Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2 Baca Fisika

Kelas X IPA 4

Terdiri Dari : Rifky Nuraditya


Zayyan Fathiyumna
M. Fachri Sadli
M. Alif Ismael
M. Raja Fahlevi
Alfha Dwi Sanjaya
M. Rizki Sandi
Bab 8
Gravitasi

A. Keteraturan Gerak Planet

1. Hukum I Kepler

Perhatikan Gambar di atas! Lintasan revolusi


planet-planet mengelilingi Matahari berupa elips dengan
Matahari berada pada salah satu titik fokusnya. Titik P, di
mana planet paling dekat dengan matahari dinamakan
perihelion, sedangkan titik A, jarak terjauh dinamakan
aphelion. Jarak rata-rata antara planet dan matahari sama
dengan sumbu semimayor.

2. Hukum II Kepler

Perhatikan gambar di atas! Garis hubung khayal antara


planet dan matahari menempuh luas juring yang sama
dalam selang waktu yang sama.
3. Hukum III Kepler

Hukum ketiga Kepler menghubungkan periode tiap planet


dengan jarak rata-ratanya ke matahari. Perbandingan
kuadrat periode revolusi dua buah planet sama dengan
perbandingan pangkat tiga dari jarak rata-rata kedua planet
terhadap Matahari. Keteraturan tersebut dapat dituliskan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

Contoh Soal

1. Dua planet A dan B mengorbit matahari. Perbandingan


antara jarak planet A dengan planet B ke matahari RA
: RB = 1 : 4. Apabila periode planet A mengelilingi
matahari adalah 88 hari maka periode planet B
adalah…
penyelesaian soali
Dik: RA : RB = 1 : 4
TA : 88 hari
Dengan menggunakan hukum 3 Kepler diperoleh hasil
sebagai berikut
B. Hukum Newton Tentang Gravitasi

Gravitasi adalah gejala yang muncul pada interaksi antara


dua benda bermassa, yaitu berupa gaya tarik-menarik.
Pada tahun 1686, Newton menyatakan Hukum Gravitasi
berlaku di seluruh alam semesta.

"Setiap partikel di alam semesta ini selalu menarik partikel


lain dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan
massa partikel-partikel itu dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya."

Menurut Newton, jatuhnya apel ke permukaan tanah


disebabkan oleh gaya tarik Bumi. Menurut Newton, setiap
dua benda bermassa di alam ini akan tarik-menarik, yang
besarnya sebanding dengan hasil kali massa setiap benda
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Gravitasi Umum.
Perhatikan Gambar 8.3. Sebuah benda bermassa m₁ dan
m₂ terpisah oleh jarak sejauh r₁₂. Dari hukum ketiga Newton,
gaya F₁₂ yang dikerjakan oleh m₂ dan pada m₁ adalah
negatif dari F₂₁ Hal ini berarti, F₁₂ adalah sama besarnya
dengan F₂₁ tetapi arahnya berlawanan. Besarnya gaya
gravitasi yang dikerjakan oleh benda bermassa m₁, pada
benda lain bermassa m₂ yang sejauh r dirumuskan
sebagai berikut.

Gaya tarik Matahari terhadap Bumi berfungsi sebagai


gaya sentripetal untuk dapat mempertahankan gerakan
Bumi agar tetap pada lintasannya. Besar gaya sentripetal
tersebut memenuhi persamaan berikut.
Perlu diketahui, kecepatan bumi Mengelilingi matahari (v)
dapat dihitung dari periode Bumi mengelilingi Matahari (T)
v = 2πr/T
tentang 2πr keliling lintasan Bumi mengelilingi Matahari.

Dari hukum kedua Newton kita dapatkan F=m.a dengan F


adalah G Mm/r² maka diperoleh persamaan pada planet
satu berlaku:

Pada planet dua berlaku:

Contoh Soal

1. Matahari diperkirakan memiliki massa 1,49×1030 kg.


Massa bumi 5,9×1024 kg. Jarak rata-rata bumi dan
matahari 1,496×1011 m. Berapa besarnya gaya
tarik-menarik antara matahari dan bumi?

Diketahui: M = 1,49×1030 kg
m = 5,9×1024 kg
R = 1,496×1011 m
Ditanya: F
Jawab:
Jadi, besarnya gaya tarik-menarik antara matahari dan
bumi adalah 2,62×1022 N.

C. Medan Gravitasi

Pada ruang di sekitar benda (massa) medan gravitasi.


Jadi, medan gravitasi ditimbulkan oleh benda-benda
bermassa. Sebuah benda yang dipengaruhi medan
gravitasi dari beban lain akan mendapatkan gaya gravitasi.
Besar kuat medan di titik P yang berjarak r dari suatu
benda M didefinisikan besarnya sama dengan gaya
gravitasi persamaan massa benda yang diletakkan di titik P
tersebut. Berarti jika di titik P diletakkan massa sebesar m
maka besar g di P adalah

Kuat medan gravitasi (g) yang dialami oleh suatu benda


karena pengaruh Bumi berbeda-beda, bergantung pada
jarak benda ke pusat Bumi. Semakin jauh jarak benda dari
pusat Bumi, semakin kecil kuat medan gravitasi yang
memengaruhinya.

Contoh Soal
1. Satelit A dan B mengorbit bumi pada kedudukan
masing-masing R dan 3 R diatas permukaan bumi (R =
jari-jari bumi). Perbandingan kuat medan gravitasi
yang dialami satelit A dan B adalah…

Dik: RA = R + R = 2R
RB = 3R + R = 4R
Jawab:

D. Potensial Gravitasi

jika Anda hilangkan pohon dan meja, maka buah


kelapa dan buku akan jatuh. Hal ini berarti bahwa
benda tersebut menyimpan energi yang
diakibatkan oleh medan gravitasi. Energi yang
dimiliki karena kedudukannya atau letaknya
terhadap Bumi disebut energi potensial gravitasi,
sehingga dapat kita katakan bahwa benda berada
dalam medan gravitasi atau dapat kita sebut
sebagai potensial gravitasi. Besarnya energi
potensial gravitasi memenuhi persamaan
dengan
EP = energi potensial gravitasi Bumi (J)
G = tetapan gravitasi (Nm²kg²)
M = massa Bumi (kg)
m = massa benda (kg)
r = jarak (m)

Contoh Soal

1. Batu bermassa 2 kg jatuh bebeas dari ketinggian 20 m


di atas tanah. Tentukan perubahan energi potensial
yang dilakukan gaya berat batu tersebut pada saat
mencapai ketinggian 5 m di atas tanah!

Dik: m = 2 kg
h¹ = 20 m
h² = 5 m
Jawab: ΔEp = mgh2 – mgh1
= mg(h2 – h1)
= (2 kg)(10 ms^-2)(5 m – 20 m)
= 300 J
Jadi, perubahan potensial yang dilakukan gaya berat batu
tersebut adalah sebesar 300 Joule.

E. Kecepatan dan Periode Orbit Satelit

Sebuah satelit diletakkan ke dalam orbitnya dengan cara


memberinya percepatan yang besar hingga mencapai
suatu kecepatan tangensial yang cukup tinggi dan
memadai dengan bantuan roket. Jika kecepatannya terlalu
tinggi, pesawat ruang angkasa ini (satelit) tidak akan
terperangkap di dalam orbitnya oleh gravitasi Bumi dan
akan dilepas entah ke mana, takkan kembali.

Jika kecepatan terlalu rendah, pesawat itu akan jatuh


kembali ke Bumi. Satelit-satelit biasanya diletakkan dalam
orbit lingkaran (atau mendekati lingkaran), karena bentuk
lintasan orbit semacam ini memerlukan kecepatan lepas
landas terkecil.

Untuk sebuah satelit yang bermassa m, lintasan orbitnya


dari pusat Bumi adalah r, dan massa Bumi adalah M maka
diperoleh persamaan berikut.

Contoh Soal
1. Berapakah kelajuan satelit di ketinggian 1.000 km
yang mengorbit suatu planet yang bermassa 6 x 10²⁵
kg dan berdiameter 10.000 km? (G = 6,67 x 10⁻¹¹
Nm²/kg²)
Diketahui :
• h = 1.000 km = 10⁶ m
• M = 6 x 10²⁵ kg
• D = 10.000 km
• R = 5.000 km = 5 x 10⁶ m
• G = 6,67 x 10⁻¹¹ Nm²/kg²
Ditanya → Vs = ?

Dijawab:

Anda mungkin juga menyukai