AWAL MATEMATIKA MODERN Abad Ketujuh BelasAbad ke-17 merupakan abad yang terkemuka dalam perkembangan sejarah matematika. Pada awal abad ini, Napier telah mengumumkan penemuannya mengenai logaritma, Harriot dan Oughtred telah menetapkan notasi-notasi aljabar, Galileo telah menemukan ilmu mekanika, dan Kepler mengemukakan hukum-hukum pergerakkan planet.Masih pada abad ke- 17, Desargues dan Pascal membuka lembaran baru dalam Geometri, Fermat meletakkan dasar-dasar Teori Bilangan yang modern, Descartes mulai mengantarkan Geometri Analitik yang modern, dan Huygens telah membuat distribusi Teori Kemungkinan, serta masih banyak lagi bidang-bidang lainnya.Pada akhir abad ke-17, kreasi Kalkulus telah pula diberikan oleh Newton dan Leibniz. Kita masih dapat melihat pula, bahwa selama abad ke-17 ini telah banyak bidang baru yang dibuka dengan sangat luas untuk penyelidikan matematika. B. Ilmuwan Dan Penemuannya Tentang Matematika
1. John Napier : Logaritma
John Napier lahir di puri Merchiston dekat Edinburgh, Skotlandia. Anak Sir Archibald Napier dari istri pertama, Janet Bothwell. Ketika umur 14 tahun, Napier dikirim ke Universitas St. Andrews untuk belajar theologi.
Ide penyusunan daftar logaritma yang pertama oleh
Napier tersebut, terlihat dengan jelas dalam rumus tersebut:
Sin A- Sin B = cos (A-B) -cos(A+B)
2 2. Thomas Harriot (1560-1621)
Adalah seorang astronom Inggris, matematikawan, ahli
etnografi, dan penerjemah. Beberapa sumber memberikan nama sebagai Harriott atau Hariot atau Heriot.
Harriot menemukan lambang:
(>) yg artinya lebih dari (<) yg berarti kurang dari 3. William Oughtred William Oughtred (1574-1660) adalah orang yang paling berpengaruh diantara penulis-penulis matematika Inggris pada abad ke-17, meskipun profesinya sebagai seorang menteri yang berhubungan dengan keuskupan atau urusan gereja (Episcopal minister), namun ia masih sempat memberikan pelajaran matematika dengan cuma-cuma kepada para muridnya yang berminat. Adapun tanda yang sudah kita kenal dalam geometri, yaitu simbol (-) yang dipakai untuk menyatakan “mendekati”, pada mulanya dipakai oleh Oughtred untuk menyatakan “perbedaan”. Simbol (-) untuk menyatakan “mendekati” dan simbol (~ ) menyatakan “kongruen" ditentukan oleh Leibniz. 4. Galileo Galilei Galileo Galilei (1564-1642). adalah seorang putera bangsawan Florentine yang lahir di Pisa pada tahun 1564 Ketika berusia 25 tahun, Galileo diangkat menjadi seorang guru besar matematika di Universitas Pisa. ia mengatakan telah melakukan eksperimen pada menara Pisa yang miring. bahwa benda yang lebih berat tidak akan jatuh dibandingkan dengan banda yang lebih ringan. Pada suatu hari di tahun 1591, Galileo naik ke menara Pisa dengan membawa benda yang satu beratnya 10 pon dan yang satu lagi beratnya 1 pon. Kedua benda itu dijatuhkan bersama-samadari atas menara yang tinggi itu. Ternyata kedua benda tersebut tiba di atas permukaan tanah secara bersama walaupun dilakukan secara berulang-ulang. Hal ini sungguh merupakan lonceng kematian ajaran Aristoteles. Akhirnya Galileo mendapat kesimpulan, bahwa jarak jatuh benda tersebut adalah kuadrat dari waktu jatuhnya, sehingga mendekati rumus S = ½ gt2. 5. Johann Kepler Johannes Kepler (1571-1630). dilahirkan di dekat Stutgart pada 27 Desember tahun 1571. Ia mendapatkan pendidikan di Universitas di Tubingen dengan tujuan ingin menjadi seorang menteri. Tiga hukum ilmiah Kepler dapat dirumuskan seperti berikut : a) Semua planet bergerak disekitar matahari dalam lintasannya (orbitnya) yang berbentuk ellips, dan matahari berada dalam salah satu fokusnya. b) Garis yang menghubungkan planet dengan matahari (jari-jari vector = radius vector) menempuh areal yang sama dan waktu yang sama. c) Untuk semua planet, kuadrat waktu revolusi (satu putaran penuh). Lintasan planet mengelilingi matahari sama sebanding dengan pangkat tiga jarak rata- rata dari matahari. Kepler telah memberikan rumus pendekatan untuk menghitung keliling sebuah ellips dengan setengah sumbu panjang dan setengah sumbu pendek a dan b , rumusnya π (a + b). 6. Desagues Pada tahun 1639, sembilan tahun setelah meninggalnya kepler, di paris muncul sebuah risalah yang benar-benar asli tentang irisan kerucut, namun pada saat itu kurang mendapat perhatian. Risalah itu ternyata ditulis oleh Gerard Desagues (1539-1662). Secara lengkapnya teorema Desargues ini berbunyi: “ Jika dua buah segitiga yang terletak pada suatu bidang, dengan sisi-sisinya yang berkoresponden berpotongan di titik-titik pada sebuah garis, maka garis- garis hubung titiktitik sudut yang berkoresponden berpotongan di satu titik (titik 0), dan sebaliknya” yang dimaksud dengan dua buah segitiga adalah segitiga A1B1C1 dan A2B2C2. Adapun sisi-sisi yang berkorespondennya adalah: A1B1 dan A2B2 berpotongan di titik L A1C1 dan A2C2 berpotongan di titik M B1C1 dan B2C2 berpotongan di titik N. Titik-titik L, M, dan N terleta pada sebuh garis, dalam hal ini, adalah garis a C. Perkembangan Geometri Proyektif Istilah “Pole” yang digunakan dalam pengertian geoletri proyektif, untuk pertama kalinya diperkenalkan pada tahun 1810 oleh seorang sarjana matematika perancis yang bernama sevois. Namun tiga tahun kemudian, istilah pole dikaitkan dengan isitilah “polar” oleh Gergonne. Selanjutnya gagasan tentang “pole” dan “polar” dikembangkan lebih terperinci lagi oleh Gergonne dan poncelet dalam suatu metode yang teratur, namun masih diluar prinsip-prinsip dualitas (principle of duality) sebagai akibat pesatnya perkembangan dalam geometri proyektif. D. Perhitungan Dengan Mesin Mesin hitung ditemukan oleh pascal pada tahun 1642, adalah suatu peralatan mesin perjumlahan. Mesin penjumlahan ini diciptakan oleh pascal untuk membantu pekerjaan ayahnya dalam menghitung uang pemerintah di Rouen. Peralatan ini hanya mampu menangani bilangan-bilangan yang tidak melebihi enam digit.Mesin hitung yang pertama ini mempunyai ukuran panjang 51 feet, tinggi 8 feet, dengan dua fanel sepanjang 6 feet, sedangkan bobotnya kurang lebih 5 ton. SESI TANYA JAWAB