Anda di halaman 1dari 4

MATEMATIKA PADA ZAMAN YUNANI DAN PERKEMBANGANNYA

A. Pendahuluan

Pada abad ke-20 ini, seluruh kehidupan manusia sudah mempergunakan matematika,
baik matematika ini sangat sederhana hanya untuk menghitung satu, dua, tiga, maupun yang
sampai sangat rumit, misalnya perhitungan antariksa. demikian pula ilmu-ilmu pengetahuan,
semuanya sudah mempergunakan matematika baik matematika sebagai pengembangan
aljabar maupun statistic.

B. Sejarah Matematika Yunani

Matematika Yunani adalah matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani,


dikembangkan sejak abad ke-6 SM sampai abad ke-5 M di sekitar pesisir Timur Laut Tengah.
Matematika Yunani pada periode setelah Iskandar Agung kadang-kadang disebut matematika
helenistik. Kata "matematika" sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno μάθημα (mathema),
yang artinya "pelajaran tentang instruksi".

Menurut para sejarawan, perkembangan matematika Yunani dibagi atas dua periode,
yaitu periode klasik dan periode helenistik.

1. Periode Klasik
Perkembangan matematika di Yunani pada periode klasik berlangsung sekitar abad
ke-6 SM di bawah pimpinan kota Athena, yang berhasil menghalau serangan kekaisaran
Persia Pada masa ini ada beberapa sejarawan yang menepatkan permulaan matematika
yunani antara lain yaitu:
a. Thales
Sejarawan biasanya menempatkan permulaan matematika Yunani pada masa hidup
Thales dari Miletus (kira-kira 624-548 SM) yang diketahui tentang hidup dan karya Thales,
tipis kepastian bahwa kelahiran dan kematiannya berdekatan dengan gerhana pada tahun 585
SM. Thales menggunakan geometri untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan ketinggian
piramida dan jarak perahu dari garis pantai. Thales menyampaikan lima teorema tentang
geometri yang mungkin diperolehnya dari hasil pengalamannya. Teorema tersebut adalah:
 Suatu lingkaran dibagi dua sama besar oleh diameternya.
 Sudut-sudut alas suatu segitiga sama kaki adalah sama.
 Pasangan sudut siku-siku yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan adalah sama.
 Dua segitiga adalah sama dan sebanguan apabila dua sudut dan satu sisinya sama.
 Suatu sudut yang dilukis dalam setengah lingkaran adalah siku-siku.

Dia dihargai sebagai orang pertama yang menggunakan penalaran deduktif untuk
diterapkan pada geometri, dengan menurunkan empat akibat wajar dari teorema Thales.
Hasilnya, dia dianggap sebagai matematikawan sejati pertama dan pribadi pertama yang
menghasilkan temuan matematika. Dengan alasan inilah Thales seringkali dielu-elukan
sebagai bapak organisasi deduktif matematika dan sebagai matematikawan sejati pertama.

b. Phytagoras
Tokoh penting lainnya di dalam pengembangan matematika Yunani adalah
Pythagoras dari Samos (kira-kira 580-500 SM). Phytagoras mendirikan sebuah mazhab yang
disebut Mazhab Pythagoras yang menangani pengetahuan dan sifat-sifat wajar dan oleh
karenanya semua temuan para pengikut mazhab Pythagoras menjadi milik mazhab ini.
Aristoteles adalah seorang yang menolak penghormatan apa pun yang khusus bagi
Pythagoras sebagai pribadi, dan menganggap bahwa karya mazhab Pythagoras adalah karya
sebuah kelompok. Salah satu persifatan terpenting dari mazhab Pythagoras adalah bahwa
mazhab ini memelihara persepakatan bahwa pengkajian matematika dan filsafat adalah
landasan akhlak untuk menjalani kehidupan. Jelas, bahwa kata-kata "filsafat" (cinta akan
kebijaksanaan) dan "matematika" (yang dipelajari) dianggap digulirkan oleh Pythagoras.
Dari cinta akan pengetahuan ini datanglah banyak pencapaian. Menjadi kewajaran untuk
dikatakan bahwa mazhab Pythagoras menemukan sebagian besar bahan di dalam dua
pertama buku Euklides, Elemen.
Pythagoras dihargai dengan pengakuan dasar matematika pada harmoni music dan
menurut tanggapan Proclus terhadap Euklides dia menemukan teori kesetaraan dan padatan
beraturan. Mazhab Pythagoras dihargai dengan beberapa pengembangan matematika tingkat
lanjut, seperti penemuan bilangan irasional. Sejarawan menghargai mereka atas peran
utamanya di dalam pengembangan matematika Yunani (khususnya teori bilangan dan
geometri) ke dalam sistem logika utuh menurut definisi-definisi yang jelas dan teorema-
teorema yang terbuktikan, yang dianggap sebagai subjek yang pantas dari pengkajian di
dalam kebenarannya sendiri, tanpa memandang terapan praktis yang menjadi perhatian
utama bagi bangsa Mesir dan Babilonia.

c. Hippocrates
Hippocrates semula adalah seorang pedagang yang memutuskan untuk belajar
geometri yang kemudian mengalami kesuksesan dalam bidang matematika Hippocrates
menulis buku yang berjudul “Elements of Geometri”, mendahului karya Euclid “Elements”.
Salah satu bagian dari karya Hippocrates ini kemudian muncul dalam buku “Sejarah
Matematika” Eudemus, adalah yang berhubungan dengan kuadratur suatu “lune” yaitu
bangun yang dibatasi oleh dua busur lingkaran yang mempunyai jari-jari yang tidak sama.
Menurut teorema Hippocrates segmen-segmen yang sebangun dari lingkaran-lingkaran
mempunyai ratioyang sama dengan kuadrat-kuadrat alasnya. Hippocrates
mendemonstrasikan teoremanya ini dengan memperlihatkan bahwa luas dua lingkaran adalah
berbanding lurus dengan kuadrat diameter-diameternya.

d. Eudoxus
Dalam bidang matematika Eudoxus memperkenalkan sesuatu hal yang baru tentang
perbandingan seharga.
Eudoxus memberikan definisi yang baru dan lebih akseptabel untuk perbandingan
seharga. Yang mengatakan bahwa a/b = c/d, jika dan hanya jika diketahui bilangan m dan n,
bilamana ma / nb, maka mc < nd, atau apabila ma = nb, maka mc = nd, atau apabila ma > nb,
maka mc > nd. Kemudian Eudoxus menemukan lagi suatu aksioma, yaitu sering disebut
dengan nama “Axioma Kontinuitas”, yang merupakan basis untuk metode penghausan
(exhaustion),yang ekuivalen dengan integral kalkulus. Aksioma ini menyatakan bahwa
apabila diketahui dua besaran yang mempunyai suatu ratio (artinya masing-masing besaran
tidak boleh sama dengan nol).
e. Manaechmus
Manaechmus adalah salah seorang murid dari akademi Eudoxus dan merupakan
matematician yang terkemuka. Menaechmous menemukan lagi kurva-kurva baru yang
dikenal dengan elips. Parabola, dan hiperbola. Dengan mengenal kurva baru ini maka
problem delion dengan mudah dapat diselesaikan.
Dalam memperlihatkan sifat-sifat irisan kerucut, Menaechmous mulai dengan kerucut tegak
siku-siku (sudut puncak 900). Apabila kerucut ini dipotong oleh bidang datar tegak lurus
pada suatu unsur kerucut maka kurva dari irisan yang terjadi persamaannya dapat dituliskan
dalam bentuk y2=1x,dimana 1 suatu konstanta yang besarnya tergantung dengan jarak antara
titik puncak dengan perpotongan bidang.

2. Helenistik
Peradaban helenistik bermula pada abad ke-5 SM dengan penaklukan Iskandar agung
atas pesisir laut tengah bagian timur, mesir, Mesopotamia, dataran tinggi Iran, Asia tengah
dan beberapa bagian dari India yang menjadi awal dari penyebaran bahasa dan budaya
Yunani ke seberang lautan. Bahasa Yunani menjadi bahasa para sarjana didunia helenistik
dan matematika Yunani melebur dengan matematika mesir dan matematika Babilonia untuk
membangkitkan matematika helenistik.
Pusat pengkajian terpenting pada periode ini adalah Iskandarkah di mesir yang
menarik banyak sarjana dari seluruh penjuru dunia helenistik, terutama Yunani dan mesir,
tetapi juga dari Yahudi, Persia, fenesia dan bahkan juga dari India. Sebagian besar naskah
matematika yang ditulis didalami bahasa Yunani telah ditemukan di Yunani, mesir, Anatolia,
Mesopotamia, dan Sisilia.
Archimedes mampu menggunakan infinitesimal di dalam cara yang sama dengan
kalkulus integral modern. Dengan mengasumsikan proposisi sebagai benar dan menunjukkan
bahwa langkah-langkah berikutnya menunjukkan kontradiksi dia dapat memberi jawaban
untuk soal-soal sampai sembarang derajat keakuratan, pada saat yang sama menspesifikasi
limit-limit tempat beradanya jawaban. Teknik ini dikenal sebagai metode kelelahan dan dia
memanfaatkannya untuk menghampiri nilai di dalam kuadratur parabola archimrdes
membuktikan bahwa luas yang dilingkupi parabola dan garis lurus adalah sama dengan kali
luas segitiga yang alas dan tingginya sama panjang. Dia menyatakan solusi untuk soal itu
sebagai barisan geometri tak hingga yang jumlahnya sama dengan .di dalam penghisapan
pasir, Archimedes berupaya menghitung banyaknya butiran pasir yang dapat dimuat oleh
semesta. Untuk melakukannya dia menantang gagasan bahwa banyaknya butiran pasir terlalu
banyak untuk dihitung, dengan merancang skema perhitungan sendiri berdasarkan myriad,yng
dilambangkan 10.000.

C. Kesimpulan

Matematika Yunani adalah matematika yang ditulis di dalam Bahasa Yunani,


dikembangkan sejak abad ke-6 SM sampai abad ke-5 M di sekitar pesisir Timur Laut Tengah.
Menurut para sejarawan, perkembangan matematika Yunani dibagi menjadi dua periode, yakni
periode klasik dan periode helenistik.

Pada masa periode klasik, ada beberapa sejarawan yang menepatkan permulaan
matematika Yunani yaitu antara lain:
 Thales
 Phytagoras
 Hippocrates
 Eudoxus
 Manaechmus

DAFTAR PUSTAKA

Matematika di Afrika bagian tengah sebelum pendudukan


- Bronkhorst, Johannes (2001), “Panini and Euclid. Reflections on Indian Geometri” Journal
of Indian Phioshophy, (Springer Netherlands) 29 (1-2):43-80, doi:10.1023/A:1017506118885
- History of Mathematics (Simon Fraser University).
-Experience Matematika (Nurtutiawaliyah.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai