Anda di halaman 1dari 18

Tugas Makalah:

MATEMATIKA YUNANI

OLEH:

NAMA : ARJUN LA ODE KOPI

NPM : 0308 1711 052

KELAS : II-B

MATA KULIAH : SEJARAH PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang Matematika Yunani.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Matematika Yunani ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Ternate, 25 April 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


A. Sejarah Matematika Dalam Bangsa Yunani ............................................ 3
B. Matematikawan-Matematikawan Yunani Kuno ..................................... 4
C. Helenistik ................................................................................................ 9
D. Astronomi Yunani ................................................................................... 11
E. Pencapaian ............................................................................................... 12
F. Tradisi Manuskrip Dan Penyalinan ......................................................... 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14


A. Kesimpulan.............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam


bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar”
juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”.

Bahasa simbol, matematika itu adalah bahasa numrik, matematika itu adalah
bahasa yang menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional, matematika adalah
metode berpikir logis, matematika adalah saran berpikir, matematika adalah logika
pada masa dewasa, matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi
pelayannya, matematika adalah sains mengenai kuantitas dan besaran, matematika
adalah sains yang bekerja menarik kesimpulan-kesimpulan yang perlu, matematika
adalah sains formal yang murni, matematika dalah sains yang memanipulsi simbol,
matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang, matematika adalah ilmu yang
mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, matematika adalah imu yang abstrak
dan deduktif .

Periode terakir dari zaman yunani kuno adalah didominasi oleh kekuasaan
romawi, karena yunani adalah kota yang paling aman damai dalam sejarah termasuk
juga mesir. Jadi yunani adalah tempat untuk berlindung yang aman bagi para kaum
cendekiawan dalam kurun waktu yang sangat lama.

Dalam tahun 212 S.M syracusp dikuasai oleh bangsa romawi dan dalam tahun
146 S.M chartago juga jatuh ketangan kekuasaan Romawi serta kota terakir yunani
Gorinth juga dikuasai bangsa Romawi sehingga menjadikan Yunani sebagai salah satu
propinsi dari kekaisaran Romawi. Mulai saat itu kekuasaan Yunani mulai menyebar
keseluruh kehidupan bangsa Romawi.

1
Kaisar Constantine Agung adalah penguasa romawi pertama yang memeluk
agama Kristen dan memerintahkan kepada seluruh pegawai tinggi kerajaan untuk
masuk Islam. Dalam tahun 330, konstantine memindahkan ibu kotanya dari Roma ke
Byzantium, yang kemudian merubah nama kota itu menjadi constantinopel. Tahun
395, kekaisaran romawi dibagui atas dua wilayah, yaitu kekaisaran Timur dan
Kekaisaran Barat, dimana Yuanani termasuk kedalam wilayah Romawi Timur.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Matematika dalam Bangsa Yunani

Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani
yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός
(mathematikós) yang diartikan sebagai "suka belajar".

Dasar fakta tentang asal-usul peradaban Yunani dan matematikanya:

- Perkiraan yang terbaik adalah bahwa peradaban Yunani kembali pada 2800
SM – pada saat pembangunan piramida besar di Mesir. Orang Yunani menetap
di Asia Kecil, mungkin rumah asli mereka, di bidang Yunani modern, dan di
Italia selatan, Sisilia, Kreta, Rhodes, Delos, dan Afrika Utara.
- Sekitar 775 SM mereka berubah dari tulisan hieroglif ke abjad Fenisia. Hal ini
memungkinkan mereka untuk menjadi lebih baik, atau setidaknya lebih lancar
dalam kemampuan mereka untuk mengekspresikan pikiran konseptual.
- Peradaban Yunani kuno berlangsung hingga sekitar 600 SM.
- Pengaruh Mesir dan Babilonia itu terbesar di Miletus, kota Ionia di Asia Kecil
dan tempat kelahiran filsafat Yunani, matematika dan ilmu pengetahuan.

Dari sudut pandang matematika nya, yang terbaik adalah untuk membedakan
antara dua periode: periode klasik dari sekitar 600 SM sampai 300 SM dan
Aleksandria atau periode Helenistik dari 300 SM sampai 300 AD Memang, dari
sekitar 350 SM pusat matematika pindah dari Athena ke Alexandria (di Mesir), kota
ini dibangun oleh Alexander Agung (358 -323 SM). Ini tetap menjadi pusat
matematika selama seribu tahun sampai perpustakaan dihentikan oleh umat Islam pada
sekitar 700 AD.

3
Cikal Bakal Matematika Yunani

Cikal-bakal matematika Yunani tidaklah mudah untuk didokumenkan.


Peradaban luhur terdini di Yunani dan Eropa adalah Peradaban Minoa dan yang lebih
terkemudian adalah peradaban Yunani Mikene, kedua-duanya berkembang pada alaf
ke-2 SM. Pada saat peradaban ini mencapai metode penulisan dan rekayasa tingkat
tinggi, termasuk istana bertingkat empat dengan sistem pengairan dan kuburan sarang
lebah, mereka tidak meninggalkan dokumen-dokumen matematika.

Meskipun tidak ada bukti langsung, umumnya dipikirkan bahwa peradaban


tetangga, yaitu Babilonia dan Mesir Kuno memiliki pengaruh pada tradisi Yunani
yang lebih terkemudian. Antara 800 SM dan 600 SM, matematika Yunani pada
umumnya berada di belakang kesusasteraan Yunani, dan hanya sedikit yang diketahui
tentang matematika Yunani dari periode ini—yang hampir semuanya sudah pernah
sampai melalui penulis sebelumnya, sejak pertengahan abad ke-4 SM.

B. Matematikawan-Matematikawan Yunani Kuno

Seperti yang kita ketahui bahwa matematikawan Yunani menggunakan


penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan
dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika untuk
membuktikannya. Berikut beberapa matematikawan pada masa Yunani kuno:

1. Thales (± 624 – 548 SM)


Thales dilahirkan di Militus. Dimasa mudanya Thales aalah seorang
pedagang yang membawanya pergi jauh dari negerinya. Dalam kunjungannya
ke negeri-negeri yang lain, Thales berkesempatan menambah pengetahuannya
dalam bidang matematika, alam dan astronomi. Thales mengemukakan lima
teorema tentang geometri, yang mungkin diperolehnya dari hasil
perjalanannya. Teorema tersebut adalah:
- Suatu lingkaran dibagi dua sama besar oleh diameternya.

4
- Sudut-sudut alas suatu segitiga sama kaki adalah sama.
- Pasangan sudut siku-siku yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan
adalah sama.
- Dua segitiga adalah sama dan sebangun apabila dua sudut dan satu sisinya
sama.
- Suatu sudut yang dilukis dalam setengah lingkaran adalah siku-siku.
Dalam bidang astronomi, Thales dikagumi karena Thales sudah dapat
memprediksi gerakan ellips matahari dalam peredarannya dalam satu tahun.

2. Phytagoras
Sama halnya dengan Thales, Phytagoras juga pernah belajar di Mesir,
Babylonia, dan India. Sekembalinya dia dari perjalanan ke luar negeri,
Phytagoras mendirikan sebuah sekolah di Crotona yang memberikan pelajaran
falsafah, matematika dan ilmu pengetahuan alam. Motto dari Phytagoras yang
terkenal adalah “semua adalah bilangan” atau “bilangan menguasai seluruh
alam”. Dalam hal ini, bilangan dianggap sebagai sejumlah titik dalam
konfigurasi geometri, yang menggambarkan mata rantai antara geometir dan
aritmatika. Phytagoras dan pengikutnya membangun bilangan-bilangan
figuratif dimana banyak teorema menarik yang dapat dibuat dengan bilangan
figuratif ini, antara lain: Bilangan triangular, Bilangan bujursangkar, Bilangan
pentagon, Bilangan hexagon, Bilangan persegi panjang.
Bilangan lainnya yang dianggap sebagai hasil temuan Phytagoras
adalah bilangan bersahabat dan bilangan sempurna. Suatu bilangan dikatakan
bilangan bersahabat apabila bilangan yang pertama sama dengan jumlah
pembagi murni bilangan kedua, dan bilangan kedua sama dengan pembagi
murni bilangan pertama. Sedangkan untuk bilangan sempurna apabila jumlah
pembagi murni suatu bilangan sama dengan bilangan itu sendiri.

5
3. Anaxagoras
Anaxagoras dilahirkan di Clazomenae dan meninggal kira-kira tahun
428 SM. Dia pernah dipenjarakan di Athena karena dia mengatakan bahwa
matahari bukanlah dewa yang harus disembah, melainkan hanyalah sebuah
benda besar yang berpijar. Pendapat ini sangat bertentangan dengan
kepercayaan masyarakat ketika itu sehingga Anaxagoras dimusuhi oleh
masyarakat. Kemudian Anaxagoras menerbitkan buku yang berjudul “On
Nature”. Dengan terbitnya buku tersebut, pendapat Anaxagoras mengenai alam
semesta mulai berkembang di tengah masyarakat dan akhirnya karya
Anaxagoras ini menjadi buku yang sangat popular di zaman itu.

4. Hippocrates
Hippocrates dilahirkan di Chios kira-kira tahun 460 SM. Hippocrates
menulis buku yang berjudul “Element of Geometry”. Menurut teorema
Hippocrates, segment-segment yang sebangun dari lingkaran-lingkaran yang
mempunyai ratio yang sama dengan kuadrat-kuadrat alasnya. Hippocrates
mendemonstrasikan teoremanya ini dengan memperlihatkan bahwa luas dua
lingkaran adalah berbanding lurus dengan kuadrat diameter-diameternya.

5. Archytas
Archytas dilahirkan di Torentum kira-kira 428 SM. Dia adalah seorng
jenderal dan negarawan sekaligus seorang pengikut Phytagoras yang
menempatkan aritmatika diatas geometri. Archytas adalah orang yang sangat
perhatian dengan pendidikan dan kurikulum sekolah. Dia membagi matematika
atas empat cabang matematika, yakni aritmatika, geometri, musik dan
astronomi. Salah satu karya Archytas yang menonjol adalah penyelesaian
Delion Problem dengan tiga dimensi yang melibatkan kerucut dan silinder,
yang merupakan langkah pertama kepada geometri analitik.

6
6. Zeno
Menurut ajaran Phytagoras, ruangan dan waktu diasumsikan sebagai
titik-titik, dan ruang dan waktu juga mempunyai suatu sifat yang disebut
“kontinuitas”. Menurut ajaran Phytagoras waktu dan ruang dapat dibagi atas
bagian-bagian yang sangat kecil sekali, yakni kecil yang tak terhingga. Tetapi
pendapat ini ditentang oleh Zeno, yang berpendapat bahwa konsep
divisibialitas dan multiplicitas adalah tidak mungkin.
Zeno mengemukakan beberapa paradox, yang sebagian besar
berhubungan dengan gerak benda. Diantara paradok-paradok Zeno ini yang
paling terkenal antara lain: dichotomy, achiles, panah, stadium.

7. Democritus
Democritus dikenal sebagai penganut paham “Doctrin Materialistik”.
Dia pernah melakukan perjalanan ke Mesir dan Babylonia. Democrats banyak
menulis tentang matematika, beberapa buku diantaranya adalah : on numbers,
on geometry, on irrational. Disamping Democritus juga banyak menulis
risalah-risalah dalam bidang matematika dan kimia.

8. Plato (428 - 348 SM)


Meskipun tidak banyak menghasilkan karya-karya dalam bidang
matematika, namun Plato adalah seorang inspirator aktivitas matematika,
dimana dia banyak membantu mathematician lainnya dalam pengembangan
matematika. Salah satu penemuan khusus dari Plato dalam bidang matematika
adalah penemuannya tentang rumus triple phytagoras. Pentingnya Plato dalam
sejarah matematika adalah karena perannya yang sebagai pemancing inspirasi
dan bimbingannya terhadap teman-teman seangkatannya.
Dalam karyanya Republic, Plato mengatakan bahwa “aritmatika
mempunyai efek yang besar sekali, yaitu memaksa pikiran untuk memikirkan
bilangan yang abstrak” dan “bilangan adalah raja dari kelahiran buruk dan

7
baik”. Dari apa yang telah dilakukan dan dihasilkan Plato, dapat diambil
kesimpulan bahwa Plato mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
perkembangan matematika. Akademi Plato di Athena merupakan pusat
matematika dunia pada waktu itu. Dan dari seklah Plato ini muncul guru-guru
dan peneliti-peneliti matematika yang kenamaan pada zamannya, seperti
Eudoxus.

9. Eudoxus (408 – 355 SM)


Eudoxus adalah salah seorang murid Plato.Dalam bidang matematika,
Eudoxus memperkenalakan hal baru mengenai perbandingan seharga. Dimana
a/b = c/d jika dan hanya jika diketahui bilangan m dan n, bilangan ma < nb,
maka mc < nd, atau jika ma = nb, maka mc = nd, atau jika ma > nb, maka mc >
nb.
Disamping defenisi mengenai perbandingan seharga, Eudoxus
menemukan lagi suatu aksioma yang sering disebut dengan”aksioma
kontuinitas”. Aksioma ini menyatakan bahwa: apabila diketahui dua besaran
yang mempunyai suatu ratio (artinya bilangan tersebut tidak ada yang sama
dengan nol) maka dapat dicari suatu pengali sehingga salah satunya lebih
besar dari yang lain.

10. Archimedes (287 - 212 SM)


Ia berasal dari Syracuse. Ia menggunakan metoda kelelahan untuk
menghitung luas di bawah busur parabola dengan penjumlahan barisan tak
hingga, dan memberikan hampiran yang cukup akurat terhadap Pi. Dia juga
mengkaji spiral yang mengharumkan namanya, rumus-rumus volume benda
putar, dan sistem rintisan untuk menyatakan bilangan yang sangat besar.

8
11. Hippias
Hippies dilahirkan di Ellis. Hippies banyak sekali menulis naskah, baik
mengenai matematika, maupun pidato-pidato, tetapi semua hasil karya Hippias
ini tidak dapat ditemukan. Hippies memperkenalkan bentuk kurva yang lain
dari kurva, garis lurus dan lingkaran, yang lebih dikenal dengan
trisectrix/quadratrix dari Hippias. Kurva Hippias ini lebih dikenal dengan
quadratrix, sebab kurva ini dapat digunakan untuk mengkuadratkan suatu
lingkaran.

12. Aristotles (388 – 322 SM)


Karyanya yang berjudul “On Indivisible Lines” cukup menjadi
pembicaraan orang ramai. Isi dari risalah ini mengenai indivisible (tak dapat
dibagi). Aristotle juga menulis biografi tentang Phytagoras, namun karyanya
ini hilang. Diskusi-diskusi dan ceramah-ceramah yang dilakukannya mengenai
adanya infinito (tak terhingga) dalam aritmatika dan geometri mempengaruhi
penulis-penulis berikutnya terhadap dasar-dasar matematika.

C. Helenistik

Peradaban Helenistik bermula pada abad ke-5 SM dengan penaklukan Iskandar


Agung atas pesisir Laut Tengah bagian Timur, Mesir, Mesopotamia, dataran tinggi
Iran, Asia Tengah, dan beberapa bagian dari India, yang menjadi awal dari penyebaran
bahasa dan budaya Yunani ke seberang lautan. Bahasa Yunani menjadi bahasa para
sarjana di dunia Helenistik, dan matematika Yunani melebur dengan matematika
Mesir dan matematika Babilonia untuk membangkitkan matematika Helenistik.

Pusat pengkajian terpenting pada periode ini adalah Iskandariyah di Mesir,


yang menarik banyak sarjana dari seluruh penjuru dunia Helenistik, terutama dari
Yunani dan Mesir, tetapi juga dari Yahudi, Persia, Fenisia dan bahkan dari India.

9
Sebagian besar naskah matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani telah
ditemukan di Yunani, Mesir, Anatolia, Mesopotamia, dan Sisilia.

Archimedes mampu menggunakan infinitesimal di dalam cara yang sama


dengan kalkulus integral modern. Dengan mengasumsikan proposisi sebagai benar dan
menunjukkan bahwa langkah-langkah berikutnya menunjukkan kontradiksi, dia dapat
memberikan jawaban untuk soal-soal sampai sembarang derajat keakuratan, pada saat
yang sama menspesifikasi limit-limit tempat beradanya jawaban. Teknik ini dikenal
sebagai metode kelelahan, dan dia memanfaatkannya untuk menghampiri nilai π (Pi).

Di dalam Kuadratur Parabola, Archimedes membuktikan bahwa luas yang


dilingkupi parabola dan garis lurus adalah sama dengan 4/3 kali luas segitiga yang alas
dan tingginya sama panjang. Dia menyatakan solusi untuk soal itu sebagai barisan
geometri tak-hingga, yang jumlahnya sama dengan 4/3. Di dalam penghisap pasir,
Archimedes berupaya menghitung banyaknya butir pasir yang dapat dimuat oleh
semesta. Untuk melakukannya, dia menantang gagasan bahwa banyaknya butir pasir
terlalu banyak untuk dihitung, dengan merancang skema penghitungan sendiri
berdasarkan myriad, yang dilambangkan oleh 10.000.

Matematika dan astronomi Yunani mencapai tahapan lanjut pada peradaban


Helenistik, yang diramaikan oleh para sarjana seperti Hipparchus, Posidonius, dan
Ptolemy, yang mampu membangun komputer analog sederhana seperti mekanisme
Antikythera.

Mekanisme Antikythera, sebuah kalkulator mekanik kuno.

10
D. Astronomi Yunani

Astronomi yang akan kita bahas sekarang, selama 1000 tahun adalah cabang
dari matematika. Orang-orang Yunani mulai berpikir tentang filosofi dejak zaman
Thales sekitar 600 SM. Thales membawa ilmu tersebut dari Mesir, dan kemungkinan
juga dari Babilonia.

Sistim waktu 12 bulan dan 30 hari tidak berjalan dengan baik karena bulan
secara cepat keluar dari fase dengan 30 hari pada tiap bulan. Maka pada tahun 600 SM
hal itu diganti dengan 6 full bulan beri 30 hari dan 6 empty bulan berisi 29 hari. Pada
saat yang sama ketika Thales membuat terobosan pada filsafat, solon, seorang
negarawan Athena yang kemudian dikenal dengantujuh orang bijak dari Yunani,
mengenalkan sistim kalender baru.

Kalender solon berdasar pada perputaran dua tahun. Ada 13 bulan dengan 30
hari tiap bulannya pada tiap periode dari 2 tahun, sehingga pertahun terdiri dari 369
hari dan perbulan teridiri dari 2 ½ hari. Akan tetapi, orang-orang Yunani percaya
paada bulan sebagai sistem waktu mereka dan penyesuaian pada kalender penting
untuk menyesuaikan pada fase bulan dan musim. Oleh karena itu, astronomi adalah
jalan keluar yang paling baik dalam menanangani masalah kalender yang kacau
tersebut.

Sekitar 450 SM Oenopides menemukan bahwa orbit pada matahari


menghasilkan sudut 24° pada equator, pendapat tersebut bertahan di Yunani sampai
Eratosthenes menyempurnakannya pada tahun 250 SM. Penemuan 12 tanda zodiak
tidak dapat dipastikan penemunya, sebab tidak dapat diketahui pasti penemunya.
Oenopides juga memberikan ide tentang kalender perputaran 59 tahun dengan berisi
730 bulan. Philolaus yang seorang ahli pitagoras juga mengajukan teori perputaran 59
tahun yang berisi 729 bulan. Sepertinya dalam hal penentuan kalender ini lebih banyak
bergantung pada ilmu pitagoras daripada astronomi, karena 729 adalah 272, 27 adalah

11
angka pitagoras untuk bulan, yang 27 juga 93. Sedangkan angka 9 adalah angka yang
berhubungan bumi.

Pada tahun 432 SM, Meton mengenalkan sebuah kalender dengan sistim
perputaran 19 tahun. Kalender buatan Meton ini sepertinya tidak pernah ditiru. Meton
dan Euctemon bekerja menggunakan salah satu penemuan astronom terbesar, yaitu
parapegma. Paragpegma adalah papan batu snagkutan yang dapat dipindahkan dan
tulisan untuk mengindikasikan kedekatan hbungan antara, contoh, munculnya bintang
tertentu dan waktu sipil. Paragpema juga beris ramalam meteorologi, kemunculan dan
bentuk bintang tidak hanya pada paragpegma tetapi juga padda papiri.

Pendekatan Hipparchus pad ilmu pengetahuan memuatnya berada jauh diatas


astronom dahulu lainnya. Pendekatan yang berdasarkan data dari observasi yang
akurat, adalah ia mengumpulkan data dan kemudian membuat teori untuk mencocokan
fakta observasinya.

E. Pencapaian

Matematika Yunani terdiri dari sebuah periode besar di dalam sejarah


matematika, sangat mendasar dalam geometri dan gagasan bukti formal. Matematika
Yunani juga bersumbangsih penting bagi gagasan-gagasan teori bilangan, analisis
matematika, matematika terapan, dan, pada periode itu, mendekati capaian kalkulus
integral.

Tokoh-tokoh terkenal di dalam matematika Yunani di antaranya Pythagoras,


seorang tokoh buram dari pulau kecil, Samos sebagian berserikat dengan kemistikan
bilangan dan numerologi, tetapi lebih terkenal melalui teorema yang dihasilkannya,
Teorema Pythagoras, dan Euklides, yang dikenal melalui bukunya Elemen Euklides,
sebuah tulisan rujukan geometri selama berabad-abad.

12
Capaian yang paling berkarakter dari matematika Yunani mungkin teori irisan
kerucut, banyak dikembangkan di dalam periode Helenistik. Metode yang digunakan
ini tidak membuat penggunaan eksplisit aljabar, tidak pula trigonometri.

F. Tradisi Manuskrip Dan Penyalinan

Meskipun naskah-naskah terdini berbahasa Yunani tentang matematika yang


sudah ditemukan adalah ditulis setelah periode Helenistik, banyak di antaranya
dianggap sebagai salinan dari karya-karya yang ditulis pada dan sebelum periode
Helenistik. Meskipun demikian, penanggalan matematika Yunani lebih pasti daripada
penanggalan naskah-naskah matematika terdahulu, karena sejumlah besar kronologi
wujud, tumpang tindih, kejadian-kejadian tercatat tahun demi tahun hingga kini.
Bagaimanapun banyak penanggalan yang tidak pasti; tetapi keraguan adalah berkisar
pada dasawarsa, bukan abad.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Matematika Yunani, adalah matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani,


dikembangkan sejak abad ke-6 SM sampai abad ke-5 M di sekitar pesisir Timur Laut
Tengah. Matematikawan Yunani tinggal di kota-kota yang tersebar di sekitaran Laut
Tengah bagian Timur, mulai dari Italia hingga ke Afrika Utara, namun dibersatukan
oleh budaya dan bahasa Yunani. Matematika Yunani pada periode setelah Iskandar
Agung kadang-kadang disebut matematika helenistik. Kata "matematika" sendiri
diturunkan dari kata Yunani kuno μάθημα (mathema), yang artinya "pelajaran tentang
instruksi". Pelajaran matematika sendiri dan penggunaan teori dan bukti matematika
yang diperumum adalah perbedaan penting antara matematika Yunani dan apa yang
sudah diberikan oleh peradaban sebelumnya.
Matematika itu adalah bahasa numrik, matematika itu adalah bahasa yang
menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional, matematika adalah metode
berpikir logis, matematika adalah saran berpikir, matematika adalah logika pada masa
dewasa, matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya,
matematika adalah sains mengenai kuantitas dan besaran, matematika adalah sains
yang bekerja menarik kesimpulan-kesimpulan yang perlu, matematika adalah sains
formal yang murni, matematika dalah sains yang memanipulsi simbol, matematika
adalah ilmu tentang bilangan dan ruang, matematika adalah ilmu yang mempelajari
hubungan pola, bentuk dan struktur, matematika adalah imu yang abstrak dan
deduktif.
Seperti yang kita ketahui bahwa matematikawan Yunani menggunakan
penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan
dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika untuk
membuktikannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Khuzaini Nanang. 2014. Sejarah Matematika Yunani. Materi E-Learning. Program


Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Kependidikan.
Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
http://febriyanti5c.blogspot.co.id/2015/09/makalah-sejarah-matematika-yunani.html
(diakses pada 25 April 2018)
https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika_Yunani (diakses pada 25 April 2018)

15

Anda mungkin juga menyukai