Anda di halaman 1dari 10

HUKUM HUKUM

GRAVITASI
M U H A M M A D W I L D A N I LYA S A
112180051
HUKUM GRAVITASI
Hukum ini diperkenalkan oleh seorang ahlli fisika dan matematikawan asal Inggris bernama Isaac
Newton (1642-1727)
Bunyi hukum gravitasi Newton adalah setiap partikel di alam semesta ini akan mengalami gaya
tarik satu dengan yang lain. Besar gaya tarik-menarik ini berbanding lurus dengan massa masing-
masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
F : gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
M1 : massa benda 1 (kg)
m2 : massa benda 2 (kg)
r : jarak kedua benda (m)
G : tetapan gravitasi
PENGUKURAN KONSTANTA GRAVITASI
UNIVERSAL
PENGAMAT METODE G 10-11 Nm2/kg2
CAVENDISH TIMBANGAN TORSI, PENYIMPANGAN 6,754
POYTING TIMBANGAN BIASA 6,698
BOYS TIMBANGAN TORSI, PENYIMPANGAN 6,658
VON EOTOS TIMBANGAN TORSI, PENYIMPANGAN 6,65
HEYL TIMBANGAN TORSI, PERIODE
EMAS 6,678
PLATINUM 6,664
KACA 6,674
ZAHRANDICEK TIMBANGAN TORSI, RESONANSI 6,659
HEYL dan CHRZANOWSKI TIMBANGAN TORSI, PERIODE 6,673
LUTER dan TOWLER TIMBANGAN TORSI, PERIODE 6,6726
HUKUM KEPLER 1
“Lintasan orbit setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips dimana matahari
terletak pada salah satu fokusnya.”

Dari model lntasan planet diatas diperlihatkan berbentuk elips yang Perhatikan gambar diatas, jika matahari berada pada
mengelilingi matahari. Matahari berada pada salah satu titik fokusnya titik fokus sebelah kanan dan planet mengitarinya
yang ditandai dengan F1 dan F2. Pada keadaan tersebut, planet dengan orbit elips, maka titik perihelion terjadi
memiliki dua jarak yakni jarak terhadap F2 adan jarak terhadap F1. saat θ = 0° dan jaraknya adalah r min; titik aphelion
Bentuk elips orbit ditentukan oleh nilai eksentrisitas yang berkisar terjadi saat θ = 180° dan jaraknya dari matahari
antara 0 dan 1 (0 < ε < 1). Semakin kecil nilai eksentrisitasnya adalah r max. Saat θ = 90° dan θ = 270°, jarak planet
(mendekati nol), maka orbit akan berbentuk seperti lingkaran sama dengan p.
dengan matahari berada di tengahnya. Jika nilai eksentrisitasnya Jarak titik perihelion dan jarak titik ahelion dapat
mendekati satu, maka bentuk orbit akan memanjang dan tipis. dicari dengan rumus:
Dan jika diketahui jarak titik perihelion dan aphelion maka dapat dicari nilai eksentrisitas orbitnya
dengan:

Perhatikan skema orbit elips diatas dimana b merupakan jarak dari titik pusat elips ke orbit terdekat dan
a merupakan jarak dari titik pusat elips ke orbit terjauh. Maka, luas orbit elips dapat dicari dengan rumus
HUKUM KEPLER 2
“Garis khayal yang menghubungkan planet dengan matahari mencakup luas daerah yang sama
dalam interval waktu yang sama.”

Pada gambar diatas diperlihatkan contoh orbit planet terhadap matahari. Jari-jari orbit dan kecepatan sudut planet pada orbit yang
berbentuk elips akan selalu bervariasi. Planet akan bergerak lebih cepat ketika berada dekat dengan matahari, kemudian akan bergerak
lebih lambat ketika berjarak jauh dari matahari. Hukum II Kepler menyatakan bahwa luasan area (biru) nilainya konstan dimanapun
planet berada pada orbitnya diukur berdasarkan interval waktu yang sama.
Jika diketahui periode planet (revolusi planet) sebesar P. Maka kecepatan sudut rata-rata dapat dicari dengan rumus:
Nilai konstanta tersebut yang setara dengan bernilai sekitar 7,5.

HUKUM KEPLER 3
“Kuadrat periode orbit suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari.”
Secara matematis, Hukum III Kepler dapat ditulis dengan:

dimana:
T1 merupakan periode planet 1
T2 merupakan periode planet 2
r1 merupakan jarak planet 1 dari matahari
r2 merupakan jarak planet 2 dari matahari

Nilai konstanta tersebut yang setara dengan bernilai sekitar 7,5.


ENERGI TOTAL
Energi total atau biasa disebut energi mekanik merupakan jumlah energi potensial dan energi
kinetik yang dimiliki oleh benda. Energi potensial dimiliki oleh benda karena posisi atau
ketinggianya sedangkan energi kinetik dimiliki oleh benda karena kelajuannya.

Ketika sebuah satelit bermassa m mengitari bumi pada orbit yang berjari – jari r, maka satelit tersebut akan
memiliki energi potensial sebesar
Ep : -G M. m/r

G : 6,672 x 10-11
Dalam waktu yang sama, satelit yang mengitari bumi dengan kecepatan v juga memiliki energi
kinetik. Energi kinetik yang dimiliki satelit tersebut adalah :

Ek = 1Τ2 . 𝑚 𝑣 2

Maka energi total yang dimiliki satelit adalah :


E = Ep + Ek
DAFTAR PUSTAKA
• https://www.softilmu.com/2015/11/pengertian-rumus-dan-aplikasi-hukum.html
• https://www.studiobelajar.com/hukum-kepler/
• http://ifin-newton.blogspot.com/2011/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_16.html
• http://nurfahmiakhmad96.blogspot.com/2013/09/pengukuran-konstanta-gravitasi.html
• https://masdiisya.wordpress.com/2010/10/07/massa-dan-inersia/
• http://www.edutafsi.com/2017/01/menentukan-energi-total-satelit-saat-mengitari-bumi.html

Anda mungkin juga menyukai