Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

A. Sejarah Aljabar
Aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang
ditemukan oleh Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi.
Istilah aljabar berasal dari kata Arab al-jabr yang berasal dari
kitab Al-Kitab aj-jabr wa al-Muqabala yang berarti The
Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing
yang ditulis oleh matematikawan Persia Muhammad ibn Musa AlKhawarizmi. Kata Al-Jabr sendiri sebenarnya berarti
penggabungan (reunion).
Aljabar berarti mengembalikan sesuatu kepada keadaan
yang pertama seperti menguraikan angka pecahan. Adapun
artinya dalam istilah matematika adalah menambah sejumlah
angka tertentu untuk dua tambahan dengan tujuan memudahkan
penyelesaiannya. Sedangkan al-muqabalah (persesuaian) artinya
menyamakan antara satu angka dengan angka yang lain dan
menghasilkan suatu nilai.
Penggunaan aljabar sudah dikenal sejak ribuan tahun yang
lalu. Aljabar telah dipergunakan oleh matematikawan pada
sekitar 3500 tahun yang lalu pada peradaban Mesopotamia. Awal
mula dikenalnya nama Aljabar adalah ketika alKhwarizmi menuliskannya di dalam buku karangannya yang
berjudul The Compendious Book on Calculation by Completion
and Balancing. Kemudian istilah tersebut menyebar setelah
karya tersebut diterjemahkan ke berbagai bahasa Eropa oleh
muridnya yang bernama Omar Khayyam. Sejak saat itulah
perkembangan ilmu aljabar terus dipelajari dan terus
disempurnakan sampai pada saat sekarang ini.
Diophantus menunjukkan Aljabar ditemukan dalam Al-Jabr
masih sangat elementer dibandingkan Aljabar yang ditemukan
dalam Arithmetica, karya Diophantus. Matematikawan Persia

yang lain, Omar Khayyam, membangun Aljabar Geometri dan


menemukan bentuk umum geometri dari persamaan kubik.
Matematikawan India Mahavira dan Bhaskara, serta
Matematikawan Cina, Zhu Shijie, berhasil memecahkan berbagai
macam persamaan kubik, kuartik, kuintik dan polinom tingkat
tinggi lainnya.
Peristiwa lain yang penting adalah perkembangan lebih
lanjut dari aljabar, terjadi pada pertengahan abad ke-16. Ide
tentang determinan yang dikembangkan oleh Matematikawan
Jepang Kowa Seki di abad 17, diikuti oleh Gottfried Leibniz
sepuluh tahun kemudian, dengan tujuan untuk memecahkan
Sistem Persamaan Linier secara simultan dengan menggunakan
Matriks. Gabriel Cramer juga menyumbangkan hasil karyanya
tentang Matriks dan Determinan di abad ke-18. Aljabar Abstrak
dikembangkan pada abad ke-19, mula-mula berfokus pada teori
Galois dan pada masalah keterkonstruksian (constructibility).

B. Tokoh-Tokoh Pengembangan Aljabar


1. Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi ( 780 850 SM )
Al-Khawarizmi nama aslinya yaitu Abu Abdullah Muhammad
Ibn Musa AlKhawarizmi adalah seorang matematikawan muslim
dari persia yang dilahirkan pada tahun 194 H / 780 M, tepatnya
di khawarizm (Khiva Modern), yang teletak dibagian bawah
dataran Amu Darya, Uzbeikistan. Dia adalah orang yang pertama
kali mencetus aljabar dalam bukunya dengan judul Al-Kitab AlMuktasar Fi Isab Al-Jabr wa-l-Muqabala (kitab yang merangkum
perhitungan perlengkapan dan penyeimbangan yang di tulis
pada tahun 830 SM kitab ini merangkum definisi aljabar dan
dalam kitab ini juga diberikan penyelesaian persamaan linier dan
kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah
satu dari enam bentuk standar.
Menurut Kasir (1931), kata aljabar berasal dari tulisan AlKhawarizmi yang mencantumkan al-jabr sebagai judulnya.
Judul ini diterjemahkan (abad XII) ke dalam bahasa latin oleh
Gerhard Cremona dan Robert Chester, dimana buku ini
digunakan sebagai buku wajib matematika dasar di Eropa hingga
abad XVI. Dia wafat di baghdad pada tahun 232 H ( 847 M),
sekalipun sebagian literatul mengatakan bahwa ia wafat pada
tahun 235 H (850 M). Kehidupan secara detil tidak diketahui

secara persis, akan tetapi ia terkenal pada saat kekhalifahan Almamun dan mendapatkan kedudukan yang tinggi diantara
ilmuan pada masanya. Dia kemudian menjadi Direktur Darul
Hikmah dan termasuk salah satu Astronom terkemuka di
Baghdad.
2. Diophantus
Diophantus lebih dikenal sebagai Bapak Aljabar bagi
Bangsa Babilonia. Karya besar Diophantus berupa buku
Aritmatika, buku karangan pertama tentang sistem Aljabar.
Bagian yang terpelihara dari aritmatika Diophantus berisi
pemecahan 130 permasalahan yang menghasilkan persamaan
persamaan tingkat pertama.

3. Al-Qalasadi ( 1412 1486 M)


Al-Qalasadi nama lengkapnya yaitu Abu Al-Hasan Ibn Ali AkQalasadi, dia lahir pada tahun 1412 di Basth, sebuah kota moor
di Andulusia yang kini menjadi bagian dari Spanyol. Ia
merupakan salah satu matematikus muslim di Abad ke-15 yang
berjasa memperkenalkan simbol-simbol Aljabar.
Abu Al-Hasan Ibn Ali Ak-Qalasadi telah memperkenalkan
simbol-simbol matematika dengan menggunakan karakter dari
alfabet Arab. Ia menggunakan ( wa) yang berarti dan untuk
penambahan (+). Untuk pengurangan (-), Al-Qalasadi
menggunakan ( illa) berarti kurang.
Sedangkan untuk perkalian (), ia menggunakan ( fi) yang
berarti kali. Simbol ( ala) yang berarti bagi digunakan
untuk pembagian (/).
Selain itu, Al-Qalasadi juga menggunakan simbol ( j) untuk
melabangkan akar. Simbol ( sh) digunakan untuk
melambangkan sebuah variabel (x), lalu ia menggunakan simbol

( m) untuk melambangkan Kuadrat (x2). Huruf ( k) digunakan


sebagai simbol pangkat tiga (x3).
4. Nikolai Ivanovich Lobachevsky (1792 1856 M )
Nikolai adalah seorang matematikawan yang berasal dari
Rusia. Ia dikenal sebagai orang yang mengembangkan geometri
non-Euclides (independen dari hasil karya Janos Bolyai) yang
diumumkannya pada tanggal 23 Februari 1826, serta metode
hampiran akar persamaan Aljabar yang dikenal dengan nama
metode Dandelin Graffe.

5. Sharaf al-Din al-Tusi (1135-1213 M)


Sharaf al-Din al-Tusi nama aslinya yaitu Sharaf al-Din alMuzaffar ibn Muhammad ibn al-Muzaffar al-Tusi (1135-1213)
adalah matematikawan dan astronom Islam dari Persia. Sharaf
al-Din mengajar berbagai topik matematika, astronomi dan yang
terkait, seperti bilangan, tabel astronomi, dan astrologi. Al-Tusi
menulis beberapa makalah tentang aljabar.
Dia memberikan metode yang kemudian dinamakan sebagai
metode Ruffini-Horner untuk menghampiri akar persamaan
kubik. Meskipun sebelumnya metode ini telah digunakan oleh
para matematikawan Arab untuk menemukan hampiran akar ken dari sebuah bilangan bulat.
Al-Tusi adalah orang yang pertama kali yang menerapkan
metode ini untuk memecahkan persamaan umum. Dalam AlMuadalat (Tentang Persamaan), al-Tusi menemukan solusi
aljabar dan numerik dari persamaan kubik dan yang pertama kali
menemukan turunan polinomial kubik, hasil yang penting dalam
kalkulus diferensial.

6. Omar Khayyam (1048-1131 M)

Omar Khayyam di lahirkan di Nishapur, Iran. Nama aslinya


adalah Ghiyatsuddin Abulfatah Umar bin Ibrahim Khayyam
Nisyaburi. Khayyam berarti Pembuat Tenda dalam bahasa
persia. Ia adalah ilmuwan yang berasal dari Persia yang
membangun Aljabar Geometri dan menemukan bentuk umum
geometri dari persamaan kubik.
Omar meneruskan tradisi aljabar Al-khawarizmi dengan
memberikan persamaan sampai pangkat tiga. Seperti
pendahulunya Omar Khayyam melengkapi dengan persamaan
kuadrat, baik untuk solusi Aritmetica maupun solusi Geometri.
7. Kowa Seki ( 1637/1642 1708 M )
Kowa seki (Takakazu seki) adalah ilmuwan yang berasal dari
Jepang pada Abad ke -17 yang menciptkan sistem notasi baru
matematika yang digunakan di banyak teorema dan teori. Dia
juga menyumbangkan kontribusinya untuk perkembangan
matematika awal jepang. Sumbangan terkenal dia pada aljabar
adalah menemukan Determinan.
Ia mempublikasikan konsep determinan pertama kali di
jepang pada tahun 1683. Ia menulis buku Method of solving the
dissimilated problems yang memuat metode matriks, akan
tetapi kowa seki belum menggunakan istilah Determinan dalam
memaparkan konsep determinan ini. Meskipun ia telah
memperkenalkan bentuk determinan dan memberi metode
umum untuk menghitungnya. Ia menemukan determinan khusus
untuk matriks ordo 22, 33, 44, 55 saja.

8. Robert Recorde ( 1512 1558 M )


Robert Recorde adalah seorang matematikus yang
memperkenalkan tanda = yang terdapat dalam bukunya yang
berjudul The Whetstone of Witte pada tahun 1557.

Dari beberapa tokoh ditas, penulis menyimpulkan bahwa


terdapat banyak sekali tokh-tokoh yang sangat berperan dalam
ilmu pengetahuan matematika terutama dalam perkembangan
Aljabar seperti yang sudah di uraikan diatas. Kita harus
menghargai jasa-jasa mereka karena tanpa jasa-jasanya, kita
tidak mungkin tahu atau mengenal apa itu aljabar.
C. Jenis-Jenis Aljabar Sampai Sekarang
Aljabar secara garis besar dapat dibagi dalam beberapa
kategori berikut ini:
1. Aljabar Elementer
Aljabar Elementer yang mempelajari sifat-sifat operasi pada
bilangan riil direkam dalam simbol sebagai konstanta dan
variabel, dan aturan yang membangun ekspresi dan persamaan
matematika yang melibatkan simbol-simbol.
Aljabar Elementer adalah bentuk paling dasar dari Aljabar,
yang diajarkan pada siswa yang belum mempunyai pengetahuan
Matematika apapun selain dari pada Aritmatika Dasar.
Dengan menggunakan simbol, alih-alih menggunakan
bilangan secara langsung, mengizinkan kita untuk membangun
persamaan matematika yang mengandung variabel yang tidak
diketahui (sebagai contoh Carilah bilangan x yang memenuhi
persamaan 3x+1=10) . Hal ini juga mengizinkan kita untuk
membuat relasi fungsional dari rumus-rumus matematika
tersebut (sebagai contoh Jika anda mnjual x tiket, kemudian
anda mendapat untung 3x -10 rupiah, dapat dituliskan sebagai
f(x) = 3x 10, dimana f adalah fungsi dan x adalah bilangan
dimana fungsi f bekerja).

2. Aljabar Abstrak
Aljabar Abstrak (Aljabar Modern), yang mempelajari stuktur
Aljabar semacam Grup, ring dan Medan (fields) yang
didefinisikan dan diajarkan secara aksiomatis.
3. Aljabar Linier
Aljabar Linier, yang mempelajari sifat-sifat khusus dari
Ruang Vektor (termasuk Matrik).
4. Aljabar Universal
Aljabar Universal, yang mempelajari sifat-sifat bersama dari
semua Stuktur aljabar.
5. Aljabar Komputer, yang mengumpulkan manipulasi simbolis
benda-benda matematis.

Anda mungkin juga menyukai