1. Menemukan konsep aljabar yang kita kenal sekarang melalui buku Al-
Jabr yang berisi mengenai persamaan linear dan kuadrat.
2. Orang yang pertama menjelaskan dan mempopulerkan kembali
penggunaan angka nol (0) serta mengenalkan sistem notasi desimal
dan tanda pengalian dua.
3. Memperkenalkan tanda negatif pada bilangan.
4. Membuat tabel perhitungan astronomi guna mengukur jarak dan
kedalaman bumi. Tabel ini juga menjadi dasar untuk penelitian di
bidang astronomi.
5. Model pembuatan peta dunia yang dituliskan dalam buku ṣūrat al-Arḍ
yang digunakan para ahli geografi barat dalam menggambar peta.
6. Menemukan konsep alat penunjuk waktu dengan bayang sinar
matahari dalam buku sundials.
7. Menemukan konsep dasar algoritma melalui pembahasan aturan-
aturan melakukan aritmatika menggunakan bilangan Hindu-Arab dan
solusi sistematis.
Masih banyak lagi karya-karya beliau semasa hidupnya yang mempengaruhi
ilmu pengetahuan saat ini. Selain ahli matematika Al Khawarizmi juga seorang
ahli geografi, ahli astronomi, ahli astrologi, ahli sejarah bahkan teori
mengenai seni musik dan lukis yang beliau tuliskan dalam bukunya. Beliau
merupakan sosok yang cerdas dalam berbagai bidang dan menjadi cerminan
identitas muslim yang sesungguhnya. Sebagai seorang muslim kamu
seharusnya bangga sekaligus menjadi cambuk bagi kamu yang sering
bermalas-malas atau kaum rebahan.
Al Khawarizmi dalam Bidang Komputer
Menurut David Berlinski dalam bukunya yang berjudul “The Advent of the
Algorithm: The Idea that Rules the World” mengatakan dua gagasan
terbentang gemerlap di atas beludru, yang pertama adalah kalkulus, yang
kedua, algoritma. Kalkulus adalah gagasan yang memungkinkan sains
modern menjadi mungkin. Algoritma adalah gagasan tentang prosedur yang
efektif yang memungkinkan dunia modern menjadi mungkin.
Angka nol sendiri digunakan kembali oleh George Boole seorang ahli
matematika dan logika asal Inggris untuk merumuskan Aljabar Boolean.
Bahkan aljabar sendiri merupakan salah satu konsep yang ditemukan oleh Al
Khawarizmi. Aljabar boolean memiliki peran penting dalam evolusi digital
untuk mewakili bentuk-bentuk logis dan silogisme dengan simbol-simbol
aljabar dan logika melalui formula yang beroperasi pada 0 dan 1.
Penemu angka nol, penggagas algoritma, perintis konsep aljabar dan
masih banyak penemuan penting lainnya. Itulah sederet prestasi seorang
muslim yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Namanya Muhammad
bin Musa Al-Khawarizmi. Seorang ilmuwan besar pada masa kejayaan
Dinasti Abbasiyah. Dia adalah Bapak Matematika.
Lahir di kota Khawarizmi (Khiva), Uzbekistan pada tahun 780 M/ 164 H,
dia adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi,
dan geografi. Sejak kecil Al-Khawarizmi telah bermigrasi bersama kedua
orang tuanya menuju kota Baghdad, Irak. Saat itu Irak di bawah
pemerintahan Khalifah al Ma’mun (813-833 M) yang juga sangat peduli
terhadap ilmu pengetahuan.
Karena kecerdasan dan kegigihannya dalam belajar, Al Ma’mun
memasukan Al-Khawarizmi sebagai anggota Baitul Hikmah atau Darul
Hikmah (Wisma Kearifan) di Baghdad. Sebuah lembaga penelitian ilmu
pengetahuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid.