Kelas : XI RPL 2
Kisah Al-Khawarizmi
Tahukah Kamu siapa yang menemukan angka nol? Ya, dia adalah seorang
Muslim berkebangsaan Persia yang bernama Muhammad bin Musa al Khawarizmi.
Beliau merupakan ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi. Kehidupan
beliau dihabiskan dengan mengukir karya-karyanya terutama di bidang sains.
Kehebatan Al-Khawarizmi telah diakui oleh dunia Islam maupun barat dengan
berbagai karyanya.
Selain mengabdikan diri di bidang sains, beliau juga orang yang aktif dalam
pendidikan. Beliau pernah menjadi dosen di Sekolah Kehormatan Baghdad, Irak.
Banyak tokoh sains yang mengakui seorang Al-Khawarizmi sebagai ilmuwan cerdas.
Salah satunya adalah George Sarton yang mengatakan bahwa pencapaian tertinggi
orang-orang timur diraih oleh Al-Khawarizmi. Sampai sekarang karya nya tidak akan
pernah terlupakan.
Banyak hal yang telah ditemukan beliau, yang tentunya bermanfaat bagi umat
manusia. Salah satu dan yang termashyur adalah Aljabar. Aljabar merupakan materi
yang banyak dipelajari di seluruh dunia. Aljabar adalah salah satu cabang matematika
yang mempelajari tentang pemecahan masalah menggunakan simbol - simbol
sebagai pengganti konstanta dan variabel. Aljabar sendiri berasal dari kata “al – jabr”
yang artinya penyelesaian. Al-jabar banyak dimanfaatkan di dunia dan menjadi salah
satu materi yang wajib diajarkan di sekolah-sekolah.
Selain Aljabar, beliau juga menemukan ilmu Falaq (ilmu astronomi) yaitu ilmu
pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan,
pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang. Beliau pun
menulis buku tentang ilmu falak yang berjudul Zīj Al-Sindhind "tabel astronomi”. Zij
Al-Sinshind adalah buku yang berisi 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan
116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial. Versi asli kitab
tersebut sudah hilang (dalam bahasa Arab) . Tetapi versi lain dalam bahasa latin
masih bertahan, diabadikan oleh astronom Spanyol bernama Maslamah al-Majrīṭī.
Kitab tersebut juga diterjemahkan oleh Adelard of Bath.