Anda di halaman 1dari 3

HUKUM KEPLER I, III DAN III

1. HUKUM KEPLER I (PERTAMA)


Hukum Kepler I (Pertama) menjelaskan tentang bagaimana Bentuk Lintasan Orbit Planet –
Planet didalam Tata Surya yang berbentuk Elips bukan Melingkar. Bunyi Hukum Gerakan Planet
Kepler yang pertama yaitu, ”Lintasan disetiap Planet ketika mengelilingi Matahari
berbentuk Elips, dimana Matahari terletak pada salah satu Fokusnya ”.

Dari model lntasan planet diatas diperlihatkan berbentuk elips yang mengelilingi matahari.
Matahari berada pada salah satu titik fokusnya yang ditandai dengan F1 dan F2. Pada keadaan
tersebut, planet memiliki dua jarak yakni jarak terhadap F2 adan jarak terhadap F1.

Bentuk elips orbit ditentukan oleh nilai eksentrisitas yang berkisar antara 0 dan 1 (0 < ε < 1).
Semakin kecil nilai eksentrisitasnya (mendekati nol), maka orbit akan berbentuk seperti
lingkaran dengan matahari berada di tengahnya. Jika nilai eksentrisitasnya mendekati satu, maka
bentuk orbit akan memanjang dan tipis.

Jika planet berada pada jarak terjauh matahari (sebelah kanan F1), maka pada saat itu planet
berada pada titik aphelion. Jika planet berada pada jarak terdekat dengan matahari (sebelah kiri
F2), maka planet berada pada titik perihelion.
Perhatikan gambar diatas, jika matahari berada pada titik fokus sebelah kanan dan planet
mengitarinya dengan orbit elips, maka titik perihelion terjadi saat θ = 0° dan jaraknya adalah r
min; titik aphelion terjadi saat θ = 180° dan jaraknya dari matahari adalah r max. Saat θ = 90°
dan θ = 270°, jarak planet sama dengan p.

Jarak titik perihelion dan jarak titik ahelion dapat dicari dengan rumus:

Dan jika diketahui jarak titik perihelion dan aphelion maka dapat dicari nilai eksentrisitas
orbitnya dengan:

Perhatikan skema orbit elips diatas dimana b merupakan jarak dari titik pusat elips ke orbit
terdekat dan a merupakan jarak dari titik pusat elips ke orbit terjauh. Maka, luas orbit elips
dapat dicari dengan rumus:

2. HUKUM KEPLER II (KEDUA)


Hukum Kepler II (Kedua) ini menjelaskan tentang kecepatan orbit suatu planet di Tata Surya.
Bunyi Hukum Orbit Planet Kepler yang kedua ini ialah , ” Setiap Planet bergerak sedemikian
sehingga suatu Garis Khayal yg ditarik dari Matahari ke Planet tersebut mencakup daerah
dengan Luas yang sama dalam waktu yang sama ”.
Pada gambar diatas diperlihatkan contoh orbit planet terhadap matahari. Jari-jari orbit dan
kecepatan sudut planet pada orbit yang berbentuk elips akan selalu bervariasi. Planet akan
bergerak lebih cepat ketika berada dekat dengan matahari, kemudian akan bergerak lebih lambat
ketika berjarak jauh dari matahari. Hukum II Kepler menyatakan bahwa luasan area (biru)
nilainya konstan dimanapun planet berada pada orbitnya diukur berdasarkan interval waktu yang
sama.

Jika diketahui periode planet (revolusi planet) sebesar P. Maka kecepatan sudut rata-rata dapat
dicari dengan rumus:

3. HUKUM KEPLER III (KETIGA)


Hukum Kepler III (Ketiga) menjelaskan tentang periode revolusi disetiap planet yang
mengelilingi matahari. Bunyi hukum periode revolusi Kepler yang ketiga ialah, ” Kuadrat
periode suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata – ratanya dari Matahari ”.
Secara matematis, Hukum III Kepler dapat ditulis dengan:

dimana:
T1 merupakan periode planet 1
T2 merupakan periode planet 2
r1 merupakan jarak planet 1 dari matahari
r2 merupakan jarak planet 2 dari matahari
Nilai konstanta tersebut yang setara dengan bernilai sekitar 7,5.

Anda mungkin juga menyukai