarah/Zaman_Hellenistik

http://id.m.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Sejarah/Zaman_Klasik

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Minoa

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Yunani_Arkais

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Yunani_Kuno

http://pendidikan4sejarah.blogspot.in/2012/11/peradaban-yunani-kuno.html

http://rahmawattii.blogspot.in/2011/10/peradaban-yunani-kuno.html

https://rahmatche.wordpress.com/2009/10/31/peninggalan-budaya-yunani/

16

Anda mungkin juga menyukai