Anda di halaman 1dari 29

FILSAFAT KALKULUS

A. DEFINISI KALKULUS
1. Definisi kalkulus menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah :
 Proses pengerasan yang tidak normal pada tubuh, seperti batu ginjal.
 Metode menghitung dengan memakai lambang-lambang angka khusus.
 Endapan tidak normal garam-garam mineral dalam tubuh.
2. Pengertian kalkulus menurut arti kata dalam kamus Inggris- Indonesia John N. Echols &
Hasan Shadily mendefinisikan bahwa calculus adalah hitungan.
3. Kalkulus dalam bahasa Latin adalah calculus, artinya "batu kecil" untuk menghitung
adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret tak
terhingga.
4. Calculus is a word used to describe a system of rules of reasoning that is used for doing
a certain type of calculation. There are different types of calculus but the one that is
usually meant when the word is used by itself is the infinitesimal calculus. (The Oxford
Mathematics Study Dictionary, Second Edition)
5. Calculus is the field of mathematics which deals with differentiation and integration of
function an related concepts and application. (Bagian dari matematika yang membahas
diferensial dan integrasi fungsi-fungsi dan konsep-konsep yang berhubungan dengan
aplikasi). (Math Dictionary 4th edition. James / James)

Dapat disimpulkan bahwa kalkulus adalah salah satu cabang dari matematika yang sangat
penting dan banyak diterapkan secara luas pada cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain,
misalnya pada cabang sains dan teknologi, pertanian, kedokteran, perekonomian, dan
sebagainya.
B. TOKOH-TOKOH & PERKEMBANGAN KALKULUS
1. Zaman Kuno
a. Papirus Moskwa Mesir (1800 SM)

Gambar 1. Papirus Moskwa Mesir

Pada papirus ini dapat ditelusuri perhitungan volume dan luas yang merupakan
fungsi utama dari kalkulus integral.Papirus tersebut menjelaskan orang Mesir telah
mampu menghitung volume piramida terpancung.

b. Zeno (490 SM-420 SM)

Gambar 2. Zeno dari Elea


Salah satu filsuf Yunani yang pertama kali mengemukakan konsep ketakhinggaan
adalah Zeno dari Elea.Zeno terkenal dengan empat paradoksnya, yaitu paradoks
dikotomi, paradoks Achilles dan kura-kura, paradoks anak panah, dan paradoks
stadion.
Secara umum, ada dua tema yang dominan dalam Paradoks Zeno, yaitu gerak dan
ketakhinggaan.Zeno menganggap bahwa perubahan di dunia bersifat semu.Pendapat
itu kemudian tercermin lewat empat buah paradox berikut ini.
1) Paradoks Dikotomi

Gambar 3. Ilustrasi Paradoks Dikotomi


“Sebuah benda yang bergerak tidak akan pernah mencapai
tujuan.Pertama-tama benda harus menempuh segmen setengah
perjalanan. Setelahnya, benda tersebut masih harus melewati banyak
segmen: seperempat, seperdelapan, seperenambelas, sepertigapuluhdua,
dan seterusnya sedemikian hingga jumlah perjalanannya menjadi tak-
hingga. Karena mustahil melakukan perjalanan sebanyak tak-hingga,
maka benda takkan pernah sampai tujuan”.
2) Paradoks Achilles dan Kura-kura

Gambar 4. Ilustrasi Paradoks Achilles dan Kura-kura


”Achilles dan Kura-kura melakukan lomba lari, meskipun begitu, kura-
kura diizinkan start lebih awal.Agar dapat menyamai kura-kura, Achilles
menetapkan sasaran ke tempat kura-kura saat ini berdiri.Akan tetapi, tiap
kali Achilles bergerak maju, kura-kura juga bergerak maju. Ketika
Achilles sampai di tempat kura-kura, kura-kura sudah berjalan sedikit ke
depan. Lalu Achilles mengejar posisi kura-kura yang sekarang. Akan
tetapi setibanya di sana, kura-kura juga sudah maju sedikit lagi. Lalu
Achilles mengejar posisi kura-kura yang sekarang. Akan tetapi setibanya
di sana, kura-kura juga sudah maju sedikit lagi. Demikian seterusnya.
Jadi kesimpulannya, mustahil bagi Achilles untuk bisa menyamai kura-
kura dalam balapan”.
3) Paradoks Anak Panah

Gambar 5. Ilustrasi Paradoks Anak Panah


”Misalkan kita membagi waktu sebagai ‘deretan masa-kini’.Kemudian
kita lepaskan anak panah.Di setiap ‘masa-kini’ anak panah menduduki
posisi tertentu di udara.Oleh karena itu anak panah dapat dikatakan diam
sepanjang waktu”.
4) Paradoks Stadion

Gambar 6. Ilustrasi Paradoks Stadion


“Terdapat tiga buah barisan benda A, B, dan C di lapangan tengah
stadion.Barisan A terletak diam di tengah lapangan. Sementara B dan C
masing-masing terletak di ujung kiri dan kanan A. Kemudian B dan C
bergerak saling mendekati dengan kecepatan yang sama (hendak
bersejajar dengan barisan A). Antara ‘sebelum’ dan ‘sesudah’, titik C
paling kiri melewati dua buah B, tetapi cuma satu buah A. Berarti waktu
C untuk melewati B = setengah waktu untuk melewati A. Padahal A dan B
adalah unit yang identik! Mungkinkah setengah waktu = satu waktu?”

c. Antiphon (430 SM)

Gambar 7. Antiphon
Antiphon adalah orang yang pertama kali memperkenalkan “metodeexhaustions”,
yaitu penggunaan poligon sederhana yang telah diketahui luasnya, yang kemudian
digunakan untuk mengaproksimasi luas daerah yang lebih kompleks. Namun,
Anthipon tidak merumuskan metode ini secara tegas. Metode exhaustions ini secara
lebih jelas dan logis dilakukan dan dikembangkan oleh Eudoxus .

d. Eudoxus (408 SM-335 SM)

Gambar 8. Eudoxus
Eudoxus menggunakan luas segi-n untuk mendekati luas lingkaran. Jika pada
lingkaran dibuat segi-n beraturan, dengan n adalah bilangan yang sangat besar maka
luas segi n tersebut akan semakin mendekati luas lingkaran. Dalam hal ini sebenarnya
Eudoxus telah menggunakan suatu konsep yang saat ini kita kenal sebagai limit.

Gambar 9. Contoh Penerapan Metode Exhaustions oleh Eudoxus

e. Euclid (300 SM)

Gambar 10. Euclid


Metode exhaustions juga kemudian dikembangkan oleh Euclid sebagaimana
tertuang dalam bukunya yang berjudul The Elements.Misalnya, proposisi 2 yang
terdapat dalam buku 12 Euclid menyatakan bahwa luas lingkaran proporsional atau
sebanding dengan kuadrat diameternya. Apa yang dikemukakan Euclid tersebut
sekarang dituliskan dalam persamaan A=π r 2 , tetapi para matematikawan Yunani
saat itu tidak menggunakan persamaan aljabar yang Euclid kemukakan.
f. Archimedes (287 SM-217 SM)

Gambar 11. Archimedes


Archimedes menggunakan metode exhaustions dan non exhaustions secara lebih
umum. Archimedes mengilustrasikan dengan menggunakan orthotome atau disebut
juga section of right cone.

Gambar 12. Ilustrasi Orthotome


Archimedes mengkonstruksi suatu barisan takhingga yang dimulai dari satu luas

T T T
segitiga ABC yaitu T + + 2 + …+ n +…. Archimedes menyatakan bahwa jumlah
4 4 4

deret tersebut sama dengan ( 43 ) T .Ini adalah contoh pertama yang diketahui dalam
sejarah terkait dengan penjumlahan deret takhingga. Hal ini mengindikasikan
Archimedes telah menggunakan konsep yang saat ini dikenal sebagai kekonvergenan
deret.
2. Zaman Pertengahan
a. Aryabhata (499 M)

Gambar 13. Aryabhata


Aryabhata menggunakan konsep infinitesimal (499 M) dan mengekspresikan
masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar.

b. Ibn Al-Haytham (965-1040)

Gambar 14. Ibn Al-Haytham


Dengan menggunakan induksi matematika, Ibn al-Haytham mengembangkan
suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang
berperan sangat penting terhadap perkembangan kalkulus integral.
c. Bhaskara II (Abad ke-12)

Gambar 15. Bhaskara II


Persamaan diferensial yang digunakan Aryabhata digunakan Bhaskara II pada
abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan
yang sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari “Teorema Rolle”.

d. Sharaf al Din al-Tusi(Abad ke-12)

Gambar 16.Sharaf al Din al-Tusi


Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al Din al-Tusi menemukan turunan dari
fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial.
e. Madhava (Abad ke-14)

Gambar 17. Madhava


Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari
mazhab astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret
Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.

3. Zaman Modern
a. Luca Valerio (1552-1618)

Gambar 18. Luca Valerio


Mempublikasikan Dequadratura parabola di Roma pada tahun 1606 yang
membahas tentang penentuan luas daerah. Kepler, dalam karyanya yang terkait
dengan pergerakan planet, telah menemukan cara penentuan luas elips. Karya lain
tentang integral oleh Galileo Galilei (1564-1642) yang menunjukan bahwa luas yang
dibatasi oleh kurva kecepatan-waktu adalah sama dengan jarak tempuh.
b. René Descartes (1596-1650)

Gambar 19.René Descartes


René Descartes adalah salah satu filsuf sekaligus matematikawan asal Perancis
pada abad ke-17.Descartes lahir di Tours, Perancis pada 31 Maret 1596.Descartes
merupakan penemu geometri analitis. Bersama Pierre de Fermat, Rena Descartes
memperkenalkan sistem koordinat Cartesius. Descartes meninggal pada usia 54
tahun.

Gambar 20. Koordinat Cartesius


c. Bonaventura Cavalieri (1598-1647)

Gambar 21. Bonaventura Cavalieri


Bonaventura Cavalieri adalah seorang matematikawan Italia yang mengadopsi ide
Keppler dan Galileo.Ia mengemukakan konsep “indivisbles” yang menyatakan bahwa
jika dua bangun geometri mempunyai tinggi sama, maka luas masing-masing bangun
tersebut akan sebanding dengan panjang alasnya. Dia menggunakan prinsip ini untuk
menemukan luas segi empat dan lingkaran.

Gambar 22. Ilustrasi Konsep Indivisibles


d. Pierre de Fermat (1601-1665)

Gambar 23. Pierre de Fermat


Pierre de Fermat, lahir di Perancis pada 1601 (sumber lain mengatakan Fermat
lahir pada 1607), adalah seorang pengacara sekalligus matematikawan.Fermat
dianggap sebagai orang pertama yang mengevaluasi integral dari fungsi general
power.Hasilnya sangat membantu Newton dan Leibniz yang selanjutnya
mengembangkan teorema fundamental kalkulus.Fermat memberikan bentuk y=x n
yang lazim disebut parabola Fermat, tidak peduli apakah n negatif atau n positif.
Fermat juga mengemukakan cara untuk menentukan titik maxima dan titik minima
dari kurva tersebut.
y

y = x^(p/q)

x
e^4x e^3x e^2x e^x

Gambar 24. Ilustrasi Parabola Fermat

e. John Wallis (1616 – 1703)

Gambar 25. John Wallis


John Wallis menurunkan suatu hukum aljabar integral, salah satunya adalah
fungsi berbentuk y=kx.
y

10

kx

x
10

Gambar 26. Ilustrasi Fungsi y=kx


Secara umum, Wallis menyajikan hubungan aljabar antara fungsi dan luasnya, yaitu

1
luas daerah di bawah fungsi y=kx nadalah A= k x n+1
n+ 1

f. Blaise Pascal (1623-1662)

Gambar 27. Blaise Pascal


Blaise Pascal Lahir di Auvergne, Perancis, Juni 1623.Di awal 1654, Pascal dan
Pierre de Fermat mulai menulis tentang dasar teori peluang.Di sela-sela pekerjaannya
dalam teori peluang, Pascal mempelajari tentang segitiga aritmetika, yang selanjutnya
dikenal sebagai segitiga Pascal.Hasil pekerjaannya mengenai koefisien binomial
tersebut menuntun Isaac Newton untuk menemukan teorema binomial. Penelitian
terakhir Pascal di bidang matematika adalah mengenai sikloid (cycloid), suatu kurva
yang dibentuk oleh sebuah titik P pada bagian terluar dari sebuah roda ketika roda
tersebut berputar di sepanjang garis lurus tanpa tergelincir. Kurva ini sudah dikenal di
awal abad ke-16, namun pada tahun 1658, dengan menggunakan integral, Pacal
berhasil menghitung luas dan menentukan pusat masa (center of gravity) dari setiap
bagian sikloid serta menghitung volume dan luas permukaan benda putar yang
dibentuk oleh kurva tersebut ketika diputar terhadap garis lurus.

Gambar 28. Ilustrasi Sikloid

g. Isaac Newton (1643-1727)

Gambar 29. Isaac Newton


Isaac Newton merupakan matematikawan sekaligus fisikawan asal
Inggris.Newton lahir di Woolsthrope, Inggris, pada 4 Januari 1643.Newton telah
memulai penelitiannya beberapa tahun sebelum Leibniz. Pada tahun 1669, Newton
menyajikan metode penentuan luas daerah di bawah suatu kurva dalam karyanya
yang berjudul “On the Analysis of Equations Unlimited in the Number of Their
Terms.Sayangnya pada saat itu karya tersebut tidak dipublikasikan, melainkan hanya
diedarkan secara individual dan terbatas.Sempat menjadi perdebatan mengenai siapa
penemu dasar kalkulus, apakah Newton atau Leibniz.Beberapa pendapat percaya
bahwa Leibniz telah meniru karya-karya Newton yang tidak dipublikasikan.

h. Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1714)

Gambar 30. Gorrfried Wilhelm Leibniz


Gottfried Wilhelm Leibniz lahir di Leipzig, Jerman pada 1646.Secara terpisah,
Leibniz dan Newton mengembangkan dasar dasar kalkulus.Leibniz adalah orang yang
pertama kali mempublikasikan penemuannya dalam bidang kalkulus. Leibniz
memberi nama calculus untuk disiplin ilmu ini dan menyadari bahwa penggunaan
notasi sangat penting kalkulus. Pada perkembangan kalkulus selanjutnya, notasi
Leibniz d untuk diferensial dan ∫ untuk notasi integral lebih banyak digunakan.

i. Michel Rolle (1652-1719)


Gambar 31. Michel Rolle
Michel Rolle adalah seorang matematikawan asal Perancis yang lahir pada 21
April 1652. Rolle terkenal dengan teoremanya yang menyatakan bahwa jika f kontinu
pada [a , b] dan terdiferensialkan pada (a , b) dan jika f ( a )=f (b), maka terdapat
paling sedikit sebuah bilangan c dalam (a , b) sedemikian sehingga f ' ( c )=0.

Gambar 32. Ilustrasi Teorema Rolle


j. Guillaume François Antoine, Marquis de l’Hôpital (1661-1704)
Gambar 33.Guillaume François Antoine, Marquis de l’Hôpital
Guillaume François Antoine,Marquis de l’Hôpital (pelafalan dalam bahasa
Perancis: [ɡijom fʁɑ̃swa ɑ̃twan maʁki də lopiˈtal]), lahir di Paris, Perancis pada tahun
1661.Namanya dikenal dengan dalam aturan l'Hôpital, suatu aturan yang digunakan

0
untuk memecahkan perhitungan yang berkaitan dengan format yang tak menentu
0


dan . Bunyi dari aturan l’Hôpital adalah:

f ' ( x) f (x) f '( x )
Jika lim f ( x )=lim g ( x )=0 atau ± ∞ dan lim ada, maka lim =lim
x →c x →c x →c g'(x) x →c g(x ) x→ c g' (x)

Aturan ini tercetak untuk pertama kalinya di dalam bukunya yang berjudul
Analyse des Infiniment Petits pour l'Intelligence des Lignes Courbes (Analysis of the
Infinitely Small for the Understanding of Curved Lines), buku teks pertama dalam
bidang kalkulus diferensial. Namun dipercaya bahwa aturan tersebut sesungguhnya
ditemukan oleh matematikawan asal Swiss, Johann Bernoulli.Edisi buku tersebut juga
tercetak dalam beberapa bahasa asing dan menjadi salah satu model di dalam
perhitungan kalkulus.
k. Johann Bernoulli (1667-1748)

Gambar 34. Johann Bernoulli


Johann Bernoulli (juga dikenal dengan nama Jean atau John), lahir di Basel,
Swiss, pada tahun 1667. Sebagai salah satu murid Libniz, Bernoulli mendukung
Leibniz sebagai penemu dasar kalkulus.Bernoulli menandatangani kontrak dengan
l’Hôpital yang memberikan l’Hôpital hak untuk menggunakan penemuan Bernoulli
sesuka hatinya.l’Hôpital menulis buku teks pertama mengenai kalkulus infinitesimal
yang terutama terdiri dari karya-karya Bernoulli, khususnya aturan yang sekarang
dikenal dengan aturan l’Hôpital. Bernoulli mengeluh bahwa ia tidak menerima
penghargaan yang cukup untuk kontribusinya, meskipun faktanya l'Hôpital mengakui
utangnya dalam pengantar buku yang ia tulis.

l. Brook Taylor (1685-1731)

Gambar 35. Brook Taylor


Brook Taylor lahir di Edmonton, Inggris pada 18 Agustus 1685. Pada tahun 1715,
Taylor mempublikasikan Methodus IncrementorumDicerta et Inversa (Direct and
Inderect Methods of Incrementation), yang memuat suatu teorema yang membuat
Taylor terkenal, yaitu deret Taylor.
Deret Taylor dari sebuah fungsi riil atau fungsi kompleks f (x) yang
terdiferensialkan tak hingga dalam sebuah pemetaan suatu bilangan riil atau bilangan
kompleks a adalah deret pangkat
f ' ( a) f '' (a) f ' '' ( a )
f ( a)+ ( x−a )+ ( x−a )2+ ( x−a )3+ …
1! 2! 3!
yang dalam bentuk lebih ringkas dapat dituliskan sebagai

f n( a) n
∑ ( x−a )
n=0 n!

m. Colin Maclaurin (1698-1746)

Gambar 36. Colin Maclaurin


Colin Mclaurin lahir di Kilmodan, Skotlandia pada tahun 1698.Pada tahun 1742,
Maclaurin membuktikan sebuah teorema yang kemudian dinamai sesuai namanya,
yaitu teorema Maclaurin. Teorema ini merupakan kasus khusus dari teorema Taylor,
di mana pada teorema Maclaurinnilai a=0.
n. Leonhard Euler (1707-1783)

Gambar 37. Leonhard Euler


Leonhard Euler, salah satu ilmuwan terbaik dari Swiss, lahir di Basel pada tahun
1707.Euler memperkenalkan bilangan e pada tahun 1728 dan menggunakan suatu
metode untuk menghampiri solusi persamaan diferensial yang berbentuk y ' =f ( x , y )

dengan syarat awal y ( x 0 )= y 0.

o. Maria Gaetana Agnesi (1718-1799)

Gambar 38. Maria Gaetana Agnesi


Maria Agnesi merupakan filsuf sekaligus matematikawati asal Italia.Pada usia 20
tahun ia memulai sebuah karyanya yang terpenting, sebuah buku ajar kalkulus. Pada
masanya, karyanya sungguh mengagumkan dan merupakan buku ajar kalkulus luas
yang pertama sejak karya dini dari I'Hospital.
p. Joseph-Louis Lagrange (1736-1813)

Gambar 39. Joseph-Louis Lagrange


Lagrange lahir dengan nama Giuseppe Lodovico Lagrangiapada 25 Januari 1736
di Turin, Piedmont-Sardinia (sekarang Italia). Lagrange menemukan rumus untuk

f ( n+1) (c )
menentukan suku sisa dari deret Taylor, yaitu Rn ( x )= ( x −a)n+1.
( n+1 ) !

q. Jean Baptiste Joseph Fourier (1768-1830)

Gambar 40. Jean Baptiste Joseph Fourier


Fourier, matematikawan asal Perancis memperkenalkan deret Fourier yang
memiliki ruang lingkup yang luas. Contohnya, deret Fourier merupakan salah satu
topik penting dalam studi tetang fenomena gelombang.Salah satu bentuk deret yang
termasuk deret Fourier adalah sebagai berikut.

∑ sinn2nx = sin1 x + sin42 x +…


n =1

r. Pierre-Simon de Laplace (1749-1827)

Gambar 41. Pierre-Simon de Laplace


Pierre-Simon de Laplace lahir pada 23 Maret 1749, adalah seorang
matematikawan sekaligus astronom asal Perancis. Pada 1744, Euler, yang diikuti oleh
Lagrange mencari solusi dari:
z=∫ X ( x) e ax dxdanz=∫ X ( x ) x A dx
sebagai solusi dari persamaan diferensial. Pada 1785, Laplace menggunakan integral
bentuk ini dalamuntuk mengubah persamaan diferensial secara keseluruhan, bukan
hanya sebagai bentuk untuk solusi, dan menemukan bahwa persamaan yang diubah
lebih mudah untuk dipecahkan daripada yang asli.
Selain itu, Laplace juga memperkenalkan notasi Laplace yang berbentuk
∂2 ∂2 ∂2
∇= 2 + 2 + 2
∂ x ∂ y ∂z

s. Johann Carl Friedrich Gauss (1777-1855)


Gambar 42. Johann Karl Friedrich Gauss
Johann Karl Friedrich Gauss lahir di Brunswick, Jerman pada tahun 1777.Dalam
kalkulus, Gauss dikenal dengan teorema yang menggunakan namanya, yaitu teorema
Gauss yang dikenal juga sebagai teorema divergensi yang berbunyi:
“Misalkan V adalah himpunan bagian Rn(dalam kasus n=3, V mewakili voume
dalam ruang tiga dimensi) yang merupakan ruang kompak dan memiliki batas
permukaan S. JikaF = M i + Nj + Pkadalah medan vektor yang sedemikian rupa
sehingga M, N, dan P mempunyai turunan-turunan parsial orde pertama yang
kontimu pada S dengan batas ∂ S, dan jika nmelambangkan normal satuan luar yang
❑ ❑

tegak lurus terhadap ∂ S, maka ∬ F ⋅n dS=∭ ∇ ⋅ F dV ”


∂S S

Gambar 43. Ilustrasi Teorema Gauss

t. Baron Augustin-Louis Cauchy (1789-1857)


Gambar 44. Baron Augustin-Louis Cauchy
Baron Augustin-Louis Cauchy, lahir di Perancis pada 21 Agustus 1789, adalah
seorang ahli matematika yang
terkenalsebagaipeloporanalisis.CauchymenulisCoursd'Analisis(1821). Di
dalamnyaiaberusaha untuk membuatkalkuluslebih kaku danuntuk melakukannya,
Cauchy merasabahwa iaharus menghapusaljabarsebagai pendekatan untukkalkulus.
Kontribusi Cauchy di bidang kalkulus yang paling terkenal adalah teorema nilai rata-
rata Cauchy yang berbunyi:
“Misalkan f :[a , b]→ R adalah fungsi kontinu pada selang tutup [a , b]dan
terdiferensialkan pada selang buka (a , b), di mana a< b. Maka terdapat suatu c

f ( b )−f (a)
dalam (a , b)sehingga f ' ( c )= ”.
b−a
Teorema nilai rata-rata Cauvhy adalah generalisasi dari teorema Rolle.

u. Georg Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866)


Gambar 45. Georg Friedrich Bernhard Riemann
Riemann lahir di Breselenz, Kerajaan Hanover (sekarang Jerman) pada 1826.
Riemann mendasarkan pada prosedur limit yang mengaproksimasikan luas daerah
yang dibatasi oleh kurva linier dengan membagi daerah itu menjadi beberapa bagian
yang berupa persegi panjang.

Gambar 46. Ilustrasi Integral Riemann


v. Lainnya
Konsep modern integral didasarkan pada teori matematika abstrak yang dikenal
dengan integral Lebesque yang dikembangkan oleh Henri Lebesgue (1875-
1941).Integral ini memperumum dari integral Riemann.Hermite (1822 – 1901)
mengembangkan kalkulus integral Untuk fungsi rasional.Pada tahun 1940 Alexander
Ostrowski (1893-1986) memperluas hal itu untuk integral yang melibatkan fungsi
logaritma.

Gambar 47. Gambar 48. Gambar 49.


Henri Lebesgue Hermite Alexander Ostrowski
Kemampuan untuk menentukan integral tertentu menjadi semakin meningkat
setelah dikembangkan program Mathematica yang dikenalkan pertama kali pada
1988.Program itu memungkinkan untuk menentukan integral suatu fungsi dengan
lebih akurat.

BEBERAPA APLIKASI KALKULUS


1. Prediksi Cuaca
Pada tahun 1904 ahli meteorology Norwegia, Wilhelm Bjerknes (1862-1951)
menyatakan bahwa keadan atmosfer dapat diprediksi dengan memperhatikan variabel
waktu yang melibatkan persamaan hidrodinamik menggunakan metode kalkulus.
2. Pemanfaatan Data
US Federal Bureau Investigation (FBI) telah mengumpulkan sidik jari sejak tahun 1924
dan saat ini telah terkumpul sebanyak 30 juta sidik jari yang harus disimpan secara digital
dalam memori komputer. Untuk mengorganisasi dan sekaligus menghemat penyimpanan
data tersebut digunakan metode pemampatan yang didasarkan pada Wavelet
yangmenggunakan ide-ide kalkulus. Metode ini dapat memampatkan data dengan
perbandingan 26:1 dari data semula.
3. Bidang Ekonomi
Kalkulus yang berhubungan dengan bidang ekonomi adalah dalam hal elastisitas
permintaan, yang ditunjukkan dengan seberapa besar kepekaan perubahan jumlah
permintaan barang terhadap perubahan harga.
4. Kalkulus dari Bidang Fisika
Dalam bidang fisika, kita mengenal kecepatan dan percepatan yang sangat berhubungan
erat dengan kalkulus.Rumus umum dari hukum kedua Newton:
Gaya = Massa × Percepatan, menggunakan perumusan kalkulus diferensial karena
percepatan bisa dinyatakan sebagai turunan dari kecepatan. Teori elektromagnetik
Maxwell dan teori relativitas Einstein juga dirumuskan menggunakan kalkulus
diferensial.
5. Bidang Astronomi
Kalkulus dapat digunakan untuk menentukan banyaknya bahan bakan yang dibutuhkan
sebuah roket untuk melaju, serta dapat juga digunakan untuk mempelajari pergerakan
planet, meteorit dan pesawat luar angkasa.
6. Bidang Biologi
Salah satu aplikasi kalkulus di dalam biologi adalah digunakan dalam menghitung laju
pertumbuhan suatu organisme.
7. Bidang Kedokteran
Digunakan untuk menghitung volume kanker dan menentukan koordinat-koordinatnya
dengan memanfaatkan integral cakram, cincin, lipat 2, bahkan integral lipat 3.

Anda mungkin juga menyukai