Anda di halaman 1dari 4

Matakuliah : Sejarah dan Filsafat Matematika

Prodi : Pendidikan Matematika

Nama Anggota : 1. Miftakhul Jannah (2210251006)

2. Kharisma Sofiana (2210251010)

AL-KHAWARIZMI

Al-Khawarizmi adalah seorang matematikawan muslim yang banyak


berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan Islam, astronomi, astrologi, dan
geografi yang berasal dari Persia. Al-Khawarizmi memiliki nama lengkap
Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi, juga dikenal sebagai Abu Abdullah
Muhammad bin Ahmad bin Yusof, sedangkan di negara-negara barat Al-
Khawarizmi dikenal dengan sebutan Al-Goritmi, Al-Gorismi, Al-Cowarizmi, dan
sebutan dengan ejaan yang lainnya. Al-Khawarizmi lahir sekitar tahun 780M di
Khwarizm (sekarang Khiva, Uzbeskistan) dan wafat sekitar tahun 850M di
Badghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah
Kehormatan di Baghdad.

Al-khawarizmi berkontribusi dalam matematika dibidang aritmatika dan di


bidang aljabar. Karya aritmatika Al-Khawarizmi “Al-Jam’a wa-l-tafriq bi-hisab
al-Hind (Book of Addition and Subtractrion by the Method of Calculation) ditulis
setelah ia mengerjakan karya fenomenalnya, Algebra. Versi Arabnya hilang, tapi
versi latin ditemukan di Perpustakaan Universitas Cambridge pada tahun 1857.
Salinannya diyakini sebagai Tulisan Aritmatika Al-Khawarizmi yang
diterjemahkan oleh Adelard of Bath pada abad ke-12 Masehi

Karya beliau pertama kali dipublikasikan dalam buku Al-Jabar (Al-Kitab


al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa-l-muqabala), buku tersebut merupakan buku
pertama yang menjelaskan solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Berkat
karya tersebutlah beliau dijuluki sebagai Bapak Aljabar, selain itu buku tersebut
juga membawa kontribusi dalam kebahasaan.

Hasil pemikiran beliau dalam buku al-Jabar dianggap sebagai revolusi besar
dalam bidang matematika. Beliau berhasil mengintegrasikan konsep-konsep
geometri dari matematika yunani kuno ke dalam konsep matematika yang baru.
Pemikirannya menghasilkan sebuah teori gabungan yang memungkinkan
bilangan rasional, irasional, dan besaran-besaran geometri diperlakukan sebagai
objek-objek aljabar.

Seperti menurut matematikawan Barat, Crandz dalam bukunya yang


berjudul "The Social Al-Khawarizmi Algebra". Crandz mengatakan bahwa Al-
Khawarizmi lebih berhak menyandang gelar "Bapak Aljabar" dibandingkan
Diopanthus. Al-Khawarizmi juga menjadi orang pertama yang mengajarkan
Aljabar dalam bentuk elementer. Bukan cuma itu, ia juga dikenal sebagai peletak
rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma, dan hitungan desimal.

Al-Khawarizmi juga yang telah memopulerkan penggunaan angka 0. Ia


adalah orang pertama yang menjelaskan kegunaan angka-angka, termasuk angka
0. Nah, karyanya dalam bidang aritmatika ini tertuang di dalam bukunya yang
berjudul al-Jam’ wat-Tafriq bi-Hisab al-Hind (The Book of Addition and
Subtraction According to The Hindu Calculation). Di dalamnya, Al-Khawarizmi
menjelaskan tentang penjumlahan dan pengurangan berdasarkan kalkulasi Hindu.
Al-Khawarizmi mengenalkan penggunaan angka Hindu mulai dari 1 sampai
9, dan juga 0. Ia juga membahas sejarah angka-angka. Nah, melalui buku-buku
karya pemikiran Al-Khawarizmi ini lah orang-orang Eropa belajar menggunakan
angka 0 untuk memudahkannya menghitung kelipatan 10, 100, 1000, begitu
seterusnya.

Masyarakat Hindu menggunakan kata “sunya” untuk menulis nol yang


berarti kosong atau hampa. Al-Khawarizmi mengganti kata “sunya” dengan
“sifr”. Setelah pengenalan Al-Khawarizmi, simbol tanda nol dikenal luas dan
digunakan di dunia Islam selama 250 tahun sebelum bangsa Eropa datang dan
mengenal simbol ini.

Pekerjaan di bidang aritmatika Al-Khawarizmi membawa dampak besar di


dalam perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam. Hasil kerjanya
menghadiahkan para ahli matematika sebuah alat bantu yang telah digunakan
sejak awal abad ke-9.

Seperti yang dijelaskan diawal bahwa Al-khawarizmi mendapat julukan


bapak aljabar. Salah satu karya monumental al-Khawarizmi pada bidang aljabar
adalah Kitab al-Jabr wa’l-Muqabalah (The Book of Restoring and Balancing).
Buku ini ditulis antara tahun 813-833 M. Buku ini berkaitan dengan teori
persamaan linier dan kuadrat dengan satu variabel yang tidak diketahui
sebagaimana dasar perhitungan yang berkaitan dengan bilangan binomial dan
trinomia.

Sebelumnya, rumus-rumus aljabar tidak pernah ada. Untuk mengganti (x)


dan (y), Al-Khawarizmi menggunakan nilai yang tidak diketahui dengan kata
“sesuatu” atau “akar” dan perempatannya ditunjukkan dengan kata “harta”.

Bagian pertama dari tulisan Aljabar Al-Khawarizmi menyoroti teori-teori


tentang subjek, menjelaskan terminologi dan konsep tulisan penulis. Pada bagian
kedua penekanan pada prosedur normal yang mengesahkan penggunaan
perhitungan praktis untuk direduksi dengan dasar-dasar aljabar. Bagian terakhir
dari tulisannya membahas penerapan aljabar dalam bidang bisnis, penelitian
lapangan, pengukuran dalam geometri dan terakhir penerapannya pada hukum
waris Islam.

Bukan hanya Aljabar, Khawarizmi juga mengenalkan konsep Algoritma,


yang pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan teknologi hari ini. Algoritma
adalah ilmu dalam bidang matematika, yang mengajarkan tentang langkah-
langkah logis dalam menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis.
Algoritma, juga jadi jantungnya ilmu informatika komputer.

Maka, semua karyanya dalam bidang matematika, dan sangat berpengaruh


bagi peradaban umat manusia, Al-Khawarizmi pun dinobatkan sebagai "Bapak
Matematika".

Masih banyak lagi karya-karya beliau semasa hidupnya yang memengaruhi


ilmu pengetahuan saat ini. Selain ahli matematika Al Khawarizmi juga seorang
ahli geografi, ahli astronomi, ahli astrologi, ahli sejarah bahkan teori mengenai
seni musik dan lukis yang beliau tuliskan dalam bukunya. Beliau merupakan
sosok yang cerdas dalam berbagai bidang dan menjadi cerminan identitas muslim
yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai