Anda di halaman 1dari 6

FISIKA

Hukum Newton tentang Gravitasi dan


Hukum Kepler

KELOMPOK 4
ANJELIA SARKOL
CHATRIN SINGERUBUN
SISILIA ALVONSA RETTOBJAAN
RENARDA SIRWUTYANAN
ALEXANDRA REFRA
INEGO NGORANGUBUN
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI

Semua benda di alam akan menarik menarik benda lain dengan gaya yang besarnya sebanding
dengan hasil kali kedua massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.

m1 m
F=G 2
2

Keterangan
F = gaya gravitasi (N)
G = tetapan gravitasi umum = 6,67 x 10−11 Nm 2/ kg 2
m1 = massa benda 1 (kg)

m2 = massa benda 2 (kg)

R = jarak dua benda (m)

PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

1. Benda yang dilempar selalu jatuh ke bawah.

2. Manusia bisa berdiri dengan tegak di permukaan Bumi.

3. Manusia bisa tidur di atas kasur dengan tenang.

CONTOH SOAL

1. Berapa besar gaya gravitasi antara seseorang siswa bermassa 40 kg dengan siswa
bermassa 30 kg yang berjarak 2 m ? konstanta gravitasi umum (6) = ( 6,67 x 10−11 Nm 2/
kg 2)
Pembahasan :
m 1 = 40 kg

m2 = 30 kg
R=2m
G = ( 6,67 x 10−11 Nm 2/ kg 2)

Dit : besar gaya gravitasi (F)


Jawab :
m1 m 40 30
F=G 2
2
= (6,67 x 10−11 ) 2
r 2
(1200)
F = (6,67 x 10−11) = (6,67 x 10−11) (300)
4
F = 20,01 x 10−9 N = 2 x 10−8 Newton

Jadi, besar gaya gravitasi (F) adalah 2 x 10−8 Newton


Hukum Kepler

Hukum Kepler ditemukan oleh Johanes Kepler yang merupakan seorang matematikawan dan


astronom asal Jerman. Sebelum Kepler mengemukakan hukumnya tentang gerak planet yang
mengelilingi matahari, manusia zaman dahalu menganut paham geosentris yakni paham yang
membenarkan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Menurut Claudius Ptolemeus seorang
astronom Yunani, bumi berada di pusat tata surya dan matahari besera planet-planet
mengelilingi bumi pada lintasan melingkar.

Tahun 1543 astronom asal Polandia bernama Nicolaus Copernicus mengemukakan model
heliosentris yakni bumi beserta planet-planet lainnya yang mengelilingi matahari pada lintasan
melingkar. Namun kedua model tersebut masih memiliki kekurangan yaitu tidak ada
keselarasan antara lintasan dan orbit planet. Kemudian pada tahun 1609 Kepler menemukan
bentuk orbit yang lebih cocok yaitu berbentuk elips bukan lingkaran dan menjelasakannya
dalam tiga Hukum Kepler.

Hukum I Kepler

Hukum ini menjelaskan bentuk lintasan orbit planet-planet yang bergerak


mengelilingi matahari. Perhitungan Kepler membuktikan bahwa orbit-orbit
tersebut berbentuk elips. Bentuk elips orbit ditentukan oleh nilai eksentrisitas (e)
elips, semakin besar eksentrisitasnya maka bentuk elips akan semakin memanjang
dan tipis. Sebaliknya, semakin kecil eksentrisitasnya maka bentuk elipsnya akan
mendekati bentuk lingkaran. Nilai eksentrisitas elips yaitu lebih besar dari 0 dan
lebih kecil dari 1.

Hukum II Kepler

Hukum ini menjelaskan bahwa kecepatan orbit suatu planet akan lebih lambat
ketika planet berada pada titik terjauh dari matahari (titik aphelion) dan kecepatan
orbit suatu planet akan lebih cepat ketika planet berada pada titik terdekat
dengan matahari (titik perihelion). Jadi, kecepatan orbit maksimum planet ketika
berada di titik perihelion dan kecepatan orbit minimum planet ketika berada di
titik aphelion.

Hukum III Kepler

Hukum ini menjelaskan periode revolusi planet-planet yang mengelilingi matahari.


Planet memiliki periode orbit yang lebih panjang ketika planet tersebut letaknya
jauh dari matahari dan planet memiliki periode orbit yang lebih pendek ketika
planet tersebut letaknya dekat dari matahri.

Keterangan:

T1= Periode planet pertama

T2= Periode planet kedua

R1= Jarak planet pertama dengan matahari

R2= Jarak planet kedua dengan matahari

o Dua buah planet P dan Q mengorbit matahari. Apabila perbandingan antara


jarak planet P dan planet Q ke matahari adalah 4:9 dan periode planet P
mengelilingi matahari 24 hari, maka periode planet Q mengelilingi matahari
adalah ….

Diketahui:

RP : RQ = 4 : 9
TP = 24 hari

Ditanya: TQ ?

Jawab:

Jadi periode planet Q mengelilingi matahari selama 81 hari

Anda mungkin juga menyukai