Anda di halaman 1dari 130

MAKALAH

“FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA”

DI SUSUN OLEH :
MAHASISWA MATEMATIKA ANGKATAN
TAHUN 2021

DOSEN PENGAMPU :
Rita Oktavinora, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2022
MAKALAH

FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

“MATEMATIKA DALAM ISLAM”

KELOMPOK 1

1. Rahmi Nazifah 211000484202010


2. Yulike Iska 211000484202011

DOSEN PENGAMPU :

Rita Oktavinora, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2022
MATEMATIKA DALAM ISLAM

A. Pengertian Matematika
Secara bahasa (lughawi), kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani yaitu "mathema" atau
mungkin juga "mathematikos" yang artinya hal-hal yang dipelajari.Bagi orang Yunani,
matematika tidak hanya meliputi pengetahuan mengenai angka dan ruang, tetapi juga mengenai
musik dan ilmu falak (astronomi). Orang Belanda, menyebut matematika dengan wiskunde, yang
artinya ilmu pasti. Sedangkan orang Arab, menyebut matematika dengan ilmu al hisab, artinya
ilmu berhitung. Secara istilah, sampai saat ini belum ada definisi yang tepat mengenai
matematika.
Para ahli filsafat dan ahli matematika telah mencoba membuat definisi matematika, tetapi
sampai sekarang belum ada yang menyatakan bahwa jawabannya adalah yang terakhir. Belum
ada definisi yang disepakati untuk menjelaskan matematika itu apa. Di antara definisi-definisi
yang dibuat para ahli matematika adalah sebagai berikut:
1. Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang.
2. Matematika adalah ilmu tentang besaran (kuantitas)
3. Matematika adalah ilmu tentang hubungan (relasi)
4. Matematika adalah ilmu tentang bentuk (abstrak)
5. Matematika adalah ilmu yang bersifat deduktif
6. Matematika adalah ilmu tentang struktur-struktur yang logik.
7. Definisi-definisi yang ada semuanya benar, berdasar sudut pandang tertentu.

Beragamnya definisi itu dapat disebabkan oleh keluasan wilayah kajian matematika itu
sendiri dan sudut pandang yang digunakan. Dari segi wilayah kajian, matematika berawal dari
lingkup yang sederhana, yang hanya menelaah tentang bilangan dan ruang.
Ilmu matematika mendapat tempat terpandang dalam sejarah intelektual islam. Secara
historis,matematika disebut ulum riyadhiyah atau ta'limiyah (matematika pedagogik). Ilmu ini
terdiri atas empat cabang utama, yaitu aritmatika, geometri, astronomi, dan music. Dalam
beberapa abad penyebaran islam, terjadi perkembangan lebih lanjut. Unsur lain masuk kedalam
ilmu matematika, yaitu aljabar, trigonometri, mekanika, dan optik.

B. TOKOH ILMUAN MATEMATIKA DALAM PERADABAN ISLAM


Diantara intelektual yang berpengaruh dalam bidang ini (matematika) dalam peradaban islam
klasik, antara lain:
a. Al Khwarizmi

Perintis matematika muslim dan orang yang sangat pantas disebut sebagai bapak aljabar
modern. Nama aslinya adalah Muhammad ibn Musa al Khwarizmi. Ia berasal dari Khwarizm
(Khiva). Kadang orang keliru dalam menafsirkan suatu hasil hasil karya peradaban modern, yang
selalu dianggap berasal dari barat. Jika kita menelusuri kata Aljabar itu berasal dari karya (buku
tulisan karya) Al Khwarizmi yang bernama Hisab al jabir wal mukabalah (yang berarti
pengutuhan kembali dan perbandingan atau yang kerennya dalam istilah sekarang Kalkulasi
integral & persamaan).Bahkan istilah Alghorisme yang berarti sistem persepuluhan , merupakan
ucapan orang barat terhadap nama Alkhwarizmi, karena alkwarizmi dianggap sebagai penemu
dan pengembang sistem persepuluhan, dan dia dianggap sebagai penemu angka nol.
Salah satu karya alkhwarizmi yang terpenting adalah dialah yang menciptakan sistem aljabar.
Penemuannya terhadap simbol-simbol bilangan 1 sampai dengan 9, dan angka nol (yang
kemudian disebut sistem alghorisme) mampu memecahkan kesulitan-kesulitan simbolisasi yang
masih menggunakan angka romawi. Suatu misal, jika hanya untuk bilangan angka 8, dalam angka
romawi sama dengan VIII, jika angka 38 maka angka romawinya XXXVIII, maka orang akan
kesulitan menggunakan angka romawi jika sudah jutaan.
Matematika yang dikembangkan dibarat sebelumnya adalah matematika Yunani yang
kemudian dikembangkan oleh Romawi. Matematika Yunani adalah matematika murni,
matematika untuk matematika, yang steril terhadap keperluan. Dalam penulisan bilangan mereka
menggunakan huruf, dan tiap huruf melambangkan bilangan dan masih belum mengenal bilangan
nol. Jadi matematika Yunani bersifat deduktif, penekanannya dilakukan dengan pembuktian yang
bertingkat-tingkat, dimulai dari aksioma, postulat dan teorema.
b. Abu Wafa al Bawzajani (w. 998 M)

Salah seorang ahli matematika muslim terbesar. Ia dikenal sebagai ahli astronomi dan
pengembang trigonometri (ilmu ukur sudut), dan orang yang pertama yang mengajukan beberapa
rumus penting dalam trigonometri. Salah satu rumus yang didedikasikan kepadanya adalah Cos
C= Cos a.cos b.
c. Abu Kamil Syuja (abad 10 M)

Salah seorang ahli matematika muslim terbesar diabad pertengahan. Tidak banyak yang
diketahui tentang kehidupannya, tetapi ia hidup setelah era Al Khwarizmi.Melalui Leonard dari
Pisa dan pengikut-pengikutnya, ia telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan aljabar
dan geometri di Eropa.
d. Al Jauhary (abad 9 M)

Seorang ahli matematika pada abad ke-9 M, seorang ahli geometer yang bekerja di Bayt al
Hikmah (House of Wisdom), suatu lembaga ilmu pengetahuan yang dibangun Khalifah Al
Ma’mun dari dinasti Abbasiyah di baghdad.
e. Al Khuyandi ( w. 390 H/ 1000 M)

Seorang ahli astronomi dan matematika,terutama geometri. Ia dikenal sebagai ahli kontruksi
asturlab. Ia juga termasuk penemu handal sinus yang diistilahkan kaidah astronomis. Dalam
bidang geometri perhatiannya mengarah pada resolusi atau penggunaan persamaan berpangkat
tiga. Albiruni saintis besar muslim menyanjung Al Khuyandi sebagai cendekiawan ahwaz
Zamanihi (tiada bandinganya dizamannya). Sedang Al Thusi menegaskan bahwa Abu Wahfa, Ibn
Irak dan al Khuyandi merupakan 3 penulis besar ang memiliki peran besar dalam penemuan
kaidah sinus atau kaidah astronomis.
Teori matematika Al Khuyandi mengilhami teori Fermat(Fermat’s last theorm) yang
dilontarkan Piere de Fermat pakar matematika asal perancis 600 tahun kemudian (w. 1665 M),
suatu teori yang berupa teka-teki matematika yang pernah dilombakan dengan hadiah ratusan juta
bagi yang sanggup membuktikannya.
f. Khusiyar Ibn Laban (awal abad 11 M)
Seorang ahli matematika dan astronomi asal Persia, mahaguru kalkulus dan pengilham
revolusi komputansi. Karya andalannya diabadikan dalam 2 jiz, yaitu Jiz al Jami’ dan Jiz al
Baligh, dan ang lainnya berjudul Usul Hisab al Hind, sebuah risalah mengenai aritmetika.
Kitab ushul Hisab al Hind, merupakan karya unggulannya ang memuat deskripsi pertama
tentang perhitungan model India (Indian System of Calculation) , yaitu sistem numerasi
berdasarkan posisi, yang artinya bahwa nilai atau harga angka-angkanya tergantung pada tempat
atau posisinya dalam suatu bilangan. Sistem inilah yang kemudian mengilhami revolusi dalam
hal cara atau metode komputasi yang digunakan dikawasan timur.
g. Almajriti (w. 1007 M)

Seorang saintis asal Andalusia yang paling menonjol dizamannya, yang banyak
memperkenalkan pengkajian sains, terutama kimia dan matematika.Ia banyak menulis tentang
aritmetika dagang dengan menerapkan komputasi, geometri dan aljabar pada masalah-masalah
penjualan, hitung dagang dan perpajakan. Ia juga banyak menulis tentang pemecahan kebekuan
matematika.

h. Al Karaji (w.410 H/1019 M)

Pakar matematika asal Persia , ia menulis tentang teori pencabutan akar atau kalkulus mental.
Karyanya banyak sekali tentang sains, diantaranya berjudul Al Badi’ fi al Hisab, dalam buku ini
ia menulis secara rinci untuk pertama kalinya teori pencabutan akar kuadrat dari sebuah
polinomial dengan suatu bilangan yang tidak diketahui.Sedang dalam bukunya yang berjudul Al
Kafi’ fi al hisab banyak membicarakan proses-proses kalkulus mental ang disebutnya Al Hawa’i.
i. Abu Nasr Mansur (w.1039 M)

Seorang ahli matematika asal persia ang diakini sebagai salah seorang penemu hukum sinus.
Ia merupakan murid adri Abu Wafa’ dan guru dari ilmuwan besar, Al Biruni.Albiruni menyebut
Abu Nash mansur sebagai penemu beberapa bukti matematika.
j. Al Khazin (abad 4 H/10 M)

Seorang ahli matematika dan astronom asal Khurasan yang hidup pada abad ke 4 H/ 10 M. Ia
banyak menulis matematika dan astronomi. Ia adalah orang yang menawarkan konsep ang
berbeda dengan Ptolomeus tentang peredaran matahari dan bumi. Ia mengkritik ptolomeus yang
dinilainya gagal mengamati beberapa perubahan diameter matahari yang tampak sepanjang tahun
(on the course of the years).
k. Aljayani (abad 11 M)

Seorang penulis dan ahli matematika asal Andalusia (Spanyol Islam). Ia menulis komentar
penting terhadap buku Element karya Euclid dan ia juga menulis karyanya dalam trigonometri
speric (sperical trigonometry).
l. Al Halili (abad 8 H/ 14 M)

Seorang pakar matematika dan astronomi. Ia banyak menghasilkan karya matematika dan
astronomi ang berbobot tinggi. Ia berasal dari damaskus yang hidup pada abad ke 14 Masehi. Ia
menjadi masyhur karena kemampuannya dalam menentukan arah kiblat dengan menyajikan
garis-garis bujur dan garis-garis lintangnya dengan bantuan perhitungan rumit matematika.
Tabel-tabel kiblatnya merupakan tabel trigonometrik canggih pertama. Ia berhasil mengkonfilasi
sebuah tabel kiblat yang distandarkan pada sebuah rumusan canggih dan akurat. Hal ini
menggambarkan kompetensi dan ketinggian otorotas kecendikiawannya dalam aljabar fungsi dan
tekhnik-tekhnik komputansi.

m. Al Kalasadi (abad 9 H/ 15 M)

Seorang pakar fiqih (hukum) dan juga pakar matematika yang inovatif asal Andalusia
(Spanyol Islam), pencipta notasi pecahan modern. Komentarnya terhadap Takhlis Ibn Al Banna
memuat suatu rumusantingkat tinggi untuk memperoleh akar kwadrat dengan kecermatan dan
ketepatan yang nyaris sempurna.Dalam notasi pecahan, dialah orang pertama yang menggunakan
simbol-simbol seperti yang digunakan kini secara luas.
n. Al Qushyi (abad 15 M)

Seorang saintis, ahli astronomi dan matematika. Ia lahir di Samarkand dan meninggal di
Istambul. Ia menggantikan Qadi Zade ‘ Rumi sebagai direktur observatorium Samarkan yang
didirikan oleh Ulugh Beg. Ia juga kemudian menjadi profesor dibidang sains di perguruan Aya
shofia
o. Al Battani (sekitar 850 – 923)

Seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani lahir di Harran dekat Urfa.
Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365
hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri.

C. PERKEMBANGAN MATEMATIKA DALAM SEJARAH


PERADABAN ISLAM
Perkembangan matematika dalam sejarah peradaban Islam telah dimulai sejak diturunkannya
AlQur'an sebagai kitab suci bagi umat Islam. Melalui AlQur'an, secara implisit Allah telah
memberikan anjuran kepada makhluk-Nya untuk mempelajari matematika guna memudahkan
manusia dalam menjalani aktivitas kehidupan, utamanya dalam beribadah. Allah SWT berfirman
dalam Q.S. Al-Ghashiyah ayat 17-21.
Dari ayat tersebut diketahui bahwa dengan melakukan pengamatan terhadap langit sekaligus
benda-benda langit misalnya matahari dan bulan, seperti yang diperintahkan oleh Allah, maka
seseorang akan dapat menentukan dan mengetahui waktu shalat, arah kiblat, waktu imsak dan
waktu diperbolehkannya berbuka puasa.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang menjadi dasar atau fondasi bagi bidang studi
lain. Saat ini, perkembangan matematika sangatlah pesat. Hal ini menjadi pusat perhatian bagi
para matematikawan, sehingga menjadikan matematika sebagai salah satu bidang studi yang
berperan dalam sejarah peradaban. Dalam sejarah peradaban Islam misalnya, trigonometri
matematika digunakan sebagai ilmu dasar dalam penentuan arah kiblat, penentuan awal-akhir
waktu shalat, dan penentuan kalender hijriyyah. Seringkali trigonometri matematika dianggap
sebagai materi yang sulit dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal jika
ditelisik lebih lanjut, trigonometri mempunyai peran yang sangat besar dalam peradaban Islam.
Banyak matematikawan muslim yang sangat berjasa dibidang matematika ini. Diantara nya
yaitu: Alkwarizmi sang bapak aljabar, Alqalasadi tokoh yang mengenalkan simbol-simbol
matematika, Abul Wafa' tokoh yang namanya ditulis dikawah bulan, Al-Hajjaj bin Yusuf orang
pertama yang menerjemahkan elemen Euclid, Al-Jawhari orang yang memberi dalil pada elemen
Euclid, dan banyak tokoh matematika muslim yang perannya dibidang matematika yang sangat
penting.

D. AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG ILMU MATEMATIKA

1. Al-Quran membahas tentang penjumlahan

Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun
(lagi). (Q.S. Al-Kahfi : 25)
Ayat di atas membahas tentang lamanya waktu pemuda Al-Kahfi yang tinggal di dalam
gua, yaitu 300 ditambah 9 tahun, alias 309 tahun.

2. Al-Quran membahas tentang pengurangan

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka
adalah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 14)
Ayat di atas menjelaskan tentang lamanya Nabi Nuh ‘alaihissalam tinggal bersama
kaumnya, yaitu 1000 tahun dikurang 50 tahun, alias 950 tahun lamanya.

3. Al-Quran membahas tentang kali lipat

Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman. (Q.S. An-Nuur : 2)
Ayat di atas menjelaskan tentang hukuman orang yang melakukan perzinaan, baik itu laki-
laki maupun perempuan dikenakan sanksi 100 kali dera. Kita mengetahui 100 kali dera
merupakan kali lipat yang sering sekali dibahas di dalam Matematika.
Ayat lainnya adalah,
Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka
tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan
puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan
mereka itulah orang-orang yang fasik. (Q.S. An-Nuur : 4)

4. Al-Quran membahas tentang bilangan pecahan

Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika
mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu
mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka
buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang
kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para
isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat
yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-
laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi
mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu
saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika
saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga
itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan
tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai)
syari’at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. (Q.S.
An-Nisaa’ : 12)
Ayat di atas membahas tentang pembagian harta warisan, di ayat tersebut ada menyebut
“seperdua”, “sepertiga”, “seperempat”, “seperenam”. Yang mana di dalam Matematika ini
sering sekali digunakan.
Contoh lainnya adalah ayat berikut ini,
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang
dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula)
segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan
siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-
waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah
(bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang
sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan
orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu)
dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada
Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya
kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Muzzammil : 20)
Ayat di atas membahas tentang pembagian malam, disebutkan di atas ada “dua pertiga
malam”, “seperdua malam”, dan “sepertiga malam”.
5. Al-Quran membahas tentang bilangan genap dan bilangan ganjil

Dan yang genap dan yang ganjil, (Q.S. Al-Fajr : 3)


Bilangan genap seperti 1000 bulan yang disebut pada ayat di bawah ini,
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Q.S. Al-Qadr : 3)
Sedangkan bilangan yang ganjil seperti 3 hari yang disebut pada ayat ini,
Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: “Bersukarialah kamu sekalian di
rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (Q.S. Huud : 65)
DAFTAR PUSTAKA
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/andasta24/5d336d280d823054c56210b2/pentin
gnya-matematika-dalam-
islam?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20
%251%24s&aoh=16649578644975&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3
A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fandasta24%2F5d336d280d823054c56210b2%2Fpentingnya-
matematika-dalam-islam
https://math.uin-suska.ac.id/tokoh-ilmuwan-matematika-dalam-peradaban-islam/
https://www.kompasiana.com/hamidahwulandari1708/5f36a3a8297d68772c329ea3/memahami-peran-
ilmu-matematika-dalam-sejarah-peradaban-islam
https://math.uin-suska.ac.id/ayat-ayat-al-quran-tentang-ilmu-matematika/
FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

“ILMUAN ISLAM PENEMU KONSEP MATEMATIKA”

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

FRISKA AIDILA ADHA PUTRI (211000484202002)

SUCI PERMATA SARI (211000484202007)

DOSEN PENGAMPU:

RITA OKTAVINORA S.Pd., M.Pd.

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMINFAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI

MATEMATIKA

TAHUN 2022
1. Al-Khawarizmi.
Beliau dilahirkan di Bukhara. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang
berpengetahuan luas, bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika,
aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia. Berikutnya Al-Biruni atau
Abu Raihan Al-Biruni merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana,
penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak
menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Abu Raihan Al-Biruni
dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah
yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia.
Mungkin kita sudah sering mendengar istilah algoritma, Dalam kamus besar bahasa
Indonesia algoritma berarti prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam
langkah-langkah terbatas. Sebenarnya nama algoritma diambil dari nama julukan penemunya
yaitu al-Khawarizmi seorang matematikawan muslim yang dilahirkan di Khawarizm,
Uzbekistan.
Al-Khawarizmi (Khawarizm,Uzbekistan, 194 H/780 M-Baghdad, 266 H/850 M).
Ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika, astronomi, dan geografi. Nama lengkapnya
adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dan di barat ia lebih dikenal dengan
nama Algoarisme atau Algorisme. Dalam bukunya al-Khawarizmi memperkenalkan kepada
dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa arab disebut sifr. Sebelum al-
Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam
daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar
setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan. Akan
tetapi, hitungan seperti ini tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika itu
dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji (daftar angka arab, termasuk
angka nol), hasil penemuan al-khawarizmi. Dengan demikian angka nol baru dikenal dan
dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi.

2. Al-Battani (850-923)
Al Battani (sekitar 850 – 923) adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari
Arab. Al Battani, lahir di Harran dekat Urfa. Beliau adalah seorang ahli astronomi dan
matematikawan dari Arab. Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan
tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Dalam bidang matematika, Al
Batani banyak berperan dalam hal trigonometri. Istilah, pengertian, dan sejumlah rumus sinus
dan cotangen berhasil diuraikannya dengan sempurna, lengkap dengan tabel-tabelnya dalam
bentuk derajat-derajat sudut.
Adapun persamaan trigonometri yang ditemukannya adalah:
Ia juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:
dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-
persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.

3. Al-Qalasadi
Konstribusi Alqalasadi dalam mengembangkan matematika sungguh sangat tak
ternilai. Ia sang matematikus Muslim abad ke-15, kalau tanpa dia boleh jadi manusia tidak
mengenai simbol-simbol ilmu hitung. Sejarah mencatat Alqasadi merupakan salah seorang
matematikus muslim yang berjasa mengenalkan simbol-simbol Aljabar.
Al-Qalasadi dalam mengembangkan matematika sungguh sangat tak ternilai. Ia sang
matematikus Muslim di abad ke-15, kalau tanpa dia boleh jadi dunia dunia tak mengenal
simbol-simbol ilmu hitung. Sejarang mencatat, al Qalasadi merupakan salah seorang
matematikus Muslim yang berjasa memperkenalkan simbol-simbol Aljabar. Symbol-simbol
tersebut pertama kali dikembangkan pada abad 14 oleh Ibnu al-Banna kemudian pada abad
15 dikembangkan oleh al-Qalasadi, al-Qalasadi memperkenalkan symbol-simbol matematika
dengan menggunakan karakter dari alphabet Arab [3].
Ia menggunakan wa yang berarti “dan” untuk penambahan (+), untuk pngurangan (-), al-
Qalasadi menggunakan illa berarti “kurang”. Sedangkan untuk perkalian (x), ia menggunakan
fi yang berarti “kali”. Simbol ala yang berarti ”bagi” digunakan untuk pembegian (/).

4. Al-Khazin atau Abu Ja’far Al-Khazin


Al-Khazin atau Abu Ja’far Al-Khazin Beliau seorang astronom dan ahli matematika
Muslim Persia dari Khurasan. Dia menguasai bidang astronomi dan teori bilangan. Beliau
merupakan salah satu ilmuwan yang dibawa ke Istana Rayy oleh penguasa Dinasti Buyid, Adud
ad-Dawlah. Sekitar tahun 959 – 960 al-Khazin diminta oleh wazir dari Rayy, untuk mengukur
arah miring ekliptika atau sudut di mana matahari muncul untuk membuat garis khatulistiwa
bumi. Dia dikatakan telah membuat pengukuran menggunakan cincin sekitar 4 meter.
5. Al-Karaji
Abu Bakar bin Muhammad bin Al Husain al-Karaj? atau al-Karkh? (953 di Karajatau
Karkh – 1029) adalah seorang matematikawan muslim Persia abad ke-10 dan insinyur. Tiga
karya utamanya adalah Al-Badi’ fi’l-hisab (perhitungan yang indah), Al-Fakhri fi’l-jabr wa’l-
muqabala (aljabar yang agung), dan Al-Kafi fi’l- hisab (perhitungan yang memadai). Beliau
lahir di Karajatau Karkh. Al-Karaji menulis tentang matematika dan teknik. Beberapa
menganggap dia hanya ulang ide-ide orang lain ia dipengaruhi oleh Diophantus tetapi
kebanyakan menganggapnya lebih orisinil, khususnya untuk membebaskan aljabar dari
geometri.
Muhammad al-Karaji adalah salah seorang ilmuwan Muslim yang berjasa mengembangkan
studi hidrologi, seorang saintis terkemuka dari Karaj, Persia. Lewat Kitab Inbat al-miyah al-
Khafiya, al-Karaji mengkaji dan menyumbangkan pemikirannya dalam ilmu ekstraksiair
bawah tanah. Berkat kehebatannya, ia bahkan mendapat julukan sebagai pelopor mesintenaga
air. Penguasaan di bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih,
pengendalian gerakan air, serta penemuan berbagai teknologi hidrologi. Teknologi pengeolaan
yang dikenalkan al Karaji merupakan metode pengelolaan air yang canggih yang membuat
pasokan air di kota-kota modern Islam tetap melimpah sehingga perkembangankota tetap
pesat.
Di usianya yang masih muda, ia telah melanglangbuana ke Baghdad. Di pusat
pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah, yang saat itu dikuasai Dinasti Buwaih, ia memegang
posisi tinggi dalam bidang administrasi, sekitar tahun 402 H/1011-1012 M. Setelah itu dia
kembali ke tanah kelahirannya.
Hal itu diungkapkan Mohammed Abattouy dalam karyanya bertajuk Muhammad Al-Karaji:A
Mathematician Engineer from the Early 11th Century. Menurut Abattouy, pengusaan teknologi
mesin air di duniaIslam telah melahirkan sebuah revolusi pertanian yang berbasis pada
penguasaan di bidang hidrologi.
Abattouy mengungkapkan, salah seorang ilmuwan Muslim yang menjadi peristis di
bidang mesin air adalah Muhammad al-Karaji. Ia adalah seorang ahli matematika dan juga ahli
mesin. Menurut Abattouy, pada masa itu, al-Karaji sudah mampu menjelaskan tentangair
bawah tanah dan segala perlengkapannya.

6. Al-Abbas ibn Said al-Jawhari atau Al-Jawhari


Al-Abbas ibn Said al-Jawhari atau Al-Jawhari adalah seorang matematikawan Arab
dan astronom yang menulis tentang Euclid’s Elements dan menjadi yang pertama untuk
mencoba bukti dalil paralel. Beliau adalah seorang ahli geometri yang bekerja di Rumah
Kebijaksanaan di Baghdad dan dalam waktu singkat di Damaskus di mana ia membuat
pengamatan astronomi.
Beliau lahir di Baghdad, al-Jawhari adalah anggota sebuah lembaga ulama yang
didirikan oleh Khalifah al-Ma’mun (sekitar 813-833). Dalam bukunya Commentary on
Euclid’s Elements, al-Jawhari menyajikan sekitar 50 dalil selain yang ditawarkan oleh Euclid,
ia berusaha meskipun tidak berhasil untuk membuktikan postulat paralel.

7. Abd al-Hamid ibn Turki


Beliau yang dikenal juga sebagai Abd al-Hamid bin Wase bin Turk Jili adalah
matematikawan muslim Turki pada abad kesembilan.Dia menulis sebuah karya pada aljabar
yang hanya terdiri dari bab “Kebutuhan Logika dalam Persamaan Campuran”, pada solusi
persamaan kuadrat, dan masih ada sampai saat ini.
Dia menulis sebuah naskah berjudul Kebutuhan logis dalam Persamaan Campuran,
yang sangat mirip dengan al-Khwarzimi Al-Jabr dan diumumkan di sekitar waktu yang sama,
atau bahkan mungkin lebih awal dari Al-Jabr. Naskahnya memberikan persis demonstrasi
geometris yang sama seperti yang ditemukan di Al-Jabr, dan dalam satu kasus contoh yang
sama seperti yang ditemukan di Al-Jabr, dan bahkan melampaui Al-Jabr dengan memberikan
bukti geometris bahwa jika determinan negatif maka persamaan kuadrat tidak memiliki solusi
. Kesamaan antara dua karya tersebut telah menyebabkan beberapa sejarawan untuk
menyimpulkan aljabar yang mungkin telah dikembangkan dengan baik pada saat al-Khwarizmi
dan ‘Abd al-Hamid.

8. Yaqub ibn Ishaq al-Kindi


Abu lahir pada tahun 801 dan wafat pada tahun 873 M ini juga dikenal sampai ke Barat
oleh versi nama Latinnya “Alkindus”. Alkindus dikenal di barat sebagai seorang polymath
Arab Irak, filsuf Islam, ilmuwan, ahli astronomi, kosmologi, kimia, ahli logika,
matematikawan, musisi, dokter, ahli fisika, psikolog, dan meteorologi.
Al-Kindi adalah yang pertama dari para filsuf Peripatetik Muslim, dan dikenal atas
usahanya untuk memperkenalkan filsafatYunani dan Helenistik ke dunia Arab. Beliau dikenal
sebagai filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam. Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa
Arab, ia mahir berbahasa Yunani. Banyak karya-karya para filsuf Yunani diterjemahkannya
dalam bahasa Arab; antara lain karya Aristoteles dan Plotinos. Sayangnya
ada sebuah karya Plotinus yang diterjemahkannya sebagai karangan Aristoteles yang berjudul
Teologi menurut Aristoteles, yang di kemudian hari menimbulkan sedikit kebingungan.
Ia adalah filsuf berbangsa Arab dan dipandang sebagai filsuf Muslim pertama. Secara
etnis, al-Kindi lahir dari keluarga berdarah Arab yang berasal dari suku Kindah, salah satu suku
besar daerah Jazirah Arab Selatan. Salah satu kelebihan al-Kindi adalah menghadirkan filsafat
Yunani kepada kaum Muslimin setelah terlebih dahulu mengislamkan pikiran-pikiran asing
tersebut.
Al Kindi telah menulis banyak karya dalam pelbagai disiplin ilmu, dari metafisika,
etika, logika dan psikologi, hingga ilmu pengobatan, farmakologi, matematika, astrologi dan
optik, juga meliputi topik praktis seperti parfum, pedang, zoologi, kaca, meteorologi dan
gempa bumi.
Di antaranya ia sangat menghargai matematika. Hal ini disebabkan karena matematika,
bagi al-Kindi, adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat.
Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai
keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai matematika. Matematika di sini meliputi
ilmu tentang bilangan, harmoni, geometri dan astronomi.
Yang paling utama dari seluruh cakupan matematika di sini adalah ilmu bilangan atau
aritmatika karena jika bilangan tidak ada, maka tidak akan ada sesuatu apapun.
Al-Kindi membagi daya jiwa menjadi tiga: daya bernafsu (appetitive), daya pemarah
(irascible), dan daya berpikir (cognitive atau rational). Sebagaimana Plato, ia membandingkan
ketiga kekuatan jiwa ini dengan mengibaratkan daya berpikir sebagai sais kereta dan dua
kekuatan lainnya (pemarah dan nafsu) sebagai dua ekor kuda yang menarik kereta tersebut.
Jika akal budi dapat berkembang dengan baik, maka dua daya jiwa lainnya dapat dikendalikan
dengan baik pula. Orang yang hidupnya dikendalikan oleh dorongan-dorongan nafsu birahi
dan amarah diibaratkan al-Kindi seperti anjing dan babi, sedang bagi mereka yang menjadikan
akal budi sebagai tuannya, mereka diibaratkan sebagai raja.
Menurut al-Kindi, fungsi filsafat sesungguhnya bukan untuk menggugat kebenaran
wahyu atau untuk menuntut keunggulan yang lancang atau menuntut persamaan dengan
wahyu. Filsafat haruslah sama sekali tidak mengajukan tuntutan sebagai jalan tertinggi menuju
kebenaran dan mau merendahkan dirinya sebagai penunjang bagi wahyu.
Ia mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang segala sesuatu sejauh jangkauan
pengetahuan manusia. Karena itu, al-Kindi dengan tegas mengatakan bahwa filsafat memiliki
keterbatasan dan bahwa ia tidak dapat mengatasi problem semisal mukjizat, surga, neraka,
dan kehidupan akhirat. Dalam semangat ini pula, al-Kindi mempertahankan penciptaan dunia
ex nihilio, kebangkitan jasmani, mukjizat, keabsahan wahyu, dan kelahiran dan kehancuran
dunia oleh Tuhan.
Al-Kindi mengumpulkan berbagai karya filsafat secara ensiklopedis, yang kemudian
diselesaikan oleh Ibnu Sina (Avicenna) seabad kemudian. Ia juga tokoh pertama yang
berhadapan dengan berbagai aksi kejam dan penyiksaan yang dilancarkan oleh para bangsawan
religius-ortodoks terhadap berbagai pemikiran yang dianggap bid’ah, dan dalam keadaan yang
sedemikian tragis (terhadap para pemikir besar Islam), al Kindi dapat membebaskan diri dari
upaya kejam para bangsawan religius-ortodoks itu.

9. Banu Musa
Banu Musa terdiri dari tiga bersaudara yang bekerja di Rumah Kebijaksanaan di
Baghdad. Risalah matematika paling terkenal mereka adalah kitab dari pengukuran pesawat
dan angka bulat, yang dianggap masalah yang sama seperti Archimedes lakukan pada
pengukuran lingkar, pada bola dan silinder.
Banu Musa melihat daerah lingkaran sedikit berbeda dari orang-orang Yunani lakukan.
Dalam penelitian mereka menerjemahkan, orang-orang Yunani memandang volume dan area
yang lebih dalam hal rasio, daripada memberikan mereka sebuah nilai angka yang sebenarnya.
Sebagian besar dari mereka berdasarkan pengukuran tersebut relatif pada ukuran benda lain.
Dalam salah satu publikasi yang masih hidup mereka Kitab marifat masakhat al-ashkal Kitab
Pengukuran Pesawat dan Angka Bulat) Banu Musa memberi volume dan luas jumlah nilai. Ini
adalah bukti bahwa tidak hanya menerjemahkan materi Yunani dan menciptakan. Mereka
benar-benar membangun konsep dan datang dengan beberapa karyaasli mereka sendiri.
Yang paling populer dari publikasi mereka adalah Kitab al-hiyal, yang sebagian besar
karya A?mad, saudara tengah, adalah sebuah buku yang penuh dengan seratus perangkat
mekanik. Ada beberapa penemuan yang nyata praktis dalam buku ini termasuk lampu dengan
mekanis redup, bolak air mancur, dan ambil clamshell. Delapan puluh dari perangkat ini
digambarkan sebagai “kapal trik” yang menunjukkan penguasaan nyata mekanika, dengan
fokus nyata pada penggunaan tekanan ringan. Beberapa perangkat tampaknya ulangan dari
karya-karya Yunani sebelumnya, tapi sisanya yang jauh lebih maju dari apa yang orang-orang
Yunani yang telah lakukan.
10. Abu Abd Allah Muhammad ibn Isa Al-Mahani
Beliau adalah salah satu penulis modern yang dikandung gagasan pemecahan teorema bantu
yang digunakan oleh Archimedes dalam proposisi keempat buku kedua dari risalah tentang
bola dan silinder aljabar.
Abu-Abdullah Muhammad bin Isa Mahani adalah seorang Muslim Persia,
matematikawan dan astronom dari Mahan, Kerman,Persia. Serangkaian pengamatan gerhana
bulan dan matahari dan konjungsi planet, yang dibuat oleh dia 853-866, ternyata digunakan
oleh Ibn Yunus. Dia menulis komentar tentang Euclid dan Archimedes, dan meningkatkan
terjemahan Ishaq bin Hunain tentang Menelaus dari Alexandria Spherics. Dia mencobasisa-
sisa untuk memecahkan masalah Archimedes: untuk membagi bola dengan cara pesawat
menjadi dua segmen berada dalam rasio tertentu volume. Masalah yang menyebabkan
persamaanhkubik, yang disebut persamaan al-Mahani itu.

11. Umar Kayyam


Beliau lahir pada tahun 1048 di Khurasan. Nama lengkapnya adalah Ghyasiddin Abul
Fatih ibn Ibrahim al-Khayyam. Umar Khayyam dikenal sebagai ilmuwan cerdas abad
pertengahan. Ia memiliki nama besar di bidang matematika, astronomi dan sastra. Adapun di
bidang matematika, khususnya mengenai aljabar, ia juga menghasilkan sebuah karya, seperti
al-Jabr (Algebra). Al-Hajjaj bin Yusuf bin Matar adalah seorang matematikawan Arab yang
pertama kali menerjemahkan Elemen Euclid dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.
Selain sebagai seorang matematikawan dia juga terkenal sebagai astronom yang
memperhitungkan bagaimana mengoreksi kalender Persia. Pada 15 Maret 1079, Sultan
Jalaluddin Maliksyah Saljuqi(1072-1092) memberlakukan kalender yang telah diperbaiki
Umar, seperti yang dilakukan oleh Julius Caesar di Eropa pada tahun 46 SM dengan koreksi
terhadap Sosigenes, dan yang dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada Februari 1552 dengan
kalender yang telah diperbaiki Aloysius Lilius (meskipun Britania Raya baru beralih dari
Kalender Julian kepada kalender Gregorian pada 1751, dan Rusiabaru melakukannya pada
1918). Dia pun terkenal karena menemukan metode memecahkan persamaan kubik dengan
memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran.
Itu adalah sebagian kecil ilmuwan matematika, masih banyak ilmuwan matematika
muslim dan banyak juga ilmuwan muslim di bidang lain seperti fisika, kimia, biologi,
kedokteran, filsafat, dll. Bagi umat muslim, mari kita jadikan ilmuwan-ilmuwan muslim ini
sebagai salah satu motivasi kita bahwa kita sebagai seorang muslim bisa juga menjadi
ilmuwan penemu konsep, terutama konsep matematika.
FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
“ZAMAN MESOPOTAMIA DAN MESIR KUNO”

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
HIDAYATI SISRI (211000484202013)
NESTRY FIRJALENI (211000484202015)

DOSEN PENGAMPU:
RITA OKTAVINORA,S.Pd,M.Pd.

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD


YAMIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2022
MESOPOTAMIA DAN MESIR KUNO

AWAL PERADABAN DUNIA


Hanya manusia yang mampu menciptakan peradaban. Sebagaimana
disebutkan oleh Iqbal, manusia diciptakan sebagai makhluk yang unik
sebagaimana uniknya Tuhan (Ma’arif, 1996: 67). Manusia diciptakan sebagaimana
rupa Tuhan (Schuon, 1969: 24). Manusia tiada lain adalah sebagai manifestasi
nama-nama Allah dalam bentuk yang integral (Murata,1997:60) Hal ini, karena
manusia selalu dikaitkan dengan dirinya sebagai spesies yang unik, yaitu dengan
memiliki jiwa, intelegensi dan kemampuan untuk berbicara jika dibandingkan
dengan spesies lain, sehingga manusia mampu menciptakan peradaban yang
didasarkan atas sosial budaya yang berkembang (David, 1960: 3-4).

Dalam penelitian astronomi modern disebutkan bahwa bumi ini muncul


sekitar 15 milyar tahun yang lalu melalui peristiwa big bang. Sementara manusia
baru muncul sekitar seratus ribu tahun yang lalu, sebelunnya telah didahului oleh
munculnya berbagai jenis spesies lain (Krane, 1989: 315-316). Darwin meyakini
bahwa manusia muncul melalui proses evolusi dengan nenek moyang sejenis kera
(Yuong, 1970: 13-15). Teori tersebut diperkuat oleh penemuan para arkeolog
tentang adanya fosil-fosil manusia purba, homo erectus hidup sekitar 1,5 sampai
200 ribu tahun yang lalu (Ember, 1996: 92), homo sapien 500-200 ribu tahun yang
lalu (Ember, 1996: 103-104). Kedua jenis spesies ini diperkirakan sudah
mempercayai adanya hari kebangkitan (Afterlife) agama yang muncul berasal dari
tradisi berburu (Smar, 1998: 32-34). Dari catatan sejarah menyebutkan bahwa
munculnya peradaban manusia berawal dari perkembangan budaya manusia yang
sangat ditentukan oleh kondisi geografi yang mendukung.

KAWASAN BULAN SABIT MESOPOTAMIA


Peradaban awal dimulai dari zaman batu baru (neolitik), yang dilanjutkan
dengan zaman perunggu kemudian zaman besi. Zaman neolitik ditandai dengan
berakhirnya zaman paleolitik (zaman batu tua), manusia sudah mulai bercocok
tanam dan bermukim. Zaman perunggu ditandai adanya pembentukan kota dan
terjadinya urbanisasi, sementara zaman besi pada masa Mesir sekitar tahun 1500
SM (Hoebel, 1958: 96-109). Poin penting dimana budaya menjadi peradaban selalu
disamakan dengan transisi dari prasejarah menuju masa sejarah. Secara definitif
dimulai sekitar tahun 4500 sampai 4000 SM di lembah-lembah Sungai Nil, Tigris-
Eufrat dan Indus di India. Dari beberapa daerah tersebut, kawasan Tigris-Eufrat
merupakan asal kelahiran peradaban dunia sebagai satu penyatuan rangkaian yang
melahirkan peradaban Barat. Mesopotamia terletak di antara dua aliran sungai
Tigris dan Eufrat, kurang lebih 170 mil dari teluk Persia. Sungai-sungai tersebut
mengalir dari kawasan pegunungan Asia minor sebelah barat daya Mesopotamia.
Negaranegara awal di Mesopotamia berupa negara-negara kota (city-stales) di
lembah bagian bawah. Masing-masing mungkin telah memiliki tanggung jawab
secara independen dalam membuat irigasi dan pemeliharaannya. Bagaimanapun
terkadang terjadi konflik dan menolak adanya hegemoni atau kepemimpinan
seseorang atau yang lain (Christoper, tt: 34).

Peradaban superior pertama dimulai dari bangsa Sumeria pada masa


neolitik. Orang-orang Sumeria ini diperkirakan datang dari kawasan perbukitan
sebelah timur laut Mesopotamia sebelum tahun 4000 SM, penduduk Semit telah
ditemukan di sana. Raji al Faruqi menyebutkan bahwa terjadinya imigrasi orang-
orang Sumeria dari daerah pegunungan ke lembah Tigris-Eufrat ini disebabkan
adanya badai yang melanda daerah tersebut (Al Faruqi, 1974: 15-16).

Pada abad ke-26 SM bangsa Somit dari Akkadia menguasai Mesopotamia


selama dua abad yaitu 2500-2300 SM. Mereka menguasai mulai dari Teluk Persia
sampai masuk Mesopotamia. Meskipun mereka menguasai kota-kota yang
dibangun oleh bangsa Sumeria, namun mereka tidak merusak budaya yang ada,
bahkan mengadopsinya mulai dari tulisan, sistem kalender dan cara bisnis,
sehingga terjadi asimilasi budaya yang kondusif. Tahun 2300 SM merupakan
kebangkitan orang-orang Sumeria yang ditandai dengan munculnya raja Shirar
yang menamakan dirinya sebagai raja Sumeria-Akkadia, tetapi supremasi ini hanya
berlangsung sangat singkat. Akhir milenium ketiga, bangsa Sumeria-Akkadia
ditaklukkan oleh bangsa Semit lainnya yaitu Syria. Ketika dipimpin oleh raja
Hammurabi (1943-1905 SM). Mereka memperluas ekspansinya sampai ke
kawasan Assyria dengan Babylon dijadikan ibu kota kerajaan. Setelah berdirinya
emperium bangsa Semit yang kedua ini, bangsa Sumeria tidak pernah muncul lagi
dalam sejarah politik, tetapi bagaimanapun peradaban yang telah mereka bangun
merupakan pondasi bagi peradaban seluruh penakluk di lembah Tigirs-Eufrat
(Wallbank, 1949: 72).

Pertanian merupakan landasan aktivitas ekonomi, di samping itu orang


Sumeria mengembangkan irigasi dan dapat menghasilkan panen dalam jumlah
yang besar, sehingga memungkinkan adanya industri kebutuhan keseharian. Secara
umum, mereka sudah menggunakan bajak sebagai alat untuk mengolah tanah
pertanian. Sistem transportasi dengan menggunakan kereta dan kereta tempur telah
dipakai. Pemberian kredit juga telah diperkenalkan pada masa kekuasaan bangsa
Sumeria, Aktivitas perdagangan orang-orang Sumeria meliputi area yang sangat
luas, para kafilah mengadakan perjalanan ke utara, barat sampai kawasan timur
Mediterania dan Mesir. Terdapat indikasi bahwa mereka telah mengadakan kontak
dagang dengan India. Sementara dalam bidang organisasi sosial secara umum
hampir sama dengan Mesir, terdapat hubungan tertutup dengan agama. Para
penguasa diperlakukan sebagai dewa dan absolut. Perkembangan sosial didasarkan
pada pengaturan kemakmuran bagi seluruh wilayah yang dikuasai (Wallbank,
1949: 73). Dalam bidang arsitektur, orang-orang Sumeria menggunakan bahan
batu bata sebagai bahan pokok bangunan, karena di daerah Mesopotamia tidak
terdapat batu-batu besar sebagaimana di lembah Nil Mesir. Seluruh
bangunan dan rumah-rumah hampir menggunakan batu bata ini.
Bangunanbangunan penting bangsa Sumeria adalah kuil-kuil dengan menara-
menaranya yang menjulang tinggi (temple lowers) atau disebut dengan ziggurat.
Ziggurat ini terdiri dari loteng-loteng, setiap tingkat lebih kecil dari yang
sebelumnya. Struktur bangunan kuil dengan menara-menaranya yang tinggi seolah
menghubungkan antara bumi dan langit (Christoper, tt: 2002). Pada satu sisinya
terdapat tangga berbentuk segitiga sebagai jalan masuk. Setiap tingkat diberi
warna-warna simbolik, hitam merepresentasikan sesuatu di bawah bumi, merah
melambangkan bumi itu sendiri, sementara biru merupakan simbol linggit atau
surga. Di kuil tersebut terdapat taman yang bertingkat-tingkat menjulang tinggi di
atas dataran lembah. Warna-warni yang bervariasi
pada kuil yang berderet jika terkena sinar matahari akan menghadirkan keindahan
yang spektakuler. Seni pahat yang diekspresikan dalam bentukbentuk relief
memberikan pesan dan gambaran tentang figur-figur mereka, serta memberikan
informasi tentang sistem pemerintahan, peralatan perang, lencana pakaian dan
hewan-hewan kesukaan (Wallbank, 1949: 73-74). Agama bangsa Sumeria adalah
politeisme dengan memiliki dewa-dewa sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti
dalam perang, dan kehidupan keseharian. Mereka tidak memiliki konsep yang jelas
tentang hari akhir (surga dan neraka). Agama bagi mereka merupakan tuntutan dan
kontrol bagi aktivitas mereka di dunia agar terhindar dari kekacauan (Smar, 1998:
197-201).

Adapun budaya Semit pasca kekuasaan bangsa Sumeria yang paling


menonjol adalah pada masa pemerintahan Hammurabi dengan menjadikan
Babylon sebagai ibu kota. Dia adalah penguasa terbesar pertama di dunia yang
membuat hukum-hukum dan aturan-aturan yang konkrit sebagai kode hukum
tertua yang eksis (Bogardus, 1995: 32-33). Sebagai contoh adalah “mata untuk
mata”, bagi orang yang mencederai mata orang lain, maka dia dihukum dengan
hukuman sejenis. Bagi seorang anak yang menyakiti atau memukul orang tuanya,
maka hukumannya adalah potong jari. Demikian halnya bagi para koruptor.
Seorang yang membangun rumah, sementara bangunannya tidak kokoh sehingga
roboh dan menimpa pemiliknya, jika sampai mati, maka hukuman bagi yang
membangun rumah tersebut adalah hukum mati. Meskipun kode hukum ini lebih
ditujukan untuk dunia laki-laki, namun status wanita agak dijunjung tinggi. Selain
itu terdapat perkembangan yang sangat penting dalam prosedur bisnis dengan
menggunakan dokumen-dokumen (Wallbank, 1949: 76).
Setelah tahun 1800 SM, Babylonia mengalami masa kemunduran atau
masa transisi di kawasan Mesopotamia, yaitu masa disintegrasi dan mengalami
perjalanan yang sangat panjang selama enam abad dengan ditandai oleh berdirinya
banyak dinasti-dinasti kecil. Emperium Hittite merupakan kelompok yang semi
independen dengan seorang raja yang kuat, pemerintahannya bersifat otokrasi.
Emperium ini tidak banyak dicatat dalam sejarah, karena asal mereka misterius
(Wallbank, 1949: 77). Akan tetapi masa ini telah menghasilkan kode hukum yang
bersilat kosmopolit yang disebut dengan kode Hittite. Kode ini mirip dengan kode-
kode hukum Asia timur (Bogardus, 1995: 34). Negara kecil lain adalah Lydia,
muncul di daerah Asia minor, kemakmuran mereka berasal dari emas dan
komersial. Uang koin telah dipakai dalam emperium ini. Tidak seperti negara-
negara kecil lain, Lydia secara independen telah mampu melawan Assyria, yang
akhirnya ditaklukkan oleh kekuatan dari Persia di abad keenam SM. Selain Lydia
adalah Phoenicia. Bangsa ini memiliki kelebihan perdagangan dan navigasi.
Mereka terampil dalam bidang manufaktur, tekstil, barang-barang logam, kaca
serta memiliki kawasan perdagangan yang luas. Dalam bidang literatur, mereka
sangat tertinggal. Kontribusi yang cukup berarti adalah pengenalan alfabet. Bangsa
lain yang semacam dengan Phoenicia adalah bangsa Aramean yang menguasai
sekitar Damaskus. Mereka tidak banyak memberikan kontribusi dalam peradaban
(Bogardus, 1995: 28).

Sekitar tahun 1025 SM, bangsa Yahudi dipimpin oleh Saul, seorang
penguasa yang paling terkenal di Palestina dengan membuat kerajaan, kemudian
diambil alih oleh Daud (David) (1000-960 SM). Ia telah membuat Yerusalem
menjadi kuat dan sebagai pusat kekuasaan di Palestina dan Syria. Setelah itu
diteruskan oleh anaknya yaitu Sulaiman (Solomon), dengan gaya hidup yang
mewah yaitu membangun kuil megah di Yarussalem. Pengaruh kekuasaannya, ia
mampu memperistri putri Firaun. Kekuasaan Sulaiman berlangsung singkat, karena
telah mengambil pajak dari rakyatnya terlalu berat (Bogardus, 1995: 80). Pada
awalnya bangsa Yahudi adalah penganut politeisme, namun setelah kedatangan
para nabi di tengah-tengah mereka, mereka menjadi penganut monoteisme. Periode
baru bagi kawasan bulan sabit yang subur adalah setelah kedatangan Bangsa
Assyria. Bangsa ini merupakan kekuatan baru yang mampu menaklukkan wilayah
Timur dekat. Pada tahun 910 SM mereka menguasai Babylonia, 860 SM
Mediterania telah dikuasai dan mengontrol Syria, tahun 722 terbentuklah dinasti
baru bagi bangsa Assyria dengan raja pertamanya adalah Sargon 11. Program
utamanya adalah menguasai seluruh kawasan subur bulan sabit. Bagaimanapun dia
dan keturunannya adalah sebagai arsitek emperium terbesar bagi dunia Barat
sebelum abad 6 SM. Rahasia kesuksesannya adalah dukungan kekuatan militer
yang tiada bandingnya, meneror terhadap siapa saja yang berani melawan penguasa
Assyria, dan sistem administrasi propinsi yang lebih maju.

Dalam bidang seni dan arsitektur para raja Assyria membangun istana
megah, istana Sargon dibangun dalam tembok-tembok kota yang tebal seperti
benteng, kuil-kuil dan ziggurat juga dibangun dengan megah. Pintu gerbang istana
dibuat dengan tanduk-tanduk banteng dan patung kepala manusia sebagai ciri
khasnya. Di istana dihiasai relief-relief batu yang diberi warna-warna cemerlang.

Setelah keruntuhan emperium Assyria pada tahun 612 SM, disusul oleh
kekuatan baru yaitu bangsa Chaldean. Kerajaannya menguasai kawasan yang luas,
Babylon dijadikan ibu kota kerajaan dan menguasai seluruh kawasan bulan sabit.
Babylonia dibangun kembali menjadi kota terbesar, dengan dinding-dinding yang
besar dan hebat. Orang Babylonia sangat tertarik dengan perbintangan yang
dianggap memberi informasi tentang nasib masa depan. Oleh sebab itu, astronomi
mengalami kemajuan pesat pada masa ini. Mereka telah mengenal dua belas rasi
bintang yang diidentifikasi melalui dua belas segi zodiak. Lima buah planet yang
dikenal menjadi nama-nama dewa penting bagi bangsa Chaldean. Planet planet
tersebut adalah Jupiter, mercurius, venus dan lainnya.

MESIR KUNO

Penduduk Mesir kuno mulai menempati kawasan lembah Nil sekitar tahun
5000-525 SM, yaitu sejak orang Mesir primitif periode perkembangan neolitik
sampai pada perkembangan peradaban masa kekuasaan para Firaun absolute.
Secara kronologis, sejarah Mesir dapat dibagi menjadi beberapa periode. Sejarah
Mesir sebelum tahun 3400 SM disebut dengan periode prasejarah, periode kerajaan
lama (3400-2475 SM), periode transisi feudalisme (2475-2160), periode
pertengahan (2160-1780 SM), ditambah dengan periode dominasi Hykso (1780-
1580 SM) dan periode emperium (1580-525 SM). Periode prasejarah Mesir ditandai
dengan banyak ditemukan peralatanperalatan pada kuburan-kuburan bangsa Mesir,
diperkirakan dimulai sejak tahun 1500 SM. Dengan demikian, penduduk Mesir
sudah menggunakan peralatan dimulai sejak masa paleolitik dan neolitik (zaman
batu tua dan batu muda). Kemajuan bangsa Mesir lebih ditopang oleh hasil bumi
yang subur, sejak pra dinasti sudah terjalin kerja sama dalam pembuatan kanal dan
irigasi. Gambaran ini menunjukkan sudah adanya unit-unit politik meskipun masih
kecil, yang secara gradual membentuk dua dua kerajaan, atas di bagian selatan,
bawah di bagian utara sekitar tahun 5000 SM (Bogardus, 1995: 56).

Kerajaan Mesir mengalami pertumbuhan besar menuju fase baru dengan


kekuasaan yang bersifat feodalistik. Selama berada di bawah kekuasaan enam
dinasti Firaun pada masa kerajaan lama, sentralisasi kekuasaan yang kuat menjadi
berkurang yang memunculkan independensi dan ambisi para gubernur propinsi.
Akibat terjadinya perang sipil, kekuatan para Firaun menjadi runtuh, sementara
para gubernur saling berebut kekuasaan di antara mereka. Secara umum,
masyarakat tidak dapat menahan kelaparan karena adanya tekanan dari tirani-tirani
kecil, kerusakan yang disebabkan oleh peperangan, sehingga praktis masa ini
kemajuan peradaban terhenti (Bogardus, 1995: 57). Setelah selama 300 tahun
berada dalam disintegrasi atau disunity, putra-putramahkota dari Nil bagian atas
telah berhasil membangun kembali sebuah negara kesatuan. Di masa kekuasaan
satu Firaun terdapat dua belas
dinasti selama dua abad, yang paling menonjol adalah Sesostris III and Amenemhet
III dengan kemampuannya membawa kerajaan para Firaun bersifat monarki yang
kuat, dengan hukum, aturan, kemakmuran ekonomi dan kemajuan peradaban. Jika
kerajaan lama terkenal dengan piramidanya, maka pada masa pertengahan ini lebih
menonjol dalam bidang literatur dan kesenian.
Ramses II (1292-1225 SM) dinasti ke-19, dikenal sebagai Firaun yang
menindas bangsa Yahudi dan berusaha untuk merestorisasi, atau memulihkan
kembali kejayaan emperium Mesir. Kekuatan bangsa Mesir dibangun kembali di
Dyria selatan dan Palestina. Monumen-monumen besar telah dibangun disepanjang
sungai Nil, sehingga dari luar emperium tampak makmur dan Aman. Sejak kerajaan
lama, komersial mengalami kemajuan sangat pesat sepanjang sungai Nil. Ekspedisi
melaut di laut merah dengan memakai perahu telah dilakukan, sehingga bangsa
Mesir dapat mengklaim bahwa merekalah bangsa pertama menggunakan perahu.
Sejak 2750 SM, perahu-perahu Mesir berlayar menelusuri pantai Timur
Mediterania sampai Phoenesia. Agama Mesir kuno menjadi agama rakyat, aturan-
aturan didominasi oleh penguasa yang dianggap sebagai dewa (Bogardus, 1995:
28), ritual mereka lebih dikonsentrasikan pada dramitisasi kematian raja-raja.

Bangsa Mesir kuno mengambil banyak Tuhan. Di antaranya adalah Ra,


yaitu dewa matahari. Osiris dewa air, Isis ibu yang agung. Di antara dewa-dewa
tersebut Ra-lah yang paling penting. Akan tetapi setelah berada di kekuasaan
Thebes, posisinya digantikan oleh dewa Anum atau dewa yang agung (supreme
god) kemudian digabung menjadi Anum-Ra, Bangsa Mesir juga sudah mengenal
nyanyian-nyanyian untuk memuja para dewa, seperti Hymn to the sun. Salah satu
kontribusi penting lain bangsa Mesir dalam peradaban adalah kemajuan dalam
bidang seni tulisan, khususnya pengenalan terhadap alfabet Literatur tertua
tercantum pada teks-teks piramida yang disebut dengan teks tertua tentang
pemikiran manusia.
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/23708-ID-mesopotamia-dan-mesir-
kuno-awal-peradaban-dunia.pdf

https://www.researchgate.net/publication/284120045_MESOPOTAMIA_DAN_
MESIR_KUNO_Awal_Peradaban_Dunia
FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

YUNANI KUNO

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

OKTRI JANASTRI (211000484202008)

M FADLY SAPUTRA (211000484202003)

DOSEN PENGAMPU:

RITA OKTAVINORA,S.Pd.M.Pd.

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKATA

2022/2023
FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA PADA
ZAMAN YUNANI KUNO

Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam


bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar”
juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”.
Bahasa simbol, matematika itu adalah bahasa numrik, matematika itu adalah
bahasa yang menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional, matematika adalah
metode berpikir logis , matematika adalah saran berpikir, matematika adalah logika pada
masa dewasa , matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya,
matematika adalah sains mengenai kuantitas dan besaran, matematika adalah sains yang
bekerja menarik mkesimpulan-kesimpulan yang perlu, matematika adalah sains formal
yang murni, matematika dalah sains yang memanipulsi simbol, matematika adalah ilmu
tentang bilangan dan ruang, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola,
bentuk dan struktur , matematika adalah imu yang abstrak dan deduktif .
1. Sejarah Matematika dalam Bangsa Yunani
Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani yang
diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός (mathematikós)
yang diartikan sebagai "suka belajar".
Dasar fakta tentang asal-usul peradaban Yunani dan matematikanya:
Perkiraan yang terbaik adalah bahwa peradaban Yunani kembali pada 2800 SM – pada
saat pembangunan piramida besar di Mesir. Orang Yunani menetap di Asia Kecil, mungkin
rumah asli mereka, di bidang Yunani modern, dan di Italia selatan, Sisilia, Kreta, Rhodes,
Delos, dan Afrika Utara.
Sekitar 775 SM mereka berubah dari tulisan hieroglif ke abjad Fenisia. Hal ini
memungkinkan mereka untuk menjadi lebih baik, atau setidaknya lebih lancar dalam
kemampuan mereka untuk mengekspresikan pikiran konseptual.
Peradaban Yunani kuno berlangsung hingga sekitar 600 SM Pengaruh Mesir dan Babilonia
itu terbesar di Miletus, kota Ionia di Asia Kecil dan tempat kelahiran filsafat Yunani,
matematika dan ilmu pengetahuan.Dari sudut pandang matematika nya, yang terbaik
adalah untuk membedakan antara dua periode: periode klasik dari sekitar 600 SM sampai
300 SM dan Aleksandria atau periode Helenistik dari 300 SM sampai 300 AD Memang,
dari sekitar 350 SM pusat matematika pindah dari Athena ke Alexandria (di Mesir), kota
ini dibangun oleh Alexander Agung (358 -323 SM). Ini tetap menjadi pusat matematika
selama seribu tahun sampai perpustakaan dihentikan oleh umat Islam pada sekitar 700 AD.
2. Matematikawan-Matematikawan Yunani Kuno
Seperti yang kita ketahui bahwa matematikawan Yunani menggunakan penalaran
deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan dari definisi
dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika untuk membuktikannya.
Berikut beberapa matematikawan pada masa Yunani kuno :
1.Thales(± 624 – 548 SM)
Thales dilahirkan di Militus. Dimasa mudanya Thales aalah seorang pedagang yang
membawanya pergi jauh dari negerinya. Dalam kunjungannya ke negeri-negeri yang lain,
Thales berkesempatan menambah pengetahuannya dalam bidang matematika, alam dan
astronomi. Thales mengemukakan lima teorema tentang geometri, yang mungkin
diperolehnya dari hasil perjalanannya. Teorema tersebut adalah:
· Suatu lingkaran dibagi dua sama besar oleh diameternya.
·Sudut-sudut alas suatu segitiga sama kaki adalah sama.
·Pasangan sudut siku-siku yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan adalah sama.
·Dua segitiga adalah sama dan sebangun apabila dua sudut dan satu sisinya sama.
·Suatu sudut yang dilukis dalam setengah lingkaran adalah siku-siku.
Dalam bidang astronomi, Thales dikagumi karena Thales sudah dapat memprediksi
gerakan ellips matahari dalam peredarannya dalam satu tahun.
2.Phytagoras
Sama halnya dengan Thales, Phytagoras juga pernah belajar di Mesir, Babylonia, dan India.
Sekembalinya dia dari perjalanan ke luar negeri, Phytagoras mendirikan sebuah sekolah di
Crotona yang memberikan pelajaran falsafah, matematika dan ilmu pengetahuan alam.
Motto dari Phytagoras yang terkenal adalah “semua adalah bilangan” atau “bilangan
menguasai seluruh alam”. Dalam hal ini, bilangan dianggap sebagai sejumlah titik dalam
konfigurasi geometri, yang menggambarkan mata rantai antara geometir dan aritmatika.
Phytagoras dan pengikutnya membangun bilangan-bilangan figuratif dimana banyak
teorema menarik yang dapat dibuat dengan bilangan figuratif ini, antara lain: Bilangan
triangular, Bilangan bujursangkar, Bilangan pentagon, Bilangan hexagon, Bilangan
persegi panjang.
Bilangan lainnya yang dianggap sebagai hasil temuan Phytagoras adalah bilangan
bersahabat dan bilangan sempurna. Suatu bilangan dikatakan bilangan bersahabat apabila
bilangan yang pertama sama dengan jumlah pembagi murni bilangan kedua, dan bilangan
kedua sama dengan pembagi murni bilangan pertama. Sedangkan untuk bilangan sempurna
apabila jumlah pembagi murni suatu bilangan sama dengan bilangan itu sendiri.
3.Anaxagoras
Anaxagoras dilahirkan di Clazomenae dan meninggal kira-kira tahun 428 SM. Dia pernah
dipenjarakan di Athena karena dia mengatakan bahwa matahari bukanlah dewa yang harus
disembah, melainkan hanyalah sebuah benda besar yang berpijar. Pendapat ini sangat
bertentangan dengan kepercayaan masyarakat ketika itu sehingga Anaxagoras dimusuhi
oleh masyarakat. Kemudian Anaxagoras menerbitkan buku yang berjudul “On Nature”.
Dengan terbitnya buku tersebut, pendapat Anaxagoras mengenai alam semesta mulai
berkembang di tengah masyarakat dan akhirnya karya Anaxagoras ini menjadi buku yang
sangat popular di zaman itu.
4.Hippocrates
Hippocrates dilahirkan di Chios kira-kira tahun 460 SM. Hippocrates menulis buku yang
berjudul “Element of Geometry”. Menurut teorema Hippocrates, segment-segment yang
sebangun dari lingkaran-lingkaran yang mempunyai ratio yang sama dengan kuadrat-
kuadrat alasnya. Hippocrates mendemonstrasikan teoremanya ini dengan memperlihatkan
bahwa luas dua lingkaran adalah berbanding lurus dengan kuadrat diameter-diameternya.
5.Archytas
Archytas dilahirkan di Torentum kira-kira 428 SM. Dia adalah seorng jenderal dan
negarawan sekaligus seorang pengikut Phytagoras yang menempatkan aritmatika diatas
geometri. Archytas adalah orang yang sangat perhatian dengan pendidikan dan kurikulum
sekolah. Dia membagi matematika atas empat cabang matematika, yakni aritmatika,
geometri, musik dan astronomi. Salah satu karya Archytas yang menonjol adalah
penyelesaian Delion Problem dengan tiga dimensi yang melibatkan kerucut dan silinder,
yang merupakan langkah pertama kepada geometri analitik.
6.Zeno
Menurut ajaran Phytagoras, ruangan dan waktu diasumsikan sebagai titik-titik, dan ruang
dan waktu juga mempunyai suatu sifat yang disebut “kontinuitas”. Menurut ajaran
Phytagoras waktu dan ruang dapat dibagi atas bagian-bagian yang sangat kecil sekali, yakni
kecil yang tak terhingga. Tetapi pendapat ini ditentang oleh Zeno, yang berpendapat bahwa
konsep divisibialitas dan multiplicitas adalah tidak mungkin.
Zeno mengemukakan beberapa paradox, yang sebagian besar berhubungan dengan gerak
benda. Diantara paradok-paradok Zeno ini yang paling terkenal antara lain: dichotomy,
achiles, panah, stadium.
7.Democritus
Democritus dikenal sebagai penganut paham “Doctrin Materialistik”. Dia pernah
melakukan perjalanan ke Mesir dan Babylonia. Democrats banyak menulis tentang
matematika, beberapa buku diantaranya adalah : on numbers, on geometry, on irrational.
Disamping Democritus juga banyak menulis risalah-risalah dalam bidang matematika dan
kimia.
8. Plato (428 - 348 SM)
Meskipun tidak banyak menghasilkan karya-karya dalam bidang matematika, namun Plato
adalah seorang inspirator aktivitas matematika, dimana dia banyak membantu
mathematician lainnya dalam pengembangan matematika. Salah satu penemuan khusus
dari Plato dalam bidang matematika adalah penemuannya tentang rumus triple phytagoras.
Pentingnya Plato dalam sejarah matematika adalah karena perannya yang sebagai
pemancing inspirasi dan bimbingannya terhadap teman-teman seangkatannya.
Dalam karyanya Republic, Plato mengatakan bahwa “aritmatika mempunyai efek yang
besar sekali, yaitu memaksa pikiran untuk memikirkan bilangan yang abstrak” dan
“bilangan adalah raja dari kelahiran buruk dan baik”. Dari apa yang telah dilakukan dan
dihasilkan Plato, dapat diambil kesimpulan bahwa Plato mempunyai pengaruh yang sangat
besar dalam perkembangan matematika. Akademi Plato di Athena merupakan pusat
matematika dunia pada waktu itu. Dan dari seklah Plato ini muncul guru-guru dan peneliti-
peneliti matematika yang kenamaan pada zamannya, seperti Eudoxus.
9.Eudoxus (408 – 355 SM)
Eudoxus adalah salah seorang murid Plato.Dalam bidang matematika, Eudoxus
memperkenalakan hal baru mengenai perbandingan seharga. Dimana a/b = c/d jika dan
hanya jika diketahui bilangan m dan n, bilangan ma < nb, maka mc < nd, atau jika ma =
nb, maka mc = nd, atau jika ma > nb, maka mc > nb.
Disamping defenisi mengenai perbandingan seharga, Eudoxus menemukan lagi suatu
aksioma yang sering disebut dengan”aksioma kontuinitas”. Aksioma ini menyatakan
bahwa: apabila diketahui dua besaran yang mempunyai suatu ratio (artinya bilangan
tersebut tidak ada yang sama dengan nol) maka dapat dicari suatu pengali sehingga salah
satunya lebih besar dari yang lain.
10.Archimedes (287 - 212 SM)
Ia berasal dari Syracuse. Ia menggunakan metoda kelelahan untuk menghitung luas
di bawah busur parabola dengan penjumlahan barisan tak hingga, dan memberikan
hampiran yang cukup akurat terhadap Pi. Dia juga mengkaji spiral yang mengharumkan
namanya, rumus-rumus volume benda putar, dan sistem rintisan untuk menyatakan
bilangan yang sangat besar.
11. Hippias
Hippies dilahirkan di Ellis. Hippies banyak sekali menulis naskah, baik mengenai
matematika, maupun pidato-pidato, tetapi semua hasil karya Hippias ini tidak dapat
ditemukan. Hippies memperkenalkan bentuk kurva yang lain dari kurva, garis lurus dan
lingkaran, yang lebih dikenal dengan trisectrix/quadratrix dari Hippias. Kurva Hippias ini
lebih dikenal dengan quadratrix, sebab kurva ini dapat digunakan untuk mengkuadratkan
suatu lingkaran.
12. Aristotles (388 – 322 SM)
Karyanya yang berjudul “On Indivisible Lines” cukup menjadi pembicaraan orang ramai.
Isi dari risalah ini mengenai indivisible (tak dapat dibagi). Aristotle juga menulis biografi
tentang Phytagoras, namun karyanya ini hilang.

3. Mengkuadratkan Lingkaran
Salah stau tulisan matematika tertua tertulis dalam papyrus Rhind, dinamakan
setelah seorang ahli tentang Mesir, A Henry Rhind yang ditemukan di Luxor tahun 1958.

Panjang gulungan tersebut sekitar 6 meter dan lebarnya meter yang ditulis sekitar
1650 SM oleh seorang ahli menulis, Ahmes yang mengkopi dokumen tersebut 200 tahun
lebih tus. Data waktu pada papirus Rhind dibuat pada tahun 3400 SM.
Pada papyrus Rhind, Ahmes menerangkan peraturan untuk membangun kuadrat yang
hampir sama dengan lingkaran. Peratusannya adalah harus memotong dari diameter
lingkaran dan membangun kuadratnya pada tempat yang tersisa. Walaupun hal tersebut
bukan bangunan gometri, tetapi hal tersebut memperlihatkan masalah dalam membangun
kuadrat dari bidang yang sama pada lingkaran kembali pada awal dari matematika. Hal itu
adalah perkiraan yang bagus sesuai pada nilai 3.1605 daripada 3.14159.
4. Membagi Tiga Sebuah Sudut
Ada tiga masalah klasik dalam matematika Yunani yang sangat berpengaruh pada
perkembangan Geometri. Masalah tersebut adalah mengkuadratkan lingkaran,
menggandakan kubus, dan membagi tiga sebuah sudut. Walaupun mereka berhubungan
kami memilih membahasnya secara terpisah.
Masalah yang mucul dalam membagi tiga sebuah sudut ini adalah banyak bukti
yang palsu. Untuk mencirikan sebuah bukti yang telah diberikan. Untuk mengetahui bahwa
berbeda dan sering kesalahan tersebut sulit dimengerti dan sulit ditemukan. Ada beberapa
ciri yang membedakan pembagian tiga sebuah sudut dengan dua masalah klasik Yunani
lainnya. Pertama tidak ada sejarah yang jelas yang menghubungkan kapan masalah tersebut
pertama kali dipelajari. Kedua, masalah ini mempunyai tipe yang agak berbeda. Seseorang
bisa mengkuadratkan lingkaran ataupun menggandakan kubus. Akan tetapi, adalah
mungkin untuk membagi tiga sebuah sudut. Sebagai contoh ada metode untuk membagi
tiga sebuah sudut. Untuk menentukan sudut yang tepat CAB menggambar sebuah lingkaran
untuk memotong AB pada E. gambar lingkaran kedua (dengan radius yang sama) dengan
pusat E dan biarkan bersimpangan dengan lingkaran pertama pada D. lalu DAE adalah
segitiga sama sisi, maka sudut DAE adalah 60° dan DAC adalah 30°. Maka sudut CAB
terbagi tiga.
Pappus dalam Mathematical collection menulis:
Ketika ahli geometri dahulu mencari cara membagi sudut rectilinier menjadi tiga bagian
yang sama mereka tidak mampu. Kami berpendapat ada tiga jenis masalah dalam geometri,
yang dikenal dengan “plane”, “solid”, dan “liniear”. Plane adalah semua masalah yang
dapat dipecahkan dengan garis lurus dan lingkaran. Solida adlah masalah yang dipecahkan
dengan menggunakan satu atau lebih bahian dari kerucut. Hal tersebut adalah sangat
penting dalam mengkonstruksi untuk menggunakan permukaan angka-angka solid, dalam
hal ini, kerucut. Yang terakhir adalah tipe ketiga, yang disebut maslah” liniear”. Untuk
konstruksi dalam hal kurva ini berbeda dengan yang telah disebutkan diatas, kurva
mempunyai lebih banyak variasi dan awalnya terdesak dan timbul dari permukaan yang
tidak beraturan dan dengan gerakan yang rumit. Pada karakter ini dimana terdapat adanya
kurva dinamakan “surface loci”dan ada beberapa yang lainnya yang bahkan lebih terlihat
langsung.
Kurva ini mempunyai ciri-ciri yang menarik. Baru-baru ini banyak penulis baru yang
mempertimbangkan petingnya beberapa ciri tersebut untuk diteliti lebih jauh kemudian,
dan salah satu kurva tersebut dinamakan “the paradoxial curve” oleh Meneiaus. Kurva lain
yang mempunyai tipe yang sama adalah spiral, quadratic, cochloids, dan cissoids. Karena
masalah-masalah itu dibedakan dengan cara tersebut, para ahli geometri dahulu tidak
mampu untuk memecahkan masalah yang sudah dikemukakan diatas tentang sudut, karena
oleh solid alaminya; bagi mereka yang tidak biasa dengan bagian dari kerucut, dan karena
alassan itulah mereka tidak mampu. Selanjutnya, walaupun begitu, mereka membagi tiga
sudut tersebut dengan metode conic, menggunakan pinggiran atau tepi.
Kami akan menjelaskan metode yang ditemukan dalam memecahkan masalah ini,
sebelum itu marilah kita lihat mengapa masalah ini muncul dengan cara alami. Mungkin
cara yang paling jelas terlihat adalah seseorang akan memotong jalan dengan mengkaji
konstruksi yang menggunakan penggaris dan kompas untuk membagi dua buah sudut.
Tentukan sudut CAB lalu tandai panjang sejajar AB dan AC. Lengkapi parrallelogram
CABD dan gambar diagonal AD yang akan dengan mudah terlihat membagi dua sudut
CAB.
Orang Yunani dahulu pasti ingin membagi sudut dengan perbandingan yang mereka
inginkan. Awalnya memang memungkinkan adanya konstruksi dari polygon biasa dengan
sudut berapa saja. Konstruksi dari poligon biasa menggunakan penggaris dan kompas
adalah salah satu tujuan utama dari matematikawan Yunani dan hal ini tidak lagi menjadi
tujuan saat Gauss menemukan bahwa polygon selanjutnya dapat dikonstruksikan dengan
menggunakan penggaris dan kompas yang tidak dapat ditemukan oleh orang Yunani
dahulu.
Walaupun sulit untuk menentukan kapan ditemukan munculnya masalah membagi tiga
sebuah sudut, yang kami tahu Hippocrates, yang pertama kali memberikan kontribusi
penting pada masalah mengkuadratkan lingkaran dan menggandakan kubus, dan juga yang
mempelajari maslah membagi tiga sebuah sudut.
5. Astronomi Yunani
Astronomi yang akan kita bahas sekarang, selama 1000 tahun adalah cabang dari
matematika. Orang-orang Yunani mulai berpikir tentang filosofi dejak zaman Thales
sekitar 600 SM. Thales membawa ilmu tersebut dari Mesir, dan kemungkinan juga dari
Babilonia.
Sistim waktu 12 bulan dan 30 hari tidak berjalan dengan baik karena bulan secara
cepat keluar dari fase dengan 30 hari pada tiap bulan. Maka pada tahun 600 SM hal itu
diganti dengan 6 full bulan beri 30 hari dan 6 empty bulan berisi 29 hari. Pada saat yang
sama ketika Thales membuat terobosan pada filsafat, solon, seorang negarawan Athena
yang kemudian dikenal dengantujuh orang bijak dari Yunani, mengenalkan sistim kalender
baru.
Kalender solon berdasar pada perputaran dua tahun. Ada 13 bulan dengan 30 hari
tiap bulannya pada tiap periode dari 2 tahun, sehingga pertahun terdiri dari 369 hari dan
perbulan teridiri dari 2 ½ hari. Akan tetapi, orang-orang Yunani percaya paada bulan
sebagai sistem waktu mereka dan penyesuaian pada kalender penting untuk menyesuaikan
pada fase bulan dan musim. Oleh karena itu, astronomi adalah jalan keluar yang paling baik
dalam menanangani masalah kalender yang kacau tersebut.
Sekitar 450 SM Oenopides menemukan bahwa orbit pada matahari menghasilkan
sudut 24° pada equator, pendapat tersebut bertahan di Yunani sampai Eratosthenes
menyempurnakannya pada tahun 250 SM. Penemuan 12 tanda zodiak tidak dapat
dipastikan penemunya, sebab tidak dapat diketahui pasti penemunya. Oenopides juga
memberikan ide tentang kalender perputaran 59 tahun dengan berisi 730 bulan. Philolaus
yang seorang ahli pitagoras juga mengajukan teori perputaran 59 tahun yang berisi 729
bulan. Sepertinya dalam hal penentuan kalender ini lebih banyak bergantung pada ilmu
pitagoras daripada astronomi, karena 729 adalah 272, 27 adalah angka pitagoras untuk
bulan, yang 27 juga 93. Sedangkan angka 9 adalah angka yang berhubungan bumi.
Pada tahun 432 SM, Meton mengenalkan sebuah kalender dengan sistim perputaran
19 tahun. Kalender buatan Meton ini sepertinya tidak pernah ditiru. Meton dan Euctemon
bekerja menggunakan salah satu penemuan astronom terbesar, yaitu parapegma.
Paragpegma adalah papan batu snagkutan yang dapat dipindahkan dan tulisan untuk
mengindikasikan kedekatan hbungan antara, contoh, munculnya bintang tertentu dan
waktu sipil. Paragpema juga beris ramalam meteorologi, kemunculan dan bentuk bintang
tidak hanya pada paragpegma tetapi juga padda papiri.
Pendekatan Hipparchus pad ilmu pengetahuan memuatnya berada jauh diatas
astronom dahulu lainnya. Pendekatan yang berdasarkan data dari observasi yang akurat,
adalah ia mengumpulkan data dan kemudian membuat teori untuk mencocokan fakta
observasinya.
6. Sistem Angka Yunani
Sistim angka Yunani pertama yang kita bahas adalah Acropohonic system yang
digunakan pada awal millennium SM. Acrophonic berarti simbol-simbol untuk angka
berasal dari huruf pertama dari nama angka, jadi simbol tersebut muncul dari abreviasi kata
yang digunakan untuk angka. Inilah simbol-simbol untuk angka 5, 10, 100, 1000, 10000.
Kesimpulan
Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam bahasa
Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar”
juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”.
matematika itu adalah bahasa numrik, matematika itu adalah bahasa yang menghilangkan
sifat kabur, majemuk, dan emosional, matematika adalah metode berpikir logis ,
matematika adalah saran berpikir, matematika adalah logika pada masa dewasa ,
matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya, matematika adalah
sains mengenai kuantitas dan besaran, matematika adalah sains yang bekerja menarik
mkesimpulan-kesimpulan yang perlu, matematika adalah sains formal yang murni,
matematika dalah sains yang memanipulsi simbol, matematika adalah ilmu tentang
bilangan dan ruang, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk dan
struktur, matematika adalah imu yang abstrak dan deduktif.
Seperti yang kita ketahui bahwa matematikawan Yunani menggunakan penalaran deduktif.
Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan dari definisi dan
aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika untuk membuktikannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://zoen-cuteyz.blogspot.com/2007/11/sejarah-matematika.html
MAKALAH
FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
ZAMAN ALEXSANDRIA

Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Rahul Anjassana
2. Putri Salma

Dosen pengampu:
Rita Oktavinora, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan berkah,
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Sejarah Perkembangan Matematika pada Zaman Alexandria.
Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Sejarah
Matematika semester Ganjil tahun ajaran 2022/2023
Dari awal perencanaan, pelaksanaan hingga pembuatan makalah ini tidak
luput dari dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak hingga
makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada segala pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.

Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya penulis haturkan kepada ibu Rita
Oktavinora, S.Pd., M.Pd. , selaku dosen pembimbing mata kuliah Sejarah
Matematika. Serta seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penulisan
makalah ini.
Dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan,
isi dan lainnya. Maka penulis mohon maaf dan mengharapkan saran serta kritikan
yang membangun dan berguna dalam pembuatan makalah untuk kedepannya.
Demikianlah kata pengantar ini dibuat, dengan harapan semoga makalah ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca. Atas segala perhatiannya,
penulis ucapkan terima kasih.

SOLOK, 28 SEPTEMBER 2022

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB 1 ................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ............................................................................................................3
1. LATAR BELAKANG ..........................................................................................3
2. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................4
3. TUJUAN MAKALAH .........................................................................................4
BAB 2 ................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ...............................................................................................................5
1. Pendahuluan .........................................................................................................5
2. Para Penemu Pada Zaman Alexandria Dan karyanya......................................7
a) Euclide (300 SM) ..............................................................................................7
b) ARCHIMEDES (267-212 SM).........................................................................9
c) Eratoshtenes (270-190 SM) ............................................................................ 11
d) Apollonius (262-190 SM)................................................................................ 12
e) Aristarchus (310-230 SM) .............................................................................. 14
f) Hipparchus (140 SM) ..................................................................................... 15
g) Minelaus (±100 SM) ....................................................................................... 16
h) Ptolemy (±150 SM) ......................................................................................... 18
BAB 3 .............................................................................................................................. 22
PENUTUP ...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 23
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Matematika pada zaman sekarang sudah sangat jauh berkembang. Hal ini
merupakan sumbangih dari matematikawan terdahulu pada zaman alexandria.
Geometri Euclide misalnya, dipelajari di sekolah-sekolah menengah. Juga masih
banyak lagi karya-karya penemu lainnya yang melatar belakangi perkembangan
matematika modern.
Pada zaman alexandria sangat terkenal dengan perpustakaannya yaitu
perpustakaan Alexandfria. Banyak karya-karya matematikawan disana yang
membantu perkembangan matematika selanjutnya. Sampai masa Ptolemi III
tercatat sekitar 700.000 buku tersimpan di sana. Dari tradisi kepustakaan ini dari
Alexandria muncul ilmuwan-ilmuwan terkenal yang berjasa bagi kesejahteraan
manusia di dunia.
Muncullah Archimedes, seorang ahli Matematika abad ketiga sebelum Masehi
yang menghasilkan banyak penemuan ilmiah; Aristarchis dari Samos, astronom
abad ketiga SM, orang pertama yang berspekulasi bahwa planet-planet mengitari
matahari, menggunakan trigonometri untuk menghitung jarak dan ukuran
matahari dan bulan; Euclides, penemu ilmu geometri, matematika dan arsitektur;
Erasthostenes, Mr Beta, ahli ilmu falak, sejarah dan filsafat; Earasthotenes, ahli
ilmu bumi dan astronomi; dan lain-lain.
Oleh banyak persona kota ini mulai dibangkitkan kembali. Lukisan tentang
zaman keemasan Alexandria telah diabadikan oleh penulis-penulis semacam E.M.
Forster dan Cavafy. Atas prakarsa UNESCO bekerjasama dengan pemerintah
Mesir dan berbagai organisasi yang mempunyai perhatian terhadap ilmu
pegetahuan dan teknologi, muncullah ide untuk menghidupkan kembali
perpustakaan ini. Merogoh kocek sebanyak 220 juta dolar Amerika, perpustakaan
ini didesain modern.
Dalam bulan Oktober 2002 dibuka kembali perpustakaan masa lalu, di
dalamnya berisi sekitar 400.000 buku ditambah sistem komputer modern dan
mutakhir memungkinkan pengunjung mengakses koleksi perpustakaan lain,
koleksi utama dititikberatkan pada peradaban Mediterania bagian timur.
Perpustakaan baru memiliki kapasitas 8.000.000 buku. Perpustakaan ini
menyediakan 500 unit komputer untuk memudahkan para pengunjung mencari
katalog, dilengkapi ruang konferensi dan pustaka Thaha Husein bagi tuna netra,
pustaka anak-anak, museum peninggalan kuno, manuskrip serta 5 lembaga riset.
2. RUMUSAN MASALAH
1. perkembangan matematika pada zaman Alexandria?
2. Siapa saja matematikawan pada zaman Alexandria?
3. Apa saja karya yang dihasilkan matematikawan zaman
Alexandria?

3. TUJUAN MAKALAH
1. Menyampaikan perkembangan matematika pada zaman
Alexandria.
2. Menyampaikan siapa saja matematikawan pada zaman Alexandria.
3. Memberikan informasi mengenai karya-karya yang dihasilkan
matematikawan zaman Alexandria
4. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah sejarah matematika
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pendahuluan
Alexander Yang Agung, penakluk yang kesohor dari dunia silam itu
dilahirkan di Pella Mecedonia, tanggal 20 atau 12 juli tahun 356 SM, istrinya
bernama Roxance dari Bakteria, Stateira II dari Persia, Pysatis II dari Persia, dan
anaknya bernama Alexander IV dari Mecedonia. Ayahnya Bernama, Raja filipus
II dari Mecedonia dan ibunya bernama Olympias dari Epiros. Raja Filipus II
seorang yang punya kesanggupan dan berpandangan jauh. Filipus memperbesar
dan mengorganisir Angkatan Bersenjata Macedonia dan mengubahnya menjadi
kekuatan tempur yang bermutu tinggi. Pertama kali penggunaan Angkatan
Bersenjata pilihan ini adalah waktu ia menaklukkan daerah sekitar hingga sampai
ke utara Yunani, kemudian berbalik ke selatan dan menaklukkan hampir seluruh
Yunani. Kemudian Philip membentuk federasi kota-kota Yunani dan dia sendiri
jadi pemimpinnya. Tatkala dia lagi merancang rencana penyerangan terhadap
Kekaisaran Persia yang luas itu yang berada di sebelah timur Yunani-bahkan
penyerbuan sudah mulai terjadi di tahun 336 SM.
Umur Alexander baru dua puluh tahun tatkala ayahnya mati tetapi tanpa
kesulitan dia menggantikan naik tahta. Philip dengan cermat jauh-jauh hari sudah
melakukan persiapan untuk penggantinya dan si Alexander muda sudah punya
pengetahuan dan pengalaman kemiliteran yang lumayan. Dalam hal pendidikan
intelektual pun Philip tidak mengabaikannya. Guru buat Alexander disediakan
ayahnya seorang yang istimewa: Aristoteles, seorang yang mungkin paling
cendikiawan dan filosof yang paling termasyhur di dunia masa itu.
Iskandar agung menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja. Pada tahun
332 SM. Iskandar Agung mendirikan kota Alexandria (iskandariah) menjadikan
kota pusat lalu lintas perdagangan dan pusat kebudayaan serta merupakan kota
yang termegah didunia.
Perpustakaan Iskandariah berdiri atas peran aktif Dinasti Ptolemy yang
berkuasa di Mesir pada periode Hellenistik. Ptolemy I (323 – 284 SM) yang
bergelar Soter adalah komandan militer dan penulis biografi Iskandar Agung. Ia
merupakan sosok yang cinta ilmu. Ptolemy kemudian membangun Mouseion,
pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan perpustakaan yang mengoleksi
berbagai buku. Mouseion diambil dari bahasa Yunani yang berarti tempat
beribadah seluruh Tuhan ilmu pengetahuan dan seni. Selain mengoleksi buku-
buku berbahasa Yunani, perpustakaan ini dulunya menyimpan berbagai
manuskrip Mesir kuno serta sebagian kitab Hindu dan Budha. Mouseion
merupakan Universitas Alexandria Kuno di Mesir Kuno. Ahli arkeologi Polish
telah.
Ilustrasi perpustakaan

Setelah selama tiga abad kekuasaan Ptolemi berjaya, perpustakaan mengalami


keruntuhan. Pada masa-masa berikutnya Alexandria mengalami kemunduran.
Ketika Napoleon mendarat di Alexandria, tempat ini telah menjadi
perkampungan nelayan. Dari abad 19 Alexandria mengemban peran baru
sebagai pusat ekspansi perdagangan dan pelayaran Mesir.

Pada usia 32 tahun, tanggal 10 atau 11 juni tahun 323 SM Iskandar Agung
Meninggal Dunia ,di Babilonia. Daerah kekuasaan Mecedonia menjadi
rebutan para jemdralnya. Sehingga Mecedonia atas tiga pemerintahan yaitu
sebagai berikut :

1. Ptolemy memperoleh mesir


2. Salcucus dan lysi memperoleh syria dan bagian timur lainnya
3. Artigous dan cassander memperoleh mecedonia
Perpustakaan Alexsandria Sekarang

2. Para Penemu Pada Zaman Alexandria Dan karyanya

a) Euclide (300 SM)

Euclide menulis sekitar 12 buku yang terdiri dari bermacam-macam cabang


ilmu pengetahuan seperti matematika, fisika, astronomi dan musik. Tetapi dari
seluruh karyanya itu yang palin terkenal adalah karyanya “The Elements”. Buku
Elements adalah karya yang sangat populer, dimana semenjak dipublisir pada
tahun lebih kurang 300 SM, masih digunakan orang dan diakui sebagai karya
besar dan tidak ada tandingannya. Sampai saat ini karya euclide ini telh dicetak
ulang lebih dari seribu kali, dan selama 2000 tahun buku ini mendominasi semua
pengajaran geometri. Buku karya asli euclide ini tidak ditemukan lagi sekarang,
yang dapat dibaca hanyalah yang duah diterjemahkan kedalam bahasa arab,
kemudian diterjemahkan lagi kedalam bahasa latin.
Buku elements bukanlah sekedar rangkuman dari pengetahuangeometri saja,
melainkan adalah merupakan buku pengntar yang meliputi semua matematika
elementer, yaitu terdiri dari ilmu bilangan (aritmatika), geometri (bidang datar dan
ruang), dan aljabar. Tidak semua isi elements ini adalah karya asli eatau
penemuan euclide sendiri, tetapi merupakan kumpulan dar hasil-hasil karya
matematician sebelumnya ditambah dengan penemuan euquidos.
Setelah defenisi-defenisi, Euclide memberikan 5 prostulate (dalil) dan 5 common
nation (aksioma), dimana Euclide tidak menjelaskan perbedaan antara prostulate
dan common nation ini. Kelima prostulate Euclide ini adalah :
1. Melalui dua titik dapat dibuat sebuah garis
2. Dalam suatu garis lurus dapat dibuat tak terhingga banyaknya gris-garis
lurus secara kontinu
3. Suatu lingkaran dapat dilukis dengan sembarang titik pusat dan jari-jari
tertentu
4. Semua dusut siku-siku adalah sama
5. Apabila suatu garis memotong dua garis lainnya dan membuat sudut
dalam kedua garis itu jumlahnya lebih kecil dari dua sudut siku-siku,
kedua garis apabila dioeroanjang akan bertemu pada suatu titik, yaitu pada
bagian (arah) dimana jumlah kedua sudutnya lebih kecil dari dua sudut
siku-siku.

Kelima common nation tersebut adalah :

1. Suatu yang sama dengan yang lainnya adalah sama satu sama lainnya
2. Apabila yang sama ditambahnkan dengan yang sama, maka sisanya adalah
sama
3. Apabila yang sama dikurang yang sama, maka sisanya adalah sama
4. Sesuatu yang serupa denga yang lainnya adalah sma satu sama lainnya
5. Keseluruhan lebih besar dari sebagian
Dengan menggunakan 5 prostulate dan 5 common nation ini Euclide mencoba
mendapatkan 465 proposisi dalam Elements. Secarar ringkas isi The Elements
adalah sebagai berikut :
Buku I berisi geometri seperti apa yang dipelajari di sekolah menengah
sekarang, termasuk teorema kesebangunan segitiga. Dari 48 poposisi yang terdapat
dalam buku I ini, dikelompokan memnjadi 3 kelompok. Proposisi 1 sampai dengan
26 pada umumnya berhubungan dengan sifat-sig=fat segitiga, dimana termasuk di
dalamnya terema kesebangunan. Proposisi 27 sampai dengan 32 adalah
berhubungan dengan teori mengenai kesejajaran, dan pembuktian bahwa jumlah
sudut-sudut suatu segitiga adalah sama dengan sudut lurus (180ᵒ). Proposisi 33
sampai dengan 48 adalah berhubungan dengan paralelogram (jajaran genjang),
segitiga, serta bujur sangkar. Khusus untuk proposisi 47 dan 48 mengenai teorema
Pythagoras dan kebalikan teorema Pythagoras. Pembuktian teorema Pythagoras
tidaklah seperti yang terdapat dalam buku teks sekarang yang cukup sederhana.
Euclide membuktikannya dengan memperlihatkan bahwa

b) ARCHIMEDES (267-212 SM)

Mesir sejak diperintah oleh Ptolemy beserta keturunan selama hampir


300 tahun lamanya, bebas dari pergolakan dan ancaman, baik dari dalam
maupun dari luar negri. Sehingga kota Alexandria merupakan kota yang
paling aman bagi ilmuwan untuk mengembangkan ilmunya, dan tempat
belajar yang baik bagi para mahasiswa. Walaupun Alexandria adalah
merupakan pusat aktifitas ilmu pengetahuan umumnya, matematika
khususnya, namun ahli-ahli matematika pada zaman itu bukanlah berasal
dari mesir sendiri melainkan berasal dari luat Mesir terutama Yunani.

Archimedes adalah anak seorang astronomer, oleh karena itu


Archimedes juga mempunyai pengetahuan dan reputasi yang cukup
lumayan dalam bidang astronomi. Tetapi karyanya yang menonjol
bukanlah dalam bidang geometri, melainkan dalam bidang matematika
dan fisika. Archimedes pernah belajar di Alexandria, dan setelah kembali
dia melanjutkan karyanya dalam bidang matematika dan fisika disana.
Diantara temannya di Alexandria adalah canon, Dosithous (pewaris
Euclid) dan Eratontenes dan hasil-hasil penemuan yang diperolehnya
selalu dikomunikasikannya dengan teman-temannya di Alexandria.

Archimedes banyak menulis buku tentang matematika dan fisika


yang sebagian besar dapat ditemukan. Dalam bidang fisika Archimedes
menulis :

1. On The Equilibrium of planes (keseimbangan bidang-bidang).

2. On Floating bodies (tubuh-tubuh yang merapung)

Dalam bidang matematika, Archimedes banyak sekali menghasilkan karya


tulis, baik berbentuk buku, maupun berupa paper karya-karya Archimedes
ini antara lain :

- Peramites atau Sand Rockoner


- Quadratur of Parabola
- Messurement of Circle
- On Spiral
- On the Sphere and Cylinder
- On Conoida and Sphere
- The Method

Psamites Atau Sand Reckoner berisi tentang sistem aritmatika,


archimedes mengaprosimasikan panjang keliling lingkaran bumi adalah
300.000 mill (pada waktu itu orang hanya memperkirakan sekitar 30.000
mill).

Quadrature of parabola (mengkuadrat para bola) buku ini berhubungan


dengan metode penghapusan (yaitu kalkulus integral) dan berisi 24
proposisi tentang irisan kerucut.

On the measurament of acircle ( mengukur lingkaran), menggunakan


segi banyak luar dan segi banyak dalam beraturan lingkaran untuk
menentukan panjang keliling lingkaran itu. Dengan membuat segi 96
beraturan dalam keliling lingkaran itu. Dimulai dengan segi enam
beraturan, kemudian menduakalinya terus menerus sampai menjadi segi
96 beraturan. Menemukan ratio antara keliling dengan diameternya = 3,14
yang sekarang dikenal dengan nilai π.

On spiral berisi 28 Dalil mengenai sifat – sifat kurva spiral yang


dikenal sekarang sebagai spiral Archimedes dengan persamaan polar r =
kθ. Proposisi 24 dalam buku ini berbunyi “luas daerah yang dibuat oleh
radius dalam vektor lengkap pertamanya adalah sepertiga luas lingkaran
pertama”. Dengan menggunakan rumus integrasi seperti sekarang, maka
luasnya adalah sama dengan ¼ πr^2.

c) Eratoshtenes (270-190 SM)

Eratoshtenes (270-190 SM)

Eratosthenes berasal dari Cyrene, pantai selatan dari laut Mediteranian.


Sebagian besar dari masa mudanya dihabiskannya di Athena, kemudian pada umur
sekitar 40 tahun Erastosthenes diuandang oleh raja Ptolemy III dari mesir datang ke
Alexandria untuk menjadi guru ank-anaknya dan sekaligus menangkatnya menjadi
kepala perpustakaan universitas. Eratosthenes memiliki keahlian dalam bermacam-
macam cabang ilmu pengetahuan, seperti misalnya kesusastraan, astronomi, sejarah
dan atletik. Karyanya yang sangat meninjol adalah aproksimasinya tentang panjang
keliling bumi. Eratoshtenes memperdiksi keliling bumi dengan membansingkan
jarak antara dua tempat di bumi dan sudut yang dibuat kedua tempat itu dengan
matahari. Pada suatu hari yang cerah Eratosthenes matahari bersinar tegak lurus
(membuat sudut 90ᵒ) di kota Syrene. Pada waktu yang bersamaan di Alexandria,
kira-kira 500 mil di sebelah utara Syene (sekarang namanya Assuan) yang
mempunyai meridian yang sama dengan Syene, matahari membuat bayangan yang
menunjukan bahwa sudut matahari dengan Zenith adalah seperlima puluh lingkaran
(atau kira-kira 7ᵒ12’). Dengan mengetahui bahwa jarak antara Syene dan
Alexandria sejauh 500 mil, maka Eratosthenes berkesimpulan bahwa keliling bumi
adalah 50 x 500 mil = 25.000 mil. Disamping memperkirakan panjang keliling bumi
, Eratosthenes juga mencoba menghitung jarak antara bumi dengan matahari dan
jarak antara bumi dnegan bulan. Eratosthenes memperkirakan jarak bumi dengan
matahari sekitar 79.000.000 juta mil dan jarak bumi dengan bulan sekitar 75.000
mil. Perkiraan Eratosthenes mengenai jarak antara bumi dengan matahari cukup
baik, karena menurut perhitungan sekarang jarak antara bumi dengan matahari
adalah 92.000.000 mil, tetapi perkiraannya mengenai jarak antara bumi dan bulan
jauh dari perkiraan orang sekarang ini, yakni 239.00 mil.
Dalam bidang matematika, Eratosthenes terkenal dengan penemuannya
tentang bagaimana menemukan bilangan prima yang terkenal dengan nama
“saringan Eratosthenes”. Untuk menentukan bilangan-bilangan prima yang lebih
jecil dari 100 misalnya, Eratosthenes melakukannya sebagai berikut :
1. Mula-mula disusun suatu barisan bilangan asli dari 1 sampai dengan 100.
2. Pertama kali dicoret bilangan 1, karena 1 bukanlah bilangan prima.
3. Bilangan 2 adalah bilangan prima, maka semua kelipatan 2 dicoret karena
bukan bilangan prima.
4. Bilangan 3 adalah bilangan prima, maka semua kelipatan 3 dicoret.
5. Bilangan 5 adalah bilangan prima, maka semua kelipatan 5 dicoret.

Demikianlah seterusnya sehingga akhirnya akan diperoleh semua bilangan prima


antara 1-100. Untuk bilangan yang tidak begitu besar, metode ini sangat baik
digunakan tetapi untuk bilangan yang besar, metode ini kurang baik karena
memerlukan daftar panjang pekerjaan dan lama.

d) Apollonius (262-190 SM)


Apollonius dilahirkan di Perga, terletak di antaliya turki. Diperkirakan Apollonius
lahir pada tahun 262 SM yaitu sekitar 25 tahun lebih mudah dari Archimedes. Pada
waktu masih muda Apollonius belajar di Alexandria dengan murid-murid Euclide.
Kemudian untuk beberap lamanya mengajar di Universitas Alexandria. Apollonius
meninggal di Alexandria kira-kira pada tahun 190 SM.
Karya Apollonius dalam bidang matematika adalah :
• Quick delivery
• Cutting of a ratio atau proportional section
• Cutting of an area atau on spatial section
• On determine section
• Tangencies
• Vernginga
• Palne locy
• Treasury
• Conics.

Buku quick delivery sekarang tidak ditemukan lagi berisi mode bagaimana
melakukan kalkulasi secara cepat. Dalam buku ini Appolonius Apollonius
mengkalkulasikan nilai π dengan nilai yang sedikit lebih baik daeri Archimedes
yaitu 3,1416.

Buku Cutting Off a Ratio tetapi sudah bukan dalam naskah asli, melainkan
sudah diterjemahkan kedalam bahasa Arab, kemudian diterjemahkan lagi dalam
bahasa latin, buku ini berisi 181 proposisi berhubungan dengan soal-soal
matematika umum mengenai penyelesaian persamaan kuadrat jenis ax2 – bx = c.
Buku cutting of an Area (on spatial section) berisi 124 proposisi yang pada
umumnya berhubungan dengan problem yang hampir bersamaan dengan karyanya
cutting of a ratio.
Buku Tangencies berisi 124 proposisi. Buku ini berhubungan dengan probem
berhubungan dengan bagaimana melukis suatu lingkaran yang menyinggung tiga
unsur yang diketahui : titik, garis lurus, dan lingkaran.
e) Aristarchus (310-230 SM)

Aristarchus dari samos (310-230 SM) dalam karyanya yang berjudul “on the size
and distances of the sun and moon”. Menyatakan

Bulan Matahari
30

870
Bumi

Ketika bulan setengah penuh,maka sudut yang di buat oleh bumi matahari
adalah 30. Dalam trigonometri sekarang ini berarti bahwa ratio jarak bumi
terhadap bulan dan jarak bumi terhadap matahari adalah sin 30 pada waktu itu
belum ada daftar tabel trigonometri.
Aristarchus menggunakan teorema yang ekivalen dengan rumus trigonometri
sebagai berikut :

(sin A)/(sin B) <A/B<(tg A)/(tg B)


Dimana 0°<B<A<90°.
Dari rumus ini Aristarchus mengambil kesimpulan bahwa 1/20<sin 3°<1/18 ,
dan mengatakan bahwa jarak antara bumi dan matahari lebih dari 18 kali jarak
bumi dan bulan tetapi lebih kecil dari 20 kali. Walaupun perkiraan jarak ini jauh
lebih kecil dari perkiraan sekarang (400 kali), namun lebih baik dari perkiraan
Eudoxus dan Phidios (ayah archimedes). Kesalahan Aristarchus sebenarnya dalam
pengukuran ini adalah tentang sudut yang dibuat bumi, matahari dan bulan
bukanlah 3° melainkan 10°.
Aristarchus sudah mengetahui bahwa dalam suatu lingkaran yanng diketahui
rasio dari busur lingkaran dengan tali busur makin bertambah kecil apabila
sudutnya berkurang dari 180° sampai 0° dan akan mempunyai limit sama dengan
1.

f) Hipparchus (140 SM)

Sekitar tahun 140 SM Hipparchus dari Nicaea menyususn tabel trigonometri


sehingga dia dinamakan “bapak trigonometri”.

Hipparchus adalah orang yang pertama membuat tabel mendetail untuk setiap
derajatnya. Hipparchus menggunakan tabel dalam perhitungan-perhitungan
astronominya, tetapi tidak diketahui dari mana hipparchus mendapatkan sumber-
simber aslinya dari tabel ini.

Hipparchus adalah figur transisi astronomi babylonia. Dimana astronomi


babylonia sudah sangat maju semenjak sekitar tahun 270 SM. Konstribusi
hipparchus yang utama dalam bidang astronomi adalah pengorganisasiannya
tentang data-data yang diperoleh dari babylonia. Kemudian memperbaiki
kelemahan-kelemahannya.

Konstribusi yang lain dari hipparchus adalah membagi sudut lingkaran atas 360°,
yang berguna dalam menyusun tabel tali busurnya. Kemungkinan hipparchus
memperolehnya dari Hypsicles, yang terlebih dahulu membagi lingkaran atas 360
bagian seperti yang sudah dirintis oleh astronomi babylonia. Karya hipparchus ini
terdiri dari 12 buku yang berhubungan dengan konstruksi tali busur tapi
sayangnya semua karya ini tidak dapat ditemukan lagi, yang ada sekarang
hanyalah dalam bentuk komentar-komentar dari matematician sesudahnya.

g) Minelaus (±100 SM)

Minelaus dari Alexandria (±100 tahun sesudah masehi) memiliki karya yang
berhubungan dengan tali busur dalam lingkaran yang terdiri dari 6 buku. Karya
lain dari Minelaus tentang matematika dan astronmi adalah “Element of
Geometry” (unsur-unsur geometri) dan “Sphaerica”. Sayangnya karya Minelaus
“tali busur dalam lingkaran” dan “Element of Geometry” tidak dapat ditemukan,
hanya diketahui berdasarkan komentar-komentar dari matematician yunani dan
arab. Ratuasan tahun kemudian satu-satunya karya Minelaus yang dapat
ditemukan sekarang hanyalah “Sphaerica”, tetapi yang sudah disalin ke dalam
bahasa arab.
Sphaerica ini terdiri dari tiga buku :

Buku pertama membicarakan tentang dasar dari segitiga bola, yang analog dengan
buku I Elements Euclid tentang segitiga-segitiga pada bidang datar. Dalam buku I
ini terdapat suatu teorema bahwa “ Dua segitiga bola adalah sama dan sebangun
apabila sudut-sudut yang sepadan adalah sama”.
Buku kedua berisi tentang aplikasi dari geometri bola untuk fenomena-fenomena
astronomi .

Buku ketiga berisi teorema yang sekarang dikenal dengan nama “ theorema
Minelaus” tentang tali busur dalam lingkaran .

A B

B’

Dalam lingkaran O, tali busur AB adalah dua kali sinus setengah sudut tengah
AOB dikalikan dengan jari-jari. Apabila BOB’ adalah diameter lingkaran, maka
tali busur AB adalah dua kali cosinus setengah sudut AOB dikalikan dengan jari-
jari. Jadi teorema-teorema Thales dan Pythagoras yang membawa kepada
persamaan AB²+AB’²=4r² adalah ekuivalen dengan persamaan trigonometri
modern :
Sin² Ɵ + cos² Ɵ = 1
h) Ptolemy (±150 SM)

Ptolemy dari alexandria tahun ±150 setelah masehi karyanya mathematical


Syntaxis adalah karya yang paling terkenal dalam zaman yunani di bidang
trigonometri. Buku Mathematical syntaxis atau “kumpulan matematika” ini terdiri
dari 13 buku yang disusun berdasarkan tulisan Hipparchus. Buku karyaPtolemy
ini adalah merupakan karya dalam bidang astronomi yang terbesar di zamannya,
melebihi semua karya penulis-penulis lainnya sehingga karyanya ini oleh
komentator disebut “Magiste”, atau “yang terbesar” dan translator arab
menyebutnya dengan “Almagest” yaitu nama yang dikenal sekarang ini.
Tentang kehidupan Ptolemy ini tidak banyak diketahui, baik tahun
kelahiran maupun tahun meninggalnya yang diketahui orang hanyalah bahwa
Ptolemy melakukan observasi ke Alexandria dari tahun 127 M sampai tahun 151
M, dan oleh karena itu diperkirakan dia lahir pada tahun-tahun terakhir di abad
pertama, dan menurut penulis Suida, Ptolemy masih hidup pada waktu
pemerintahan Marcus Aurolius (memerintah dari tahun 161 sampai dengan 180
M). Beruntung sekali karya Ptolemy ini tidak hilang, sehingga dapat dibaca
seluruh isi dari Almagest ini, bukan hanya tabel-tabel trigonometrinya tetapi juga
metode yang digunakan dalam konstruksinya.
Inti dari perhitungan tali busur Ptolemy adalah proposisi Geometric yang
dikenal sebagai “Teorema Ptolemy” : apabila ABCD segiempat (cembung) yang
dilukis dalam suatu lingkaran, maka AB.CD+BC.DA=AC.BD ; yaitu jumlah
perkalian sisi-sisi yang berhadapan dari suatu segi empat lingkaran luar adalah
sama dengan perkalian diagonal-diagonalnya. B

C
T
E
A
D
Untuk membuktikan dengan mudah dapat dilakukan dengan melukis DE
sehingga sudut ABE sama dengan sudut DBC. Salah satu teorema dalam
Almagest Ptolemy ini juga pernah terdapat dalam karya Euclide “data” yaitu:
apabila suatu segitiga dilukis dalam suatu segitiga, dan apabila BD adalah suatu
tali busur yang membagi sudut ABC atas dua bagian yang sama, maka (AB+BC) /
BD = AC/AD.

3. Heron

Heron adalah matematikawan Yunani kuno dan insinyur yang aktif di kota
kelahirannya yaitu Alexandria, Mesir Romawi. Dia dianggap sebagai
eksperimenter besar kuno dan karyanya merupakan perwakilan dari tradisi
keilmuan Yunani. Heron tekenal dalam sejarah matematika karena rumusnya :
K= √(s(s-a)(a-b)(s-c) )

Dimana a,b,c adalah sisi segitiga dan s adalah setengah jumlah segitiga
sisinya. Walaupun rumus ini sudah dikenal oleh Archimedes sebelumnya, tetapi
rumus ini baru di demonstrasikan ( dibuktikan ) oleh Heron dalam bukunya “
Netrica”. Sekarang rumus ini dibuktikan secara trigonometri , tetapi Heron
membuktikannya dengan menggunakan geometry konvensional . karya Heron
Netrica ini , sama halnya dengan Method di karya Archimedes, menghilang lebih
kurang 18 abad,barulah ditemukan kembali diKonstantiapel dalam suatu naskah
yang ditulis sekitar tahun 1100. Dalam buku Netrica yang terdiri dari tiga buku ini
tidak banyak terdapat Demonstrasi ( pembuktian ), tetapi banyak sekali contoh-
contoh perhitungan yang berhubungan dengan panjang,luas,dan isi , yang hasinya
hampir bersamaan dengan hasil yang diperoleh dalam buku teks Messopotamia.
Sebagai contohnya misalnya: Heron memberi suatu tabulasi dari luas An dari
segibanyak beraturan n sisi dengan diukur dengan kuadrat sisi Sn , yang dimulai
dengan A3 = 13/10 S32 , selanjutnya A12 = 45/4 S122 untuk A5 Heron
memberika dua rumus , yaitu 5/3 S52 dan 12/7 S52. Dimana nilai pertama sama
dengan nilai yang terdapat dalam tabel Babylonia, tetapi kedua-dua nilai itu tidak
ada yang betul-betul tepat. Untuk hexagon, Heron memberikan nilai 13/5 S6
,sedangkan nilai sebenarnya terletak diantara nilai Babylonia dengan nilai Heron.

Buku I Netrica berisi tentang pengukuran luas bujursangkar ,


empatpersegi panjang,segitiga, trapezoid, segibanyak beraturan mulai dari segitiga
segitiga sama sisi sampai kepada dodecagon , lingkaran dan segmen-
segmennya,ellips, segmen parabola, permukaan silinder,kerucut, dan permukaan
bola.
Buku II berisi tentang pengukuran isi kerucut,silinder,jajaran genjang,
prisma,pyramida, kerucut terpancung dan piramida terpancung, bola, segmen
bola, bidang lima beraturan dan isi beberapa primatoida.
Buku III berisi tentang pembagian luas satu bagian dengan bagian yang lain.

Karya-karya lain dari Heron adalah :


1. Geometrica
2. Pnoumatics
3. Dioptra
4. Catoptrica
Hal yang dapat membedakan antara geometri klasik dengan pengukuran
Heronian, terlihat dalam problem yang diselesaikan Heron dalam bukunya
Geometrica . salah satu problem dalam buku ini adalah mencari diameter,keliling
lingkaran (perimeter), dan luas suatu lingkaran, apabila diketahui jumlah ketiga
besaran ini, Heron tidak menyelesaikan problem ini dengan menggunakan
teorema Eudoxus , melainkan menggunakan metode zaman pre Holonia. Problem
lain dalam buku ini adalah mencari sisi-sisi suatu segitiga asiku-siku, apabila
jumlah luas dan keliling segitiga itu sama dengan280. Secara biasa bentuk
problem ini adalah bentuk tak tentu, dimana banyak sekali kemungkinan
jawabannya. Tetapi Heron hanya memberikan satu jawaban saja, yaitu dengan
menggunakan formula Archimedes untuk luas segitiga siku-siku. Dalam notasi
modern, apabila s setengah keliling segitiga dan r. Jari-jari lingkaran dalam
segitiga,maka rs + 2s = s (r +2) = 280. Heron memilih r + 2 = 8 dan s = 35, maka
diperoleh luas rs = 210. Karena segitiga ini adalah segitiga siku-siku , maka
hipotenusa c = s – r ,atau c = 35 – 6 = 29 . jadi jumlah dua sisi segitiga siku-siku
yang lain adalah s + r = 35 + 6 = 41. Kedua sisi ini masing-masingnya dapat
dicari, yaitu 20 dan 21.

Dalam bukunya “ Pneumatica” Heron mendeskripsikan sekitar seratus mesin


dan permainan seperti pipa hisap, mesin pembuka pintu candi dengan api, dan
organ angin. Heron terkenal dalam sejarah ilmu pengetahuan alam karena
penemuannya mesin uap sederhana, termometer sederhana, dan penemuan
mekanikanya yang berdasarkan kepada sifat-sifat cairan dan hukum mekanika
sederhana . bukunya Dioptra berhubungan dengan deskripsi dan aplikasi teknik
mesin.

Karya Heron Catoptrics atau refleksi adalah berhubungan dengan pemantulan


cahaya. Walaupun hukum refleksi untuk cahaya sudah dikenal oleh Euclid dan
Aristoteles, tetapi Heron adalah orang yang pertama memperlihatkannya dengan
penjelasan geometry sederhana, hukum refleksi itu adalah : “ apabila cahaya
datang dari suatu sumber cahaya S kepada cermin MH’ , dan mata dari peninju
adalah E , maka lintasan yang terpendek SPE adalah apabila sudut SPM sama
dengan EPM’.
S

M M’
P’ P

S’

Untuk membuktikan bahwa tidak ada lintasan yang lain, misalnya SP’E, yang
lebih pendek dari lintasan SPE, dibuat garis SQS’ tegak lurus pada MH’, dimana
SQ=QS’ ,lalu membandingkan lintasan SPE dengan lintasan SP’E sama dengan
lintasan S’PE dan lintasan SP’E sama dengan lintasan S’P’E, dan lintasan S’PM
adalah garis lurus, maka lintasan S’PE adalah lintasan yang terpendek .

Semenjak Hipparchus sampai kepada Ptolemy terdapat kemajuan yang luar


biasa dalam bidang astronomi dan geografi serta , tetapi tidak diikuti dengan
perkembangan yang berarti dalam bidang matematika. Kemajuan yang pesat
dalam matematika adalah dari zaman Eudoxus sampai zaman Apollonius
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sejarah matematika pada zaman Alexandria sangat memperngaruhi
perkembangan matematika modern. Zaman Alexandria ini berada di
bawah kekuasaan raja Alexandria (Iskandar Agung). Pada zaman ini
terdapat sebuah perpustakaan terbesar di dunia yaitu perpustkaan
Alexandria yang banyak memuat karya-karya ilmuwan.

Beberapa matematikawan pada zaman Alexandria yaitu :

1. Euclide
2. Archimedes
3. Erastoshtenes
4. Apollonius
5. Aristarchus
6. Hipparchus
7. Minelaus
8. Ptolemy
9. Heron

Karya dari para matematikawan ini sampai sekarang masih digunakan


namun dalam bahasa yang lebih sederhana dan modern.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa matematika, kita harus mengetahui sejarah
perkembangan matematika pada zaman Alexandria. Kita harus
menghargai para ahli matematika terdahulu dan karya-karyanya yang
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Zaman Alexandria. Scribd. Published 2018. Di akses 02 Oktober, 2022.
https://id.scribd.com/document/375037044/Makalah-Zaman-Alexandria

http://niceanggraini.wordpress.com/2013/06/24/zaman-yunani-kuno. Diakses
tanggal 02 oktober 2022 pukul 12.15 WIB

http://radyosuyoso.blogspot.com/2008/04/alexandria-simbol-kecemerlangan.
Diakses tanggal 02 oktober 2022

http://agusjnaibaho.blogspot.com/2013/08/perkembangan-matematika-gerik.
Diakses tanggal 01 oktober 2022

http://foruetes.blogspot.com/2012/11/alexandria-kota-kuno-bukti-perkembangan.
Diakses tanggal 01 oktober 2022
MAKALAH
SEJARAH MATEMATIKA PERIODE AKHIR YUNANI KUNO

Kelompok 6:

1. Rafli jamil
2. Reza finda

Dosen Pembimbing
Rita Oktavinora,S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVESITAS
MAHA PUTRA MUHAMMAD YAMIN
2022
BAB I
Periode Akhir Yunani

I. Latar Belakang Sejarah


Walau sekarang terdapat ungkapan “Matematika Yunani”, maka yang kemungkinan
terbayang dalam pikiran seseorang bahwa yang dimaksud adalah matematika yang
berkembang pada suatu negeri tertentu yakni Yunani. Tetapi pemikiran demikian tidaklah
tepat karena daerah perkembangan matematika Yunani bukanlah hanya di Yunani saja
melainkan tersebar luas.
Periode terakir dari zaman Yunani Kuno adalah didominasi oleh kekuasaan Romawi, karena
Yunani adalah kota yang paling aman damai dalam sejarah termasuk juga Mesir. Jadi Yunani
adalah tempat untuk berlindung yang aman bagi para kaum cendekiawan dalam kurun waktu
yang sangat lama.
Dalam tahun 212 S.M Syracusp dikuasai oleh bangsa Romawi dan dalam tahun 146 S.M
Chartago juga jatuh ketangan kekuasaan Romawi serta kota terakir Yunani Gorinth juga
dikuasai bangsa Romawi sehingga menjadikan Yunani sebagai salah satu propinsi dari
kekaisaran Romawi. Mulai saat itu kekuasaan Yunani mulai menyebar keseluruh kehidupan
bangsa Romawi.

II. Tokoh-tokoh Matematika Periode Akhir Yunani


a. Diophantus

Sekitar tahun 250 seorang matematikawan Yunani yang bermukim di Alexandria melontarkan
problem matematika yang tertera di atas batu nisannya. Tidak ada catatan terperinci tentang
kehidupan Diophantus, namun meninggalkan problem tersohor itu pada Palatine Anthology, yang
ditulis setelah meninggalnya. Pada batu nisan Diophantus tersamar (dalam persamaan) umur
Diophantus.
Diophantus sering disebut sebagai “Bapak Aljabar” Karena jasanya yang besar dalam
mengembangkan aljabar sinkopasi, yaitu aljabar dengan menggunakan lambang-lambang tertentu
Karya utama dari Diophantus ini adalah “Arithmetica”, yang aslinya terdiri dari lima belas buku,
tetapi hanya tujuh buku pertama yang dapat diselamatkan.
Dalam zaman Yunani perkataan Arithmatika berarti bilangan, bukan komputasi sering
Arithmatika disamakan dengan falsafah yang terlihat dari hasil karya Nicomachus dari Gerasa
yang berjudul “ Itroductio Arithmaticae”
Nicomacus adalah seorang Neo Pithagoras, yang kadang-kadang di anggap sebagai seorang
yang berlatar belakang Syria, tetapi jika dilihat hasil karya nya lebih bersifat filosof Yunani.
Itroductio Nicomacus ini dimulai dengan mengklasifikasikan bilangan atas dua kelompok, yakni
kelompok genap dan ganjil, kemudian dikelompokkan dedalam kelompok 2n, kelompok 2n.p (p
ganjil, p>1 dan n>1), dan 2.p (p ganjil dan p>1). Dalam buku ini didefenisikan bilangan prima,
bilangan komposirt, bilangan sempurna, dan empat bilangan sempurna yang di kenal waktu itu
yakni (6, 28, 496 dan 8128), serta deskripsi tentang saringan Erastosthenes.
Dalam buku ini terdapat teorema : “ apabila bilangan ganjil di kelompokkan dalam kelompok-
kelompok ; 3+5; + + ; 3+ 5+ + ; +…… , maka jumlah kelompok berturut-turut akan
membentuk bilangan pangkat tiga.
Secara umum ada tahapan perkembangan dalam sejarah perkembangan aljabar yang di kenal:

1. Aljabar Retorik (rhetorical algebra), yaitu tahap permulaan aljabar, dimana setiap
sesuatunya, termasuk penyelesaian nya, semuanya di tuliskan dengan perkataan
lengkap, tanpa menggunakan singkatan atau lambing.

2. Aljabar Sincopasi (syncopated algebra), yaitu tahap pertengahan, dimana telah mulai
menggunakan beberapa singkatan untuk menyatakan sesuatu kuantitas

3. Aljabar Simbolik (symbolic algebra), yaitu tahap terakir, dimana semuanya pada
umumnya menggunakan lambang-lambang.

Aljabar sebelum Diophantus adalah aljabar Retorik, sedangkan aljabarnya Diophantus adalah
aljabar sinkopasi, yang merupakan konstribusi Diophantus yang terbesar dalam perkembangan
aljabar untuk masa selanjutnya.
Dalam seluruh enam buku Arthmetica terdapat penggunaan yang sistematis dari singkatan untuk
pangkat bilangan dan untuk relasi operasi bilangan. Suatu bilangan yang tidak dikenal (variable)
dilambangkan dengan lambing yang menyerupai huruf Yunani sigma (δ), yang kemungkinan di
ambil dari huruf terakir “Arthmos” kuadrat bilangan yang tidak di ketahui dilambangkan dengan
Δy, yaitu dua huruf pertama dari perkataan dinamis (ΔγHAHZ) atau pangkat, pangkat tiga
dilambangkan dengan Kγ , dua hiuruf pertama dari perkataan kubos (KγBOΣ)
Lambang untuk negative dilambangkan dengan, barang kali sebagai gabungan dari Λ dan I dari
perkataan Icipis (ΛEIψiΣ) yang berarti “ kurang”
Dalam menuliskan suatu suku banyak (polynomial), semua suku-suku negative dikumpulkan
bersama dan di dahului oleh lambang negative, dan koefisien bilangan ditulis sesudah lambing-
lambang untuk pangkat.
Apabila dalam suku banyak itu terdapat konstanta maka digunakan lambang, singkatan dari
monades (MONAΔEΣ) dengan bilangan yang sesuai. Sebagai contoh misalnya:

a) X3+13x +5x, dituliskan :


b) X3-5x +8x-1, dituliskan :
c) 2x +3x3-4x +5x-6, dituliskan :
Perbedaan aljabar Sinkopasi Diophantus dengan aljabar sekarang ini adalah kurangnya lambang-
lambang dari aljabar Diophantus untuk melambangkan relasi dan operasi seperti notasi
eksponesial, akar dan sebagainya. Buku Aritmatika berisi 150 problem yang berhubungan dengan
persamaan linear dan persamaan kuadrat serta satu penyelesaian persamaan pangkat tiga.
Dalam menyelesaikan problem-problem dengan dua atau lebih bilangan yang tidak diketahui,
Diophantus secara cerdikk sekali mengatakan semua bilangan yang tidak diketahui itu hanya
dengan salah satu dari bilangan yang tidak diketahui itu. Sebagai contoh, misalnya : carilah dua
bilangan yang jumlahnya 20 dan jumlah kuadratnya 200, bilangan –bilangan yang tidak
membentuk 200 maka Diophantus tidak dinyatakan dengan x dan y, melainkan dengan 10+x dan
10-x. jadi, (10+x) ( -x) = 200, maka diperoleh x= 2. Jadi bilangan itu adalah 8 dan 12.
Problem lain adalah bagaimana menentukan dua bilangan sehingga apabila salah satu bilangan itu
ditambahkan dengan kuadrat bilangan yang lain menghasilkan kuadrat suatu bilangan rasional.
Dalam menyelesaikan problem ini Diophantus tidak mengambil x dan y sebagai bilangan tak
tentu, melainkan x dan x+
Dalam hal ini, jika bilangan kedua ( x+1) ditambahkan dengan kuadrat bilangan kedua (x ), akan
menghasilkan bilangan kuadrat sempurna, tidak peduli nilai berapapun yang diberikan untuk x.
sekarang diperlukan pula (2x+1) +x harus bilangan kuadrat sempurna, dan ia tidak menunjukan
bahwa tak terhingganya banyaknya kemungkinan jawaban, tetapi ia memilih salah satu
kemungkinan jawaban saja, yakni (2x- , dimana apabila (2x- disamakan dengan (2x+1) +x akan
menghasilkan nilai x= 3/13 dan 2x+1 =19/13.
Buku II problemnya adalah : Tentukan lah dua bilangan kuadrat dimana apabila perkalian kedua
bilangan itu ditambah dengan salah satu bilangan itu menghasilkan bilangan kuadrat .
Buku III problemnya adalah: Tentukanlah tiga bilangan sedemikian sehingga ketiga bilangan
itu adalah bilangan kuadrat, dan jumlah dua bilangan sembarang juga bilangan kuadrat. Carilah
tiga bilangan yang merupakan deret hitung r sehingga jumlah sembarang dua bilangan adalah
bilangan kuadrat. Tentukanlah tiga bilangan, sehingga hasil bilangan ketiga adalah bilangan
kuadrat.
Buku IV problemnya adalah: Carilah dua bilangan sedemikian sehingga jumlahnya sama
dengan jumlah pangkat tiganya Tentukanlah tiga bilangan yang merupakan deret geometri
sedemikian sehingga selisih antara sembarang dua bilangan adalah bilangan kuadrat.
Buku VI problemnya adalah: Tentukanlah suatu segitiga Pythagoras dimana panjang garis bagi
dari salah satu sudut lancipnya Rasional.

b. Pappus
Pada tahun 320 Pappus menulis sebuah buku yang sangat penting yang berjudul “Collection”
(Synagoge . Buku mathematical oleh collection yang kadang disebut collection adalah karya
Pappus yang terbesar yang berisi kombinasi antara komentar dan sebagai buku panduan bagi
karya-karya geometri pada saat itu.
Buku ini dilengkapi dengan banyak sekali proposisi yang orisinil, perbaikanperbaikan dan
perluasan proposisi geometri sebelumnya, serta komentar-komentar.
Buku ini dianggap penting dalam sejarah matematika, karena antara lain:
1. Buku ini berisi catatan-catatan sejarah yang berharga tentang bagian-bagian
matematika Yunani yang belun diketahui sebelumnya, misalnya dalam buku ini dapat
diketahui bagaimana Archimedes menemukan tiga belas semiregular polyhedral atau
yang dikenal dengan “Arcimedean Solid”
2. Dalam buku ini tredapat alternative pembuktian yang lain untuk proposisiproposisi
Euclid, Archimedes dan Apollonius serta beberapa tambahan lemma.

3. Terdapat penemuan-penemuan baru Pappus serta pengeneralisasian yang sebelumnya


belum pernah dikenal.

Dalam buku ini Pappus memberikan uraian tentang bagaimana metode Apollonius menuliskan
dan bekerja dengan bilangan-bilangan yang besar. Dalam buku III Pappus membedakan dengan
tajam antara problem-problem bidang datar, benda-benda ruang (solid), dan linear. Menurut
Pappus bidang datar dapat dikonstruksi dengan hanya mneggunakan jangka dan mistar saja. Solid
dapat diselesaikan dengan menggunakan irisan kerucut, sedangkan untuk linear diperlukan karya
selain dari garis lurus, lingkaran dan irisan kerucut.
Dalam buku III ini Pappus memberikan beberapa bentuk penyelesaian dari “
Tiga problematic” nya Yunani, yaitu penduakalian kubus, membagi sudut sepertiga bagian yang
sama besar dan mengkuadratkan lingkaran. Problem yang pertama dan yang kedua dikategorikan
oleh Pappus dengan kategori Euclid, sedangkan problem yang ketiga sebagai linear. Lebih lanjut
Pappus mengatakan bahwa tidak mungkiun ketiga problem ini dapat diselesaiakan dengan hanya
menggunakan jangka dan mistar.
Pappus memperlihatkan bahwa apabila dalam suatu setengah lingkaran ADC dengan pusat O
dibuat tegak lurus AC dan BF tegak lurus AD, maka DO adalah rata-rata hitung, DE rata-rata
geometri dan DF rata-rata harmonic dari AB dan BC.
Dalam buku IV Pappus mengatakan bahwa untuk menyelesaiakn suatu problem harus dilakukan
konstruksi yang sesuai. Misalkan diketahui sudut AOB terletak dalam suatu lingkaran dengan
pusat O, dan misalkan lagi bahwa OC adalah garis bagi sudut AOB. Lukis hiperbola dengan A
sebagai salah satu fokusnya, OC sebagai dirktrixnya, dan dengan eccentrisitas sama dengan dua.
Maka salah satu cabang dari parabola ini akan memotong keliling lingkaran suatu titik T, dimana
sudut AOT adalah 1/3 dari sudut AOB.
Trisection kedua dari Pappus adalah dengan menggunakan hiperbola sama sisi sebagai berikut:
misalkan sisi OB dari sudut-sudut AOB adalah diagonal suatu empat persegi panjang OABC.
Melalui titik A dilukis suatu hiperbola sama sisi dengan BC dan OC sebagai assimptot, dengan A
sebagai pusat dan jari-jari dua kali OB, dilukis suatu lingkaran yang memotong hiperbola di P.
dari titik P ditarik garis lurus PT kepada perpanjangan CE. Dari sifat-sifat parabola, garis lurus
melalui O dan T akan sejajar dengan AP dan sudut AOT adalah 1/3 sudut AOB.
Dalam buku IV ini , Pappus juga melakukan generalisasi sedehana dari teorema Pythagoras
sebagai berikut:

1. Apabila ABC adalah suatu sembarang segitiga, dan apabila CGBF adalah sembarang
jajaran genjang yang dilukis pada kedua sisi segitiga itu, maka Pappus membuat pada
sisi AC suatu jajaran genjang ACKL yang luasnya sama dengan luas kedua jajaran
genjang semula.

2. Jajaran genjang ACKL ini dapat dilukis dengan jalan memperpanjang sisi FG dan sisi
ED yang akan saling berpotongan di titik A ke AC pada titik J. terakhir dilukis AD
dan CK sejajar dengan HJ, maka terbentuklah jajaran genjang ACKL.

Buku V dari collection adalah buku yang disenangi oleh komentator matemtika selanjutnya,
karena dalam buku ini diperlihatkan tentang kecerdikan lebah dalam membuat sarangnya.
Menurut Pappus , dua segitiga segibanyak beraturan yang mempunyai diameter yang sama, maka
segibanyak mempunyai sisi yang terbanyak akan mempunyai luas yang lebih besar dbandingkan
denga yang mempunyai sisi lebih sedikit.
Oleh karena itu, Pappus menyimpulkan bahwa lebah telah memperlihatkan pengertian
matematika yang cukup tinggi dalam membuat sarangnya, yaitu berbentuk hexagonal, bukan
segitiga, bukan segiempat, atau prisma. Dan juga bahwa luas suatu lingkaran dengan diameter
yang sama dengan sembarang segibanyak beraturan, akan selalu lebih besar dari luas segibanyak
beraturan itu.
Buku VI umumnya berhubungan dengan astronomi, dan aplikasi matematika dalam astronomi,
optic, dan mekanika.
Buku VII berisi tentang metode analisis data yabg dikenal dengan nama “ Treasury of Analysis “
Ada dua belas karya yang didiskusikan dalam Treasury of
Analysis, yaitu
1. Data
2. Porisms.
3. Surface Loci ( semuanya karya Euclid )
4. Conic Sections.
5. On Proportional Section.
6. On Optical Section.
7. On Determinate section.
8. Tangencion.
9. Varginge.
10. Place Loci ( semuanya karya Apollonius )
11. On Means, karya Erastothenes.
12. Solid Loci, karya Aristaceus.

Teorema Troida (pusat gravitasi) dari Paul Guldin, seorang mathematician pada abad ke 17 yang
dianggap menemukan teorema ini, yaitu :

1. Apabila suatu busur dibidang datar diputar mengelilingi suatu sumbu yang terletak
sebidang dengan kurva itu, tetapi tidak memotong kurva, maka luas permukaan benda
putar yang terjadi adalah sama dengan perkalian panjang busur dan panjang lintasan
yang dilalui oleh pusat gravitasi busur itu.

2. Apabila suatu kurva tertutup bidang datar diputar mengelilingi sumbu yang terletak
sebidang dengan kurva itu, tetapi tidak memotong kurva, maka isi benda putar yang
terjadi adalah sama dengan perkalian luas kurva dengan panjang lintasan yang dilalui
oleh pusat gravitasi busur itu.

Dalam buku ini dibicarakan tentang tempat kedudukan terhadap tiga dan empat garis, yaitu:
“apabila P , P , P3, dan P adalah panjang segmen-segmen garis yang dilukis dari suatu titik P
kepada empat garis yang diketahui, dan membuat sudut-sudut tertentu dengan garis-garis ini, dan
apabila P P = kP3 ,atau P P =kP3P , dimana k bilangan konstan, maka tempat kedudukan titik
adalah suatu irisan kerucut” Yang dibuktikan oleh Apollonius
Teorema lainnya adalah teorema Stewart, yaitu:”apabila A,B,C, dan D sembarang empat titik pada
suatu garis, maka: (AD) (BC) + (BD) (CA) + (CD) (AB) + (BC) (CA) (AB) = 0”.
Bahwa empat sinar dari suatu titik yang dipotong oleh dua transversal masing-masingnya pada
titik A, B, C, D dan titik A„, B„, C„, D„, maka kedua cross ratio (AB/CD) dan (A„B„/C„D„
adalah sama, yang merupakan teorema dasar dari geometri proyektif.
Buku VIII berisi bagaimana melukis suatu kerucut melalui lima titk yang diketahui “apabila D, E,
F adalah pada sisi BC, CA, dan AB dari suatu segitiga ABC, sehingga BD/DC = CE/EA=AF/FC,
maka segtiga DEF dan ABC mempunyai pusat gravitasi yang sama.
Komentator-komentator matematika yang terkenal sampai akhir abad keenam adalah:

a. Theon dari Alexadria


Theon menulis komentar atas karya Ptolomy,Almagest, dalam sebelas buku.
Disamping itu, edisi modern dari karya Euclied,Elements, adalah berdasarkan pada
revisi dari Theon terhadap naskah aslinya. Walaupun demikian Theon lebih berjasa
dalam informasi sejarah dibandingkan dengan hasil karya matematikany.

b. Hypatia
Hypatia adalah salah seorang yang terkemuka dalam bidang matematika, terutama
bidang aljabar.dia adalah ahli matematika wanita pertama yang tercantum namanya
dalam sejarah matematika. Berdasarkan komentar mathematician sesudahnya,
diketahui bahwa hypati banyak menulis komentarkomertar atas karya-karya
mathematician sebelumnya, seperti “ Arithmetica” nya Diophantus, “Conic section”
dari Apollonius, dan “Al-Magest” nya Ptolemy Hypatia juga dikenal sebagai ahli
medicine dan ahli falsafa.
Tahun 415, Hypatia dibunuh secara kejam suatu kelompok fanatic Kristen, karena
dia tidak mau memeluk agama Kristen yang dianjurkan oleh pejabat Alexandria
waktu itu. Kematian Hypatia dianggap sebagai zaman berakhirnya matematika
Yunani.

c. Proclus -
Proclus lebih bersifat filosofis dibandingikan sebagai matematikan tetapi ucapan-ucapan dan
tulisan-tulisannya sering memberikan kritik terhadap sejarah permulaan perkembangan geometri
yunani . karyanya yang terbesar adalah komentarnya terhadap buku I elemen karya Euclid .
dalam menulis komentarnya komentarnya ini, dipastikan bahwa Proklus mempunyai suatu salian
dari History of Geometri karya Eudemus, yang sekrang tidak dapat lagi , sama halnya dengan
karya Poppus Geometri of the Elements, yang sebagian besar tidak dapat di temukan lagi.
Jasa Proclus yang terbesar adalah karyanya tentang sejarah geometri sebelum Ecluid , dimana
dalam karyanya “Geometri “ , Proklus membuat ringkasan dari karya Eudemus “ History of
Geometry”, yang terdiri dari empat buku. Bagian dari buku ini, yang di kenal dengan “Eudemion
Summery” dianggap sebagai kontribusi Proklus yang terbesar kepada sejarah matematika,
disamping teorema penemuannya : Apabila suatu segmen garis yang panjangnya tetap bergerak
dengan kedua ujungnya pada dua garis berpotongan , suatu titik dari segmen garis itu akan
melukiskan suatu bagian elips . karya Proklus yang lain adalah komentarnya terhadap karya Plato
“Republic” Proclus meninggal di Athena , ketika dia berumur lebih kurang 75 tahun.

d. Boothius (475-
Boothius disamping sabagai seorang matematika dan filasof, dia adalah juga seorang negarawan
terkenal. Walaupun Boothius adalah seorang matematika terkemuka pada zaman romawi, namun
tingkatan hasil karyanya jauh ketinggalan dari karya-karya penulis Yunani. Boothius menulis
buku teks untuk empat cabang matematika, yakni aritmatika, geometri, music, dan astronomi.
Buku aritmatika Boothius berdasarkan kepada “Introduction” karya Hicomacus, geometri
berdasarkan “Elements”nya Euclid, astronomi berdasarkan “Almagest‟‟nya ptolomy, sedangakan
musik berdasarkan kepada karya Hicomacus, Euclid dan Ptolemy.
Karena pertentangan politik dan agama dengan penguasa dan pihak gereja pada waktu itu, yang
sanggat besar pengaruhnya terhadap pemerintahan, maka Boothius dipenjarakan untuk beberapa
tahun lamanya, dan akhirnya dijatuhi hukuman mati pada tahun 521. Kematian Boathius ini
dapat dianggap sabagai akhirnya periode matematika zaman kuno di kekaisaran Romawi Barat.
karya terakhir dari Boothius adalah “De consolatione philosopjiae”, yang dituliskanya maka
berada dalam penjara, sebelum dia dihukum mati.

e. Simplicius
Karya Simplicius yang terkenal adalah komentarnya atas karya Aristotles,
”Physica” Disamping itu Simplicius juga menulis tentang percobaan Anthipon (430 S.H) untuk
mengkuatdratkan lingkaran, tentang lune nya Hippocratus dan tentang concection nya Eudoxus.
Simplicius mengutip kota demi kata apa yang ditulis Eudemus tentang “quadratur of lune”nya
Hippocratus

Dari catatan-catatan Simplicius inilah orang dapat mengenal karya-karya geometri


Yunani yang monuskrip aslinya tidak ditemukan lagi, terutama sekali karya-karya geometri
sebelum zaman Plato. Karya Simplicius yang lain adalah komentarnya terhadap buku I Elements
karya Euclid yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa arab pada zaman khalifah Harun Al-
Rasyid. Simplicius diperkirakan hidup pada pertengahan pertama abad keenam, dan pernah
mengenyam pendidikan Alexandria dan Athena.

f. Metrodorus
Anthologi ini adalah salah satu sumber yang sangat berharga tentang aljabar yunani
yang disusun oleh Metrodorus, seorang ahli tata bahasa yunani. Anthology aini berisi segienam
ribu epigmen (sanjak, puisi), dimana 46 buah berisi problem-problem ini adalah berasal dari
Metrodorus, dan sebagian lagi berasal dari karya-karya matematica sebelumnya , termasuk
problem matematika sesudah zaman Diophantus . Sekitar satu lisin mengenai persamaan simultan
sederhana dengan dua variable, satu persamaan simultan dengan empat persamaan dan empat
variabel dan dua problem yang berhubunggan dengan pertsamaan tak tentu (undeteminate
equstion) dari pertama.
MAKALAH FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

“MATEMATIKA CINA DAN INDIA”

DI SUSUN OLEH:

DINA LORENZA (211000484202014)

FITRI NURUL KARIMAH (211000484202001)

DOSEN PENGAMPU:

RITA OKTAVINORA, S.Pd.,M.Pd.

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Peradaban China sebenarnya jauh lebih dahulu dari peradaban Romawi dan
peradaban Yunani, tetapi tidak lebih tua dari peradaban Mesir dan Mesopotamia. Peradaban
China sudah di mulai pada zaman Potomik, sedangkan Yunani dan Romawi baru pada
zaman Thales. Peradaban sepanjang sungai Yong Tse dan Sungan Kuning boleh dikatakan
hamper bersamaan tuanya dengan peradaban yang terdapat di sepanjang Sungai Nil atau
lembah antara Sungai Euphrat dan Sungai Tiggris di Mesopotamia.
Karena kurangnya catatan dan informasi yang otentik maka sedikit sekali diketahui
tentang perkembangan matematika Hindu Kuno. Dari penggalian-penggalian arkeologi di
Mohenjodaro dapat di ketahui bahwa kebudayaan India yang sudah cukup tinggi sudah di
mulai lebih dari 5000 tahun yang lampau , yakni hamper sama dengan zaman pembangunan
piramida di Mesir.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini rumusan masalah yang akan d kaji diantaranya:
1. Bagaimanakah sejarah matematika di Cina?
2. Siapa saja dan bagaimanakah ahli-ahli matematika di Cina?
3. Bagaimanakah sejarah matematika di India?
4. Siapa dan bagaimanakah ahli-ahli matematika di India?
BAB II
PENBAHASAN

2.1 MATEMATIKA DI CHINA


Matematika Cina permulaan adalah berlainan bila dibandingkan dengan yang
berasal dari belahan dunia lain, sehingga cukup masuk akal bila dianggap sebagai hasil
pengembangan yang mandiri. Tulisan matematika yang dianggap tertua dari Cina adalah
Chou Pei Suan Ching, berangka tahun antara 1200 SM sampai 100 SM, meskipun angka
tahun 300 SM juga cukup masuk akal.
Hal yang menjadi catatan khusus dari penggunaan matematika Cina adalah sistem
notasi posisional bilangan desimal, yang disebut pula "bilangan batang" di mana sandi-
sandi yang berbeda digunakan untuk bilangan-bilangan antara 1 dan 10, dan sandi-sandi
lainnya sebagai perpangkatan dari sepuluh. Dengan demikian, bilangan 123 ditulis
menggunakan lambang untuk "1", diikuti oleh lambang untuk "100", kemudian lambang
untuk "2" diikuti lambang utnuk "10", diikuti oleh lambang untuk "3". Cara seperti inilah
yang menjadi sistem bilangan yang paling canggih di dunia pada saat itu, mungkin
digunakan beberapa abad sebelum periode masehi dan tentunya sebelum dikembangkannya
sistem bilangan India.
Karya tertua yang masih terawat mengenai geometri di Cina berasal dari peraturan
kanonik filsafat Mohisme kira-kira tahun 330 SM, yang disusun oleh para pengikut Mozi
(470–390 SM). Mo Jing menjelaskan berbagai aspek dari banyak disiplin yang berkaitan
dengan ilmu fisika, dan juga memberikan sedikit kekayaan informasi matematika.
Setelah pembakaran buku pada tahun 212 SM, dinasti Han (202 SM–220 M)
menghasilkan karya matematika yang barangkali sebagai perluasan dari karya-karya yang
kini sudah hilang. Yang terpenting dari semua ini adalah Sembilan Bab tentang Seni
Matematika, judul lengkap yang muncul dari tahun 179 M, tetapi wujud sebagai bagian di
bawah judul yang berbeda. Ia terdiri dari 246 soal kata yang melibatkan pertanian,
perdagangan, pengerjaan geometri yang menggambarkan rentang ketinggian dan
perbandingan dimensi untuk menara pagoda Cina, teknik, survey, dan bahan-bahan segitiga
siku-siku dan π. Ia juga menggunakan prinsip Cavalieri tentang volume lebih dari seribu
tahun sebelum Cavalieri mengajukannya di Barat. Ia menciptakan bukti matematika untuk
teorema Pythagoras, dan rumus matematika untuk eliminasi Gauss. Liu Hui memberikan
komentarnya pada karya ini pada abad ke-3 M.1[1]

2.2 AHLI-AHLI MATEMATIKA DARI CINA

1. ZHANG HENG (78–139)

Sebagai tambahan, karya-karya matematika dari astronom Han dan penemu Zhang
Heng (78–139) memiliki perumusan untuk pi juga, yang berbeda dari cara perhitungan yang
dilakukan oleh Liu Hui. Zhang Heng menggunakan rumus pi-nya untuk menentukan
volume bola. Juga terdapat karya tertulis dari matematikawan dan teoriwan musik Jing Fang
(78–37 SM); dengan menggunakan koma Pythagoras, Jing mengamati bahwa 53 perlimaan
sempurna menghampiri 31 oktaf. Ini kemudian mengarah pada penemuan 53 temperamen
sama, dan tidak pernah dihitung dengan tepat di tempat lain hingga seorang Jerman,
Nicholas Mercator melakukannya pada abad ke-17.
Bangsa Cina juga membuat penggunaan diagram kombinatorial kompleks yang
dikenal sebagai kotak ajaib dan lingkaran ajaib, dijelaskan di zaman kuno dan
disempurnakan oleh Yang Hui (1238–1398 M). Zu Chongzhi (abad ke-5) dari Dinasti
Selatan dan Utara menghitung nilai pi sampai tujuh tempat desimal, yang bertahan menjadi
nilai pi paling akurat selama hampir 1.000 tahun.
Bahkan setelah matematika Eropa mulai mencapai kecemerlangannya pada masa
Renaisans, matematika Eropa dan Cina adalah tradisi yang saling terpisah, dengan
menurunnya hasil matematika Cina secara signifikan, hingga para misionaris Jesuit seperti
Matteo Ricci membawa gagasan-gagasan matematika kembali dan kemudian di antara dua
kebudayaan dari abad ke-16 sampai abad ke-18.2[2]

2. TSU CH’UNG-CHIH DAN TSU KENG-CHIH


Tsu Ch’ung-Chih adalah seorang ahli matematika dan astronomi dari China yang
berkembang pada abad 5. Dia merupakan ahli matematika dan astronomi yang terkemuka
di China. Tsu Ch’ung-Chih lahir di Jiankang tahun 429 SM (sekarang dikenal dengan
Nanking, provinsi Kiangsu). Dia meninggal tahun 501 SM di China. Namanya adalah Zu
Chongzhi, tetapi sering ditulis sebagai Tsu Ch’ung-Chih. Dia berasal dari keluarga terkenal
yang asalnya dari provinsi Hopeh yang berada di sebelah utara China. Keluarga Zu adalah
keluarga yang memiliki bakat yang luar biasa dengan suksesnya generasi mereka di bidang
astronomi sebagai ahli astronomi dengan bagian yang utama di penanggalan. Keluarga Zu
mempunyai keahlian di bidang matematika dan astronomi karena menurun dari kakek dan
ayahnya yang juga merupakan pembantu pemerintahan resmi di dinasti Liu-Sung.

Tsu Ch’ung-Chih memberikan kontribusi yang sangat berarti untuk perhitungan


kalender. Selain itu, dia juga menentukan berbagai ketetapan yang luar biasa dengan tepat
dan teliti. Contoh, dia membuat sebuah nilai yaitu 27,21223 hari dalam 1 bulan, dan
kemudian diperbaharui menjadi 27,21222 hari dalam satu bulan. Contoh lainnya,
perhitungan satu tahun adalah 365,24281481 hari, yang mana ini sangat menutupi untuk
365,24219878 hari seperti kita tahu hari ini. Dalam bidang matematika, Tsu Ch’ung-Chih
adalah pemimpin yang tidak akan pernah dilupakan. Keberhasilannya yang terkenal adalah
penentuan nilai dari π. Dia menyebutkan : 3,1415926 < π

sebuah hasil yang luar biasa tentang itu dapat menjelaskan bagian yang lebih teliti.
Penemuan itu merupakan hasil karyanya beserta Tsu Keng-Chih anak lelakinya yang
ditemukan kira-kira dua abad yang lalu. Selain itu, yang nyata menarik perhatian adalah
pendekatan 355/113 yang mana pi digunakan untuk membenarkan 6 tempat desimal.
Pendekatan nyata itu tidak ditemukan di Eropa hingga tahun 1585. Ketelitian dari pi itu
dicapai oleh Tsus yang sekiranya tidak melebihi hingga tahun 1429, ketika ahli astronomi
Jashid Al-Kashi dari Samarkand menemukan pi yang membenarkan 16 tempat desimal.
Sedangkan ahli matematika dari barat tidak melebihi pendekatan Tsus hingga sekitar tahun
1600 SM.

Tsu Ch’ung-Chih juga memberikan dua sebab pendekatan untuk π : satu buah kasar
dari 22/7 dan satu buah denda dari 355/113. Hasil itu dapat diketahui dari :

Jika a/b ≤ c/d maka a/b ≤ (a+c)/(b+d) ≤ c/d

untuk a, b, c, d semua bulat. Maka kemudian diketahui bahwa : 3≤π≤22/7

jadi pendekatan π = 3,1415926 = (3x+22y) / (x+7y)

dimana y = 16x, pendekatannya jadi :

π = (3x+22×16x) / (x+7×16x) = 355/113

Seperti diketahui dengan baik, oleh sebab itu, dahulu telah diantisipasi oleh Archimedes di
West. Tetapi sebab terakhir itu tidak diketahui di Eropa hingga waktu itu Valentinus Otto
dan Adriaan Anthoniszoon pada 1000 tahun yang lalu. Itu mungkin merupakan catatan
bahwa nilai ini adalah benar untuk tujuh bentuk arti.

Bilangan irasional pi dapat diperhitungkan untuk bilangan yang tidak ditentukan


tempat desimalnya. Itu merupakan penyebab dari keliling sebuah lingkaran. Nilai dari pi
diperhitungkan oleh Archimedes untuk tiga tempat desimal dan Ptolemy untuk empat
tempat desimal. Tetapi setelah itu, sejak tahun 1450 tidak lebih besar ketelitian dari yang
diselesaikan di dunia bagian barat. Meskipun demikian, orang China membuat langkah
besar untuk ke depannya mengenai penaksiran pi.

Ternyata mengetahui besaran π tidak membawa dampak yang berarti, maka


kemudian orang berusaha menentukan besaran π yang lebih akurat dengan berjuang “lewat
evolusi” dengan cara mencari bilangan di belakang koma (desimal) yang paling banyak.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Tsu Ch’ung-Chih mengenai evolusinya. Dalam
pembicaraan umum, pendekatan orang China untuk masalah ini sangat berbeda sekali
dengan Archimedes. Dimana sebuah roda dari sebuah evolusi yang kuat menurut
Archimedes dan segi banyak yang teratur potongannya menurut orang China.

3. ZU CHONGZHI
Dalam sejarah Tiongkok banyak ahli matematika berupaya menghitung π.
Sedangkan hasil yang dicapai Zu Chongzhi pada abad ke-5 dapat dikatakan merupakan
kemajuan dalam penghitungan π. Zu Chongzhi lahir di kota Jiankang( kota Nanjing) pada
tahun 429. sejak kecil ia sangat cerdas dan suka pengetahuan di bidang matematika dan
astronomi. Pada tahun 464 ketiga ia berumur 35 tahun, Zu Chengzhi mulai menghitung π.
Dalam kehidupan sehari-hari rakyat Tiongkok mengetahui bahwa panjang keliling
lingkaran sama dengan tiga kali libat lebih diameter lingkaran. Sebelum Zu Chongzhi, ahli
matematika Tiongkok Liu Hui mengajukan cara ilmia untuk menghitungkan π, dengan
panjang keliling regular polygon dalam lingkaran untuk mendekati panjang keliling
lingkaran yang asli. Dengan cara ini Liu Hui telah menghitungkan π sampai 4 angka
dibelakang koma. Sedangkan melalui penelitian Zu Chongzhi, π telah dihitungkan sampai
7 angka di belakang koma yaitu diantara 3.1415926 dengan 3.1415927, dan memperoleh
nilai mirip π dalam bentuk bilangan pecahan.
Untuk memperingati hasil menonkol Zu Chongzhi, ahli sejarah matematika di luar
negeri pernah mengusulkan menamakan π dengan tingkat Zu. Zu Chongzhi dan anaknya
juga menyelesaikan penghitungan volume bola. Prinsip matematika itu dinamakan prinsip
Zu. Sebelum abad ke-14, Tiongkok adalah negara yang relatif maju dalam bidang
matematika.3[3]

4. QÍN SHǏ HUÁNG


Qin Shi Huang (November atau Desember 260 SM - 10 September 210 SM),
dilahirkan dengan nama Ying Zheng, juga dipanggil Shi Huang Di yang artinya adalah
Kaisar Pertama, adalah raja dari Negara Qin dari 247 SM sampai 221 SM, setelah
mempersatukan Tiongkok dengan menaklukkan 6 negara lainnya, ia kemudian mendirikan
Dinasti Qin dan mengangkat diri menjadi kaisar dari Tiongkok yang bersatu - dari 221 SM
hingga 210 SM - bertakhta dengan sebutan Kaisar Pertama.
Setelah menyatukan Tiongkok, dia dan perdana menterinya Li Si menciptakan
berbagai perubahan yang ditujukan untuk memperkuat persatuan, dan mereka menjalankan
banyak reformasi dalam pemerintahan, menyatukan tulisan baku, alat ukur standar dan juga
meneruskan pembangunan Tembok Besar yang sudah ada sejak Zaman Negara-negara
Berperang. Walaupun dengan kekuasaan tangan besi, Qin Shi Huang masih dianggap oleh
sejarah Tiongkok hingga sekarang sebagai pendiri Tiongkok masa lalu. Persatuan bangsa
Tiongkok telah berlangsung lebih dari dua ribu tahun.
Kaisar Pertama wafat saat melakukan ekspedisi ke seluruh negeri. Perjalanan ini
dilakukan untuk mengambil hati rakyat dan para adipati serta pangeran dari negara-negara
yang ditaklukannya. Di tengah perjalanan ia bertemu kembali dengan Xu Fu, seorang yang
diperintahkannya untuk mencari "obat keabadian" atau disebut juga "obat panjang umur".
Untuk menghindari kemarahan sang kaisar, Xu Fu berkelit dengan mengatakan bahwa
perjalanan untuk mencari obat tersebut sangat sulit, karena obat tersebut berada di puncak
gunung sebuah pulau di tengah lautan. Xu Fu berencana menghindar dari tugas kaisar
tersebut dengan mengatakan bahwa kaisar harus menangkap seekor ikan raksasa dahulu,
namun dengan berani kaisar berhasil memanah seekor ikan raksasa dan Xu Fu harus
menuruti tugas kaisar. Bagaimanapun juga Xu Fu yang telah memprediksi bahwa ia tidak
akan bisa menemukan obat keabadian dan jika ia pulang dengan tangan hampa, maka kaisar
pasti akan membunuhnya. Ia dengan senang hati menerima tugas dari kaisar tersebut,
dengan syarat kaisar menyertakan 500 pemuda - pemudi dalam perjalanannya untuk
dipersembahkan kepada dewa. Namun Xu Fu berlayar untuk dan tidak pernah kembali.
Diperkirakan Xu Fu mendarat di Jepang.
Kaisar wafat dan menginginkan putera pertama bernama Fusu yang
menggantikannya . Namun pesan kaisar pertama tersebut tidak pernah sampai, karena Zhao
Gao, kasim kepercayan sekaligus penyampai pesan terakhir kaisar pertama bersekongkol
dengan Li Si untuk mengubah pesan kaisar pertama menjadi mengangkat anak ke-26 kaisar
pertama, Huhai menggantikan ayahnya dan menyuruh Fusu serta Jenderal Meng Tian
bunuh diri dengan tuduhan melakukan pemberontakan. Zhao Gao melakukan hal ini karena
ia ingin mempertahankan kedudukannya, karena ia kan dicopot dari jabatannya jika
ketahuan suka menjilat dan korup oleh Fusu, sedangkan Lisi karena ia pernah berseteru
dengan Fusu saat menangani masalah cendekiawan aliran Konfusius.4[4]

2.3 MATEMATIKA DI INDIA


Peradaban terdini anak benua India adalah Peradaban Lembah Indus yang
mengemuka di antara tahun 2600 dan 1900 SM di daerah aliran Sungai Indus. Kota-kota
mereka teratur secara geometris, tetapi dokumen matematika yang masih terawat dari
peradaban ini belum ditemukan.
Matematika Vedanta dimulakan di India sejak Zaman Besi. Shatapatha Brahmana
(kira-kira abad ke-9 SM), menghampiri nilai π, dan Sulba Sutras (kira-kira 800–500 SM)
yang merupakan tulisan-tulisan geometri yang menggunakan bilangan irasional, bilangan
prima, aturan tiga dan akar kubik; menghitung akar kuadrat dari 2 sampai sebagian dari
seratus ribuan; membe rikan metode konstruksi lingkaran yang luasnya menghampiri
persegi yang diberikan, menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat; mengembangkan
tripel Pythagoras secara aljabar, dan memberikan pernyataan dan bukti numerik untuk
teorema Pythagoras.

2.4 AHLI-AHLI MATEMATIKA DI INDIA

1. PANINI (abad ke- 5 sm)

Pāṇini (kira-kira abad ke-5 SM) yang merumuskan aturan-aturan tata bahasa
Sanskerta. Notasi yang dia gunakan sama dengan notasi matematika modern, dan
menggunakan aturan-aturan meta, transformasi, dan rekursi. Pingala (kira-kira abad ke-3
sampai abad pertama SM) di dalam risalahnya prosody menggunakan alat yang bersesuaian
dengan sistem bilangan biner. Pembahasannya tentang kombinatorika meter bersesuaian
dengan versi dasar dari teorema binomial. Karya Pingala juga berisi gagasan dasar tentang
bilangan Fibonacci (yang disebut mātrāmeru).

2. SURYA SIDDANTA (abad ke- 400 sm)

Surya Siddhanta (kira-kira 400) memperkenalkan fungsi trigonometri sinus,


kosinus, dan balikan sinus, dan meletakkan aturan-aturan yang menentukan gerak sejati
benda-benda langit, yang bersesuaian dengan posisi mereka sebenarnya di langit. Daur
waktu kosmologi dijelaskan di dalam tulisan itu, yang merupakan salinan dari karya
terdahulu, bersesuaian dengan rata-rata tahun siderik 365,2563627 hari, yang hanya 1,4
detik lebih panjang daripada nilai modern sebesar 365,25636305 hari. Karya ini
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan bahasa Latin pada Zaman Pertengahan.
Surya Siddhanta adalah salah satu buku astronomi terawal India, meskipun karya
tersebut dalam bentuk yang kita kenal sekarang berasal dari sekitar setelah tahun 400 M.
Dalam Siddhanta terdapat peraturan-peraturan yang menjelaskan pergerakan benda-benda
angkasa yang sesuai dengan letak asli mereka di langit. Tidak diketahui siapa penulis
Siddhanta atau kapan buku ini pertama kali disusun, namun umumnya versi-versi yang
ditemukan berasal dari sekitar abad ke-4. Matematikawan dan astronom India dari periode-
periode selanjutnya, misalnya Aryabhata merujuk kepada naskah ini, sementara
terjemahan-terjemahan dalam bahasa Arab dan Latin kelak menjadi berpengaruh di Timur
Tengah dan Eropa.5[5]
3. ARYBHATA (abad ke-499)

Ia yang hidup pada tahun 475 – 550 A.D, adalah ahli matematika Hindu pertama
yang dikenal dunia. Risalah atau tulisannya mengenai subyek ini adalah karya Hindu yang
pertama mengenai matematika murni, dan terdiri dari tiga-puluh-tiga sloka. Ia menjelaskan
mengenai sebab-sebab gerhana matahari dan bulan.
Dia memberikan peraturan (rule) untuk pemecahan sederhana dari persamaan
sederhana lanjutan (simple intermediate equations) dan penetapan yang tepat mengenai
nilai (accurate determination of value). Percaya tau tidak, Aryabhata menyatakan hubungan
keliling sebuah lingkaran pada diameternya (relation of the circumperence of a circle to its
diameter).
Aryabhata, pada tahun 499, memperkenalkan fungsi versinus, menghasilkan tabel
trigonometri India pertama tentang sinus, mengembangkan teknik-teknik dan algoritma
aljabar, infinitesimal, dan persamaan diferensial, dan memperoleh solusi seluruh bilangan
untuk persamaan linear oleh sebuah metode yang setara dengan metode modern, bersama-
sama dengan perhitungan [astronomi] yang akurat berdasarkan sistem heliosentris gravitasi.
Sebuah terjemahan bahasa Arab dari karyanya Aryabhatiya tersedia sejak abad ke-8, diikuti
oleh terjemahan bahasa Latin pada abad ke-13. Dia juga memberikan nilai π yang
bersesuaian dengan 62832/20000 = 3,1416.6[6]
4. BRAHMA GUPTA

Ahli matematika besar Hindu berikutnya adalah Brahma Gupta, yang hidup dari
tahun 598 sampai 660 A.D. Karyanya dikenal sebagai Brahma-Siddhanta dan ini terdiri dari
dalil dan peraturan (theorem and rules). Setelah Brahma Gupta, ahli matematika bessar
berikutnya adalah Lalla yang dalam tahun 748 menulis buku tipis mengenai teori
matematika. Mahawira, yang hidup dalam tahun 850 A.D, membahas persamaan kwadrat
(quadratic equations).
Pada tahun 628 Brahma gupta menulis sebuah buku berjudul “BRAHMA GUPTA
SIDANTA” perbaikan system brahma ,dimana dua bab yaitu bab 12 dan 18 berhubungan
dengan matematika yaitu terdapat teorema-teorema yang sudah diakui sebaai teorema yang
benar. Namun ada pendapat beberapa ahli mengatakan bahwasanya teorema brahma gupta
tidak benar.disamping itu terdapat pula teorema-teorema brahma gupta yang eksak yatu
dengan memanfaatkan rumus-rumus Archimedes Heron,untuk menentukan jari-jari
lingkaran luar suatu segitiga.misalnya, brahma gupta memberikan rumus yang ekivalen
dengan rumus trigonometri yang kita pakai sekarang yakni,
2R= a/sin A= b/sin B =c/sinC
Yang merupakan formulasi kembali dari hasil karya ptolami barangkali hasil yang
paling menarik dari brahma gupta adalah menggeneraisasikan dari rumus beron untuk
menentukan luas segi empat yakni ,
K=V (s-a)(s-b)(s-c)(s-d)
Dimana a,b,c dan d sisi segiempat dan s setengah keliling lingkaran. Sebenarnya
rumus ini hanya berlaku untuk segiempat lingkaran saja,sedangkan untuk segiempat
sembarang rumusnya adalah,
K=V (s-a)(s-b)(s-c)(s-d)-abcd cos2 (A+C)/2
Dimana A dan C adalah jumlah pasangan sudut-sudut yang berhadapan.7[7]
5. MĀDHAVA

Mādhava dari Sangamagrama (lahir dengan nama Irinjaatappilly Madhavan


Namboodiri) (c. 1350 – c. 1425) adalah matematikawan dan astronom India dari kota
Irinjalakkuda (dekat Cochin, Kerala, India). Ia merupakan pendiri sekolah astronomi dan
matematika Kerala. Mādhava dianggap sebagai salah satu matematikawan-astronom
terbesar pada abad pertengahan, dan telah menyumbangkan kontribusi dalam deret
takhingga, kalkulus, trigonometri, geometri dan aljabar.
Karya Madhava diduga dikirim ke Eropa melalui misionaris-misionaris Yesuit dan
pedagang yang aktif disekitar pelabuhan Kochi, sehingga memberikan pengaruh terhadap
perkembangan kalkulus di Eropa.
Karya madhava yang memberikan suatu urutan untuk π diterjemahkan kedalam
bahasa matematika modern,dibaca
Πr =4r –(4r)/3+(4r)/s
Pada abad ke-14, Madhava dari Sangamagrama menemukan rumus Leibniz untuk
pi, dan, menggunakan 21 suku, untuk menghitung nilai π sebagai berikut
3,14159265359.8[8]
BAB III
PENUTUP
1.4. Kesimpulan

Hal yang menjadi catatan khusus dari penggunaan matematika Cina adalah sistem
notasi posisional bilangan desimal, yang disebut pula "bilangan batang" di mana sandi-
sandi yang berbeda digunakan untuk bilangan-bilangan antara 1 dan 10, dan sandi-sandi
lainnya sebagai perpangkatan dari sepuluh. Dengan demikian, bilangan 123 ditulis
menggunakan lambang untuk "1", diikuti oleh lambang untuk "100", kemudian lambang
untuk "2" diikuti lambang utnuk "10", diikuti oleh lambang untuk "3". Cara seperti inilah
yang menjadi sistem bilangan yang paling canggih di dunia pada saat itu, mungkin
digunakan beberapa abad sebelum periode masehi dan tentunya sebelum dikembangkannya
sistem bilangan India.
Tokoh-tokohnya adalah zhang heng, tsu ch’ung-chih dan tsu keng-chih, zu
chongzhi, qín shǐ huáng.
Peradaban terdini anak benua India adalah Peradaban Lembah Indus yang
mengemuka di antara tahun 2600 dan 1900 SM di daerah aliran Sungai Indus. Kota-kota
mereka teratur secara geometris, tetapi dokumen matematika yang masih terawat dari
peradaban ini belum ditemukan.
Tokoh-tokohnya adalah Panini, Surya Siddanta, Arybhata, Brahma Gupta Dan
Mādhava.
DAFTAR PUSTAKA

https://matheduc.wordpress.com/2018/03/04/sejarah-matematika-di-cina/

http://winniprmtputri.blogspot.com/2018/05/makalah-matematika-hindu-india.html?m=1

https://www.academia.edu/6559435/Matematika
MAKALAH
PERKEMBANGAN MATEMATIKA ARAB SEBELUM ABAD KE IX

NAMA:
YULIKE ISKA 211000484202011
RAHMI NAZIFAH 211000484202010

DOSEN PENGAMPU:
RITA OKTAVINORA,S.Pd,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2022
PERKEMBANGAN MATEMATIKA ARAB SAMPAI ABAD KE IX

Perkembangan matematika Arab sesudah pertengahan abad kedelapan adalah sangat


mengagumkan sekali dan mempunyai peranan serta kontribusi yang besar sekali terhadap
perkembangan sejarah matematika.pada abad pertama perkembangan agama islam,
bangsa Arab masih jauh tertinggal dalam bidang ilmu pengetahuan dibandingkan dengan
negeri-negeri sekelilingnya, seperti India, Yunani dan Romawi.

A. Matematika pada Abad Permulaan

Pada abad permulaan ini nampaknya bangsa Arab masih sibuk dengan pertentangan –
pertentangan dalam negeri sendiri. Tetapi mulai pada tahun 750 yaitu pada permulaan
pemerintahan khalifah-khalifah Bani Abbas keadaan berbalik dengan tajam sekali sekali
dimana mulai pada saat itu bangsa Arab bangkit mengejar ketinggalannya dalam bidang
ilmu pengetahuan. Mereka mulai menggali ilmu pengetahuan baik yang terkandung
dalam bumi Arab sendiri, maupun yang berasal dari luar Arab.Bangsa Arab mulai
mempelajari astronomi, konsep-konsep filsafat, ilmu kedokteran, matematika dan ilmu
pengetahuan lainnya dari Yunani, India, Mesir, Babylonia, dan lain-lain. Secara berangsur-
angsur karya ilmu pengetahuan klasik Yunani dan India dibawa ke Baghdad, ibu kota
kekhalifahan Arab Timur, kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Hal ini sangat
menguntungkan sekali bagi perkembangan sejarah matematika, karena hamper seluruh
karya ahli matematka Yunani kuno tidak dapat ditemukan lagi, yang tinggal sekarang
hanyalah terjemahan dari karya-karya ini dalam bahasa Arab.
Selama masa pemerintahan khalifah-khalifah Bani Abbas terutama sekali dalam masa tiga
khalifa terkenal, Al Mansur, harun al rasyid, dan al-makmun. Kota Baghdad menjadi
pusat pengembangan matematika dan ilmu pengetahuan alam lainnya menggantikan
kedudukan kota Alexandria pada zaman Yunani. Selama pemerintahan ketiga khalifah ini
hamper seluruh karya-karya matamatician yang berasal dari luar Arab, seperti India,
Yunani, dan Messopotamia. Kemudian atas perintah khalifah diterjemahkan
kedalam bahasa Arab.

Pada masa pemerintahan khlifah Al Mansyur (754-779), karya-karya ahli matematika


Hindu Brahmagupta dibawa ke Baghdad. Kemudian khalifah Al-Mansyur memerintahkan
untuk menterjemahkannya kedalam bahasa Arab. Diantara karya Brahmagupta adalah buku
yang berisi tentang astronomi, matematika dan ilmu pengetahuan alam lainnya.
Berdasarkan karya inilah yang kemudian hari menjadi bagian dari matematika arab. Tidak
lama setelah diterjemahkannya karya Brahmagupta ini(775), maka pada tahun 780 karya
ahli matematika Yunani Ptelemy tentang astrologi yang berjudul “Tetrabiblos”
diterjemahkan pula kedalam bahasa Arab.Dalam masa pemerintahan khalifah Harun
Arrasyid (786-808) dilanjutkan lagi menterjemahkan karya-karya Yunani kuno,
diantaranya termasuk karya Euclid, Element. Khalifah Harun al-rasyid ini adalah seorang
khalifah yang sangat mendukung usaha memajukan perkembangan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan bangsa Arab. Penterjemahan karya-karya yunani kuno ini berlangsung terus
sampai dengan masa pemerintahan khalifah Al-makmun (809-833).Khalifah Al-makmun,
putra dari khalifah Harun al-rasyid adalah khalifah yang juga sangat mencintai kepada ilmu
pengetahuan untuk kejayaan bangsanya, disamping dia sendiri adalah seorang astronomer.
Selama pemerintahan khalifah Al-makmun ini dilanjutkan lagi penterjemahan
selanjutnya buku elements Euclid, serta diterjemahkan pula karya Ptolemy
“Almagest”, sebagai imbalan perdamaian dengan Kaisar Romawi Timur. Disamping
memerintahkan untuk menterjemahkan karya-karya Yunani dan karya-karya asing lainnya.
Khlaifah Al-makmun juga memerintahkan untuk melakukan revisi terhadap terjemahan-
terjemahan yang sudah dilakukan sebelumnya.Pada permulaannya, penterjemahan buku-
buku asing kedalam bahasa Arab mengalami beberapa kesulitan, karma penterjemah
disamping harus menguasai bahasa Arab dan bahasa asli buku yang diterjemahkan, harus
pula mempunyai pengetahuan yang cukup tentang materi isi buku yang diterjemahkan itu.
Oleh sebab itu penterjemahan suatu buku sering dilakukan berulang-ulang dan terkadang
alih bahasa itu tidak dilakukan oleh bangsa Arab sendiri, tetapi dibantu oleh ahli-ahli yang
didatangkan dari luar Arab.Khalifah Al-makmun, membangun “Baitul HIkmah” tau
dikenaljuga dengan darul hikmah di kota Baghdad. Tempa ini berupa perpustakaan dan
tempat observasi yang sebanding dengan museum pada zaman Alexandria. Staf pengajar
di Bait al-hikma ini, disamping sarjana-sarjana bangsa Arab sendiri, terdapat pula sarjana
dari luar Arab, seperti dari Persia (Iran), Syria, dan Messopotamia, termasuk sarjana-sarjana
dari Yahudi dan Nasrani yang diundang oleh khalifah ke Baghdad. Salah seorang sarjana
Islam terkenal yang mengajar di Bait al-hikma adalah Al Khawarismi, yang namanya
kemudian terkenal di Eropa Barat lewat karya-karyanya dalam bidang matematika dan
astronomi.
Selama pemerintahan tiga khalifah ini, disamping Al-khawarismi banyak sarjana-sarjana
Arab menulis karya-karya dalam bidang matematika dan astronomi. Semenjak
pemerintahan tiga khalifah ini sampai dengan abad ke sembilan muncul mathematician-
matematician Arab yang ikut memberikan kontribusinya dalam perkembangan sejarah
matematika dunia diantaranya adalah sebagai berkut. Baca

B. Beberapa Tokoh Ilmu Pengetahuan Arab

Tidak diketahui pasti Muhammad ibn Musa al khawarismi dilahirkan dan dia meninggal
diperkirakan sekitar tahun 850. alkhawarismi menulis lebih dari setengah lusin karya
tentang matematika dan astronomi. Dua karya al khawarismi yang sangat terkenal dan
memegang peranan penting dalam perkembangan sejarah matematika adalah karyanya
mengenai aritmatika dan aljabar. Salah satu karya Al-khawarismi yang dapat diselamatkan
adalah bukunya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa latin yaitu buku tentang seni
berhitung Hindu) yang mana karya aslinya dalam bahasa Arab tidak ditemukan lagi. Dalam
buku ini, yang kemungkinan berdasarkan kepada maha karya Brahmagupta “Brahma
sphuta aiddhanta”dalam bahasa Arab, Al-khawarismi memberikan penjelasan tentang
sistem numerasi Hindu. Dari hasil karya Al-khawarismi inilah system numerasi Hindu
berkembang sehingga menjadi sistem numerasi yang kita gunakan sekarang. Walaupun Al-
khawarismi tidak menyatakan bahwa sistem numerasi ini adalah hasil karyanya, namun
notasi baru ini lebih dikenal dengan nama “algorismi” yang berasal dari nama Al-
khawarismi sendiri.

Karya Al-khawarismi yang terkenal salah satunya adalah aritmatika. Aritmatika al-
khawarismi ini, disamping memperkenalkan sisten numerasi Hindu, juga memberikan
penjelasan tentang hkum-hukum yang berlaku dalam algorisma Hindu dan proses
komputasi yang dikenal dengan “casting out 9’s” yang digunakan untuk memeriksa hasil-
hasilkomputasi aritmatika, serta hukum-hukum “false position” dan “double false
position”,dimana proses aljabar tertentu dapat diselesaikan secara aljabar.

Karya Al-khawarismi kedua yang terkenal adalah aljabar. Walaupun Diaphantus dianggap
sebagai ”bapak aljabar” tetapi karya Al-khawarismi ini lebih mendekati pelajaran aljabar
yang dipelajari disekolah-sekolah menengah sekarang, dibandingkan aljabarnya
Diophantus ataupun karyanya Brahmagupta.perbedaan yang nyata antara aljabar Al-
khawarismi dengan aljabar Diophantus adalah:
1. Aljabar Al-khawarismi jauh lebih sederhana dari aljabar Diophantus.
2. Aljabar Al-khawarismi seluruhnya retonik, dimana tidak satu pun sinkopasi
dari Diophantus maupun Brahmagupta. Bahkan bilangan dalam aljabar Al-
khawarismi dituliskan dengan kata-kata, bukan dengan lambang.

C. Sistem Numerasi Hindu-Arab (±300SM- 750 M)


Sistem angka Hindu-Arab atau Hindu adalah angka sistem desimal posisional yang
dikembangkan antara abad ke-1 dan abad ke-5 oleh matematikawan India. Sistem ini
diadopsi oleh Persia dan matematikawan Arab pada abad ke-9. Ini kemudian menyebar ke
dunia barat pada Abad Pertengahan Tinggi. Sistem ini didasarkan pada sepuluh (aslinya
sembilan) simbol yang berbeda. Simbol-simbol digunakan untuk mewakili sistem yang
pada prinsipnya terpisah dari sistem itu sendiri. Simbol yang digunakan sebenarnya adalah
keturunan dari angka India Brahmi, dan telah berubah menjadi berbagai varian sejak Abad
Pertengahan. Set simbol terbagi menjadi tiga keluarga utama: angka India digunakan di
India, angka Arab Timur digunakan di Mesir dan Timur Tengah dan Barat angka Arab yang
digunakan di Maghreb dan di Eropa.
Pada abad ke-18 tepatnya tahun 755 M wilayah kekuasaan Arab terpecah dua
menjadi wilayah bagian Barat dan wilayah bagian Timur. Wilayah bagian Barat berpusat
di Cordova dan bagian timur berpusat di Bagdad. Dengan sendirinya perkembangan
peradaban di kedua wilayah itu pun berbeda-beda, sehingga tulisan Arab dan numerasinya
pun berkembang sendiri-sendiri. Sistem numerasi Arab yang kita kenal sekarang adalah
berasal dari numerasi Arab Timur yang telah berbeda dari asalnya. Keistimewaan dari
sistem numerasi Arab ini adalah telah memakai sistem posisi dengan bilangan dasar 10.
Perhitungan-perhitungan lambang Hindu-Arab lebih banyak dipergunakan daripada
lambang bilangan Romawi, antara lain karena lambang bilangan Hindu-Arab telah
memakai sistem posisi (nilai tempat).
Dalam masa khalifah Harun al-rasyid yanglebih dikenal dengan dongengan “seribu satu
malam”nya dilanjutkan lagi dengan menterjemahkan karya-karya klasik Yunani,
diantaranya termasuk satu bahagian dari Elementsnya Eulid. Selanjutnya pada masa
pemerintahan khalifah al- makmun dilanjutkan lagi penterjemahan selengkapnya buku
Elements Eulid serta diterjemahkannya karya Ptolemy “Almagest”. Khalifah al-makmun
membangun di kota baghdad sebuah “ Bait al Hikma”, yang terdiri dari perpustakaan dan
observatorium yang sebanding dengan museum zaman Alexandria.Staf pengajar pada Bait
al Hikma ini adalah sarjana-sarjana Arab sendiri,dan terdapat pula sarjana dari luar Arab.
Salah seorang sarjana Islam terkenal yang mengajar di Bait Al Hikma adalah al-
khawarismi, yang namanya terkenal di Eropa Barat lewat karyanya dibidang matematika
dan astronomi.Semenjak pemerintahan 3 khalifah ini sampai dengan abad ke-9 muncul
matematician Arab yang ikut memberikan kontribusinya dalam perkembangan sejarah
matematika dunia, diantaranya adalah Al- Khawarismi,Thabit ibnu Qurra, Abu Kamil Shuja
dan Al-Battani.
Periode mulai dari abad ke VIII sampai dengan abad ke XIV dapat dikatakan
merupakan “zaman keemasan“ dari matematika bangsa Arab. Kontribusi bangsa Arab
dalam perkembangan sejarah matematika bukan hanya sebagai pengumpul dan kemudian
menyebarkannya saja, tetapi lebih dari itu. Matematika Arab disamping menterjemahkan
dan memberi ulasan terhadap matematika Yunani, mereka juga menghasilkan beberapa
karya asli dalam matematika.
Matematika bangsa Arab dapat dibagi menjadi 4 kelompok:
1. Aritmatika, yang kemungkinan berasal dari India, dan berdasarkan kepada prinsip
nilai tempat.
2. Aljabar, walaupun berasal dari Yunani, Hindu, dan Babylonia, tetapi telah dipolesi
oleh matematician Arab menjadi bentuk serta sistematik yang baru.
3. Trigonometri, umumnya berasal dari Yunani, tetapi matematician Arab
mengaplikasikannya dengan bentuk trigonometri Hindu dan menambahkan beberapa fungsi
dan rumus-rumus baru
4. Geometri, yang umumnya berasal dari Yunani, matematician Arab memberikan
generalisasi terhadap rumus-rumus Yunani tertentu.
Sesudah zaman al-khawarismi muncul beberapa matematician Arab yang tidak kalah
populernya dari matematician arab sebelumnya, seperti Abul Wefa, Al- Kharki, Al-Biruni,
Al-Kashi dan lainnya.
1. Al-Khawarismi
Tidak diketahui dengan pasti kapan Muhammad ibn Musa al-khawarismi
dilahirkan, diperkirakan dia meninggal sekitar tahun 850.Al-Khawarismi menulis lebih dari
setengah lusin karya tentang matematika dan astronomi. Karya-karyanya kemungkinan
berdasarkan kepada karya-karya Siddhanta dari India.
Ada dua karya Al-Khawarismi yang terkenal.Salah satu diantaranya adalah
bukuyang telah diterjemahkannya kedalam bahasa latin dengan judul” Alqorismi
Identimero Indirum ” (tentang seni berhitung Hindu) dimana karya aslinya dalam bahasa
arab tidak ditemukan lagi. Dalam buku ini, yang berdasarkan terjemahan karya
Brahmagupta “Brahma sputa siddhata” dalam bahasa Arab, Al- Khawarismi memberikan
penjelasan tentang sistem numerasi Hindu. Sehingga menjadi sistem numerasi yang kita
gunakan sekarang ini.Walaupun Al-Khawarismi tidak menyatakan bahwa sistem numerasi
ini adalah hasil karyanya sendiri, namun notasi baru ini lebih dikenal dengan nama
“Algorismi”, yang berasal dari nama Al-Khawarismi sendiri.
Aritmatika Arab yang pertama sekali terkenal adalah berasal dari karya Al-
Khawarismi.Aritmatika al-Khawarismi memperkenalkan sistem numerasi Hindu dan juga
memberikan penjelasan tentang hukum-hukum yang berlaku dalam algorisma Hindu, dan
proses komputasi yang dikenal dengan “casting out 9’s “, yang digunakan untuk memeriksa
hasil-hasil komputasi aritmatika, serta hukum-hukum “false position” dan “double false
position”, dimana proses aljabar tertentu dapat diselesaikan secara non aljabar.
Double false position atau lebih dikenal dengan dalil “regula duorum falsorum”
yang kemungkinan berasal dari India, digunakan untuk menentukan aproksimasi akar rile
dari suatu persamaan.Metode ini dapat ditulis, misalkan X 1 dan X2 dua bilangan yang
mendekati nilai X dari akar persamaan f(X) = 0. Maka perpotongan antara sumbu X dengan
garis yang menghubungkan titik-titik ( X1, f (X1)) dan ( X2, f ( X2 )) adalah merupakan
aproksimasi dari akar yang ingin dicari.
Karya Al-Khawarismi yang kedua yang paling terkenal adalah bukunya yang
berjudul”Hisab Aljabr Almuqabalah” ,dimana perkataan aljabar berasal dari judul buku Al-
Khawarismi ini.Karya Al-Khawarismi ini lebih mendekati pelajaran aljabar yang dipelajari
disekolah-sekolah menengah sekarang, dibandingkan dengan aljabar Diophantus. Karya
Al-Khawarismi ini tidak banyak berisi problem-problem yang sukar, berisi problem-
problem dan penyelesaian yang sederhana.Perbedaan nyata antara aljabar Al-Khawarismi
dengan aljabar Diophantus adalah:
1. Aljabar al-khawarismi jauh lebih sederhana dari aljabar Diophantus.
2. Aljabar al-khawarismi seluruhnya retorik, dimana tidak terdapat sinkopasi baik dari
Diophantus, maupun Brahmagupta.Bahkan bilangan dalam aljabar al-khawarismi
dituliskan dengan kata-kata, bukan dengan lambang.
Secara umum dapat dikatakan bahwa aljabar al-khawarismi seluruhnya bukan berasal
dari Yunani ataupun India. Ini terlihat dari karya Diophantus yang hanya mengenal satu
penyelesaian saja dari suatu persamaan kuadrat. Sedangkan al-khawarismi mengenal 2
penyelesaian.Begitu juga aljabar al-khawarismi tidak seluruhnya berasal dari India, karena
matematician Hindu tidak mengenal hukum-hukum aljabar seperti restorasi dan
reduksi.Disamping itu aljabar al-khawarismi adalah elementer dan retorik.
2. Thabit ibn Qurra(826 -901)
Selain Al-Khawarismi, terdapat matematician Arab lainnya yaitu Thabit ibn Qurra. Thabit
ibn Qurra adalah matematician arab yang memberikan kontribusinya dalam bidang aljabar.
Dia membuka sekolah untuk para penterjemah.Terjemahan Thabit terhadap karya
Apolonius, Archimedes,Eulid, Ptolemy,dan Theodorus adalah yang dianggap paling baik.
Desertasi Thabit ibn Qurra mengenai rumus untuk menentukan bilangan bersahabat
(amicable numbers) adalah merupakan karya asli bangsa arab.Thabit memberikan rumus
untuk bilangan bersahabat. Seperti halnya Pappus, Thabit juga memberikan generalisasi
dari teorema Phytagoras yang berlaku untuk semua segitiga, baik lancip maupun tumpul.
Apabila dari sudut A suatu segitiga ABC sembarang dibuat garis-garis yang memotong BC
pada B’ dan C’, sedemikian sehingga sudut AB’B dan sudut AC’C sama dengan sudut
A,maka AB2 + AC2 = BC(BB’ + CC’).

Kontribusi lain dari Thabit ibn Qurra alternatif lain dari pembuktian Phytagoras, karya-
karya tentang parabola dan segmen-segmen parabola, tentang bujursangkar ajaib,serta
teoro-teori baru tentang astronomi.
3. Abu Kamil Shuja (850-930)
Matematician Arab terkenal lainnya adalah Abu Kamil Shuja bin Aslam , yang
terkenal sebagai “Ahli Hitung dari Mesir”.Abu Kamil Shuja adalah seorang ahli aljabar.
Dia menulis sebuah buku dengan judul “Kitab fi aljabr walmuqubalah”, yang merupakan
komentar atas karya al-khawarismi, kemudian memberikan tambahan penyelesaian dari
problem-problem tersebut. Aljabar Abu Kamil Shuja ini adalah memadukan antara hal yang
praktis , seperti yang terdapat pada al-khawarismi. Abu Kamil Shuja menghindarkan
penyelesaian-penyelesaian negatif untuk kuadrat dari bilangan yang tidak diketahui ( X 2 ).
4. Al-Battani (850 -929)
Al-Battani yang dikenal di Eropa dengan nama Albagteniue adalah seorang
astromer. Al-Battani juga adalah seorang ahli dalam trigonometri. Dia banyak memberikan
kontribusinya dalam mengembangkan beberapa teorema trigonometri dengan memperbaiki
beberapa teorema trigonometri Yunani Kuno. Dalam bukunya yang telah diterjemahkan
kedalam bahasa Latin dengan judul “De scientia stellaeruj” (tentang gerakan bintang-
bintang), Al-Battani memberikan rumus :

B=
Kemudian Al-Battani menambahkan suatu rumus untuk sudut miring, suatu segitiga bola,
yakni:
Cos A = cos B . cos C + sin B . Sin C . Cos A
5. Abul Wefa (940 – 998)
Abul Wefa dilahirkan di Persia (Iran), dia dikenal karena terjemahannya terhadap
karya Diophantus “Arithmetica”, serta komentarnya terhadap aljabar al- khawarismi.Dalam
karya-karyanya, Abul Wefa menggunakan lambang bilangan Hindu. Pada zaman ini fungsi
Tangent sudah dikenal dengan baik , yaitu a = b tg A , yang sama dengan rumus
trigonometri sekarang. Dalil sinus yang sudah dikenal oleh Ptolemy dan Brahmagupta,
dianggap berasal dari Abul Wefa, dalil ini tidak menggunakan rumus segitiga bola. Abul
Wefa membuat daftar sinus baru untuk sudut-sudut yang berinterval, dengan menggunakan
pecahan desimal delapan angka.
6. Al- Biruni (973- 1048)
Al-Biruni adalah matematician Arab yang menulis suatu karya yang berjudul “ India
“ . Dari buku inilah orang mengetahui bahwa Archimedes sudah familiar dengan rumus ini,
beserta Brahmagupta. Al-Biruni memberikan penyelesaian terhadap persamaan pangkat
tiga X3 = 1 + 3X, dengan menghasilkan aproksimasi X = 1,52,15, 17, 13 yang ekivalen
dengan pecahan desimal yang akurat untuk enam atau lebih.
7. Al- Kharki (1029)
Al-Kharki (al-karogi) adalah seorang pengikut Diophantus, dimana dia banyak
belajar dari karya Diophantus yang diterjemahkan oleh Abul Wefa.Dia adalah orang
pertama yang menyelesaikan secara numerik persamaan + b = a , untuk
memperoleh akar-akar positif, yang berbeda dengan Diophantus yang hanya memperoleh
akar-akar rasional saja. Karya Al-Kharki dalam aljabar ini diberi judul : “Fakhri”. Salah
satu problem dalam buku Fakhri ini adalah mencari bilangan rasional, sedemikian sehingga
jumlah pangkat tiganya adalah kuadrat bilangan rasional, atau dengan notasi modern.
Disamping itu, Al-Kharki adalah matematician Arab yang menemukan dan sekaligus
membuktikan teorema untuk jumlah deret :

1. 12 + 22 + 32 42+ .......+ n2 = ( 1+2+3+4+......)


2. 13+ 23 +33 + 43+ ......+ n3 = (1+2+3+4+.......)2

8. Al- Kashi (1436)


Dalam banyak karyanya, yang ditulis dalam bahasa Arab dan Persia, Al-Kashi
memberikan kontribusinya dalam bidang astronomo dan matematika. Yang sangat
mengagumkan adalah keakuratan komputasinya, terutama sekali dalam menyelesaikan
persamaan-persamaan metode Horner, yang kemungkinan diporolehnya dari Cina.
Kemungkinan juga Al-Kashi memperoleh praktek penggunaan pecahan desimal dari Cina.
Al-Kashi memberikan akar ke n suatu bilangan dengan :
34,59,1,7,14,54,23,3,47,37,40
Al-Kashi mengaproksimasikan nilai yang sangat akurat di bandingkan dengan nilai
aproksimasi matematician-matematician sebelumnya.Dengan meninggalnya Al-Kashi pada
tahun 1436 dapat dianggap berakhirnya zaman kejayaan matematika bangsa Arab dan
perkembangan matematika dunia berpindah ke Eropa dan tidak pernah lagi ke Asia.
FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

“MATEMATIKA EROPA SAMPAI ABAD XIV”

DI SUSUN OLEH:

FRISKA AIDILA ADHA PUTRI (211000484202002)

SUCI PERMATA SARI (211000484202007)

DOSEN PENGAMPU:

RITA OKTAVINORA,S.Pd,M.Pd.

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

TAHUN 2022
SUMBER MATEMATIKA DI EROPA

Berdasarkan khazanah klasik, matematika Eropa berasal dari Thales dan Euclid,
berkebangsaan Yunani, dipelajari, dikritisi, dan disebarkan oleh orang-orang Islam Arab pada
awal abad pertengahan, lalu pada abad ke 12 dan 13 M digunakan oleh orang-orang Eropa.

A. Perkembangan Angka di Eropa Kira-kira tahun 825

Seorang ahli Matematika Persia bernama AlKhawarizmi menulis buku tentang Aljabar yang
antara lain berisi tentang sistem bilangan Hindu secara lengkap. Kemudian buku ini
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad 12 dan buku-bukunya berpengaruh di Eropa.
Terjemahan inilah yang memperkenalkan sistem bilangan Hindu-Arab ke Eopa.
Perkembangan bilangan dari India - Eropa.

Pada simbol Brahmi belum mengenal angka nol. Angka nol mulai ada setelah tahun 500 yaitu
pada simbol Hindu hingga sekarang. Selanjutnya sistem ini disempurnakan di Eropa dan hasil
penyempurnaan itulah yang kita kenal sekarang dalam sistem bilangan atau sistem Arab-
Hindu.

Pada awal masuknya angka arab ke eropa, angka yang sering digunakan orang-orang eropa
untuk memcahkan masalah adalah menggunakan angka romawi dimana dalam kode numerik
angka romawi itu tidak ada istilah untuk menyatakan angka nol, sehingga angka awalnya
adalah satu dan seterusnya.

Silvister II yang dikenal dengan gerbert, setelah menyelesaikan studinya di andalus dimana
masa itu adalah masa pesatnya perkembangan islam, ia mencoba memberi solusi masyarakat
eropa yang tersendak pemikiran mereka dalam perhitungan dikarenakan tidak adanya angka
nol.

Dengan kata lain silvister ingin menunjukkan bahwa angka arab lebih lengkap ketimbang
angka romawi. Dalam perjalanannya selanjutnya, ia mendapatkan kendala karena masyarkat
eropa secara dominan lebih menjunjung tinggi budaya gereja mereka dan budaya yunani,
sehingga ia takut dikatakan bagian dari “barbarian civilization”.

Suatu istilah yang tunjukkan untuk sekelompok orang yang mempunyai pemikiran berbeda
dari yang lain. Ia pun menempuh jalan lain untuk memasukkan angka arab ini ke eropa
hingga pada ahirnya ia menemukan suatu cara baru untuk mengelabuhi masyarakat eropa
yaitu dengan menciptakan alat yang disebut dengan abakus Gerbert.

Gambar Abakus Gerbert Dalam abakus gerbert ini, kebanyakan pengoprasiannya dengan
menggunakan angka arab dan masyarakat eropa pun tak menyadari hal itu sehingga silvister
II ini oleh orang eropa dikenal dengan bapak angka.

Bangsa Eropa sendiri baru belakangan tertarik pada matematika. Selam 1000 tahun
matematika berkembangdi Asia kecil (Yubabi, Arab). Tahun 400 – 120 perkembangan
matematika dikatakan mandek, hanya beberapa gelintir orang mengembangkan secara
individual (tanpa ada komunikasi satu sama lain), diantara mereka adalah Boethius, Alcuino,
dan Gerberet, dan yang paling akhir Leonardo Fibonacci. Barulah pada ke-16, pusat
perkembangan matematika berada di Eropa.

Leonardo dari Pisa

Perkembangan matematika pada abad pertengahan di Eropa seiring dengan lahirnya


Leonardo dari Pisa yang lebih dikenal dengan julukan Fibonacci (artinya anak Bonaccio).

Bonaccio sendiri artinya anak bodoh, tapi dia bukan orang bodoh karena jabatannya adalah
seorang konsul yang wewakili Pisa. Jabatan yang dipegang ini membuat dia sering bepergian.
Bersama anaknya, Leonardo, yang selalu mengikuti ke negara mana pun dia melakukan
lawatan.Barulah pada ke-16, pusat perkembangan matematika berada di Eropa.

Fibonacci menulis buku Liber Abaci setelah terinspirasi pada kunjungannya ke Bugia,
suatu kota yang sedang tumbuh di Aljazair. Ketika ayahnya bertugas di sana, seorang ahli
matematika Arab memperlihatkan keajaiban sistem bilangan Hindu-Arab. Sistem yang mulai
dikenal setelah jaman Perang Salib. Kalkulasi yang tidak mungkin dilakukan dengan
menggunakan notasi (bilangan) Romawi. Setelah Fibonacci mengamati semua kalkulasi yang
dimungkinkan oleh system ini, dia memutuskan untuk belajar pada matematikawan Arab
yang tinggal di sekitar Mediterania. Semangat belajarnya yang sangat mengebu-gebu
membuat dia melakukan perjalanan ke Mesir, Syria, Yunani, Sisilia.

B. Tokoh –Tokoh Matematika Eropa sampai Abad ke XIV

Periode semenjak jatuhnya kekaisaran Romawi dalam abad ke V sampai abad ke XI, dikenal
sebagai masa suramnya ilmu pengetahuan di Eropa. Hanya segelintir kaum pendeta biara dan
masyarakat yang sedikit mengenal ilmu yang berasal dari Yunani latin. Bagi mereka yang
perlu dipelajari adalah aspek-aspek praktis yang berhubungan dengan perdagangan dan tenik.
Baru mulai abad ke XII bangsa Eropa mulai bnagkit dari ketinggalannya dari bidang
matematika dengan munculnya mathematician terkenal. Yang akan dibahas pada pembahasan
di bawah ini;

1. JHON PHILOPONUS

Pada abad ke VI muncul sarjana terkenal bernama Jhon piloponus dari Alexandria. Dia
adalah seorang ahli fisika terkenal di dunia pada zamannya yang tidak sependapat dengan
hokum aristoteles mengenai gerakan benda-benda serta kemustahilan ruang hampa udara.
Philoponus juga menghasilkan karya dalam bidang matematika diantaranya komentarnya atas
karya Nicomachus,”introduction to aritmatic”.

2. ALCUIN(735-804)

Alcuin dari York dilahirkan bertepatan dengan meninggalnya BeDe (673-735), dia adalah
mathematician Inggris yang banyak sekali menulis tentang matematika, diantaranya yang
paling terkenal adalah mengenai kalemder dan finger reckoning (menghitung dengan

3.GERBERT (940-1003)

Gerbert dilahirkan di Averge, perancis tetapi mendapatkan pendidikan di Spanyol dan Italia.
Dia pernah bekerja sebagai guru di Jerman dan diangkat menjadi penasehat Kaisar Roma.
Otto III, setelah menjadi Uskup Agung. Kemudian pada tahun 999 Gerbert diangkat menjadi
Paus dengan gelar Paus Sylfester II. Dia adalah orang Kristen pertama yang belajar di sekolah
Islam. Dia membawa system numerasi Hindu tanpa nol ke Eropa. Gerbert juga menulis
tentang aritmatika dan geometri. Masa ini juga disebut sebagai zaman kejayaan pengetahuan
Islam tetapi sarjana-sarjana latin tidak sedikitpun menghargai karya-karya Islam ini.

4.ADELARD (1075-1160)

Adelard adalah seorang sarjana Kristen yang belajar di sekolah Islam di Spanyol.
Mathematician yang berasal dari Inggris ini juga melakukan perjalanan secara intensif ke
Mesir, Yunani dan Syria. Adelard menerjemahkan Elementsnya Euclid dari bahasa Arab ke
bahasa Latin, serta tabel-tabel astronomi dari Alkhawarizmi. Aderland juga menerjemahkan
Almagest karya Ptolemi kedalam bahasa Latin dari bahasa Yunani tahun 1155.

5.GHERARDO
Dari Cremona (11114-1187) Gherardo adalah penerjemah kelompok Spanyol yang terbesar
pada zamannya. Diantara kaya terjemahannya adalah versi baru dari Elements Euclid karya
Thabit ibn qurra dari bahasa Arab ke bahasa Latin. Dia juga menerjemahkan karya Ptolemi
yang berjudul Almagest, juga menerjemahkan lebih dari 90 karya bahasa Arab termasuk
Hisab aljabar wal muqubalah karya alkhawarizmi.

6.ROBERT

Dari Chester (1140) Robert adalah seorang yang pertama kali menerjemahkan karya
Alkhawaritzmi, Hisab aljabar wal muqubalah pada tahun 1145. Dia juga orang yang pertama
kali menerjemahkan Al-Qur‟an kedalam bahasa latin beberapa tahun sebelum dia
menerjemahkan karya Alkhawarizmi. Karya-karya Alkhawarizmi merupakan karya yang
paling terkenal pada masa itu di Eropa, terutama karya Aljabarnya. Orang Eropa lebih
menyenangi matematika bangsa Arab dibandingkan dengan geometrinya Yunani. Pada abad
ke XII sarjana-sarjana latin bermunculan dan dengan serius mempelajari trigonometri bangsa
Arab yang muncul dalam karya-karya astronomi Arab.perkataan SINUS pertamakali muncul
dalam trigonometri berasal dari Robert yang diambilnya dari bahasa arab “jiva” yang artinya
teluk.

7.JHON HALFAK

Pada abad ke XII muncul beberapa mathematician Eropa, salah satunya adalah Jhon halifak
yang berasal dari Inggris. Dia adalah seorang guru yang mengajar di Inggris dan disamping
itu dia juga menulis kumpulan dari dalil-dalil aritmatika.

8.LEONARDO FIBONACCI

Leonardo fibonaci atau yang lebih dikenal sebagai Leonardo de pisa adalah mathematician
yang paling berbakat pada abad pertengahan. Dia adalah anak seorang pedagang yang
mengikuti ayahnya berdagan ke Mesir, Sicilia,Yunani dan Syria. Karyanya yang terbesar
adalah subuah buku yang berjudul “Liber Abaci” (buku Abacus).

Buku ini berisi tentang problem-problem dengan menggunakan


lambing Hindu-Arab yang memperlihatkan bahwa dia dipengeruhi oleh aljabarnya
Alkhawarizmi dan Abu Kamil. Liber abaci ini lebih memfokuskan pada aritmatika
dibandingkan geometri, buku ini dimulai dengan penjelasan „sembilan lambing bilangan
India‟ dengan menambahkan bilangan nol. Fibonacci pun secara tetap menggunakan garis
datar ( – ) sebagai lambang untuk menyatakan pembagian, dalam buku ini Fibonacci
menggunakan 3 jenis pecahan yaitu; pecahan biasa, pecahan sexagesimal, dan pecahan unit.
Yang unik dari buku ini adalah cara penulisan pecahan campurannya sebagai berikut;
misalnya pecahan 28 dalam buku ini ditulis.

Pada abad 13 berdirilah Universitas Paris Oxford cambridge, padua dan napeles.
Universitas itu mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan itu di Eropa. Pada abad ini
menghasilkan beberapa ahli matematikawan yaitu Jordanus saxo, campanus, sacrobosco,
Roger Bacon dan nemorarius.

C. Matematika Eropa Abad ke-14

Abad ke 14 adalah masa yang tandus bagi Matematika.Ini adalah abad dari maut hitam yang
menyapu lebih dari 1/3 penduduk Eropa, di dalam abad ini terjadi perang 100 tahun, dengan
pergolakan politik ekonomi di Eropa utara yang sedang memuncak.

Meskipun matematika pada abad pertengahan pada dasarnya bersifat praktis matematika
spekulatif tidak sepenuhnya lenyap. Pemikiran Pemikiran Filsuf sholastic mendasari
pemikiran teoritis yang halus tentang gerak,tak terhingga dan kontinu tentang segala sesuatu
yang merupakan pemikiran pokok matematika modern.
Fibonacci menulis buku Liber Abaci setelah terinspirasi oleh pendekatannya ke Bugia, suatu
kota yang sedang tumbuh di Aljazair.

• Abad keempat belas adalah abad Black Death, dan pada abad ini terjadi Perang
Seratus Tahun, dengan gejolak politik dan ekonomi di Eropa Utara.

• Abad ke 15 merupakan awal sance Eropa Renais dalam seni dan belajar. Puncak dari
kekalahannya adalah Bizantium, yaitu ketika jatuhnya Konstantinopel ke tangan
Bangsa Turki pada tahun 1453.
• Masa Renaissance awal matematika pada dasarnya merupakan tiruan dari jaman
dahulu. matematikakawan mampu keluar dari pengetahuan Yunani.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/7379142/Makalah_Sejarah_Matematika

https://dewinurfatmasari25.blogspot.co.id/2017/02/matematika-eropa-abad-13-16.html?m=1

https://www.scribd.com/doc/219109511/Sejarah-Matematika-Di-Eropa-Dan-
Perkembangannyan
FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
“ MATEMATIKA EROPA SAMPAI ABAD KE XV”

DI SUSUN OLEH:
HIDAYATI SISRI (211000484202013)
NESTRY FIRJALENI (211000484202015)

DOSEN PENGAMPU:
RITA OKTAVINORA,S.Pd,M.Pd.

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDY MATEMATIKA
SOLOK
2022
MATEMATIKA EROPA SAMPAI ABAD KE XV
SUMBER MATEMATIKA DI EROPA
Berdasarkan khazanah klasik, matematika Eropa berasal dari Thales dan Euclid,
berkebangsaan Yunani, dipelajari, dikritisi, dan disebarkan oleh orang-orang Islam Arab pada
awal abad pertengahan, lalu pada abad ke 12 dan 13 M digunakan oleh orang-orang Eropa”.
Aljabar muncul dari praktek aljabar oleh abacus, disebarluaskan penggunanya oleh Fibonacci
dan Pacioli. Praktek problem-solving aljabar dalam tradisi tersebut, berkembang dari sumber
Arab Islam. Dasar epistemic matematika sebagai kalkulasi dibentuk oleh dunia Arab Islam.
Sebuah keterangan tentang dasar-dasar tersebut menjadi motivasi utama dari analisa-analisa
kita tentang konsep-konsep dasar aljabar Arab Islam di awal.

PERKEMBANGAN MATEMATIKA DI EROPA PADA ABAD 13-16


1. Abad ke 13

Pada abad ke-13 muncul seorang tokoh yang bernama Leonardo Fibonacci, Leonardo
fibonaci atau yang lebih dikenal sebagai Leonardo de Pisa adalah matematikawan yang
paling berbakat pada abad pertengahan. Ia dikenal dalam sistem biologi India sejak abad 200
SM. Dia adalah anak seorang pedagang yang mengikuti ayahnya berdagang ke Mesir, Sicilia,
Yunani dan Syria. Karyanya yang terbesar adalah sebuah buku yang berjudul Liber
Abacipada tahun 1202.
Liber abaci ini lebih memfokuskan pada aritmatika dibandingkan geometri, buku ini dimulai
dengan penjelasan sembilan lambang bilangan India dengan menambahkan bilangan nol.
Fibonacci pun secara tetap menggunakan garis datar ( – ) sebagai lambang untuk menyatakan
pembagian, dalam buku ini Fibonacci menggunakan 3 jenis pecahan yaitu: pecahan biasa,
pecahan sexagesimal, dan pecahan unit.
Salah satu problem yang terdapat pada Liber Abaci ini adalah “ berapa pasang kelinci yang
akan dilahirkan dalam satu tahun, yang dimulai dengan sepasang kelinci, apabila setiap bulan
masing-masing pasangan menghasilkan satu pasang kelinci baru, dimana pasangan kelinci
baru akan menghasilkan setelah bulan ke-2”. Problem ini dikenal sebagai barisan Fibonacci;
1,1,2,3,5,8,13,21…. .
selain itu Fibonacci juga menuliskan identitas-identitas dalam buku Liber Quadrtorum
seperti;
(a²+b²)(c²+d²) = (ac+bd)² + (bc–ad)² = (ad+bc)² + (ac–bd)²
Pada abad 13 berdirilah universitas Paris OXFORD CAMBRIDGE, PADUA dan NAPELES.
Universitas itu mempercepat penyebaran ilmu pengetehuan itu di Eropa. Pada abad ini
menghasilkan beberapa ahli matematikawan, yaitu Jordanus Saxo, Campanus, Sacrobosco,
Roger Bacon, dan Nemorarius.
2. Abad ke 14
Abad ke-14 adalah masa yang tandus bagi matematika. Ini adalah abad dari maut hitam yang
menyapu lebih dari 1/3 penduduk Eropa, di dalam abad ini terjadi perang 100 tahun (Hundred
Year’s War), dengan pergolakan politik ekonomi di Eropa utara yang sedang memuncak.
Meskipun matematika pada abad pertengahan pada dasarnya bersifat praktis matematika
spekulatif tidak sepenuhnya lenyap. Pemikiran-pemikiran filsuit-filsuit sholastic
menyebabkan pemikiran teoritis yang halus tentang gerak, tak terhingga dan continu yang
semuanya merupakan pemikiran pokok matematika modern.
3. Abad ke 15 (abad reinassance)

Dimulai pada abad ke 15 hingga 16, renaissance berkembang pertama kali di kota Firenze.
Dari kota Firenze, renaissance tersebar ke seluruh daratan Eropa lainnya, dimana kaum
intelektual, politik, dan seniman di Eropa serentak untuk membuat suatu gerakan
pembaharuan yang menginginkankebebasan berpikir untuk merubah doktrin agama yang
dirasa mengekang bati mereka.
Sebab utama munculnya renaissance adalah karena ambruknya imperium Romawi Timur
(Byzantium) oleh kaum muslimin, terutama peristiwa jatuhnya konstantinopel, menghasilkan
penaklukan kerajaan Turki atas Romawi Timur pada tahun 1453 M. Hal tersebut membuat
orang Eropa merasa kaget. Jatuhnya kekaisaran Romawi Timur kemudian membangkitkan
semangat orang-orang Eropa. Melalui renaissance seolah-olah bangsa Eropa dibangunkan
dari tidur lelap di abad pertengahan.
a. Prkembangan matematika pada abad renaissance

Renaissance adalah suatu gerakan yang mendobrak semangat orang Eropa untuk bengakit
dari masa suram. Renaissance yang tersebar di seluruh daratn Eropa menyebabkan
tersebarnya kemajuan dibanyak negeri serta lahirnya tokoh-tokoh ilmuwan yang juga berada
di negeri dan masa yang berbeda. Khusu pada ilmu pengetahuan di bidang matematika,
Renaissance menghasilkan matematika sedikit brilian sepadan dengan karya sastra, lukisan,
dan arsitektur. Umumnya rendahnya tingkat pengetahuan matematika yang berlaku sebagai
terobosan kontekstual. Meskipun matematika masuk ke dalam kurikulum sebagian besar
universitas, namun hal tersebut hanya dikelola dengan setengah hati. Memang, selama akhir
1400-an, Bologna (di Italia) praktis sebagai satu-satunya tempat yang mengorganisir dengan
baik subjek pembelajaran, bahkan di Bologna matematika diutamakan setelah ilmu
astronomi.
1. Fra Luca Pacioli

Karya yang lengkap dan detail pada abad ke-15 adalah Summa de Arithmetica, Geometria,
Proportioni et Proportionalita (1494) oleh Fra Luca Pacioli.137 Summa adalah sebuah karya
tentang aljabar oleh orang Eropa setelah Liber Abaci (1202). Kontribusi utama Summa
adalah untuk menempatkan batasbatas pengetahuan matematika kontemporer dan
menyediakan program pemisahan untuk matematika Renaissance.
2. Girolamo Cardano

Girolamo Cardano (1501-1570), lebih dikenal dengan panggilan Cardan. Beliau menulis
berbagai macam subjek, termasuk matematika, astrologi, musik, filsafat, dan ilmu
kedokteran. Ketika Cardan meninggal, 131 karyanya telah diterbitkan dan 111 ada dalam
bentuk manuskrip. Kecintaannya pada permainan catur, dadu, dan kartu,menginspirasi
Cardan untuk menulis Liber de Ludo Aleae(buku tentang “Game of Chance”).
Pada berbagai waktu, Cardan adalah seorang guru besar matematika di Universitas Milan,
Pavia, dan Bologna, namun Cardan mengundurkan diri dari posisi tersebut karena skandal
baru yang menyeret namanya. Ketika berita tentang perkelahian matematika antara Tartaglia
dan Fiore yang akhirnya menguntungkan Cardan di Milan, Cardan meminta kepada Tartaglia
untuk cara pemecahan kubik, menawarkan kepada Tartaglia untuk memasukkan hasil
pemecahan kubik ke dalam bukunya yang akan datang “Practica Arithmaticae”(1539)
dibawah nama Tartaglia. Namun Tartaglia menolak tawaran Cardan dengan alasan bahwa
suatu waktu Tartaglia bermaksud menerbitkan bukunya sendiri tentang aljabar.
Diantara inovasi yang dipekenalkan Cardan di Ars Magna adalah triknya dalam mengubah
persamaan kubik menjadi persamaan dimana suku derajat keduanya tidak ada. Jika salah
𝑎
satunya dimulai dengan persamaan 𝑥 3 +𝑎𝑥 2 +𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, selanjutnya diberikan 𝑥 =𝑦- 3 dan
disubstitusikan ke dalam persamaan awal. Dengan variabel baru tersebut, persamaannya
menjadi:
𝑎 𝑎 𝑎
0 = (𝑦 − )3 + 𝑎(𝑦 − )2 + 𝑏(𝑦 − ) + 𝑐
3 3 3
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
=[𝑦 3 − 3𝑦 2 ( ) + 3𝑦( )2 − ( )3 ] + 𝑎[𝑦 2 − 2𝑦 ( ) + ( )2 ] + 𝑏 (𝑦 − ) + 𝑐
3 3 3 3 3 3

3
𝑎2 2𝑎3 𝑎𝑏
= 𝑦 + (𝑏 − ) 𝑦 + ( − + 𝑐)
3 27 3
𝑎2 2𝑎3 𝑎𝑏
Jika p=b-3 dan q=-( 3 − + 𝑐, maka persamaannya menjadi:
3

𝑦 3 + 𝑝𝑦 − 𝑞 = 0
𝑦 3 + 𝑝𝑦 = 𝑞
Persamaan tersebut disebut bentuk kubik yang dikurangi. Persamaan tersebut tidak memiliki
suku derajat ke-dua yaitu 𝑦 2 , tetapi sebaliknya koefisiennya berubah ubah.
3. John Napier

Praktisi matematika pada abad ke-16 adalah John Napier (1550-1617) dari Merchiston di
Skotlandia. Napier melakukan kegiatan belajar dirumah hingga beliau berusia 13 tahun,
diaman pada usia tersebut normalnya masuk ke St.Andrew, sebuah universitas tertua di
Skotlandia. Tulisan Napier dalam matematika berkaitan dengan kepraktisan komputasi. Buku
kecil berjudul “Rabdologiae,” dari bahasa Yunani yaitu “rados” yang berarti tongkat dan
“logia” yang berarti koleksi. Buku tersebut ditulis dalam bahasa Latin dan diterbitkan pada
tahun kematiannya, buku tersebut memperkenalkan suatu bentuk batang dengn menggunakan
dua bilangan yang dapat dikalikan dengan cara mekanis. Penemuan Napier ini sering disebut
“tulang Napier” karena judul karyanya dalam edisi bahasa Inggris tahun 1667 yaitu “The Art
of Numbering by Speaking Rods.
Napier akrab dengan Arithmetica Integra-nya Michael Stifel (1554), dimana ahli aljabar asal
Jerman tersebut meletakkan sisi-persisi dan berturut-turut pangkat dari 2 dan
mengkorespondensi eksponen,
0 1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 4 8 16 32 64 128 256
dan menunjukkan bahwa jumlah dari dua suku dalam perkembangan aritmetika memiliki
hubungan dengan hasil yang sesuai dari dua suku dalam perkembangan geometri. Hal ini
memberi ide kepada Napier untuk mengembangkan cara untuk menggantikan (mensubstitusi)
operasi penjumlahan dan pengurangan ke operasi pekalian dan pembagian, inilah pencapaian
penemuan logaritma.
4. Abad ke 16
a. Menuju aljabar dengan lambing-lambang

Michael Stifel (1486-1567) seorang biarawan Jerman, menerbitkan buku dengan judul
“ERITHMETICA INTEGRA” pada tahun 1553. Dalam buku itu ia menguraikan bilangan
rasional, irrasional, deret aritmatika, deret geometri, koefesien binomial hingga pangkat ke
tujuh. Dalam buku itu sudah memakai lambang “+, -“ sebagai operasi hitung dan memakai
huruf untuk yang tidak diketahui.

b. Aljabar menggunakan huruf

Francois Viete (1540-1630) lahir di Fontenay, ia seorang ahli hukum dan anggota parlemen,
tetapi dengan bakat luar biasa menggunakan waktu terluangnya mempelajari matematika.
Bahkan kemudian ia dipandang sebagai ahli matematika terbesar adad-16. Ia menulis buku
trigonometri pada tahun 1579 dengan judul “CANON MATHEMATICUS SEU AD
TRIANGULA” .buku itulah yang pertama di Eropa yang menyelesaikan soal-soal
trigonometri bidang dan bola secara sistematis. Ia menyatakan cos n Q, n=1, 2,3,……..,9
dengan cos Q.

Pada tahun 1591 ia menulis aljabar dengan judul “ In Artem Analiticam Isagoge” . Ia mulai
menyusun aljabar dengan huruf-huruf. Huruf hidup menyatakan yang tak diketahui dan huruf
mati untuk yang ditentukan. Untuk A2 ditulis A quad , A3 ditulis A cube.
c. Persamaan derajat tinggi

Sejarah mencatat usaha-usaha menyelesaikan persamaan derajat tinggi itu secara umum. Pada
tahun 1637 Descartes juga memberi penyelesaian persamaan pengkat empat itu. Pada tahun
1750, Euler mencoba menyelesaikan persamaan pangkat lima.
P. Ruffini (1765-1823) seorang ahli fisika Italia mencoba menyelesaikan persamaan pangkat
lima itu pada tahun 1805, dan pada tahun 1813 membuktikan bahwa penyelesaian
persamaanya adalah tak mungkin.
Niels Hendrik Abel (1802-1829) seorang ahli matematika Norwegia membuktikan tak
mungkin menentukan akar persamaan pangkat lima atau lebih dinyatakan dengan koefisien
persamaan itu.
d. Mengakhiri abad 16

Simon Stevin (1548-1620) dari negeri Belanda menulis aritmatika, ia ahli pertama menulis
tentang pecahan desimal, ia juga menulis tentang statistik dan hidrostatika.Nicolas
Copernicus (1473-1543) dari Polandia. Ia menulis teori tentang alam semesta, yang
dilengkapi pada tahun1530 tetapi baru diterbitkan pada tahun 1543 setelah ia meninngal. Ia
menulis perbaikan trigonometri.
George Joachim Raeticus (1514-1576) murid dari Copernicus berasal dari Jerman selama 12
tahun ia menyusun table trigonometri dari 6 fungsi trigonometri itu dalam interval detik.
Rhaeticus sarjana pertama mendefenisikan fungsi trigonometri dinyatakan dengan sisi-sisi
segitiga siku-siku. Table Rhaeticus diterbitkan pada tahun 1593 oleh seorang pendeta Jerman
peminat matematika yakni Batholomaus Piticus (1561-1613).
Dapatlah disimpulkan bahwa pada akhir abad 16, perkembangan matematika sudah
meletakkan dasar pengembangan selanjutnya yang cepat pada abad 17.
DAFTAR PUSTAKA
https://ayudsblog.home.blog/2019/06/03/sejarah-matematika-di-eropa/
http://winniprmtputri.blogspot.com/2018/05/makalah-sejarah-matematika-abad.html?m=1
FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

SEJARAH MATEMATIKA PADA ABAD KE XVI

DISUSUN OLEH :

OKTRI JANASTRI (211000484202008)

DOSEN PENGAMPU:

RITA OKTAVINORA,S.Pd.M.Pd.

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

TA 2022/2023

SEJARAH MATEMATIKA PADA ABAD KE XVI


Sejarah adalah sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita.
Dengan mempelajari sejarah kita bisa tahu bagaimana proses perkembangan
suatu peristiwa terjadi.
Matematika merupakan bagian dari warisan budaya. Sebagai warisan
budaya, Matematika hadir sebagai dolusi untuk permasalahan kehidupan sehari-
hari. Matematika memiliki sejarah panjang sehingga terciptalah rangkaian ilmu
matematika yang begitu lengkap sampai saat ini.
Dalam berkembangnya zaman, cabang ilmu matematika juga mengalami
perubahan dalam perkembangannya. Perkembangan matematika sampai
sekarang ini tidak lepas dari hasil penemuan para ahli Matematika. Dari abad ke
abad, begitu juga sejarah Matematika yang selalu berkembang dari sebelum
masehi dampai dengan sekarang. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas
mengenai sejarah perkembangan Matematika dari abad ke 13 sampai dengan abad
ke 16 di Eropa.
SEJARAH PERKEMBANGAN MATEMATIKA EROPA
A. Sejarah Matematika Eropa
Selama berabad-abad dimana cina, india dan kerajaan islam telah berkuasa. Eropa
telah jatuh di bawah abad kegelapan. Semua kehidupan intelektual termasuk studi
matematika telah mengalami stagnasi. Namun pada abad ke-13 sesuatu telah
berubah. Dipimpin oleh Italia, eropa mulai untuk mengeksplorasi perdagangan
dengan bangsa timur. Fibonacci adalah matematikawan terbaik yang dikenal
dengan penemuannya akan beberapa angka yang disebut dengan deret fibonacci.
Deret fibonacci diciptakan ketika fibonacci sedang memecahkan teka teki tentang
kebiasaan kawin kelinci. Angka fibonacci merupakan angka favorit alam. Bukan
hanya digunakan pada kelinci, namun juga pada kelopak bunga dimana selalu
bernomor fibonacci. Dimana pun kita menemukan pertumbuhan dialam, kita pasti
akan menemukan bilangan fibonacci.
Terobosan berikutnya dalam matematika eropa adalah penemuan akan metode
umum untuk memecahkan persamaan kubik seperti yang terjadi dibologna Italia.
Universitas bolokgna adalah sebuah tempat belajar yang mempelajari matematika
mulai awal abad ke-16. Namun secara umum, diasumsikan bahwa tidak mungkin
menemukan metode umum untuk menyelesaikan persamaan kubik. Namun
tartaglia berpendapat bahwa asumsi tersebut salah. Pada usia 12 tahun wajah
tartaglia dilukai dengan pedang oleh tentara prancis yang mengamuk. Hasilnya
adalah bekas luka wajah yang mengerikan. Bahkan tartaglia diberi julukan
sebagai anak gagap. Setelah dijauhi teman sekolahnya, tartaglia kehilangan
jiwanya dalam matematika dan tidak lama sebelum dia menemukan formula
untuk menyelesaikan persamaan kubik. Setelah diketahui adanya dua penemu,
maka diadakan kompetisi diantara keduanya. Masalah nya adalah tartaglia hanya
tau bagaimana memecahkan satu jenis persamaan kubik dan fior memberikan
tantangan dengan pertanyaan untuk jenis persamaan yang berbeda. Tartaglia pun
berhasil memecahkan bagaimana menyelesaikan persamaan yang berbeda
tersebut hanya dengan waktu kurang dari 2 jam. Tartaglia melanjutkan
penemuannya untuk memecahkan segala jenis persamaan kubik dan tartaglia
berhasil menemukan nya. Namun, apa yang di kerjakan tartaglia tersebut diklaim
oleh cardano. Sampai saat ini penyelesaian rumus kubik dikenal dengan rumus
cardano.
Simbol nomor yang tertulis muncul di India sebelum fajar era Kristen. Salah satu
contoh paling awal diawetkan ditemukan dalam catatan yang memotong di
dinding gua di sebuah bukit yang disebut Nana Ghat, dekat Bombay. Jika di
interpretasikan dengan benar, ini meliputi:
Jejak penting berikutnya dari angka muncul dalam prasasti diukir di Nasik, India.
Brahmi ini angka dari abad kedua Masehi membentuk sistem sandi dengan
berikut sembilan simbol pertama:
Bukti sejarah menunjukkan bahwa ide notasi posisional dengan nol dikenal di
India pada abad kelima sebelumnya. (Jelas bahwa bentuk untuk simbol untuk nol
mengalami perubahan dari titik hanya untuk lingkaran kecil). Angka yang
digunakan pada abad kedelapan ini disebut "Devanagari", atau "suci", angka dan
karakter dasarnya seperti yang ditunjukkan di sini:
Penampilan luar dari angka Hindu pergi meskipun serangkaian perubahan dalam
perjalanan dari India, dan Arab dipilih dari berbagai bentuk yang paling cocok
untuk tulisan tangan. simbol akhirnya diadopsi oleh orang Arab barat, atau Moor,
yang disebut angka gobar, dari kata Arab untuk "debu". Mereka memperoleh
nama mereka yang aneh dari kebiasaan murid Arab yang kurang bahan tulisan
lain, ditaburi debu putih pada tablet hitam dan membuat perhitungan mereka
dengan stylus. Akan terlihat bahwa angka gobar menyerupai angka modern kita
jauh lebih dekat daripada yang Hindu lakukan:
Bentuk Barat primitif muncul dalam edisi abad kesepuluh dari Boethius
ini Geometri. Karena pengenalan mereka istirahat kelangsungan teks, mungkin
mereka bukan bagian dari karya asli tapi dimasukkan oleh seorang penyalin di
kemudian hari.

Datang lebih dekat dengan notasi kita saat ini, yang tertua pasti tanggal naskah
Eropa diketahui mengandung angka Hindu-Arab adalah Codex Vigilanus,
ditulis di Spanyol 976. Sembilan simbol yang digunakan adalah:

B. Abad Pertengahan

Setelah runtuh nya kekuasaan romawi, kebudayaan eropa relatif mengalami


kemunduran dibanding perkembangan pesat sebelumnya. Hanya biarawan-
biarawan katolok yang memelihara ilmu pengetahuan dari gerik. Sedikit sekali
kemajuan yang dicapai dibidang matematika pada khususnya. Tetapi kalender
semakin disempurnakan. Namun demikian masih terdapat beberapa penulis
yang mengembangka dan memelihara matematika itu.

Alcuin (735-804) lahir di yorkshire, inggris. Ia dikenal sebagai flacus, albinus,


Ealthwine. Dia adalah matematika inggris yang banyak sekali menulis
matematika, diantaranya yang paling terkenal adalah mengenai kalender dan
finger reckoning (menghitung dengan jari). Alcuin mempunyai koleksi tentang
problem puzzele dan rekreasi berjudul Problems for the Quickening Of mind.
Selain itu alcuin juga menulis tentang astronomi, tetapi karya nya ini tidak
sebaik karya-karya penulis yunani. Alcuin dihargai atas kumpulan permasalahan
teka takinya mengenai matematika yang mempengaruhi penulis buku teks yang
berabad-abad., dengan judul soal-soal untuk mempercepat berfikir pada tahun
±775 dalam bahasa latin.

Garbert (950 - 1003) lahir di Auvergne, prancis. Ia mendapat pendidikan di


Spanyol dan Italia. Dia pernah menjadi guru di jerman dan diangkat sebagai
penasehat kaisar roma. Otto lll, setelah menjadi uskup agung. Kemudian pada
tahun 999 garbert diangkat menjadi paus dengan gelar paus sylfester ll. Ia
adalah ahli matematika kristen pertama yang belajar srkolah islam di Andalusia,
Spanyol. Ia membawa sistem nomerasi hindu-arab tanpa nol ke eropa. Gerbert
juga menulis tentang aritmatika dan geometri, serta menciptakan abaci, globe
bumi, jam dan sebuah organ. Ia juga menyatakan rumus luas segitiga sama sisi:
L= 1/2 a (a-a) dengan pendekatan. Masa ini juga disebut sebagai zaman
kejayaan pengetahuan islam tetapi sarjana-sarjana latin tidak sedikitpun
menghargai karya-karya islam ini.

Penterjemah paling banyak ialah Gherardo dari Cremona ( 1114 -1187), ia


terjemahan 90 karya berbahasa arab ke bahasa latin, diantara terjemahan nya
ialah Almagest dari ptolemeus, elemen Euclides dan aljabar dari Khawarizmi.

Boethius ( 475 - 524), dalam sejarah matematika terletak pada kenyataan


bahwa tulisan-tulisan mengenai geometri dan aritmatika merupakan pelajaran
pokok untuk sekolah biara. Karya karya yang kecil itu dianggap sebagai puncak
matematika. dengan demikian menggambarkan kemiskinan bidang matematika
di Eropa. Geometri karya boethius tidak memuat apa-apa selain pernyataan dan
dalil-dalil buku 1 dan sedikit dalil buku 3 dan 4 dari karya Euclid, ditambah
dengan penerapan pengukuran dan aritmatika, karya Nicomachus dari 4 abad
yang lalu. Dari karyanya ini dan tulisan filsafat, Boethius menjadi pendiri ajaran
senolastik abad pertengahan.
Bede ( 673-735) lahir di Northumberland, Inggris dan menjadi salah satu
cendekiawan gereja terbesar abad pertengahan. Tulisan-tulisannya sangat
banyak mengenai matematika yang paling penting adalah perhitungan
menggunakan jari dan uraian mengenai penanggalan.

C. Masa Transmisi dan Abad 13-15

Sekitar Gerbert karya-karya klasik Yunani tentang ilmu pengetahuan mulai


menembus Eropa. Hal ini diikuti oleh massa transmisi. Ilmu oleh Islam kuno
diterjemahkan oleh pengunjung pusat-pusat ilmu pengetahuan Islam. Dengan
perantara hubungan antara kerajaan norida di Sicilia dan dunia timur dan mulai
hubungan dagang Eropa dengan daerah levant dan dunia Arab.

Jatuhnya tollendo dari orang-orangpusor ke tangan orang Kristen pada tahun


1085 diikuti masuknya cendikiwan cendekiawan Kristen ke kota untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan Islam. Beberapa pusat moor di Spanyol masuk
dan abad ke 12 dalam sejarah matematika menjadi abad terjemahan letak dan
sejarah Sicilia adalah tempat pertemuan alami Barat dan Timur.

Sicilia awalnya adalah kolonial Yunani, menjadi bagian dari kerajaan Romawi
menjalin ikatan dengan Konstantinopel setelah jatuhnya Roma, kemudian
dikuasai Arab dan direbut kembali oleh Yunani yang diambil alih oleh
normandia. Diantara kota-kota yang pertama kali mengadakan hubungan
perdagangan dengan dunia Arab ialah pusat perdagangan Italia di guenia, pisa,
venesia, milan dan florence.

Ahli-ahli matematika masa transmisi:

-Adelard of bath

Menerjemahkan karya-karya Ecuid dan tabel astronomi dari Al-Khawarizmi ke


salam bahasa latin.

-Plato dan Tiveli


Menerjemahkan astronomi dari al-Battani, spherics karya teodosiuss.

-Gherardo dan Cremona

Menerjemahkan almagest karya ptolemy, karya ecuclid,aljabar, dan Al-


Khawarizmi. Mereka juga peranan dalam pengembangan kata sine (sinus).

Matematika Eropa Abad ke-16

Prestasi Matematika pada Abad Ke-16 adalah:

a). Simbol aljabar telah dimulai dengan baik.

b). Perhitungan dengan angka Hindu-Arab menjadi standar.

c). Pecahan desimal telah dikembangkan.

d). Persamaan kubik dan kuadrat telah diselesaikan.

e). Bilangan negatif telah diterima.

f). Trigonometri telah disempurnakan dan sistematis dan dapat menghitung


dengan beberapa tabel yang sangat baik sekali.

Pada awal pertengahan abad ke-l5, pada tahun 1453 Konstantinopel jatuh
ke Turki. Sebagian besar ilmuwan Yunani melarikan diri ke Italia dan
membawa karya-karya besar klasik dari ilmu pengetahuan Yunani. Masa
Renaissance awal matematika pada dasarnya merupakan tiruan dari jaman
dahulu. Matematikakawan mampu keluar dari pengetahuan Yunani. Mereka
memperluas pengetahuan mereka seiring dengan meningkatnya kebutuhan
praktis untuk matematika.

Tokoh – Tokoh Matematika Eropa

1. Rene Descartes
René Descartes lahir di La Haye, Perancis, 31 Maret 1596. Ia juga dikenal
sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa Latin, merupakan seorang
filsuf dan matematikawan Prancis.

2. Isaac Newton

Isaac Newton dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1643 di Woolsthorpe-by-


Colsterworth. Pada saat kelahirannya, Inggris masih mengadopsi kalender
Julian, sehingga hari kelahirannya dicatat sebagai 25 Desember 1642 pada hari
Natal.

3. Leonhard Euler

Leonhard Euler adalah seorang matematikawan yang terbanyak menghasilkan


temuan sepanjang masa. Pada abad ke-18, Euler bertanggung jawab atas banyak
notasi yang digunakan saat ini.

4. Carl Friedrich Gauss

Carl Friedrich Gauss, menganggap dirinya sebagai "pangerannya para


matematikawan", dan mengatakan matematika sebagai "Ratunya Ilmu
Pengetahuan".

5. Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716)

Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang jenius universal, serang pakar dalam
hukum, agama, filsafat, kesusastraan, politik, geologi, sejarah dan matematika.

6. Augustin Louis Cauchy

Augutin Louis Cauchy lahir di Paris. Selama karirnya ia menjabat sebagai


mahaguru di Ecole Polytechnique, Sorbone dan College de France.

7. Fibonacci (1170 – 1250)


Tahun 1202 dia menerbitkan buku Liber Abaci dengan menggunakan numeral
Hindu-Arabik. Buku ini memberi dampak besar karena muncul dunia baru
dengan angka-angka yang bisa menggantikan sistem Yahudi, Yunani dan
Romawi dengan angka dan huruf untuk menghitung dan kalkulasi

Kesimpulan

Dari rincian materi diatas, dapat kita simpulkan beberapa poin sebagai
berikut:

-Pada awal masuknya angka arab ke Eropa, angka yang sering digunakan orang-
orang eropa untuk memcahkan masalah adalah menggunakan angka romawi
dimana dalam kode numerik angka romawi itu tidak ada istilah untuk
menyatakan angka nol, sehingga angka awalnya adalah satu dan seterusnya.

-Fibonacci menulis buku Liber Abaci setelah terinspirasi pada kunjungannya ke


Bugia, suatu kota yang sedang tumbuh di Aljazair.

-Abad keempat belas adalah abad Black Death, dan pada abad ini terjadi Perang
Seratus Tahun, dengan gejolak politik dan ekonomi di Eropa Utara.

-Abad ke 15 merupakan awal sance Eropa Renais dalam seni dan belajar.
Puncak dari runtuhnya Kekaisaran Bizantium, yaitu ketika jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Bangsa Turki pada tahun 1453.

-Masa Renaissance awal matematika pada dasarnya merupakan tiruan dari


jaman dahulu. matematikakawan mampu keluar dari pengetahuan Yunani
DAFTAR PUSTAKA

M. Burton, David. 2011. The History Of Mathematics. Singapore: An


Introduction.

Via Web:

http://www.academia.edu/7379142/Makalah_Sejarah_Matematika

https://dewinurfatmasari25.blogspot.co.id/2017/02/matematika-eropa-abad-13-
16.html?m=1

https://www.scribd.com/doc/219109511/Sejarah-Matematika-Di-Eropa-Dan-
Perkembangannya
MAKALAH FILSAFAT DAN SEJARAH DAN SEJARAH MATEMATIKA
“SEJARAH MATEMATIKA PADA ABAD KE-17”

NAMA KELOMPOK 5 :
PUTRI SALMA
RAHUL ANJASSANA

DOSEN PENGAMPU:
RITA OKTAVINORA S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah matematika menjadi dasar untuk pembelajaran matematika lebih lanjut
sehingga penting untuk menguasai materi sejarah yang berkaitan dengan ilmu
matematika.Pada abad ke 17 ditemukan alat untuk menguraikan kalkulus yakni
geometri analitik.Dengan usaha yang teliti dan dasar logika yang kuat tersusunlah
analisis yang menggatikan intuisi dan formalisme pada abad sebelumnya dan
mempengaruhi penyusunan landasan kmponen- komponen matematika yang
laim.Usaha tersebut membuat konsep konsep matematika berkembang kepada cabang-
cabang matematika yang lain.

Warisan Matematika Yunani,terutama dalam geometri,sangat besar.Dari periode


awal orang-orang Yunani merumuskan tujuan matematika tidak dalam hal prosedur praktis
tetapi sebagai disiplin teoritis berkomitmen untuk mengembangkan proposisi umum dan
demonstrasi formal.Kisaran dan keragaman temuan mereka,terutama yang abad SM-3,
geometri telah menjadi materi pelajaran selama berabad-abad meskipun tradisi yang
ditransmisikan ke Abad
Pertengahan dan Renaissance tidak lengkap dan cacat.Peningkatan pesat dari
matematika di abad ke-17 didasarkan sebagian pada pembaruan terhadap matematika kuno dan
matematika pada jaman Yunani.Mekanika dari Galileo dan perhitungan-perhitungan yang
dibuat Kepler dan Cavalieri,merupakan inspirasi langsung bagi Archimedes.Studi tentang
geometri yang dilalukan oleh Apollonius dan Pappus dirangsang oleh pendekatan baru dalam
geometri misalnya,analitik yang dikembangkan oleh Descartes dan teori proyektif dari
Desarques Girard.

Kebangkitan matematika pada abad 17 sejalan dengan kebangkitan pemikiran para


filsuf sebagai anti tesis abad gelap dimana kebenaran didominasikan oleh Gereja.Maka
Copernicus merupakan tokoh pendobrak yang menantang pandangan gereja bahwa bumi
sebagai pusat jagat raya,dan sebagai gantinya dia mengutarakan ide bahwa bukanlah bumi
melainkan mataharilah yang merupakan pusat tata surya ,sedangkan bumi
mengelilinginya.Jaman kebangkitan ini kemudian dikenal sebagai jaman modern ,yang
ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh pemikir filsafat sekaligus matematikawam seperti
Immanuel Kant,Rene Descartes,David Hume,Galileo,Kepler,Cavalieri,dst.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan matematika pada abat ke-17 dan para tokohnya?
2. Apa saja karya-karya yang diciptakan oleh para ilmuan tersebut?
C. Tujuan
1. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai bahan masukan bagi penulis
dan pembaca untuk mengetahui perkembangan matematika pada abad ke-17 dan
para tokohnya.
2. Untuk mengetahui karya-karya yang diciptakan oleh ilmuan pada abad ke-17.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Matematika Abad 17
Kondisi ilmu pengetahuan sebelum munculnya matematika modern pada abad ke 17
disebut sebagai abad kegelapan .Abad ini dimulai dengan runtuhnya kekaisaran romawi pada
pertengahan abad ke lima.Sepanjang masa awal sampai akhir abad ini tidak lepas dari
penemuan ilmu yang mencengangkan.Pada awal abad ini banyak tokoh matematika yang
menemukan dan mempublikasikan temuannya ,diantaranya yaitu Napier,Harriot dan Ougtred
,Galileo ,Kepler,Desarques,dan pascal.Napier mempublikasikan temuannya tentang
logaritma,Harriot dan Oughtred berperan dalam notasi dan kodifikasi aljabar,Galileo
menemukan ilmu dinamika ,Kepler mempublikasikan temuanya tentang gerak planet
,Desarques dan pascal menemukan ilmu baru dalam bidang geometri .Sebenarnya masih
banyak ilmuwan matematika selama abad ke 17 ini,tapi pembahasan kali ini dikhususkan hanya
pada awal abad untuk tokoh-tokoh yang telah disebut sebelumnya.

B. Ilmuwan Abad 17
1. John Napier (1515-1617)
John Napier , lahir di puri Merchiston,dekat Edinburgh ,Skotlandia.Anak Sir Archibald
Napier dari istri pertama ,janet Bothell.Ketika umur 14 tahun,Napier dikirim ke universitas
St.Andrews untuk belajar theologi.Setelah berkelana ke mancanegara ,Napier pulang ke
kampung halaman pada tahun 1571 dan menikah dengan Elizabeth Stirling dan mempunyai
dua oranf anak.Tahun 1579, istrinya meninggal dan menikah lagi dengan Agnes Chisholm.
Perkawinan kedus ini memberinya sepuluh oranf anak.

Jhon Napier adalah seorang tokoh yang sangat berpemgaruh di abad 17.Jhon Napier
terkenal dengan penemuan besarnya di awal abad 17 yaitu logaritma ,menemukan alat hitung
portable yang dikenal dengan Napiers bones,memperbaiki notasi decimal dengan Simons
Kevin,membuat mesin perang dan sebagainya.
Empat produk dari kejeniusan yang kini tercatat dalam sejarah matematika yaitu;
a. Penemuan Logaritma
pada tahun 1614 Napier menerbitkan brosur dengan judul “mirifici logarithorum
canonis description” dengan berisi tabel logaritma dari sinus dalam derajat dan menit.Dengan
bantuan seorang guru besar geometri dari colleggresham yaitu Hendry Briggs di
London,logaritma napier diterbitkan pada tahun 1615.Mereka menyusun tabel logaritma
dengan basis 10,kemudian tahun 1624 Briggs kembali menerbitkan buku aritmatika
logarithmica yang kita kenal sekarang tabel logaritma biasa.Edmun gunter (1581-
1626),menerbitkan tabel logaritma biasa dalam tabel logaritma sinus dan tangent dak\lam tujuh
tempat decimal dengan sudut-sudut dalam interval 1 menit dan dari gunter pulalah muncul
istilah cosinus dan cotangent .Kemudian Briggs dan vlack menerbitkan empat tabel pokok
logaritma ,tabel inilah diganti dan diperluas hingga 20 tempat decimal dikerjakan antara tahun
1924 hingga 1949.
Arti logaritma yang dipakai oleh napier adalah sebagain bilangan
perbandingan.Briggs memperkenalkan kata mantissa dan karakteristik dari logaritma suatu
bilangan,dengan adanya tabel logaritma laplace mengatakan perhitungan dapat dipercepat dua
kali.Napier menyusun konsep logaritma sekarang diturunkan dari eksponen ,sekalipun
sesungguhnya pemakaian logaritma terlebih dahulu dikenal dibandingkan pemakaian
eksponen.jika y=ax,maka x disebut logaritma dari y,berdasar defenisi inilah diturunkan rumus-
rumus logaritma.

b. Penemuan Mnemonic
Penemuan sebuah mnemonic (teknik belajar yang membantu mengingat)yang dikenal
sebagai rule of circular parts,untuk menghasilkan rumus yang dignakan dalam memecahkan
spherical triangles.Penemuan ini disebut juga dengan aturan siklis untuk menyusun dalam
segitiga bola siku-siku.

c. Analogi Napier
Analogi Napier yaitu rumus trigonometri yang berguna dalam memecahkan masalah
spherical triangles.Penemuan mengenal rumus trigonometri dalam segitiga lancip yang
kemudian dikenal sebagai rumus napier .

d. Penemuan perangkat yang disebut Napier’s bones atau Napier’s Rods.


Penemuan akan alat hitung untuk mengalihkan ,membagi ,dan menemukan akar
pangkat 2 yang disebut batang napier.Batang Napier menggunakan prinsip perkalian decimal
(yang sebelumnya telah dikenalkan konsep oleh Simon Stevin).Tulang napier dapst melakukan
operasi tambah untuk perkalian dan melakukan operasi kurang untuk pembagian.

2. Thomas Harriot (1560-1621)dan William Oughtread(1574-1660)


Thomas Harriot adalah seorang astronom inggris,matematikawan,ahli etnografi,dan
penerjema.Beberapa sumber memberikan nama sebagai Harriot atau Hariot atau Heriot. Dia
kadang-kadang dikreditkan dengan pengenalan kentang untuk Britania Raya dan
Irlandia.Harriot adalah orang pertama yang membuat gambar Bulan melalui teleskop,pada 26
juli 1609,lebih dari empat bulan sebelum Galileo . Setelah lulus darii Oxfordd University,
Harriot bepergian ke Amerika pada sebuah ekspedisi yang didanai oleh Raleigh,dan
sekembalinya ia bekerja untuk ke -9 Earl of Northumberland. Di rumah Earl, ia menjadi ahli
matematika dan astronom produktif kepada siapa teori pembiasan tersebut diberikan.
Sebagai ahli matematika ,Harriot dianggap sebagai pendiri sekolah aljabar inggris.Hasil
kerjanya dibidang ini,yaitu pembuatan buku yang berjudul Artis Analyticae Praxi,yang tidak
dipublikasikan sampai sepuluh tahun setelah kematiannya. Bagian pertama dari buku ini
disebut logistics speciosae yaitu penjumlahan ,pengurangan,perkalian,dan pembagian dengan
menggunakan symbol-simbol bukan angka. Bagian kedua atau numerosae logisties
menjelaskan tentang pemecahan numeric dari suatu persamaan dengan metode vieta.
Harriot menemukan lambing
(>)yang artinya lebih dari
(<)yang berarti kurang dari
Contoh6 ; 10>2 dan 5<7
William oughtred adalah ilmuwan inggris .Oughtred lah yang menemukan lambing “X” untuk
perkalian .Oughtred mengenalkan lambang “X” dalam bukunya yang berjudul “clavis
mathematicae”.William Oughtred juga menuliskan 150 lambang matematika.

3. Galileo Galilei (1564-1642)


Galileo Galilei adalah seorang astronom,filsuf,dan fisikawan italia yang memiliki
peran besar dalam revolusi ilmiah.Sumbangan dalam keilmuan antara lain adalah penyempurna
teleskop,berbagai pengamatan astronomi ,dan hokum gerak pertama dan kedua
(dinamika).Selain itu,Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai
peredaran bumi mengelilingi matahari.
Menurut cerita ,Galileo mengamati ayunan lampu yang bergerak bolak-balik di
Katedral Pisa yang membuatnya berpikir dan akhirnya Galileo menemukan penemuan tersebut
mengarah pada studi lebih galileo tentang interval waktu dan pengembangan idenya untuk
sebuah jam bandul.
Galileo menemukan banyak perangkay mekanis selain pompa,seperti keseimbanga
hidrostatik.Penemuan yang paling terkenal adalah teleskop.Galileo membuat teleskop
pertamanya di 1609,model teleskop diproduksi di bagian lain Eropa yang dapat mempesar
objek tiga kali.Kemudian pad tahun yang sama ia menciptakan teleskop yang dapat mempesar
objek 20 kali.Dengan teleskop ini,ia mampu melihat bulan,menemukan 4 satelit Jupiter
,mengamati supernova,memverifikasi fase venus,dan menemukan bintik matahari.Penemuan
mebmbuktikan system Copernican yang menyatakan bahwa bumi dan planet lain berputar
mengelilingi matahari.Sebelum system Copernican ,dikatakan bahwa alam semesta adalah
geosentris ,yang berarti matahari berputar mengelilingi bumi.

4. Johannes Kepler (1571-1630)


Johannes Kepler seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah,adalah seorang astronom
Jerman, matematikawan dan astrolog .Dia paling dikenal melalui hokum gerakan
planetnya.Dia kadang dirujuk sebagai “astrofisikawan teoretikal pertama”,meski Carl Sagan
juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir.
Ketertarikan Kepler akan pengetahuan astronomii dan ketekunan nya yang melakukan berbagai
percobaan membuat dia menyusun hokum-hukum tentang pergerakan planet,hukumnya
adalah;
• Planet bergerak mengelilingi matahari dalam orbit eliptik dengan matahari pada salah
satu focus.
• Jari-jari vector yang menghubungkan satu planet ke matahari melalui suatu luas daerah
yang sama dalam interval waktu yang sama.
• Kuadrat dari satu putaran dari suatu planet mengelilingi orbitnya sebanding dengan
pangkat 3 rata-rata jarak planet itu ke matahari.

Penyusunan dari hokum itu sebelumnya adalah merupakan data-data yang ditulis
Brahe,ahli astronomi istana kaizar Rudolph II.Dan pada tahun 1800 orang gerik
menggambarkan sifat-sifat kerucut ,dimana keplerlah yang pertama memakainya dalam
praktek ilmu pengetahuan ,dengan memperkenalkan konsep integral sekalipun masih
berbentuk kasarr ,pada tahunn 1615 kepler sudah memakai langkah-langkah untuk menemukan
isi dari benda ruang yang berputar mengelilingi pada suatu ruas garis pada bidang irisan
kerucut.
Kepler juga menemukan beberapa polyhedron .Dari kepler juga dikenal istilah focus
irisan kerucut,pendekatan keliling dari elips dengan panjang setengah sumbu adalah a dan b
diberikan rumus,kepler meletakkan dasar konsep kontinuitas yang menjadi postulat ke
takberhinggan pada suatu bidang .Dia juga menyumbangkan pengetahuan pada ilmu
pengetahuan geometri.

5. Gerard Desarques(1593-1662)
Profesi keluarga adalah pengacara atau hakim di Paris msupun di Lyon (kelak menjadi
kota terbesar kedua di perancis).Desarques sering pergi ke paris dalam hubungannya dengan
proses hokum guna pemulihan hutang.Meskipun bangkrut ,keluarganya masih memilih
beberapa rumah besar besar di lyon,puri didekat desa vourles dan kastil kecil yang dikelilingi
oleh tanaman anggur .Sebagai penemu,Desarques merancang tangga spiral dan pompa model
baru,tapi minat utama adalah geometri.Dia menemukan sesuatu yang baru,berbeda dengan
geometri Yunani ,yang sekarang dikenal dengan nama “proyeksi” atau geometri “modern”.

Karya Desarques berbentuk risalat-risalat mengenai irisan kerucut.Desarques


meletakkan dasar teori tantang involute daerah harmonis,homologi garis kutub dan kutub
perspektif.Teorema dasar geometri proyektif dari Desarques berbunyi sebagai berikut:jika
segitiga pada suatu bidang ,terletak sedemikian sehingga garos-garis yang menghubungkan dua
titik sudut yang bersesuian melalui satu ttik maka titik-titik potong bersesuian terletak pada
satu garis.

6. Blaise Pascal (1623-1662)


Minat utamanya adalah filsafat dan agama ,sedangkan hobinya yang lain adalah
matematika dan geometri proyektif.Bersama dengan Pieere de Fermat menemukan teori
tentang probabilitas.Pada awalnya minat riset dari pascal lebih banyak pada bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan,di mana dia telah berhasil menciptakan mesin penghitung yang
dikenal pertama kali.Mesin itu hanya dapat menghitung.
Di usia 12 tahun,ia sudah bisa menciptakan sebuah mesin penghitung untuk membantu
pekerjaan ayahnya .Pascal berhasil membuat perhitungan bahwa jumlah semua sudut sebuah
segitiga adalah sama dengan 180 derajat.Pada usia 14 tahun ikut serta dalam kelompok
matematika perancis.Usia 16 tahun menemukan teorema hexagram mistik dalam geometri
proyektif pada kurva-kurva.Isi dari Teorema tersebut adalah; “jika suatu segi enam
digambarkan dalam suatu irisan kerucut,maka titik-titik potong dua sisi berhadapan terletak
pada suatu garis”

Teori peluang atau teori probabilitas menjadi berkembang pertama kali ketika terjadi
komunikasi antara pascal dan pierre de farmat yang akhirnya menemukan bahwa kedua teori
pascal dan matematika probabilitas memiliki kesamaan meski masing-masing nya tetap berdiri
sendiri.Ia tak pernah menulis teori metematik yang panjang lebar berbelit-belit,melainkan
tulisan –tulisan pendek yang singkat ,jelas dan abadi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Abad ke 17 meupakan awal matematika modern dimana para matematikawan Eropa
mulai berani muncul setelah era kegelapan dalam ilmu pengetahuan pada beberapa
sebelumnya. Dimasa ini para ahli matemaatika membuat karya-karya yang berpengaruh
dan tak ternilai harganya. Beberapa ahli matematika beserta karyanya;
1. John Napier (1550-1617) ; logaritma (Napier Logaritma)
2. Thomas Harriot (1560-1621); lambang kurang dari(<) dan lebih dari (>)
3. William Oughtred (1574-1660); lambang (x)untuk perkalian ,(::) untuk perbandingan,
(-) untuk perbedaan serta Oughtreds slide rule
4. Galileo Galilea (1564-1642) ; jam bandul dan teeleskop
5. Johann Kepler (1571-1630) ; hokum pergerakan planet dan rumus menghitung keliling
ellips.
6. Desarques (1591-1661); teorema dua segitiga Desarques
8. Blaise Pascal (1623-1662); segitiga pascal

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun , semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
kita semua. Kami selaku penyusun makalah ini , mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kebaikan penyusunan makalah yang lebih baik lagi. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA

http://finchensyalinsa.blogspot.com/2014/03/matematika-abad-17-napier-harriot-dan.html?m=1
http://winniprmtputri.blogspot.com/2018/05/makalah-sejarah-matematika-pada-abad-ke.html?m=1
MAKALAH
“PERKEMBANGAN MATEMATIKA HINGGA SEKARANG INI”

DOSEN PENGAMPU:
Rita Oktavinora,S.pd,M.pd

Kelompok 6 :
1.Rafli jamil
2.Reza finda

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK

2022
PERKEMBANGAN MATEMATIKA HINGGA
SEKARANG INI

1.Latar Belakang Matematika di Yunani Kuno


Mata pelajaran Matematika diajarkan dengan cara yang berbeda
dibandingkan sekarang ini,khususnya karena Geometri dan Aritmatika adalah
subyek yang berbeda. Konsep Aritmatika kemudian dipecah
menjadi kalkulasi,yang diajarkan pada pengrajin dan orang-orang kelas
menengah.
Pythagoras,atau Aristotle.Pythagoras mendirikan sebuah sekolah pada tahun
514 sebelum Masehi.Kita berhutang banyak sekali pada institusi tersebut yang
sudah mengembangkan geometri dan disiplin ilmu lainnya.

Akademi Plato berdiri lebih dari 900 tahun.Karena tujuan awalnya adalah
untuk mengembangkan para calon negarawan, pandangan Plato terhadap
matematika lebih terbatas dari pada Pythagoras.Ia menyatakan bahwa pelajaran
matematika akan membentuk pemikiran yang jelas dan logis,sifat yang harusnya
dipunyai oleh politikus di masa itu.

Ia mengusulkan seorang murid haruslah belajar matematika untuk 10 tahun


pertama mereka untuk transisi pada pemikiran yang rasional serta filosofis yang
diperlukan untuk sukses di bidang politik.Akademinya dianggap sebagai
pembentukan aliran ‘pagan’ dan akhirnya ditutup oleh Kaisar Justinian di tahun
529 setelah Masehi.Bukti lebih lanjut dari bangsa Roma yang mengontrol metode
pengajaran Plato adalah kasus di The Republic,di mana ia menolak kenyataan
bahwa hanya pembelajaran dasar Matematika yang diperlukan.

2. Pengajaran Matematika di Roma Kuno


Sama seperti bangsa Yunani,bangsa Roma juga memberikan pendidikan dasar
di rumah pada anak laki-laki saja.Para murid tersebut lalu
mengikuti pembelajaran matematika formal ketika mereka berumur 12 tahun
dan belajar Sastra,Musik,dan Aritmatika dasar yang menggunakan jari
dan sempoa. Kecuali mereka dituntut oleh status sosial atau pekerjaan, para
pelajar di Roma tidak melanjutkan lebih jauh pembelajaran matematika mereka
di luar apa yang mereka pelajari di rumah.

Mereka yang bisa mengaplikasikan matematika kemudian mengikuti kelas-


kelas yang diberikan oleh seorang Master Matematika.Contohnya tidaklah
banyak,dan pengecualian dari pada aturan beasiswa di Roma Dokumen yang
tersisa dari periode tersebut menunjukkan bahwa pengajaran Matematika tidaklah
sepenuhnya disambut dan diterima dengan baik,namun dianggap perlu untuk
beberapa kasus.

• Vetruvius menyarankan para murid arsitektur untuk mempelajari Optik,


Astronomi, Hukum, Geometri, dan Aritmatika
• Galen merekomendasikan para calon fisikawan untuk belajar Kedokteran,
Retorika, Musik, Dialektika, Geometri, dan Aritmatika
• Varro and Seneca juga mendukung pembelajaran Geometri dan
Aritmatika, namun hanya untuk memperkuat atau memperdalam
kemampuan berpikir logis.

Di Roma Kuno,pekerjaan yang memerlukan Logika,Retorika,atau Oratio jauh


lebih mulia dibandingkan pekerjaan yang berhubungan dengan angka dan ilmu
pengetahuan alam.Faktanya, masyarakat kelas atas merendahkan mereka yang
‘sempit pandangannya’, mereka yang memiliki karir yang berkaitan dengan
pengetahuan matematika yang luas cakupannya (atau sains).

3. Sejarah Matematika di Era Renaisans


Era Renaisans melahirkan pemikiran baru tentang pendidikan.Lebih dari
sekadar belajar tentang apa yang harus seseorang lakukan dengan pekerjaan
mereka, penekanannya ditempatkan pada para murid yang belajar
tentang ketrampilan hidup.Di era ini,Elements yang ditulis oleh Euclid sudah
diterjemahkan ke dalam banyak Bahasa dan disebarkan secara luas berkat
kehadiran mesin cetak baru.Ini berarti para sarjana matematika di Jerman,
Prancis,dan Italia menggunakan bahan ajar yang sama untuk belajar,ada atau
tidaknya seorang guru dengan mereka.

Di pertengahan abad ke-16, Ramus mengusulkan pengembalian tujuh studi


seni liberal yang asli, tapi kemudian membaginya menjadi tiga ‘hukum’:

• hanya fakta yang benar dan penting yang bisa dimasukkan


• hanya fakta yang termasuk dalam subyek terkait yang bisa dimasukkan
• hal-hal umum harus diselesaikan secara umum; hal-hal tertentu
khususnya.
Agak lama mengkoordinasikan pengajaran matematika tingkat lanjut di
sekolah.Setelah lulus dari Cambridge,John Dee memproklamirkan pentingnya
memperbaiki matematika dalam sistem pendidikan.Bukan karena penggunaan
praktis dan komersil dari matematika pada waktu itu,namun karena
kemampuannya untuk‘mengantarkan hati ini ke surge’mencerminkan deklarasi
Pythagoras berabad-abad lalu.Terlepas dari pernyataan tegas Dee dan
lainnya,kampus-kampus mempertahankan Kurikulum Abad Pertengahan
mengajarkan matematika,geometri,sedikit astronomi,berkonsentrasi pada
Trivium-nya.

4. Sejarah Matematika di Abad ke-19


Terlepas dari pemikiran yang progresif, banyak sekolah di inggris yang masih
sangat kolot.Berdirinya Analytical Society of Cambridge dianggap sebagai aksi
persuasif oleh Lembaga untuk merangkul studi Matematika yang lebih luas.Pada
tahun 1823,kalkukus diferensial mulai masuk ke dalam kurikulum.Kemudian,
tipe sekolah yang baru pun didirikan,di mana matematika dan disiplin ilmu
lainnya diberikan tempat yang semestinya.

University of London menyediakan pendidikan Matematika dan Ilmu Fisika.


Dekan pertama jurusan Matematika diberikan pada Augustus De Morgan,yang
mengubah cara ajar matematika.Setelah kelas,ia akan membagikan kertas
ujian yang didasarkan pada materi hari itu.Para murid kemudian mengembalikan
ujian yang sudah terisi,agar ia bisa tahu di area mana sajakah yang masih butuh
pemahaman lebih dan di area mana penjelasan ekstra dibutuhkan.Kuliah esoknya
menggabungkan apa yang belum bisa ditangkap murid-muridnya di kelas
sebelumnya.

5. Mempelajari Matematika Sekarang


Meskipun banyak kemajuan hebat yang dikembangkan di bidang
Matematika,seni mengajar matematika di sekolah dasar atau ujian nasional
matematika,tetap tidak berubah pada dasarnya sejak zaman De Morgan.Bahkan
ketika mengajarkan matematika secara privat kembali lagi seperti zaman kuno,
kecuali jika Anda ingin mengajar matematika online Pemerintah dan organisasi
terkait sudah menanamkan sumber daya luar biasa untuk perkembangan guru dan
metode ajar. Memperluas kurikulum inti matematika pun melingkupi studi.
• Konsep matematika
• Aljabar
• Geometri
• Kalkulus
• Trigonometri
• Studi pecahan apa saja: kuadrat, linear, diferensial, parametrik – dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai