Anda di halaman 1dari 13

Hukum Newton tentang Gravitasi

Hukum Gravitasi Newton


Sebelum tahun 1686, sudah banyak data terkumpul tentang gerakan Bulan dan planet-planet pada orbitnya. Pada
tahun 1687, Newton mengemukakan Hukum Gravitasi yang dapat dinyatakan berikut ini:

“Setiap benda di alam semesta menarik benda lain dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan hasil kali
massa-massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya”.
Besarnya gaya gravitasi, secara matematis dituliskan:

Medan Gravitasi
1. Kuat Medan Gravitasi
Percepatan gravitasi adalah percepatan suatu benda akibat gaya gravitasi. Gaya gravitasi bumi tidak lain merupakan
berat benda, yaitu besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda. Jika massa bumi M dengan jarijari R, maka
besarnya gaya gravitasi bumi pada benda yang bermassa m dirumuskan:

2. Percepatan gavitasi di Permukaan Bumi

Apabila benda berada pada ketinggian h dari permukaan bumi atau berjarak r=R+h dari pusat bumi, maka
perbandingan g’ pada jarak R dan g pada permukaan bumi dirumuskan:
Hukum-hukum Keppler
Hukum Pertama Keppler
Hukum pertama Keppler dikenal sebagai hukum lintasan elipsberbunyi “Lintasan setiap planet ketika mengelilingi
matahari berbentuk elips, dimana matahari terletak pada salah satu fokusnya“

Pada zaman Keppler, klaim diatas adalah radikal. Kepercayaan yang berlaku (terutama yang berbasis teori epicycle)
adalah bahwa orbit harus didasari lingkaran sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena mendukung
pandangan alam semesta menurut Copernicus. Ini tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih
modern.
Meski secara teknis elips yang tidak sama dengan lingkarantetapi sebagian besar planetmengikuti orbit yang
bereksentrisitas rendah, jadi secara kasar bisa dibilang mengaproximasi lingkaran. Jadi, kalau ditilik dari observasi
jalan edaran planet, tidak jelas kalau orbit sebuah planet adalah elips. Namun, dari bukti perhitungan Keppler, orbit-
orbit itu adalah elips, yang juga memerbolehkan benda-benda angkasa yang jauh dari matahari untuk memiliki orbit
elips. Benda-benda angkasa ini tentunya sudah banyak dicatat oleh ahli astronomi, seperti komet dan asteroid. Sebagai
contoh Pluto, yang diobservasi pada akhir tahun 1930, terutama terlambat ditemukan karena bentuk orbitnya yang
sangat elips dan ukurannya yang kecil.
Hukum pertama Keppler sukses menyatakan bentuk orbit planettetapi gagal memperkirakan kedudukan planet pada
suatu saat. Menyadari hal itu, Keppler dengan setumpukan data yang dimiliki pada kertas kerjanya berusaha keras
untuk memecahkannya. Dari kerja kerasnya itu, ia menemukan hukum keduanya yang dikenal sebagai hukum kedua
Keppler.

Hukum Kedua Keppler


Hukum kedua Keppler berbunyi”Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet adalah sama
untuk setiap periode waktu yang sama”

Pada gambar di atas dapat kita lihat bahwa laju revolusi planet terbesar adalah ketika garis khayal (vektor radius)
terpendek, yaitu ketika planet berada paling dekat dengan matahari (perihelium).Kelajuan revolusi planet terkecil
terjadi ketika garis khayal (vektor radius) terpanjang, yaitu ketika planet berada paling jauh dari matahari
(aphelium). Berdasarkan metode untuk menentukan kelajuan ini, kita dapat memperkirakan kedudukan planet pada
beberapa selang waktu yang akan datang.
Hukum Ketiga Keppler
Setelah publikasi kedua hukumnya pada tahun 1609, Keppler mulai mencari suatu hubungan antara gerak planet-
planet berbeda dan suatu penjelasan untuk menghitung gerak-gerak tersebut. Sepuluh tahun kemudian ia
mempublikasikan De Harmonica Mundi (Harmony of The World) dan disitu ia menyatakan hukum ketiga gerak
planet yang dikenal sebagai hukum harmonik, yang berbunyi“Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk
menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari “
Jika T1 dan T2 menyatakan periode dua planet, dan r1 dan r2 menyatakan jarak rata-rata mereka dari matahari maka,
Planet-planet bergerak mengitari matahari dalam lintasan-lintasan berbentuk elipstetapi elips-elips ini sangat dekat ke
bentuk lingkaran. Oleh karena itu, R dalam hukum Keppler ketiga dapat didekati dengan jarak antara planet dan
matahari atau jari-jari orbit. Untuk bumi T = 365,25 hari dan R = 1,5 x 10 11 m

Kesesuaian Hukum-hukum Keppler dengan Hukum GravitasiNewton


Newton juga menunjukkan bahwa hukum III Keppler juga bisa diturunkan secara matematis dari Hukum Gravitasi
Universal dan Hukum Newton tentang gerak dan gerak melingkar. Sekarang mari kita tinjau Hukum III Keppler
mengunakan pendekatan Newton.

Terlebih dahulu kita tinjau kasus khusus orbit lingkaran, yang merupakan kasus khusus dari orbit elips. Kita tulis
kembali persamaan Hukum II Newton:

Pada kasus gerak melingkar beraturan, hanya terdapat percepatan sentripetal, yang besarnya adalah:

Kita tulis kembali persamaan Hukum Gravitasi Newton:


Sekarang kita masukkan persamaan Hukum Gravitasi Newton dan percepatan sentripetal ke dalam persamaan Hukum
II Newton :

Dengan M adalah massa planet,madalah massa matahari, R adalah jarak rata-rata planet dari matahari, v merupakan
laju rata-rata planet pada orbitnya.Waktu yang diperlukan sebuah planet untuk menyelesaikan satu orbit adalah
T, dimana jarak tempuhnya sama dengan keliling lingkaran, 2πR. Dengan demikian, besar v adalah :

. .

Kita masukkan persamaan v ke dalam persamaan di atas:

Definisi
Pengertian gaya gravitasi adalah interaksi berupa gaya tarik menarik dari dua benda
bermassa.

Salah satu fenomena terkenal tentang gaya gravitasi bumi adalah peristiwa jatuhnya
apel dari pohonnya ke Bumi. Peristiwa ini adalah peristiwa yang mudah dijumpai,
namun bagi Newton seng penemu gaya gravitasi adalah hal yang menarik dimana ia
mengamati peristiwa ini sebagai peristiwa yang mengundang beberapa pertanyaan.
Salah satu pertanyaan itu adalah mengapa apel jatuh ke bawah menuju Bumi? dan
mengapa apel tidak bergerak ke atas saat terpisah dari tangkai di pohonnya?
Penyebab apel jatuh ke bumi inilah yang kemudian disebut sebagai contoh gaya
gravitasi newton.

1. Gaya Gravitasi
Pada tahun 1687, Newton mempublikasikan hasil penelitiannya tentang hukum
gravitasi pada risalahnya yang berjudul Mathematical Principles of Natural
Philosophy. Hukum Newton ini menjelaskan bahwa : “setiap partikel di alam saling
tarik menarik dengan partikel lain yang besarnya sebanding dengan perkalian massa
kedua partikel dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak kedua partikel”.

Jika dua objek bermassa m1m1 dan m2m2 terpisah sejauh rr maka besar rumus
gaya gravitasi (Fg)(Fg) kedua objek tersebut adalah
Fg=Gm1m2r2Fg=Gm1m2r2

dengan GG adalah konstanta universal gravitasi. Besar GG adalah


G=6,674×10−11N.m2/kg2G=6,674×10−11N.m2/kg2

Nilai GG pertama kali ditemukan pada akhir abad ke sembilan belas berdasarkan
eksperimen yang dilakukan oleh Sir Henry Cavendish (1731-1810) pada tahun 1798.
Hukum Newton tentang gravitasi tidak pernah dinyatakan oleh Newton dalam bentuk
persamaan (1) dan Newton tidak pernah menyebutkan konstanta G.G.

2. Medan atau Percepatan Gravitasi


Jika benda kecil bermassa mm berada di permukaan Planet bermassa MM maka
gaya yang dialami oleh benda adalah sebesar;
Fg=GmMR2Fg=GmMR2

dengan RR adalah jari-jari planet. Besar FgFg sering disebut sebaga berat, sehingga
besar Fg=mg,Fg=mg, diaman ggadalah percepatan atau medan gravitasi.
Berdasarkan persamaan (3) maka rumus percepatan gravitasi di permukaan suatu
planet dapat dihitung.
g=GMR2g=GMR2

Percepatan atau medan gravitasi pada ketinggian hh dari permukaan planet dapat
ditentukan sebagai berikut.
g′=GM(R+h)2g′=GM(R+h)2

Pengertian percepatan gravitasi di dalam kedalam hh dari permukaan planet juga


dapat dihitung. Jika kita berada pada kedalam hh maka dapat dianggap bahwa kita
berada di sebuah planet dengan jari-jari R−hR−h dan massa
planet M′=ρV′M′=ρV′. V′V′ adalah volume planet berupa bola dengan jari-
jari R−hR−h, sehingga M′M′ dapat dituliskan sebagai berikut.
M′M′M′===MV×V′M43πR3×43(R−h)3M(R−h)3R3M′=MV×V′M′=M43πR3×43(R−h)3M′=
M(R−h)3R3
Berdasarkan persamaan (4) dan (6) maka rumus percepatan gravitasi pada
kedalaman hh adalah sebagai berikut.
g′==GM(R−h)3R3(R−h)2GM(R−h)R3g′=GM(R−h)3R3(R−h)2=GM(R−h)R3

Jika percepatan gravitasi di permukaan adalah gg maka persamaan


(7) dapat dinyatakan sebagai berikut.

g′=g(R−h)Rg′=g(R−h)R

Contoh Soal & Pembahasan


1. Percepatan gravitasi di permukaan Bumi adalah sekitar 9,8 m/s2.9,8 m/s2. Hitung
percepatan gravitasi di ketinggian RRdari permukaan bumi! (R=R=jari-jari Bumi).
Penyelesaian:

Percepatan gravitasi di ketinggian h=Rh=R dapat ditentukan dengan menggunakan


persamaan (5).
g′=GM(R+h)2=GM(2R)2=14g=2,45 m/s2g′=GM(R+h)2=GM(2R)2=14g=2,45 m/s2
2. Benda A dan B masing-masing bermassa 1 kg dan 9 kg berada di ruang hampa dan
terpisah sejauh 8 meter. Benda C berada di antara A dan B. Tentukan jarak A dan C
jika resultan gaya di C sama dengan nol.
Penyelesaian:

Anggap jarak A ke C adalah xx meter sehingga jarak B ke C


adalah (8−x)(8−x) meter. Massa CC ditarik oleh massa B dan C. Resultan gaya di C
adalah FC=FCA−FCB=0FC=FCA−FCB=0, sehingga:
FCAGmcmAx21x21x4xx=FCB=GmcmB(8−x)2=9(8−x)2=38−x=8=2 meterFCA=FCBG
mcmAx2=GmcmB(8−x)21x2=9(8−x)21x=38−x4x=8x=2 meter
Jadi jarak A ke C adalah 2 meter.
Besar gaya gravitasi antar dua benda bermassa berbanding terbalik
terhadap…..

o Massa kedua benda


o Jarak kedua benda
o Kuadrat massa kedua benda
o Kuadrat jarak kedua benda
o Massa dan jarak kedua benda

Latihan Soal Gaya & Medan Gravitasi (Sedang)

1. Pertanyaan ke 1 dari 5

Tiga benda
bermassa m1=2m1=2 kg, m2=4 kgm2=4 kg dan m3=6 kg m3=6 kg berada di sudut-
sudut segitiga seperti gambar berikut.

Resultan gaya gravitasi di benda 2 akibat benda 1 dan benda 2 adalah…. N.


o 1,74 G
o 1,64 G
o 1,54 G
o 1,44 G
o 1,34 G
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
# GAYA GRAVITASI antar dua benda atau planet

Dimana, F = gaya gravitasi (N)

M = m = massa (kg)

r = jarak dari pusat massa (m)

G = tetepan gravitasi yang besarnya 6,67x10-11 dalam satuan SI

# Kuat medan gravitasi dan percepatan gravitasi

Kuat medan gravitasi atau percepatan gravitasi adalah gaya


gravitasi persatuan massa.

Dimana g adalah kuat medan atau percepatan gravitasi (m/s2)

# Energi potensial gravitasi dan potensial gravitasi


# Energi potensial (Ep)
# Potensial gravitasi (V)

Catatan:

 untuk F dan G adalah besaran vektor penjumlahan/resultan F atau


gmenggunakan aturan penjumlahan vektor

 Energi potensial gravitasi antara dua benda merupakan besaran


sekalar.

 Pada medan gravitasi berlaku hukum kekekalan energi:

Em = tetap.

Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2

# Hukum Kepler

Hukum Kepler ada tiga:

1. pertama menjelaskan bentuk orbit planet mengitari matahari yaitu


ellips,dimana matahari berada disalah satu pusat elips

2. kedua tentang kecepatan orbit, bahwa pada waktu yang sama


suatu planet menyapu luas juring yang sama

3. ketiga tentang hubungan jari-jari dan periode revolusi orbit planet


terhadap matahari.

# Gerak satelit
# kecepatan orbit satelit

Gerak satelit pada ketinggian h agar bisa tetap mengorbit


planet harus memiliki kecepatan orbit sebesar:

v= laju satelit

R = jari-jari bumi (m)

go = percepatan gravitasi bumi di permuakaan (10 atau 9,8 m/s2)

h = ketinggian satelit dari permukaan bumi

# Kecepatan landas roket / satelit

Baca juga: soal latihan dan pembahasan gravitasi


newton

CONTOH SOAL

1. Berat astronot di permukaan bumi adalah 800 N. jika astronot


itu dengan roket meninggalkan bumi hingga mengorbit pada
ketinggian R (R = jari-jari bumi= 6.380 km). G = 6,67.10-11 Nm²kg-2.
Berapakah berat astronot tersebut pada orbit tersebut?

Penyelesaian:

R1 = R = 6.380 km = 6,38.106m

R2 = R + R = 2 x 6,38.106 m

F1 = 800 N
F2 = ?

Berat astronot merupakan gaya gravitasi bumi. Sehingga sebanding


terbalikdengan kuadrat jarak kedua

2. sebuah Planet memiliki jarak orbit ke matahari yang diperkirakan


sama dengan empat kali jarak orbit bumi ke matahari. Periode revolusi
bumi mengelilingi matahari adalah 1 tahun. Berapa
periode planet tersebut untukmengelilingi matahari?

Penyelesaian:

RB = R

TB = 1 tahun

Rx = 4 R

Tx = ?
dengan hukum III Kepler, periode planet dapat dicari

T22 = 43

T2 = 64

T = 8 tahun

Anda mungkin juga menyukai