Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Perkembangan Matematika Di Zaman Yunani Kuno
Dan Persia tepat waktu.
Terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Sutini, M.Si selaku dosen pengajar
mata kuliah Filsafat pendidikan matematika. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
Kata Penganta ...................................................................................................................i
Daftar Isi ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
A. Latar belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................3
A. Sejarah matematika di Yunani kuno........................................................................3
B. Perkembangan matematika di Yunani kuno............................................................5
C. Sejarah matematika di Persia...................................................................................8
D. Perkembangan matematika di Persia.......................................................................10
BAB III PENUTUP1.........................................................................................................11
A. Kesimpulan .............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk susunan besaran dan konsep-
konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya, matematika dapat dibagi ke
dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.1
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan di
bangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep yang
diperoleh dari akibat logis dari kebenaran suatu konsep, sebelumnya sudah diterima,
sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.
Ilmu matematika telah berkembang seiring dengan perkembangan peradaban
umat manusia. Sejarah ilmu pengetahuan telah menempatkan matematika pada
bagian puncak hierarki(tidak dapat diubah ) ilmu pengetahuan. Sejarah perkembangan
matematika, salah satunya tentang pengkajian matematika yang sistematis, sudah
dimulai sejak zaman Yunani Kuno, yaitu antara tahun 600 dan 300 SM. Kata
matematika berasal dari bahasa Yunani Kuno, mathema, yang berarti ilmu atau
pengetahuan. Selain berkembang di Yunani, sejarah perkembangan matematika juga
terjadi di Persia. Persia memiliki kontribusi yang sangat besar dalam perkembangan
matematika. Banyak ilmuwan-ilmuwan matematika yang terlahir disana, termasuk Al-
Khawarizmi, Omar Khayayan, dan Sharaf Al-Din Al-Tusi. Ketiga matematikawan
muslim tersebut sangat berperan dalam memproklamirkan teori-teori dalam
matematika. Selain itu matematikawan muslim juga berhasil mengembangakan sistem
numeralia letak nilai desimal yang mencakup pecahan desimal, menyusun studi
aljabar dan mulai mempertimbangkan hubungan antara aljabar dan geometri.
1
Damopolii, V., Bito, N., & Resmawan, R. (2019) Efektifitas Media Pembelajaran berbasis
Multimedia pada Materi Segiempat. Algoritm. J. Math. Educ, 1(2), 74-85.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan dari definisi dan aksioma,
dan menggunakan kekakuan matematika untuk membuktikannya. Bangsa Yunani
juga mengembangkan sistem numerasinya sendiri.Sistem numerasi yang digunakan
bangsa Yunani ada 2 macam yaitu sistem Attic (Herodianic) dan sistem Ionia.
Dalam sistem numerasi Attic lambang untuk bilangan satu sampai empat
digunakan lambang tongkat dengan perulangan lambang, misalnya dua dilambangkan
dengan II, sedangkan lima dilambangkan dengan ┌, yaitu huruf awal dari Penta
(lima). Bilangan lima sampai sembilan dilambangkan dengan kombinasi ┌ dengan
tongkat │. Selanjutnya untuk melambangkan bilangan sepuluh, seratus, seribu,
sepuluh ribu digunakan huruf-huruf awal nama bilangan itu, yakni sepuluh
dilambangkan dengan ∆ (Deka = sepuluh), seratus dengan Н (Hekaton= seratus),
seribu dengan χ (Khiloi =seribu), sepuluh ribu dengan Ϻ (Myrioi = sepuluh ribu).
Lambang lain yang digunakan sebagai penyingkat yaitu “┌” yang berarti lima.
Jika digabung dengan lambang lain, maka nilainya lima kali lambang dasar yang
tertulis. Dalam sistem numerasi ini, lambang nol belum ada. Sistem numerasi ini
adalah sistem numerasi aditif dan multiplikatif. Multiplikatif terlihat pada penggunaan
lambang dimana setiap lambang dasar yang sama dapat disingkat dengan
menggunakan lambang tersebut.
Contoh:
1. 23 = Δ ΔIII
2. 45 = Δ Δ Δ Δ┌
3. 50 = Δ Δ Δ Δ Δ atau éΔ
4. 120 = H Δ Δ
5. 1234 = XHH Δ Δ ΔIIII
6. 43210 =MMMMXXX HH Δ
Sistem numerasi Ionia digunakan setelah sistem numerasi Attic.Sistem
numerasi Ionia menggunakan alphabet Yunani sebagai lambang bilangan, yaitu
sembilan huruf untuk melambangkan bilangan satu sampai dengan bilangan
sembilan,sembilan huruf untuk melambangkan kelipatan sepuluh yang lebih kecil dari
seratus, dan sembilan huruf lagi untuk melambangkan kelipatan seratus yang lebih
kecil dari seribu.
4
B. Perkembangan Matematika Di Yunani Kuno
5
Pythagoras juga berkunjung ke Mesir dan Babilonia, kemudian Magna Graecia
di bawah kekuasaan Nebukadnezar II, tetapi menetap di Croton . Pythagoras
mendirikan sebuah madzhab yang disebut Mazhab Pythagoras , yang
menangani pengetahuan dan sifat-sifat wajar dan karenanya semua temuan
para pengikut mazhab Pythagoras menjadi milik mazhab ini. Dan karena pada
zaman kuno adalah suatu kelaziman untuk memberikan semua penghormatan
kepada sang guru, Pythagoras sendiri dihargai atas temuan-temuan yang dibuat
oleh mazhabnya. Aristoteles adalah seorang yang menolak penghormatan
apapun yang khusus bagi Pythagoras sebagai pribadi, dan menganggap bahwa
karya mazhab Pythagoras adalah karya sebuah kelompok.
Salah satu sifat terpenting dari mazhab Pythagoras adalah bahwa
mazhab ini memelihara persepakatan bahwa pengkajian matematika dan
filsafat adalah landasan akhlak untuk menjalani kehidupan. Jelasnya, bahwa
kata-kata "filsafat" (cinta akan kebijaksanaan) dan "matematika" (yang
dipelajari) dianggap digulirkan oleh Pythagoras. Dari cinta akan pengetahuan
ini datanglah banyak pencapaian. Menjadi kewajaran untuk dikatakan bahwa
mazhab Pythagoras menemukan sebagian besar bahan di dalam dua buku
pertama Euklides, Elemen.
2. Periode Helenistik
Peradaban Helenistik bermula pada abad ke-5 SM dengan penaklukan
Iskandar Agung atas pesisir Laut Tengah bagian Timur, Mesir , Mesopotamia ,
dataran tinggi Iran , Asia Tengah , dan beberapa bagian dari India , yang
menjadi awal dari penyebaran bahasa dan budaya Yunani ke lautan. Bahasa
Yunani menjadi bahasa para sarjana di dunia Helenistik, dan matematika
Yunani melebur dengan matematika Mesir dan matematika Babilonia untuk
membangkitkan matematika Helenistik.
Pusat pengkajian terpenting pada periode ini adalah Iskandariyah di
Mesir, yang menarik banyak sarjana dari seluruh penjuru dunia Helenistik,
terutama dari Yunani dan Mesir , tetapi juga dari Yahudi , Persia , Fenisia dan
bahkan dari India.
Pencapaian matematika Yunani terdiri dari sebuah periode besar dalam sejarah
matematika, sangat mendasar dalam geometri dan gagasan bukti formal. Matematika
Yunani juga memberikan penting bagi gagasan-gagasan teori bilangan, analisis
6
matematika, matematika terapan, dan pada periode itu mendekati pencapaian integral
kalkulus. Capaian yang paling berkarakter dari matematika Yunani mungkin teori
irisan kerucut, banyak dikembangkan dalam periode Helenistik.
2
Tim Experience Matematika. (2018). Sejarah dan Filsafat Matematika Pada Zaman Yunani dan
Perkembangannya. URL : https://nurtutiawaliyah.blogspot.com/2018/04/sejarah-matematika-yunani-
dan.html?m=1. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023.
7
C. Sejarah Matematika Di Persia
8
konstruksi segi empat serta perbaikan nilai sinus 30 dengan memakai delapan
desimal.
3. Omar Khayayam
Omar Khayayam adalah penemu teori umum dari persamaan berderajat
tiga. Beliau juga mengembangkan persamaan aljabar polinomial berderajat
tiga dan menyatakan bahwa suatu persamaan berderajat tiga dapat memiliki 2
solusi. Beliau juga memperkenalkan lebih dari dua puluh jenis persamaan
kubik dan memberikan dua cara alternatif dalam menyelesaikan persamaan
derajat tiga.
4. Sharaf Al-Din A-Muhaffar ibn Muhammad ibn Al-Muhaffar Al-Husi
Sharaf Al-Din A-Muhaffar ibn Muhammad ibn Al-Muhaffar Al-Husi
adalah matematikawan yang menemukan konsep persamaan aljabar
polinomial. Beliau mengajar berbagai macam topik matematika. Beliau juga
menulis beberpa makalah tentang Aljabar. Beliau juga menemukan etode yang
kemudian dinamai metode Ruffini Horner untuk menghampiri akar persamaan
kubik dan belaiau pula yang pertama kali menemukan turunan polinomial
kubik.
5. Al-Biruni
Al-Biruni merupakan matematikawan yang karnyanya melebihi 120
buah buku. Al-Biruni lahir sekitar tahun 973 M. Sumbnagan Al-Biruni dalam
bidang matematika, antara lain: Aritmatika, Bilangan irrasional, definisi
aljabar, metode pemecahan penjumlahan aljabar, geometri dan sudut segitiga.
6. Al-Khazin
Al-Khazin merupakan seorang matematikawan muslim dari Persia. Ian
menguasai bidang astronomi dan teori bilangan. Beliau merupakan salah satu
ilmuwan yang dibawa ke Istana Ravy untuk mengukur arah miring ekliptika
atau sudut dimana matahari muncul untuk membuat garis khatulistiwa bumi.
Belia dikatakan telah membuat pengukuran menggunakan cincin sekitar 4 m.
9
D. Perkembangan Matematika Di Persia
Banyak dari para ulama tersebut menulis karya-karyanya dalam bahasa Arab
(bahasa ilmiah internasional di kalangan masyarakat zaman dahulu) namun hal ini
jangan sampai membuat kita mengira bahwa mereka adalah orang Arab. Saat ini
sebagian besar ulama menulis dalam bahasa Inggris.
Ada pandangan yang dianut secara luas bahwa, setelah masa cemerlang
matematika ketika orang-orang yunani meletakkan dasar-dasar matematika modern,
terdapat masa stagnasi sebelum orang-orang Eropa mengambil alih tempat orang-
orang Yunani meninggalkannya. pada abad awal keenam belas. Persepsi umum
mengenai periode 1000 tahun atau lebih antara zaman Yunani kuno dan Renaisans
Eropa adalah bahwa hanya sedikit yang terjadi dalam dunia matematika kecuali
bahwa beberapa terjemahan bahasa Arab dari teks-teks Yunani dibuat dengan tetap
menjaga kelestariannya. Pembelajaran Yunani sehingga tersedia bagi orang Eropa
pada awal abad keenam belas.
Akhir abad pertengahan hingga sekitar pertengahan abad ke-8. abad kelima
belas. Akan tetapi, memberikan deskripsi untuk mencakup para ahli matematika yang
memberikan kontribusi jauh lebih sulit. Karya [K] dan [B] adalah tentang
"Matematika Islam", mirip dengan [A] yang menggunakan judul "Kontribusi
Muslim". untuk matematika". Penulis lain mencoba deskripsi "Matematika Arab",
lihat misalnya [R1] dan [R2]. Namun, tentu saja tidak semua ahli matematika yang
ingin kami masukkan adalah Muslim; ada yang Yahudi, ada yang Kristen, ada yang
menganut agama lain Semua matematikawan ini juga bukan orang Arab, namun demi
kemudahan kita akan menyebut topik kita "Matematika Arab". Ketidaknyamanan ini
terlihat ketika mereka secara gamblang mengungkapkan bahwa "wilayah asal" ahli
matematika Arab "berpusat di Iran/Irak, namun bervariasi karena penaklukan militer
selama periode tersebut. Wilayah yang paling luas membentang ke barat melalui
Turki dan Afrika Utara hingga mencakup sebagian besar Spanyol, dan di sebelah
timur hingga perbatasan Tiongkok."
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matematika Yunani adalah matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani,
dikembangkan sejak abad ke-6 SM sampai abad ke-5 M di sekitar pesisir Timur Laut
Tengah. Matematikawan Yunani tinggal di kota-kota yang tersebar di sekitar Laut
Tengah bagian Timur, mulai dari Italia hingga ke Afrika Utara, namun dipersatukan
oleh budaya dan bahasa Yunani. Kata “matematika” sendiri diturunkan dari kata
yunani kuno μάθημα (mathema) yang artinya “pelajaran tentang intruksi”. Pelajaran
matematika sendiri dan penggunaan teori dan bukti matematika yang diperumum
adalah perbedaan penting antara matematika yunani dan apa yang sudah diberikan
oleh peradaban sebelumnya. Meskipun naskah terdini berbicara yuanani tentang
matematika yang udah di temukan dan di tulis setelah periode helenistik, banyak
diantaranya dianggap sebagai salinan dari naskah karya-karya yang ditulis sebelum
periode helenistik.
Pada masa dinasti abbasiyah di bangun sebuah perpustakaan megah yang
bernama “ house of wisdom “ yang pada awalnya di khususkan untuk penerjemahan
buku-buku ilmu pengetahuan dan matematika ke dalam bahasa arab. Namun pada
tanggal 13 februari 1258 terjadi sebuah momen yang sangat mengerikan. Selama
inovasi mongol, buku-buku yang ada di perpustakaan di lempar ke sungai sehingga
buku-buku tersebut musnah karena tintanya tercuci oleh air.
Banyak ilmuwan-ilmuwan matematika yang terlahir disana, termasuk Al-
Khawarizmi, Omar Khayayan, dan Sharaf Al-Din Al-Tusi. Selain itu matematikawan
muslim juga berhasil mengembangakan sistem numeralia letak nilai desimal yang
mencakup pecahan desimal, menyusun studi aljabar dan mulai mempertimbangkan
hubungan antara aljabar dan geometri.
11
DAFTAR PUSTAKA
Damopolii, V., Bito, N., & Resmawan, R. (2019) Efektifitas Media Pembelajaran berbasis
Multimedia pada Materi Segiempat. Algoritm. J. Math. Educ, 1(2), 74-85.
Tim Experience Matematika. (2018). Sejarah dan Filsafat Matematika Pada Zaman Yunani
dan Perkembangannya. URL : https://nurtutiawaliyah.blogspot.com/2018/04/sejarah-
matematika-yunani-dan.html?m=1. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023.
12