DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Hadian Mandala Putra
Ahmad Fadli
Husni Fitroti
Larantika
Inda Linggawati
tabel-tabel
pengamatan
tentang
Mars.
terbalik
dengan
jaraknya
matahari.
Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari
juga berfungsi seperti sebuah magnet, berputar pada porosnya dan memengaruhi
gerakan planet-planet. Kepler menyimpulkan bahwa setiap planet mengitari
matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai dengan
jaraknya dari matahari.
Pada tahun 1609, Kepler menerbitkan buku New Astronomy (Astronmi
Baru), yang diakui sebagai buku astronomi modern yang pertama dan salah satu
buku terpenting yang pernah ditulis tentang subjek itu. Mahakarya ini memuat
dua hukum Kepler yang pertama tentang gerakan planet. Hukumnya yang ketiga
diterbitkan dalam buku Harmonies of the World (Keharmonisan Dunia) pada
tahun 1619, sewaktu ia tinggal di Linz, Austria. Tiga hukum ini mendefinisikan
dasar-dasar gerakan planet: bentuk orbit planet yang mengitari matahari,
kecepatan gerakan planet, dan hubungan antara jarak sebuah planet dari matahari
dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran. Inilah penemuan
Kepler yang paling terkenal.
Hukum Pergerakan Planet :
a. Suatu planet bergerak di sepanjang orbit yang berbentuk elip dengan
matahari sebagai salah satu focus dari elip tersebut.
Ini dikenal sebagai Hukum I Kepler. Dalam hal ini Kepler menjelaskan
tentang bentuk lingkaran orbit planet.
Ini dikenal dengan Hukum II Kepler. Dalam hal ini kepler menjelaskan
tentang kecepatan orbit planet.
sembarang dua planet adalah proporsional dengan pangkat tiga dari sumbu
utama orbitnya.
Ini dikenal dengan Hukum III Kepler. Dalam hukum ketiga ini Kepler
menjelaskan tentang periode revolusi planet.
Jadi jika
P1
titik
v1
v2
dan
v1
r1
Dengan
matahari (
P1
sehingga :
r2
dan
dan
v2
r1
P2
r2
dan
P1
P2
dan
ke
v
r
k
r
dengan
dan
pada orbit
yang berbentuk elip adalah proporsional dengan seper-jarak tegak lurus dari
matahari ke garis singgung yang menyinggung elip di titik P.
Hasil karya yang lebih sistematis dari Kepler pada penentuan luas dan volume
dengan teknik infinitesimal. Alasan pengerjaannya karena Kepler ingin
Ar 4r 3
V
3
3
dengan
Kepler ingin memperlihatkan bahwa volume suatu cincin jangkar (torus) yang
terjadi dengan memutar suatu lingkaran dengan jari-jari
sumbu vertical sejauh
mengelilingi
Teorema Pappus :
V (a 2)( 2b) 2 2 a 2 b
Dia menurunkan persamaan diatas dengan mengiris torus menjadi tak hingga
irisan lingkaran vertical, tiap irisan memiliki ketebalan yang lebih kecil dibagian
dalam dan lebih besar di bagian luar.
Kepler mengasumsikan bahwa volume dari tiap irisan adalah
t
a2 t
dengan
adalah rata-rata dari minimum dan maksimum ketebalan dari tiap irisan.
V (a 2)( t ) (a 2)(2b)
2. Indivisible Cavalieri
lebih rendah. Jadi ia memandang bahwa suatu luasan tersusun dari segmen-
segmen garis yang sejajar dengan jarak yang sama, serta suatu volume tersusun
atas bidang-bidang sejajar dengan jarak yang sama, tanpa menjelaskan apakah
unit-unit indivisibles ini memiliki ketebalan atau tidak.
Dia memberi ilustrasi (analog) bahwa sepotong kain tersusun atas benangbenang sejajar, atau lembar-lembar kertas yang tersusun sejajar membentuk
ketebalan buku.
Metode cavelieri untuk membandingkan dua bangun geometri adalah dengan
membandingkan indivisibles dari kedua bangun tersebut, berdasarkan prinsip
yang dikenal dengan Teorema cavalieri sebagai berikut:
Jika dua bangun padat memiliki tinggi yang sama dan jika luas penampang
irisan yang dibuat oleh suatu bidang yang sejajar dengan alas dan dengan
jarakyang sama dari alas pada kedua bangun tersebut selalu membentuk rasio
tetap (konstan), maka volume dari kedua benda tersebut juga memiliki rasio
yang sama.
Sebagai contoh, perhatikan dua buah piramida dengan alas masing-masing
berbentuk segitiga serta memiliki tinggi dan luas alas yang sama.
Dengan suatu argumen kesebandingan dapat diperlihatkan bahwa segitigasegitiga yang terbentuk dari perpotongan kedua piramida dengan bidang sejajar
alas-alasnya dan dengan jarak yang sama dari alas-alasnya akan mempunyai luas
yang sama. Sehingga, berdasarkan Teorema Cavalieri, kedua piramida tersebut
memiliki volume yang sama.
Untuk menurunkan volume suatu kerucut C dengan tinggi h dan dengan alas
berupa lingkaran dengan jari-jari r, dibandingkan Cdengan piramida P dengan
tinggi h dan alas berupa bujur sangkar dengan sisi satu satuan.
Telah diketahui bahwa volume P adalah V(P) = h/3.
r
L(Cx) = (
) h2
dan
L(Px) =
x2
h2
2
Jadi L(Cx) = r L ( Px ) . Sehingga berdasarkan Teorema cavalieri diperoleh
r 2 h
2
(
)
r
V
Px
=
V(Cx)
3
Cavalieri juga memberi metode untuk menentukan volume suatu benda padat
berdasarkan luas penampang irisan-irisannya.
Metode ini adalah berdasarkan suatu prosedur formal untuk menentukan apa
yang disebut sums of powers of line (jumlah dari pangkat garis) pada suatu
segitiga yang sejajar dengan alasnya.
Prosedur ini, meskipun masih jauh dari sempurna (tepat), mengakibatkan suatu
hasil yang benar dari Cavalieri yang equivalen dengan integral dasar
a
x n dx=
0
n +1
a
n+1
Sebagai contoh, perhatikan segitiga ABCdengan alas AB dan tinggi BCmasingmasing sepanjang a , serta irisanvertikal PQ dengan panjang x.
Maka berdasarkan metode indivisible dari Cavalieri, luas segitiga ABC dapat
ditulis sebagai
L ( ABC ) = x
A
Jika Padalah suatu piramida dengan puncak A dan alasnya adalah bujur sangkar
pada BC, maka penampang irisan pada jarak x dari puncakA memiliki luas x2,
sehingga kita dapat menulis volume P sebagai
B
V ( P )= x
Untuk menentukan
x
A
a= ( x + y )= x + y =2 x
B
x= y berdasarkan keimetrian.
karena
A
A
B
Karena
a=a 2
A
x= 12 a= 12 a2
A
A
x2
A