Kita sudah akrab dengan orbit lingkaran benda di sekitar pusat gaya
gravitasi dari diskusi kita dalam bab ini. Hukum pertama Kepler menunjukkan
bahwa orbit lingkaran adalah kasus yang sangat khusus dan orbit elips
adalah situasi umum. Gagasan ini sulit bagi para ilmuwan dari waktu untuk
menerimanya karena mereka percaya bahwa orbit lingkaran sempurna dari
planet mencerminkan kesempurnaan surga.
Hukum pertama Kepler adalah akibat langsung dari sifat kuadrat terbalik dari
gaya gravitasi. Kita telah membahas orbit lingkaran dan elips, bentuk orbit
yang diizinkan untuk benda-benda yang terikat pada pusat gaya gravitasi.
Benda-benda ini termasuk planet, asteroid, dan komet yang bergerak
berulang kali mengelilingi matahari serta bulan yang mengorbit planet. Ada
juga benda terikat, seperti meteor dari luar angkasa yang mungkin melewati
Matahari sekali dan kemudian tidak pernah kembali. Gaya gravitasi antara
Matahari dan benda-benda juga bervariasi sebagai kuadrat terbalik dari jarak
pemisahan, dan jalur yang diperbolehkan untuk objek-objek mencakup
parabola (e = 1) dan hiperbola (e > 1).
Ingat bahwa torsi eksternal total pada sistem sama dengan tingkat
perubahan terhadap waktu dari momentum sudut sistem, yaitu text =
dL/dt (Persamaan 11,13). Oleh karena itu, karena torsi eksternal di planet ini
adalah nol, maka dimodelkan sebagai sebuah sistem yang terisolasi untuk
momentum sudut, dan momentum sudut L dari planet adalah konstana
gerak:
L = r x p = Mp r x v = konstan
Hukum ketiga Kepler dapat diprediksi dari hukum kuadrat terbalik untuk orbit
lingkaran. Perhatikan sebuah planet bermassa Mp yang diasumsikan
bergerak mengelilingi Matahari (massa Ms) dalam orbit melingkar seperti
pada Gambar 13.7. Karena gaya gravitasi memberikan percepatan
sentripetal planet ketika bergerak dalam lingkaran, kita modelkan planet
sebagai sebuah partikel di bawah gaya total dan sebagai partikel dalam
gerak melingkar seragam dan memasukkan hukum Newton tentang gravitasi
universal:
Fg = Mpa = Mp (v2/r)
Persamaan ini juga berlaku untuk orbit elips jika kita mengganti r dengan
panjang sumbu semimajor a (Gambar 13.4.):
Persamaan 13.8 adalah hukum ketiga Kepler, yang dinyatakan dalam kata-
kata di awal bagian ini. Karena sumbu semimajor orbit lingkaran adalah
radius, persamaan ini berlaku untuk kedua orbit lingkaran dan elips.
Perhatikan bahwa konstanta proporsionalitas Ks adalah independen dari
massa planet. Persamaan 13.8 karena itu berlaku untuk planet manapun. Jika
kita mempertimbangkan orbit satelit seperti bulan mengelilingi bumi,
konstana akan memiliki nilai yang berbeda, dengan massa Matahari
digantikan oleh massa bumi, yaitu KE = 4p2/GME.
Tabel 13.2 adalah kumpulan data yang berguna untuk planet dan benda-
benda lain di tata surya. Kolom paling kanan memverifikasi bahwa rasio
T2/r3 adalah konstan untuk semua objek yang mengorbit Matahari. Variasi
kecil nilai-nilai dalam kolom ini adalah hasil dari ketidakpastian dalam data
yang diukur untuk periode dan sumbu semimajor obyek.
Sebuah subset dari sekitar 1400 objek Sabuk Kuiper disebut "Plutinos"
karena, seperti Pluto, mereka menunjukkan fenomena resonansi, yang
mengorbit Matahari dua kali dalam interval waktu yang sama seperti
Neptunus berputar tiga kali. Penerapan kontemporer hukum Kepler dan
proposal eksotis seperti planet sudut pertukaran momentum dan planet
bermigrasi menunjukkan kegembiraan dibidang penelitian yang aktif saat ini
(Serway, 2010:379-382).
CONTOH SOAL
Contoh soal dan pembahasan astronomi tentang hukum-hukum keppler
gerak planet dan benda-benda di langit.
Hukum Kedua.
Suatu garis khayal yang menghubungkan Matahari dan planet menyapu luas
juring yang sama dalam selang waktu yang sama.
Dengan
G = tetapan gravitasi
M = massa Matahari
Soal No.1
Dua planet A dan B mengorbit matahari. Perbandingan antara jarak planet A
dan B ke matahari RA : RB = 1 : 4. Apabila periode planet A mengelilingi
matahari adalah 88 hari maka periode planet B adalah..hari
A. 500
B. 704
C. 724
D. 825
E. 850
Pembahasan
Data:
RA : RB = 1 : 4
TA = 88 hari
TB = ....
Soal No.2
Planet X dan planet Y mengorbit mengitari matahari. Jika perbandingan
antara jarak masing-masing planet ke matahari adalah 3 : 1 maka
perbandingan periode planet X dan planet Y mengelilingi matahari adalah.
A. 3
B. 23
C. 33
D. 43
E. 53
Pembahasan
Data:
RX : RY = 3 : 1
TX : TY =...
Perbandingannya adalah 33
GERAK PLANET DAN GERAK SATELIT
1. GERAK PLANET
Sebuah planet termasuk bumi dapat tetap berada pada lintasannya ketika
mengelilingi matahari dikarenakan adanya gaya gravitasi yang dikerjakan
matahari pada planet tersebut. Jika periode revolusi suatu planet ketika
mengelilingi matahari adalah T dan jarak planet tersebut ke matahari
adalah 2r,maka planet tersebut menempuh jarak 2r dalam waktu T.
2 r
dengan demikian, kelajuan linier planet tersebut adalah = T .
= GM
.