Pythagoras
Ahli matematika asal Yunani (570-495 SM) ini menciptakan zaman
keemasan matematika berkat pengembangan logika numerik dan
penemuan teorema geometri. Melansir laman Brain Pickings, ide-idenya
memengaruhi ilmuwan dan filsuf lain, seperti Plato, Copernicus,
Descartes, Newton, Einstein, dan Kepler. Temuannya yang paling
terkenal adalah teorema Pythagoras. Ini bisa digunakan di banyak bidang,
seperti arsitektur, konstruksi, navigasi, pengukuran tanah, dan lainnya.
Selain itu, Pythagoras juga memiliki pengaruh besar pada astronomi dan
teori musik.
Archimedes
Hypatia
Sangat sedikit ahli matematika yang berjenis kelamin perempuan dan
Hypatia (360-415 M) adalah salah satunya. Perempuan kelahiran Alexandria
ini tak hanya ahli matematika, tetapi juga astronom dan filsuf.
Hypatia adalah putri Theon dari Alexandria yang juga merupakan ahli
matematika dan astronom. Theon paling diingat berkat perannya dalam
pelestarian Elemen Euclid, buku tentang matematika dan geometri yang ditulis oleh Euclides,
matematikawan Yunani pada awal abad ke-3 SM.
Lalu, Hypatia melanjutkannya dan bertekad untuk melestarikan warisan matematika dan
astronomi Yunani di masa-masa sulit. Melansir Britannica, Hypatia dikreditkan dengan komentar
pada Kerucut Perga (Apollonius) tentang geometri dan Arithmetica (Diophantus) tentang teori
bilangan.Pada masanya, Hypatia adalah ahli matematika dan astronom terkemuka. Selain itu, ia
juga seorang pengajar yang populer pada topik filosofis dan menarik banyak siswa untuk setia
belajar kepadanya.
Diophantus
Girolamo Cardano
Ini merupakan risalah Latin pertama yang dikhususkan hanya untuk aljabar.
Di dalamnya, Girolamo memberikan metode penyelesaian persamaan kubik
dan kuartik yang dipelajari dari Tartaglia.
Di sisi lain, Girolamo adalah seorang penjudi kompulsif. Melansir The Guardian, kebiasaan ini
membawanya pada analisis ilmiah pertama tentang probabilitas. Ini sangat revolusioner dan
mendasari lahirnya statistik.
Leonhard Euler
Leonhard Euler tak hanya berkontribusi pada geometri, kalkulus, mekanika, dan teori bilangan
saja. Melansir Britannica, ia juga mengembangkan metode untuk memecahkan masalah dalam
astronomi dan menunjukkan aplikasi matematika terhadap teknologi dan urusan publik.
Saat pindah ke St. Petersburg, Rusia, katarak terbentuk di matanya dan menghabiskan tahun-
tahun terakhir di hidupnya dalam kebutaan total. Dengan segala kekurangannya, ia tetap
produktif hingga ajal menjemputnya pada 18 September 1783.
Emmy Noether
Emmy Noether meninggal pada 14 April 1935 karena komplikasi dari operasi kista ovarium. Tak
lama setelah kematiannya, Einstein mengatakan lewat tulisan bahwa Emmy Noether merupakan
jenius matematika kreatif paling signifikan yang sejauh ini dihasilkan sejak pendidikan tinggi
wanita dimulai.