berkaitan kepenulisan sejarah matematika, diketahui sebagai A tumbuh ini, sebenarnya sempat terancam hancur dengan datangnya
Comentary on the First Book of Euclid’s Element buah tangan dari invasi dari Timur, yakni dari Kekaisaran Persia. Pasukan Persia
seorang matematikawan bernama Proclus. “Proclus” seperti yang saat itu tercatat telah menaklukkan kota perbatasan Anatolia dan
dijelaskan James Gow “merupakan seorang murid dari Akademi sekaligus menghancurkan struktur sosial disepanjang daratan
Athenian yang ikut mengunjungi Alexandria pada periode migrasi sekitar. Namun invasi mereka ini berhasil dipukul mundur dalam
awal Bangsa Yunani (ke Mesir). Dia merantau jauh untuk belajar tiga titik perang berbeda sekaligus, yakni- dalam perang Marathon,
dan memperoleh pendadaran umum tentang geometri disana, lalu perang Salamis, dan perang Plataea.
kemudian menelurkan tulisan-tulisannya (setelah sekembalinya ke Hasil dari ketiga kemenangan besar beruntun ini adalah apa
Athena)”1. yang kemudian Dirk Struik sebut sebagai Hegemony of Athens.
Karya tulis Proclus sejauh yang diketahui, merupakan “Itulah masa ketika dibawah komando Pericles, sekitar
komentar mendalam mengenai akar-muasal, asal-usul, sejarah pertengahan abad ke-5 SM, Bangsa Yunani berbalik menjadi
perkembangan geometri yang terbentang jauh dari periode klasik pengendali ekspansi Ekonomi, Sosial dan Politik. Mereka Bangsa
hingga ke periode kemunculan tulisan monumental Euclid- The Yunani” kata Struik, “ tidak hanya menjadi pemimpin, tapi juga
Element. menjadi pusat peradaban baru- itu adalah periode Golden Age of
Bagi Proclus seperti yang diterangkan sendiri didalam Greece. Semua orang Yunani menjadi diresapi oleh kepercayaan
tulisannya, bahwa kita para matematikawan itu sesungguhnya akan masa depan yang cerah… Pada masa-masa ini untuk pertama
telah berutang besar pada penemuan dan praktek pengukuran tanah kalinya dalam sejarah, sebuah kelompok yang terdiri dari manusia-
orang-orang Mesir kuno, yang darinya apa yang disebut geometri manusia kritis yang disebut Sophists melakukan pembenahan
lahir. terhadap setiap tradisi kelompok tradisional sebelumnya. Mereka
Pada masa itu perkembangan ilmu yang pesat di tanah para mulai memperkenalkan matematika sebagai bagian dari investigasi
Paraoh Mesir memang telah lama menjadi magnet bagi para filosopis alam (‘kembali ke Alam!’ berang mereka, ‘…bukan
negeri-negeri tetangga. Mesir!’). Mereka memperkenalkan investigasi matematis yang
Piramida-piramida yang menjulang tinggi, sistem irigasi dilandasi akan semangat baru itu”.4
yang maju, sistem pencacahan hewan ternak yang unggul, ladang- Proclus menjadi salah satu perangkum penting mengenai
ladang yang terbentang subur, menjadi sarana penting yang masa peralihan pusat matematis dari Mesir ke Yunani ini. Didalam
memungkinkan ilmu perhitungan (khususnya geometri) karya Proclus, untuk pertama kalinya Thales disinggung. Thales
berkembang dengan sangat pesat disana. Seperti yang ditekankan seperti yang dijelaskannya sendiri, adalah seorang matematikawan
oleh Boyer, bahwa “Geometri saat itu, merupakan satu anugrah yang setelah kunjungannya ke Mesir, pulang ke Yunani dan
tersendiri dari Sungai Nil untuk orang-orang Mesir…”.2 membuat banyak penemuan besar. Thales banyak menginspirasi
Sepanjang masa tersebut, ide-ide matematis dari Mesir matematikawan Yunani setelahnya untuk ikut berkunjung ke
menjadi awal, yang dicangkok melalui laut, lalu sebagian besar Alexandria Mesir menyerap setiap ilmu yang bisa diboyong
perlahan-lahan mulai disisipi pemikiran Yunani. pulang, apapun itu yang berguna. Thales juga yang meletakkan
Pemikiran Yunani perlahan-lahan tumbuh mekar dan dasar kuat bagi banyak para saintis penerusnya seperti Mamercus,
berbunga, muncul dan menunjukkan kebaruan, menunjukkan Hippias, Hipparchus, Nicomachus, Diophanthus, Hypatia hingga
kekhasan, dan memberi dasar baru bagi karya-karya penelitian Pythagoras.5
matematis setelahnya. Ini sejalan dengan pesan Plato pada Selain Thales, Proclus juga menyinggung tentang
generasinya bahwa “Apapun yang Bangsa Yunani kita terima, kita Pythagoras, salah satu generasi emas dari kelompok Sophist, yang
akan renggut, kita akan kembangkan, kita akan sempurnakan!” 3. menurutnya telah memberikan bentuk disiplin liberal bagi studi
Itu tentunya satu kenyataan yang cukup ironis setelahnya geometri dan perlahan-lahan menjauhkan tradisi matematika
ketika keterangan-keterangan sejarah matematika tidak lagi datang mereka yang sudah tumbuh maju, lepas-dari tradisi matematika
dari matematikawan Mesir, melainkan mulai digantikan tempatnya Kuno Mesir. Lalu ada pula Anaxagoras yang mengabdikan dirinya
oleh para matematikawan Yunani (seperti Proclus tadi)- yang
begitu rakus menyerap dan menyadari betapa pentingnya
mengawetkan keterangan-keterangan sejarah matematis.
4
Dirk J. Struik, A Concise History of Mathematics, (New York : Dover
Publication, 1987), h.39.
5
W.S. Anglin, Mathematics : A Concise History and Phylosophy, (New York
1
James Gow, A Short History of Greek Mathematics, (New York : Cambridge : Springer, 1994), h.106. Diantara mereka itu, kita mengenal Hipparchus (180-125
Universty Press, 2010), h.312 SM) yang datang dari Nicean, kota yang saat ini menjadi Istambul. Dia seorang
2
Carl B. Boyer, Sejarah Matematik, (Kuala Lumpur : ITRIM, 2007), h.24. Ini Astronom, yang mengkalkulasikan tahun dan dikenal sebagai bapak Trigonometri.
diterjemahkan kedalam bahasa Melayu dari buku aslinya yang berjudul A History of Lalu Nicomachus Gerasa yang hidup sekitar 100 SM, adalah seorang penerus
Mathematics terbitan John Wiley & Sons di New York 1961. Pytaghoras. Dalam karyanya Introduction Arithmetique, dia memperkenalkan tentang
3
Florian Cajory, A History Mathematics (Ed. V; New York : Chelsea infinite triangle. Terakhir Hypatia, yang merupakan anak dari Theon Alexandria,
Publishing Company, 1991), h.15 yang menulis komentar tentang karya-karya Apollonius dan Diophantus.
21
Joseph W. Dauben dan Christoph J. Scriba, Writing The History of
20
Joseph W. Dauben dan Christoph J. Scriba, h.168 Mathematics : Its Historical Development, h.265
35
Joseph W. Dauben dan Christoph J. Scriba, Writing The History of
Mathematics : Its Historical Development, h.319.
36
Joseph W. Dauben dan Christoph J. Scriba, h.319.
37 39
Kenneth R. Stunkel, Fifty Key Works of History and Historiography, (New Paulus Gerdes & Ahmed Djebbar, Mathematics in African History and
York : Routledge, 2011), h.43. Cultures, (Western Cape : Lulu Publisher, 2007), h.82.
38 40
Eric R. Wolf, Europe and The People Without History, (London : California Paulus Gerdes & Ahmed Djebbar, h.82.
41
Press, 1982), h.4. Paulus Gerdes & Ahmed Djebbar, h.67.
1. Alexander Karp dan Bruce R. Vogeli. Russian Mathematics Education : History and World Significance. London : World Scientific Publishing,
2010.
2. Carl B. Boyer. Sejarah Matematik. Kuala Lumpur : ITRIM, 2007.
3. Dirk J. Struik. A Concise History of Mathematics. New York : Dover Publication, 1987.
4. E.Sreedharan. A Textbook of Historiography : 500 BC to 2000 C. New Delhi : Orient Longman Private, 2000.
5. Eric R. Wolf. Europe and The People Without History. London : California Press, 1982.
6. Florian Cajory. A History Mathematics. Ed. V. New York : Chelsea Publishing Company, 1991.
7. James Gow, A Short History of Greek Mathematics, (New York : Cambridge Universty Press, 2010), h.312
8. John J. Roche. The Mathematics of Measurement : A Critical History. New York : The Athlone Press, 1998.
9. Joseph W. Dauben dan Christoph J. Scriba. Writing The History of Mathematics : Its Historical Development. Cet I. Basel : Birkhauser Verlag,
2002.
10. Kenneth R. Stunkel. Fifty Key Works of History and Historiography. New York : Routledge, 2011.
11. Kim Plofker. Mathematics in India. New Jersey : Princeton University Press, 2009.
12. Lisa Malira. Science in The Renaissance. Canada : Crabtree Publishing, 2004.
13. Michael Bentley. Companion to Historiography. New York : Routledge, 1997.
14. Paulus Gerdes & Ahmed Djebbar. Mathematics in African History and Cultures. Western Cape : Lulu Publisher, 2007.
15. Umberto Bottazzini dan Amy Dahan Dalmedico. Changing Images in Mathematics : From the French Revolution to the New Millennium.
London : Routledge, 2001.
16. W.S. Anglin. Mathematics : A Concise History and Phylosophy. New York : Springer, 1994.