Sejarah
Berikut beberapa ilmuwan dan penemu muslim dengan penemuan luar biasa
mereka.
1. AL-FARABI
Ia juga dikenal dengan nama lain Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber
ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn
Uzalah Al- Farabi, juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi,
Farabi, dan Abunasir).
Al Farabi dianggap sebagai salah satu pemikir terkemuka dari era abad
pertengahan.
2. AL-BATANI
Al Battani (sekitar 858-929) juga dikenal sebagai Albatenius adalah seorang ahli
astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani nama lengkap: Abū
Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Harrani as-Sabi al-Battānī),
lahir di Harran dekat Urfa.
3. IBNU SINA
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah
seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah
menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana
sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak
orang, beliau adalah Bapak Pengobatan Modern dan masih banyak lagi
sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di
bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal Qanun fi Thib merupakan
rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā lahir pada
980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan
(kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia
(Iran).
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar,
banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap
oleh banyak orang sebagai Bapak Kedokteran Modern, George Sarton
menyebut Ibnu Sina sebagai "Ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu
yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu". Karyanya yang
paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal
juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
Karya
Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan)
An Najat
4. IBNU BATUTAH
Abu Abdullah Muhammad bin Battutah atau juga dieja Ibnu Batutah adalah
seorang pengembara (penjelajah) Berber Maroko.
Lahir di Tangier, Maroko antara tahun 1304 dan 1307, pada usia sekitar dua
puluh tahun Ibnu Batutah berangkat haji - ziarah ke Mekah. Setelah selesai, dia
melanjutkan perjalanannya hingga melintasi 120.000 kilometer sepanjang
dunia Muslim (sekitar 44 negara modern).
5. IBNU RUSYD
Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, lahir tahun 1126 di Marrakesh Maroko,
wafat tanggal 10 Desember 1198) juga dikenal sebagai Averroes, adalah
seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia).
Ikhtisar
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520
Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim
terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang
mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti
kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat
dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan
pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk
mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd
dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang
memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam
St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk
mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam
bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu
Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga
kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami
oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang
akidah dan sikap keberagamaannya.
Karya
Bidayat Al-Mujtahid
Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga
dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi
dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam
buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi,
Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap dalam bahasa Spanyol
Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit.
Biografi
Sedikit yang dapat diketahui dari hidup beliau, bahkan lokasi tempat lahirnya
sekalipun. Nama beliau mungkin berasal dari Khwarizm (Khiva) yang berada di
Provinsi Khurasan pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah (sekarang Xorazm,
salah satu provinsi Uzbekistan). Gelar beliau adalah Abū ‘Abdu llāh atau Abū
Ja’far.
Dalam Kitāb al-Fihrist Ibnu al-Nadim, kita temukan sejarah singkat beliau,
bersama dengan karya-karya tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni hampir
seluruh pekerjaannya antara 813-833. setelah Islam masuk ke Persia, Baghdad
menjadi pusat ilmu dan perdagangan, dan banyak pedagang dan ilmuwan dari
Cina dan India berkelana ke kota ini, yang juga dilakukan beliau. Dia bekerja di
Baghdad pada Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah Bani
Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu alam dan matematika, termasuk
mempelajari terjemahan manuskrip Sanskerta dan Yunani.
Karya
Pada buku beliau, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825,
memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan timur
tengah dan kemudian Eropa. Buku beliau diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi
bahasa Latin.
Beberapa kontribusi beliau berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia,
angka India, dan sumber-sumber Yunani.
Sistemasi dan koreksi beliau terhadap data Ptolemeus pada geografi adalah
sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur Tengah. Buku besar beliau yang
lain, Kitab surat al-ard ("Pemandangan Bumi";diterjemahkan oleh Geography),
yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang diketahui dunia, dengan
berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut Mediterania dan lokasi kota-kota di
Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus.
Kitab I - Aljabar
dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi: al-jabr
( ) الجبرatau pemulihan atau pelengkapan) dan al-muqābala (penyetimbangan).
Al-jabr adalah proses memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat dari notasi
dengan menggunakan nilai yang sama di kedua sisi. Contohnya, x^2 = 40x -
4x^2 disederhanakan menjadi 5x^2 = 40x. Al-muqābala adalah proses
memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x^2 + 14 =
x + 5 disederhanakan ke x^2 + 9 = x.
Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan nama Kitāb al-ǧabr wa-
l-muqābala, termasuk Abū Ḥanīfa al-Dīnawarī, Abū Kāmil (Rasāla fi al-ǧabr wa-
al-muqābala), Abū Muḥammad al-‘Adlī, Abū Yūsuf al-Miṣṣīṣī, Ibnu Turk, Sind
bin ‘Alī, Sahl bin Bišr, dan Šarafaddīn al-Ṭūsī.
Buku kedua besar beliau adalah tentang aritmatika, yang bertahan dalam
Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilakukan
pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel
astronomi pada 1126.
Buku ketiga beliau yang terkenal adalah Kitāb surat al-Ardh "Buku
Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi" diterjemahkan oleh
Geography), yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi
Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat
geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi dari Kitāb ṣūrat al-Arḍ, yang tersimpan di Perpustakaan
Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional
de España di Madrid. Judul lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan
Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai,
ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan
pendalaman geografis yang ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.
Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang
menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez,
dikatakan bahwa ini sanagat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam
kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan
Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu,
Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat.
Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan peta tersebut.
Buku 4 - Astronomi
Buku Zīj al-sindhind (tabel astronomi) adalah karya yang terdiri dari 37 simbol
pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial,
astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui sekarang.
Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh
astronomer Spanyol Maslama al-Majrīṭī (1000) tetap bertahan dalam bahasa
Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat
manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothèque publique
(Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional
(Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).
Karya lainnya
Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris berisi
pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizmī.
Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yang disebut dalam Fihirst. Karya
lain, seperti determinasi arah Mekkah adalah salah satu astronomi sferik.
Dua karya berisi tentang pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq fī kull balad) dan
determinasi azimut dari tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal al-irtifā’).
Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu
al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab) juga
menyebutkan Kitāb ar-Ruḵāma(t) (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku
sejarah) tapi 2 yang terakhir disebut telah hilang.
7. UMAR KHAYYAM
'Umar Khayyām (18 Mei 1048 - 4 Desember 1131), dilahirkan di Nishapur, Iran.
Nama aslinya adalah Ghiyātsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibrahim Khayyāmi
Nisyābūri . Khayyām berarti "pembuat tenda" dalam bahasa Persia.
Sang Matematikawan
Sang astronom
Dan, sementara Ayam Jantan berkokok, mereka yang berdiri di muka / Rumah
Minum berseru - "Bukalah Pintu! / Engkau tahu betapa sedikit waktu yang
kami punyai untuk singgah, / Dan bila kami pergi, mungkin kami takkan
kembali lagi."
Demikian pula bagi mereka yang bersiap-siap untuk HARI INI, / Dan meyangka
setelah ESOK menatap, / Seorang muazzin berseru dari Menara Kegelapan /
"Hai orang bodoh! ganjaranmu bukan di Sini ataupun di Sana!"
Mengapa, semua orang Suci dan orang Bijak yang mendiskusikan / Tentang
Dua Dunia dengan begitu cerdas, disodorkannya / Seperti Nabi-nabi bodoh;
Kata-kata mereka untuk Dicemoohkan / Ditaburkan, dan mulut mereka
tersumbat dengan Debu.
Oh, datanglah dengan Khayyam yang tua, dan tinggalkanlah Yang Bijak / Untuk
berbicara; satu hal yang pasti, bahwa Kehidupan berjalan cepat; / Satu hal yang
pasti, dan Sisanya adalah Dusta; / Bunga yang pernah sekali mekar, mati untuk
selama-lamanya.
Diriku ketika masih muda begitu bergariah mengunjungi / Kaum Cerdik pandai
dan Orang Suci, dan mendengarkan Perdebatan besar / Tentang ini dan
tentang: namun terlebih lagi / Keluar dari Pintu yang sama seperti ketika
kumasuk.
Ke dalam Jagad ini, dan tanpa mengetahui, / Entah ke mana, seperti Air yang
mengalir begitu saja: / Dan dari padanya, seperti Sang Bayu yang meniup di
Padang, / Aku tak tahu ke mana, bertiup sesukanya.
Jari yang Bergerak menulis; dan, setelah menulis, / Bergerak terus: bukan
Kesalehanmu ataupun Kecerdikanmu / Yang akan memanggilnya kembali
untuk membatalkan setengah Garis, / Tidak juga Air matamu menghapuskan
sepatah Kata daripadanya.
Dan Cawan terbalik yang kita sebut Langit, / Yang di bawahnya kita merangkak
hidup dan mati, / Janganlah mengangkat tanganmu kepadanya meminta
tolong - karena Ia / Bergelung tanpa daya seperti Engkau dan Aku.
Abu'l Hasan Tsabit bin Qurra' bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18 Februari
901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula
sebagai Thebit dalam bahasa Latin.
Al-Sabiʾ Thabit bin Qurra al-Ḥarrānī, Latin: Thebit / Thebith / Tebit, 826 - 18
Februari, 901) adalah seorang ahli matematika, dokter, astronom, dan
penerjemah Islam Golden Age yang tinggal di Baghdad pada paruh kedua abad
kesembilan.
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di
dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun
864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada
tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan
kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di
Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah
rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di
Baghdad.
Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah
satu ilmuwan terbesar dalam sejarah.
Biografi
Ar-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865 Hijirah dan meninggal pada tanggal 9
Oktober 925 Hijriah. Nama Razi-nya berasal dari nama kota Rayy. Kota tersebut
terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi Alborz yang berada di dekat
Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh
karyanya.
Saat masih kecil, ar-Razi tertarik untuk menjadi penyanyi atau musisi tapi dia
kemudian lebih tertarik pada bidang alkemi. Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi
memutuskan untuk berhenti menekuni bidang alkemi dikarenakan berbagai
eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi cacat. Kemudian dia mencari
dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari sinilah ar-Razi mulai
mempelajari ilmu kedokteran.
Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan
filsuf yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan seorang Yahudi yang
kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah mengambil sumpah untuk
menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-
Mu'tashim.
Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter
disana. Kemudian dia menjadi kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa
kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Ar-Razi juga menulis at-Tibb
al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq. Beberapa
tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan al-Muktafi
dan menjadi kepala sebuah rumah sakit di Baghdad.
Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi
memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di Rayy, dimana dia
mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul
Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena dia memiliki banyak murid. Selain
itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak membebani biaya pada
pasiennya saat berobat kepadanya.
Kontribusi
Bidang Kedokteran
Cacar dan campak
Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan
orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar:
"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini
akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan
seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan
warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan
dalam bentuk gelembung pada minuman anggur. Penyakit ini dapat terjadi
tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik
untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini,
karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi."
Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis:
"Pernyataan pertama yang paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah
ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia
menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan
perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut."
Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku
pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang
berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan
bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan
pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara
berpikir ar-Razi dalam buku ini.
Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar ditandai oleh
demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan
mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua
gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua bagian tubuh. Bintik-
bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi perubahan warna merah pada
muka dan kantung mata. Salah satu gejala lainnya adalah perasaan berat pada
seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan."
Alergi dan demam
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi
asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada
salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah
mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan
pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk
melindungi diri.
Farmasi
Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti
tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang
berasal dari merkuri.
Etika kedokteran
Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran.
Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan tukang obat
yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada saat yang sama
dia juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin mengetahui jawaban atas
segala penyakit dan tidak mungkin bisa menyembuhkan semua penyakit, yang
secara manusiawi sangatlah tidak mungkin. Tapi untuk meningkatkan mutu
seorang dokter, ar-Razi menyarankan para dokter untuk tetap belajar dan
terus mencari informasi baru. Dia juga membuat perbedaan antara penyakit
yang bisa disembuhkan dan yang tidak bisa disembuhkan. Ar-Razi kemudian
menyatakan bahwa seorang dokter tidak bisa disalahkan karena tidak bisa
menyembuhkan penyakit kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai
tambahan, ar-Razi menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang
bekerja di kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi
perintah sang dokter.
Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat
baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk masyarakat
sekitar.
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran
Berikut ini adalah karya ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam
buku:
Hidup yang Luhur
Petunjuk Kedokteran untuk Masyarakat Umum
Keraguan pada Galen
Penyakit pada Anak
10. ABU MUSA JABIR BIN HAYYAN
Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia Barat,
diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 722 dan wafat pada tahun 804.
Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini
didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, pada masa pemerintahan
Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi
sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat
direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan
dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis
ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Bapak Kimia Arab ini dikenal karena karya-karyanya yang sangat berpengaruh
pada ilmu kimia dan metalurgi.
Kitab Al-Sab'een
Kitab Al Rahmah
Al Tajmi
Al Zilaq al Sharqi
ook of Balance'
INFORMASI
ISLAM
PERPUSTAKAAN
MINI lx-8
SENDAL JEPIT