PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarana ilmiah
pada
dasarnya
merupakan
alat
yang
tertentu
pula.
Oleh
sebab
itu,
maka
sebelum
kita
menguasai
langkah-langkah
dalam
kegiatan
ilmiah
tersebut. Dengan jalan ini maka kita akan sampai pada hakikat
sarana yang sebenarnya, sebab sarana merupakan alat yang
membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu, atau
dengan kata lain, sarana ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang
khas dalam kaitan kegiatan ilmiah secara menyeluruh.
Sarana berpikir ilmiah ini, dalam proses pendidikan kita,
merupakan bidang studi tersendiri. Artinya kita mempelajari
saran berpikir ilmiah seperti kita mempelajari berbagai cabang
ilmu. Dalam hal ini kita harus memperhatikan dua hal. Pertama,
sarana ilmiah bukan merupakan ilmu dalam pengertian bahwa
sarana ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan metode ilmiah. Seperti diketahui salah
satu karakteristik dari ilmu umpamanya adalah penggunaan
berpikir induktif dan deduktif dalam mendapatkan pengetahuan.
Sarana berpikir ilmiah tidak menggunakan cara ini dalam
mendapatkan
dikatakan
pengetahuannya.
bahwa
sarana
Secara
berpikir
lebih
ilmiah
tuntas
memiliki
dapat
metode
Pengertian
Logika
sebagai
Sarana
Berpikir Ilmiah
5. Untuk Mengetahui Hubungan antara Sarana Ilmiah Bahasa,
Matematika, Statistik dan Logika
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahasa
1. Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan lambang dimana rangkaian bunyi ini
membentuk suatu arti tertentu.1 Menurut Bloch and Trager,
bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer
yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat
untuk berkomunikasi.2
Senada dengan definisi diatas, Joseph Broam mengatakan
bahwa bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbolsimbol bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota
sesuatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain.
hidup
membuat
dan
manusia
kehidupan
jarang
manusia.
Kelaziman
memperhatikan
tersebut
bahasa
dan
tabir
fenomena
dan
untuk
mencapai
keinginan
untuk
mengenalinya.
f. Fungsi Imajinatif : penggunaan bahasa untuk mengungkapkan
imajinasi
seseorang
dan
gambaran-
gambaran
tentang
g. Fungsi
Representasional
menggambarkan
penggunaan
pemikiran
dan
bahasa
untuk
wawasan
serta
3. Kekurangan Bahasa
Terdapat beberapa Kelemahan
bahasa
sebagai
sarana
berpikir :
a. Kekurangan ini pada hakikatnya teletak pada peranan bahasa
itu sendiri yang bersifat multifungsi.
b. Arti yang tidak jelas dan eksak yang dikandung oleh kata-kata
yang membangun bahasa.
c. Bersifat majemuk (pluralistik) dari bahasa.
d. Beberapa kata dalam bahasa mengandung arti yang sama.
e. Konotasi yang bersifat emosional.
4. Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan
dalam proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat
berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
tersebut kepada orang lain. Dengan kata lain kegiatan berpikir
ilmiah sangat berkaitan erat dengan bahasa.
Menggunakan bahasa yang baik dalam bepikir belum tentu
mendapatkan kesimpulan yang benar apalagi dengan bahasa
yang tidak baik dan benar. Premis yang salah akan menghasilkan
5 Ibid, h.181.
6 Amsal Bakhtiar, Op.Cit, h.182.
kesimpulan yang salah juga. Semua ini tidak terlepas dari fungsi
bahasa itu sendiri sebagai sarana bepikir.
Ketika disifatkan dengan ilmiah, fungsinya untuk komunikasi
disifatkan
dengan
ilmiah
juga,
yakni
komunikasi
ilmiah.
yang
melambangkan
besar
ini,
pertambahan
kita
panjangnya.
mengembangkan
Untuk
konsep
mengatasi
pengukuran
penggunaan
lambang-lambang
bilangan
untuk
Pada mulanya, kata statistik diartikan sebagai keteranganketerangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi
negara.9 Secara etimolgi, kata statistik berasal dari kata status
(bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata
state
(bahasa
inggris),
yang
dalam
bahasa
indonesia
(data),
kata
kegiatan
statistik
atau
kegiatan
menyusun
dan
atau
mengatur,
memberikan
interpretasi
menyajikan,
terhadap
ilmu
pengetahuan
yang
mempelajari
dan
teori
statistika,
Kuno,
Romawi,
dan
bahkan
Eropa
dalam
abad
dirumuskan,
maka
dengan
cepat
bidang
telaahan
ini
(1667-1754)
mengembangkan
teori
galat
atau
distribution)
dari
suatu
variabel
dalam
suatu
frekuensi yang cukup banyak. Pierre Simon de Laplace (17491827) mengembangkan konsep Demoivre dan Simpson ini lebih
lanjut dan menemukan distribusi normal sebuah konsepmungkin
paling umum dan paling banyak dipergunakan dalam analisis
statistika disamping teori peluang. Distribusi lain, yang tidak
serupa kurva normal, kemudian ditemukan Francis Galton (18221911) dan Karl Pearson (1857-1936).
Teknik kuadrat terkecil (least squares) simpangan baku dan
galat baku untuk rata-rata (the standard error of the mean)
dikembangkan
Karl
Friedrich
Gauss
(1777-1855).
Pearson
yang
terkenal
dengan
nama
samaran
Student,
sebagai
itu
belum
tentu
benar.
Tapi
kesimpulan
itu
induktif
menghadapkan
kita
kepada
sebuah
kesimpulan
yang
bersifat
umum
dengan
jalan
mampu
memberikan
secara
kuantitatif
tingkat
10
pemikiran
yang
panjang
dan
sulit
sebelum
Antara
Sarana
11
Ilmiah
Bahasa,
alat
berpikir
dan
alat
komunikasi
untuk
dari
pola
berpikirnya,
maka
ilmu
merupakan
dalam berpikir
induktif.
Jadi.
berpikir
sistematis
dalam
menggapai
ilmu
dan
merupakan
suatu
proses
berpikir
yang
baru
dianggap
valid
kalau
proses
penarikan
12
adalah
sebaliknya,
car
berpikir
dimana
dari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa merupakan lambang dimana rangkaian bunyi ini
membentuk suatu arti tertentu. Bahasa sebagai alat komunikasi
verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah di mana
bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Dengan
kata lain kegiatan berpikir ilmiah sangat berkaitan erat dengan
bahasa.
13
penalaran
yang
merupakan
ilmu
deduktif
karena
melainkan
berdasarkan
atas
deduksi-deduksi
(penjabaran-penjabaran).
Statistik diartikan sebagai kumpulan bahan
(data),
baik
Karena
itu,
berpikir
logis
adalah
14