PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana
awal keberadaan pengetahuan matematika dan pendidikan matematika sampai sekarang ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Angka jari yang digunakan oleh orang Yunani kuno, Romawi, Eropa Abad
Pertengahan, dan kemudian Asiatikmasih digunakan oleh anak kita sekarang ini. Sistem
lama adalah sebagai berikut:
2. Angka Hindu-Arab
Sejarah matematika tidak pernah lepas dari sejarah bilangan. Bilangan telah
digunakan sejak 3000 tahun sebelum masehi. Dalam sejarah, matematika pertama kali di
gunakan di Mesir dan Babylonia. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya bukti-bukti
berupa tablet.
Seiring dengan berkembangnya waktu dan ilmu pengetahuan, manusia menemukan
teknik praktis untuk merepresentasikan angka diatas kertas mulai dari zaman Babylonia
dan Mesir, china, Hindu dan Islam sampai pada zaman modern. Ada banyak system
angka yang telah digunakan dalam sejarah manusia. Namun para ilmuan mengakui
bahwa system angka Arab-Hindu dianggap yang paling praktis dalam penggunaannya
dan diterima secara internasional.
Angka Hindu-Arab pada awalnya lahir dan digunakan di India yang kemudian di
tanah Arab. Para matematikawan Islam kemudian menggunakan dan
mengembangkannya. Selain itu, mereka kemudian melakukan riset terhadap matematika
yang konstribusinya sangat besar terhadap perkembangan matematika modern.
3. Bilangan Pecahan
Dalam sejarah tercatat bahwa Mesir kuno memiliki pemahaman pecahan, namun
mereka tidak menulis pecahan sederhana seperti 3/5 atau 4/9 karena pembatasan dalam
notasi. Juru tulis Mesir menulis pecahan dengan pembilang dari 1. Mereka menggunakan
tulisan rahasia "mulut terbuka" di atas angka untuk menunjukkan timbal balik nya.
3.1 Kesimpulan
Perkembangan pengetahuan matematika berawal dari kritik terhadap pandangan kaum
absolutisme yang menganggap bahwa kebenaran matematika adalah sesuatu yang mutlak yang
tidak perlu dipertanyakan lagi kebenarannya. Adalah kaum fallibilist yang tidak setuju dengan
pandangan kaum absolut dan memiliki pandangan bahwa matematika adalah hasil ciptaan dan
pemikiran manusia sehingga perlu ditilik kembali kebenarannya dan bisa saja ada kesalahan
dalam konsep-konsepnya.
Adanya aliran baru filsafat fallibilist menyebabkan pergeseran pembelajaran dan
pengajaran matematika yang awalnya guru mengajarkan konsep yang tidak terbantahkan lagi
pada peserta didik dan peserta didik menerima konsep yang diajarkan tanpa mempertanyakan
kebenaran konsep yang diajarkan kini bergeser menjadi sebuah sistem pembelajaran dimana
siswa membangun dan menciptakan konsep mereka sendiri melalui pemecahan masalah yang
diberikan.
DAFTAR PUSTAKA