Anda di halaman 1dari 4

1.

AL KHWARIZMI
Perintis matematika muslim dan orang yang sangat
pantas disebut sebagai bapak aljabar modern. Nama
aslinya adalah Muhammad ibn Musa al Khwarizmi.
Ia berasal dari Khwarizm (Khiva). Kadang orang keliru
dalam menafsirkan suatu hasil hasil karya peradaban
modern, yang selalu dianggap berasal dari barat. Jika
kita menelusuri kata Aljabar itu berasal dari karya
(buku tulisan karya) Al Khwarizmi yang bernama
Hisab al jabir wal mukabalah (yang berarti
pengutuhan kembali dan perbandingan atau yang kerennya dalam istilah sekarang Kalkulasi
integral & persamaan).
Bahkan istilah Alghorisme yang berarti sistem persepuluhan , merupakan ucapan orang
barat terhadap nama Alkhwarizmi, karena alkwarizmi dianggap sebagai penemu dan
pengembang sistem persepuluhan, dan dia dianggap sebagai penemu angka nol.
Salah satu karya alkhwarizmi yang terpenting adalah dialah yang menciptakan sistem aljabar.
Penemuannya terhadap simbol-simbol bilangan 1 sampai dengan 9, dan angka nol (yang
kemudian disebut sistem alghorisme) mampu memecahkan kesulitan-kesulitan simbolisasi
yang masih menggunakan angka romawi. Suatu misal, jika hanya untuk bilangan angka 8,
dalam angka romawi sama dengan VIII, jika angka 38 maka angka romawinya XXXVIII,
maka orang akan kesulitan menggunakan angka romawi jika sudah jutaan.
Matematika yang dikembangkan dibarat sebelumnya adalah matematika Yunani yang
kemudian dikembangkan oleh Romawi. Matematika Yunani adalah matematika murni,
matematika untuk matematika, yang steril terhadap keperluan. Dalam penulisan bilangan
mereka menggunakan huruf, dan tiap huruf melambangkan bilangan dan masih belum
mengenal bilangan nol. Jadi matematika Yunani bersifat deduktif, penekanannya dilakukan
dengan pembuktian yang bertingkat-tingkat, dimulai dari aksioma, postulat dan teorema.

2. ABU WAFA AL BAWZAJANI (W. 998 M)


Salah seorang ahli matematika muslim terbesar.. Ia
dikenal sebagai ahli astronomi dan pengembang
trigonometri (ilmu ukur sudut), dan orang yang
pertama yang mengajukan beberapa rumus penting
dalam trigonometri. Salah satu rumus yang
didedikasikan kepadanya adalah Cos C= Cos a.cos b.
3. ABU KAMIL SYUJA (ABAD 10 M)
Salah seorang ahli matematika muslim terbesar diabad
pertengahan. Tidak banyak ang diketahui tentang
kehidupannya, tetapi ia hidup setelah era Al Khwarizmi.
Melalui Leonard dari Pisa dan pengikut-pengikutnya, ia
telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan
aljabar dan geometri di Eropa.

4. AL JAUHARY (ABAD 9 M)
Seorang ahli matematika pada abad ke-9 M, seorang ahli
geometer ang bekerja di Bayt al Hikmah (House of Wisdom),
suatu lembaga ilmu pengetahuan yang dibangun Khalifah Al
Ma’mun dari dinasti Abbasiyah di baghdad.

5. AL KHUYANDI ( W. 390 H/ 1000 M)


Seorang ahli astronomi dan matematika, terutama geometri. Ia
dikenal sebagai ahli kontruksi asturlab. Ia juga termasuk penemu
handal sinus yang diistilahkan kaidah astronomis. Dalam bidang
geometri perhatiannya mengarah pada resolusi atau penggunaan
persamaan berpangkat tiga. Albiruni saintis besar muslim
menyanjung Al Khuyandi sebagai cendekiawan ahwaz Zamanihi
(tiada bandinganya dizamannya). Sedang Al Thusi menegaskan
bahwa Abu Wahfa, Ibn Irak dan al Khuyandi merupakan 3 penulis
besar ang memiliki peran besar dalam penemuan kaidah sinus atau
kaidah astronomis.
Teori matematika Al Khuyandi mengilhami teori Fermat(Fermat’s last theorm) yang
dilontarkan Piere de Fermat pakar matematika asal perancis 600 tahun kemudian (w. 1665 M),
suatu teori yang berupa teka-teki matematika yang pernah dilombakan dengan hadiah ratusan
juta bagi yang sanggup membuktikannya.
6. KHUSIYAR IBN LABAN (AWAL ABAD 11 M)
Seorang ahli matematika dan astronomi asal Persia, mahaguru
kalkulus dan pengilham revolusi komputansi. karya andalannya
diabadikan dalam 2 jiz, yaitu Jiz al Jami’ dan Jiz al Baligh, dan ang
lainnya berjudul Usul Hisab al Hind, sebuah risalah mengenai
aritmetika.
Kitab ushul Hisab al Hind, merupakan karya unggulannya ang
memuat deskripsi pertama tentang perhitungan model India (Indian
System of Calculation) , yaitu sistem numerasi berdasarkan posisi,
yang artinya bahwa nilai atau harga angka-angkanya tergantung
pada tempat atau posisinya dalam suatu bilangan. Sistem inilah yang kemudian mengilhami
revolusi dalam hal cara atau metode komputasi yang digunakan dikawasan timur.

7. ALMAJRITI (W. 1007 M)


Seorang saintis asal Andalusia yang paling menonjol dizamannya,
yang banyak memperkenalkan pengkajian sains, terutama kimia
dan matematika.
Ia banyak menulis tentang aritmetika dagang dengan menerapkan
komputasi, geometri dan aljabar pada masalah-masalah penjualan,
hitung dagang dan perpajakan. Ia juga banyak menulis tentang
pemecahan kebekuan matematika.

8. AL KARAJI (W.410 H/1019 M)


Pakar matematika asal Persia , ia menulis tentang teori
pencabutan akar atau kalkulus mental. Karyanya banyak sekali
tentang sains, diantaranya berjudul Al Badi’ fi al Hisab, dalam
buku ini ia menulis secara rinci untuk pertama kalinya teori
pencabutan akar kuadrat dari sebuah polinomial dengan suatu
bilangan yang tidak diketahui.
Sedang dalam bukunya yang berjudul Al Kafi’ fi al hisab
banyak membicarakan proses-proses kalkulus mental ang
disebutnya Al Hawa’i.
9. ABU NASR MANSUR (W.1039 M)
Seorang ahli matematika asal persia ang diakini sebagai salah
seorang penemu hukum sinus. Ia merupakan murid adri Abu
Wafa’ dan guru dari ilmuwan besar, Al Biruni.
Albiruni menyebut Abu Nash mansur sebagai penemu beberapa
bukti matematika.

10. AL KHAZIN (ABAD 4 H/10 M)


Seorang ahli matematika dan astronom asal Khurasan yang hidup
pada abad ke 4 H/ 10 M. Ia banyak menulis matematika dan
astronomi. Ia adalah orang yang menawarkan konsep ang berbeda
dengan Ptolomeus tentang peredaran matahari dan bumi. Ia
mengkritik ptolomeus yang dinilainya gagal mengamati beberapa
perubahan diameter matahari yang tampak sepanjang tahun (on the
course of the years)

Anda mungkin juga menyukai