Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azka Miladiah

NPM : 116070027
Kelas : 4A
Mata Kuliah : Sistem Geometri

Sejarah Geometri

Sejarawan Yunani di abad ke-5 SM, Herodotus mengungkapkan bahwa geometri pertama
kali berkembang di Mesir. Geometri muncul karena adanya kebutuhan rakyat Mesir terutama
para petani. Setiap tahun Sungai Nil meluap dan air luapan tersebut akan menggenangi ladang-
ladang milik petani hingga menghancurkan batasan ladang yang tercetak pada tanah tersebut.
Ladang milik para petani dikenakan pajak sesuai batasannya jadi setelah banjir batasan ladang
harus disusun ulang supaya tarif pajaknya tidak berubah. Motivasi pengembangan geometri di
Mesir adalah mereka berkeinginan untuk menemukan metode yang cepat dan akurat untuk
mensurvei ladang para petani tersebut. Berdasarkan hal tersebut matematikawan Mesir
mengembangkan geometri dari yang sederhana dimulai dari pengukuran.
Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut pada mulanya adalah seutas tali
yang dibentangkan kemudian dibentuk segitiga. Teknik tali tersebut sangat dibutuhkan oleh
rakyat Mesir untuk melakukan pengukuran yang cepat dan akurat. Pada dasarnya, minat rakyat
Mesir terhaap geometri tidak melebihi apa yang dibutuhkan dan memiliki tujuan praktis. Mereka
mengembangkan rumus seperti rumus untuk mengukur luas dan volume yang sederhana. Salah
satunya adalah mereka mengembangkan rumus untuk menentukan luas lingkaran meskipun
ketelitian yang diperoleh kurang.
Pada bangun tiga dimensi, orang-orang Mesir tertarik dengan piramida. Hal itu tidaklah
mengejutkan lagi, melihat betapa banyaknya piramida yang ada di negara tersebut. Mereka dapat
menghitung volume piramida jika diketahui panjang salah satu sisi alasnya dan tinggi piramida.
Orang-orang Mesir menyelesaikan berbagai macam permasalahan dua dan tiga dimensi lebih
cepat dibanding dengan yang lain dalam sejarah.
Salah satu ahli matematika Mesir yang terkenal adalah Ahmes Papyrus (1650 SM). Ahmes
menemukan rumus luas segitiga sama kaki. Untuk menentukan luas segitiga sama kaki, Ahmes
memotong segitiga sama kaki tepat di garis tengah sehingga menjadi dua bagian yang sama atau
simetris. Kemudian ia menggabungkan dua bagian tadi berdasarkan sisi miringnya sehingga
membentuk persegi panjang. Ia berpendapat bahwa luas persegi panjang sama dengan luas
bentuk awalnya yaitu segitiga sama kaki. Sehingga didapatkan luas segitiga sama kaki yaitu alas
dikali tinggi segitiga kemudian dibagi dua.
Selanjutnya perkembangan geometri di Yunani yang sangat berbeda dengan di Mesir. Hal
itu dikarenakan geometri yang dikembangkan di Yunani lebih abstrak dan perhitungan yang
lebih sedikit. Mereka tidak berfokus pada apa yang mereka tahu saja tetapi juga bagaimana
mereka mengetahui hal tersebut.
Thales adalah salah satu matematikawan dan filsuf yang terkenal di Yunani. Thales
menerima pendidikan geometri pada awalnya di Mesir. Ia meninggalkan Mesir setelah mengukur
tinggi Piramida Raksasa di Giza. Peristiwa tersebut tetap diingat 2500 tahun berikutnya karena
kecerdasan metode yang ia gunakan. Di hari yang cerah ia menempatkan tongkat secara vertikal
di tanah dan menunggu sampai bayangan tongkat sama dengan tinggi tongkat. Pada saat tersebut
ia mengukur tinggi bayangan piramida sehingga ia mengetahui bahwa tinggi bayangan piramida
sama dengan tinggi piramida.
Thales banyak mendapatkan pujian berkat penemuannya terkait fakta menarik tentang
geometri. Salah satunya adalah teorema yaitu “sebuah lingkaran dibelah oleh diameter” yang
maksudnya adalah diameter memotong lingkaran menjadi dua bagian yang sama.
Matematikawan Yunani yang terkenal selanjutnya adalah murid Thales yaitu Pythagoras
(582-500 SM). Pythagoras lebih tertarik pada bilangan dibandingkan dengan geometri.
Pythagoras membentuk komunitas bernama Pytagorean dan tidak ada satupun dari pengikutnya
yang mengambil credit individu dari penemuan matematikanya sehingga kita tidak dapat
mengetahui apa yang ditemukan oleh Pythagoras dan apa yang ditemukan oleh pengikutnya.
Euclid adalah salah satu matematikawan Yunani yang terkenal dalam sejarah atau bahkan
dapat dikatakan Euclid adalah satu-satunya nama yang paling terkenal dalam sejarah
matematika. Ia bekerja keras mengembangkan matematika sekitar 300 SM di Kota Alexandria
yang sekarang bernama Mesir. Hampir semua tentangnya adalah misteri. Tidak ada yang tahu
dimana dan kapan ia dilahirkan serta kapan ia wafat.
Euclid banyak menulis buku, beberapa di antaranya masih bertahan hingga saat ini. Bukunya
yang paling terkenal berjudul Elements. Buku dengan penjualan terbanyak, paling banyak
diterjemahkan, dan buku matematika paling berpengaruh sepanjang waktu. Elements terbagi
menjadi 13 chapter. Bagian pertama berisi tentang perkenalan dan dasar-dasar geometri
sedangkan 12 bagian lainnya berisi ide-ide paling penting bagi ahli matematika waktu itu. Euclid
menempatkan aksioma dan postulat di bagian awal buku tersebut karena keduanya sangat
penting dan merupakan kesukaannya. Euclid menuliskan 5 aksioma dan 5 postulat dimana
aksioma dan postulat adalah dua hal yang kita asumsikan benar. Keduanya tidak membutuhkan
pembuktian.
Sama halnya dengan Elements, beberapa penemuan juga dilakukan oleh Archimedes (287-
212 SM). Dari keseluruhan penemuan matematikanya, penemuan yang paling terkenal miliknya
adalah volume bola dan tabung. Selain Archimedes, terdapat masih banyak lagi matematikawan
Yunani yang berhasil dalam penelitiannya menemukan konsep-konsep dan rumus-rumus tentang
geometri.
Seiring berjalannya waktu, lahir geometri non-Euclid. Geometri ini muncul karena postulat
kelima Euclid yang menimbulkan kontroversi. Postulat kelima tersebut dikenal dengan postulat
kesejajaran geometri Euclid. Isi dari postulat kelima tersebut secara garis besar adalah “Jika
suatu garis lurus t memotong dua garis lurus l dan m dimana garis l dan m membentuk sudut
dalam sepihak kurang dari 180 maka kedua garis ini akan berpotongan.”
Geometri non-Euclid masih berdasarkan empat postulat pertama dari Euclid dan berbeda
pada postulat kelimanya. Ada dua macam geometri non-Euclid. Pertama ditemukan hampir
bersamaan oleh 3 tokoh berlainan dan masing-masing bekerja sendiri yaitu Karl Friedrich Gauss
dari Jerman, Yonos Bolyai dari Hongaria, dan Nicolai Ivanovitch Lobachevsky dari Rusia,
geometri ini disebut geometri Lobachevsky (geometri hiperbolik). Yang kedua adalah geometri
yang diketemukan oleh G.F.B. Bernhard Riemann dari Jerman, geometri ini disebut geometri
Elliptik atau geometri Riemann.
Setelah geometri non-Euclid ini muncul, berbagai cabang geometri lainnya ditemukan.
Geometri Analitik yang ditemukan oleh matematikawan Perancis, Francois Viete (1540-1603).
Geometri Analitik erat kaitannya dengan kalkulus yang ditemukan oleh matematikawan Jerman,
Leibniz (1646-1716). Tokoh lainnya yang berperan dalam penemuan di bidang geometri di
antaranya adalah Rene Descartes matematikawan Perancis (1596-1650), Pierre de Fermat (1601-
1665), Isaac Newton (1643-1727), Leonhard Euler (1707-1783), Georg Friedrich Bernhard
Riemann (1826-1866), dan lain-lain.
Cabang geometri yang ditemukan selanjutnya adalah geometri Fraktal. Fraktal adalah salah
satu metode yang digunakan untuk membagi atau mengelompokkan wilayah yang rawan
terhadap gempa dilihat dari gempa yang telah terjadi sebelumnya. Fraktal menyangkut bentuk
baru geometri, dimana obyek utamanya adalah struktur alam dengan ketidakberaturan dan
kekasaran beberapa skala (Cahn, 1989).

Referensi
[1] Tabak, John. 2011. GEOMETRY: The Language of Space and Form, Revised Edition. New
York: Facts On File.

[2] Zainul, Rahadian. 2018. Desain Geometri Sel PV. Solok: CV Berkah Prima.

https://nrich.maths.org/6352 (diakses pada 3 April 2020)


http://aby-matematika.blogspot.com/2011/08/sejarah-geometri (diakses pada 5 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai